Anda di halaman 1dari 7

Mengatasi Gangguan Camera (1)

Problematika camera kerap menjadi kecemasan installer(dan juga vendor!) ketika melihat hasil
gambar di layar monitor yang tidak sesuai dengan harapan. Gambar silau, goyang dan
bergaris merupakan ciri khas problematika camera yang terkadang sulit diatasi, kecuali
dengan menerapkan teknik trial and error. Penerapan teknik trial and error ini bukan tanpa
alasan, mengingat sumber gangguan tidak bisa langsung diketahui dengan pasti. Kita
hanya bisa melihat gejala yang tampak pada hasil gambar, tanpa bisa memprediksikan
sebelumnya. Pada uraian kali ini kami mencoba menglasifikasi jenis gangguan tersebut
dengan harapan penanganannya bisa dilakukan dengan cermat dan tepat.

Jenis Gangguan dan Penyebabnya

1. Gambar Silau (Whiting out)

Gambar silau umumnya terjadi saat camera melihat benda yang memantulkan cahaya.
Contoh klasik dalam masalah ini adalah sinar matahari atau lampu yang jatuh di atas lantai
maupun dinding berwarna putih. Demikian juga di paving block di halaman, atap mobil box
dan ruangan dengan lampu TL yang menyebar rata semisal factory outlet, studio foto,
ruang QC di pabrik dan lainnya. Pada kondisi seperti ini, camera dengan F Stop rendah
cenderung "gagal" dalam menangkal cahaya kuat. Adakalanya saat camera ditundukkan ke
bawah, gambar menjadi normal, tetapi sayang objek yang ditangkap tidak sesuai dengan
keinginan user.

2. Gambar Pudar (Faint)

Gambar pudar ditandai dengan melemahnya warna di semua tepi dari objek yang ditangkap. Penyebab
utama biasanya dari kabel yang panjang atau kualitas kabel yang jelek serta power supply yang lemah
(drop). Bisa juga dari sambungan connector yang kurang baik (sekalipun hal ini jarang dituding
sebagai penyebab utama).

3. Gambar Bergelombang (Waving)

Gambar goyang umumnya disebabkan oleh interferensi dari frekuensi rendah, misalnya frekuensi
listrik 220V/50Hz dari PLN atau genset. Bisa juga disebabkan oleh faktor Ground Loopyang kerap
terjadi pada instalasi kabel coaxial yang panjang.

4. Gambar Bergaris

Gambar bergaris disebabkan oleh gangguan frekuensi tinggi seperti lokasi yang berdekatan dengan
pemancar radio siaran, radio amatir dan CB (citizen band). Masing-masing gangguan memiliki ciri
khas. Jika gangguannya terus menerus, maka dipastikan dari pemancar radio siaran, sedangkan apabila
sesekali namun sering, maka gangguan tersebut berasal dari komunikasi radio amatir atau CB.

5. Gambar Meteorit

Istilah meteorit adalah istilah kami. Gejalanya mirip seperti meteor atau komet yang "menghiasi" layar
monitor. Penyebabnya adalah induksi dari motor-motor listrik seperti bor, generator, dynamo mesin-
mesin dan semisalnya
Mengatasi Gangguan Camera (2)

Setelah jenis gangguan dikenali dengan cermat, maka kita dapat memulai troubleshootingkecil-
kecilan. Seperti halnya pasukan yang akan terjun ke medan perang, ada baiknya jika kita
menyiapkan seperangkat "senjata lengkap" (peralatan penunjang). Berikut ini adalah
listperalatan penunjang yang sangat membantu dalamtroubleshootingdi lapangan.

1.Camera Standar atauDome yang cukup baik sebagai "referensi". Usahakan camera
cadangan ini memiliki salah satufeature berikut: TDN (True Day&Night), DNF (Day&Night
Function) atau SDNR (Super Dynamic Noise Reduction).

2. Fixed lens dengan F Stop 1.6 atau 2.0 (milimeter bebas).

3. Power supply 2A (Switching).

4. Battery 12V/4AH (lengkap dengan clip dan jack DC).

5.ST-BT01Q.

