Anda di halaman 1dari 1

Dewi Fatimah/108533414508/S1 PTI 2008

IMPLIKASI TEORI BELAJAR TERHADAP EVALUASI PENDIDIKAN

- Teori Behaviouristik
Keberhasilan suatu pendidikan ditentukan oleh adanya interaksi antara stimulus dan respon
yang diterima oleh siswa. Perubahan tidak dilihat dari perspektif intelektualya, melainkan tingkah
laku yang lebih baik terhadap kehidupan sosial siswa. Perubahan tingkah laku merupakan sesuatu
yang nampak dan dapat dinilai, untuk kemudian dijadikan sebagai bahan evaluasi. Guru menjadi
panutan atau suri tauladan yang akan selalu dianggap benar oleh siswa. Agar pembelajaran berhasil,
maka guru harus senantiasa memberikan stimulus dan lingkungan belajar yang positif. Setiap
stimulus/metode yang diberikan harus dievaluasi dengan melihat perubahan tingkah laku yang
ditunjukkan oleh siswa. Jika suatu metode yang diterapkan kurang berhasil, maka dicari
kekurangan dan kelebihan dari metode tersebut untuk dijadikan pertimbangan memilih metode yang
lain. Hal ini akan berlangsung terus-menerus sampai hasil pendidikan sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
- Teori Kognitifisme
Dalam teori ini menekankan bagaimana proses atau upaya untuk mengoptimalkan
kemampuan aspek pemahaman siswa. Seberapa besar pemahaman siswa dapat dinilai dengan
menggunakan tes pemahaman atau kemampuan siswa menyampaikan apa yang telah diperoleh,
kemudian hasilnya dievaluasi. Metode yang bervariasi merupakan tuntutan yang mutlak dalam
pembelajaran. Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, guru harus memberi
motivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran, selain itu guru harus memahami dan
memperhatikan perbedaan indivual siswa, karena hal ini merupakan faktor penentu keberhasilan
dalam pembelajaran.
- Teori Konstruktifisme
Menurut pandangan ini, dalam proses pembelajaran siswa harus aktif melakukan kegiatan,
aktif berfikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Guru
dalam konteks ini berperan sebagai pemberdaya seluruh potensi yang dimiliki siswa agar siswa
mampu melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu seorang guru harus memiliki daya kreasi
yang tinggi untuk bisa mendesain suasana pembelajaran yang kondusif dan mampu memberikan
kebebasan berekspresi kepada siswa. Perkembangan intelektual peserta didik dapat dinilai dengan
cara melakukan pengamatan dan penilaian terhadap peningkatan prestasi belajar peserta didik dari
waktu ke waktu. Evaluasi dilakukan dengan mengamati aktivitas siswa dalam memahami materi
dari guru. Evaluasi menjadi sarana untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan proses
pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai