Anda di halaman 1dari 92

LETS GAIN ENGLISH 1

SMT
BAB I
PRONUNCIATION
Bahasa inggris sendiri memiliki cara pengucapanya sendiri dengan konsekuensi
yang telah disampaikan sebelumya yaitu bentuk kata yang tersusun dari beberapa
huruf alfabet yang memiliki arti, yang secara pengucapan cenderung berbeda
dengan cara kita membaca dalam Bahasa Indonesia, perlu difahami bahwa Bahasa
inggris memiliki rumusan atau materi yang menjelaskan hal tersebut yang disebut
dengan pronunciation.
Pronunciation sendiri secara singkat difahami sebagai system pengucapan dan
cara baca perkalimat yang ada didalam Bahasa inggris yang di jelaskan dengan
terperinci melalui istilah pengsimbolan yang mana kalimat yang kita akan baca
tersebut cara membacanya di wujudkan dalam bentuk symbol, symbol-symbol
tersebut di klasifikasikan dalam beberapa bagian secara garis besar seperti yang
kita akan bahas di BAB I ini.
Pertama kita akan lihat definisi dari pronunciation sendiri sesuai dengan beberapa
referensi di beberapa kamus dan buku pedoman Bahasa inggris.
Pertama menurut kamus William webster memberikan penjelasan tentang
pronunciation yaitu : Pronunciation atau the act or result of producing the sound
of speech, including articulation, stress, and intonation, often with reference to
some standard of correctness of acceptability. Atau lebih mudah kita fahami
dengan artian pronunciation adalah cara atau hasil dari memproduksi suara yang
pengucapan yang mencakup artikulasi, penekanan, dan intonasi, yang biasanya
mengikuti standar benar dari penerimaan. Oleh karenanya bila dilihat dari definisi
ini kita diharuskan untuk mengikuti beberapa aturan-aturan yang memang sudah
ditetapkan agar cara baca atau cara pengucapan kita sesuai juga dapat diterima
oleh pengucap asli native speaker.
Hal-hal yang dimaksud dengan beberapa aturan disini perlu di fahami dan di
lakukan pembelajaran dengan cara menduplikasi suara dari kata dengan
pendekatan pengucapan dan pembiasaan menggunakan bentuk suara yang sesuai
dengan contoh dari native speaker, kemudian agar dapat membaca dengan sesuai
dan dikatakan benar setidaknya pembelajar harus mampu membaca atau
menyuarakan bentuk symbol yang merepresentasi yang suara yang benar menurut
standar pengucapanya.
Standar pengucapan biasanya akan merujuk pada SAE (Standard American
English) yang mana kita akan merujuk pada bentuk dan bagian bagian dalam
standard tersebut namun selain dari SAE ada juga standar lain yang biasanya di
ikuti dan dipelajari oleh pembelajar lain yang mana itu biasanya mengikuti pada
SSBE (Standard Southern Brithish English) yang dalam hal ini memiliki
kompleksiti yang lebih banyak, bagi kita pemula dalam mempelajari
pronunciation kami kira akan lebih mudah mempelajari dengan standar SAE.
Symbols itu sendiri lebih umum dikatakan atau dinamai dengan phonethic
syimbol, dalam beberapa literatur memiliki beberapa bentuk penjelasan yang
umumnya dipelajari sebagai pondasi dalam mempelajari pronunciation.
Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang ini kami perlu menyampaikan
fakta bahwa dalam pronunciation atau mempelajari cara pengucapan Bahasa
inggris memang memiliki clue atau petunjuk yang seringnya dengan clue
tersebut dapat menghasilkan suara yang hampirsama namun sayangnya tidak
semua clue tersebut tidak mutlak akan menghasilkan suara yang sama. Hal
tersebut menurut Marla Yushida dalam bukunya “The Vowles of American
English” di istilahkan dengan “Rulebreakers” atau lebih mudahnya difahami
dengan pengertian perusak aturan, ini ditenggarai oleh banyaknya dialek yang
sampai dengan 23 macam bahkan lebih, kemudian di pengaruhi juga dengan
adanya bentuk lain seperti slang, pidgins, creoles, atau subdialect.
Pembahasan yang dimiliki oleh vowels juga akan berlaku dengan bentuk lain
dalam pronunciation seperti kelompok consonant dst. Namun walaupun
demikian apabila kita mempelajari bentuk pokok phonetic symbolnya tentu hal-
hal tersebut dapat di minimalisir dan tetap kita akan mampu mengucapkan
dengan standar yang acceptable. Tentang phonetic sendiri adalah cabang dari
linguistic yang focus pada bagaimana speech itu dihasilkan dan menawarkan
seperangkat symbol tertulis yang mewakili setiap unit berdasarkan bunyi dalam
Bahasa. Oleh karenanya kami mengistilahkan dengan Bahasa phonetic symbols
untuk pembahsan kedepannya.

Bagian pertama dalam pembahasan pronunciation yang kita akan pelajari adalah,
pembahsan phonetic symbols tentang Vowels.

A. Vowel

vowel adalah phonetic symbol yang bisa kita artikan suara dari huruf hidup,
huruf hidup umum di kenal dengan vocal jadi vowel itu pada dasarnya memang
diambil dari suara yang muncul dalam huruf vocal maka bila dilihat dari bentuk
symbolnya akan kurang lebih sama namun tidak seratus persen sama, vocal
memiliki lima huruf yaitu A, I, U, E, O maka dalam vowel pun sama memiliki
suara yang hampir serupa dengan suara dari vocal tersebut, Yoshida
menyampaikan bahwa vowel “ vowels are created by the three passage of breath
through the larynx and mouth. When the mouth in obstracted during speech
production- most often by the tounge ot theeth- the resulting sound is a
consonant.
Pembahasan tentang vowel sendiri dari beberapa referensi memiliki beberapa
pengistilahan ada juga yang menamai vowel dengan nama monophthong, atau
pengertianya adalah thong yang tunggal, ada juga yang tidak menamai namun
lebih kea rah membagi volwel menjadi 2 kelompok yaitu short vowel dan long
vowel, atau vowel yang pendek dan vowel yang Panjang, sedangkan yang lain
menamai long vowel dengan istilah diphthong, untuk pembahasan kita, kita
sepakati pembagiannya akan ada 2 yaitu: 1. Vowel dan yang ke 2 adalah
Diphthong.
Seperti yang telah dibahas diawal bahwa vowel diambil dari vocal yang ada 5
yaitu /a/-/i/-/u/-/e/-/o/. sekarang bentuk vowel sendiri ada lebih dari sekedar 5
suara, karena dalam vowel ada 12 bentuk symbol yaitu
/æ/-/e/-/ǝ/-/ɔ:/-/ɑ:/-/ɒ/-/ɜ:/-/i:/-/ʊ/-/u:/-/Ʌ/-/I/.
Berikut beberapa phonetic symbol dari vowel dan beberapa contoh nya.

1. /i:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (i…) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan menyeringai, ini kami sarankan agar lebih mudah dalam
pengucapanya, dan lebih dapat dibedakan dengan bentuk symbol lain.

/i:/ Kata
(ee)
Freezer /fri:zə/, Bee /bi:/, See /si:/, Week/wi:k/, Seek/si:k/, knee/ni:/, feet/fi:t/
(ea)
Sea/si:/, Beat/bi:t/, Weak/wi:k/, Leak/li:k/, Meat/mi:t/
(e)
Me/mi:/, We/wi:/
(y)
Study/studi;/, party /parti:/, company / kampǝni:/

Silahkan baca dalam bentuk kalimat, clue-nya ketika dalam kalimat pastikan
kata Verb dalam kalimat diucapkan lebih tegas atau lebih di tekan dalam
pengucapanya.

I see her seeking for a blue sea.


Put the meat in the freezer
Try to practice it at least a week
The floor is wet because the seling is leaking
Let’s hit the beat
My knee is weak
You can see me now
I study this over and over
Don’t worry I will accompany you to the party
Its only six feets

2. /I/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir serupa dengan
mengucapan (i namun kearah e) akantetapi kami sedikit menyarankan agar
mengucapkan phonetic symbol ini dengan lebih mengarah ke suara i itu sendiri
namun tertahan, dan terkesan lebih kearah e, karena kadang suara yang dihasilkan
secara strong pengucapan terdengar betul-betul e.

/I/ Kata
(i)
sick /sIk/, pick /pIk/, kick/kIk/, Big/bIg/
(y)
System /sIstIm/, hymn/hImn/, symphony /sImfəni:/
(ing)
Feeling /fi:lIŋ/, singing /sIŋIŋ/, reading /ri:dIŋ/

Silahkan baca kalimat di bawah ini mohon perhatikan ketika dalam bentuk
kalimat, cluenya apa bila membaca dalam bentuk kalimat pastikan kata Verb
dalam kalimat diucapkan lebih tegas atau lebih di tekan dalam pengucapanya.

I am feeling so sick
Please pick me up at ten
Its time for kick off the game
The system is not working
That’s great symphony
I cannot stand when she is singing a song
Keep reading it until you are master on it

Now please make it sure that you can differ the sound of two symbols above by
practicing and reading this paragraph!

Success is not in a cofort zone

If you stay in your comfort zone, that’s where you will fail, you will fail in your
comfort zone, success is not a comfortable procedure, it is very uncomfortable
thing to attempt so you got to get comfortable being uncomfortable if you ever
want to be successful, start putting some pressure on, put some pressure on
yourself get out here and get about it.
This is the fact all of you have extraordinary capabilities, you have to decide if
you are willing to do the thing to put you in that category, you will be just
ordinary person if you just want to, do like ordinary person do, so take some
actions for yourself and help yourself coz you deserve to be extraordinary person
by taking first step to gain more and more step ahead.

3. /ɑ:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (a…) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan membuka mulut dengan lebar, ini kami sarankan agar lebih
mudah dalam pengucapanya, kemudia suara a yang dihasilkan dengan bold juga
dapat lebih dibedakan dengan bentuk symbol lain.

/ɑ:/ Kata

(o)
Hot /hɑ:t/, Not /nɑ:t/, Stop/stɑ:p/
(a)
Father /fɑ:ðɜ:/ Farther /fɑ:rðɜ:/ Dark /d ðɜ:k/ Wash/wɑ:ʃ/

Silahkan baca kalimat di bawah ini mohon perhatikan ketika dalam bentuk
kalimat, cluenya apa bila membaca dalam bentuk kalimat pastikan kata Verb
dalam kalimat diucapkan lebih tegas atau lebih di tekan dalam pengucapanya.

I am not on the mood


I feel so hot
Your father so trouble maker
1000 bc is a dark age
Don’t forget to wash your hands

4. /Ʌ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (a) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan sedikit lebih short dan ditekan, kami sarankan dengan lebih
strik juga, pastikan anda dapat menemukan perbedaan dari dua bentuk
pengucapan a dengan 2 symbol yang berbeda, mungkin mudahnya /Ʌ/ lebih
pendek dalam penyuaraanya dan /ɑ:/ lebih panjang.

/Ʌ/ Kata

(u)
Hut /hɅt/, Shut / ʃɅt/, Nut /nɅt/
(a)
Apper /Ʌpɜ:/
(o)
Spot /spɅt/

/Ʌ/Kalimat
We can take a rest in the hut
Please shut the door
My score TOEFL is in apper intermediate
You can stay on the spot

5. /u:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (u…) dalam bahasa indonesia yang mana kami menyarankan
pengucapanya dengan dan lebih round, ini kami sarankan agar lebih mudah,
kemudian suara u yang dihasilkan dengan bold.

/u:/kata

(o)
Who /hu:/,
(ou)
You /yu:/, Group/ gru:p/
(oo)
shoot /ʃu:/, Goose/gu:s/
(wo)
two /t u:/
(ew)
New /nu:/

/u:/ kalimat
Who knows how to do that
There are two new shoes
Goose flies so high.
It is too fast to get mad
Why are you so frustrated

6. /ʊ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (u) dalam bahasa Indonesia akan tetapi pengucapan u-nya tidak full
lebih kearah di tahan, atau yang mana kami menyarankan pengucapanya dengan
sedikit tersenyum memang terdengar aneh namun untuk mengeluarkan suara yang
tepat lebih kearah situ, atau mungkin agar lebih mudah di praktikan pengucapan
nya tetap u namun kearah suara eu.

/ʊ/ kata
(oo)
Good /gʊd/, Food /fʊd/, Foot /fʊt/
(oul)
Should /ʃʊd/, Would /wʊd/, Could /kʊd/
(u)
Put /pʊt/

/ʊ/ kalimat

You did good job


Don’t eat too much junk food
I got problem on my foot
What should I say, if you just keep talking
I would do that if you were there
How could that things happen?
Put in side it then leave it.

Now please make it sure that you can differ some sounds of phonetic symbols
above by practicing and reading this paragraph, listen and red it more then once.
Knowing yourself

First of all, you must recognize yourself and don’t be bother anlysing others, bur
it seems to me as I delved into it, that the proper solution to that was to live
properly, as an individual because you are more powerful than you think, way
more powerful than you think, God knows what you are in your final analysis.
The problem is you are blind to your own weaknesses but you are also blind to
your own strength and so then I think, well, if you got your act together, it
would be better for you, and instantly it would be better for your family,
assuming they wanted you to get your act together, and not everyone does, but
and it would be better for the community, it’s like how far could you take that, if
you stopped wasting time and you stopped lying, and if you oriented yourself to
the highst possible good that you could conceive of and you committed to that.
How much good could you do? Well I will say why don’t you try to find out.
So that what I think you should do, you should find out, you don’t have anything
better to do, and there is nothing in it, as far as I can tell, there is nothing in it
but good.
7. /e/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir persis dengan
mengucapan (e) dalam bahasa Indonesia dan tentu kami menyarankan agak
sedikit ditekan dan jelas suara (e) nya tanpa ditahan.

/e/ kebanyakan suara dari symbol ini berasal dari huruf ke dalam kata.
(e)
Kept /kept/, Let/let/, Set/set/, Pet/pet/,
(ea)
Weat/wet/, Sweat/swet/, health/hel θ/

/e/kalimat

I kept waiting for you yesterday.


Your shoes are weat
Get up, you need to get sweat
Sleep eight hours a day can keep you healthy
Keep a pet if you want to lose your stress
Don’t let anybody destroy you
Set your plan and get it done

8. /æ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir dengan mengucapan
(e) dalam bahasa Indonesia namun lebih dalam lagi hingga pengucapanya seakan
tertahan dan kuat, dengan menekan pangkal dari ujung lidah yang mendekati
tenggorokan.
/æ/ kata
(a)
Have /hæv/, Hat/hæt/, Math/mæ θ/, Fat/fæt/, Cat /kæt/, Bad /bæd/, Trap /træp/,
That /ð æt/, graph /græf/

/æ/ kalimat
I have more the one hats then I can use in everyday
I do not love math but I realize I need to use math in my life
I know that my friend is fat but he is handsome
Cat is one of the cutest animals
I am a bad on counting
Love could be trap that drag you into suffer

9. /ǝ/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (eu) dalam bahasa sunda, atau sama dengan pengucapan “e” yang
ada dalam kata (Kepada, kepala, kemudian, keluarga) namun lebih dalam lagi
hingga pengucapanya seakan memiliki lekungan.

/ǝ/ kata
(o)
Confuse /kǝnfius/, Pronunciation /prǝnɅnsi eI ʃǝn/,
(a)
a, /ǝ/, About /ǝbaut/, Ago/ǝgou/, At /ǝt/

/ǝ/ kalimat
Do not be confiused just do it.
We will be different then others if we use pronunciation on our speaking
a map can help you to find your destination
it is all about you and it is all of you
I had to finished this a week ago
I really need to rest my mind at home

10. /ɔ:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (o) dalam bahasa Indonesia namun tanpa mengeluarkan suara “u”
ketika mengucapkannya, kebanyakan suara “o” dalam Bahasa Indonesia sering
bersamaan dengan suara “u”. kemudian dari segi posisi mulut lebih round dan
keluar suaranya dari pangkat lidah.

/ɔ:/ kata
(o)
Song /sɔ:ŋ/, long /lɔ:ŋ/, More/ mɔ:r/, For /fɔ:r, Or /ɔ:r/
(a)
All /ɔ:l/, Fall / fɔ:l/, Mall /mɔ:l/, Call /kɔ:l/, Ball /bɔ:l/

/ɔ:/ Kalimat
Korean song nowdays is so popular
We are still in a long journey
You need to practice more
Is it for me or for her
All I know is do the best I can
Fall in love is never been easy to control
Some people love to go to mall for refreshing
I will call you if the foot ball match begin

11. /ɒ/=/o/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (o) dalam bahasa Indonesia namun tanpa mengeluarkan suara “u”
ketika mengucapkannya tapi seperti pengucapakan “a ditambah o”, suara dari
symbol ini memang mirip dengan suara symbol sebelumnya namun symbol ini
lebih dominan suara “a”nya kalau yg sebelumya focus hanya suara “o” saja.

/ɒ/ kata
(o)
Odd /ɒd/, Lot /lɒt/, Box /bɒks/, Soak /sɒk/

/ɒ/kalimat
It is too odd if I have to face her like this
Let’s unboxing your package, I am so enthusiastic
Souk it then wash it

12. /ɜ:/
Clue pengucapan dari phonetic symbol ini singkatnya hampir sama dengan
mengucapan (r) dalam bahasa Indonesia namun lebih tebal dan seakan ada suara
“ǝ“, yang sangat membedakan dengan suara “r” dalam Bahasa Indonesia,
umumnya suara “r” itu tipis sedangkan dalam symbol ini harus tebal karena ini
bukan bagian dari konsonan tabu bagian dari vowel.

