Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena oleh rahmat dan karunia- Nyalah tugas ini dapat kami selesaikan
dengan sebaik – baiknya.
Adapun tugas ini merupakan “Laporan Hasil Wawancara” untuk
memenuhi nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia, yang kami buat setelah
kami melaksanakan wawancara langsung di lapangan dengan narasumber
terkait. Topik yang dipilih adalah “Lalu lintas” dengan seorang Polisi
Lalu lintas sebagai narasumber.
Terimakasih kami ucapkan kepada pihak – pihak yang telah
membantu terselesaikannya tugas ini. Baik dari orangtua, guru, teman –
teman, narasumber terkait, dan pihak – pihak lain yang telah turut
membantu. Tanpa bantuannya, mungkin saja tugas ini tak dapat
terselesaikan seperti saat ini.
Demikianlah pengantar dari kami, mohon maaf bila ada kesalahan
dalam penyusunan laporan ini. Kritik dan saran pun tak henti – hentinya
kami tunggu untuk tersempurnanya tugas ini. Atas perhatiannya kami
ucapkan terimakasih.

Penyusun

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 1


Daftar Isi

Kata Pengantar .............................................................................................. 1


Daftar Isi......................................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Pelaksanaan Wawancara............................................ 3
B. Tujuan Wawancara.............................................................................. 3
C. Nama Instansi / Narasumber yang Diwawancarai............................... 4
D. Waktu dan Tempat Pelaksaan Wawancara.......................................... 4
BAB II Isi
A. Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok yang telah
direncanakan
5
B. Analisa tentang hasil wawancara......................................................... 7
BAB III Penutup
A. Kesimpulan.......................................................................................... 8
B. Saran – saran....................................................................................... 8
Lampiran – lampiran
A. Tahap persiapan................................................................................... 10
B. Tahap Pelaksanaan.............................................................................. 12

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 2


BAB 1
Pendahuluan

A. Latar Belakang Pelaksanaan Wawancara


Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari informasi
(pewawancara) dengan orang yang memberikan informasi (narasumber). Wawancara
yang telah kami laksanakan dilatarbelakangi dengan status kami sebagai murid demi
pemenuhan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia dan meningkatkan keterampilan
kami dalam bidang wawancara.
Kami memilih topik ‘Lalu lintas’, karena kami merasa sebagai seorang murid dan
salah satu pengguna jalan, kami harus mengetahui wawasan – wawasan dalam tertib
berlalu lintas. Selain itu, kami juga mengharapkan setelah memperoleh informasi
tentang lalu lintas ini, kami yang juga sebagai generasi muda dapat turut campur
mengurangi kecelakaan – kecelakaan yang sering terjadi.

B. Tujuan Wawancara
Pada kesempatan kali ini, kami melakukan wawancara dengan tujuan memperoleh
informasi yang sejelas – jelasnya secara langsung dari narasumber ahli terkait dengan
bidang yang sudah kami tentukan. Karena topik yang dipilih adalah “Lalu lintas”
maka narasumber yang dipilih adalah seorang polisi lalu lintas yang telah cukup lama
bekerja pada bidangnya. Kami berharap dengan dilaksanakannya wawancara ini,
setiap kami atau para siswa yang lain dapat menambah pengetahuannya den informasi
dalam bidang lalu lintas, mengenalkan lebih lagi hal – hal yang berbau lalu lintas,
sehingga keteraturan dalam berlalu lintas pun dapat terjalin terutama dari generasi
muda.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 3


C. Nama Instansi / Narasumber yang Diwawancarai
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kami memilih seorang Polisi Lalu
lintas untuk menjadi narasumber, adapun data narasumber yang kami peroleh adalah:

nama : Brigadir Narry Herdiana


NRP 54080201
jabatan : Anggota Satlantas unit STNK SAMSAT wilayah
Padalarang, Kesatuan Polres Cimahi.
tempat, tanggal lahir : Sumedang, 14 Agustus 1954
alamat : JL.Kebon Manggu no. 317 rt/rw. 02/21, Padasuka,
Cimahi Tengah
pendidikan terakhir : SMA
masuk POLRI : SECATA WAMIL MEGAMENDUNG 1975/1976
aktif : 1 April 1976
pensiun : 14 Agustus 2012 (58 tahun)
tugas : penjagaan Sat Sabara
penjagaan Sat Bimas
penjagaan Sat Lantas

