SMT
BAB I
PRONUNCIATION
Bahasa inggris sendiri memiliki cara pengucapanya sendiri dengan konsekuensi
yang telah disampaikan sebelumya yaitu bentuk kata yang tersusun dari beberapa
huruf alfabet yang memiliki arti, yang secara pengucapan cenderung berbeda
dengan cara kita membaca dalam Bahasa Indonesia, perlu difahami bahwa Bahasa
inggris memiliki rumusan atau materi yang menjelaskan hal tersebut yang disebut
dengan pronunciation.
Pronunciation sendiri secara singkat difahami sebagai system pengucapan dan
cara baca perkalimat yang ada didalam Bahasa inggris yang di jelaskan dengan
terperinci melalui istilah pengsimbolan yang mana kalimat yang kita akan baca
tersebut cara membacanya di wujudkan dalam bentuk symbol, symbol-symbol
tersebut di klasifikasikan dalam beberapa bagian secara garis besar seperti yang
kita akan bahas di BAB I ini.
Pertama kita akan lihat definisi dari pronunciation sendiri sesuai dengan beberapa
referensi di beberapa kamus dan buku pedoman Bahasa inggris.
Pertama menurut kamus William webster memberikan penjelasan tentang
pronunciation yaitu : Pronunciation atau the act or result of producing the sound
of speech, including articulation, stress, and intonation, often with reference to
some standard of correctness of acceptability. Atau lebih mudah kita fahami
dengan artian pronunciation adalah cara atau hasil dari memproduksi suara yang
pengucapan yang mencakup artikulasi, penekanan, dan intonasi, yang biasanya
mengikuti standar benar dari penerimaan. Oleh karenanya bila dilihat dari definisi
ini kita diharuskan untuk mengikuti beberapa aturan-aturan yang memang sudah
ditetapkan agar cara baca atau cara pengucapan kita sesuai juga dapat diterima
oleh pengucap asli native speaker.
Hal-hal yang dimaksud dengan beberapa aturan disini perlu di fahami dan di
lakukan pembelajaran dengan cara menduplikasi suara dari kata dengan
pendekatan pengucapan dan pembiasaan menggunakan bentuk suara yang sesuai
dengan contoh dari native speaker, kemudian agar dapat membaca dengan sesuai
dan dikatakan benar setidaknya pembelajar harus mampu membaca atau
menyuarakan bentuk symbol yang merepresentasi yang suara yang benar menurut
standar pengucapanya.
Standar pengucapan biasanya akan merujuk pada SAE (Standard American
English) yang mana kita akan merujuk pada bentuk dan bagian bagian dalam
standard tersebut namun selain dari SAE ada juga standar lain yang biasanya di
ikuti dan dipelajari oleh pembelajar lain yang mana itu biasanya mengikuti pada
SSBE (Standard Southern Brithish English) yang dalam hal ini memiliki
kompleksiti yang lebih banyak, bagi kita pemula dalam mempelajari
pronunciation kami kira akan lebih mudah mempelajari dengan standar SAE.
Symbols itu sendiri lebih umum dikatakan atau dinamai dengan phonethic
syimbol, dalam beberapa literatur memiliki beberapa bentuk penjelasan yang
umumnya dipelajari sebagai pondasi dalam mempelajari pronunciation.
Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang ini kami perlu menyampaikan
fakta bahwa dalam pronunciation atau mempelajari cara pengucapan Bahasa
inggris memang memiliki clue atau petunjuk yang seringnya dengan clue
tersebut dapat menghasilkan suara yang hampirsama namun sayangnya tidak
semua clue tersebut tidak mutlak akan menghasilkan suara yang sama. Hal
tersebut menurut Marla Yushida dalam bukunya “The Vowles of American
English” di istilahkan dengan “Rulebreakers” atau lebih mudahnya difahami
dengan pengertian perusak aturan, ini ditenggarai oleh banyaknya dialek yang
sampai dengan 23 macam bahkan lebih, kemudian di pengaruhi juga dengan
adanya bentuk lain seperti slang, pidgins, creoles, atau subdialect.
Pembahasan yang dimiliki oleh vowels juga akan berlaku dengan bentuk lain
dalam pronunciation seperti kelompok consonant dst. Namun walaupun
demikian apabila kita mempelajari bentuk pokok phonetic symbolnya tentu hal-
hal tersebut dapat di minimalisir dan tetap kita akan mampu mengucapkan
dengan standar yang acceptable. Tentang phonetic sendiri adalah cabang dari
linguistic yang focus pada bagaimana speech itu dihasilkan dan menawarkan
seperangkat symbol tertulis yang mewakili setiap unit berdasarkan bunyi dalam
Bahasa. Oleh karenanya kami mengistilahkan dengan Bahasa phonetic symbols
untuk pembahsan kedepannya.
Bagian pertama dalam pembahasan pronunciation yang kita akan pelajari adalah,
pembahsan phonetic symbols tentang Vowels.
A. Vowel
vowel adalah phonetic symbol yang bisa kita artikan suara dari huruf hidup,
huruf hidup umum di kenal dengan vocal jadi vowel itu pada dasarnya memang
diambil dari suara yang muncul dalam huruf vocal maka bila dilihat dari bentuk
symbolnya akan kurang lebih sama namun tidak seratus persen sama, vocal
memiliki lima huruf yaitu A, I, U, E, O maka dalam vowel pun sama memiliki
suara yang hampir serupa dengan suara dari vocal tersebut, Yoshida
menyampaikan bahwa vowel “ vowels are created by the three passage of breath
through the larynx and mouth. When the mouth in obstracted during speech
production- most often by the tounge ot theeth- the resulting sound is a
consonant.
Pembahasan tentang vowel sendiri dari beberapa referensi memiliki beberapa
pengistilahan ada juga yang menamai vowel dengan nama monophthong, atau
pengertianya adalah thong yang tunggal, ada juga yang tidak menamai namun
lebih kea rah membagi volwel menjadi 2 kelompok yaitu short vowel dan long
vowel, atau vowel yang pendek dan vowel yang Panjang, sedangkan yang lain
menamai long vowel dengan istilah diphthong, untuk pembahasan kita, kita
sepakati pembagiannya akan ada 2 yaitu: 1. Vowel dan yang ke 2 adalah
Diphthong.
Seperti yang telah dibahas diawal bahwa vowel diambil dari vocal yang ada 5
yaitu /a/-/i/-/u/-/e/-/o/. sekarang bentuk vowel sendiri ada lebih dari sekedar 5
suara, karena dalam vowel ada 12 bentuk symbol yaitu
/æ/-/e/-/ǝ/-/ɔ:/-/ɑ:/-/ɒ/-/ɜ:/-/i:/-/ʊ/-/u:/-/Ʌ/-/I/.
Berikut beberapa phonetic symbol dari vowel dan beberapa contoh nya.
1. /i:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (i…) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan menyeringai, ini kami sarankan agar lebih mudah dalam
pengucapanya, dan lebih dapat dibedakan dengan bentuk symbol lain.
/i:/ Kata
(ee)
Freezer /fri:zə/, Bee /bi:/, See /si:/, Week/wi:k/, Seek/si:k/, knee/ni:/, feet/fi:t/
(ea)
Sea/si:/, Beat/bi:t/, Weak/wi:k/, Leak/li:k/, Meat/mi:t/
(e)
Me/mi:/, We/wi:/
(y)
Study/studi;/, party /parti:/, company / kampǝni:/
Silahkan baca dalam bentuk kalimat, clue-nya ketika dalam kalimat pastikan
kata Verb dalam kalimat diucapkan lebih tegas atau lebih di tekan dalam
pengucapanya.
2. /I/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir serupa dengan
mengucapan (i namun kearah e) akantetapi kami sedikit menyarankan agar
mengucapkan phonetic symbol ini dengan lebih mengarah ke suara i itu sendiri
namun tertahan, dan terkesan lebih kearah e, karena kadang suara yang dihasilkan
secara strong pengucapan terdengar betul-betul e.
/I/ Kata
(i)
sick /sIk/, pick /pIk/, kick/kIk/, Big/bIg/
(y)
System /sIstIm/, hymn/hImn/, symphony /sImfəni:/
(ing)
Feeling /fi:lIŋ/, singing /sIŋIŋ/, reading /ri:dIŋ/
Silahkan baca kalimat di bawah ini mohon perhatikan ketika dalam bentuk
kalimat, cluenya apa bila membaca dalam bentuk kalimat pastikan kata Verb
dalam kalimat diucapkan lebih tegas atau lebih di tekan dalam pengucapanya.
I am feeling so sick
Please pick me up at ten
Its time for kick off the game
The system is not working
That’s great symphony
I cannot stand when she is singing a song
Keep reading it until you are master on it
Now please make it sure that you can differ the sound of two symbols above by
practicing and reading this paragraph!
If you stay in your comfort zone, that’s where you will fail, you will fail in your
comfort zone, success is not a comfortable procedure, it is very uncomfortable
thing to attempt so you got to get comfortable being uncomfortable if you ever
want to be successful, start putting some pressure on, put some pressure on
yourself get out here and get about it.
This is the fact all of you have extraordinary capabilities, you have to decide if
you are willing to do the thing to put you in that category, you will be just
ordinary person if you just want to, do like ordinary person do, so take some
actions for yourself and help yourself coz you deserve to be extraordinary person
by taking first step to gain more and more step ahead.
3. /ɑ:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (a…) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan membuka mulut dengan lebar, ini kami sarankan agar lebih
mudah dalam pengucapanya, kemudia suara a yang dihasilkan dengan bold juga
dapat lebih dibedakan dengan bentuk symbol lain.
/ɑ:/ Kata
(o)
Hot /hɑ:t/, Not /nɑ:t/, Stop/stɑ:p/
(a)
Father /fɑ:ðɜ:/ Farther /fɑ:rðɜ:/ Dark /d ðɜ:k/ Wash/wɑ:ʃ/
Silahkan baca kalimat di bawah ini mohon perhatikan ketika dalam bentuk
kalimat, cluenya apa bila membaca dalam bentuk kalimat pastikan kata Verb
dalam kalimat diucapkan lebih tegas atau lebih di tekan dalam pengucapanya.
4. /Ʌ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (a) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan sedikit lebih short dan ditekan, kami sarankan dengan lebih
strik juga, pastikan anda dapat menemukan perbedaan dari dua bentuk
pengucapan a dengan 2 symbol yang berbeda, mungkin mudahnya /Ʌ/ lebih
pendek dalam penyuaraanya dan /ɑ:/ lebih panjang.
/Ʌ/ Kata
(u)
Hut /hɅt/, Shut / ʃɅt/, Nut /nɅt/
(a)
Apper /Ʌpɜ:/
(o)
Spot /spɅt/
/Ʌ/Kalimat
We can take a rest in the hut
Please shut the door
My score TOEFL is in apper intermediate
You can stay on the spot
5. /u:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (u…) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan dan lebih round, ini kami sarankan agar lebih mudah,
kemudian suara u yang dihasilkan dengan bold.
/u:/kata
(o)
Who /hu:/,
(ou)
You /yu:/, Group/ gru:p/
(oo)
shoot /ʃu:/, Goose/gu:s/
(wo)
two /t u:/
(ew)
New /nu:/
/u:/ kalimat
Who knows how to do that
There are two new shoes
Goose flies so high.
It is too fast to get mad
Why are you so frustrated
6. /ʊ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (u) dalam bahasa Indonesia akan tetapi pengucapan u-nya tidak full
lebih kearah di tahan, atau yang mana kami menyarankan pengucapanya dengan
sedikit tersenyum memang terdengar aneh namun untuk mengeluarkan suara yang
tepat lebih kearah situ, atau mungkin agar lebih mudah di praktikan pengucapan
nya tetap u namun kearah suara eu.
/ʊ/ kata
(oo)
Good /gʊd/, Food /fʊd/, Foot /fʊt/
(oul)
Should /ʃʊd/, Would /wʊd/, Could /kʊd/
(u)
Put /pʊt/
/ʊ/ kalimat
Now please make it sure that you can differ some sounds of phonetic symbols
above by practicing and reading this paragraph, listen and red it more then once.
Knowing yourself
First of all, you must recognize yourself and don’t be bother anlysing others, bur
it seems to me as I delved into it, that the proper solution to that was to live
properly, as an individual because you are more powerful than you think, way
more powerful than you think, God knows what you are in your final analysis.
The problem is you are blind to your own weaknesses but you are also blind to
your own strength and so then I think, well, if you got your act together, it
would be better for you, and instantly it would be better for your family,
assuming they wanted you to get your act together, and not everyone does, but
and it would be better for the community, it’s like how far could you take that, if
you stopped wasting time and you stopped lying, and if you oriented yourself to
the highst possible good that you could conceive of and you committed to that.
How much good could you do? Well I will say why don’t you try to find out.
So that what I think you should do, you should find out, you don’t have anything
better to do, and there is nothing in it, as far as I can tell, there is nothing in it
but good.
7. /e/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (e) dalam bahasa Indonesia dan tentu kami menyarankan agak
sedikit ditekan dan jelas suara (e) nya tanpa ditahan.
/e/ kebanyakan suara dari symbol ini berasal dari huruf ke dalam kata.
(e)
Kept /kept/, Let/let/, Set/set/, Pet/pet/,
(ea)
Weat/wet/, Sweat/swet/, health/hel θ/
/e/kalimat
8. /æ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir dengan mengucapan
(e) dalam bahasa Indonesia namun lebih dalam lagi hingga pengucapanya seakan
tertahan dan kuat, dengan menekan pangkal dari ujung lidah yang mendekati
tenggorokan.
/æ/ kata
(a)
Have /hæv/, Hat/hæt/, Math/mæ θ/, Fat/fæt/, Cat /kæt/, Bad /bæd/, Trap /træp/,
That /ð æt/, graph /græf/
/æ/ kalimat
I have more the one hats then I can use in everyday
I do not love math but I realize I need to use math in my life
I know that my friend is fat but he is handsome
Cat is one of the cutest animals
I am a bad on counting
Love could be trap that drag you into suffer
9. /ǝ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (eu) dalam bahasa sunda, atau sama dengan pengucapan “e” yang
ada dalam kata (Kepada, kepala, kemudian, keluarga) namun lebih dalam lagi
hingga pengucapanya seakan memiliki lekungan.
/ǝ/ kata
(o)
Confuse /kǝnfius/, Pronunciation /prǝnɅnsi eI ʃǝn/,
(a)
a, /ǝ/, About /ǝbaut/, Ago/ǝgou/, At /ǝt/
/ǝ/ kalimat
Do not be confiused just do it.
We will be different then others if we use pronunciation on our speaking
a map can help you to find your destination
it is all about you and it is all of you
I had to finished this a week ago
I really need to rest my mind at home
10. /ɔ:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (o) dalam bahasa Indonesia namun tanpa mengeluarkan suara “u”
ketika mengucapkannya, kebanyakan suara “o” dalam Bahasa Indonesia sering
bersamaan dengan suara “u”. kemudian dari segi posisi mulut lebih round dan
keluar suaranya dari pangkat lidah.