/ɜ:/ Kata
Work /wɜ:k/, World /wɜ:ld/, Word /wɜ:k/, Nurse /nɜ:s/, Stir/stɜ:/, Learn /lɜ:n/,
Turn /tɜ:n/

/ɜ:/Kalimat
In this world, work hard is not enough we need to work smart.
You can keep my word of you want to but after that you must trust me
Many girls want to be nurse but I don’t know why
Please turn right before the police office
Baiklah untuk kelompok pertama yaitu vowel berjumlah 12 phonetic symbols
yang terlah di sampaikan diatas, selanjutnya coba baca bacaan dibawah ini dan
pastikan anda sudah dapat merasakan perbedaan cara pengucapan dari sebelum
mempelajari vowels dan sesudah nya, pastikan anda membaca dan bila perlu
menuliskan phonetic symbols di bawah atau di atasnya untuk mempermudah
membaca, biasakan membaca phonetic symbols dengan demikian akan jauh
lebih mudah untuk diingat dan di prediksi kata-kata yang serupa, dimana dapat
menemukan symbol yang dimaksud? Silahkan buka kamus dan kami sangat
merekomendasikan kamus yang digunakan memang kamus untuk tujuan
pronunciation bukan kamus bilingual, kami merekomendasikan kamus Longman
Pronunciation dictionary. Karena akan jauh lebih relefan untuk
pengaplikasiannya.

The questions

If someone had asked you


Where will you be in ten or fifteen years?
What would you have told them?
Are you today where you wanted to be back then?
A decade can pass quickly, can’t it?
More importantly, maybe we should be asking ourselves,
“How am I going to live the next ten years of my life? How am I going to live
today in order to create the tomorrow I’m committed to? What am I going to
stand for, from now on? What’s important to me right now and what will ne
important to me in long term? “
What action can I take today that will shape my ultimate destiny, the most
powerful way to shape our lives is to get ourselves to take action, the difference
in the result that people produce come down to what they have done differently
from others in the same situation. Different actions produce different result.
Why?
Because any action is a cause set in motion, and it’s effect builds on past effect
to move us in a definite direction, every direction leads to an ultimate
destination, our destination.
Remember this
“Men is not the creature of circumstances; circumstances are the creatures of
men” more then anything else, I believe it’s our decision not the condition of our
lives, that determine our destiny.

B. Diphthong

A diphthong is a sound made by combining two vowels, specially when it starts


as one vowel sound and goes to another, like the oy in oil. Lebih jauh diphthong
dilihat dari asal usulnya secara Bahasa diphthong comes from Greek word
diphthongos which means “having two sounds,” notice the di-for “double” so
diphthongs are double vowel sounds in words like chair, fear, or pout. If two
vowels in a row are the same, as in boot or beer, then it’s not a diphthong.
Linguist, scholars who study language, analyze diphthongs, which differ from
language to language. Ironically, the word diphthong has no diphthong.
Diphthong sendiri ringkasnya gabungan dari dua vowels bersamaan yang mana
gabungan tersebut secara mengucapan dengan disertakan gelombang, jadi
seperti tetap kedua vowel tersebut di suarakan per indifidu.
Berapa jumlah diphthong? Jawabanya akan sangat fariatif tergantung
menanyakan pada expert yang mana karena ada beberapa pendapat diantaranya
ada yang menjawab 10 sampai 12 karena ada beberapa ahli yang memasukan
kondisi walaupun satu vowel di kelompokan dalam diphthong, namun untuk kita
diphthong hanya ada 8 macam saja yang mana ke 8 diphthongs tersebut kami
kelompokan dalam 3 kelompok.

1. /ɑI/, /eI/ dan /ɔI/

Kami kelompokan ini karena ada kesamaan di akhir kombinasi diphthong yaitu
suara “I” yang mana cara pengucapannya hampir mirip dengan beberapa cara
baca di Bahasa Indonesia hanya butuh menguatkan saja.

a. /ɑI/
Hint: untuk cara pengucapan atau menyuarakan symbol ini hampir sama dengan
suara yang dihasilkan dari gabungan huruf “ay”, olehkarenanya apabila nantinya
ada kata yang didalamnya menggunakan diphthong ini kita hanya perlu
mengeluarkan suara “ay” untuk diphthong “ɑI”

/ɑI/ kata
Buy /bɑI/, Shy /ʃɑI/, Fly /flɑI/, Might /mɑIt/, Fight /fɑIt/, Night /nɑIt/, Right
/rɑIt/, lie /lɑI/, size /sɑIz/, Prise /prɑIz/, Die /dɑI/, Beside /bIsɑId/, Virus /vɑIrǝs/

/ɑI/ kalimat
I want to buy pie but I feel shy because right beside me there is the one who lies
about the price of fight night at UFC.
I can’t stand with the flies which might bring some viruses.
The size of the shirt is out of my mind.
Die hard is one of my favorite movies.

b. /eI/
Hint: tidak jauh berbeda dengan cara pengucapan yang dijelaskan di bagian “a.”
hanya saja kita merubah sedikit di bagian depannya dengan suara “e” jadi
suaranya mirip dengan suara “ey” untuk diphthong “eI”

/eI/ Kata
Make /meIk/, Take /teIk/, Say /seI/, Pay /peI/, Play /pleI/, Aim /eIm/,
Shake /eIk/, Eight /eIt/, Late /leIt/, Mate /meIt/, Day /deI/, Date /deIt/

/eI/ Kalimat
Don’t try to make my day bad by doing that thing.
I never take what it is not belong to me.
Pay attention on what I say to get my aim and remember the date of the play
Your solemate is also your sole mate.

c. /ɔI/
Hint: cara pengucapannya dengan cara merubah sedikit di bagian depannya
dengan suara “o” jadi suaranya mirip dengan suara “oy” untuk diphthong “/ɔI/”.

/ɔI/ Kata
Boy /bɔI/, Toy /tɔI/, Enjoy /enjɔI/, Destroy /dIstrɔI/, Oysters/ɔIsters/,
Employ /ǝmpɔI/

/ɔI/Kalimat
The boy has toy to play and enjoy it so much
Try to do what you must do when you become employ
Oysters is kinda seafood which has a lot of zink

2. /Iǝ/, /eǝ/, /ʊǝ/


Kelompok kedua dari diphthong merupakan kelompok yang memiliki kesamaan
di bagian penyuaraan “ǝ” yang mana penyuaraanya seperti suara yang muncul
pada huruf “e”dalam kalimat “kepada”.

a. /Iǝ/
Hint. Pengucapan atau penyuaraan symbol ini hampir serupa dengan”iyeu” akan
lebih konkrit pencontohan suaranya untuk teman-teman sunda yang lebih sering
menggunakan suara ini di keseharianya, perlu di ingat bahwa pengucapan
diphthong memang mirip dengan vowel itu juga yang menjadi alasan kenapa
ada ahli yang mengkategorikanya dengan istilah long vowel.

/Iǝ/ Kata
Near /nIǝr/, Here/hIǝr/, Serious /sIǝrIes/, Hear /hIǝr/, Fear/fIǝr/, Peir/ /pIǝr/,
Year/yIǝr/, Career/kǝreǝr/, Dear/dIǝr/

/Iǝ/ Kalimat
Come near me to hear what I say
You need to be serious on this learning
The first thing you must do in your life is try to face your fear
Work first seriousely do the best you can then you can get your career.
Next year will be better for everyone.
b. /eǝ/
Hint. Untuk bentuk symbol ini pengucapanya hampir sama dengan suara vowel
“e” namun tentu seperti penjelasan diawal bahwa diphthong selalu di ucapkan
lebih Panjang dan lebih mendayu, maka pastikan anda dapat membedakanya
dengan yang vowel utuh.

/eǝ/ Kata
Hair/heǝr/, Square /skeǝr/, Fair /feǝr/, Various/veǝrIs/, Care/keǝr/, Bear/beǝr/,
Stare /steǝr/, Pair /peǝr/, Lair /leǝr/,

/eǝ/ Kalimat
I think in this weekend we can go to town square.
In every game or sport the first thing you have to keep in your mind is play
anything fair.
Our smart phone always has various feature that we can use.
Don’t worry I always care to you.

c. /ʊǝ/
Hint. Pengucapan symbol ini lebih mirip dengan suara “ǝ” tentu dengan
konsekuensi diphthong yang mendayu, selain dari itu dengan bentuk ini anda
akan melihat beberapa bentuk kata yang hampir sama dengan kata yang
menggunakan “ǝ”.

/ʊǝ/ Kata
Cure/kyʊǝr/, Pure/pyʊǝr/, Poor/pʊǝr/, Jury/jʊǝrI/, Fur/fʊǝr/, Lure/lʊǝr/,
Manure/mǝnʊǝr/, Cur/kʊǝr/

/ʊǝ/ Kalimat
Positive thinking is one of the best cures for some problems
Pure honey one of the most usefull medicines for human.
Never feel you are poor as long as you are healthy
Is not easy to be jury coz if you do the right thing, you got muck more over if
you made a mistake.

3. /ɑʊ/ and /ɔʊ/


Kelompok terakhir untuk pembelajaran kita di bagian diphthong adalah
kelompok ini, yang mana kita hanya mempelajari 2 macam saja dengan
demikian total yang kita pelajari hanya 8 macam saja.

1. /ɑʊ/
Hint. Penyuaraan ini paling dekat dengan suara yang dihasilkan oleh suara “au”
yang ada dalam Bahasa Indonesia, jadi kami kira ini sangat mudah di ucapkan
dibandingkan dengan beberapa symbol yang lain dalam diphthong.
/ɑʊ/ Kata
Bound/bɑʊnd/, house/hɑʊs/, Town/tɑʊn/, Cow/kɑʊ/, Found/fɑʊnd/, Now/nɑʊ/,
How/hɑʊ/, Brown/brɑʊn/

/ɑʊ/ Kalimat
Green house trem could be bad thing also could be good for example for
planting some plants.
Bound prepositioin is some prepositions which give specific meaning for the
word in it.
How to be better on making great pronunciation is only to be good listening and
good duplicating sound.

2. /ɔʊ/-/ǝʊ/
Hint. Sama dengan bentuk pertama symbol ini juga sangat mudah karena sesuai
dengan suara yang ada dalam Bahasa Indonesia “ou” walau tentu tidak dengan
asal memprediksi saja, pastikan sering mendengarkan dan sering mengucapkan
atau mempraktikan.

/ɔʊ/ Kata
Show/ɔʊ/, low/lɔʊ/, Go/ gɔʊ/, Slow/ slɔʊ/, Loan /lɔʊn/, though / ðɔʊ/, Oh/ɔʊh/,
Tow/ tɔʊ/, Globe /glɔʊb/

/ɔʊ/ Kalimat
Please show me your guts
Low education identicaly with poor condition but not always.
When you tow him, don’t you see some of his fellas’ face getting red.
English language is the most usable language in the globe.
Slowly but sure your dream comes true.

Sekarang silahkan praktikan ke-dua materi symbol baik Vowel dan diphthong
dengan membaca paragraph ini

Time

The one commudity that is most valuable, on this earth is time. Time to love,
time to live, from the moment the human body is born it begins dying, I don’t
think you quite cought that. Let me say it again from the moment the human
body is born it begins dying, some happen faster, some happen slower, some of
us help them go faster, and some of them prevent it form happening sooner than
later. How many seconds, how many minutes do we waste every day doing
things that are nowhere near the goal and aspirations and passions that we have
inside? How many times you go through the course of a day and realize did I do
anything I set out to do today? Write down those goals each and every day. No
matter if there’s two goals a day if you can accomplish those then you’re doing
more then just making it though the day. You are living and achieving your
dream find time to better yourself. Read, explore, research, live life does things,
you’ve never thought of doing before. That’s what it’s all about. When you’re
born that’s that date that they put on the left side of the tombstone. So then don’t
waste your time remember the one who are getting the same achievement each
day are the folse one, the one who gets bad then a day before is the worst one
and the luckiest one is the one who can get better and better each day.

Another thing of diphthong and dialect


One of the most interesting ways in which diphthongs relate to spoken language is
in how they’ve evolved into regional accents and dialects from their languages of
origin. In the borough Brooklyn, for example, when someone says, “Let the dog
out,” the word dog contains a distinctive “aw” sound so that “the dog” becomes a
“dawg.” ThoughtCo.

C. Consonant

Bagian selanjutnya adalah consonant, singkatnya consonant merupakan bagian


dari suara yang muncul dari huruf-huruf selain dari vocal, atau mungkin kita
bisa istilahkan saja bahwa consonant symbol adalah semua symbol yang
merepresentasikan huruf mati, juga banyak yang bentuk simbolnya serupa
dengan huruf alfabet, namun demikian tidak semua bentuk nya sama atau serupa
banyak juga yang secara bentuk berbeda mengacu pada IPA (International
Phonetic Alphabet), menurut Cambridge Dictionary definisi dari consonant
adalah a speech sound produced by humah beings when the breath that flows out
through the mouth is block by the teath, tounge, or lips. Selanjutnya a consonant
is also letter that represents a sound produced. Dengan demikian consonant
sangat identic dengan suara dari symbol selain dari suara vocal atau vowel.
Macam-macam consonant seperti demikian: /p/ /b/, /t/ /d/, /k/ /g/, /f/ /v/, /s/ /z/, /θ/
/ð/, /ʃ/ /ʒ/, /ʈʃ/ /dʒ/d /h/, /w/, /n/, /m/, /r/, /j/, /ŋ/, /l/. kita akan coba berikan beberapa contoh
dari symbol consonant yang ada dalam bentuk kata.

1. /p/
Depan tengah akhir
People slipper stop
Pear couple slip
Pick explain nap
Prepare Important group

2. /b/
Depan tengah akhir
Bee cable stab
Bride abstract climb
Before elaborate coumb
Brother lobster job

3. /t/
Depan tengah akhir
Time Settel shoot
Take bettel kept
Tire obstraction but
Twice abjective tract

4./d/
Depan tengah akhir
Doom audience need
Document cuddle feed
Do addict rude
Derive paddle loud

5./k/
Depan tengah akhir
King lakers pick
Cook picker lack
Cup tackle lick
Consonant article seeks

6./g/
Depan tengah akhir
Good bigger rug
Game google mug
Grand Together log
Garage language frog

7./f/
Depan tengah akhir
Family suffle roof
Fun graffiti stiff
Foot Traffic chief
Fine Grandfather chef

8./v/
Depan tengah akhir
Vocal approval five
Vine oval love
Vote individual stove
Vorte review move
Vame liver snive

9./s/
Depan tengah akhir
Speak respect spicy
Seems respond close
Soul monster twice
System roster nice
Sin rooster slice
10./z/
Depan tengah Akhir
Zoo buzzer lose
Zebra nozzle buzz
Zipper presence price
Zink organization socialize

11. /θ/
Depan tengah akhir
Think healthy breath
Tought smoother tooth
Thumb diphthong both
Three smooths

12./ð/
Depan tengah akhir
The
They
Them
Then

13. /ʃ/
Shy wash
Shame rush
Show smash
Sheet bush

14. /ʒ/
Garage
Illusion
Treasure
Measure

15. /ʈʃ/
Chain match
Chair chime
Change stitch
Chance which
Catch bounce

16. /dʒ/
Jump merge
Jar huge
Gem
Large
Just

17./w/
What will
Were want
Was worry
Win want

18. /h/
House hello
Home help
Hi huge
Hunt hunt

19. /n/
Nine lines
No fin
Now fine
Nood mine

20. /m/
More come
Miss some
Moon room
Make lime

21./r/
Run more
Rare poor
Raw sure
Ride tour

22. /l/
Lite feel
Lie real
Low kill
Lot seal

23. /ŋ/
Sing
King
Ring
Thing

24. /j/
Joke
Jail
Jamp
Juice

25./y/
Young yesterday
Yet yup
Year you
Yellow yogurt
Baik dari semua contoh yang telah di berikan, kiranya dapat memberikan gambaran
tentang symbol ketika dalam kalimat, yang pasti adalah consonant tidak dapat berdiri
sendiri oleh karena itu semua suara consonant selalu bersama dengan vovel dan dari segi
tulisan juga huruf alfabet consonant selalu bersama dengan huruf vocal.

D. Final Sound

Dari keseluruhan consonant tersebut di bagi menjadi dua bentuk besar dalam pembahasan
kita yaitu kelompok voiceless dan voiced, kedua hal ini nantinya akan mempengaruhi
suara dari beberapa hal, yang kami maksudkan disini adalah focus kami membagi disini
ketika diberikan penambahan nantinya, baik ketika ditambahi s/es ataupun ketika
ditambahi d/ed.

Voiced Voiceless

b p
g k
II
v f
d t
l Additional S/es
m I focuse on final
n sound of each
h consonant
r
y
w
ŋ
ð θ
ʒ ʃ
III
dʒ ʈʃ
z s

Beberapa kata dalam Bahasa inggris memungkinkan mendapatkan tambahan


berupa “s” atau “es” diakhir katanya, penambahan ini dapat terjadi setidaknya
dikarenakan kondisi secara grammar yang mengharuskan kata tersebut
ditambahi “s” atau “es” tersebut. Ada setidaknya 2 kelas kata yang dapat di
tambahi yaitu
Noun atau biasanya diketahui sebagai kata benda, ketika kata benda jamak atau
lebih dari 1 secara jumlah maka untuk regular plural noun, penandanya dengan
menambahkan “s” atau “es”, kemudian ketika dia menjadi sebuah tanda
kepemilikan juga perlu menambahkan “ ’s ” yang di sertai apostrophe, dan
terakhir ketika ada kata kerja berupa “is/was/has” dalam bentuk contraction atau
bentuk penggabungan yang akhirnya di singkat dengan “ ’s ” ini pun dapat di
berlakukan rumus baca final sound yang ada 3 diatas.
Kedua ketika verb yang dengan kondisi “V1” additional infinitive perlu juga
menambahkan “s/es”.
Peraturan I
Ketika ditambahkan “s” maka suara dari keduanya akan dibaca “z” namun ingat
bahwa ini adalah rumus final sound maka yang terpenting adalah kita ketahui
dulu suara akhirnya dulu.
“s/es” = “z”

m : Comes = kɅmz
b : lambs = lemz
g : dogs = dɒgz
v : moves = mu:vz
l : calls = cɒlz
d : beds = bedz
etc
begitu juga dengan semua yang ada dalam semua consonan voiced dengan
lingkup peraturan I, penambahanya adalah dengan semua kata yang di final
sound nya berupa vowel mengikuti peraturan ke-I

Peraturan II
Ketika ditambahkan “s” maka suara dari keduanya akan dibaca “s” seperti biasa,
namun ingat bahwa ini juga adalah rumus final sound (suara akhir) bukan huruf
akhir yang menjadi patokanya, maka yang terpenting adalah kita ketahui dulu
suara akhirnya dulu.
“s/es” = “s”

t : puts = pʊts
p : stops = stɑ:ps
k : picks = pIks
f : coughs = kɅfs

terlihat jelas bahwa untuk peraturan yang ke-II ini jauh lebih mudah karena tidak
perlu merubah suara tambahan “s”nya.

Peraturan III
Ketika ditambahkan “s/es” maka suara dari keduanya akan dibaca “Iz/ǝz”, sama
seperti peraturan ke-I dan ke-II sama-sama, rumus final sound (suara akhir)
bukan huruf akhir yang menjadi patokanya.
“s/es” = “Iz/ǝz”
s : misses = mIsǝz/Iz
z : buzzes = bɅzǝz/Iz
ʃ : washes = wɔ:ʃǝz/Iz
ʈʃ : catches = keʈʃǝz/Iz
ʒ : garages = gǝraʒǝz/Iz
dʒ : changes = ʈʃeIdʒǝz/Iz
θ : bathes = beθǝz/Iz
ð : smothes = smu:ðǝz/Iz

Penambahan bentuk selanjutnya adalah penambahan “d/ed” yang mana hampir


sama dengan penambahan “s/es” sama-sama akan berubah cara bacanya ketika
final sound dengan peta yang sudah ada di atas, namun bedanya disini di
tambahi “d/ed” diakhir dengan satu alasan saja yaitu dengan kondisi dimana
katanya tersebut merupakan Verb berbentuk V2/V3 dengan bentuk past atau past
participle bila dilihat dari segi pengistilahan grammarnya, dan bentuk tersebut
hanya ada dalam Verb yang regular atau regular verb, karena penanda untuk
bentuk V2 dan V3 itu hanya dengan cara menambahkan “d/ed” untuk regular
verb saja.

Voiced Voiceless

b p
g k
II
v f
d t
l Additional d/ed
m I focuse on final
n sound of each
h consonant
r
y
w
ŋ
ð θ
ʒ ʃ
III
dʒ ʈʃ
z s

Peraturan I

Untuk peraturan I ini ketika ditambahi “d/ed” dalam sebuah kata maka “d/ed”
disini akan dibaca tanpa perubahan apa-apa, atau tetap dibaca “d” seperti biasa,
jadi sangat mudah untuk pengucapanya. Sekarang kita akan coba beri contoh
untuk peraturan ke-I ini:

b : stabed = stebd
g : logged = lɒgd
l : called = kɒld
v : moved = mu:vd
begitu juga seterusnya, peraturan ini jauh lebih simple dikarenakan penambahan
nya hanya di kata kerja atau Verb saja, jadi akan lebih mudah untuk diingat, dan
ingat semua kata verb di peraturan ke-I sama seperti beberapa contoh yang telah
diberikan.

Peraturan II
Peraturan ke-II ini agak sedikit berbeda dengan yang sebelumnya dikarenakan
walau sama-sama hanya berlaku di regular verb namun penambahan “d/ed”
disini berubah cara bacanya dengan suara “t”, mohon di ingat kita sedang
mempelajari symbol maka “t” disini bukan huruf namun symbol, maka suaranya
akan terdengar seperti suara dasar dari hurut “t”.
Untuk lebih jelasnya kita akan coba beri beberapa contoh terkait dengan
peraturan ke-II ini:

t : shutted = ʃɅtIt
p : stoped = stɑpt
k : kicked = kIkt
f : coughed = kɔft

dari contoh yang diberikan tentu kita bisa identifikasi bahwa walau yang diakhir
tersebut tambahanya adalah “d” namu dibaca dengan bentuk suara “t”

Peraturan III
Untuk yang selanjutnya adalah peraturan yang ke-III dimana ketika ditambahkan
“d/ed” maka tambahan tersebut akan dibaca “Id/ǝd”, untuk penguatan bahwa
menambahkan “d” diakhir kata ini ketika memang huruf akhir di kata yang di
V2/V3 kan tersebut sudah ada huruf ”e” maka tidak perlu menambahkan “ed”,
tapi hanya perlu menambahkan “d” saja namun ketika huruf akhir di kata
tersebut tidak ada “e” maka tentu perlu menambahkan “ed”, dan sebetulnya
tidak semua Verb dalam Bahasa inggris yang memiliki suara yang ada consonan
dalam kolom voiced, maka jangan bingungkan ketika memang ada beberapa dari
consonan dalam voice tidak memiliki contoh, Kiranya cukup jelas untuk
penambahan, sekarang kita akan coba memberikan contoh untuk peraturan ke-III

s : messed = mesId
θ : Bathed = beθId
z : bazzed = bezId
ʈʃ : watched = wɔʈʃId

sekian beberapa contoh yang kami berikan, walaupun demikian masih sangat banyak
sekali contoh yang ada dalam Bahasa inggris namun sekiranya ini bisa mewakili dari
sekian banyak contoh yang ada.

Hint. Pengucapan suara akhir yang ada dalam peraturan I-III baik dari penambahan “s/es”
maupun “d/ed” mungkin akan begitu tidak terlihat dalam pengucapan ketika perindifidual
kata, namun akan menjadi begitu jelas ketika kata tersebut berada dalam bentuk kalimat,
karena selain dari materi ini ada materi lain yang kami akan sampaikan nantinya yang
Bernama materi “ link up “ materi ini secara garis besar akan menggabungkan suara dari
akhir kata dengan suara vowel yang ada di awal kata selanjutnya dalam sebuah kalimat,
dan ini akan membuat semua perubahan suara dalam peraturan terdengar dengan jelas.
Kami berikan 1 contoh sebagai penjelas : “She puts it out of order “ maka cara bacanya
menjadi “ ʃi: pʊt sI tɑʊ tǝfɔ:r dǝr”. Untuk materi ini akan lebih dijelaskan di
bagian laninya di buku ini.

E. Silent Letter

Materi selanjutnya adalah silet letter, untuk materi ini sepertu namanya bahwa
ada beberapa huruf dalam Bahasa inggris yang tidak disuarakan, tidak dibaca,
atau di salient kan. Maka ini merupakan salah satu bagian materi yang penting
untuk dipelajari dalam pronunciation, ini juga merupakan salah satu hal yang
membuat mempelajari Bahasa inggris menjadi menarik karena dengan adanya
silet letter akan terlihat jelas siapa sajakah yang betul-betul mengetahui tentang
Bahasa inggris dan siapa yang hanya mengetahuinya dengan sepintas, karena
sering sekali kita mendengar seseorang mengucapkan Bahasa inggris tapi tidak
sesuai dengan yang seharusnya, dan berdalih bahwa beliau itu membaca dengan
jujur sesuai dengan huruf yang ada dalam kata yang beliau sebutkan atau
ucapkan, padahal bukan perkara jujur atau tidak jujur namun setiap Bahasa
memiliki aturan cara bacanya masing-masing yang tentu itu berlaku disetiap
Bahasa.
Kita sebagai pembelajar Bahasa asing yaitu Bahasa inggris untuk sekarang ini
kami kira sangatlah perlu menguasai tentang silet letter ini, walaupun sebetulnya
untuk silent letter sendiri hanya terjadi di beberapa kata saja dalam Bahasa
inggris tidak berlaku secara global, maka tidak ada rumus pasti untuk silet letter
namun jangan khawatir kebanyakan silet letter ini ada dan dipraktikan pada
kata-kata yang umum kita dengar dan gunakan di setiap kesempatan. Kemudian
selain dari ada huruf dati kata yang akan hilang dalam pengucapan ada juga
perubahan suara ketika ada beberapa huruf yang berdampingan dan untuk kasus
yang huruf berdampingan yang berubah cara pengucapan atau membacanya ini
memiliki rumus yang pasti jadi akan jauh lebih mudah untuk dipraktikan dalam
beberapa kata yang lain dikemudian hari.

Baiklah kami akan sajikan beberapa kata yang umum yang terdapat silent letter,
kami akan batasi 3 saja dari setiap katanya, dan tolong perhatikan huruf yang di
garis bawahi dan di tebalkan maka itu adalah huruf yang tidak lagi suarakan/di
silent kan.

a b c d
Romantically Tomb scissor Wednesday
Logically Doubt scene Sandwich
Musically Climbing science Handsome

e g h i
Love assign honest business
Hate campaign hour parliament
Age design honour
k l m n
knight yolk mnemonic autumn
knowledge salmon mneme government
knife calm column

o p r s
sophomore raspberry surprise aisle
opossum receipt isle
p peneumonia island

t u w x
hustle biscuit answer faux
listen guilty sword z
castle guest who rendezvouses

gh th ch
fight asthma yacht
night northeaster
sight

dari sekian banyak yang kami sampaikan ada beberapa yang hanya ada 2 contoh
saja itu disebabkan memang sudah tidak ada lagi kata yang memang di silent
kan hurufnya selain dalam kata tersebut.
Selanjutnya adalah gabungan huruf yang akan memunculkan suara dari huruf
lain, dan untuk kondisi ini bisa dikategorikan sebagai rumus yang bisa
diaplikasikan dalam beberapa kondisi yang lain, seperti “ph” yang selalu di baca
“f” seperti contoh “Phone”

F. Stressing

Stressing merupakan bagian dari pembahasan yang selanjutnya tentang


pronunciation, secara singkat kami mendefinisikan stressing adalah penekanan
dan penekanan disini kami fokuskan pada 2 kondisi saja, yang pertama
penekanan dalam satu kata yang artinya dalam satu kata tersebut memiliki
pemisahan yang dari beberapa pemisahan itu ada salah satu yang akan ditekan,
kemudian yang ke-dua adalah penekanan dalam sebuah kalimat jadi dalam
sebuah kalimat kita akan menekan beberapa kata di dalam kalimat tersebut,
penekanan ini akan mempengaruhi maksud dari apa yang diucapkan nantinya
dan penekanan pada kata dalam sebuah kalimat ini di istilahkan juga dengan
rythem. Baik kita akan bahas satu persatu.

Pertama adalah stressing on word atau sering di istilahkan stress syllable,


sebelum kita masuk di pembahasannya kita coba fahami tentang syllable itu
sendiri, pengertian dari syllable adalah a single unbroken vowel sound within a
spoken word. They typically contain a vowel, or two if one is silent, and perhaps
one or more accompaniying consonants. All words are made from at least one
syllable, kemudian syllable sendiri dikatakan sebagai hal yang hubungannya
dengan “beat” of a word that from its rhythm, lebih jauh Kenneth beare
menjelaskan bahwa words are made of letters and those letters create syllable
sounds, you can recognize a syllable by remembering that each one contains a
vowel sound. Kemudian bila kita mengacu pada kamus seperti Merriam Webster
mendefinisikan syllable adalah a unit of spoken langage that is next bigger that a
speech sound and consists of one or more vowel sounds alone or a syllabic
consonant alone or either with one or more consonant sounds preceding or
following. Kemudian one or more letter (such as syl, la, and ble) in award such a
(syl’la’ble’) usually set off from the rest of the ward by a created dot or a hypen
and roughly corresponding to the syllables of spoken language and treated as
helps to pronunciation or as guides to placing hypens at the end of line.
Singkatnya syllable adalah potongan dari sebuah kata yang dapat diucapkan
untuk mempermudah pengucapannya, dalam pemisahannya tersebut
mengharuskan kita untuk melihat kamus agar lebih mudah untuk melihat
syllable, untuk penandanya sendiri biasanya dengan menggunakan tanda koma
diatas (‘) atau dinamakan dengan hypen. Sekarang kita Kembali pada stressing
jadi penekanan pada bagian yang ada tanda (‘) inilah yang nantinya kita tekan
itu yang kami maksudkan dengan di stress di salah satu syllable. Stressing
sendiri dalam kata itu memungkinkan minimalnya ada 1 bagian dalam setiap
kata dan ada maksimal sampai 4, itu semua tergantung ada berapa syllable
dalam satu katanya. Kami coba contohkan salah satunya, kami akan bagi per
syllable dengan (-) strip dan kami kapitalkan yang di stressing:

help-less = HELPless :‘help lǝs


in-for-ma-tion = inforMAtion : In fǝr ’meI ʃǝn
im-pos-sible = imPOSsible : Im ‘pɑs ǝbǝl
exa-mi-na-tion = examiNAtion : Ig za mi ‘neI ʃǝn
pro-nun-ci-a-tion = pronunciAtion : prǝ nɅn sI ‘eI ʃǝn
pre-sen = PREsen : ‘pre zǝn
pre-sen = preSEN : prI ‘zen

dari beberapa contoh yang kami sajikan diatas kita dapat bagi minimalnya ada 3
bagian atau tempat memberikan stressing, secara umum yaitu stressing di awal,
di tengah, dan di akhir. Sekali lagi pembagian ini atau pemberian stressing ini
memang sesuai dengan yang sudah di tentukan oleh IPA dan sudah paten ada di
kamus, oleh karenanya perlu melihat kamus untuk lebih jelasnya.
Kami akan contohkan beberapa di setiap bagian

a. depan

pre-sen : ‘prI zen


thought-ful : ‘θɔt fǝl
id-iom : ‘I dIǝm
black-bird : ‘blek bIrd
go : ‘gɔ:ʊ

b. tengah
im-pos-sible : Im ‘pɑs sǝbǝl
in-for-ma-tion : In fǝr ’meI ʃǝn
dis-cuss-sion : dIs ‘kɅs ʃǝn
i-de-a : ɑI ‘dI ǝ
tele-vi-sion : tele ‘vI ʃǝn
re-ve-le-tion : re lǝ ‘veI ʃǝn

c.akhir
pre-sen : prI ‘zen
ex-port : eks ‘pɔ:rt
be-gin : bI ‘gIn
over-flow : ɑ:vǝr ‘flɔ:ʊ

demikian contoh stressing syllable yang ada di beberapa tempat dalam kata,
dengan demikian silahkan perbanyak membaca dengan memperbanyak
membaca minimal kamus akan memperkuat kemampuan memprediksi kata yang
memiliki stressing, untuk informasi pembahasan stressing masih begitu
kompleks karena memang stressing ini masuk kategori B1-B2 dalam CEFR
(Common Europion Framework of Reference for Language) yang termasuk
kategori tingkat pertengahan ke tinggi. Kemudian ada 8 macam stressing yang
dapat dipelajari yang akan kami berikan penjelasannya lebih jauh di buku
selanjutnya.
Bagian selanjutnya dari stressing ketika dalam sebuah kalimat, atau rytem cara
pembacaan, cara pengucapan dalam sebuah kalimat. Seperti yang kami
sampaikan sebelumnya di pembahasan vowel bahwa kebanyakan verb dalam
kalimat akan di berikan stess/ penekanan dalam pengucapan lebih, untuk
memberikan pengertian bahwa maksud yang akan disampaikan berada di verb
tersebut. Namun kembali lagi bahwa yang pasti adalah penekanan dalam kalimat
harus sesuai dengan maksud yang akan di sampaikan, karena penekanan dalam
kata atau stress ini betul-betul menentukan arti/maksud yang diinginkan
disampaikan atau akan menentukan arah konteks pembicaraan. Seperti dalam
Bahasa Indonesia sebagai pendamping kami akan berikan contoh seperti
demikian:

“Saya suka makan sate kambing”


Kata-kata “sate kambing” yang ditebalkan dengan maksud di stressing, yang
memiliki arti sebagai informasi bahwa pembicara mengykai jenis makanan
berupa sate kambing.
“Saya suka makan sate kambing”
Kemudian ketika yang di stress adalah kata “suka makan” maka yang di
maksudkan disini adalah informasi bahwa pembicara lebih memiliki kesenangan
untuk makan atau mengkonsumsi apapun dan tidak focus pada sate kambing
saja.
“Saya suka makan sate kambing”
Bagian yang ketiga ini lebih memberikan penekanan atau stress pada bagian kata
“kambing” ini lebih memberikan arti yang begitu berbeda dengan intonasi ini
akan menunjukan rasa kekesalan atas pertanyaan seseorang (mocking) atau juga
lebih memfokuskan bahwa hanya sate kambing saja yang pembicara sukai.
Kalimat dalam Bahasa Indonesia ini setidaknya memberikan gambaran bahwa
bagian kata dari sebuah kalimat dapat memberikan arti yang beragam, padahal
secara kalimat semuanya sama-sama betul dari segi EYD yang di sempurnakan,
begitu juga dengan Bahasa inggris, kami akan berikan contoh dalam Bahasa
inggris.