D. Waktu dan Tempat Pelaksaan Wawancara


Kami melaksanakan wawancara dengan narasumber terkait ini pada :

hari, tgl : Sabtu, 5 Februari 2011


waktu : 11.00 – 11.45 WIB
tempat : di rumah narasumber
JL.Kebon Manggu no. 317 rt/rw. 02/21 Padasuka, Cimahi.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 4


BAB II
Isi

A. Informasi tentang berbagai hal sesuai dengan pokok yang telah direncanakan
Pada wawancara yang telah kami laksanakan, pokok pertanyaan yang kami ajukan
adalah seputar Lalu lintas. Adapun sub pokok dan informasi yang kami peroleh
mengenai pokok – pokoknya adalah :

• Kemacetan Lalu lintas


Kemacetan dapat disebabkan oleh kurang tertibnya pengguna jalan, terlalu
banyak atau padatnya pengguna jalan, maupun karena adanya penggunaan jalan
khusus untuk acara – acara tertentu
Kemacetan lalu lintas adalah sebuah fenomena yang sudah biasa terjadi setiap
hari di jalan raya. Waktu rawan terjadiya kemacetan adalah dari pukul 06.00 –
08.00, 13.00 – 14.00, dan 16.00 – 19.00. Di wilayah Cimahi sendiri, area – area
yang merupakan rawan kemacetan adalah Jalan Daeng, pertigaan Gandawijaya
– Kolonel Masturi, pertigaan Pojok – Sangkuriang, Gunung Batu – Kebun
Kopi, dan Jalan Gatot Subroto – pertigaan ARMED. sementara itu, area – area
di Padalarang yang rawan kemacetan adalah Jalan Haji Gofur, Ateja, pertigaan
Permata, pertigaan Cimareme, Jalan Simpang menuju TOL, pertigaan Kota
Baru, Jalan edung 5, dan Jalan Tagog – Purabaya.
Pemerintah menupayakan berbagai cara untuk menghindari kemacetan, yaitu
dengan adanya patrolipenertiban jalan dan penggunaan jalan satu arah.

• Kecelakaan lalu lintas


Kecelakaan lalu lintas ini ada 4 faktor. Yang pertama faktor manusia, seperti
supir, pejalan kaki, maupun penumpang. Kedua, faktor kendaraan. Kondisi
kendaraan yang buruk juga dapat mencelakakan para pengguna jalan. Ketiga,
faktor jalan, misalnya di beberapa daerah ada jalan yangasih belum diperbaiki.
Keempat faktor cuaca, seperti hujan, longsor maupun banjir tetapi menurut
penelitian 90% faktor kecelakaan disebabkan oleh manusia.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 5


Untuk meminimalisir kecelakaan, biasanya dilakukan penyuluhan –
penyuluhan ke berbagai tempat dan diadakannya razia kelengkapan
mengemudi, serta adanya perbaikan jalan.

• Tilang (Bukti Pelanggaran)


Tilang atau bukti pelanggaran lalu linta jalantertentu telah diatur dalam UU
RI No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Setiap denda yang
ditarik sudah diatur sesuai pasal – pasalnya dan masuk ke kas negara.

• Surat Izin Mengemudi (SIM)


SIM merupakan hal wajib yang harus dimiliki tiap pengemudi.
Berdasarkan peraturan terbaru, SIM terbagi menjadi 3 jenis:
1. SIM A
Bagi pengguna sepeda motor yang berusia 17 tahun
2. SIM B
Bagi pengguna sepeda motor yang berusia 18 tahun
3. SIM C
Bagi pengguna kendaraan bermotor beroda empat atau dua yang
berusia lebih dari 18 tahun.