/ɔ:/ kata
(o)
Song /sɔ:ŋ/, long /lɔ:ŋ/, More/ mɔ:r/, For /fɔ:r, Or /ɔ:r/
(a)
All /ɔ:l/, Fall / fɔ:l/, Mall /mɔ:l/, Call /kɔ:l/, Ball /bɔ:l/
/ɔ:/ Kalimat
Korean song nowdays is so popular
We are still in a long journey
You need to practice more
Is it for me or for her
All I know is do the best I can
Fall in love is never been easy to control
Some people love to go to mall for refreshing
I will call you if the foot ball match begin
11. /ɒ/=/o/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (o) dalam bahasa Indonesia namun tanpa mengeluarkan suara “u”
ketika mengucapkannya tapi seperti pengucapakan “a ditambah o”, suara dari
symbol ini memang mirip dengan suara symbol sebelumnya namun symbol ini
lebih dominan suara “a”nya kalau yg sebelumya focus hanya suara “o” saja.
/ɒ/ kata
(o)
Odd /ɒd/, Lot /lɒt/, Box /bɒks/, Soak /sɒk/
/ɒ/kalimat
It is too odd if I have to face her like this
Let’s unboxing your package, I am so enthusiastic
Souk it then wash it
12. /ɜ:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (r) dalam bahasa Indonesia namun lebih tebal dan seakan ada suara
“ǝ“, yang sangat membedakan dengan suara “r” dalam Bahasa Indonesia,
umumnya suara “r” itu tipis sedangkan dalam symbol ini harus tebal karena ini
bukan bagian dari konsonan tabu bagian dari vowel.
/ɜ:/ Kata
Work /wɜ:k/, World /wɜ:ld/, Word /wɜ:k/, Nurse /nɜ:s/, Stir/stɜ:/, Learn /lɜ:n/,
Turn /tɜ:n/
/ɜ:/Kalimat
In this world, work hard is not enough we need to work smart.
You can keep my word of you want to but after that you must trust me
Many girls want to be nurse but I don’t know why
Please turn right before the police office
Baiklah untuk kelompok pertama yaitu vowel berjumlah 12 phonetic symbols
yang terlah di sampaikan diatas, selanjutnya coba baca bacaan dibawah ini dan
pastikan anda sudah dapat merasakan perbedaan cara pengucapan dari sebelum
mempelajari vowels dan sesudah nya, pastikan anda membaca dan bila perlu
menuliskan phonetic symbols di bawah atau di atasnya untuk mempermudah
membaca, biasakan membaca phonetic symbols dengan demikian akan jauh
lebih mudah untuk diingat dan di prediksi kata-kata yang serupa, dimana dapat
menemukan symbol yang dimaksud? Silahkan buka kamus dan kami sangat
merekomendasikan kamus yang digunakan memang kamus untuk tujuan
pronunciation bukan kamus bilingual, kami merekomendasikan kamus Longman
Pronunciation dictionary. Karena akan jauh lebih relefan untuk
pengaplikasiannya.
The questions
B. Diphthong
Kami kelompokan ini karena ada kesamaan di akhir kombinasi diphthong yaitu
suara “I” yang mana cara pengucapannya hampir mirip dengan beberapa cara
baca di Bahasa Indonesia hanya butuh menguatkan saja.
a. /ɑI/
Hint: untuk cara pengucapan atau menyuarakan symbol ini hampir sama dengan
suara yang dihasilkan dari gabungan huruf “ay”, olehkarenanya apabila nantinya
ada kata yang didalamnya menggunakan diphthong ini kita hanya perlu
mengeluarkan suara “ay” untuk diphthong “ɑI”
/ɑI/ kata
Buy /bɑI/, Shy /ʃɑI/, Fly /flɑI/, Might /mɑIt/, Fight /fɑIt/, Night /nɑIt/, Right
/rɑIt/, lie /lɑI/, size /sɑIz/, Prise /prɑIz/, Die /dɑI/, Beside /bIsɑId/, Virus /vɑIrǝs/
/ɑI/ kalimat
I want to buy pie but I feel shy because right beside me there is the one who lies
about the price of fight night at UFC.
I can’t stand with the flies which might bring some viruses.
The size of the shirt is out of my mind.
Die hard is one of my favorite movies.
b. /eI/
Hint: tidak jauh berbeda dengan cara pengucapan yang dijelaskan di bagian “a.”
hanya saja kita merubah sedikit di bagian depannya dengan suara “e” jadi
suaranya mirip dengan suara “ey” untuk diphthong “eI”
/eI/ Kata
Make /meIk/, Take /teIk/, Say /seI/, Pay /peI/, Play /pleI/, Aim /eIm/,
Shake /eIk/, Eight /eIt/, Late /leIt/, Mate /meIt/, Day /deI/, Date /deIt/
/eI/ Kalimat
Don’t try to make my day bad by doing that thing.
I never take what it is not belong to me.
Pay attention on what I say to get my aim and remember the date of the play
Your solemate is also your sole mate.
c. /ɔI/
Hint: cara pengucapannya dengan cara merubah sedikit di bagian depannya
dengan suara “o” jadi suaranya mirip dengan suara “oy” untuk diphthong “/ɔI/”.
/ɔI/ Kata
Boy /bɔI/, Toy /tɔI/, Enjoy /enjɔI/, Destroy /dIstrɔI/, Oysters/ɔIsters/,
Employ /ǝmpɔI/
/ɔI/Kalimat
The boy has toy to play and enjoy it so much
Try to do what you must do when you become employ
Oysters is kinda seafood which has a lot of zink
a. /Iǝ/
Hint. Pengucapan atau penyuaraan symbol ini hampir serupa dengan”iyeu” akan
lebih konkrit pencontohan suaranya untuk teman-teman sunda yang lebih sering
menggunakan suara ini di keseharianya, perlu di ingat bahwa pengucapan
diphthong memang mirip dengan vowel itu juga yang menjadi alasan kenapa
ada ahli yang mengkategorikanya dengan istilah long vowel.
/Iǝ/ Kata
Near /nIǝr/, Here/hIǝr/, Serious /sIǝrIes/, Hear /hIǝr/, Fear/fIǝr/, Peir/ /pIǝr/,
Year/yIǝr/, Career/kǝreǝr/, Dear/dIǝr/
/Iǝ/ Kalimat
Come near me to hear what I say
You need to be serious on this learning
The first thing you must do in your life is try to face your fear
Work first seriousely do the best you can then you can get your career.
Next year will be better for everyone.
b. /eǝ/
Hint. Untuk bentuk symbol ini pengucapanya hampir sama dengan suara vowel
“e” namun tentu seperti penjelasan diawal bahwa diphthong selalu di ucapkan
lebih Panjang dan lebih mendayu, maka pastikan anda dapat membedakanya
dengan yang vowel utuh.
/eǝ/ Kata
Hair/heǝr/, Square /skeǝr/, Fair /feǝr/, Various/veǝrIs/, Care/keǝr/, Bear/beǝr/,
Stare /steǝr/, Pair /peǝr/, Lair /leǝr/,
/eǝ/ Kalimat
I think in this weekend we can go to town square.
In every game or sport the first thing you have to keep in your mind is play
anything fair.
Our smart phone always has various feature that we can use.
Don’t worry I always care to you.
c. /ʊǝ/
Hint. Pengucapan symbol ini lebih mirip dengan suara “ǝ” tentu dengan
konsekuensi diphthong yang mendayu, selain dari itu dengan bentuk ini anda
akan melihat beberapa bentuk kata yang hampir sama dengan kata yang
menggunakan “ǝ”.
/ʊǝ/ Kata
Cure/kyʊǝr/, Pure/pyʊǝr/, Poor/pʊǝr/, Jury/jʊǝrI/, Fur/fʊǝr/, Lure/lʊǝr/,
Manure/mǝnʊǝr/, Cur/kʊǝr/
/ʊǝ/ Kalimat
Positive thinking is one of the best cures for some problems
Pure honey one of the most usefull medicines for human.
Never feel you are poor as long as you are healthy
Is not easy to be jury coz if you do the right thing, you got muck more over if
you made a mistake.
1. /ɑʊ/
Hint. Penyuaraan ini paling dekat dengan suara yang dihasilkan oleh suara “au”
yang ada dalam Bahasa Indonesia, jadi kami kira ini sangat mudah di ucapkan
dibandingkan dengan beberapa symbol yang lain dalam diphthong.
/ɑʊ/ Kata
Bound/bɑʊnd/, house/hɑʊs/, Town/tɑʊn/, Cow/kɑʊ/, Found/fɑʊnd/, Now/nɑʊ/,
How/hɑʊ/, Brown/brɑʊn/
/ɑʊ/ Kalimat
Green house trem could be bad thing also could be good for example for
planting some plants.
Bound prepositioin is some prepositions which give specific meaning for the
word in it.
How to be better on making great pronunciation is only to be good listening and
good duplicating sound.
2. /ɔʊ/-/ǝʊ/
Hint. Sama dengan bentuk pertama symbol ini juga sangat mudah karena sesuai
dengan suara yang ada dalam Bahasa Indonesia “ou” walau tentu tidak dengan
asal memprediksi saja, pastikan sering mendengarkan dan sering mengucapkan
atau mempraktikan.
/ɔʊ/ Kata
Show/ɔʊ/, low/lɔʊ/, Go/ gɔʊ/, Slow/ slɔʊ/, Loan /lɔʊn/, though / ðɔʊ/, Oh/ɔʊh/,
Tow/ tɔʊ/, Globe /glɔʊb/
/ɔʊ/ Kalimat
Please show me your guts
Low education identicaly with poor condition but not always.
When you tow him, don’t you see some of his fellas’ face getting red.
English language is the most usable language in the globe.
Slowly but sure your dream comes true.
Sekarang silahkan praktikan ke-dua materi symbol baik Vowel dan diphthong
dengan membaca paragraph ini
Time
The one commudity that is most valuable, on this earth is time. Time to love,
time to live, from the moment the human body is born it begins dying, I don’t
think you quite cought that. Let me say it again from the moment the human
body is born it begins dying, some happen faster, some happen slower, some of
us help them go faster, and some of them prevent it form happening sooner than
later. How many seconds, how many minutes do we waste every day doing
things that are nowhere near the goal and aspirations and passions that we have
inside? How many times you go through the course of a day and realize did I do
anything I set out to do today? Write down those goals each and every day. No
matter if there’s two goals a day if you can accomplish those then you’re doing
more then just making it though the day. You are living and achieving your
dream find time to better yourself. Read, explore, research, live life does things,
you’ve never thought of doing before. That’s what it’s all about. When you’re
born that’s that date that they put on the left side of the tombstone. So then don’t
waste your time remember the one who are getting the same achievement each
day are the folse one, the one who gets bad then a day before is the worst one
and the luckiest one is the one who can get better and better each day.
C. Consonant
1. /p/
Depan tengah akhir
People slipper stop
Pear couple slip
Pick explain nap
Prepare Important group
2. /b/
Depan tengah akhir
Bee cable stab
Bride abstract climb
Before elaborate coumb
Brother lobster job
3. /t/
Depan tengah akhir
Time Settel shoot
Take bettel kept
Tire obstraction but
Twice abjective tract
4./d/
Depan tengah akhir
Doom audience need
Document cuddle feed
Do addict rude
Derive paddle loud
5./k/
Depan tengah akhir
King lakers pick
Cook picker lack
Cup tackle lick
Consonant article seeks
6./g/
Depan tengah akhir
Good bigger rug
Game google mug
Grand Together log
Garage language frog
7./f/
Depan tengah akhir
Family suffle roof
Fun graffiti stiff
Foot Traffic chief
Fine Grandfather chef
8./v/
Depan tengah akhir
Vocal approval five
Vine oval love
Vote individual stove
Vorte review move
Vame liver snive
9./s/
Depan tengah akhir
Speak respect spicy
Seems respond close
Soul monster twice
System roster nice
Sin rooster slice
10./z/
Depan tengah Akhir
Zoo buzzer lose
Zebra nozzle buzz
Zipper presence price
Zink organization socialize
11. /θ/
Depan tengah akhir
Think healthy breath
Tought smoother tooth
Thumb diphthong both
Three smooths
12./ð/
Depan tengah akhir
The
They
Them
Then
13. /ʃ/
Shy wash
Shame rush
Show smash
Sheet bush
14. /ʒ/
Garage
Illusion
Treasure
Measure
15. /ʈʃ/
Chain match
Chair chime
Change stitch
Chance which
Catch bounce
16. /dʒ/
Jump merge
Jar huge
Gem
Large
Just
17./w/
What will
Were want
Was worry
Win want
18. /h/
House hello
Home help
Hi huge
Hunt hunt
19. /n/
Nine lines
No fin
Now fine
Nood mine
20. /m/
More come
Miss some
Moon room
Make lime
21./r/
Run more
Rare poor
Raw sure
Ride tour
22. /l/
Lite feel
Lie real
Low kill
Lot seal
23. /ŋ/
Sing
King
Ring
Thing
24. /j/
Joke
Jail
Jamp
Juice
25./y/
Young yesterday
Yet yup
Year you
Yellow yogurt
Baik dari semua contoh yang telah di berikan, kiranya dapat memberikan gambaran
tentang symbol ketika dalam kalimat, yang pasti adalah consonant tidak dapat berdiri
sendiri oleh karena itu semua suara consonant selalu bersama dengan vovel dan dari segi
tulisan juga huruf alfabet consonant selalu bersama dengan huruf vocal.
D. Final Sound
Dari keseluruhan consonant tersebut di bagi menjadi dua bentuk besar dalam pembahasan
kita yaitu kelompok voiceless dan voiced, kedua hal ini nantinya akan mempengaruhi
suara dari beberapa hal, yang kami maksudkan disini adalah focus kami membagi disini
ketika diberikan penambahan nantinya, baik ketika ditambahi s/es ataupun ketika
ditambahi d/ed.
Voiced Voiceless
b p
g k
II
v f
d t
l Additional S/es
m I focuse on final
n sound of each
h consonant
r
y
w
ŋ
ð θ
ʒ ʃ
III
dʒ ʈʃ
z s
m : Comes = kɅmz
b : lambs = lemz
g : dogs = dɒgz
v : moves = mu:vz
l : calls = cɒlz
d : beds = bedz
etc
begitu juga dengan semua yang ada dalam semua consonan voiced dengan
lingkup peraturan I, penambahanya adalah dengan semua kata yang di final
sound nya berupa vowel mengikuti peraturan ke-I
Peraturan II
Ketika ditambahkan “s” maka suara dari keduanya akan dibaca “s” seperti biasa,
namun ingat bahwa ini juga adalah rumus final sound (suara akhir) bukan huruf
akhir yang menjadi patokanya, maka yang terpenting adalah kita ketahui dulu
suara akhirnya dulu.