6. Multimeter Digital.

7. Ground Loop Isolator (sebaiknya 2 buah).

Daftar di atas telah mencukupi untuk satu kali trobleshooting. Sedangkan jika ingin lebih
"serius" lagi, maka kita harus siapkan pula filter-filter tambahan seperti : Video Transformer
Filter, High Frequency Blocker dan EMI Filter. Oleh karena kita belum mengetahui seberapa
besar "kekuatan musuh", maka makin lengkap peralatan tentunya lebih baik, sekalipun tidak
harus (karena costly!).

Baiklah kita mulai dengan 2 contoh kasus yang sedang hangat saat ini, yaitu gambar bergaris
(kasus elevator camera) dan redup-terang (kasus di ruang khasanah/vault).

Elevator Camera Problem

Gejala
Gejala(symptom): Saat Lift diam gambar bagus, tetapi saat lift bergerak gambar bergaris-
garis.

Penyebab
Penyebab: Induksi listrik di kabel coaxial yang "menumpang" pada kabel power lift.

Alternatif Penanganan

1. Cegat ujung kabel coaxial di ruang mesin lift (di lantai paling atas). Siapkan monitor di
titik ini.

2.Supply dulu camera dengan battery 12V/4AH, lalu amati gejalanya. Jika masalah hilang,
maka selanjutnya: pisahkan sumber power camera dengan power lift; ganti adaptor camera
dengan yang lebih baik (Switching) atau memasang EMI filter pada input 220V adaptor
camera.

3. Jika point 2 masih bermasalah, maka tambahkan GL001 pada output camera, amati
gejalanya.
4. Bila perlu, untuk sementara ganti camera dengan camera cadangan, lalu amati hasilnya.

5. Selesaikan dulu masalah di titik ini (di ruang mesin lift) sebelum mengatasi masalah di
Control Room (DVR).

6. Coba gunakan dua buah GL001 yaitu di output camera dan di input DVR.

Vault Lighting Problem

Gejala (Symptom)
(Symptom): saat lampu TL dinyalakan, gambar redup-terang berulang kali.

Penyebab: cahaya lampu berada pada titik ambang (threshold) electronic shutter lensa.
Penyebab

Alternatif Penanganan
Penanganan:

1. Pastikan power supply bekerja baik (gunakan ST-BT01Q).

2. Jika ada, tempatkan DIP switch FL (Flickerless) pada posisi ON (pada Standard Camera).

3. Gunakan lensa dengan F Stop besar (misalnya 2.0) pada Standard Camera.

4. Mainkan arah camera (jika masih mungkin).

5. Ganti camera dengan camera cadangan, amati hasilnya.

Kasus-kasus seperti ini lebih banyak memerlukan "trial and error" yang cermat dan
ketenangan dalam analisa, sebab antara satu kasus dengan lainnya berbeda. Meminjam
istilah John Honovich, maka dalam menangani kasus seperti inipun lebih diperlukan seni
ketimbang sains. Maka, kamipun mengatakan hal yang sama: yes, it's more art than
science!

Mengatasi Gangguan Camera (3)

Factory Plant Camera Installation: The Most Common Problems

Pada instalasi camera di pabrik dan plant, 2 (dua) masalah serius yang menghantui installer
adalah:
1. Interferensi.

2. Gambar gelap di malam hari.

Mengatasi interferensi telah berlalu pembahasannya yang pada intinya lebih memerlukan
seni ketimbang sains. Point penting dalam hal ini adalah mengenali penyebabnya dan
melakukan "trial and error" , tetapi berdasarkan basic knowledge yang "mumpuni". Inilah
yang kami maksud dengan ungkapan more art than science, artinya kita tidak perlu analisa
teori yang rumit-rumit sehingga menyebabkan over analisa (walau kadangkala kamipun
melakukannya tanpa sadar!). Untuk interferensi kami cukupkan sementara sampai di sini.
Sekarang,mengatasi gambar gelap di malam hari? Wow, ini malah lebih artistik lagi!
Beberapa basic theory dalam spesifikasi ternyata bisa "berjatuhan" di lapangan. Hal ini
disebabkan survey lokasi kebanyakan dilakukan pada siang hari, sehingga kita tidak
mengetahui persis kondisi medan di malam hari. Pada beberapa tempat, perbedaannya
cukup membuat heran para pemula. Rekaman DVR memperlihatkan adanya perbedaan yang
kontras antara hasil gambar siang dan malam. Inilah yang menjadi topik bahasan kami kali
ini.