“I needed you yesterday”


Kalimat ini menunjukan bahwa pembicara menyampaikan bahwa pembicara
membutuhkan “needed” orang yang ajak berbicara kemarin dengan artian ke-
urgentsian yang terjadi di hari kemarin, konteksnya sebuah komplen dengan
pendengar atau yang di ajak berbicara.

“I needed you yesterday”


Kemudian dengan bentuk yang sekarang dengan memberikan stressing atau
penekanan pada bagian kata “you” ini memberikan arti yang spesifik bahwa
pembicara hanya membutuhkan pendengar saja kemarin tidak membutuhkan
orang lain yang muncul karena alasan satu dan lain hal di hari kemarin, ini juga
bisa diartikan bahwa pendengar atau yang di ajak bicara tersebut begitu penting
di kegiatan kemarin.

“I needed you yesterday”


Kalimat dengan memberikan penekanan pada kata “yesterday” ini memberikan
arti bahwa pembicara sudah tidak lagi membutuhkan pendengar atau yang diajak
bicara sekarang ini.

“I needed you yesterday”


Kalimat ini menunjukan bahwa pembicara ingin menunjukan keseriusanya
tentang dirinya lah yang begitu membutuhkan pendengar/yang diajak bicara di
hari kemarin, penekanan atau stress di kata “I” ini jelas bahwa pembicara lah
yang menganggap penting adanya orang yang diajak bicara ini.

For your information bahwa banyak sekali misunderstanding dalam percakapan


ketika tidak mengenali bentuk stressing ini karena apabila dalam bentuk tulisan
lagi-lagi kalimat tersebut sudah betul bila dilihat dari segi grammar , karena
sudah memenuhi komponen dari kalimat baik dari segi tenses juga sentence nya
Kasus-kasus seperti ini akan sering sekali di test kan dalam beberapa level test,
diantara yang paling sering menggunakannya adalah test TOEFL untuk menilai
sejauh mana peserta test dapat memahami apa yang sedang disimak (listening).
Olehkarenanya kami mendahulukan beberapa tahap di bagian awal buku ini
untuk menguatkan kemampuan memahami apa yang sedang disimak.

G. Contraction

Constraction merupakan istilah yang kami gunakan untuk meringkas kata dan
kami mengklasifikasikan beberapa kata dalam Bahasa inggris yang umumnya
akan tercakup dalah Bahasa slang, ini perlu kami sampaikan walau penggunaan
kata-kata dalam materi sekarang ini tidak dapat digunakan dalam kondisi formal,
itulah mengapa kami rasa perlu untuk di sampaikan dalam buku ini karena
dalam keseharian kata-kata yang di Contraction ini sering digunakan, apabila
kita mengacu pengertian Contraction dalam cambrige dictionary singkatnya
adalah ketentuan menggabungkan pronoun dengan verb. Pengertian lain
memberikan penjelasan tentang contraction forms are a kind of abbreviation that
combines two or more words by removing certain letters and usually adding an
apostrophe. Only certain words can be contracted: typically, small and common
words like not/is/am/are/ sepecially pronouns like I/he/she/it/they and modal
verb like can/will/might/must/should/would/could. Eventhough, they represent
multiple words, contractions act as a single word. Moreover, contractions all
have a definite spelling which means you can not just combine words however
you like. Dengan demikian kita perlu memperhatikan beberapa hal diantaranya
dikarenakan ketika melakukan contraction sering menggunakan bentuk yang
sama namun bentuk tersebut berasal dari kata yang berbeda.
Bentuk dari contractions ini seperti yang disebutkan dalam referensi ada
beberapa kategori diantaranya kami akan sampaikan di sini, sebelumnya mohon
perhatikan bahwa akan begitu jelas dan tertentu arti yang dimunculkan ketika
kita dapat memahami konteks pembicaraannya, maka tidak aka nada kesulitan
dalam mengartikan atau memahami apa yang disampaikan walaupun secara
bentuk mungkin sama. Karena contraction merupakan gabungan kata maka bila
kita melihat beberapa pendapat ada yang bahkan sampai 81 bentuk kata yang di-
contraction kan, namu kami disini akan menyampaikan beberapa kata saja yang
umum. Baik kami akan mulai dengan beberapa contoh yang kami maksud tadi,
kami akan bagi menjadi beberapa sesuai dengan kata apa yang di contraction
kan:

1. “to” (preposition)
Penggunaan preposition “to” yang digabungkan kepada kata lain yang basanya
berupa kata Verb.

a. “wanna”
berasal dari kata “want” + “to” yang baca menjadi “wɔnǝ”, secara fungsi dalam
kalimat tentu tetap sesuai dengan posisinya dan kelas katanya dala POS (part of
speech) yaitu verb, baik kita akan berikan contoh apabila diletakan dalam
sebuah kalimat

I want to go with you : I wanna go with you =ɑI wɔnǝ gɔʊ wIθ yu:
What do you want to do? : what do you wanna do = wɅt dǝ yu: wɔnǝ dǝ
I want to talk : I wanna talk = ɑI wɔnǝ tɔk

b. “gonna”
berasal dari kata “going” + “to” yang baca menjadi “gɅnǝ”, “going to“ tentu
saja tidak bisa langsung menjadi “going” maka asal katanya harus diawali oleh
“tobe” baik itu berupa (is/am/are/was/were/been) secara fungsi dalam kalimat
tentu tetap sesuai dengan posisinya. baik kita akan berikan contoh apabila
diletakan dalam sebuah kalimat

we are going to be the best :we are gonna be the best = wi: ǝɜ: gɅnǝ bI ðǝ best
I am going to find you : I am gonna find you = ɑ:I æm gɅnǝ fɑ:Ind yu:
You are going to miss me : you are gonna miss me = yu: ǝɜ: gɅnǝ mIs mi:

c. “gotta”
berasal dari kata “got” + “to” yang baca menjadi “gɑ:tǝ”, tentu saja tidak bisa
langsung menjadi “got” maka harus diawali dengan “have” terlebih dahulu jadi
“have + got + to”, dan secara fungsi dalam kalimat tentu tetap sesuai dengan
posisinya. baik kita akan berikan contoh apabila diletakan dalam sebuah kalimat

you have got to do it : you gotta do it = yu: gɑ:tǝ dʊ It


I got to know it : I gotta know it = ɑ:I gɑ:tǝ nɔ:ʊ It
She got to love it : she gotta love it = ʃi: gɑ:tǝ lǝv It

d. “hafta”
berasal dari kata “have” + “to” yang baca menjadi “hæftǝ”, tentu saja langsung
bisa di terapkan dalam kalimat dengan kata “have + to” tersebut sebagai modal
yang memiliki arti “harus” (modal) bukan “have” yang memiliki arti “sudah”
dan secara fungsi dalam kalimat tentu tetap sesuai dengan posisinya sebagai
modal yang harus selalu disertai dengan verb lain. baik kita akan berikan contoh
apabila diletakan dalam sebuah kalimat

they have to believe me : they hafta believe me = ðeI hæftǝ bǝlIv mi:
we just have to study : we just hafta study = wi: dʒɅst hæftǝ stɑ:dI
I have to finish it : I hafta finish it = ɑ:I hæftǝ fInI ʃ It

e. ”hasta”
berasal dari kata “has” + “to” yang baca menjadi “hæstǝ”, tentu saja langsung
bisa di terapkan dalam kalimat dengan konsekuensi yang sama seperti yang
sebelumnya yaitu sebagai modal yang memiliki arti “harus” (modal) bukan
“sudah” , secara fungsi dalam kalimat sebagai modal yang harus selalu disertai
dengan verb lain. baik kita akan berikan contoh apabila diletakan dalam sebuah
kalimat

someone has to clean it : someone hasta clean it = sɅmwɅn hæstǝ kli:n It


he has to put it : he hasta put it = hi: hæstǝ pʊt It
it has to eat it : it hasta eat it = It hæstǝ i:t It

2. “me”
Bagian ke dua ini ketika kata yang di contraction nya menggabungkan kata “me”
dalam kalimatnya, secara kata maka jelas hanya dalam kondisi verb dan object
berupa pronun “me”. Demikian sekarang kita akan bahas:

a. “gimme”
kata “gimme” dibaca dengan “gi:mI” ini tentu berasal dari dua kata yaitu “give”
dengan “me”, secara penempatan karena diawali dengan kata verb maka
biasanya perlu meletakan subject di sebelumnya, dan bisa jadi tanpa subject
ketika diucapkan karena memang Kembali bahwa contraction ini merupakan
bentuk yang tidak formal, baik kita akan berikan contoh

they give me their trust : they gimme their trust = ðeI gi:mI ðeIr trɅst
give me attention : gimme attention = gi:mI ǝtenǝn
give me your name : himme your name = gi:mI yɔr neIm

b. “lemmi”
kata “lemmi” dibaca dengan “lemI” ini tentu berasal dari dua kata yaitu “let”
dengan “me”, hampir sama dengan yang sebelumnya bisa jadi tanpa subject
ketika diucapkan karena memang contraction ini merupakan bentuk yang tidak
formal, baik kita akan berikan contoh

let me say soemtning : lemmi say something = lemI seI sɅmθIŋ


let me see : lemmi see = lemI si:
let me do it : lemmi do it = lemI dʊ It

3. “of”
Bagian ke tiga ini ketika kata yang di contraction nya menggabungkan kata “of”
dalam kalimatnya, namun yang sedikit benrbeda dikarenakan preposition “of”
ini di bentukan dengan bentuk lemah hingga betul-betul berubah, bagaimana
berubahnya kita akan bahas:

a. “kinda”
bentuk “kinda” dibentukan dalam bentuk “ kind” dan “of” seperti contoh

she is kind of cute : she is kindda cute = ʃi: Iz kɑIndǝ kIyu:t

b. “outa”
bentuk “outta” dibentukan dalam bentuk “out” dan “of” seperti contoh

I was out of control : I was outta control = ɑI wǝz ɑʊtǝ kǝntrɔl

c. “cuppa”
bentuk “cuppa” dibentukan dalam bentuk “cup” dan “of” seperti contoh
give me a cup of tea : gimme a cuppa tea = gImi: ǝ kɅpǝf ti:

4. “dunno” dan “ ‘em”

Dunno merupakan bentuk dari “do not know” dan “ ’em” ini merupakan bentuk
contraction dari kata them.

I do not know it : I dunno it = ɑI dǝnɔʊ It


Tell them I am out : tell’em I am out = telǝm ɑIm ɑʊt

5. “not” bentuk adverb yang berartikan negative ini dapat masuk hampir disetiap
kata verb auxiliary, seperti contoh

Do not : don’t
Does not : doesn’t
Did not : didn’t
Will not : won’t
Is not : isn’t
Am not : ain’t
Are not : aren’t
Have not: haven’t
Has not : hasn’t
Could not : couldn’t
Should not : souldn’t
Must not : mustn’t
Would not : wouldn’t

6. contraction dengan kata “you” menjadi “dʒǝ”


Do you = dʒu
Did you = dIdʒǝ
How did you = hɑʊdʒǝ
She would have = ʃidǝ
What are you = wɑʈʃɑ

7. contaction dari beberapa Verb yang berasal dari tobe (is/am/are)


(‘s), (‘m), (‘re)

I am here : I’m here = ɑIm hIǝr / Ʌm hIǝr


She is here : she’s here = ʃi’z hIǝr
You are here : you’re here = yɔr hIǝr

(was/were) = (‘s) (‘re)


She was here yesterday : she’s here yesterday = ʃi’z hIǝr yestǝrdeI
You were here yesterday: you’re here yesterday = yɔr hIǝr yestǝrdeI
8. contaction bentuk “have, has dan had” dengan arti “perfect”
(‘ve) (‘s) (‘d)

I have known you : I’ve known you = ɑIv nɔʊn yu: / ɑv nɔʊn yu:
She has known it : she’s known it = ʃi’z nɔʊn It
I had known it : I’d known it = ɑId nɔʊn It/ ɑd nɔʊn It

9. contaction bentul kata “will, shall dan would, should ” dengan arti “akan”
(‘ll) (‘d)

I will come : I’ll come = ɑIl kɅm / ɑl kɅm


I would be there : I’d be there = ɑd bI ðer

10. contraction “ come dengan on”


Come on = C’mon : kmɔn

11. Contraction “ain’t” untuk bentuk ini merupakan bentuk slang yang begitu
berbeda dikarenakan dapat menggantikan semua bentuk negative, seperti apa
saja berikut contohnya

He doesn’t like it = he ain’t like it


We aren’t here for you = we ain’t her for you
He hasn’t done it = he ain’t done it

Demikian contraction yang dapat kami sampaikan, hampir dari semua yang
kami sampaikan merupakan hal yang tidak dapat digunakan untuk kondisi
formal karena seperti yang kami sampaikan di awal itu semua merupakan kata-
kata yang di gabungkan dan hal yang demikian sangat di hindari dalam bentuk
penulisan formal.

Note : “its vs it’s” untuk kedua hal ini dalam pengucapan sama persis namun
dari segi arti dan kegunaan tentu berbeda, “its” ini digunakan untuk menunjukan
kepemilikan atau possessive dari sebuah benda. Sedangkan “it’s” merupakan
contraction dari kata “it dan is”.

 
H. Link Up

Link up merupakan bagian materi yang kami akan sampaikan dari pembahasan
pronunciation dasar yang mengacu pada IPA, secara garis besar yang
dimaksudkan dengan link up dalam pembahasan pronunciation ini adalah
menyambungkan suara akhir dari sebuah kata kepada suara awal dari kata yang
lain dalam sebuah phrase atau sebuah kalimat, link up sendiri memiliki nama-
nama lain yang pada dasarnya sama-sama menggabungkan atau link up, ada
yang mengistilahkannya dengan istilah liaison, kemudian ada juga yang lebih
prefer dengan istilah word connection yang merupakan pengistilahan saja,
kemudian ada juga yang lebih menyamakan istilah link up atau linking ini
dengan istilah catenation, namun ada juga yang menggunakan istilah yang
berbeda dikarenakan hal yang akan digabungkan tersebut memang berbeda jenis
dalam penggabunganya, tentu yang paling memungkinkan dalam
menggabungkan suara akhir 1 kata kepada suara awal dari kata yang lain, ini
memungkinkan atas dasar penggabungan suara consonant kepada suara awal
vocal dari kata setelahnya, itu yang paling umum namun ada beberapa lagi yang
lain. Baik kita akan jelaskan beberapa bentuk link up dengan beberapa istilahnya
secara global, link up ada yang mengelompokan tergantung kepada hal apa saja
yang akan di gabungkan, ada 3 bentuk penggabungan atau link up yaitu:

1. consonant to vowel
Mari kita berikan contoh nya, sebelumnya mohon di ingat yang akan
digabungkan adalah suara bukan huruf, jadi bisa jadi huruf akhir berbeda dengan
suara akhir dari sebuah kata, untuk bagian pertama kita ini adalah penggabungan
suara akhir kata berupa consonant yang di bagungkan dengan suara awal dari
kata setelahnya yang berupa vowel, contoh kalimat

Check it out = suara kata awal dalam kalimat ini adalah kata check yang ketika
di baca menjadi “ʈʃek” yang suara akhirnya adalah suara “k” yang merupakan
consonant, kemudian kata setelahnya adalah “it” yang mana pada kata tersebut di awali
dengan suara volwel yang bila dibaca adalah “It” yaitu vowel “I”, oleh karenanya dapat di
gabungkan maka dapat di baca menjadi “ ʈʃekIt” kemudian karena kata “it” berakhiran
suara consonant yaitu “t” dan setelahnya masih ada kata lain yang diawali dengan suara
vowel yaitu kata “out” yang bila dibaca menjadi “ ɑʊt” tentu awalnya merupakan
vowel suara “ɑ” maka dapat digabungkan juga pembacaan nya menjadi “tɑʊt”.
baiklah sekarang kita akan bentukan seutuhnya cara bacanya.

Check it out = ʈʃek - It - ɑʊt


Checki tout = ʈʃe – kI - tɑʊt

Put it away = pʊt – It – ǝweI


Pu ti te way = pʊ - tI- tǝ – weI

Come over = kɅm ɔʊvɜ:


Co-mo-ver = kɅm - mɔʊ - vɜ:

Itu lah tentang link up dari consonant kepada vocal dapat terlihat dari beberapa
contoh diatas.