“s/es” = “s”
t : puts = pʊts
p : stops = stɑ:ps
k : picks = pIks
f : coughs = kɅfs
terlihat jelas bahwa untuk peraturan yang ke-II ini jauh lebih mudah karena tidak
perlu merubah suara tambahan “s”nya.
Peraturan III
Ketika ditambahkan “s/es” maka suara dari keduanya akan dibaca “Iz/ǝz”, sama
seperti peraturan ke-I dan ke-II sama-sama, rumus final sound (suara akhir)
bukan huruf akhir yang menjadi patokanya.
“s/es” = “Iz/ǝz”
s : misses = mIsǝz/Iz
z : buzzes = bɅzǝz/Iz
ʃ : washes = wɔ:ʃǝz/Iz
ʈʃ : catches = keʈʃǝz/Iz
ʒ : garages = gǝraʒǝz/Iz
dʒ : changes = ʈʃeIdʒǝz/Iz
θ : bathes = beθǝz/Iz
ð : smothes = smu:ðǝz/Iz
Voiced Voiceless
b p
g k
II
v f
d t
l Additional d/ed
m I focuse on final
n sound of each
h consonant
r
y
w
ŋ
ð θ
ʒ ʃ
III
dʒ ʈʃ
z s
Peraturan I
Untuk peraturan I ini ketika ditambahi “d/ed” dalam sebuah kata maka “d/ed”
disini akan dibaca tanpa perubahan apa-apa, atau tetap dibaca “d” seperti biasa,
jadi sangat mudah untuk pengucapanya. Sekarang kita akan coba beri contoh
untuk peraturan ke-I ini:
b : stabed = stebd
g : logged = lɒgd
l : called = kɒld
v : moved = mu:vd
begitu juga seterusnya, peraturan ini jauh lebih simple dikarenakan penambahan
nya hanya di kata kerja atau Verb saja, jadi akan lebih mudah untuk diingat, dan
ingat semua kata verb di peraturan ke-I sama seperti beberapa contoh yang telah
diberikan.
Peraturan II
Peraturan ke-II ini agak sedikit berbeda dengan yang sebelumnya dikarenakan
walau sama-sama hanya berlaku di regular verb namun penambahan “d/ed”
disini berubah cara bacanya dengan suara “t”, mohon di ingat kita sedang
mempelajari symbol maka “t” disini bukan huruf namun symbol, maka suaranya
akan terdengar seperti suara dasar dari hurut “t”.
Untuk lebih jelasnya kita akan coba beri beberapa contoh terkait dengan
peraturan ke-II ini:
t : shutted = ʃɅtIt
p : stoped = stɑpt
k : kicked = kIkt
f : coughed = kɔft
dari contoh yang diberikan tentu kita bisa identifikasi bahwa walau yang diakhir
tersebut tambahanya adalah “d” namu dibaca dengan bentuk suara “t”
Peraturan III
Untuk yang selanjutnya adalah peraturan yang ke-III dimana ketika ditambahkan
“d/ed” maka tambahan tersebut akan dibaca “Id/ǝd”, untuk penguatan bahwa
menambahkan “d” diakhir kata ini ketika memang huruf akhir di kata yang di
V2/V3 kan tersebut sudah ada huruf ”e” maka tidak perlu menambahkan “ed”,
tapi hanya perlu menambahkan “d” saja namun ketika huruf akhir di kata
tersebut tidak ada “e” maka tentu perlu menambahkan “ed”, dan sebetulnya
tidak semua Verb dalam Bahasa inggris yang memiliki suara yang ada consonan
dalam kolom voiced, maka jangan bingungkan ketika memang ada beberapa dari
consonan dalam voice tidak memiliki contoh, Kiranya cukup jelas untuk
penambahan, sekarang kita akan coba memberikan contoh untuk peraturan ke-III
s : messed = mesId
θ : Bathed = beθId
z : bazzed = bezId
ʈʃ : watched = wɔʈʃId
sekian beberapa contoh yang kami berikan, walaupun demikian masih sangat banyak
sekali contoh yang ada dalam Bahasa inggris namun sekiranya ini bisa mewakili dari
sekian banyak contoh yang ada.
Hint. Pengucapan suara akhir yang ada dalam peraturan I-III baik dari penambahan “s/es”
maupun “d/ed” mungkin akan begitu tidak terlihat dalam pengucapan ketika perindifidual
kata, namun akan menjadi begitu jelas ketika kata tersebut berada dalam bentuk kalimat,
karena selain dari materi ini ada materi lain yang kami akan sampaikan nantinya yang
Bernama materi “ link up “ materi ini secara garis besar akan menggabungkan suara dari
akhir kata dengan suara vowel yang ada di awal kata selanjutnya dalam sebuah kalimat,
dan ini akan membuat semua perubahan suara dalam peraturan terdengar dengan jelas.
Kami berikan 1 contoh sebagai penjelas : “She puts it out of order “ maka cara bacanya
menjadi “ ʃi: pʊt sI tɑʊ tǝfɔ:r dǝr”. Untuk materi ini akan lebih dijelaskan di
bagian laninya di buku ini.
E. Silent Letter
Materi selanjutnya adalah silet letter, untuk materi ini sepertu namanya bahwa
ada beberapa huruf dalam Bahasa inggris yang tidak disuarakan, tidak dibaca,
atau di salient kan. Maka ini merupakan salah satu bagian materi yang penting
untuk dipelajari dalam pronunciation, ini juga merupakan salah satu hal yang
membuat mempelajari Bahasa inggris menjadi menarik karena dengan adanya
silet letter akan terlihat jelas siapa sajakah yang betul-betul mengetahui tentang
Bahasa inggris dan siapa yang hanya mengetahuinya dengan sepintas, karena
sering sekali kita mendengar seseorang mengucapkan Bahasa inggris tapi tidak
sesuai dengan yang seharusnya, dan berdalih bahwa beliau itu membaca dengan
jujur sesuai dengan huruf yang ada dalam kata yang beliau sebutkan atau
ucapkan, padahal bukan perkara jujur atau tidak jujur namun setiap Bahasa
memiliki aturan cara bacanya masing-masing yang tentu itu berlaku disetiap
Bahasa.
Kita sebagai pembelajar Bahasa asing yaitu Bahasa inggris untuk sekarang ini
kami kira sangatlah perlu menguasai tentang silet letter ini, walaupun sebetulnya
untuk silent letter sendiri hanya terjadi di beberapa kata saja dalam Bahasa
inggris tidak berlaku secara global, maka tidak ada rumus pasti untuk silet letter
namun jangan khawatir kebanyakan silet letter ini ada dan dipraktikan pada
kata-kata yang umum kita dengar dan gunakan di setiap kesempatan. Kemudian
selain dari ada huruf dati kata yang akan hilang dalam pengucapan ada juga
perubahan suara ketika ada beberapa huruf yang berdampingan dan untuk kasus
yang huruf berdampingan yang berubah cara pengucapan atau membacanya ini
memiliki rumus yang pasti jadi akan jauh lebih mudah untuk dipraktikan dalam
beberapa kata yang lain dikemudian hari.
Baiklah kami akan sajikan beberapa kata yang umum yang terdapat silent letter,
kami akan batasi 3 saja dari setiap katanya, dan tolong perhatikan huruf yang di
garis bawahi dan di tebalkan maka itu adalah huruf yang tidak lagi suarakan/di
silent kan.
a b c d
Romantically Tomb scissor Wednesday
Logically Doubt scene Sandwich
Musically Climbing science Handsome
e g h i
Love assign honest business
Hate campaign hour parliament
Age design honour
k l m n
knight yolk mnemonic autumn
knowledge salmon mneme government
knife calm column
o p r s
sophomore raspberry surprise aisle
opossum receipt isle
p peneumonia island
t u w x
hustle biscuit answer faux
listen guilty sword z
castle guest who rendezvouses
gh th ch
fight asthma yacht
night northeaster
sight
dari sekian banyak yang kami sampaikan ada beberapa yang hanya ada 2 contoh
saja itu disebabkan memang sudah tidak ada lagi kata yang memang di silent
kan hurufnya selain dalam kata tersebut.
Selanjutnya adalah gabungan huruf yang akan memunculkan suara dari huruf
lain, dan untuk kondisi ini bisa dikategorikan sebagai rumus yang bisa
diaplikasikan dalam beberapa kondisi yang lain, seperti “ph” yang selalu di baca
“f” seperti contoh “Phone”
F. Stressing
dari beberapa contoh yang kami sajikan diatas kita dapat bagi minimalnya ada 3
bagian atau tempat memberikan stressing, secara umum yaitu stressing di awal,
di tengah, dan di akhir. Sekali lagi pembagian ini atau pemberian stressing ini
memang sesuai dengan yang sudah di tentukan oleh IPA dan sudah paten ada di
kamus, oleh karenanya perlu melihat kamus untuk lebih jelasnya.
Kami akan contohkan beberapa di setiap bagian
a. depan
b. tengah
im-pos-sible : Im ‘pɑs sǝbǝl
in-for-ma-tion : In fǝr ’meI ʃǝn
dis-cuss-sion : dIs ‘kɅs ʃǝn
i-de-a : ɑI ‘dI ǝ
tele-vi-sion : tele ‘vI ʃǝn
re-ve-le-tion : re lǝ ‘veI ʃǝn
c.akhir
pre-sen : prI ‘zen
ex-port : eks ‘pɔ:rt
be-gin : bI ‘gIn
over-flow : ɑ:vǝr ‘flɔ:ʊ
demikian contoh stressing syllable yang ada di beberapa tempat dalam kata,
dengan demikian silahkan perbanyak membaca dengan memperbanyak
membaca minimal kamus akan memperkuat kemampuan memprediksi kata yang
memiliki stressing, untuk informasi pembahasan stressing masih begitu
kompleks karena memang stressing ini masuk kategori B1-B2 dalam CEFR
(Common Europion Framework of Reference for Language) yang termasuk
kategori tingkat pertengahan ke tinggi. Kemudian ada 8 macam stressing yang
dapat dipelajari yang akan kami berikan penjelasannya lebih jauh di buku
selanjutnya.
Bagian selanjutnya dari stressing ketika dalam sebuah kalimat, atau rytem cara
pembacaan, cara pengucapan dalam sebuah kalimat. Seperti yang kami
sampaikan sebelumnya di pembahasan vowel bahwa kebanyakan verb dalam
kalimat akan di berikan stess/ penekanan dalam pengucapan lebih, untuk
memberikan pengertian bahwa maksud yang akan disampaikan berada di verb
tersebut. Namun kembali lagi bahwa yang pasti adalah penekanan dalam kalimat
harus sesuai dengan maksud yang akan di sampaikan, karena penekanan dalam
kata atau stress ini betul-betul menentukan arti/maksud yang diinginkan
disampaikan atau akan menentukan arah konteks pembicaraan. Seperti dalam
Bahasa Indonesia sebagai pendamping kami akan berikan contoh seperti
demikian:
G. Contraction
Constraction merupakan istilah yang kami gunakan untuk meringkas kata dan
kami mengklasifikasikan beberapa kata dalam Bahasa inggris yang umumnya
akan tercakup dalah Bahasa slang, ini perlu kami sampaikan walau penggunaan
kata-kata dalam materi sekarang ini tidak dapat digunakan dalam kondisi formal,
itulah mengapa kami rasa perlu untuk di sampaikan dalam buku ini karena
dalam keseharian kata-kata yang di Contraction ini sering digunakan, apabila
kita mengacu pengertian Contraction dalam cambrige dictionary singkatnya
adalah ketentuan menggabungkan pronoun dengan verb. Pengertian lain
memberikan penjelasan tentang contraction forms are a kind of abbreviation that
combines two or more words by removing certain letters and usually adding an
apostrophe. Only certain words can be contracted: typically, small and common
words like not/is/am/are/ sepecially pronouns like I/he/she/it/they and modal
verb like can/will/might/must/should/would/could. Eventhough, they represent
multiple words, contractions act as a single word. Moreover, contractions all
have a definite spelling which means you can not just combine words however
you like. Dengan demikian kita perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya
dikarenakan ketika melakukan contraction sering menggunakan bentuk yang
sama namun bentuk tersebut berasal dari kata yang berbeda.
Bentuk dari contractions ini seperti yang disebutkan dalam referensi ada
beberapa kategori diantaranya kami akan sampaikan di sini, sebelumnya mohon
perhatikan bahwa akan begitu jelas dan tertentu arti yang dimunculkan ketika
kita dapat memahami konteks pembicaraannya, maka tidak aka nada kesulitan
dalam mengartikan atau memahami apa yang disampaikan walaupun secara
bentuk mungkin sama. Karena contraction merupakan gabungan kata maka bila
kita melihat beberapa pendapat ada yang bahkan sampai 81 bentuk kata yang di-
contraction kan, namu kami disini akan menyampaikan beberapa kata saja yang
umum. Baik kami akan mulai dengan beberapa contoh yang kami maksud tadi,
kami akan bagi menjadi beberapa sesuai dengan kata apa yang di contraction
kan:
1. “to” (preposition)
Penggunaan preposition “to” yang digabungkan kepada kata lain yang basanya
berupa kata Verb.
