TED 2009 0407033277 Bab2
TED 2009 0407033277 Bab2
LANDASAN TEORI
2.1 INVERTER
Kualitas Inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh
suatu sistem. Inverter berfungsi merubah tegangan DC baterai atau rangkaian
rectifier-charger menjadi tegangan AC, sinyal atau gelombang output berbentuk
kotak setelah melalui pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output
yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensinya.
Inverter yang digunakan secara umum ada dua macam yaitu :
1. Inverter dengan frekuensi dengan tegangan konstan atau CVCF (Constant
Voltage Constant Frequency). Pada umumnya Inverter ini digunakan
untuk peralatan-peralatan elektronika atau peralatan listrik satu fasa.
2. Inverter dengan frekuensi dan tegangan berubah-ubah. Pada umumnya
Inverter ini digunakan pada pemakaian khusus seperti pada motor listrik
tiga fasa dengan sumber tegangan DC.
Inverter satu fasa segi empat adalah suatu Inverter yang bentuk sinyal atau
gelombang keluarannya adalah segi empat (kotak). Inverter satu fasa ada 2 jenis yaitu
Inverter segi empat setengah jembatan (Inverter setengah gelombang) dan Inverter
segi empat jembatan penuh (Inverter gelombang penuh).
4
V
E
Ket : 2
S1 = SaklarS
S2 = Saklar
t
E
2 S1 ON S2 ON
(b)
Gambar 2. 1 : (a) Inverter Setengah Jembatan Satu Fasa (b) Grafik tegangan
(Samson DMS,2005)
2
1
(E / 2)
2
= dt
T 0
1
Veff2 = (E/2)2(2 )
2
Veff2 = E/22
Jadi :
Veff = E/2 .........................................................................(2.1)
5
Jika saklar S1 dan S2 diganti dengan suatu saklar elektronik yang dapat
memenuhi kriteria di atas, minsalnya dengan dua buah Mosfet. Maka rangkaian
Inverter segi empat setengah jembatan dapat dilihat pada gambar 2.2 sebagai berikut :
S1-S4 = Saklar
-E
S1, S2 ON S3, S4 ON
6
Prinsip kerja dari Inverter segi empat jembatan penuh ini adalah sebagai
berikut :
Pada saat S1, S2 ON dan S3, S4 OFF, maka arus akan mengalir dari sumber
tegangan E (+) – S1 - beban – S2 – E(-). Pada saat saklar S3, S4 ON dan S1, S2 OFF,
maka arus akan mengalir dari sumber tegangan E(+) – S3 – beban – S4 – E(-).
Dengan demikian untuk satu perioda ini beban dialiri arus dalam dua arah (arus
bolak-balik).
Jika saklar S1, S2, S3 dan S4 diganti dengan komponen (saklar) elektronik
yang memenuhi kriteria di atas, misalnya sebuah transistor, maka Inverter segi empat
jembatan penuh dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut :
Q1 Q2
Beban
+
E
- - + Q4
Q3
2
1
E
2
= E2 dt + dt
T 0 0
1 2
= E + E2, 2 E 2
T
7
2E 2
=
2
= E2
Veff2 = E2
Jadi :
Veff = E............................................................................. (2.2)
T1
A
D1 D2
AC
D3 D4
B
Beban
8
2
2
Tegangan efektifnya :
Vm
Vrms ………………………………………………………………... (2.4)
2
9
Dan arus efektifnya :
Im
Irms ………………………………………………………………... (2.5)
2
2.3 MOSFET
Metal Oxida Semiconductor Field effect Transistor atau MOSFET memiliki
sebuah sumber, gerbang dan saluran. Akan tetapi gerbang diisolasi oleh saluran. Oleh
karena itu arus gerbang lebih kecil dari pada JFET. MOSFET kadang-kadang disebut
IGFET, yang merupakan kepanjangan dari insulated gate FET.