• Geng motor
Di daerah Cimahi, geng motor kini telah berhasil diamankan. Sehingga dapat
dikatakan wilayah Cimahi telah aman dari amukan geng motor. Pencegahan
yang dilakukan pemerintah terhadap kegiatan geng motor adalah dengan
diadakannya patroli ketat dan razia rutin. Kegiatan lain yang dilakukan adalah
kegiatan upacara bersama yang mengambil kesepakatan dan perjanjian antara
polisi dan para anggota geng motor.

• Balapan Liar
Di Cimahi pun, fenomena balapan liar sudah hampir tidak ada lagi. Polisi
sudah berhasil mengamankan dan menindak tegas para peserta balapan liar.
Sama sperti geng motor, pencegahannya pun dilakukan dengan razia rutin dan
patroli yang ketat.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 6


B. Analisa tentang hasil wawancara
Seperti yang diketahui, banyak sekali faktor – faktor buruk penggangu dalam
proses berlalu lintas. Baik dari segi kemacetan, surat izin, tilang, bahkan sampai
dengan geng motor dan balapan liar.
Kemacetan merupakan hal yang tidak disukai oleh semua pengguna jalan.
Tapi, benar apa kata kakek, untuk menghindari kemacetan itu sendiri, yang utama
adalah kesadaran para pengguna jalan.
Surat Izin Mengemudi adalah surat keterangan yang harus dimiliki oleh setiap
pengemudi. Dapat diketahui, bahwa peraturan SIM yang baru mengizinkan
pengemudi baru boleh menggunakan SIM dengan usia minimal 17 tahun. Memang
baik karena tujuannya menghindari kecelakaan yang benyak terjadi akibat
kecerobohan pelajar yang kurang bisa mengontrol emosinya. Tapi, kami sebagai
pelajar kurang setuju karena banyak pelajar yang menggunakan kendaraan bermotor
ke sekolah. Sebaiknya, penggunaan SIM iperbolehkan pada tingkat SMA, karena
kami menganggap bahwa kami sebagai pelajar tingkat SMA sudah cukup dewasa.
Banyak orang yang tidak mengharapkan dirinya kena tilang.Dengan
keberadaan tilang dapat diharapkan bahwa ketertiban dalam penggunaan jalan dapat
terlajin. Begitu pula yang kami harapkan. Kami juga menyetujui adanya kegiatan
tilang. Tapi, kami tidak menginginkan penyalah gunaan uang denda tilang yang sering
terjadi dan dilakukan oleh beberapa polisi lalu lintas. Hal ini dapat merusak citra
polisi lalu lintas di masyarakat.
Geng motor dan balapan liar merupakan contoh hal yang meresahkan
masyarakat. Patut disyukuri, keberadaan kegiatan mereka yang meresahkan ini telah
dapat dihentikan. Kami sangat menyetujui kegiatan para polisi demi pengamanan
lingkungan ini. Hal ini membuat masyarakat menjalani kesehariannya dengan tenang
tanpa dibayangi perilaku kekerasan yang datang tiba – tiba mengganggu dari para
anggota motor maupun balapan liar.
Berdasarkan hasil wawancara, kami memperoleh banyak sekali informasi.
Dapat diketahuti juga bahwa para POLANTAS sudah cukup bekerja keras untuk
mengamankan lalu lintas yang ada. Sudah sepatutnya kita mendukung kegiatan yang
para polisi lakukan, karena tanpa kerjasama yang baik antara masyarakat dan polisi,
tidak mungkin keamanan dapat dipertahankan.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 7


