Sahabat Facebook saya, ada yang bertanya, bagaimana caranya membaca bahasa
Jerman?.. dan untuk memenuhi permintaannya itu, saya akan coba berikan hasil
blogwalking saya ke blog ini.
Kalau melihat tulisan asing sering kita pesimis duluan. Padahal bagi orang Indonesia
seharusnya tak terlalu sulit membaca huruf dan kata dalam bahasa Jerman. Karena
memang banyak sekali kemiripannya.
a – be – ce – de – e – ef – ge – ha – i – yot – ka – el – em – en – o – pe – ku – er – es – t –
u – fau – ve – x – uepsilon – tset
Mirip kan? Hanya yang berhuruf tebal saja yang berbeda. Itu pun berbeda pengucapan
hurufnya, tapi bila sudah ada di dalam kata, bunyinya akan sama dengan bahasa kita.
Contoh:
Qualität – dibaca: kualitet
variabel – dibaca: fariabel
Januar – dibaca: Yanuar
Wolf – dibaca: Volf
Zebra – dibaca: Tsebra
Typ – dibaca: tüp (ü lihat penjelasan di bawah)
Tapi ada tambahan huruf lagi dalam bahasa Jerman, yaitu umlaut:
ä (a umlaut), biasa juga ditulis dengan ae
ö (o umlaut), biasa juga ditulis dengan oe
ü (u umlaut), biasa juga ditulis dengan ue
Nah ini yang susah. Susah untuk menuliskan bagaimana ketiga huruf umlaut itu dibaca.
Harus mendengar dan melihat langsung. Tapi kira-kira begini:
ä – pengucapannya mirip dengan pengucapan e
ö – pengucapannya antara mengucapkan o dan u (mulutnya mancung ya…)
ü – pengucapannya antara mengucapkan u dan e (mulutnya mancung ya…)
Masih ada satu huruf lagi: ß (eszett). Ini cara membacanya gampang. Jangan panik dulu
melihat bentuknya. Membacanya seperti membaca huruf s yang ‘tajam/tebal’ atau double
s – ss.
Masih ada lagi beberapa huruf yang sering ditulis berdekatan. Tapi cara membacanya
biasa saja seperti bahasa Indonesia.
Kasus lain:
– pengucapan huruf h. Bila huruf h terdapat di tengah kata, maka h ‘tidak dibaca’,
tapi membaca a nya agak panjang aa.
Sebetulnya masih ada lagi, yaitu akhiran -en, pada kata kerja bentuk dasar bahasa
Jerman. Akhiran -en, ini biasanya diucapkan tak jelas.
Demikian dasar-dasar cara membaca satuan terkecil kata dalam bahasa Jerman. Mudah-
mudahan tidak ada yang tertinggal.
sumber : http://deutschlandisjerman.allespedia.com/?p=46