a. “wanna”
berasal dari kata “want” + “to” yang baca menjadi “wɔnǝ”, secara fungsi dalam
kalimat tentu tetap sesuai dengan posisinya dan kelas katanya dala POS (part of
speech) yaitu verb, baik kita akan berikan contoh apabila diletakan dalam
sebuah kalimat
I want to go with you : I wanna go with you =ɑI wɔnǝ gɔʊ wIθ yu:
What do you want to do? : what do you wanna do = wɅt dǝ yu: wɔnǝ dǝ
I want to talk : I wanna talk = ɑI wɔnǝ tɔk
b. “gonna”
berasal dari kata “going” + “to” yang baca menjadi “gɅnǝ”, “going to“ tentu
saja tidak bisa langsung menjadi “going” maka asal katanya harus diawali oleh
“tobe” baik itu berupa (is/am/are/was/were/been) secara fungsi dalam kalimat
tentu tetap sesuai dengan posisinya. baik kita akan berikan contoh apabila
diletakan dalam sebuah kalimat
we are going to be the best :we are gonna be the best = wi: ǝɜ: gɅnǝ bI ðǝ best
I am going to find you : I am gonna find you = ɑ:I æm gɅnǝ fɑ:Ind yu:
You are going to miss me : you are gonna miss me = yu: ǝɜ: gɅnǝ mIs mi:
c. “gotta”
berasal dari kata “got” + “to” yang baca menjadi “gɑ:tǝ”, tentu saja tidak bisa
langsung menjadi “got” maka harus diawali dengan “have” terlebih dahulu jadi
“have + got + to”, dan secara fungsi dalam kalimat tentu tetap sesuai dengan
posisinya. baik kita akan berikan contoh apabila diletakan dalam sebuah kalimat
d. “hafta”
berasal dari kata “have” + “to” yang baca menjadi “hæftǝ”, tentu saja langsung
bisa di terapkan dalam kalimat dengan kata “have + to” tersebut sebagai modal
yang memiliki arti “harus” (modal) bukan “have” yang memiliki arti “sudah”
dan secara fungsi dalam kalimat tentu tetap sesuai dengan posisinya sebagai
modal yang harus selalu disertai dengan verb lain. baik kita akan berikan contoh
apabila diletakan dalam sebuah kalimat
they have to believe me : they hafta believe me = ðeI hæftǝ bǝlIv mi:
we just have to study : we just hafta study = wi: dʒɅst hæftǝ stɑ:dI
I have to finish it : I hafta finish it = ɑ:I hæftǝ fInI ʃ It
e. ”hasta”
berasal dari kata “has” + “to” yang baca menjadi “hæstǝ”, tentu saja langsung
bisa di terapkan dalam kalimat dengan konsekuensi yang sama seperti yang
sebelumnya yaitu sebagai modal yang memiliki arti “harus” (modal) bukan
“sudah” , secara fungsi dalam kalimat sebagai modal yang harus selalu disertai
dengan verb lain. baik kita akan berikan contoh apabila diletakan dalam sebuah
kalimat
2. “me”
Bagian ke dua ini ketika kata yang di contraction nya menggabungkan kata “me”
dalam kalimatnya, secara kata maka jelas hanya dalam kondisi verb dan object
berupa pronun “me”. Demikian sekarang kita akan bahas:
a. “gimme”
kata “gimme” dibaca dengan “gi:mI” ini tentu berasal dari dua kata yaitu “give”
dengan “me”, secara penempatan karena diawali dengan kata verb maka
biasanya perlu meletakan subject di sebelumnya, dan bisa jadi tanpa subject
ketika diucapkan karena memang Kembali bahwa contraction ini merupakan
bentuk yang tidak formal, baik kita akan berikan contoh
they give me their trust : they gimme their trust = ðeI gi:mI ðeIr trɅst
give me attention : gimme attention = gi:mI ǝtenǝn
give me your name : himme your name = gi:mI yɔr neIm
b. “lemmi”
kata “lemmi” dibaca dengan “lemI” ini tentu berasal dari dua kata yaitu “let”
dengan “me”, hampir sama dengan yang sebelumnya bisa jadi tanpa subject
ketika diucapkan karena memang contraction ini merupakan bentuk yang tidak
formal, baik kita akan berikan contoh
3. “of”
Bagian ke tiga ini ketika kata yang di contraction nya menggabungkan kata “of”
dalam kalimatnya, namun yang sedikit benrbeda dikarenakan preposition “of”
ini di bentukan dengan bentuk lemah hingga betul-betul berubah, bagaimana
berubahnya kita akan bahas:
a. “kinda”
bentuk “kinda” dibentukan dalam bentuk “ kind” dan “of” seperti contoh
b. “outa”
bentuk “outta” dibentukan dalam bentuk “out” dan “of” seperti contoh
c. “cuppa”
bentuk “cuppa” dibentukan dalam bentuk “cup” dan “of” seperti contoh
give me a cup of tea : gimme a cuppa tea = gImi: ǝ kɅpǝf ti:
Dunno merupakan bentuk dari “do not know” dan “ ’em” ini merupakan bentuk
contraction dari kata them.
5. “not” bentuk adverb yang berartikan negative ini dapat masuk hampir disetiap
kata verb auxiliary, seperti contoh
Do not : don’t
Does not : doesn’t
Did not : didn’t
Will not : won’t
Is not : isn’t
Am not : ain’t
Are not : aren’t
Have not: haven’t
Has not : hasn’t
Could not : couldn’t
Should not : souldn’t
Must not : mustn’t
Would not : wouldn’t
I have known you : I’ve known you = ɑIv nɔʊn yu: / ɑv nɔʊn yu:
She has known it : she’s known it = ʃi’z nɔʊn It
I had known it : I’d known it = ɑId nɔʊn It/ ɑd nɔʊn It
9. contaction bentul kata “will, shall dan would, should ” dengan arti “akan”
(‘ll) (‘d)
11. Contraction “ain’t” untuk bentuk ini merupakan bentuk slang yang begitu
berbeda dikarenakan dapat menggantikan semua bentuk negative, seperti apa
saja berikut contohnya
Demikian contraction yang dapat kami sampaikan, hampir dari semua yang
kami sampaikan merupakan hal yang tidak dapat digunakan untuk kondisi
formal karena seperti yang kami sampaikan di awal itu semua merupakan kata-
kata yang di gabungkan dan hal yang demikian sangat di hindari dalam bentuk
penulisan formal.
Note : “its vs it’s” untuk kedua hal ini dalam pengucapan sama persis namun
dari segi arti dan kegunaan tentu berbeda, “its” ini digunakan untuk menunjukan
kepemilikan atau possessive dari sebuah benda. Sedangkan “it’s” merupakan
contraction dari kata “it dan is”.
H. Link Up
Link up merupakan bagian materi yang kami akan sampaikan dari pembahasan
pronunciation dasar yang mengacu pada IPA, secara garis besar yang
dimaksudkan dengan link up dalam pembahasan pronunciation ini adalah
menyambungkan suara akhir dari sebuah kata kepada suara awal dari kata yang
lain dalam sebuah phrase atau sebuah kalimat, link up sendiri memiliki nama-
nama lain yang pada dasarnya sama-sama menggabungkan atau link up, ada
yang mengistilahkannya dengan istilah liaison, kemudian ada juga yang lebih
prefer dengan istilah word connection yang merupakan pengistilahan saja,
kemudian ada juga yang lebih menyamakan istilah link up atau linking ini
dengan istilah catenation, namun ada juga yang menggunakan istilah yang
berbeda dikarenakan hal yang akan digabungkan tersebut memang berbeda jenis
dalam penggabunganya, tentu yang paling memungkinkan dalam
menggabungkan suara akhir 1 kata kepada suara awal dari kata yang lain, ini
memungkinkan atas dasar penggabungan suara consonant kepada suara awal
vocal dari kata setelahnya, itu yang paling umum namun ada beberapa lagi yang
lain. Baik kita akan jelaskan beberapa bentuk link up dengan beberapa istilahnya
secara global, link up ada yang mengelompokan tergantung kepada hal apa saja
yang akan di gabungkan, ada 3 bentuk penggabungan atau link up yaitu:
1. consonant to vowel
Mari kita berikan contoh nya, sebelumnya mohon di ingat yang akan
digabungkan adalah suara bukan huruf, jadi bisa jadi huruf akhir berbeda dengan
suara akhir dari sebuah kata, untuk bagian pertama kita ini adalah penggabungan
suara akhir kata berupa consonant yang di bagungkan dengan suara awal dari
kata setelahnya yang berupa vowel, contoh kalimat
Check it out = suara kata awal dalam kalimat ini adalah kata check yang ketika
di baca menjadi “ʈʃek” yang suara akhirnya adalah suara “k” yang merupakan
consonant, kemudian kata setelahnya adalah “it” yang mana pada kata tersebut di awali
dengan suara volwel yang bila dibaca adalah “It” yaitu vowel “I”, oleh karenanya dapat di
gabungkan maka dapat di baca menjadi “ ʈʃekIt” kemudian karena kata “it” berakhiran
suara consonant yaitu “t” dan setelahnya masih ada kata lain yang diawali dengan suara
vowel yaitu kata “out” yang bila dibaca menjadi “ ɑʊt” tentu awalnya merupakan
vowel suara “ɑ” maka dapat digabungkan juga pembacaan nya menjadi “tɑʊt”.
baiklah sekarang kita akan bentukan seutuhnya cara bacanya.
Itu lah tentang link up dari consonant kepada vocal dapat terlihat dari beberapa
contoh diatas.
2. consonant to consonant
mohon diingat yang akan digabungkan adalah suara bukan huruf, maka pastikan
suara yang diperhatikan seperti yang disampaikan di number 1. Untuk yang
kedua ini akan menggabungkan antara suara akhir consonant dengan suara awal
consonant juga untuk kasus ini kedua consonant yang digabungkn merupakan
consonant yang serupa dalam segi suaranya, seperti dalam contoh
hot tomato = suara kata awal dalam kalimat ini adalah kata “hot” yang ketika di
baca menjadi “hɑt” yang suara akhirnya adalah suara “k” yang merupakan consonant,
kemudian kata setelahnya adalah “tomato” yang mana pada kata tersebut di awali dengan
suara consonant juga, yang apa bila dibaca adalah “t ǝmeItǝ ” yaitu consonant “t”, oleh
karenanya dapat di gabungkan dan membuat seakan hanya ada satu t saja, baiklah
sekarang kita akan bentukan seutuhnya cara bacanya.
“hɑtǝmeItǝ”
“kuɑyǝtɑʊn”
“ðIsItI”
3. vowel to vowel
Untuk bagian terakhir ini link up dengan menggabungkan suara vowel ke vowel
selanjutnya, dengan konsekuensi yang sama denga kedua materi sebelumnya
tentang link up, untuk bentuk yang terakhir ini hanya perlu menggabungkan
suara vowel dari kata yang berdekatan. Contoh
Demikian bentuk sederhana dari link up yang ada sekarang kami akan berikan
istilah-istilah link up atau word connection atau juga coonected speech
1. catenation “ lebih dikenal dengan linking dan sangat identic dengan connected
speech”
Consonant to consonant
we want that orange = we wandorange: wi: - wɔnt - ðedɔredʒ
3. Elision “suara yang menghilang” atau suara yang lemah terambil oleh suara yang lebih
kuat
Consonant to consonant
Next door = neks dɔr : neksdɔr
I. American T
Materi terakhir untuk pronunciation yang kami sampaikan di buku ini adalah
pembahasan tentang American t, yang mana ini merupakan hal yang sangat
special dikarenakan materi ini merupakan pembeda dari materi pronunciation
secara global, for your information pronunciation sangat banyak macamnya
apalagi apa bila bersentuhan dengan acent yang ada dalam pronunciation, secara
umum, kebanyakan pronunciation itu terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu
kelompok british pronunciation dan American pronunciation. Kedua kelompok
besar ini sangat istimewa dikarenakan keduanya memiliki ciri khas masing-
masing yang diantaranya kami ambil di materi ini yaitu materi American t, yang
tidak ada dalam british pronunciation.
American t sendiri membahas tentang bagaimana cara mengucapkan atau
menyuarakan “t” yang berbentuk berbeda, dan yang special kami sampaikan
ketika suara “t” itu berubah menjadi suara antara suara d dan t dalam kondisi
tertentu, sedangkan dalam british pronunciation hanya ada t yang clear atau
strong t tapi mereka memiliki soft “r” yang ketika di ada dalam kata sering tidak
terdengar sama sekali. Tapi dalam amerikan pronunciation memiliki “r” yang
dalam kondisi apapun di baca atau di suarakan dengan clear.
Macam-macam “t” dalam American pronunciation
demikian materi terakhir yang bisa kami berikan untuk BAB I tentang
pronunciation dasar. Selalu pegang moto belajar yang kami usung yaitu
“the more you learn it the better it’s gonna be”
5. Clause adalah a goup of words that contains a subject and predicate. It may be
either a complete sentences (also known as independent clause or main clause) or
a sentence-like construction withis another sentence (called a dependent or
subordinate clasue. When clasue are joined so that one modifies other, the are
called matrix clauses. Nordquist, Richard (5:2023). Jadi kami coba ringkas bahwa
clause merupakan susunan dari beberapa words yang memiliki arti, terdiri dari
subject verb/predicate yang kadang sudah lengkap maka di kategorikan
independent clasue atau lebih mudah dikatakan semagai kalimat (sentence) atau
belum lengkap yang dikategorikan sebagain dependent clasue. Clause sendiri
memiliki banya jenis yang mengacu pada bagian apa yang akan difokuskan atau
apa yang menjadi inti pembuatan clause tersebut.
POS merupakan singkatan dari part of speech yangmana dalam pos ini kita akan
mengenali beberapa macam bagian dari kata atau kelas kata, dan beberapa bagian
dari kelas kata tersebut diantaranya:
1). Noun
2). Verb
3). Adjective
4). Adverb
5). Pronoun
6). Conjunction
7). Preposition
8). Article and Determiners
9). interjection
1. Noun
Noun adalah kelas kata yang kami artikan sebagai sesuatu yang dinamai, karena
setiap sesuatu yang dinamai akan dikatagorikan sebagai noun, namun noun dalam
kebiasaanya sering diartikan sebagai kata benda. Akan kami klasifikasikan
beberapa hal tentang Noun diantaranya:
a). Noun dilihat dari segi hitunganya, dari tinjauan ini noun terbagi menjadi dua
yaitu countable noun dan uncountable noun, countable noun merupakan bentuk
noun yang dapat terhitung, yang mana countable noun sendiri terbagi menjadi
dua bentuk yaitu singular dan proral, singular noun merupakan noun yang secara
hitungan adalah tunggal atau satu, perlu di ingat bahwa dalam bahasa inggris
kategori hitungan dalam noun hanya ada “satu dan lebih dari satu” apabila secara
hitungan noun tersebut lebih dari satu maka dikategorikan plural.
Kemudian selanjutnya adalah plural noun, untuk plural noun sendiri terbagi
menjadi dua jenis plural noun yang kami istilahkan dengan RPN dan IPN.
RPN adalah jenis plural noun yang regular yang berarti noun yang di pluralkan
dengan hanya menambahkan “s” di akhir noun tersebut sebagai penanada bentuk
pluralnya. Seberti contoh “car” dalam bentuk singular menjadi “cars” dengan
huruf “s” di akhir menandakan kata tersebut adalah plural.
Kedua adalah IPN atau irregular plural noun atau bentuk plural dari kata noun
yang bentuknya tidak teratur atau tidak dengan menambahkan “s” sebagai
penanda bahwa noun tersebut berbentuk plural seperti contoh “foot” ketika dalam
kondisi singular noun kemudian ketika di pluralkan berubah menjadi “feet”,
“feet”merupakan bentuk plural dari “foot”, itulah kenapa digolongkan dalam
bentuk irregular plural noun atau bentuk plural noun yang tidak beraturan.