BAB III
Penutup

A. Kesimpulan
Banyak informasi yang kami dapatkan dalam bidang lalu lintas. Kemacetan,
kecelakaan, tilang, hingga kegiatan geng motor dan balapan liar.
Kemacetan merupakan suatu keadaan di mana terjadi padatnya jalan, sehingga
gerak pengemudi terhambat. Kecelakaan banyak disebabkan oleh faktor manusia yang
tidak taat peraturan dan banyaknya pengguna jalan.
Kecelakaan disebabkan oleh empat faktor, yaitu faktor manusia, faktor kendaraan,
faktor jalan, dan faktor cuaca. Tetapi 90% penyebabnya berasal dari faktor
kecerobohan manusia.
Tilang adalah bukti pelanggaran dan merupakan kegiatan yang dilakukan
POLANTAS untuk mencegah adanya pelanggaran dalam berlalu lintas. Uang yang
diperoleh dari hasil tilang itu akan mengalir dalam kas negara.
Geng motor dan balapan liar sudah berhasil diatasi POLANTA sector Cimahi. Hal
yang dilakukan sebagai bentuk pencegahan adalah razia rutin dan patroli ketat oleh
polisi di waktu – waktu tertentu.
Dapat disimpulkan dan disadari, bahwa terjadinya hambatan – hambatan dalam
berlalu lintas itu banyak terjadi akibat faktor manusia itu sendiri yang tidak tertib
dalam berlalu lintas.

B. Saran – saran
Setelah mengetahui bahwa penyebab hambatan dalam berlalu lintas kebanyakan
berasal dari faktor manusia, sudah selayaknya kita sebagai – bagai bagian dari
pengguna jalan sadar dan mulai mengikuti tiap peraturan dalam berlalu lintas dan
memulai kesadaran tersebut dari diri sendiri. Sebaiknya, kita harus mulai
memperhatikan kelengkapan mengemudi sesuai dengan satndar yang berlaku. Kita
juga seharusnya mengikuti peraturan yang berlaku, jangan seenaknya sendiri.
Janganlah menjadi warga yang egois, tapi berusahalah untuk menjaga ketertiban lalu
lintas bersama terutama dengan cara bekerja sama dengan polisi di lingkungan sekitar.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 8


Bekerjasamalah dengan baik, karena tanpa adanya suatu kerjasama yang baik antara
masyarakat dan polisi, maka ketertiban pun akan terasa sulit dilakukan.
Cara mengemudi yang baik dan benar juga harus dimiliki dan dilakukan oleh para
pengguna jalan, tidak terkecuali bagi kita, para kaum pelajar. Dalam mengemudi,
hendaknya kita mengutamakan akal, bukan emosi. Karena, bila mendahulukan emosi,
kecerobohan dalam berlalu lintas kemungkinan besaar bisa terjadi. Hendaknya pula
kita sebagai generasi penerus bangsa menjadi sadar akan arti pentingnya tertib berlalu
lintas dan menjadi generasi yang sukses dalam menjadikan Indonesia sebagai negara
yang maju dan terus berkembang, sehingga membawa kesejahteraan bagi
masyarakatnya tersendiri. Karena, generasi muda adalah generasi penerus bangsa
yang ikut andil suatu saat nanti untuk menggantikan angkatan – angkatan di atas kita.
Sebagai penutup kami mengingatkan, mulailah belajar menjadi taat dan tertib dari hal
kecil, misalnya dalam berlalu lintas, agar nantinya juga terbiasa menjadi taat dan
tertib bila mendapatkan hal besar. Karena, suatu hal besar baru akan terjadi bila ada
perubahan – perubahan kecil yang terjadi.

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 9


Lampiran – lampiran

A. Tahap Persiapan
Sebelum kami melaksanakan kegiatan wawancara, kami juga melakukan
langkah persiapan. Berikut adalah langkah – langkah persiapan kami yang telah
dilampirkan khusus pada halaman terakhir ini :

• Pemilihan topik
Setelah kami rundingkan, topic yang kami pilih adalah Lalu lintas.

• Penentuan bentuk wawancara


Bentuk wawancara yang kami pilih adalah wawancara terkonsep. Maksudnya
adalah wawancara yang hanya menulis konsep pertanyaan yang akan diajukan,
tanpa membacanya secara langsung saat wawancara.

• Penentuan pokok – pokok masalah


Karea topik yang kami pilih adalah Lalu lintas, maka pokok yang kami pilih
tentunya berkenaan dengan topik tersebut. Adapun pokok masalahnya adalah :
- Kemacetan lalu lintas
- Kecelakaan lalu lintas
- Tilang
- Geng motor
- Balapan liar

• Penyusunan daftar pertanyaan


Dalam wawancara yang kami lakukan, kami memilih untuk mengajukan
pertanyaan – pertanyaan terbuka. Maksudnya, pertanyaan yang kami ajukan
berupa pertanyaan yang berisi jawaban uraian dan bukan merupakan pertanyaan
dengan jawaban atau pilihan ganda. Adapun daftar pertanyaan telah yang kami
ajukan adalah :

1. Mengenai kemacetan lalu lintas

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 10


• Apakah penyebab kemacetan lalu lintas?
• Bagaimana mengatasi kemacetan lalu lintas
• Di mana saja tempat yang rawan terjadi kemacetan lalu lintas?
• Kapan saja waktu yang sering terjadi kemacetan lalu lintas?

2. Mengenai kecelakaan lalu lintas :


• Apa sajakah faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas?
• Apa upaya yang dilakukan untuk menekan angka korban kecelakaan lalu
lintas?

3. Mengenai tilang atau ‘Bukti Pelanggaran’


• Apakah yang dimaksud dengan Tilang?
• Berapa denda yang diberikan kepada orang – orang yang terkena tilang?
• Ke manakah aliran uang dari hasil denda tilang tersebut?
• Apakah itu SIM?
• Apa sajakah jenis SIM yang ada?

4. Geng motor
• Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap keberadaan geng motor?
• Masih adakah aktivitas geng motor aktif di lingkup Cimahi ini?
• Apa upaya Pemerintah untuk memberantas keberadaan geng motor?

5. Balapan liar
• Apakah ada kegiatan balapan liar yang terjadi di Cimahi ini?
• Daerah mana yang sering dipakai untuk kegiatan ini?
• Bagaimana cara pencegahan terhadap kegiatan balapan liar ini?

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 11


B. Tahap pelaksanaan
Selanjutnya merupakan tahapan pelaksanaan. Dalam bagian ini, kami
melampirkan naskah percakapan yang telah kami lakukan sebelumnya dengan
narasumber.

P : “Siang, kek. Maaf menggangu. Kami dari siswa – siswi SMA Negeri 2 Cimahi
ingin mewawancari kakek tentang ‘Lalu lintas’,”
N : “Tentu saja boleh. Silakan, adik – adik ingin menanyakan apa?”

P : “Terimakasih, kek. Sudah berapa tahun kakek bekerja sebagai polisi ?”


N : “Saya bekerja di Polres Cimahi (di Satuan Lalu lintas Polres Cimahi) yaitu
sudah ±35 tahun sejak April 1976.”

P : “Kami mau menanyakan tentang kemacetan. Biasanya kemacetan itu rawannya


terjadi jam berapa, dan daerah yang paling sering dimana ?”
N : “Kemacetan lalu lintas khususnya di wilayah Polres Cimahi, yang memiliki 3
wilayah pemerintahan kabupaten, 1 kota Cimahi, 2 pemerintahan kabupaten
Bandung Barat, 3 kecamatan Margaasih (kabupaten Bandung). Rawan
kemacetan sering terjadi pada pagi jam 06.00-08.00, pada siang hari 13.00-
14.00, pada sore hari 16.00-19.00. Daerah yang sering di landa kemacetan yaitu
sekitar jl. Daeng Cimahi, jl. Gandawijaya - jl. Kolonel Masturi, jl.Pojok -
Sangkuriang, wilayah Gunung Batu - Kebon Kopi dan sekitar jl. Gatot Subroto
- pertigaan Armed Baros, dan pertigaan Kerkof Cimahi. Sedangkan Bandung
Barat yaitu di pertigaan Haji Gofur, pertigaan Ateja, Permata, pertigaan
Cimareme, pertigaan jl. Simpang/ pintu masuk TOL Padaleunyi, perumahan
Kota Baru Parahyangan, jl. Gedung Lima hingga pertigaan Tagog, Padalarang
dan Purabaya, Padalarang.”