Sebelum menganalisa lebih jauh, marilah kita uraikan kembali masalah ini. Intinya, untuk
aplikasi outdoor semua camera CCTV tetap memerlukan cahaya yang memadai pada malam
hari, tak terkecuali infra red camera. Mengapa demikian? Infra red camera tetap memiliki
daya jangkau yang terbatas. Silakan buktikan sendiri! Jadi, untuk lokasi outdoor yang gelap
total, jarak pandangnya terbatas disebabkan oleh penyerapan infra red oleh objek sekitarnya
(terutama pepohonan, rumput dan tanah). Nah, dari sinilah faktor desain kembali
memegang peranan (penting). Sampai seberapa perlukah kita memakai infra red camera?
Masih bisakah jika pencahayaan di lokasi malah yang sedikit ditambah? Pertanyaan ini
minimal akan menghasilkan "way out" yang baik, sebab trade-off-nya bisa tergambar di
awal penawaran, bukan setelah camera terpasang.

Mengatasi Gangguan Camera (4)

Kembali pada persoalan camera gelap di malam hari. Camera dengan featureDay&Night bisa
mengatasi hal ini ketimbang camera tanpa DNF (Day&Night Function) sekalipun
memilikilux yang rendah. Beberapavendor sering mengunggulkan parameterluxyang rendah
ini pada camera biasa (bukan D&N), padahal parameter ini "ibarat buah simalakama". Lux
rendah memang diperlukan pada malam hari, namun pada siang hari camera akan silau.
Untuk itulah parameter D&N kita libatkan, sebab camera jenis ini memiliki rentang
pengaturan cahaya yang sangat baik.

Setelah mendapatkan camera D&N, maka selanjutnya kita lihat kembali parameter lain yang
terlibat dalam"konspirasi" ini. Ada yang disebut TDN (True Day Night). Sekalipun tidak
pernah diuraikan secara rinci oleh pabrik, tampaknya untuk malam hari camera ini lebih
baik ketimbang hanya D&N saja. Parameter lainnya, yaitu ICR dan DSS. ICR (IR Cut-off
Removable) dipilih jika kita menghendaki penambahan lampu Infra Red yang terpisah untuk
membantu penglihatan di malam hari. DSS tidak bisa melakukan itu, karena ia tidak
merespon cahaya lampu infra red yang diarahkan ke dalam gelap.

Selanjutnya parameter SDNR (Super Dynamic Noise Reduction). Parameter inipun turut
andil dalam memberikan citra di malam hari dalam hal kehalusan detail. Dengan parameter
ini, gambar akan terlihat halus, tidak kasar sebagaimana dialami oleh camera yang
"menderita" di malam hari.

Jadi kesimpulan kami, untuk menangani camera gelap di malam hari setidaknya kita perlu
mempertimbangkan salah satu paramater berikut: D&N Function (DNF), True Day Night
(TDN) dan SDNR. Ilustrasi di bawah ini memperlihatkan, kendati cahaya malam hari relatif
kecil, namun camera tanpa IR pun bisa bekerja sempurna (at least in our humble opinion!).
Mungkin anda punya pengalaman lain yang lebih "gelap" daripada ini dan ingin dibagi?
Silakan berbagi dengan kami di tanyaalarm@gmail.com.
Mengatasi Gangguan Camera (5)

What's New on CCD TV Lines?

Parameter TV lines (TVL) dalam CCTV menyatakan jumlah garis telusur (scanning) yang
dihasilkan oleh elemen CCD untuk membangun satu image yang utuh. Sekilas maknanya
hampir mirip denganpixel (singkatan daripic
picture el
element).Kendati teorinya berbeda, tetapi
baik istilah TV lines ataupun pixel menyatakan seberapa halus suatu gambar bisa terbentuk.
Umumnya dikatakan, makin besar parameter ini, maka hasil gambar akan semakin halus. TV
lines standard saat ini umumnya 380TVL. Setelah itu naik ke 480TVL, kemudian 530TVL
dan 550TVL untuk kategori camera yang "high resolution". Camera standard 380TVL pada
umumnya sudah bagus, malah sering didapati warnanya lebih tajam ketimbang camera
yanghigh resolution. Dari beberapa percobaan random, mayoritas staf teknik kami (tidak
semua) lebih memilih warna "jreng" yang dihasilkan oleh camera standard 380TVL daripada
warna yang natural dari camera High Resolution. Hal ini mungkin disebabkan mata kita
sudah biasa "tertipu" oleh penguatan warna (sebagaimana cita rasavetsin dalam masakan).

