“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”[Ar-Ra’d/13:11]. Dan Colin Powell mengatakan “The are no secrets to success. It is the result of preparation, hard work, and learning from failure”. Hal tersebut membuat saya selalu melakukan persiapan jangka panjang untuk suatu kompetisi maupun rencana masa depan saya. Saat SMA , saya mengikuti beberapa lomba senam, cheerleader, dan announcer, dan selama saya memiliki persiapan yang baik, latihan yang matang saya mampu untuk memenangkan kompetisi tersebut. Hasil tidak akan menghianati usaha. Saya juga bekerja sebagai penyiar, MC untuk menambah uang saku saya. Setelah menyelesaikan SMA saya beruntung mendapatkan kesempatan melanjutkan studi di Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Jember dengan beasiswa. Selama kuliah saya sangat menyukai mata kuliah dibidang sosial, namun tanpa mengabaikan mata kuliah dibidang ekonomi. Kesenangan saya membawa saya untuk lebih jauh mempelajari sosial masyarakat pertanian dengan manjadi Asisten Laboratorium Komunikasi dan Penyuluhan dan Pertanian dengan bertanggung jawab untuk mengajar Mata Praktikum Komunikasi dan Penyuluhan Pertanian, Komunikasi Bisnis dan Metodologi Penelitian, serta membimbing laporan dan simulasi proposal penelitian adik tingkat dibawah saya selama tahun 2016-2018. Saya sangat menikmati berbagi ilmu dengan adik-adik tingkat saya yang sekaligus membawa saya untuk lebih jauh mempelajari seluk beluk kehidupan sosial petani dan membantu praktikan dan diri saya sendiri untuk menyadari pentingnya penyuluhan pertanian dalam perbaikan kualitas pertanian dan pola pikir petani Indonesia. Dalam penyuluhan, penyuluh adalah orang yang menjebatani atau menghubungan antara petani dengan pemerintah sehingga sangat dibutuhkan petani untuk membimbing, membina, merubah dan mengarahkan petani agar meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen, pemasaran yang efisien, serta mengambangkan produk pertanian menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan memperpanjang usia produk. Namun, berdasarkan Kementrian Pertanian Tahun 2017, Indonesia hanya memiliki 44.000 penyuluh pertanian dari 72.000 desa yang berpotensi dalam pertanian. Artinya, Indonesia kekurangan 28.000 penyuluh pertanian. Pentingnya keberadaan penyuluh pertanian semakin saya pahami selama saya terjun langsung untuk meneliti kehidupan petani baik dalam kegaiatan praktikum, studi banding, maupun saat membantu dosen untuk melakukan riset mengenai “Strategi Peningkatan dan Kemandirian Kelompoktani Rakyat di Desa Sidomulyo Kabupaten Jember” dan “Riset Model Ketahanan Kelompok Tani Kopi Rakyat di Kabupaten Jember”. Selain berhubungan dengan dosen, dan petani, saya juga langsung berhubungan dengan para penyuluh pertanian lapang. Selain dalam subsektor pangan dan perkebunan, saya juga memiliki ketertarikan untuk memperdalam kehidupan sosial di subsektor perikanan sehingga skripsi yang saya ambil adalah “Resiliensi Anomali Iklim Tehadap Masyarakat Nelayan Jukung di Desa Puger Kulon Kecamatan Puger Kabupaten Jember”. Skripsi ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor penentu kerentanan nelayan dan livelihood assets yang dapat dimanfaatkan sehingga mampu membuat nelayan dalam kondisi resilien atau bertahan menghadapi permasalahan yang saat ini sedang disoroti oleh dunia, anomali iklim. Salah, satu faktor yang membuat nelayan yang membuat masyarakat rentan adalah kurang aktifnya Petugas Teknis Lapang (Penyuluh dalam Perikanan). Padahal, baik dalam teori maupun kondisi yang telah saya amati dilapang, keberadaan dan kinerja dari penyuluh sangat penting bagi perubahan pola pikir, penyelesaian masalah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pertanian dalam arti luas. Hal tersebut akan mudah dicapai apabila setiap desa memiliki penyuluh khusus daerah mereka sendiri, dan penyuluh yang memiliki keterampilan dan pendidikan dari segi budidaya, teknik dan sosial ekonomi dalam pertanian, inilah yang membuat saya memiliki keinginan kuat untuk ikut berpartisipasi dan mengabdikan diri saya pada pertanian Indonesia. Berdasarkan latar belakang ilmu dan keterampilan yang saya miliki, saya ingin berkontribusi sebagai Dosen dalam Prodi Peyuluhan Pertanian yang baru saja dibuka pada tahun 2018 di Fakultas Pertanian Universitas Jember. Motivasi saya mengikuti beasiswa ini adalah karena saya sangat sadar bahwa cita-citanya menjadi Dosen merupakan hal bisa saya capai dengan perisiapan yang matang dan baik. Saya juga menyadari kemampuan saya dalam bahasa inggris masih sangat kurang, padahal saya sangat membutuhkan kemampuan tersebut untuk rencana jangka pendek saya untuk mendaftar di IPB dan mendapatkan beasiswa studi S2 saya, sehingga besar harapan saya untuk berkesempatan belajar di Titik Nol dalam program beasiswa ini agar meningkatkan kemampuan saya dalam belajar bahasa inggris mulai basic sampai memahami TOEFL/IELTS. Mengikuti beasiswa di Titik Nol English Course artinya saya berkomitmen pada diri saya sendiri untuk bersungguh-sungguh belajar dan hal ini merupakan langkah kecil saya untuk mewujudkan rencana jangka panjang saya dalam mengabdikan diri untuk memperbaiki kualitas penyuluhan pertanian dan membentuk penyuluh handal yang mampu membawa pertanian Indonesia menjadi lebih baik di Era Industri 4.0.
Subsektor Perikanan Adalah Salah Satu Sector Andalan Yang Dijadikan Pemerintah Sebagai Salah Satu Potensi Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Baik Dalam Skala Lokal