2. consonant to consonant
mohon diingat yang akan digabungkan adalah suara bukan huruf, maka pastikan
suara yang diperhatikan seperti yang disampaikan di number 1. Untuk yang
kedua ini akan menggabungkan antara suara akhir consonant dengan suara awal
consonant juga untuk kasus ini kedua consonant yang digabungkn merupakan
consonant yang serupa dalam segi suaranya, seperti dalam contoh

hot tomato = suara kata awal dalam kalimat ini adalah kata “hot” yang ketika di
baca menjadi “hɑt” yang suara akhirnya adalah suara “k” yang merupakan consonant,
kemudian kata setelahnya adalah “tomato” yang mana pada kata tersebut di awali dengan
suara consonant juga, yang apa bila dibaca adalah “t ǝmeItǝ ” yaitu consonant “t”, oleh
karenanya dapat di gabungkan dan membuat seakan hanya ada satu t saja, baiklah
sekarang kita akan bentukan seutuhnya cara bacanya.

Hot tomato = hɑt tǝmeItǝ


Ho ttomato = hɑ tǝmeItǝ

“hɑtǝmeItǝ”

Quiet town = kuɑyǝt tɑʊn


Quie ttown = kuɑyǝ tɑʊn

“kuɑyǝtɑʊn”

This city = ðIs sItI


Thi scity = ðI sItI

“ðIsItI”

3. vowel to vowel

Untuk bagian terakhir ini link up dengan menggabungkan suara vowel ke vowel
selanjutnya, dengan konsekuensi yang sama denga kedua materi sebelumnya
tentang link up, untuk bentuk yang terakhir ini hanya perlu menggabungkan
suara vowel dari kata yang berdekatan. Contoh

She answers the question = ʃI ænsǝrz ðǝ kuesʃǝn


Sh eanswer the question = ʃ Iæn sǝrz ðǝ kuesʃǝn

“ʃIæn sǝrz ðǝ kuesʃǝn”

Go out = gɔʊ ɑʊt


“gɔeɑʊt”

He asked = hi: ækst


“hiyækst”

Demikian bentuk sederhana dari link up yang ada sekarang kami akan berikan
istilah-istilah link up atau word connection atau juga coonected speech
1. catenation “ lebih dikenal dengan linking dan sangat identic dengan connected
speech”
Consonant to consonant
we want that orange = we wandorange: wi: - wɔnt - ðedɔredʒ

2. Intrusion “menambah suara atau menambahkan dirinya kepada yang lain


Vowel to vowel
Go out = goout : “gɔeɑʊt”

3. Elision “suara yang menghilang” atau suara yang lemah terambil oleh suara yang lebih
kuat
Consonant to consonant
Next door = neks dɔr : neksdɔr

4. Assimilation “menggabungkan dua suara menjadi satu” dan memunculkan


suara baru.
Consonant to consonant
Did you = dId yu: : dIdʒǝ
Meet you = mi:t yu: : mi:ʈʃu:

5. Geminates “menggabungkan dengan alasan kedua kata yang berhadapan


menggunakan suara yang sama bahkan huruf yang sama”
Consonant to consonant
Social life = sɔsIǝl lɑIf : sɔsIǝlɑIf
Pet turtle = pet tɅrtǝl : petɅrtǝl

I. American T

Materi terakhir untuk pronunciation yang kami sampaikan di buku ini adalah
pembahasan tentang American t, yang mana ini merupakan hal yang sangat
special dikarenakan materi ini merupakan pembeda dari materi pronunciation
secara global, for your information pronunciation sangat banyak macamnya
apalagi apa bila bersentuhan dengan acent yang ada dalam pronunciation, secara
umum, kebanyakan pronunciation itu terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu
kelompok british pronunciation dan American pronunciation. Kedua kelompok
besar ini sangat istimewa dikarenakan keduanya memiliki ciri khas masing-
masing yang diantaranya kami ambil di materi ini yaitu materi American t, yang
tidak ada dalam british pronunciation.
American t sendiri membahas tentang bagaimana cara mengucapkan atau
menyuarakan “t” yang berbentuk berbeda, dan yang special kami sampaikan
ketika suara “t” itu berubah menjadi suara antara suara d dan t dalam kondisi
tertentu, sedangkan dalam british pronunciation hanya ada t yang clear atau
strong t tapi mereka memiliki soft “r” yang ketika di ada dalam kata sering tidak
terdengar sama sekali. Tapi dalam amerikan pronunciation memiliki “r” yang
dalam kondisi apapun di baca atau di suarakan dengan clear.
Macam-macam “t” dalam American pronunciation

1. Normal “t” atau regular “t”


Ada beberapa kondisi yang membuat “t” disini akan selalu di baca normal
diantaranya
a. ketika diawal kata seperti “time, take, tell”
b. ketika bentuknya “st” atau “ts” seperti “test, best, station”
2. Soft “d” atau antara d/r
Pembacaan dengan bentuk seperti ini terjadi dari dua kondisi diantaranya
a. ketika “t” berada diantara vowel seperti “water, better, computer”
b. berada diantara “l” dan “r”, maka yang di istilahkan dengan “flap” karena
lidah menyentuh bagian atas mulut dengan sangat cepat seperti “bottle”
3. Silent “t” atau tidak disuarakan sama sekali ketika
a. ketika terketak setelah “n” seperti “center, interview, wanted”
4. hard “n” dan stop “t” yang ditekan dan dipantulkan ke suara “n” ini yang
dimaksudkan dengan hard “n”.
a. ketika “t” terletak sebelum “n” cara bacanya dengan menekat suara “t” dan
dipantulkan ke suara “n” seperti “mountain, forgotten, important”
5. “t” stop sound
a. ketika “t” ini menjadi suara akhir atau huruf akhit dalam sebuah kana
seperti “hot, put, cut”

demikian materi terakhir yang bisa kami berikan untuk BAB I tentang
pronunciation dasar. Selalu pegang moto belajar yang kami usung yaitu
“the more you learn it the better it’s gonna be”

Berikut pronunciation dasar yang bisa di pelajari dalam membangun kebiasaan


dalam pengucapan yang sesuai dengan standard. Dengan mempelajari
pronunciation ini ada beberapa kekurangan yaitu anda perlu mempelajarinya
dengan dengan audio atau dengan pendamping tutor dari awal sampai akhir
dikarenakan yang akan dikuatkan adalah pembiasaan mendengarkan pengucapan
yang standard dan pelatihan mengucapan yang standard juga.
Pendamping ini penting untuk memastikan setidaknya sampai kita dapat
mengucapkan dengan baik, kemudian kita akan bisa mengembangkan
kemampuan pengucapan kita dengan sering melihat referensi karena media
apapun dapat jadi media belajar buat kita pembelajar Bahasa inggris seperti
melalui menonton movie, mendengarkan music, dan lain sebagainya.
BAB II
STRUCTURE
Pembahasan selanjutnya adalah pembahasan tentang structure yang dapat
menopang skill lain yaitu menopang writing skill, writing skill adalah kemampuan
tahap lanjut dari beberapa skill yang penting dalam penguasaan bahasa inggris
secara umum, wrting atau menulis memerlukan beberapa hal yang di kuasai
sebelum kita dapat dikategorikan mampu dalam menulis. Pendekatan awal yang
kami akan berikan adalah dengan melakukan pendekatan secara grammar yang
tentunya ini sudah sangat umum dan sering sekali dipelajari oleh hampir semua
pembelajar bahasa inggris.
Grammar sendiri memiliki banyak cabang dalam mempelajarinya karena grammar
atau tata bahasa ini diberlakukan dan di aplikasikan di semua skill yang ada dalam
bahasa inggris, baik itu dalam speaking, listening, reading terlebih dalam writing.
Begitu pentingnya grammar dalam bahasa inggris ini yang menjadikan beberapa
lembaga pendidikan yang ada terutama seperti yang kita ketahui di Indonesia
menjadi materi wajib dalam pembelajaran bahasa inggris, bahkan sampai pada
tahap bahasa bahasa inggris adalah grammar itu yang menjadi mind set dari
semua pembelajar bahasa inggris sekarang ini. Grammar juga identic dengan
rumus yang kebanyakan dari dari pengajar menerapkan metode drill yang lebih
kearah menghafal rumus dibandingkan dengan pengaplikasian dalam kehidupan
nyata. Ini tidak keliru karena memang dengan materi yang dimiliki oleh grammar
akan jauh lebih mudah di sampaikan dengan cara menghafalkan rumus
dibandingkan dengan metode-metode lain.
Kelemahan dari pengajaran grammar dengan cara menghafal adalah kejenuhan
yang dihadapi oleh pembelajar, karena kami beranggapan seperti halnya dengan
matematika yang menyajikan rumus terus menerus, dalam grammar banyak sekali
rumus dan banyak sekali istilah yang diberikan juga sememuanya merupakan
istilah yang masih asing bagi pembelajar, oleh karenanya pendekatan menghafal
lah yang dipilih dalam penyampaian atau pengajaran grammar yang selama ini
diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Kami disini akan menyampaikan basic grammar yang mungkin dapat membantu
mensuport kemampuan writing pembelajar namun kami sadari juga bahwa materi
yang kami akan berikan menrupakan materi yang sangat basic tidak memberikan
grammar secara advance, itu dilakukan dikarenakan perlu sangat banyak sekali
lembaran yang perlu kami buat apabila kami menjelaskan keseluruhan tentang
grammar. Kami namakan bagian ini sebagai sub materi structure in use agar dapat
membedakan dengan pembelajaran grammar yang sesingkat mungkin.
Struscture in used
A. syntactic hierarchy
Pembahasan tentang ini kami sajikan dengan sesingkat mungkin, dari yang
terkecil sampai yang terbesar, bebrapa akan sangat mungkin berbeda dengan yang
anda dapatkan dari beberapa sumber.
1. Phoneme
2. morepheme
3. word
4. pharase
5. clause
6. sentence
7. text

1. Phoneme adalah the smallest sound unit in a language that is capable of


conveying a distinct meaning, such as the a of sing and r of ring. Phoemes are
language-specific. In other words, phmenes that are functionally distinct in
English (for example, /b/ and /p/) not be so in another language. Kebanyakan
phoneme sendiri di tuliskan dengan diapit oleh garis miring. Tentusaja setiap
bahasa meniliki phoneme sendiri menurut Nordquist; Richard (5:2023).
Singkatnya yang dimaksud dengan phoneme adalah bagian terkecil dalam sebuah
kata dengan asumsi dia adalah bentuk suara dari suatu kata atau lebih mudahnya
suara dari sebuah huruf.
2. Morepheme adalah satuan gramatik yang paling kecil yang tidak mempunyai
satuan lain selain unsurnya, Ramlan (1983). Dengan demikian morephame adalah
satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih memiliki arti dan tidak
bisa dibagi lagi menjadi satuan yang lebih kecil. Singkatnya morephame adalah
pangkal sebuah satuan kata yang terkecil dan tidak dapat dibagi, satuan terkecil ini
tentunya tersusun namun buka berupa kata yang dapat terbagi, kami contohkan
dengan kata happy ini dikatakan sebagai morepheme karena “happy” ini tidak
dapat dibagi lagi, berbeda dengan kata phonology walaupun kata ini merupakan
tergolong satu kata namun bila ditinjau dari segi morepheme ini adalah 2
morepheme yaitu phono-logy. Morepheme sendiri dibagi menjadi 2 yaitu pertama
“free morepheme” dan yang kedua “bone morephreme”.
3. word adalah satuan terkecil yang mengandung makna, kemudian lebih lanjut
pengertian dari word adalah huruf yang diapit oleh dua spasi yang mempunyai
makna, Chaer (162:2007). Kita bisa simpulkan bahwa word adalah satuan terkecil
yang mempunyai arti tersendiri yang mana bisa di identifikasi dengan pisisinya
yang terapit oleh spasi. Contoh I am happy to be here di dalam kalimat tersebut
terdapat 6 kata, yaitu “I” , “am”, “happy”, “to”, “be”, “here”. Yang mana word
sendiri nantinya akan diklasifikasikan dalam beberapa jenis, pengklasifikasian
tersebut lebih dikenal denga POS (part of speech).
Hint: perbedaan antara morepheme dan word adalah dari segi unit terkecilnya
sekilas memang terlihat sama, namun akan dapat di pastikan berbeda ketiak word
itu merupaka unit terkecil yang masih memungkinkan untuk di pecah seprti kata
“unbelievable” kata ini dikategorikan word dan itu adalah 1 kata, yang mana kata
tersebut merupakan kata yang diberi imbuhan dan akhiran yang tetap kategorinya
adalah 1 word, sedangkan apabila dilihat dari segi morepheme kata
“unbelievable” bukan 1 morepheme itu merupakan 3 morephame yaitu “un”,
“believe”, “able” karena imbuhan baik awalan maupun akhiran yang
menyumbangkan arti tetap dikategorikan 1 morepherme.

4. Phrase adalah a group of two or more words functioning as meaningful unit


within a sentence or clause. A phrase is commonly characterized as grammatical
unit as a level between a word and clause. Phrase also made up a head (or
headword)-which determines the grammatical nature of unit and one or more
optional midifiers. Phrase may contain oyher phrase inside it. Van gelderen, Elly.
(2002). Singkatnya phrase adalah gabungan dari dua kata atau lebih yang
memiliki arti dan tidak menjadi subject verb tidak tersusun dari subject verb.
Seperti contoh: “human body” susunan tersebut dikategorikan sebagai phrase,
alasanya karena terdapat dua kata yang kedua kata tersebut buka tersusun sebagai
subject dan verb kemudian susunan tersebut memiliki arti. Phrase sendiri
memiliki beberapa jenis yang kami akan jelaskna di bagian selanjutnya.

5. Clause adalah a goup of words that contains a subject and predicate. It may be
either a complete sentences (also known as independent clause or main clause) or
a sentence-like construction withis another sentence (called a dependent or
subordinate clasue. When clasue are joined so that one modifies other, the are
called matrix clauses. Nordquist, Richard (5:2023). Jadi kami coba ringkas bahwa
clause merupakan susunan dari beberapa words yang memiliki arti, terdiri dari
subject verb/predicate yang kadang sudah lengkap maka di kategorikan
independent clasue atau lebih mudah dikatakan semagai kalimat (sentence) atau
belum lengkap yang dikategorikan sebagain dependent clasue. Clause sendiri
memiliki banya jenis yang mengacu pada bagian apa yang akan difokuskan atau
apa yang menjadi inti pembuatan clause tersebut.

6. Sentence adalah traditional attemps to define sentence were generally either


psychological or logical-analytic in nature: the former spoke of’a complete
thought’ or some othe inaccessible psychological phenomenon; the latter type,
following Aristotle, expected to find every sentences made up of logical subject
and logical predicate, units that themselves rely on the sentences for their
definition. D.J. Allerton (1979). Kemudian Nordquist, Richard (5:2023)
menyampaikan lebih sederhana dengan kalimat” a sentence is the largest
independent unit of grammar: it begins with a capital letter and ends with a
period, question mark, or exlation point. The word “sentence” is from the latin for
“to feel” the adjective from the word is “sentential” the sentence traditionally (and
inadequately) defined as a word or group of word that expresses a complete idea
and that includes a subject and verb. Jadi kami coba persingkat bahwa sentence
merupakan gabungan dari beberapa kata yang sudah lengkap dengan adanya
posisi sebagai subject, sebagai predicate, dan sebagai object yang mana gabungan
atau rangkaian tersebut telah dapat menyampaikan ide secara utuh itu dikatakan
sebagai sentence. Untuk sentence sendiri umum kita fahami didalam bahasa
Indonesia sebagai kalimat lengkap, atau kalimat utuh. Sentence sendiri dalam
bahsa inggris memiliki beberapa macam yang nanti kami akan sampaikan di
kelanjutan buku ini.
7. Text secara tradisional difahami sebagai a piese of written or spoken material in
its primary form (as poopsed to a paraphrase or summary). A text is any stretch of
language that can be understood in context. It may be as simple as 1-2 words(such
as a stop sign) or as complext as a novel. Any sequences of sentences that belong
together can be considered a text. Kemudian di jelaskan lebih lanjut bahwa text
adalah a fied of study wehre texts are treated as communication system. The
analyses deals with stretches of language beyond the single sentences and focuses
particularly on context, i,e. information that goes along with what is said and
written. Context includes such things as the social relationship between two
speakers or correspondents, the palce where communication occurs, and non-
verbal information such as body language. Linguistic use this information to
describe the “social-cultural environtment” in which a text exists. Ching, Marvin
(2015). Singkatnya text itu adalah gabungan dari bererapa sentences yang
memiliki ide pokok dan supporting idea, yang akan berada sesuai dengan
konteksnya.
B. Part Of Speech

POS merupakan singkatan dari part of speech yangmana dalam pos ini kita akan
mengenali beberapa macam bagian dari kata atau kelas kata, dan beberapa bagian
dari kelas kata tersebut diantaranya:

1). Noun
2). Verb
3). Adjective
4). Adverb
5). Pronoun
6). Conjunction
7). Preposition
8). Article and Determiners
9). interjection

1. Noun

Noun adalah kelas kata yang kami artikan sebagai sesuatu yang dinamai, karena
setiap sesuatu yang dinamai akan dikatagorikan sebagai noun, namun noun dalam
kebiasaanya sering diartikan sebagai kata benda. Akan kami klasifikasikan
beberapa hal tentang Noun diantaranya:
a). Noun dilihat dari segi hitunganya, dari tinjauan ini noun terbagi menjadi dua
yaitu countable noun dan uncountable noun, countable noun merupakan bentuk
noun yang dapat terhitung, yang mana countable noun sendiri terbagi menjadi
dua bentuk yaitu singular dan proral, singular noun merupakan noun yang secara
hitungan adalah tunggal atau satu, perlu di ingat bahwa dalam bahasa inggris
kategori hitungan dalam noun hanya ada “satu dan lebih dari satu” apabila secara
hitungan noun tersebut lebih dari satu maka dikategorikan plural.