Ada dua jenis MOSFET yaitu :
a. Depletion enhanchement MOSFET (DE MOSFET)
b. Enhanchement MOSFET (E MOSFET)
Di luar pengaplikasiannya DE MOSFET jarang digunakan, yang sering
digunakan adalah E MOSFET, secara luas digunakan dalam kedua macam rangkaian
baik diskret maupun terpadu. Dalam rangkaian diskret, kegunaan utamanya adalah
pensaklaran daya, yang mengubah arus besar menjadi hidup dan mati. Dalam
rangkaian terpadu, kegunaannya adalah dalam pensaklaran digital proses dasar di
belakang komputer modern. DE MOSFET adalah semacam MOSFET yang dapat
beroperasi dengan depletion action (aksi pengosongan) dan enhanchement action
(aksi peningkatan). E MOSFET adalah semacam MOSFET yang beroperasi dengan
enhanchement action (aksi peningkatan) saja. Sesuai dengan kanalnya DE MOSFET
dapat dibedakan menjadi DE MOSFET kanal P dan kanal N, begitu juga dengan
E MOSFET kanal P dan kanal N.
10
2.3.1 Cara Kerja DE MOSFET dan E MOSFET
11
Cara kerja rangkaian E MOSFET adalah Substrat (St) menutup seluruh
jalan (saluran) antara Source (S) dan Drain (D). E MOSFET ini adalah sejenis
MOSFET yang hanya berkerja dengan aksi peningkatan saja. Pada saat VGS = nol,
tidak ada drain ID yang mengalir walaupun VDD ada tegangannya, karena bahan P
tidak mempunyai pembawah muatan. Apabilah gate diberi tegangan positif yang
cukup besar, maka akan mengalirlah arus drain ID. Bila gate mendapat tegangan
positif maka akan terinduksi yang ada pada bahan P tersebut. Selanjutnya bila
tegangan positif pada gate dinaikkan hingga mencapai suatu harga tertentu, maka
elektron-elektron bebas akan membentuk lapisan tipis yang berfungsi sebagai
pembawa muatan yang mengakibatkan arus drain ID naik.
12
Tabel 2.1 E-MOSFET sinyal kecil (Malvino2003)
Peranti VGS(th)’V VGS(on)’V ID(on) RDS(ON)’ ID(max) PD(max)
VN2406L 1,5 2,5 100mA 10 200mA 350mW
BS107 1,75 2,6 20mA 28 250mA 350mW
2N7000 2 4,5 75mA 6 200mA 350mW
VN10LM 2,5 5 200mA 7,5 300mA 1W
MPF930 2,5 10 1A 0,9 2A 1W
IRFD120 3 10 600mA 0,3 1,3A 1W
(a) (b)
Gambar 2.10 ID(sat) lebihkecil ID(on) dengan VGS = VGS(on) memastikan kejenuhan.
(Malvino2003)
13
Persamaan ini memberikan kita tahu apakah E-MOSFET sedang beroperasi
di daerah aktif atau daerah ohmic. Melihat rangkaian E-MOSFET, ketika dapat
menghitung ID(sat). jika ID(sat) lebih kecil dari ID(on) ketika V GS = VGS(on), kita
akan mengetahui bahwa alat dibiaskan di daerah ohmic dan ini sama dengan
hambatan kecil.
14
Karakteristik V – I SCR :
SCR dapat mengalirkan arus hanya pada satu arah yakni jika VA > VK serta
bisa diatur sudut penyalaannya dengan mengatur tegangan gatenya.
Pada daerah pemblokiran maju, bila tegangan maju ditambah maka arus bocor
hamper tidak berubah hingga pelipat gandaan pembawa muatan oleh adanya
breakdown avalanche setelah keadaan dilampaui arus di dalam SCR yang
mempunyai nilai cukup besar hingga loop gain = 1, pada keadaan ini SCR
berkonduksi jika VA berada pada nilai tertentu, yang disebut arus bertahan (holding
current). Bila arus anoda turun di bawah nilai arus bertahan SCR akan kembali pada
pemblokiran maju.