Selanjutnya bentuk kedua dari noun dilihat dari aspek hitungan adalah
uncountable noun, bentuk ini merupakan bentuk noun yang tidak dapat dihitung
atau sukar dihitung, noun dengan bentuk seperti ini akan selamanya di golongkan
seperti singular noun atau secara hitungan sama dengan noun yang hitunganya
tunggal, seperti contoh “water”, noun kata “water” merupakan noun yang tidak
dapat dihitung, karena apabila “water” akan dihitung bukan “water”-nya yang
dihitun namun sekalanya atau bobotnya itulah kenapa “water” kategorinya adalah
uncountable noun dengan jenis tidak mungkin dihitung, contoh lain seperti
“sand”, kata noun “sand” merupakan noun yang uncountable karena walaupun
dapat dihitung namun kategorinya adalah sukar, dan hitungan yang dapat
disematkan adalah hitungan perbutiranya. Demikian penjelasana noun di lihat dari
segi hitungan.
b). Noun ditinjau dari segi bentuknya, untuk tinjauan ini kami
mengklasifikasikannya menjadi dua secara general, yaitu concrete noun dan
abstract noun, dari namanya kita dapat memahami bahwa concrete noun
merupakan noun yang dapat dilihat atau kasat mata, maka setiap things yang kasat
mata dan dinamai itu merupakan noun yang concrete. Selanjutnya yang kedua
adalah noun yang tidak kasat mata atau kami istilahkan dengan abstract noun hal
ini kami contohkan dengan kata “air”, “math” dan lain sebagainya.
c). Noun dilihat dari segi fungsinya, fungsi dari noun kami sajikan hanya pada dua
hal secara umum, yaitu Subject dan kedua sebagai Object, noun adalah kata yang
paling berhak menjadi atau berfungsi sebagai dua hal tadi, dan juga dapat
berposisi sebagain head dari sebuah phrase.
Subject, noun yang berfungsi sebagai subject dapat berada dalam kondisi
manapun, yang kami kasudkan adalah setiap kalimat tentu membutuhkan subject
dan pilihan utamanya adalah noun, baik itu subject pada active verb seperti dalam
kalimat cat eats fish, verb of being seperti dalam kalimat cactus is unique palnt,
linking verb seperti dalam kalimat the cake looks delicious, passive verb fish was
eaten by the cat. Noun kadang juga yang berposisi menjadi subject pada kalimat
yang tidak menyematkan subject nya karena alasan tertentu seperti pada kalimat
“come indise !” disini tidak menyematkan noun sebagai subject namun walaupun
demikian tetap saja disana akan mengkira kirakan subject dan itu noun atau
pronoun.
Object, noun juga dapat berada menjadi object dari beberapa kondisi, baik object
dari kalimat atau menjadi object dari phrase tertentu, seperti noun menjadi object
dari sebuah kalimat monkey eats banana, kata “banana” adalah noun yang mejadi
object dari kalimat atau object dari active verb, kemudian bukan hanya menjadi
object dari verb yang memiliki satu object dalam kalimat dengan object gandapun
noun dapat berada disana seperti dalam kalimat “Carla gives Carol Pizza”, dalam
kalimat ini ada dua object yang dinamakan sebagai DO (direct Object) dan IO
(indirect object) atau bila diartikan adalah object yang langsung bersentuhan
dengan subjectnya atau yang tidak bersentuhan langsung dengan subjectnya,
dalam contoh “Carla gives Carol Pizza”, “carol” merupakan IO dan berupa Noun
kemudian kata “pizza” merupakan DO yang juga berupa noun. Bahkan dapat juga
menjadi RO atau retain object yang kami maksudkan disini adalah object yang
menjadi jawaban dari pertanyaan “whom” atau “what” ketika dalam kondisi
kalimat yang passive voice seperti dalam contoh “Tiger was fed some meats”
disini kalimatnya merupakan kalimat passive yang memiliki object merupa kata
“meats” yang berupa noun.
Selain dari itu noun juga dapat menjadi object of preposition, yang kami
maksudkan disini adalah ketika sebuah runtutan kata yang di awali dengan
preposisi maka kata yang berada setelahnya itu pasti akan menjadi objectnya dan
itu biasanya dapat ditempati oleh noun pula seperti dalam contoh “at home”, kata
“at” merupakan preposition dan kata setelahnya yaitu kata “home” merupakan
objectnya yang tentu berupa noun, contoh lain seperti “on the table” tentu dengan
pejelasan yang sama.
Noun dapat juga menjadi object of complement atau objective complement sepeti
dalam kalimat “thery find Alex a gourmet” kata “gourmet” adalah noun dengan
posisi sebagai objective complement atau sebagai penjelas dari object dalam
sebuah kaliamat.
Masih banyak lagi bagian noun yang dapat di jelaskan namun kami hanya akan
sampai disini dulu penjelasan tentang noun selanjutnya noun dengan macam-
macamnya kami akan jelaskan di buku tahap selanjutnya.
2. Verb
Verb kami beri penjelasan sebagai kata yang menunjukan pada sebuah aktifitas
baik yang memiliki movement ataupun yang tidak, dan menjadi sebuah motor
dalam sebuah kalimat, karena tidak akan dikatakan kalimat apabiala susunan kata
tersebut tidak memiliki verb, secara tidak langsung yang terpenting bagi sebuah
kalimat adalah adanya verb, setidaknya ada satu verb itu sudah cukup untuk
susunan kata dapat dikatakan kalimat. Bahakan ada yang mendefinisakan verb
adalah action word that tells what happened in sentences, kemudian ada juga yang
memberikan tambahan penjelasan bahwa verb is word that indicate action or state
of being. Verb sendiri memiliki beberapa hal yang dapat di tinjau.
a). Verb ditijau dari segi bentuknya maka kami kelompoka dalam dua bentuk
besar yaitu dynamic verb atau ada juga yang mengistilahkannya dengan kata
active verb, dan stative verb.
Untuk dynamic verb sendiri merupak verb yang mana makna yang dikandung
oleh kata tersebut adalah sebuah kegiatan atau event yang memiliki kondisi mulai
dan juga berakhir, atau kami juga menggolongkan ketika makna yang dikandung
adalah sebuah aktifitas yang memiliki gerakan, seperti gerakan berupa aktifitas,
proses, dan juga tindakan sesaat, kami berikan contoh: aktifitas seperti verb
berupa kata “play” ini merupakam sebuah aktifitas dengan berbagai gerakan,
selanjutnya berupa proses seperti pada kata “melt” ini merupaka verb yang
merupakan proses terjadinya sesuatu, kemudian yang terakhir dari dynamic verb
adalah tindakan sesaat seperti pada kata “hit” tentu saja kata “hit” ini memiliki
gerakan namun sesaat.
Stative verb selanjutnya betuk kedua ini kebalikan dari yang pertama atau verb
yang tidak memiliki gerakan akantetapi biasanya verb ini akan menujukan state
atau keadaan, atau condition yang cenderung tidak memiliki perubahan dalam
ketika dalam pelaksanaannya (verb), bentuk ini bisa memunculkan dua kondisi
yaitu “perception/cognition” yang berhubungan dengan yang ada dalam pemikiran
dan “relation” yang menjelaskan hubungan antar sesuatu. Kami akan contohkan:
untuk stative verb tipe perception kata “hate” atau “belive” kedua kata ini tidak
ada action didalamnya maka dikategorikan stative dan kedua contoh ini hanya
sebuak verb yang secara arti adalah sebuah kondisi dari apa yang ada dalam
pemikiran. Selanjutnya kata “have” atau “own” kedua contoh ini memumjukan
sebuah verb namun sama sama tidak memiliki aktifitas gerakan, hanya hubungan
antara subject dengan objectnya.
b). Verb ditinjau dari segi Object, bila verb ditinjau dari kepemilikan object maka
verb tersebut kami kelompokan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu, satu
kelompok transitive verb, dan kedua intransitive verb.
Transitive verb metupakan kondisi verb yang diharuskan memiliki object, apabila
dalam sebuah kalimat verb tersebut tergolong transitive verb namun tidak
memiliki object maka kalimat yang dimaksud tidaklah lengkap dan bahkan akan
dikategorikan salah dalam grammar. Transitive verb sendiri memiliki dua
kelompok besar yaitu: MTV (Mono Transitive verb) dan DV (ditransitive verb).
Mono transitive verb adalah verb yang hanya diperbolehkan memiliki satu object
saja dalam sebuah kalimat, dan harus memiliki object ketika tidak memiliki object
tentu kalimatnya salah secara grammar dan juga ketika objectnya berupa dua kata
maka akan salah, perhatikan yang salah adalah ketika MTV memiliki dua kata
yang berposisi sebagai object, bukan yang dimaksudkan plural object, seperti
dalam kalimat “people read some books” dalam kalimat ini verb yang digunakan
merupakan MTV yang hanya boleh mempunyai satu kata object, walau secara
jumlah noun-nya jamak atau plural tidak masalah, berbeda dengan contoh:
“people read book magazine” dalam kalimat tersebut salah karena ada dua kata
yang kedua katanya tersebut berupa noun dan berposisi sebagai object, sedangkan
verb yang ada adalah MTV verb, maka secara grammar itu keliru. Pengecualian
ketika kata-kata yang menjadi object nya itu beberapa namun di pisah dengan
punctuation seperti comma atau dengan conjuction maka diperbolehkan seperti
dalam contoh “people read book and magazine” atau “people read book,
magazine” itu dikarenakan objectnya tidak menjadi dua kata yang akan berposisi
sebagai DO dan IO namun dengan kata sambung atau tanda baca tersebut maka
dikategorikan menjadi object yang plural saja.
Ditransitive verb adalah bverb yang diperbolehkan memiliki dua object, dan dua
object yang kami maksudkan adalah object yang berposisi sebagai DO (direct
object/object langsung) dan IO (indirect object object tidak langsung). Verb yang
termasuk DV ini tidak lah banyak dan dikarenakan tidak diwajibkan memiliki dua
object maka DV pun memungkinkan untuk hanya memiliki satu object yaitu DO
saja, namun tidak mungkin hanya memiliki IO saja, itu dikarenakan IO hanya
akan ada dengan syarat adanya DO. Ketikapun ada object yang berpotensi sebagai
IO namun tidak ada DO maka statusnya akan berubah dari IO menjadi DO.
Karena hanya DO yang boleh mendamingi Verb transitive. Kami akan contohkan
seperti dalam kalimat: “the Dean promesed me reward” dalam kalimat ini ada
dua object yaitu kata “me” dan juga kata “reward” ini diperbolehkan karena verb
yang ada dalam kalimat tersebut tergolong DV yaitu kata “promeses”. Sekarang
kita identifikasi mana yang menjadi DO dan IO nya, dalam kalimat tersebut
“reward” merupakan DO dan kata “me” adalah IO. Biasanya IO memang berada
setelah verbnya sedangkan DO berada setelah IO, secara arti yang dikatakan DO
itu adalah sesuatu yang langsung bersentuhan dengan subject, sedangkan IO tidak
langsung bersentuhan dengan subjectnya, kita juga bisa membuat posisi DO dekat
dengan verb dan IO setelah DO namun bila itu terjadi kita perlu menambahkan
“to/for” seperti contoh “the Dean promeses reward to me” dan apabila kita
perlu membuang salah satu object dari kedua object yang ada dikalimat tadi, kita
boleh membuang IO maka dapat menjadi “ “the Dean promeses reward”
kalaupun menjadi “the Dean promeses me” ini akan sedikit memunculkan
pertanyaan dan tetap saja yang tadinya kata “me” adalah IO akan berubah menjadi
DO. Beberapa verb yang masuk kategori DV sebagai berikut: bring, ask, give,
take, offer, keep, leave, lend, make, order, get, ask, build, buy, change, choose,
cook, cost, do, write, wish, throw, teach, tell, refuse, reserve, save, sell, send,
show, sing, recomend, prepare, promise, post, fix, find, fetch, dan sebagainya.
Kelompok kedua adalah Intransitive verb, untuk bentuk yang sekarang verb
disini tidak diperbolehkan memiliki object, verb yang seperti ini akan dapat
membuat kalimat menjadi sempurna walau tanpa object bahkan dilarang
menyematkan object, intransitive verb memiliki kurang lebih 70 verb kami akan
berikan beberapa diantaranya: arrive, adapt, agree, become, bark, belong, consis,
cough, come, deam, depen, die, emerge, exis, explode, fast, fall, fly, grow, go,
have, happen, learn, listen, look, move, mark, pause, panic, pray, shake, shout,
skip, twist, travel, yell, wave.
c). Verb bila dilihat dari segi penggunaanya yang berhubungan dengan waktu,
maka verb akan terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu verb yang berada dalam kondisi
present, past dan participle, namun lebih umum kita ketahui dengan bentuk “V1,
V2, dan V3” ketiga bentuk verb ini memiliki spesifisi tertentu, mari kita bahas
V1 atau verb one ini merupakan bentuk verb asal dan yang paling banyak
digunakan dan dikenali, verb ini biasanya digunakan sebagai pertanda simple
present karena verb ini juga secara waktu memang mengindikasikan waktu
sekarang atau present, verb 1 ini juga memiliki bentuk dua yang didasarkan pada
subjectnya, atau perubahan menjadi dua bentuk tersebut itu dipenguru kondisi dari
subjectnya. Kedua bentuk verb 1 itu adalah AI (Additional Infinitive) dan BI
(Bare Infinitive). Untuk AI ini disebabkan oleh subject dalam tenses simple
present yang menggunakan subject berupa singular noun, hanya ketika itu lah
menggunakan AI. AI atau additional infinitive artinya ketika verb satu ini
ditambahi huruf tambahan berupa “s/es” pada Verbnya. Seperti contoh: “Alex
comes home” dalam contoh ini verb berupa kata “come” merupakan verb satu
yang ditambahi “s” itu terjadi karena subject yaitu kata “Alex” merupakan subject
yang singular, dalam tenses simple present karena menunjukan sebuah informasi.
Selanjutnya bentuk yang kedua adalah BI untuk BI sendiri ketika dalam
peangaplikaisannya dalam simple present akan berbentuk bare infinitive atau
bentuk asli tanpa ada tambahana apapun. Seperti dalam contoh: “they come
closer” dalam contoh ini kata “come” merupakan verb satu yang harus berbentuk
BI dikarenakan subjectnya yaitu kata “they” yang mana kata tersebuy
mengindikasikan jamak maka perlu menggunakan BI. Selanjutnya kami
contohkan dalam bentuk table seperti dibawah ini
Hint: untuk bentuk irregular verb memiliki jumlah yang relative lebih sedikit
dibandingkan dengan regular verb, namun walaupun demikian irregular verb
sangat sering digunakan dalam speaking karena kata yang ada dalam irregular
verb ini sebagian besar sangat umum untuk pemula. Untuk irregular verb juga
secara keseluruhan ada 600 kata saja.