Kemudian selanjutnya adalah plural noun, untuk plural noun sendiri terbagi
menjadi dua jenis plural noun yang kami istilahkan dengan RPN dan IPN.

RPN adalah jenis plural noun yang regular yang berarti noun yang di pluralkan
dengan hanya menambahkan “s” di akhir noun tersebut sebagai penanada bentuk
pluralnya. Seberti contoh “car” dalam bentuk singular menjadi “cars” dengan
huruf “s” di akhir menandakan kata tersebut adalah plural.

Kedua adalah IPN atau irregular plural noun atau bentuk plural dari kata noun
yang bentuknya tidak teratur atau tidak dengan menambahkan “s” sebagai
penanda bahwa noun tersebut berbentuk plural seperti contoh “foot” ketika dalam
kondisi singular noun kemudian ketika di pluralkan berubah menjadi “feet”,
“feet”merupakan bentuk plural dari “foot”, itulah kenapa digolongkan dalam
bentuk irregular plural noun atau bentuk plural noun yang tidak beraturan.

Selanjutnya bentuk kedua dari noun dilihat dari aspek hitungan adalah
uncountable noun, bentuk ini merupakan bentuk noun yang tidak dapat dihitung
atau sukar dihitung, noun dengan bentuk seperti ini akan selamanya di golongkan
seperti singular noun atau secara hitungan sama dengan noun yang hitunganya
tunggal, seperti contoh “water”, noun kata “water” merupakan noun yang tidak
dapat dihitung, karena apabila “water” akan dihitung bukan “water”-nya yang
dihitun namun sekalanya atau bobotnya itulah kenapa “water” kategorinya adalah
uncountable noun dengan jenis tidak mungkin dihitung, contoh lain seperti
“sand”, kata noun “sand” merupakan noun yang uncountable karena walaupun
dapat dihitung namun kategorinya adalah sukar, dan hitungan yang dapat
disematkan adalah hitungan perbutiranya. Demikian penjelasana noun di lihat dari
segi hitungan.

b). Noun ditinjau dari segi bentuknya, untuk tinjauan ini kami
mengklasifikasikannya menjadi dua secara general, yaitu concrete noun dan
abstract noun, dari namanya kita dapat memahami bahwa concrete noun
merupakan noun yang dapat dilihat atau kasat mata, maka setiap things yang kasat
mata dan dinamai itu merupakan noun yang concrete. Selanjutnya yang kedua
adalah noun yang tidak kasat mata atau kami istilahkan dengan abstract noun hal
ini kami contohkan dengan kata “air”, “math” dan lain sebagainya.

c). Noun dilihat dari segi fungsinya, fungsi dari noun kami sajikan hanya pada dua
hal secara umum, yaitu Subject dan kedua sebagai Object, noun adalah kata yang
paling berhak menjadi atau berfungsi sebagai dua hal tadi, dan juga dapat
berposisi sebagain head dari sebuah phrase.

Subject, noun yang berfungsi sebagai subject dapat berada dalam kondisi
manapun, yang kami kasudkan adalah setiap kalimat tentu membutuhkan subject
dan pilihan utamanya adalah noun, baik itu subject pada active verb seperti dalam
kalimat cat eats fish, verb of being seperti dalam kalimat cactus is unique palnt,
linking verb seperti dalam kalimat the cake looks delicious, passive verb fish was
eaten by the cat. Noun kadang juga yang berposisi menjadi subject pada kalimat
yang tidak menyematkan subject nya karena alasan tertentu seperti pada kalimat
“come indise !” disini tidak menyematkan noun sebagai subject namun walaupun
demikian tetap saja disana akan mengkira kirakan subject dan itu noun atau
pronoun.

Object, noun juga dapat berada menjadi object dari beberapa kondisi, baik object
dari kalimat atau menjadi object dari phrase tertentu, seperti noun menjadi object
dari sebuah kalimat monkey eats banana, kata “banana” adalah noun yang mejadi
object dari kalimat atau object dari active verb, kemudian bukan hanya menjadi
object dari verb yang memiliki satu object dalam kalimat dengan object gandapun
noun dapat berada disana seperti dalam kalimat “Carla gives Carol Pizza”, dalam
kalimat ini ada dua object yang dinamakan sebagai DO (direct Object) dan IO
(indirect object) atau bila diartikan adalah object yang langsung bersentuhan
dengan subjectnya atau yang tidak bersentuhan langsung dengan subjectnya,
dalam contoh “Carla gives Carol Pizza”, “carol” merupakan IO dan berupa Noun
kemudian kata “pizza” merupakan DO yang juga berupa noun. Bahkan dapat juga
menjadi RO atau retain object yang kami maksudkan disini adalah object yang
menjadi jawaban dari pertanyaan “whom” atau “what” ketika dalam kondisi
kalimat yang passive voice seperti dalam contoh “Tiger was fed some meats”
disini kalimatnya merupakan kalimat passive yang memiliki object merupa kata
“meats” yang berupa noun.

Selain dari itu noun juga dapat menjadi object of preposition, yang kami
maksudkan disini adalah ketika sebuah runtutan kata yang di awali dengan
preposisi maka kata yang berada setelahnya itu pasti akan menjadi objectnya dan
itu biasanya dapat ditempati oleh noun pula seperti dalam contoh “at home”, kata
“at” merupakan preposition dan kata setelahnya yaitu kata “home” merupakan
objectnya yang tentu berupa noun, contoh lain seperti “on the table” tentu dengan
pejelasan yang sama.

Noun dapat juga menjadi object of complement atau objective complement sepeti
dalam kalimat “thery find Alex a gourmet” kata “gourmet” adalah noun dengan
posisi sebagai objective complement atau sebagai penjelas dari object dalam
sebuah kaliamat.

Noun juga dapat berada sebagai CS atau complement of subject, complement of


subject sendiri merupak kondisi dimana kata kerja utama memang merupakan “to
be atau setidaknya kelompok linking verb” yang tidak memungkinkan memiliki
object, namun secara penempatan berada ditempat object yaitu setelah verb nya,
kami contohkan dengan kalimat “Jhon Wick is Killer” kata “killer” merpakan
noun yang berposisi sebagai CS karena kata kerja utama atau ordinary verb dalam
kalimat tersebut berupa “to be” yang tidak boleh meiliki object atau lebih luas
termasuk dari intransitive verb, kemudian contoh lain seperti kalimat “Jhon Wick
becomes killer” dalam kalimat ini sama kata “killer” merupakan noun yang
menjadi CS dikarenakan kata kerja utamanya berupa linking verb yang sama-
sama termasuk kategori intransitive berb.

Masih banyak lagi bagian noun yang dapat di jelaskan namun kami hanya akan
sampai disini dulu penjelasan tentang noun selanjutnya noun dengan macam-
macamnya kami akan jelaskan di buku tahap selanjutnya.

2. Verb

Verb kami beri penjelasan sebagai kata yang menunjukan pada sebuah aktifitas
baik yang memiliki movement ataupun yang tidak, dan menjadi sebuah motor
dalam sebuah kalimat, karena tidak akan dikatakan kalimat apabiala susunan kata
tersebut tidak memiliki verb, secara tidak langsung yang terpenting bagi sebuah
kalimat adalah adanya verb, setidaknya ada satu verb itu sudah cukup untuk
susunan kata dapat dikatakan kalimat. Bahakan ada yang mendefinisakan verb
adalah action word that tells what happened in sentences, kemudian ada juga yang
memberikan tambahan penjelasan bahwa verb is word that indicate action or state
of being. Verb sendiri memiliki beberapa hal yang dapat di tinjau.

a). Verb ditijau dari segi bentuknya maka kami kelompoka dalam dua bentuk
besar yaitu dynamic verb atau ada juga yang mengistilahkannya dengan kata
active verb, dan stative verb.

Untuk dynamic verb sendiri merupak verb yang mana makna yang dikandung
oleh kata tersebut adalah sebuah kegiatan atau event yang memiliki kondisi mulai
dan juga berakhir, atau kami juga menggolongkan ketika makna yang dikandung
adalah sebuah aktifitas yang memiliki gerakan, seperti gerakan berupa aktifitas,
proses, dan juga tindakan sesaat, kami berikan contoh: aktifitas seperti verb
berupa kata “play” ini merupakam sebuah aktifitas dengan berbagai gerakan,
selanjutnya berupa proses seperti pada kata “melt” ini merupaka verb yang
merupakan proses terjadinya sesuatu, kemudian yang terakhir dari dynamic verb
adalah tindakan sesaat seperti pada kata “hit” tentu saja kata “hit” ini memiliki
gerakan namun sesaat.

Stative verb selanjutnya betuk kedua ini kebalikan dari yang pertama atau verb
yang tidak memiliki gerakan akantetapi biasanya verb ini akan menujukan state
atau keadaan, atau condition yang cenderung tidak memiliki perubahan dalam
ketika dalam pelaksanaannya (verb), bentuk ini bisa memunculkan dua kondisi
yaitu “perception/cognition” yang berhubungan dengan yang ada dalam pemikiran
dan “relation” yang menjelaskan hubungan antar sesuatu. Kami akan contohkan:
untuk stative verb tipe perception kata “hate” atau “belive” kedua kata ini tidak
ada action didalamnya maka dikategorikan stative dan kedua contoh ini hanya
sebuak verb yang secara arti adalah sebuah kondisi dari apa yang ada dalam
pemikiran. Selanjutnya kata “have” atau “own” kedua contoh ini memumjukan
sebuah verb namun sama sama tidak memiliki aktifitas gerakan, hanya hubungan
antara subject dengan objectnya.

b). Verb ditinjau dari segi Object, bila verb ditinjau dari kepemilikan object maka
verb tersebut kami kelompokan lagi menjadi dua kelompok besar yaitu, satu
kelompok transitive verb, dan kedua intransitive verb.

Transitive verb metupakan kondisi verb yang diharuskan memiliki object, apabila
dalam sebuah kalimat verb tersebut tergolong transitive verb namun tidak
memiliki object maka kalimat yang dimaksud tidaklah lengkap dan bahkan akan
dikategorikan salah dalam grammar. Transitive verb sendiri memiliki dua
kelompok besar yaitu: MTV (Mono Transitive verb) dan DV (ditransitive verb).

Mono transitive verb adalah verb yang hanya diperbolehkan memiliki satu object
saja dalam sebuah kalimat, dan harus memiliki object ketika tidak memiliki object
tentu kalimatnya salah secara grammar dan juga ketika objectnya berupa dua kata
maka akan salah, perhatikan yang salah adalah ketika MTV memiliki dua kata
yang berposisi sebagai object, bukan yang dimaksudkan plural object, seperti
dalam kalimat “people read some books” dalam kalimat ini verb yang digunakan
merupakan MTV yang hanya boleh mempunyai satu kata object, walau secara
jumlah noun-nya jamak atau plural tidak masalah, berbeda dengan contoh:
“people read book magazine” dalam kalimat tersebut salah karena ada dua kata
yang kedua katanya tersebut berupa noun dan berposisi sebagai object, sedangkan
verb yang ada adalah MTV verb, maka secara grammar itu keliru. Pengecualian
ketika kata-kata yang menjadi object nya itu beberapa namun di pisah dengan
punctuation seperti comma atau dengan conjuction maka diperbolehkan seperti
dalam contoh “people read book and magazine” atau “people read book,
magazine” itu dikarenakan objectnya tidak menjadi dua kata yang akan berposisi
sebagai DO dan IO namun dengan kata sambung atau tanda baca tersebut maka
dikategorikan menjadi object yang plural saja.

Ditransitive verb adalah bverb yang diperbolehkan memiliki dua object, dan dua
object yang kami maksudkan adalah object yang berposisi sebagai DO (direct
object/object langsung) dan IO (indirect object object tidak langsung). Verb yang
termasuk DV ini tidak lah banyak dan dikarenakan tidak diwajibkan memiliki dua
object maka DV pun memungkinkan untuk hanya memiliki satu object yaitu DO
saja, namun tidak mungkin hanya memiliki IO saja, itu dikarenakan IO hanya
akan ada dengan syarat adanya DO. Ketikapun ada object yang berpotensi sebagai
IO namun tidak ada DO maka statusnya akan berubah dari IO menjadi DO.
Karena hanya DO yang boleh mendamingi Verb transitive. Kami akan contohkan
seperti dalam kalimat: “the Dean promesed me reward” dalam kalimat ini ada
dua object yaitu kata “me” dan juga kata “reward” ini diperbolehkan karena verb
yang ada dalam kalimat tersebut tergolong DV yaitu kata “promeses”. Sekarang
kita identifikasi mana yang menjadi DO dan IO nya, dalam kalimat tersebut
“reward” merupakan DO dan kata “me” adalah IO. Biasanya IO memang berada
setelah verbnya sedangkan DO berada setelah IO, secara arti yang dikatakan DO
itu adalah sesuatu yang langsung bersentuhan dengan subject, sedangkan IO tidak
langsung bersentuhan dengan subjectnya, kita juga bisa membuat posisi DO dekat
dengan verb dan IO setelah DO namun bila itu terjadi kita perlu menambahkan
“to/for” seperti contoh “the Dean promeses reward to me” dan apabila kita
perlu membuang salah satu object dari kedua object yang ada dikalimat tadi, kita
boleh membuang IO maka dapat menjadi “ “the Dean promeses reward”
kalaupun menjadi “the Dean promeses me” ini akan sedikit memunculkan
pertanyaan dan tetap saja yang tadinya kata “me” adalah IO akan berubah menjadi
DO. Beberapa verb yang masuk kategori DV sebagai berikut: bring, ask, give,
take, offer, keep, leave, lend, make, order, get, ask, build, buy, change, choose,
cook, cost, do, write, wish, throw, teach, tell, refuse, reserve, save, sell, send,
show, sing, recomend, prepare, promise, post, fix, find, fetch, dan sebagainya.

Kelompok kedua adalah Intransitive verb, untuk bentuk yang sekarang verb
disini tidak diperbolehkan memiliki object, verb yang seperti ini akan dapat
membuat kalimat menjadi sempurna walau tanpa object bahkan dilarang
menyematkan object, intransitive verb memiliki kurang lebih 70 verb kami akan
berikan beberapa diantaranya: arrive, adapt, agree, become, bark, belong, consis,
cough, come, deam, depen, die, emerge, exis, explode, fast, fall, fly, grow, go,
have, happen, learn, listen, look, move, mark, pause, panic, pray, shake, shout,
skip, twist, travel, yell, wave.

c). Verb bila dilihat dari segi penggunaanya yang berhubungan dengan waktu,
maka verb akan terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu verb yang berada dalam kondisi
present, past dan participle, namun lebih umum kita ketahui dengan bentuk “V1,
V2, dan V3” ketiga bentuk verb ini memiliki spesifisi tertentu, mari kita bahas

V1 atau verb one ini merupakan bentuk verb asal dan yang paling banyak
digunakan dan dikenali, verb ini biasanya digunakan sebagai pertanda simple
present karena verb ini juga secara waktu memang mengindikasikan waktu
sekarang atau present, verb 1 ini juga memiliki bentuk dua yang didasarkan pada
subjectnya, atau perubahan menjadi dua bentuk tersebut itu dipenguru kondisi dari
subjectnya. Kedua bentuk verb 1 itu adalah AI (Additional Infinitive) dan BI
(Bare Infinitive). Untuk AI ini disebabkan oleh subject dalam tenses simple
present yang menggunakan subject berupa singular noun, hanya ketika itu lah
menggunakan AI. AI atau additional infinitive artinya ketika verb satu ini
ditambahi huruf tambahan berupa “s/es” pada Verbnya. Seperti contoh: “Alex
comes home” dalam contoh ini verb berupa kata “come” merupakan verb satu
yang ditambahi “s” itu terjadi karena subject yaitu kata “Alex” merupakan subject
yang singular, dalam tenses simple present karena menunjukan sebuah informasi.
Selanjutnya bentuk yang kedua adalah BI untuk BI sendiri ketika dalam
peangaplikaisannya dalam simple present akan berbentuk bare infinitive atau
bentuk asli tanpa ada tambahana apapun. Seperti dalam contoh: “they come
closer” dalam contoh ini kata “come” merupakan verb satu yang harus berbentuk
BI dikarenakan subjectnya yaitu kata “they” yang mana kata tersebuy
mengindikasikan jamak maka perlu menggunakan BI. Selanjutnya kami
contohkan dalam bentuk table seperti dibawah ini

No Subject Verb one Category Sentence


1 Alex Eat AI Alex eats meat
2 Cat Catch AI Cat catches mouse
3 Table Go AI Table goes broken
4 Plant Grow AI Plant grows well
5 Water Fall AI Water falls down
6 She Like BI She likes me
7 He Feel BI He feels sick
8 It Work BI It works well
9 I Love BI I love learning
10 They Tell BI They tell me
11 We Speak BI We speak English
12 You Listen BI You listen it
13 Plural N Study BI Alex dan Jhon study hard
Plural N Run BI Cars run faster

V2 merupakan verb yang dalam pengaplikasianya di aplikasikan dan diterapkan


pada bentuk tenses lampau atau past, secara waktu memang verb dua ini
mengindikasikan waktu yang telah lampau, verb dua ini jauh lebih mudah karena
tidak perlu menghawatirkan kondisi dari subjectnya karena apapun bentuk
subjectnya tidak akan mempengaruhi bentuk dari verb dua, namun yang perlu
diperhatikan verb dua memiliki bentuk berbeda dari segi bentuk yang didasarkan
pada perubahan indifidu katanya itu sendiri, verb dua memiliki perubahan bentuk
dari verb satu menjadi dua kelompok besar yaitu: RV (Regular Verb) dan IV
(Irregular Verb), hampir sama dengan noun yang memiliki bentuk RPN dan IPN,
regular verb merupakan bentuk verb dua yang teratur dalam bentuknya, yang
kami maksudkan teratur dikarenakan verb dua ini membedakan diri dengan verb
satu dengan cara menambahkan “d/ed” saja, dalam kata verb satunya, hampir
semua verb yang ada menggunakan bentuk ini atau bentuk RV yang hanya perlu
menambahkan “d/ed”, seperti beberapa contoh dalam table dibawah:

No Verb 1 Verb 2 Regular Irregular


1 Want Wanted √ “ed”
2 Invite Invited √ “d”
3 Need Needed √ “ed”
4 Play Plied √ “ed”
5 Study Studied √ “ed”
6 Seach Searched √ “ed”
7 Hit Hitted √ “ted”
8 Go Went √ “went”
9 Be Was/were √ “was/were”
10 Have Had √ “had”
11 Speak Spoke √ “spoke”
12 Understand Understood √ “ood”
13 Put Put √ “put”
14 Write Wrote √ “ote”
15 Ride Rode √ “ode”

Hint: untuk bentuk irregular verb memiliki jumlah yang relative lebih sedikit
dibandingkan dengan regular verb, namun walaupun demikian irregular verb
sangat sering digunakan dalam speaking karena kata yang ada dalam irregular
verb ini sebagian besar sangat umum untuk pemula. Untuk irregular verb juga
secara keseluruhan ada 600 kata saja.