Camera High Resolution walau bagaimanapun memberikan citra warna lebih natural dalam
banyak hal, misalnya warna kulit manusia, daun dan pepohonan akan tampak lebih alami.
Camera jenis ini bisa digunakan untuk mengamati corak kain, warna-warni kain, warna
karpet dan untuk percobaan di Lab (misalnya untuk mengamati perubahan kalor). Dari
percobaan kami, camera high resolution dapat memberikan gambar yang "masih terlihat"
pada kondisi cahaya kecil dibanding dengan camera standard 380TVL. Inilah salah satu
kelebihannya.
Temuan fenomenal saat ini, khususnya yang berkaitan dengan pada parameter TV lines
adalah camera dengan 600TVL. Dikombinasikan dengan beberapa parameter lain seperti
SBLC (Super Back Light Compensation), TDN (True Day&Night), DNR (Dynamic Noise
Reduction), maka dikatakan camera 600TVL ini unggul pada cahaya rendah (low light) dan
(tentu saja) dalam hal kehalusan detail. Berikut perbandingannya dengan chipset CCD lain:

Oleh karena spesifikasinya yang (begitu) baik, maka camera ini layak dimasukkan sebagai
alternatif dalam desain penawaran, baik untuk tipe indoor ataupun outdoor. Dengan
demikian setidaknya kita sudah mengurangi resiko adanya camera yang gelap di malam hari.
Alasan itulah yang membuat kami memasukkan penjelasannya di bawah judul ini.

Resume Mengatasi Gangguan Camera

Rule of Thumb

Sebagai penutup, berikut kami sampaikan sekali lagi beberapa hal pokok yang berkaitan
dengan penanganan gangguan camera. Semoga uraian ini bisa membuka wawasan kita.

1. Sumber Tegangan Camera

- Periksa tegangan camera terhadap kemungkinan drop akibat panjangnya kabel power.

- Periksalah drop tegangan dengan tester ST-BT01Q.

- Coba beri dulu power camera dalam jarak dekat, lalu amati hasilnya.
- Test dengan battery 12VDC guna memastikan gangguan bukan berasal dari adaptor.

- Untuk camera DC, pastikan adaptor memiliki tegangan minimal 12VDC / 1A.

- Upayakan sumber tegangan untuk adaptor camera tidak satu group dengan beban-beban
induktif seperti: lift/elevator, mesin produksi, pompa air, motor listrik, lampu TL dan
semisalnya.

- Jika perlu,gunakan EMI Filter pada listrik 220V.

2. Instalasi Kabel

- Coba ganti dulu camera dengan camera baru (cadangan), amati hasilnya. Jika gangguan
masih ada, maka kemungkinannya adalah dari panjang kabel.

- Coba terapkan teknik Ground Loop Isolator (GL001).

- Untuk kasus interferensi sedapat mungkin hindari dulu penggunaan Video Amplifier.

3. Faktor Luar

Kenali juga faktor luar yang turut andil dalam menciptakan gangguan, misalnya:

- Letak camera yang berdekatan dengan sumber interferensi. Coba dijauhkan dulu posisinya
dengan memakai camera cadangan. Amati hasilnya.

- Kabel coaxial yang sejajar/paralel dengan lintasan kabel tegangan tinggi. Adapun jika kabel
coaxial saling berpotongan dengan kabel listrik, maka kecil kemungkinannya untuk terjadi
interferensi .

- Refleksi objek putih seperti lantai, ventilasi udara (lubang angin) dan semisalnya.

- Cahaya kuat yang langsung menerpa camera (pelajari kembali soal F Stop).

- Cahaya lemah di malam hari (amati dulu dengan Day&Night camera atau penerangan
tambahan, sebelum memutuskan menggantikannya dengan IR Camera).

Anda mungkin juga menyukai