V3 bagian terakhir dalam bentuk verb adalah Verb tiga atau diistilahkan dengan
participle, ketentuan penggunaan dari verb tiga ini sedikit khusus karena hanya
dapat digunakan dalam 2 kondisi saja yaitu ketika verb tersebut berada setelah
auxiliaru verb berupa kata “have/has/had” yang menjedikan kalimatnya
bertensiskan “perfect” kemudian kondisi kedua adalah ketika berada menjadi verb
ordinary dalam bentuk passive voice, atau ketika subject tidak lagi menjadi pelaku
tadi yang mendapatkan perlakuan, hanya dalam dua kondisi ini saja verb tiga
dapat digunakan selain dari kedua kondisi ini verb tiga tidak dapat di gunakan,
selajutnya secara pembentukan verb tiga sama persis dengan verb dua, apabila
dari verb dua merupakan verb yang kategorinya adalah regular maka di verb tiga
pun sama regular dan apabila irregular sama di verb tiga pun irregular. Berikut
kami verikan contoh dalam table:
Baiklah kami akan berikan gambaran table tentang VI sedari awal hingga pada
bentuk verb 3:
d). Verb ditinjau dari segi progressive dan non-progtressive, perlu difahami bahwa
tidak semua verb dapat di progressivekan, kebanyakan dikita akan jauh lebih
mudah memahami istilang di “ing” kan dibandingkan dengan di progressive kan,
bentuk yang kami maksudkan dengan progressive disini adalah verb yang tambahi
“ing” dikarenakan berada dalam kondisi tenses yang progressive/continuous,
bentuk continuous ini merupaka bentuk dimana verb di tambahi “ing” tanpa
merubah makna asli dari verb tersebut, seperti verb kata “speak” ketika di
progressive kan atau dalam kondisi continuous dalam kalimat “ I am speaking
fast” disini kata “speaking” berasal dari kata “speak” yang memiliki makna bawan
yaitu “berbicara” ketika menjadi “speaking” dikarenakan tenses yang
mengharuskan di beri “ing” untuk menspesifikasikan bahwa kegiatanya sedang
berlangsung maka menjadi “speaking” disini makna bawaan dari kata “speaking”
tetap utuh hanya menambahkan arti pemahaman yaitu “sedang berbicara”
dikarenakan kondisinya yang continuous. Ini yang kami maksudkan bahawa
katanya tersebut memang dapat di progressivekan dan dapat berada dalam tenses
continuouse dengan tanda menambahkan “ing” diakhir kata dan selalu besera
syarat continuous yaitu adanya “to be” berupa kata “is/am/are/was/were/been”.
Sedangkan yang kami maksudkan tidak dapat di progressivekan atau non-
progressive verb adalah verb yang ketika diberi penambahan “ing” maka artinya
akan berubah menjadi makna yang jauh dari makna bawaan ketika bentuk awal.
Kebanyakan bentuk non-progressive ini ketika mendapatkan tambahan “ing”
bukan dalam kondisi continuous tapi dalam kondisi di jadikan sebagai “gerund”
atau verb yang di beri tambahan “ing” untuk diposisikan sama seperti posisi noun
atau adjective dan bukan lagi sebagai verb, ada juga yang tetap dapat di tambahi
“ing” dalam kondisi continuous dan tetap memunculkan arti yang berubah dari
arti bawaaan ini yang biasanya dimaksudkan kondisi verb progressive dan non-
progressive secara bersamaan yang tenggarai oleh kontesks kalimatnya. Untuk
membedakanya kami akan sampaikan bentuk verb yang non-progressive karena
verb progressive berarti selain dari yang kami sampaikan dalam bentuk table
dibawah ini:
perlu diingat bahwa non-progressive verb ini memiliki beberapa alasan
diantaranya:
Possession verb
Verb Meaning Verb Meaning
Posses Memiliki Have Memiliki
Own Mempunyai Belong Milik
Sensation verb
Verb Meaning Verb Meaning
Taste Terasa Hear Mendengar
Feel Terasa See Melihat
Smell Tercium
Other verb
Verb Meaning Verb Meaning
Seem Nampak Be -
Appear Nampak Exist Ada
Look Terlihat Consist of Terdiri atas
Cost Harganya Contain Berisi
Owe Berhutang Involve Meliputi
Weigh Beratnya Include Termasuk
e). Verb dilihat dari segi fungsinya dapat di kategorikan menjadi 2 kategori besar,
yaitu verb ordinary dan verb auxiliary, seperti yang telah disampaikan sebelumnya
bahwa verb dalam sebuah kalimat merupakan hal yang terpenting, sebuah kalimat
tanpa adanya verb itu tidak akan menjadi kalimat, yang dimaksudakan verb
penting adalah verb ordinary.
Verb ordinary merupakan verb yang wajib ada dalam sebuah kalimat, verb ini
adalah verb inti dalam kalimat. Secara penempatan verb ordinary selalu berada
paling akhir sebelum object atau sebelum complement of subject. Kami berikan
contoh seperti: “Amber is beautiful” dalam kalimat ini “is” adalah verb yang inti
disini, walaupun bentuk verb nya tergolong linking verb tetap secara status “is”
adalah ordinary verb, kemudian contoh lain “Geroge writes poem” dalam kalimat
ini “writes” adalah verb inti atau ordinary verb. Dan contoh contoh lain nya ketika
ada verb satu satunya dalam kalimat maka itu merupakan ordinary verb.
Verb auxiliary adalah verb yang dimunculkan untuk memberikan arti yang
spesifik dalam kalimat, keberadaanya biasanya akan menjadi penanda tenses, verb
ini sering dikatakan juga sebagai helping verb atau verb yang membantu dalam
sebuah kalimat. Dari segi bentuknya dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu prime
auxiliary verb dan modal zuxiliary verb.
Prime auxiliary verb merupakan verb yang menbantu menspesifikasikan arti
dalam sebuah kalimat, bentuk modal ini mencakup beberapak verb yang menjadi
penanda dalam sebuah tenses juga menjadi penguat dalam kalimat, verb-verb
tersebut diantaranya adalah to be, have, do, beserta bentuk lain dari ketiga kata
tersebut kami tunjukan dalam bentuk table dibawah ini;
3. Adjective
Adjective merupakan kata yang bisanya digunakan sebagai penjelas dari kata
noun, secara definisi adjective merupaka describe or modify-that is they limit or
restrict the meaning of nouns anda pronou they also may name qualities of all
kinds bisa jadi qualities of someone or something indenpendently or in
pomparison to something else. Dari sekian banyak yang dapat dilakukan oleh
adjective mereka dibagi menjadi beberapa bagian siantaranya.
Appositive Adjective
Adjective Sebelum Noun
New Congratulation for your most-wanted new book Book
Georgeus The georgeus woman is my only wife Woman
Lovely My lovely lapotop, HP has been active again Laptop
Adjective Sesudah Noun
Handsome I met her boyfiend, handsome, friendly and elegant man Boyfriend
Thin Georgia, thin and beautiful student, currently famous artist Georgia
Impressive Titanic is the most famous and impressive film I’ve seen Titanic
Comperative Adjective
Pemanbaha Kalimat Adjective
n
-er She is smarter then him Smarter
More You are more handsome then supermen Hadsome
Less I hope today less crowded then yesterday Crowded
Irregular Kalimat Adjective
Further Your house is further the mine Fur
Elder Esqi is his elder brother Old
Better This day is better then last year Good
Superlative adjective
Superlative Adjective
Pemanbaha Kalimat Adjective
n
-est She is the smartest person in the room Smartest
Most You are the most handsome person I ever met Hadsome
Least I hope this is the least expensive payment for today Expensive
Irregular Kalimat Adjective
Best My best work is soon rifle gun Good
Elder Esqi is his elder brother Old
Worst That is worst decision Bad
Compound Adjective
Compound Kalimat
Well-known Aziz is well-known Lecture as the arogan person
Ill-minded Your imagination is ill-minded symptom
Deep-fried Ptatoes needs to deep-fried cooked
Last-minute He can come in the last-minutes before it’s end
White-collar I have white-collar job
Man-eater Eshan is a man-eater tiger
Comperative Adjective
Word Word Contoh
Adjective Noun Short-terem, first-time, long-distance
Adjective Present participle Fast-talking, Spanish-speaking, backward-facing
Noun Past participle Whitewash, sun-dried, homeground
Number Noun Second-place, nineteenth-century, four-wheel
Noun Adjective Ice-cold, sky-blue, cruelty-free
Noun Present participle Frensch-speaking, self-affacting, mouth-watering
Adverb Past Participle Tighty wound, overpopulated, undercooked
Adjective Past participle Double-baked, deep-fried, warm-blooded
Noun Noun Seasick, meat eater, bulletproof
Demonstrative Adjective
Single Noun Contoh
This Song This song is so nice
That Uniform That uniform looks fit on you
Plural Noun
These Trophies These trophies are always mine
Those Classes I have cleaned those classes
Kadan kata kata yang digunakan untuk demonstrative adjective dapat jugan
menjadi pronoun adjective seperti contoh
Pronoun Adjective
Single Pronoun Contoh
This This This is too much for me
That That That was you who did it
Plural Ponoun
These These These are the result of your examinations
Those Those Those was never be yours
Denominal Adjective
Adjective Denominal Contoh
Mathematic Mathehmatical A mathematical quist
Biological Biological A biological nuclear
Poor Poor The poor people are more vulnerable
Nominal Adjective
Adjective Posisi subject Contoh
Best The best The best will come here
Greatest The greatest The greatest is about to happen
Good Good Good is never enough
Innocent Innocent The innocent of them
Adjective Posisi object Contoh
Poor Poor He gave monet to the poor
Homeless The Homeless They help the homeless
Wool Woolen In this cold day we need to wear woolen clothes
Pole Polar Polar bear is not actually white
Best The best We want the best for our children
h) Participial Adjective
Adjective selanjutnya merupakan adjective yang terkesan apling sering
ditemukan dalam speaking, atau dalam conversation dikarenakan bentuk ini
serupa dengan participle atau di indikasikan dengan verb yang di tambahi -ing/-
ed namun verb tersebut tanpa ada penanda continuous seperti to be (is/am/are),
maka bisanya dia akan menjadi adjective apalagi dengan penempatanya yang
berada di posisi modifier. Seperti dalam contoh:
Participial Adjective
Verb -ing Adjective Contoh
Sing Singing Singing a song is my hoby
Speak Speaking Listening well is harder then speaking well
Run Running Running the plan is the target
Wait Witing It’s hard to keep you waiting
Verb -ed Adjective Contoh
Tire Tired I don’t care if I tired
Scare Scared I love scared movie
Use Used We bulit this using used material
Surprise Surprised I was surprised
4. Adverb
Masih banyak lagi pembagian adverb tergantung dari keterangan apa atau
penambahan informasi apa yang dibutuhkan namun ke 5 adverb diatas
merupakan adverb yang paling sering digunakan dan sering ditemui.
5. Pronoun
Demonstrative Pronoun
Pronoun Meaning Contoh
This ini This is my latest books, I can’t believe this
These Ini These are new rules, these are some articles of mine
That Itu That was my room, is that your solemate?
Those Itu Those are my friends, we can buy those on sale
Pronoun Meaning Contoh
None Tidak ada None of use are passed
Such Seperti Such is never die
Neither Tidak seorangpun Nobody here neither
c) Indefinate pronoun
pronoun ini sebetulnya sering digunakan namun memang jarang yang tahu
bahwa kata-kata tersebut tergolong pronoun, kata ganti ini diperuntukan untuk
menggantikan sesuatu noun yang tidak diketahui pasti, bisa jadi manusia
ataupun yang lainya.
Indefinite pronoun
Singular Plural Singular and Plural
Anything Both All
Anyone Few Any
Anybody Many More
Everyone Others Most
Everybody Several None
Everything Some
Each Such
Either
Another
Little
Much
Neither
No one
Nothing
One
Other
Nobody
Something
Someone
Somebody
Interrogative pronoun
Word Meaning Contoh
What Apa What made you sick?
Who Siapa (s) Who ate my pizza?
Whom Siapa (o) Whom did you paly that game?
Whose Milik siapa Whose game is playing now?
Which Yang mana Which car is broken?
Why Kenapa Why did you do that?
When Kapan When will you come?
Where Di mana Where is the phone?
How Bagaima How are you?
pronoun ini digunakan untuk menunjukan bahwa tindakan atau kegiatan yang ad
aitu dilakukan oleh subject itu sendiri, dengan kata lain ini merupakan pronoun
yang memberi penekanan pada dirinya sendiri bukan pada object nya, untuk
mengidentifikasi bentuk pronoun ini biasnya dengan memberikan kata tambahan
diakhir berupa -self untuk tunggal dan -selves untuk yang jamak. Berikut kata-
kata yang kami maskudkan:
Reflexive pronoun
Word Meaning Contoh
Myself Saya sendiri I’m going to do it myself
Yourself Kamu sendiri It’s essential to treat other like you treat yourself
Herself Dia sendiri You must ask yourself why you did do that
Himself Dia sendiri He blames himself it it’s not workin
Ourselves Kami sendiri I know that It is for ourselves
Themselves Mereka sendiri They must take the risk by themselves
Itself Itu sendiri The tiger kills itself
Possesive pronoun
Dependent Adjective + Independent Possessive + Noun
Noun
My My √ Mine Mine ×
Your Your √ Yours Yours ×
His His √ His His ×
Her Her √ Hers Hers ×
Its Its √ Its Its ×
Our Our √ Ours Ours ×
Their Their √ Theirs Theirs ×
Maka bisa dilihat bahwa dependent possessive pronoun sama dengan possessive
adjective keduanya membutuhkan noun setelahnya, kemudian independent
possessive pronoun sama dengan possessive pronoun tidak membutuhkan noun
setelahnya.
Personal pronoun
First person Second person Third person
I You He
Me Yours She
We Yourself It
Us Yourselves Him
Her
His
Hers
Himself
Herself
Its
Itself
They
Them
Themselves
Their
Theirs
Baik setelah berbagai penjelasan prnoun kita akan berikan bentuk secara
keseluruhan dari pronoun, sebelumnya kami tidak menjelaskan tentang pronoun
yang akan diposisikan dimana, walau sudah disinggung diawal bahwa pronoun
dapat berposisi sama dengan noun yang dapat berada minimalnya di posisi
subjecy dan object. Berikut table yang umum diketahui dan paling popular
dikenal dalam pembelajaran bahasa inggris.
I Me My Mine Myself
You You Your Yours Yourself
They Them Their Theirs Themselves
We Us Our Ours Ourselver
He Him His His Himself
She Her Her Hers Herself
It It Its Its Itself
6. Conjunction
Coordinate Conjunction
And Dan * They invite me and my classmate
But Tapi * Some of them came but other don’t
Or Atau * The directure will give phunishment to me or them
Nor Tidak juga * They can not accept it nor refuse it
For Karena They were absent yesterday, for they were sick
Yet Tetapi They knew, yet they still refuse to come
So Sehingga We were tired, so we took decision
b. Comlex Conjunction
Definisi dari conjunction ini adalah kata sambung yang menghubungkan antara
clause yang ada dua bentuk yaitu independent clouse juga dependent clause,
kebutuhan mendatangkan conjunction ini dalam konteks agar kedua clause
tersebut dapat menjadi kalimat yang tepat, conjunction ini berisikan seperti
dibawah ini: When, While, Which, What, When, Where, That, After, Before,
Till, Until, Because, Although, If dsb berikut beberapa contoh untuk conjunction
ini:
He was talking on the phone when I arrived.
We stayed there until we finished our work.