Pada keadaan pemblokiran mundur SCR berprilaku seperti dua dioda
dipasang seri (terpanjar mundur).
Pada keadaan VA > VK penambahan harga IG akan memperkecil daerah
pemblokiran, untuk IG yang cukup besar bisa mengakibatkan SCR berperilaku seperti
dioda terpanjar maju.
15
2.5 TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat yang dapat mengubah nilai tegangan AC
selain itu transformator juga dapat menaikan dan menurunkan tegangan AC menurut
output yang diperlukan oleh pencatu daya. Transformator bekerja berdasarkan prinsip
induksi. Sebuah transformator terdiri atas dua kumparan kawat yang terisolasi yang
dililitkan mengelilingi kepingan-kepingan inti besi lunak. Kumparan input disebut
kumparan primer sedangkan kumparan output disebut kumparan sekunder. Tegangan
bolak-balik dihubungkan pada input dari kumparan primer. Tegangan output yang
dibutuhkan muncul pada ujung-ujung kumparan sekunder. Pada transformator ideal
daya pada sisi primer dan sekunder adalah sama.
P2 = P1 ............................................................................... ................ (2.6)
Atau
V2I2 = V1I1 .......................................................................................... (2.7)
Kita dapat menyusun kembali persamaan tersebut
I 1 V2
..............................................................................................(2.8)
I 2 V1
I1 N
2 ......................................................................................... ……….....(2.9)
I2 N1
Efesiensi Transformator
Efesiensi dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara daya keluaran
(output) dengan daya masukan (input).
Daya _ Keluaran
x100% .. ................................................ .(2.10)
Daya _ masukan
Dalam masukan ialah daya keluaran + rugi-rugi
Pin = Pout + P rugi ........................................................................ .(2.11)
Atau: Pout = Pin+ P rugi ......................................................................... .(2.12)
16
Pin Prugi
Jadi x 100%................................................................................. (2.13)
Pin
Adapun Kontruksi dan simbol dari transformator ditunjukkan pada gambar 2.12
dibawah ini :
(a)
(b)
Gambar 2.13 (a) Kontruksi dan (b) Simbol Transformator.
Bila kawat pada kumparan sekunder lebih banyak dari pada kumparan primer,
maka tegangan output lebih besar dari pada tegangan input. Ini yang disebut
17
transformator step-up atau penaik tegangan. Bila lilitan kawat pada kumparan primer
lebih banyak dari pada kumparan sekunder, maka tegangan output akan lebih kecil
dari pada tegangan input. Ini yang disebut dengan transformator step-down atau
penurun tegangan.
2.6 BATERAI
2.6.1 Pengertian Baterai
Baterai adalah salah satu alat yang mampu mengubah energi kimia yang
terdapat didalam bahan aktifnya secara langsung, menjadi energi listrik dengan jalan
reaksi elektro kimia. saat beterai digunakan maka energi kimia tersebut diubah
menjadi energi listrik. Baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga utama tegangan
DC mempunyai tegangan sebesar 12 VDC. Adapun simbol baterai ditunjukkan pada
gambar 2.13 dibawah ini :
Q = I x t ........................................................................................ (2.13)
18
Dimana :
Q = Kapasitas baterai dengan satuan AH.
I = Arus pengisian atau arus pemakaian dengan satuan Ampere.
t = waktu pengisian atau pemakaian dengan satuan Hour.
Menurut penggunaan baterai terdiri dari 2 jenis yaitu :
1. Baterai Primer adalah baterai yang sangat sulit sekali bila dilakukan pengisian
kembali secara listrik,. oleh karena itu baterai ini hanya bias dipakai satu kali dan
tidak bias dipakai kembali. Banyak sekali diantara baterai-baterai primer ini yang
menggunakan elektrolit yang dipisahkan oleh absorbent atau bahan pemisah,
baterai ini dinamakan sel kering. Contoh dari baterai primer ini adalah baterai
alkaline, mercuri dan lainnya.