V3 bagian terakhir dalam bentuk verb adalah Verb tiga atau diistilahkan dengan
participle, ketentuan penggunaan dari verb tiga ini sedikit khusus karena hanya
dapat digunakan dalam 2 kondisi saja yaitu ketika verb tersebut berada setelah
auxiliaru verb berupa kata “have/has/had” yang menjedikan kalimatnya
bertensiskan “perfect” kemudian kondisi kedua adalah ketika berada menjadi verb
ordinary dalam bentuk passive voice, atau ketika subject tidak lagi menjadi pelaku
tadi yang mendapatkan perlakuan, hanya dalam dua kondisi ini saja verb tiga
dapat digunakan selain dari kedua kondisi ini verb tiga tidak dapat di gunakan,
selajutnya secara pembentukan verb tiga sama persis dengan verb dua, apabila
dari verb dua merupakan verb yang kategorinya adalah regular maka di verb tiga
pun sama regular dan apabila irregular sama di verb tiga pun irregular. Berikut
kami verikan contoh dalam table:

No Verb 1 Verb 2 Verb 3 Regular Irregular


1 Want Wanted Wanted √ “ed”
2 Invite Invited Invited √ “d”
3 Need Needed Needed √ “ed”
4 Play Plied Plied √ “ed”
5 Study Studied Studied √ “ed”
6 Seach Searched Searched √ “ed”
7 Hit Hit Hit √ “hit”
8 Go Went Gone √ “gone”
9 Be Was/were Been √ “been”
10 Have Had Had √ “had”
11 Speak Spoke Spoken √ “spoken”
12 Understand Understood Understood √ “ood”
13 Put Put Put √ “put”
14 Write Wrote Written √ “tten”
15 Ride Rode Ridden √ “dden”

Baiklah kami akan berikan gambaran table tentang VI sedari awal hingga pada
bentuk verb 3:

No Verb 1 Verb 1 AI Verb 1 BI Verb 2 Verb 3


1 Want Wants Want Wanted Wanted
2 Invite Invites Invite Invited Invited
3 Need Needs Need Needed Needed
4 Play Plies Play Plied Plied
5 Study Studies Study Studied Studied
6 Seach Searches Seach Searched Searched
7 Hit Hits Hit Hit Hit
8 Go Goes Go Went Gone
9 Be Is/am/are Be Was/were Been
10 Have Has Have Had Had
11 Speak Speaks Speak Spoke Spoken
12 Understand Understand Understand Understood Understood
s
13 Put Puts Put Put Put
14 Write Writes Write Wrote Written
15 Ride Rides Ride Rode Ridden

d). Verb ditinjau dari segi progressive dan non-progtressive, perlu difahami bahwa
tidak semua verb dapat di progressivekan, kebanyakan dikita akan jauh lebih
mudah memahami istilang di “ing” kan dibandingkan dengan di progressive kan,
bentuk yang kami maksudkan dengan progressive disini adalah verb yang tambahi
“ing” dikarenakan berada dalam kondisi tenses yang progressive/continuous,
bentuk continuous ini merupaka bentuk dimana verb di tambahi “ing” tanpa
merubah makna asli dari verb tersebut, seperti verb kata “speak” ketika di
progressive kan atau dalam kondisi continuous dalam kalimat “ I am speaking
fast” disini kata “speaking” berasal dari kata “speak” yang memiliki makna bawan
yaitu “berbicara” ketika menjadi “speaking” dikarenakan tenses yang
mengharuskan di beri “ing” untuk menspesifikasikan bahwa kegiatanya sedang
berlangsung maka menjadi “speaking” disini makna bawaan dari kata “speaking”
tetap utuh hanya menambahkan arti pemahaman yaitu “sedang berbicara”
dikarenakan kondisinya yang continuous. Ini yang kami maksudkan bahawa
katanya tersebut memang dapat di progressivekan dan dapat berada dalam tenses
continuouse dengan tanda menambahkan “ing” diakhir kata dan selalu besera
syarat continuous yaitu adanya “to be” berupa kata “is/am/are/was/were/been”.
Sedangkan yang kami maksudkan tidak dapat di progressivekan atau non-
progressive verb adalah verb yang ketika diberi penambahan “ing” maka artinya
akan berubah menjadi makna yang jauh dari makna bawaan ketika bentuk awal.
Kebanyakan bentuk non-progressive ini ketika mendapatkan tambahan “ing”
bukan dalam kondisi continuous tapi dalam kondisi di jadikan sebagai “gerund”
atau verb yang di beri tambahan “ing” untuk diposisikan sama seperti posisi noun
atau adjective dan bukan lagi sebagai verb, ada juga yang tetap dapat di tambahi
“ing” dalam kondisi continuous dan tetap memunculkan arti yang berubah dari
arti bawaaan ini yang biasanya dimaksudkan kondisi verb progressive dan non-
progressive secara bersamaan yang tenggarai oleh kontesks kalimatnya. Untuk
membedakanya kami akan sampaikan bentuk verb yang non-progressive karena
verb progressive berarti selain dari yang kami sampaikan dalam bentuk table
dibawah ini:
perlu diingat bahwa non-progressive verb ini memiliki beberapa alasan
diantaranya:

Emotional state verb


Verb Meaning Verb Meaning
Like Menyukai Mind Keberatan
Dislike Tidak menyukai Care Peduli
Fear Takut Appreciate Menghargai
Love Mencintai Envy cemburu
Hate Membenci

Mental state verb


Verb Meaning Verb Meaning
Know Mengetahui Imagin Membayangkan
Realise Menyadari Doubt Meragukan
Understand Memahami Remember Mengingat
Recognise Mengenali Forget Melupakan
Believe Percaya Need Membutuhkan
Feel Merasa Want Menginginkan
Suppose Mengira Prefer Lebih senang
Think Berfikir Mean bermaksud

Possession verb
Verb Meaning Verb Meaning
Posses Memiliki Have Memiliki
Own Mempunyai Belong Milik
Sensation verb
Verb Meaning Verb Meaning
Taste Terasa Hear Mendengar
Feel Terasa See Melihat
Smell Tercium

Other verb
Verb Meaning Verb Meaning
Seem Nampak Be -
Appear Nampak Exist Ada
Look Terlihat Consist of Terdiri atas
Cost Harganya Contain Berisi
Owe Berhutang Involve Meliputi
Weigh Beratnya Include Termasuk

e). Verb dilihat dari segi fungsinya dapat di kategorikan menjadi 2 kategori besar,
yaitu verb ordinary dan verb auxiliary, seperti yang telah disampaikan sebelumnya
bahwa verb dalam sebuah kalimat merupakan hal yang terpenting, sebuah kalimat
tanpa adanya verb itu tidak akan menjadi kalimat, yang dimaksudakan verb
penting adalah verb ordinary.
Verb ordinary merupakan verb yang wajib ada dalam sebuah kalimat, verb ini
adalah verb inti dalam kalimat. Secara penempatan verb ordinary selalu berada
paling akhir sebelum object atau sebelum complement of subject. Kami berikan
contoh seperti: “Amber is beautiful” dalam kalimat ini “is” adalah verb yang inti
disini, walaupun bentuk verb nya tergolong linking verb tetap secara status “is”
adalah ordinary verb, kemudian contoh lain “Geroge writes poem” dalam kalimat
ini “writes” adalah verb inti atau ordinary verb. Dan contoh contoh lain nya ketika
ada verb satu satunya dalam kalimat maka itu merupakan ordinary verb.
Verb auxiliary adalah verb yang dimunculkan untuk memberikan arti yang
spesifik dalam kalimat, keberadaanya biasanya akan menjadi penanda tenses, verb
ini sering dikatakan juga sebagai helping verb atau verb yang membantu dalam
sebuah kalimat. Dari segi bentuknya dibagi menjadi 2 kategori besar yaitu prime
auxiliary verb dan modal zuxiliary verb.
Prime auxiliary verb merupakan verb yang menbantu menspesifikasikan arti
dalam sebuah kalimat, bentuk modal ini mencakup beberapak verb yang menjadi
penanda dalam sebuah tenses juga menjadi penguat dalam kalimat, verb-verb
tersebut diantaranya adalah to be, have, do, beserta bentuk lain dari ketiga kata
tersebut kami tunjukan dalam bentuk table dibawah ini;

No Verb 1 AI Verb 1 BI Verb 2 Verb 3 Verb ing


1 Is/am/are Be Was/were Been Being
2 Has Have Had Had Having
3 Does do did Done Doing
Ketiga verb disini merupakan primary auxiliary verb yang ketika di terapkan dam
sebuah kalimat memiliki kegunaan tersendiri dalam kondisi tersendiri, perlu di
ingat bahwa apimary auxiliary verb memungkinkan untuk berubah menjadi
ordinary verb. Seperti contoh dalam table

Prime Auxilairy Verb


To be Presen /past continuouse Condition
Is He is singing a song Active Voice
Am I am listening a song Active Voice
Are They are waiting a bus Active Voice
was Jane was counting some cats Active Voice
Were Jack and Boby were fixing the car Active Voice
Been I have been studying Japan language Active Voice
To be Presen /past continuouse Condition
Being Cat is being bitten by the dog Passive Voice
Is Fish is taken to the city Passive Voice
Am I am hit by fortune Passive Voice
Are You are stopped by the cop Passive Voice
was Mary was invited by her friends Passive Voice
Were They were taken out by the principle Passive Voice

Prime Auxilairy Verb


Do Presen / Past Condition
Do They do not like it Negative Active Voice
Does He does not eat it Negative Active Voice
Did Jerrad did not come here Negative Active Voice
Do They do like it Positive Active Voice
Does He doesn eat it Positive Active Voice
Did Jerrad did come here Positive Active Voice

Prime Auxilairy Verb


Have Perfect Condition
Have Tigers have catched the prey Positive Active Voice
Has Rino has grown well Positive Active Voice
Had Crocodile had eaten Hippopotamus Positive Active Voice
Have Tigers have not catched the prey Negative Active Voice
Has Rino has not grown well Negative Active Voice
Had Crocodile had not eaten hippopotamus Negative Active Voice

Selanjutnya dalalah modal auxiliary verb


Modal Auxilairy Verb
Verb Condition
Will Berry will run faster Positive Active Voice
Would Clark would fly to the sky Positive Active Voice
Shall Stark shall build new armor Positive Active Voice
Should Pitter sould go to New York Positive Active Voice
Can May can keep the secrete Positive Active Voice
Could Miler could learn science Positive Active Voice
Must Celdon must have car Positive Active Voice
Ought to Miya ought to receive the hit Positive Active Voice
May Jhonson may ride well Positive Active Voice
Might Nana might take critical armor Positive Active Voice
Had better Badang had better stay in middle land Positive Active Voice

3. Adjective

Adjective merupakan kata yang bisanya digunakan sebagai penjelas dari kata
noun, secara definisi adjective merupaka describe or modify-that is they limit or
restrict the meaning of nouns anda pronou they also may name qualities of all
kinds bisa jadi qualities of someone or something indenpendently or in
pomparison to something else. Dari sekian banyak yang dapat dilakukan oleh
adjective mereka dibagi menjadi beberapa bagian siantaranya.

a). Absolute adjective, such as supreme or infinite is an adjective with a


meaning that cannot be intensified or compered. It is laso known as
incomparable, ultimate or absolute modifier. Singkatnya adjective ini
merupakan adjective murni yang tidak dapat disandingkan dengan apapun,
adjective ini juga tidak dapat di apa-apakan atau tidak dapat di pekuat seperti
superlative atau comperative atau di leperlemah dengan menggunakan adverb
intensifier, seperti beberapa contoh: supreme, unique, perfect, equal, absolute,
infinite, square, dead, dan seterusnya

b). Appositive adjective, adjective ini merupakan adjective yang merupakan


rangkaian dengan noun baik terletak sebelum noun maupun terletak setelah noun
yang disertai tanda baca seperti dash (-), atau comma (,), rangkaian ini bisa
beberapa bentuk baik dengan satu adjective maupun beberapa adjective, berikut
contoh dalam table

Appositive Adjective
Adjective Sebelum Noun
New Congratulation for your most-wanted new book Book
Georgeus The georgeus woman is my only wife Woman
Lovely My lovely lapotop, HP has been active again Laptop
Adjective Sesudah Noun
Handsome I met her boyfiend, handsome, friendly and elegant man Boyfriend
Thin Georgia, thin and beautiful student, currently famous artist Georgia
Impressive Titanic is the most famous and impressive film I’ve seen Titanic

c). Comparative dan Superlative adjectives, merupakan adjective yang


dibentukan untuk menunjukan perbandingan antara satu hal dengan hal yang lain
kemudian, ada juga adjective yang dibentukan untuk melebihkan dari yang
tertinggi atau yang tertinggi dari suatu hal. Pembentukanya tersebut terjadi
dengan menambahkan suffixes (yaitu penambahan di akhir kata adjective nya),
kadang juga untuk adjective tertentu tidak dapat menerima suffixes, maka
menambahkan kata superlative seperti kata most untuk superlative dan more
untuk comperative.

Comparative adjective dengan menambahkan suffix seperti dalam contoh

Comperative Adjective
Pemanbaha Kalimat Adjective
n
-er She is smarter then him Smarter
More You are more handsome then supermen Hadsome
Less I hope today less crowded then yesterday Crowded
Irregular Kalimat Adjective
Further Your house is further the mine Fur
Elder Esqi is his elder brother Old
Better This day is better then last year Good

Superlative adjective

Superlative Adjective
Pemanbaha Kalimat Adjective
n
-est She is the smartest person in the room Smartest
Most You are the most handsome person I ever met Hadsome
Least I hope this is the least expensive payment for today Expensive
Irregular Kalimat Adjective
Best My best work is soon rifle gun Good
Elder Esqi is his elder brother Old
Worst That is worst decision Bad

d). Compound Adjevtive


Adjective ini lebih kearah bentuk yang dibuat oleh dua adjective atau lebih yang
di pisah dengan strip (-) ketika berada sebelum noun. Biasanya digunakan untuk
memodifikasi ide tunggal dari noun, secara umum memiliki peraturan
penggunaannya diantaranya dengan tanda hubung tadi, juga dengan bersama
adverb yang berakhiran -ly namun ketika dengan adverb ly ini tidak perlu
menerapkan tanda (-). Secara pengaplikasian dalam sebuah kalimat conpound
adjedtive juga selalu berada sebagai posisi adjective yang di akhiri noun di
akhirnya. Dapat juga berada dalam tenses present participle atau past participle.