After she graduates, she will get a job.
I had left before he came.
He went to bed because he was sleepy.
7. Preposition
wit Digunakan untuk menunjukan cara, I slice the onion with knif
h sikap, atau benda dalam melakukan I love you with my heart
sesuatu
d) Preposition of direction
preposition ini digunakan untuk menunjukan arah, beberapa kata preposition yang
dapat pembelajar gunakan untuk tujuan ini adalah
preposition of Direction
Into Digunakan untuk menunjukan arah They traped into the same problem
dari seseorang yang bergerak, I split it into two
berpergian, dan juga benda yang
digerakan.
toward Digunakan untuk menunjukan Chiro said that he had feeling
rencana dari arah dari seseorang yang toward Alexa
bergerak, berpergian, dan juga benda She run away when saw someone
yang digerakan coming toward her
8. Article
Article seperti yang sering kita dengar adalah kata yang digunakan untuk
menunjukan jumlah dari benda, atau kadang kita hanya mengartikannya dengan
“sebuah” itu saja, bahkan kadang kita tidak mengetahui apa sebenarnya definisi
dari article itu sendiri, karena memang dari kamus tidak ada definisi khusus
tentang article itu sendiri, seringnya article ini diartikan dari segi fungsinya yaitu
kata yang memodifikasi noun atau menjelaskan kata benda. Baik selanjutnya kita
jelaskan tentang penggunaan dan macamnya:
article ini merupakan article yang tidak tentu maka ketika menggunakanya lawan
biara kita haruslah telah mengetahui apa yang kita sedang bahas, jadi pada intinya
penggunaan article ini untuk menunjukan bahwa “noun” yang dimasukinya adalah
“ada”. Selanjutnya tentu kita sudah mengerti bahwa dengan article dapat
membrrikan indikasi dari kunatitas noun yang dimasukinya, tentu artinya adalah
tunggal,
articl Meaning First sound Contoh
e
a Sebuah Consonant We love to buy a phone then a laptop
an Sebuah Vowel An apple brand is the most well-known phone
article ini merupakan article yang membuat noun yang ada menjadi lebih spesifik,
dan membuat arti nounnya terbatas, untuk yang definite article ini hanya ada satu
bentuk kata yaitu “the” saja.
articl Contoh
e
The Please give me the book
You are the only one I love
I went to Jhon’s bakery yesterday, the cake is awesome
I saw the moon
The flowers is so beautiful
The money from you had wasted
9. interjection
Emotion
Happy Thank God! The result is amazing (hooray! yay!, bingo! Bravo! Etc
Surprised Wow! Did you finish the TOEFL test. (wow! ouch!, ah!, whoa!, ect)
Shocking What! How could you get the scretch?
Frightened No! don’t leave me it’s too dark (hah!, ugh!, etc)
Greeting Hi! How is it going ? (helo!, hola! Morning!, etc)
Mad Excuseme! You block my way (ah!, huh!, etc)
Beberapa kata yang serind digunakan dalam exclamation in diantaranya
See!, okay!, ho!, ehm!, poh!, nonsense!, well!, never!, oho!, aha!
Bye!, out!, off!, what?, sure?, hah?, great!, marvellouse!, yippie!
Sst!, oh, God!, see you!, farewell, away!, there you are!,
C. Phrase
Phrase kita sudah sampaikan sebelumya di awal namun disini kita focus
menjelaskan beberapa phrase macam phrase itu sendiri, macam-macam phrase
setidaknya memiliki 11 macam, namun secara umum yang sering sekali
digunakan ada 5 macam phrase diantaranya adalah: Noun Phrase, Ajdective
Phrase, Adverbial Phrase, Prepositional Phrase dan gerund phrase. Sebelum
menjelaskan lebih jauh kamu perlu mengingatkan dulu bahwa dalam phrase
secara umum kita perlu memastikan dua hal penting yang menjadi bagian dalam
phrase yaitu posisi “Head“ yang biasanya menjadi kata yang menjadi inti dari
phrase atau menjadi kata yang di jelaskan dan posisi “modifier” sebagai kata
yang menjelaskan “head”, walau dalam beberapa bentuk tidak menggunakan
kedua hal tersebut.
1. Noun Phrase
Phrase yang pertama ini adalah phrase yang intinya berada pada noun, atau
“head” nya dalah noun, kemudian untuk yang menempati posisi “modifier”
adalah “Adjective” dan kadang juga “noun adjung” atau noun yang diposisikan
sebagai adjective. Secara penempatan dalam sentence noun phrase dapat
berposisi sama seperti posisi “Noun” seutuhnya, secara umum posisi “head”
berada setelah “modifier” walau bisa jadi ada juga “modifier” berada setelah
“head” walau sangat jarang seklai, silahkan perhatikan table dibawah ini.
Noun Phrase pattern
Modifier Head
Adjective Noun
Wise Person
Green Apple
Noun Noun
Book Store
Foot Ball
2. Adjective phrase
Phrase yang selanjutnya adalah adjective phrase tentu yang akan menjadi point
nya adalah adjective atau adjective nya akan menjadi “head” dan “modifier”
adalah kelas kata “Adverb”, secara fungsi prase ini tentu akan berposisi seperti
adjective pada umumnya yaitu menjadi penjelasn dari “noun” maka adjective
phrase bisa menjadi modifier dari noun phrase juga, untuk adjective phrase
memungkinkan memiliki beberapa modifier jadi beberapa sumber memberikan
urutan untuk adjective yang di gunakan. Yaitu: quantity/number, quality, size,
age, shape, color, proper adjective, purpose/qualifier.
Contoh:
I met a young tall handsome lecture when I was in the classroom.
A fisrt winning tall runner came into the finish line.
She never feels alone living by herself.
3. Adverbial phrase
Phrase yang satu ini adalah phrase yang unique juga karena terbentuk dari dua
adverb karena baik “head” maupun “modifier” kelas katanya adalah aeverb,
secara posisi dalam kalimat tentu adverbial phrase ini dapat berada sebagai
modifier dari adjective phrase juuga bisa menjadi pemberi penjelasan tambahan
untuk verb dalam kalimat, dan mohon diingat bahwa penempatan adverbial itu
sangat fleksibel tergantung bagian mana yang akan di beri penekanan dalam
kalimat yang dimasukinya. Phrase ini seperti yang telah disampaikan
menggunakan adverb juga sebagai modifier berikut adverb yang dapat menjadi
modifier dari adverbial phrase: qualifier (too, very, so, enough, ect), berikut
contoh penggunaanya.
Adverb Contoh
too It’s too slowly, you cannot make it
Very We see them work very quickly
So He demonstrated it so nicely
Enough It must be slowly enough for you to follow
Selain dari contoh diatas adverbiar phrase juga dapat berupa prepositional
phrase yang berfungsi sebagai adverb, diantaranya ketika adverb tersebut
berposisi sebagai berikut:
4. Prepositional phrase
5. Gerund phrase
Phrase yang terakhir yang kita pelajari dibuku pertama ini adah gerund phrase,
sesuai dengan katanya disini pembuatan dari phrase nya mengedepankan gerund,
gerund sendiri seperti yang telah disampaikan diawal adalah bentuk kata yang
terbuat dari kata “verb” yang bersama denga “ing”, yang mana secara kelas kata
tidak lagi menjadi keluarga verb dalam pengaplikasiannya dalam sebuah
kalimat, namun gerun ini menjadi noun, maka tentu dapat berada pada posisi
noun seperti pada umumnya. Gerund phrase sendiri selalu mengawali phrasenya
dengan dirinya tidak seperti keumuman phrase yang telah kita bahas yang perlu
ada modifier di awal.
Position Contoh
Subject Gerund phrase
Sleeping through the night is my purpose Sleeping through the night
Watching videos are my hobbies Watching videos
Running with bare foot was very bad idea Running with bare foot
Object
I always prefer eating dinner alone
My son loves playing broken toys
They do like swimming with dolphin
Object of preposition
They all leave after cooking some moodles
By complaining like this, you’ll get nothing
May said keep diringking for helping your issue
D. Clause
Clause ini adalah clause yang seperti namanya dapat berdiri sendiri, secara
bentuk mirip dengan sentence bahkan ada yang mengatakan clause ini juga
sebagai sentence, kemiripanya karena clause ini dari segi konteksnya sudah
lengkap dan dapat difahami artinya, kemudian posisi-posisi didalamnya juga
sudah lengkap maka clause ini serupa, namun bila kita bandingkan dengan
bahasa indoneisa maka akan sedikit lebih terlihat perbedaannya karena dalam
bahasa indoneisa main clause atau independent clause ini diartikan sebagai
induk kalimat, yang sifatnya sama yaitu bisa berdiri sendiri dengan arti dan
pemahaman yang utuh tanpa harus menyertakan anak kalimat. Demikian
penjelasanya sekarang kita akan lihat contohnya dalam table
Perbedaan yang mencolok seperti contoh dalam table diatas bahwa dependent
clause memang tidak dapat menyajikan makna yang utuh itulah mengapa
dikatakan sebagai dependet clause, atau clause yang bergantung, bergantungnya
clause ini kepada independent clause agar artinya bisa utuh, ciri dari dependent
clause ini selalu bersamaan dengan conjuction yang berfungsi menyambungkan
kalimat dan secara arti dapat membuat dependent clause sempurna. Selanjutnya
berdasarkan clause disini akan muncul beberapa macam clause tergantung dari
fungsinya yang umum ada setidaknya 3 clause diantaranya adalah: noun clause,
adjective clause dan adverbial clause. Berikut penjelasannya
a. Noun clause
Clause ini hampir sama dengan noun phrase yang intinya ada pada noun
tentunya, namun karena ini merupakan clause tentu bentunya akan jauh lebih
lengkap dengan adanya verb didalamnya dan yang terpenting adalah noun clause
selalu dapat berada seperi apa saja yang dapat di tempati oleh “noun”, noun
clause sendiri memiliki beberapa conjunction yang digunakan seperti dalam
table dibawah:
Noun clause
Question Fungsi Contoh
What ever Biasanya digunakan What she said was
What time, kind, day… dalam kondisi menjadi hurting my hart
Who ever subject atau menjadi There is no reward for
Whose object dan tentu dengan whomever finishes first
Whom ever bentuk yang seperti The girl comes from
Which ever bertanya where many people live
Where ever in poverty
When ever
How long, far, many….
b. Adjective clause
Clause yang selanjutnya adalah adjective clause yang memiliki nama lain atau
istilah lain dengan nama relative clause, secara fungsi dalam kalimat adjective
clause tentu saja sama dengan “adjective” secara umum, yang memungkinkan
berada dalam posisi-posisi tertentu, selain daru itu adjective clause sendiri sering
digunakan untuk menambah informasi baru tentang subject dari independent
clause yang ditempelinya, untuk adjective clause sendiri memiliki dua jenis
secara garis besar berdasarkan kata yang menyambungkanya merea adalah:
restrictive dan non-restrictive.
Adjective clause
Relative pronoun Subject/no subject Verb
Which, who, that No subject Hit
The boy, who was angry at his friends, hit the floor
Relative Adverb Subject Verb
When, where, why Alex / you Is / remember
The reason why Alex took the blame is that he did not want to see her cried
I still remember the when you fell asleep in the class of professor Mahfudz
Adjective clause
Restrictive Difungsikan mengidentifikasi noun, baik memperjelas
that atau menggabung noun
I prefer use smartphone that can capture a great picture
Non-restrictive sebagai informasi tambahan yang cenderung tidak terlalu
Whose penting adanya dalam kalimat yang dimasukinya
Alfaro, whose mom passed away 6 years ago, became success businessman
c. Adverbial clause
Sepertihalnya clause yang lain untuk adverbial clause serupa dengan bentuk
adverb nya secara posisi dan fungsi, dalam pembentukanya adverbial clause ini
menggunakan bentuk sebagai berikut:
Adverbial clause
Subordinate conjunction Subject Verb + o/-
Adverb of time
As soon as you trust yourself, you will know how to be happy
After the game finished, the gamers discussed the next planning
Adverb of place
I take it with me wherever I go
They had planned to surprice him somewhere in the beach
Adverb of manner
She acts as if nothing was wrong
Adverb of reason/result
I do not have bank account, because I do not know my mother maiden name
Adverb of condition
She will come to the party only if I accompany her
Untuk sementara kami kira ini cukup, beberapa bentuk clause seperti yang kami
sampaikan masih ada beberapa dan kami akan jelaskan lebih detai di buku
selanjutnya.
E. Sentence
Definisi dari sentence adalah sebuar rangkaian yang berisikan unsur setidaknya
subject dan verb, yang tentunya dapat difahami maksud dari rangkayan tersebut.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa ketika ada rangkaian subject dan ada verb
yang pemahaman yang dibangunya utuh itu adalah sentence. Seperti dalam
contoh: “I write an English book.” Disini bisa kita lihat bahwa rangkayan dari
beberapa kata tersebut memberikan pemahaman yang utun dan didalamnya
berisikan subject dan verb, maka contoh tersebut di kategorikan sebagai
sentence, selain itu subject sendiri adalah posisi yang mana posisi ini dapat
ditempati oleh beberapa kelas kata seperti yang telah kami jelaskan di beberapa
penjelasan diatas, subject apabila kita telaah dari segi pemahaman bahwa subject
ini adalah kata yang diposisikan dengan maksud sebagai setidaknya “pelaku”
dari sebuah kegiatan atau dari “verb”nya, kemudian “verb” seperti penjelasan
sebelumnya merupakan kata yang menunjukan makna aktifitas, beberapa lebih
suka mengistilahkannya bukan dengan subject dan verb tapi dengan kata subject
dan predicate. Namun kami berpendapat itu sama saja karena berdasarkan
penjelasan kami diatas itu sudah terjelaskan.
Namun sentence sendiri ternyata tidak hanya sesimple itu, yang kami jelaskan
barusan karena sangat simple dinamai dengan simple sentence, sedangkan
sentence memiliki beberapa macam diantaranya dalah: compound sentence,
complex sentence dan compound-complex sentence.
Berikut penjelasanya
1. Compound sentence
Compound sentence ini setidaknya berisikan dua independent clause atau dua
simple sentence yang mana keduanya di kombinasikan dengan adanya tanda
baca seperti dengan comma (,), atau dengan coordinating conjunction, atau bisa
juga dengan semicolon. Berikut kami contohkan dalam bentuk table
2. Complex sentence
Complex sentence ini berisikan dua bentuk sentences atau lebih terperincinya
ada dua bentuk clausa dengan 1 independent clause dan 1 dependent clause,
untuk dependent clause nya baik ketika memiliki subject ataupun yang tidak
memiliki subject, kemudian untuk complex sentence ini biasanya menggunakan
subordinate seperti kata (as, because, after, although, when) atau menggunakan
relative pronoun seperti kata (who, that, which), untuk dependent clasue yang
ada disini juga berposisi mengindikasikan subject dari kedua clause, selanjutnya
apabila dalam pembuatanya dependent clause di awal maka kita perlu meletakan
comma (,) setelah dependent clause tersebut, dan apabila diawali dengan
independent clause maka kita tidak perlu meletakan comma (,). Berikut
contohnya
3. Compound-complex sentence
Sentence yang terakhir ini memiliki setidaknya dua independent clause dan satu
dependent clause, tentu dengan demikian kalimat yang dibuat akan jauh lebih
kaya lagi, perlu diingat bahwa akan serupa dengan penjelasan sebelunya untuk
menggabungkan katanya kita perlu menambahkan beberapa hal seperti kata
sambung atau tanda baca.