2. Baterai sekunder adalah baterai-baterai yang bisa dilakukan pengisian kembali
secara elektirk setelah baterai tersebut kosong. Penggunaan baterai sekunder ini
lebih ekonomis dan praktis, karena dapat dilakukan pengisian kembali seperti
semula. Cara pengisian baterai dilakukan dengan mengalirkan arus DC ke baterai
tersebut. Baterai jenis ini merupakan suatu alat yang bisa menyimpan energi
listrik dan dikenal dengan accumulator.
2.6.2 Accumulator
Accumulator adalah sebuah sel listrik dimana didalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang revesibel (dapat berbalikan) dengan efisiensi yang tinggi. Yang
dimaksud dengan proses elektrokimia revesibel, adalah didalam baterai dapat
berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan),
dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia pengisian kembali dengan
cara regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus
listrik dalam arah ( polaritas ) yang berlawanan didalam sel.
Adapun konstruksi accumulator ditunjukkan oleh Gambar 2.15
19
Gambar 2.15 Konstruksi akumulator
Tiap sel accumulator ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan,
yaitu elektroda positif dan elektroda negative yang dicelupkan dalam suatu larutan
kimia.
Berikut prinsip kerja accumulator secara sederhana dapat dilihat pada gambar 2.16
dibawah ini :
20
(a) (b)
Gambar 2.16 (a) Proses Pengosongan (Discharge); (b) Proses Pengisian (Charge)
Jadi reaksi kimia pada saat pengisian (charging) adalah kebalikan dari saat
pengosongan (discharging)
21
2.7 Metode Charge Discharge
Baterry (accumulator) merupakan salah satu komponen yang sangat penting
untuk memberikan suplai tenaga terutama pada sepeda motor listrik, untuk itu perlu
perhatian khusus agar penggunaan atau pemanfaatan baterai dapat secara maksimum.
Dengan teknik proses charge discharge maka sebuah baterai dapat dimanfaatkan
secara maksimum bahkan dengan teknik ini diperkirakan waktu operasi dari baterry
akan lebih lama.
Penelitian atau percobaan tentang charge discharge telah menghasilkan banyak
sekali metode yaitu antara lain:
Proses charge discharge dengan arus konstan Dari model ini didapat
kesimpulan bahwa proses charge discharge akan berakhir ketika waktu yang
telah diset terlampaui atau apabila kapasitas baterai (accumulator) yang
ditentukan telah terpenuhi.
Proses charge discharge dengan daya konstan Charge dengan daya konstan
dilakukan ketika tegangan naik dan arus turun, proses ini berakhir ketika set
time terpenuhi atau tegangan pada baterai terpenuhi. Sedangkan discharge
dengan daya konstan ketika tegangan baterai turun dan arus naik dan
discharge berakhir saat set time terlampaui atau tegangan beban terpenuhi.
Proses charge dengan arus konstan ketika tegangan terminal lebih rendah dari
pada tegangan charge
Proses discharge dengan resistansi konstan ketika tegangan baterai turun dan
arus juga turun.
Untuk mengetahui waktu dalam proses pengisian accumulator, dapat
menggunakan perhitungan dibawah ini
- Lamanya pengisian Arus (fauzi, 2007)
Ta = Ah ...........................................................................(2.14)
A
Keterangan :
Ta = Lamanya pengisian arus (jam).
22
Ah = Besarnya kapasitas accumulator (Ampere hours).
A = Besarnya arus pengisian ke accumulator (Ampere).