P : “Apa saja penyebabnya, kek? Bagaimana mengatasinya?”


N : “Kemacetan dapat disebabkan oleh kurang tertibnya pengguna jalan, terlalu
banyak atau padatnya pengguna jalan, maupun karena adanya penggunaan
jalan khusus untuk acara – acara tertentu. Biasanya kami para polisi

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 12


mencanangkan program jalan satu arah. Contoh yang bisa adik lihat adalah
Jalan Gatot Subroto, jalannya satu arah, bukan? Ada juga beberapa jalan yang
lain. Setidaknya cara ini dapat mengurangi kemacetan yang terjadi.”

P : “Oh, begitu ya kek. Kami juga mau bertanya soal kecelakaan. Kecelakaan yang
banyak terjadi itu, biasanya terjadi karena faktor apa saja?”
N : “Kecelakaan lalu lintas ini ada 4 faktor. Yang pertama faktor manusia, seperti
supir, pejalan kaki, maupun penumpang. Kedua, faktor kendaraan. Kondisi
kendaraan yang buruk juga dapat mencelakakan para pengguna jalan. Ketiga,
faktor jalan, misalnya di beberapa daerah ada jalan yangasih belum diperbaiki.
Keempat faktor cuaca, seperti hujan, longsor maupun banjir tetapi menurut
penelitian 90% faktor kecelakaan disebabkan oleh manusia.”

P : “Terus kek, apa upaya yang dilakukan pemerintah untuk meminimalisir


kecelakaan yang terjadi?”
N : “Pemerintah telah melakukan upaya – upaya, seperti Penerangan dan
Pendidikan di bidang Lalu lintas dan Manajemen Rekayasa Lalu lintas atau
yang biasa disebut kegiatan Dikiasalantas. Adanya juga kegiatan Polisi Sahabat
Anak yang biasanya dilakukan melalui peragaan rambu – rambu lalu lintas
dengan nyanyian – nyanyian maupun semacam penyuluhan yang biasanya
diberikan pada tingkat TK, SD, SLTP, maupun SLTA. Dilakukannya kegiatan
Tilang serta adanya perbaikan jalan.”

P : “Oh,begitu. Kek, sebenarnya tilang itu apa sih?”


N : “Tilang adalah bukti pelanggaran lalu lintas jalan tertentu yag diatur dalam UU
RI No. 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan dan UU lainnya
yang berkaitan dengan pelanggaran lalu lintas dan tindak pidana. Diharapkan
dengan adanya tilang dapat menumbuhkembangkan pengguna jalan yang
memiliki kesadaran akan arti pentingnya sopan santun dan etika berlalu lintas.”

P : “Kek, biasanya kan tilang itu menarik denda. Nah, denda yang ditarik itu
biasanya di kemanakan? Berapa juga tarif dendanya?”
N : ”Nah, yang perlu adik ketahui, denda Tilang sudah diatur sesuai pasal –
pasalnya dan dendanya masuk ke dalam kas negara.”

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 13


P : “Oh. Kek, kan SIM juga termasuk salah satu barang yang turut diperiksa dalam
proses penilangan, sebenarnya apa sih, kek SIM itu?
N : “SIM adalah surat izin mengemudi. Artinya, surat ini harus dimiliki setiap
orang yang ingin mengemudikan kendaraan bermotor di jalan raya.”

P : “Bagaimana dengan aturan pembagian jenis SIM, kek?”


N : “SIM tergolong menjadi 3. Ada sim A, B, dan C. Berdasarkan peraturan yang
baru, SIM A kini baru boleh didapatkan ketika pengemudi berumur 17 tahun
bukan 18 tahun. Ini dikarenakan, para pemuda yang berusia di bawah itu
menurut penelitian, kurang bisa menjaga emosi dalam mengemudi. Hal ini
cukup membahayakan pengemudi maupun pengguna jalan yang lain. Jadi,
sepertinya untuk seumuran adik – adik masih belum dapat menggunakan SIM.
Paling saat sudah lulus SMA. Ada juga SIM C untuk para pengguna kendaraan
bermotor berodadua di atas 18 tahun. Sedangkan SIM B itu untuk para
pengguna kendaraan bermotor beroda empat yang berusia di atas 21 tahun.”

P : “Oke deh, kek. Sekarang kami mau menanyakan tentang geng motor. Apakah
tanggapan kakek mengenai geng motor? Di wlayah Cimahi ini, masih ada tidak
aktivitas geng motor yang aktif ? Terus, apa upaya pemerintah juga untuk
menertibkannya?”
N : “Tentu saja, sebagai masyarakat yang menghendaki ketentraman, keberadaan
geng motor ini cukup mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat karena
sebelum – sebelumnya, para anggota geng motor ini banyak membuat ulah,
seperti pemerasan, keributan, dan pembunuhan. Keributan geng motor juga
sering kali disebabkan oleh knalpotnya. Bagaimana dengan adik – adik
pengguna motor? Apakah knalpot adik – adik dapat dikatakan sesuai standar?
Kakek harap sebagai seorang pelajar, kalian bisa menaati peraturan yang ada.
Tetapi, keberadaan geng motor di Cimahi ini sudah dapat dikatakan hampir
tidak ada lagi. Sempat beberapa waktu yang lalu, pihak Polres mengadakan
upacara bersama dengan perwakilan – perwakilan geng motor. Upaya ini demi
menjalin persahabatan, agar para anggota geng motor tidak lagi berbuat hal –
hal yang meresahkan masyarakat seperti yang dahulu pernah adik – adik pernah

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 14


ketahui. Selain itu, pencegahannya juga dilakukan melalui beberapa razia dan
patroli yang rutin.”

P : “Oh, bagus dong , kek. Berarti bisa dibilang wilayah kita itu sudah aman dari
kekerasan geng motor. Bagaimana dengan balapan liar? Apakah masih ada,
kek? Jalan apa yang dipakai? Terus upaya pemerintah dalam pencegahannya
apa?”
N : “ Balapan liar juga sama, bisa dikatakan di Cimahi ini keberadaannya tidak ada
lagi. Hal ini mungkin saja karena pengawasan patroli polisi yang adik – adik
bisa lihat semakin ketat. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir lagi akan hal ini.
Jalan yang biasanya digunakan itu kalau dulu, yang ade kenal mungkin jalan
sebelum menuju TOL Baros, di tempat itu pernah ada balapan liar. Kalau soal
jalan, mungkin ada sedikit informasi buat adik – adik. Jalan itu digolongkan
menjadi tiga. Ada Jalan Negara, yaitu jalan yang dibiayai langsung dari negara.
Ada Jalan Nasional atau Provinsi, yang dibiayai oleh pemerintah provinsi
langsung. Dan yang ketiga, ada Jalan Daerah atau Kota, yang dibiayai oleh
pemerintah kota.”

P : ”Oh, bagus ya, kek. Ternyata para polisi lalu lintas telah cukup berupaya keras
demi kesejahteraan masyarakat.”
N : “Tentu saja , dik. Karena memang seperti itulah tugas kami. Nah, ada yang mau
ditanyakan lagi?”

P : “Sepetinya sudah cukup, kek. Kami sudah mendapatkan banyak sekali


informasi. Terimakasih, kek atas waktu dan kesediaannya.”
N : “Iya, dik. Terimakasih kembali. Rajin – rajin belajar, ya agar nanti kalian semua
dapat menjadi orang – orang sukses.”

P : “ Baik, kek. Selamat siang.”


N : “Selamat siang juga.”

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 15


Vir, masukin fotonya ke sini..
Foto yang waktu itu bareng – bareng..
okok..
thanks..
Jangan lupa diapus lagi tulisan ini nya..
hehe

- Laporan Hasil Wawancara_2011 - 16

Anda mungkin juga menyukai