Berikut contoh dalam sebuah kalimat
4. Simple sentence
Simple sentence sendiri memiliki bebrapa macam bentuk sesuai dengan tujuan
pembuatanya diantaranya adalah:
a. Declarative sentence
Bentuk yang satu ini merupakan simple sentence yang tujuanya untuk
memberikan sebuah fakta, alasan, statement, dan juga jawaban dari pertanyaan
yang diberikan, dan biasanya diawali dengan kaya “yes” atau kata “no” atau
hanya mewakili dari kedua kata tersebut seperti contoh:
Declarative sentence
Pertanyaan Jawaban (declarative sentence)
Will you please open the door, Yes I will
if you can
Are you coming with us to No, I better syat at home for some
participate in the fast? pending work
b. Interrogative sentence
Bentuk yang ini merupakan bentuk yang paling sering digunakan dan sudah
sangat umum digunakan, dan biasanya menerapkan bebrapa kata sebagai
penanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tanya atau interrogative,
beberapa hal yang perlu diingat bahwa interrogative sentence ini sedikit berbeda
dari segi strukturnya karena jelas bentuknya menyesuaikan dari apa yang
ditanyakan, kemudian tentu perlu ada tanda tanya (?).
Interrogative sentence
Pertanyaan (Interrogative sentence) Jawaban (declarative sentence)
What will you do tomorrow? I will go to work
How many times do I have to tell You just need to tell me once
you?
c. Imperative sentence
Tipe seperti ini merupakan tipe yang lebih mengacu pada sebuah perintah,
instruksi, possibility, dan informasi, dalam sentence ini umum menggunakan
kata “please, let, could, etc. dan untuk tipe ini sering menggunakan tanda seru
(!) diakhir sentencenya. Seperti contoh
d. Exlamatory Sentence
F. Tenses
Bagian terakhir pada bab III ini adalah tentang tensis, kami sangat menyadari
bahwa pembelajar sudah mempelajari materi tenses berulang ulang di berbagai
level sekolah formal, olehkarenanya kami hanya akan membahas sekilas saja
tentang tenses ini, seperti yang diketahui oleh semua pembelajar bahwa tenses
ini identic dengan rumus dan rumus yang tentu pendekatan yang dilakukan
kebanyakan akan pada pendekatan menghafal, kami rasa itu tidak keliru itu baik
namun menurut kami perlu kiranya dalam tenses ini kita mempelajari tentang
maksud dan tujuan penerapan tenses tersebut.
Baik kami akan memulai pembahasan disini dengan membahas apa saja unsur
yang ada dalam tenses, dalam tenses sebetulnya hanya ada dua hal yang menjedi
tolak ukur, perlu di ingat bahwa tenses tersebut ada untuk memudahkan
pembelajar dalam penggunaanya sebagai means of communication bukan untuk
mempersulit atau membingungkan kita sebagai pembelajar, kita lanjutkan kedua
hal tersebut adalah: event dan time
Jadi bila dilihat dari situ kita hanya perlu mengingat bahwa tenses tidak akan
jauh dari kedua hal tadi, dan kami disini hanya akan menjelaskan bagaimana
cara membentuk rumus dalam tenses, caranya adalah dengan penggabungan
beberapa tanda dalam tenses itu sendiri, dan fahami maksud kita apa yang ingin
disampaikan itu saja sebenarnya. Adapun terjadi banyak sekali bentuk dalam
tenses hanya untuk menyesuaikan dari apa yang mau disampaikan oleh
sipengguna tenses itu sendiri, maka jangan heran apabila tenses yang digunakan
secara umum apalagi dalam percakapan kebanyakan hanya menggunakan tenses
yang itu-itu saja tidak berubah ke beberapa bentuk tenses yang lain. Kenapa
demikian karena dianggap cukup dengan bentuk tersebut apa yang akan
dikomunikasikan sudah tersampaikan. Namun berbeda dalam konteks tulisan
dalam tulisan kita sangat membutuhkan tenses karena walau maksud yang
disampaikan sudah dapat difahami, terkadang maksud tersebut bisa menjadi
membingungkan apa bila tidak di bantu dengan penggunaan tenses yang tepat,
itulah kenapa banyak sekali alat untuk membantu pembelajr mempelajari bahas
inggris dengan beberapa aplikasi.
1. Clues of tenses
Untuk sekarang kami sarankan pembelajar hanya mengingat beberapa clue atau
tanda yang nantinya akan menjadi cikal bakal rumus dalam tenses, perhatikan
table di bawah ini
Selanjutnya kita hanya perlu menggabungkn saja sesuai dengan apa yang kita
ingin sampaikan, caranya tinggal memasangkan saja, kami berikan contoh dalam
table
Simple present
Simple Ø
Present V1 Ai/Bi
Maka
Simple present S + V1 Ai/Bi
Contoh I see you See = V1 Bi
Anton watches movie Watches = V1 Ai
Future perfect
Future Will + V1 Bi
Perfect Have + V3
Maka
Future perfect S + will + Have + V3
Contoh I will have eaten the meatball Eaten = V3
Perhatikan posisi dari katanya, untuk will kenapa menjadi “would” karena V2
dari kata “will” adalah “Would” kenapa di V2 kan karena secara urutan memang
menempati posisinya dari past yang perlu menggunakan V2. Selanjutnya posisi
“have“ berada di V1 Bi jadi tetap berbentuk “Have” dan V3 berada di posisi
Verb Ordinari dai “learn” menjadi “Learned”
Maka
Contoh
Penjelasan:
Simple Past
Maka
Contoh
Penjelasasn:
Past continuous
Maka
Contoh
Penjelasan:
Present perfect
Maka
Contoh
Penjelasan:
Future continuous
Maka
Contoh
Penjelasan:
a. Positive sentence
Dalam positive sentence akan mengacupada bentuk dari sentence secara umum
yang diginakan untuk pembuatan sentence yang umum kita ketahui setidaknya
akan berbentuk
Seperti yang telah dibahas bahwa posisi subject selalu diawal untuk bentuk
positive sentence atau bentul simple sentence. Kelas kata yang dapat menempati
posisi ini adalah noun, pronoun, gerund, dan frase dari ketiganya. Tentu kita
masih mengingat untuk verb sendiri ada yang wajib memiliki object dan ada
yang bahkan tidak diperbolehkan memiliki object seperti dalam pembahasan
“Verb”, selanjutnya seperti halnya subject, kelas kata tertentu juga dapat
menempati posisi object.
b. Negative sentence
Untuk bentuk negative sentence agak sedikit berbeda, karena kita perlu
nemempatkan kata untuk mengindikasikan bahwa kalimat tersebut adalah
kalimat yang negative diantaranya kita perlu nemenpatkan kata adverb berupa
kata “not” dan kadang boleh juga dalam kondisi tertentu dengan kata “no”. ada
ketentuan yang perlu diingat dalam penembatanya yaitu, “setiap not harus
bersama dengan auxiliary verb ketika sentence nya menggunakan verb yang
verbal” dan ketika sentence dengan menggunakan verb yang nominal maka
tinggal tempatkan “not” setelah verb. Berikut gambaran dalam bentuk table
Pertanyaan nya bagai mana apabila dalam sentence “tidak terdapat verb
auxiliary” apakah harus di tempelkan saja setelah verb ordinary? “tentu tidak”
dalam sentence yang verbal ketika tidak ada verb auxiliary maka kita diharuskan
menambahkan verb auxiliary untuk penempatan “not”. Dalam kasus ini ada satu
kata dengan cabangnya yang dapat ditambahkan, yaitu kata “do” dan cabangnya
yaitu “does” atau “did” (untuk kondisi past), perhatikan contoh di dalam table
Kondis awal
Subject Verb auxiliary Verb ordinary Object / no object
Haidar Is Taking a book
Ketika akan dibuat question maka hanya perlu memindahkan kata “is” sebagai
auxiliary verb kedepan kata “Haidar” yang merupakan subjectnya, kemudian di
akhir dari sentence nya perlu menambahkan “question mark” atau tanda tanya
(?), perhatikan kalimatnya
Is Haidar Taking a book?
Is didepan dan “Haidar” di belakang dari kata “is”, terakhir jangan lupa diakhir
dari kalimatnya perlu menempatkan tanda tanya (?).
Selanjutnya apabila sedari awal memang tidak memiliki auxiliary verb maka
hanya perlu menambahkan saja seperti kasus menegatifkan, namun penempatan
saja yang dirubah, karena ini merupakan question kita perlu menempatkan
auxiliary verb tambahannya di sebelum subject saja. Perhatikan table dibawah
ini
Kondisi awal
Subject Verb ordinary Object/no object
We Make Party
Dalam kasus ini centence di atas merupakan verbal sentence karena ordinary
verbnya tidak mennggunakan kata “tobe”, sentence ini menggunakan kata
“make” dan disini posisinya tidak ada auxiliary verb, olehkarena itu kita perlu
menambahkan auxiliary verb berupa kata “do” dan cabangnya yang ditempatkan
disebelum subject dan tanda tanya dikata paling akhir, berikut hasilnya:
Do We Make Party?
Terlihat kita menambahkan kata “do” yang difungsikan sebagai auxiliary verb
disini karena, sentence nya merupakan sentence yang verbial dan pemilihan
“do” tidak “does” atau “did” karena subjectnya menggunakan kata pronoun yang
plural, penjelasan lebih menditail ada di pembahasan sebelumnya. Contoh lain
Kondisi awal
Subject Verb ordinary Object/no object
Rahli Sold Junk food
Contoh selanjutnya ini sama hanya ada satu verb ordinary dan tidak memiliki
verb auxliliary dengan sentence yang verbal, maka ketika akan di bentukan
question kita perlu menambahkan verb auxiliary dari kata “do” atau cabang dari
kata “do”
Did Rahli sell Junk food?
Perhatikan bentuk kalimat jadinya, disini kita wajib menambahkan kata “did”
sebagai auxiliary karena bentuk kalimat awalnya dalah bentuk past tense, maka
muculah “did” diawal kemudian mohon ingat bahwa verb ordinarinya yaitu kata
“sold” berubah kembali ke bentuk verb1 nya yaitu kata “sell” karena bentuk V2
nya diambil oleh kata “do” yang menjadi kata “did” yangmana “did” merupakan
bentuk V2 dari kata “do”. Jadi sudah terwakili, dan janganlupa bahwa selalu
diakhir kata dalam question selalu ada tanda tanya (?).
d. Negative interrogative
Keadaan awal
Sellena Hits The enemy Simple (+)
does Sellena Hit The enemy? Question (?)
Sellena Does Not Hit The enemy Negative (-)
Does Sellena Not Hit The enemy? (-) + (?)
Does not Sellena Hit The enemy? (-) + (?)
Jadi pada dasarnya kita hanya perlu menempatkan saja, bentuk negative
interrogative yang kami sajikan ada dua bentuk, yang pertama kami sajikan dengan
menempatkan “not” setelah subject yang memiliki arti yang sama saja. Namun
kami hanya tunjukan bahwa khusus untuk bentuk negative interrogative memang
memiliki dua bentuk ini. Wlalaupun demikian yang paling sering digunakan adalah
bentuk yang menempatkan kata “not” langsung setelah verb ausxiliary.
Passive Voice
Merupakan bentuk tenses yang tidak begitu umum digunakan dalam keseharian
baik itu dalam speaking maupun dalam writing, hal yang membuatknya tidak
begitu aplikatifm itu disebabkan kebanyakan penutur asli bahasa ini lebih
mengedepankan bentuk active dibandingkan bentuk passive, namun dalam
kondisi tertentu bentuk passive sangat urgent digunakan. Oleh karenanya penulis
menganggap perlu untuk memkberikan sedikit penjelasan tentang passive voice,
berikut sedikit penjelasan terkait dengan passive voice:
I take book
Book is taken by me
Book Is Taken By Me Simple present
Subject syarat V ordinary By agent Object Passive voice
Penjelasan:
1. “Book” yang tadinya object dalam bentuk active voice di posisikan dalam
posisi subject dalam passive voice
2. “I” yang tadinya subject dalam active voice di posisikan pada posisi object
dalam passive voice menjadi “me”
3. menambahkan kata “by” sebelum object dalam bentuk passive atau dalam
kalimat ini maka kata “by” nya di posisikan pada sebelum kata “me”
4. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary yaitu kata “take” dan
merubahnya menjadi Verb 3 maka menjadi “taken”
Note: to be atau kata “be” disesuaikan dengan subject dalam kasus ini karena
subjectnya adalah “book” maka “to be” nya menjadi “is”
Penjelasan:
1. “you” yang tadinya object dalam bentuk active voice di posisikan dalam
posisi subject dalam passive voice
2. “I” yang tadinya subject dalam active voice di posisikan pada posisi object
dalam passive voice menjadi “me”
3. menambahkan kata “by” sebelum object dalam bentuk passive atau dalam
kalimat ini maka kata “by” nya di posisikan pada sebelum kata “me”
4. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary yaitu kata “invite” dan
merubahnya menjadi Verb 3 maka menjadi “invited”
Note: to be atau kata “be” disesuaikan dengan kondisi tenses awalnya ketika
future maka tentu menjadi “be” saja karena setelah “will” selalu bersamaan
dengan V1 bare infinitive.
I am speaking English
I Am Speaking English Present continuous
Subject V aux V ord Object Active voice
English is being spoken by me
English Is Being Spoken By Me PC
Subject V aux Syarat V oed By agent Object PV
Penjelasan:
1. “English” yang tadinya object dalam bentuk active voice di posisikan dalam
posisi subject dalam passive voice
2. “I” yang tadinya subject dalam active voice di posisikan pada posisi object
dalam passive voice menjadi “me”
3. menambahkan kata “by” sebelum object dalam bentuk passive atau dalam
kalimat ini maka kata “by” nya di posisikan pada sebelum kata “me”
4. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary yaitu kata “is” dan merubahnya
menjadi Verb+ing maka menjadi “being” karena continuous selalu bersamaan
dengan “Verb+ing”
5. kemudian setelah “to be” syarat yang berubah menjadi “being” verb ordinary
nya yaitu “speaking” di bentukan menjadi verb 3 yaitu “spoken”
Note: to be atau kata “be” disesuaikan dengan kondisi tenses awalnya ketika
continuous maka tentu menjadi “being”.