- Lama Pengisian Daya
Td = energiAh ..............................................................(2.15)
energiA
keterangan :
Td = Lamanya pengisian energi (jam).
energi Ah = Besarnya energi yang didapat dari perkalian Ah dengan
besar tegangan accumulator (Watt hours).
energi A = Besarnya energi yang didapat dari perkalian A dengan
besar tegangan accumulator (VA)
2.8 RELAY
Relay merupakan piranti elektronik yang telah digunakan dalam penerapan
yang sangat luas. Relay adalah suatu elemen kontrol penting dalam beberapa aplikasi
pada industri. Pada pokoknya relay digunakan sebagai alat penghubung suatu
rangkaian. Fungsi relay adalah untuk memutuskan atau menghubungkan suatu kontak
elektronik. Relay terdiri dari atas dua bagian yaitu kontak dan koil. Kontak-kontak
pada relay digerakkan secara tidak langsung menggunakan prinsip konversi
elektromekanik, yakni dengan cara mengalirkan arus listrik pada bagian koilnya.
Bagian koil dapat dialiri arus searah ataupun arus bolak-balik, tergantung jenis relay
yang digunakan.
Relay pengendali elektronik mekanis rangkaian pengendali elektronik
mekanis atau dalam istilah asing sering disebut EMR (an electronic mecanical relay),
merupakan suatu saklar mekanis. Relay jenis ini berfungsi untuk menghubungkan
rangkaian beban ON atau OFF dengan memberi arus listrik pada bagian koilnya,
yang kemudian akan membuka atau menutup kontak pada rangkaian.
Relay biasanya mempunyai suatu kumparan (koil) tetapi mempunyai beberapa
kontak, model sebuah relay dapat dilihat pada gambar 2.16.
23
Gambar 2.17 Relay elektromagnet dengan 1 kontak NO dan 1 kontak NC
Dari gambar 2.10. dapat dilihat bahwa relay ini berisi kontak diam dan kontak
bergerak. Kontak ditunjukkan dengan Normally open (NO) dan normally Close (NC).
Jika bagian koil dari relay dialiri arus listrik maka kontak NO akan menutup
sedangkan kontak NC akan membuka, posisi kontak tersebut akan tetap selama arus
listrik tetap mengalir pada bagian koil. Kontak akan kembali ke posisi normalnya jika
arus listrik pada koil diputus.
2.9 DIODA
Dioda adalah komponen elektronika yang bersifat setengah penghantar
(semikonduktor), berarti dioda hanya dapat mengalirkan arus listrik dari satu arah saja
dan menghentikan arus listrik dari arah yang berlawanan.
Dioda tersusun dari bahan semikonduktor tipe P dan semikonduktor tipe N.
Pada dioda itu bahan semikonduktor tipe P dinamakan anoda sedangkan bahan
semikonduktor tipe N dinamai dengan katoda. Simbol dioda dapat dilihat pada
gambar 2.17. sebagai berikut:
Anoda
Katoda
24
Jika anoda yang terdapat pada dioda dihubungkan dengan kutub positif
sumber arus, sedangkan katodanya dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus,
maka mengalirlah arus listrik dengan sempurna. Dapat dilihat pada gambar 2.18 a.
Jika anoda dihubungkan dengan kutub negatif sumber arus sedangkan katodanya
dengan kutub positif, maka tidak ada arus yang mengalir atau arus mengalir sangat
lemah sekali. Dapat dilihat pada gambar 2.8 b.
P N
P N
(a) (b)
Gambar 2.19. (a). Dioda dengan tegangan maju,
(b). Dioda dengan tegangan mundur
25
I (Am pere )
G S
80
60
40
20
V (V olt)
50 25 0 ,3 0 ,7
0 ,2
0 ,3
R everse
0 ,4
0 ,5
26
Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus
maksimum, dan dayanya. Cashing dan bentuk fisik LED juga bermacam-macam ada
yang bulat, persegi empat dan juga lonjong.
Prinsip kerja doida zener yaitu dioda akan menghantar apabila tegangan
sebesar tegangan tembusnya telah tercapai atau lebih. tetapi akam menyumbat bila
tegangan kurang dari tegangan tembusnya.
27