Anda di halaman 1dari 2

ESSAY SEBAGAI PERSYARATAN BEASISWA TANOTO FOUNDATION 2010/2011

Saya awali essay ini dengan perkenalan diri saya sendiri. Saya: Niko Karis Gunawan, laki
– laki 18 tahun. Asal daerah saya adalah Kartasura, sebuah kota kecil di Kabupaten Sukoharjo,
sekitar 60 km dari Jogja, tempat saya kuliah saat ini. Tahun ini adalah tahun kedua saya dalam
menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Program studi yang saya ikuti selama
hampir 4 semester ini adalah Program Sarjana (S-1) Elektronika & Instrumentasi (Elins) di
FMIPA. Alasan saya dahulu memilih program studi ini sebagai salah satu pilihan saya dalam
UTUL UGM adalah ketertarikan saya terhadap dunia elektronika dan penerapannya dalam
kehidupan sehari – hari. Walaupun saya diterima di Elins yang merupakan pilihan kedua saya,
tetapi saya sudah sangat bersyukur karena diijinkan Tuhan untuk kuliah di UGM dan saya yakin
bahwa itu yang terbaik bagi saya. Hal itu semakin nyata sekarang, karena di Elins ini saya telah
& akan mempelajari banyak hal yang bahkan lebih dari yang saya duga sebelumnya.
Saya merencanakan untuk dapat lulus kuliah dengan waktu yang sesingkat – singkatnya
dan IPK yang semaksimal mungkin. Waktu lulus rata – rata di Elins sendiri adalah 4 – 4,5 tahun.
Setelah itu tentunya saya akan benar – benar menghadapai kerasnya dunia khususnya dalam hal
bekerja & berkarya memenuhi kebutuhan hidup. Oleh karena itu, saya pun sudah memiliki
rencana jangka panjang setelah saya lulus kuliah kelak. Setelah saya lulus saya akan melamar
pekerjaan di salah satu industri skala nasional di bidang yang sesuai dengan keahlian saya, yaitu
di bidang instrumentasi & sistem kontrol. 5 tahun setelah saya lulus, saya kemungkinan besar
akan mencoba merasakan pengalaman baru untuk bekerja di perusahaan lain yang lebih besar
tentunya. Karena saya rasa, proses pembelajaran dalam diri saya seharusnya seumur hidup.
Kalau saya tidak berani mengambil langka untuk mencoba hal-hal yang baru, maka saya pun
tidak akan mendapat ilmu atau pengetahuan atau wawasan yang baru. Oleh karena itu, waktu 5
tahun tersebut saya rasa cukup untuk “mencicipi” pengalaman pertama bekerja.
Rencana 5 tahun setelah saya lulus tersebut terinspirasi oleh kakak laki-laki saya yang
sekarang sudah berumur 35 tahun. Sebagai seorang lulusan D3 Teknik Mesin, kakak saya yang
biasa saya panggil “Mas Petrus” tersebut, memulai langkahnya di dunia kerja sebagai seorang
sales suatu produk oli. Walaupun dia dulu hanya bekerja sebagai sales, tetapi saya sangat
mengagumi kerja keras dan semangat pantang menyerahnya. Pekerjaan tersebut, akhirnya hanya
dia tekuni selama 2-3 tahun saja, setelah itu dia pindah bekerja ke suatu bidang yang lain tetapi
masih sesuai dengan keahliannya yaitu mesin industri. Akhirnya setelah dia 3 kali berganti
pekerjaan, kakak saya mendapat kesempatan untuk bekerja di sebuah perusahaan alat berat yang
berada di lingkup pertambangan di daerah Kalimantan. Setelah melalui beberapa tahapan tes,
kakak saya akhirnya diterima sebagai salah satu karyawan PT Pama Persada Nusantara.
Perjuangannya selama beberapa tahun merasakan asam dan garam di dunia kerja, akhirnya
terbayar dengan prestasinya tersebut, yang tentunya membanggakan keluarga kami juga.
Sekarang setelah bekerja lebih dari 5 tahun, kakak telah mencapai jabatan yang jauh lebih tinggi
daripada dulu awal dia masuk sebagai karyawan di perusahaan tersebut.
Selama 2 tahun atau 4 semester berkuliah di Elins UGM, banyak hal yang saya dapatkan
dan lakukan untuk mencapai rencana 5 tahun tersebut. Yang pertama tentunya semangat dan niat
untuk terus belajar hal-hal yang baru. Karena dengan adanya semangat dan niat yang tinggi,
maka apapun halangan dan masalah yang terjadi selama saya berkuliah, tak akan mudah
membuat saya patah semangat dan putus asa. Selain itu saya juga terus mengembangkan
keperibadian saya, ke arah yang lebih baik tentunya. Saya tahu bahwa kepandaian dan kerja
keras saja tak cukup untuk membuat saya menjadi orang yang benar-benar sukses. Dibutuhkan
kepribadian yang baik pula, agar dalam meraih mimpi dan cita-cita, saya menggunakan cara-cara
yang baik dan setelah saya sukses nanti, saya juga tidak lantas menjadi orang yang sombong dan
angkuh atas hal-hal yang nantinya saya raih. Terakhir, tetapi bukan yang paling akhir adalah
semakin mendekatkan diri kepada Tuhan, bukan hanya saja karena saya adalah orang beragama,
tetapi lebih kepada kesadaran diri bahwa apa pun yang saya punya sekarang dan nantinya adalah
karena anugerah dari Yang Maha Kuasa saja. Sehingga dalam setiap langkah hidup saya, saya
akan selalu berserah kepada-Nya. Karena sebaik apapun saya merencanakan, Tuhan lah yang
memutuskan yang terbaik bagi saya. Demikian akhir dari essay saya sebagai syarat permohonan
beasiswa Tanoto Foundation tahun akademik 2010/2011, terima kasih atas perhatiannya.

Anda mungkin juga menyukai