Berikut contoh compound adjective

Compound Adjective
Compound Kalimat
Well-known Aziz is well-known Lecture as the arogan person
Ill-minded Your imagination is ill-minded symptom
Deep-fried Ptatoes needs to deep-fried cooked
Last-minute He can come in the last-minutes before it’s end
White-collar I have white-collar job
Man-eater Eshan is a man-eater tiger

Selanjutnya kami berikan beberapa pembentukan compound adjective

Comperative Adjective
Word Word Contoh
Adjective Noun Short-terem, first-time, long-distance
Adjective Present participle Fast-talking, Spanish-speaking, backward-facing
Noun Past participle Whitewash, sun-dried, homeground
Number Noun Second-place, nineteenth-century, four-wheel
Noun Adjective Ice-cold, sky-blue, cruelty-free
Noun Present participle Frensch-speaking, self-affacting, mouth-watering
Adverb Past Participle Tighty wound, overpopulated, undercooked
Adjective Past participle Double-baked, deep-fried, warm-blooded
Noun Noun Seasick, meat eater, bulletproof

e). Demonstrative adjective


Adjective bentuk selanjutnya adalah demonstrative adjective yang diperuntukan
untuk menunjukan, tentu posisinya selalu berada sebelum noundan nounya
biasanya noun menjadi terentu, seringkali demonstrative adjective pula disebut
demonstrative determiner.
Demikain contohnya

Demonstrative Adjective
Single Noun Contoh
This Song This song is so nice
That Uniform That uniform looks fit on you
Plural Noun
These Trophies These trophies are always mine
Those Classes I have cleaned those classes
Kadan kata kata yang digunakan untuk demonstrative adjective dapat jugan
menjadi pronoun adjective seperti contoh
Pronoun Adjective
Single Pronoun Contoh
This This This is too much for me
That That That was you who did it
Plural Ponoun
These These These are the result of your examinations
Those Those Those was never be yours

f). Denominal Adjective


denominal adjective merupakan adjective yang biasanya dibuat dari noun, yang
diberi penambahan atau suffixex, kemudian seperti proper noun bisa jadi berupa
hal-hal yang berhubungan dengan, nationality, religious affiliation or culture
seperti dalam contoh

Denominal Adjective
Adjective Denominal Contoh
Mathematic Mathehmatical A mathematical quist
Biological Biological A biological nuclear
Poor Poor The poor people are more vulnerable

Noun Denominal Contoh


Wood Wooden A wooden boat
America American This is an American pronunciation
Wool Woolen In this cold day we need to wear woolen clothes
Pole Polar Polar bear is not actually white

g). Nominal Adjective


Nominal adjective merupkan adjective yang difungsikan sebagai noun, karena
adjective ini diposisikan sebagai noun tentu dapat memiliki hak sebagai noun
yaitu dapat berposisi sebagai subject juga dapat berposisi sebagai object. Seperti
dalam contoh

Nominal Adjective
Adjective Posisi subject Contoh
Best The best The best will come here
Greatest The greatest The greatest is about to happen
Good Good Good is never enough
Innocent Innocent The innocent of them
Adjective Posisi object Contoh
Poor Poor He gave monet to the poor
Homeless The Homeless They help the homeless
Wool Woolen In this cold day we need to wear woolen clothes
Pole Polar Polar bear is not actually white
Best The best We want the best for our children

h) Participial Adjective
Adjective selanjutnya merupakan adjective yang terkesan apling sering
ditemukan dalam speaking, atau dalam conversation dikarenakan bentuk ini
serupa dengan participle atau di indikasikan dengan verb yang di tambahi -ing/-
ed namun verb tersebut tanpa ada penanda continuous seperti to be (is/am/are),
maka bisanya dia akan menjadi adjective apalagi dengan penempatanya yang
berada di posisi modifier. Seperti dalam contoh:

Participial Adjective
Verb -ing Adjective Contoh
Sing Singing Singing a song is my hoby
Speak Speaking Listening well is harder then speaking well
Run Running Running the plan is the target
Wait Witing It’s hard to keep you waiting
Verb -ed Adjective Contoh
Tire Tired I don’t care if I tired
Scare Scared I love scared movie
Use Used We bulit this using used material
Surprise Surprised I was surprised

4. Adverb

Adverb merupakan kata yang digunakan dan berfungsi untuk memberikan


tambahan penjelasan dan keterangan, baik itu kepada verb, adjective, adverb
bahkan pada sentence, abverb, kadang adverb juga biasanya memberikan
penjelasan tentang bagaimana, kapan, atau dimana sesuatu terjadi, kadang
adverb juga dinamai dengan intensifires karena fungsinya yang mengintensifkan
arti dari kata, dan kata yang dimodifikasi oleh adverb itu sendiri. Adverb
memiliki beberapa jenis diantaranya

Adverb of time (untuk menjawab kapan dan berapa lama)


Adverb Category
Yesterday, today, *asn Definite time Yesterday we went to the capital city
Saturday, night, *asn I will see you on Saturday
Last week, next mounth *asn You sent it to me last week
Recently,lately, soon *asn Indefinite Lately I feel so busy
Immediately, already time You already know about it
Now, then, before, after Chronological Now you know see me
*asn order You can talk after me
Adverb of frequency (untuk menjelaskan keseringan)
Adverb Category
Always, usually, normally, Brother usually does this to me
Often, sometimes, seldom, I always think about you
Occasionally, rarely, ever, They rarely come here
Never, *asn Never think to lie to me
Have you ever thought about that?
Sometimes I hate myself
Chen seldome play with us
Normally we can meet them there

Adverb of degree (menjelaskan tingkatan, intensitas)


Adverb Arti Contoh
So Begitu/sangat It is so hot
Very Sangat I am very confused
Highly Sangat This game is highly recommended
Exceedingly Sangat He is Exceedingly nice
Extremely Sangat This fight is extremely rude
Adequately cukup Your jon is adequately good
Pretty Sangat Your signature is pretty hard to duplicate
Somewhat Agak Somewhat, I can do it
Fairly Agak Fairly far from my expectation
Rather Agak I rather go then stay
Just Agak It’s just right
Enough Cukup My attention is never enough
Too Terlalu You are too good to be mine
More Lebih The more you learn in the better it’s gonna be
Most Sangat Most beautiful picture I’ve ever seen
Quite Lumayan Your English quite good

Adverb of manner (menjelaskan cara melakukan)


Adjective Adverb Contoh
Fast Fastly I can do it fastly
Slow Slowly Slowly but sure
Hard Hardly This thing is hardly to find
Soft Softly You must hold it softly
Quick Quickly They quickly running
Preposition Adhverb
By By train I come to see you by train
By car I travel around by car
By airplane By airplane, you will catch the time
On On foot Did you come here on foot?

Adverb of place and direction (menjelaskan tempat dan jarak)


Adverb Meaning Contoh
Here Disini Come here please
There disana Please stay over there
Outside Diluar Wait outside
Inside Didalam Come inside
West Barat West, sought, and north bird can fly
Behind Dibelakang Put it behind
Nearby Dekat I will watch you nearby
Away Jauh Stay away from the problem
Somewhere disuatutempat I forgot, I think I put it somewhere
Above Diatas Family is above anything
Preposition Adverb Contoh
At At home I will have my diner at home for now
In In my office Take it in my office
On On the road He still on the road

Masih banyak lagi pembagian adverb tergantung dari keterangan apa atau
penambahan informasi apa yang dibutuhkan namun ke 5 adverb diatas
merupakan adverb yang paling sering digunakan dan sering ditemui.

5. Pronoun

Pronoun merupakan kata ganti, kataganti disini dapat menjadi pengganti


minimalnya menggantikan 2 hal secara umum, yaitu personal dan non personal.
Pronun itu menggantikan maka perlu tau apa yang bisa di gantikan oleh
pronoun, hal yang dapat digantikan tentu noun, noun phrase, noun clause, karena
dapat menggantikan hal-hal tadi maka secara posisi pronoun juga dapat berasa
seperti yang digantikannya seperti berposisi sebagai subject dan object. Kita
akan bahas dari yang paling tidak familiar dari pronoun sebagai berikut

a). Demonstrative pronoun


pronoun ini digunakan untuk menunjuk dan atau menggantikan noun tertentu,
bentuk pronoun nya memang persis sama dengan kata yang digunakan untuk
demonstrative yaitu kata : this, that, these dan those. Tentu saja karena dia
pronoun maka jelas mereka menggantikan noun, walau ada penjelasan lain yang
nantinya hampir mirip dengan bentuk lain, namun kami batasi keterangan kami
sampai sini saja dulu keterangan lebih lengkap akan kami berikan di buku
selanjutnya, contoh dari pronoun in dalam table dibawah

Demonstrative Pronoun
Pronoun Meaning Contoh
This ini This is my latest books, I can’t believe this
These Ini These are new rules, these are some articles of mine
That Itu That was my room, is that your solemate?
Those Itu Those are my friends, we can buy those on sale
Pronoun Meaning Contoh
None Tidak ada None of use are passed
Such Seperti Such is never die
Neither Tidak seorangpun Nobody here neither

b). Relative pronoun


pronoun yang satu ini juga lumayan tidak begitu banyak yang memperdalam dan
kamipun akan menjelaskannya lebih detail nanti di buku yang selanjutnya,
sedikit yang kami akan jelaskan yang pertama adalah fungsinya, secara fungis
pronoun ini untuk mengenalkan dependent clause yang bertindak sebagai
subject. Relative pronoun sendiri lebih bisa di terapkan sebagai kata ganti
penghubung, yang menghubungkan antara dua clause agar menjadi kalimat yang
lebih panjang, apa saja kata yang termasuk dari relative pronoun berikut kata-
katanya : which, whom, when, whatever, whatsoever, as that, whose, who,
whichever, whoever, whomover, whosever, whomsever, whosesoever. Contoh
“Claudia invites me who comes to your house “
“franco is your best friend who helped to do farming”

c) Indefinate pronoun
pronoun ini sebetulnya sering digunakan namun memang jarang yang tahu
bahwa kata-kata tersebut tergolong pronoun, kata ganti ini diperuntukan untuk
menggantikan sesuatu noun yang tidak diketahui pasti, bisa jadi manusia
ataupun yang lainya.

Indefinite pronoun
Singular Plural Singular and Plural
Anything Both All
Anyone Few Any
Anybody Many More
Everyone Others Most
Everybody Several None
Everything Some
Each Such
Either
Another
Little
Much
Neither
No one
Nothing
One
Other
Nobody
Something
Someone
Somebody

d). Interrogative pronoun


pronun yang satu ini merupakan pronoun yang sedikit banyaknya akan
membingungkan dikarenakan hampir bahkan serupa dengan kategori lain dari
segi kata yang digunakanya. Sesuai nama memang pronoun ini mengacu pada
pertanyaan karena ada kata “interrogative” dan tentu kata yang digunakan
adalah kata yang biasa digunakan oleh kalimat tanya, sebelumnya kita akan
sampaikan dulu apa saja kata dalam interrogative pronoun tersebut, seperti
dalam table dibawah ini:

Interrogative pronoun
Word Meaning Contoh
What Apa What made you sick?
Who Siapa (s) Who ate my pizza?
Whom Siapa (o) Whom did you paly that game?
Whose Milik siapa Whose game is playing now?
Which Yang mana Which car is broken?
Why Kenapa Why did you do that?
When Kapan When will you come?
Where Di mana Where is the phone?
How Bagaima How are you?

e). Reciprocal pronoun


pronoun ini merupakan bentuk pronoun atau bentuk kata ganti yang menunjukan
hubungan antara pihak yang mana aktifitas yang sama dilakukan oleh masing-
masing pihak, a reciprocal pronoun expresses a mutual action or relationship,
atau singkatnya hubungan timbal balik berikut kata yang yang termasuk
reciprocal pronoun.
Reciprocal pronoun
Word Contoh
Each other This is the tenth year that you and I have known each other
We shared each other appetizer
They congratulated each other on their graduation
They don’t trust each other any more
The trainees were greeting each other when I entered the room
No one knows why they are shouting at each other

One another We love one another


My boyfriend and I often visit one another’s parent
The five workers helped one another during the storm
The debate groups gave feedbacks to one another
Why did they avoid talking to one another?

f). Reflexive pronoun

pronoun ini digunakan untuk menunjukan bahwa tindakan atau kegiatan yang ad
aitu dilakukan oleh subject itu sendiri, dengan kata lain ini merupakan pronoun
yang memberi penekanan pada dirinya sendiri bukan pada object nya, untuk
mengidentifikasi bentuk pronoun ini biasnya dengan memberikan kata tambahan
diakhir berupa -self untuk tunggal dan -selves untuk yang jamak. Berikut kata-
kata yang kami maskudkan:

Reflexive pronoun
Word Meaning Contoh
Myself Saya sendiri I’m going to do it myself
Yourself Kamu sendiri It’s essential to treat other like you treat yourself
Herself Dia sendiri You must ask yourself why you did do that
Himself Dia sendiri He blames himself it it’s not workin
Ourselves Kami sendiri I know that It is for ourselves
Themselves Mereka sendiri They must take the risk by themselves
Itself Itu sendiri The tiger kills itself

g). Possessive Pronoun


pronoun yang satu ini merupakan pronoun yang menunjukan kepemilikan baik
secara indifidu maupun kelompok, ada yang mengkategorikan menjadi 2 bentuk
ada yang mengkategorikan dengan dependent dan independent possessive
pronoun, dan possessive pronoun yang kita bahas disini bila mengikuti kategori
itu maka kita masuk pada kategori independent possessive pronoun, kami akan
tunjukan apa yang barusan kami sampaikan:

Possesive pronoun
Dependent Adjective + Independent Possessive + Noun
Noun
My My √ Mine Mine ×
Your Your √ Yours Yours ×
His His √ His His ×
Her Her √ Hers Hers ×
Its Its √ Its Its ×
Our Our √ Ours Ours ×
Their Their √ Theirs Theirs ×

Maka bisa dilihat bahwa dependent possessive pronoun sama dengan possessive
adjective keduanya membutuhkan noun setelahnya, kemudian independent
possessive pronoun sama dengan possessive pronoun tidak membutuhkan noun
setelahnya.

h). personal pronoun


pronoun yang terakhir ini merupakan pronoun yang paling umum dan hampir
semua mengenal pronoun ini bahkan dengan cara penggunaanya, kami akan
berikan sedikit tambahan penjelasan tentang pronoun ini dengan membaginya
menjadi tiga kondisi yaitu:
kondisi sebagai orang pertama, atau orang yang mengucapkan,
kondisi sebagai orang kedua, atau orang yang sedang diajak berbicara,
kondisi sebagai orang ketiga, atau orang yang di bicarakan atau orang yang tidak
ada di tempat pembicaraan sedang berlangsung.

Personal pronoun
First person Second person Third person
I You He
Me Yours She
We Yourself It
Us Yourselves Him
Her
His
Hers
Himself
Herself
Its
Itself
They
Them
Themselves
Their
Theirs

Baik setelah berbagai penjelasan prnoun kita akan berikan bentuk secara
keseluruhan dari pronoun, sebelumnya kami tidak menjelaskan tentang pronoun
yang akan diposisikan dimana, walau sudah disinggung diawal bahwa pronoun
dapat berposisi sama dengan noun yang dapat berada minimalnya di posisi
subjecy dan object. Berikut table yang umum diketahui dan paling popular
dikenal dalam pembelajaran bahasa inggris.

Subject Object Possessive Possessive Reflexive


adjective pronoun pronoun

I Me My Mine Myself
You You Your Yours Yourself
They Them Their Theirs Themselves
We Us Our Ours Ourselver
He Him His His Himself
She Her Her Hers Herself
It It Its Its Itself

6. Conjunction

Conjunction merupakan kata yang digunakan untuk menyambungkan beberapa


kata baik yang setara maupun yang tidak setara, penyambungan ini berfungsi
minimalnya agar dapat membuat kalimat terhindar dari kesalahan dikarenakan
terjadinya penumpukan posisi subject ataupun object juga dapat menjadi
pelantara agar dapat membuat kalimat yang kompleks, kenapa kami sampaikan
“setidaknya” karena untuk menyelamatkan kalimat dapat juga menggunakan
tanda baca yang beragam. Baik kembali pada conjunction itu sendiri, bila dilihat
dari jenis dan fungsinya maka conjunction memiliki beberapa macam
pengelompokan, secara garis besar ada dua yang pertama dikategorina sebagai
compound conjunction dan yang kedua adalah complex conjunction. Demikian
kami sampaikan beberapa macam dari conjunction berdasarkan kelompok besar
tadi .
a. Compound conjunction
conjunction ini difungsikan untuk menggabungkan mulai dari kata tunggal
hingga menggabungkan kalimat, baik yang setara ataupun yang tidak setara.
Beberapa bentuk khusus untuk conjunction ini sangat umum dikenali bahkan
banyak yang mengira bahwa yang dimaksud dengan conjunction adalah kata
kata yang ada dalam kelompok ini. Itu dikarenakan seringnya kata dalam
kelompok ini yang digunakan dalam keseharian, semenjak awal pembelajaran
bahasa inggris. Pada kelompok yang pertama ini memiliki dua cabang yaitu ke-1
coordinate conjunction dan ke-2 correlative conjunction Berikut penjelasan
conjunction yang kami maksudkan:

ke-1. Coordinate Conjunction

coordinate conjunction merupakan kata-kata sambung yang paling umum


digunakan dalam hampir disetiap kalimat untuk menyambungkan baik secara
kata, secara posisi seperti subject, object dan sampai pada kalimat yang
disambungkan. Untuk lebih jelasnya kami akan berikan contoh dalam bentuk
table:

Coordinate Conjunction
And Dan * They invite me and my classmate
But Tapi * Some of them came but other don’t
Or Atau * The directure will give phunishment to me or them
Nor Tidak juga * They can not accept it nor refuse it
For Karena They were absent yesterday, for they were sick
Yet Tetapi They knew, yet they still refuse to come
So Sehingga We were tired, so we took decision

Hint: * boleh bersama dengan (,) comma boleh juga tidak.


Semua anggota coordinate conjunction tidak diperbolehkan diletakan
diawal.
Perhatikan bahwa beberapa kata dalam coordinate conjunction memiliki
kata yang mirip dengan kata lain namun dengan arti yang berbeda,
seperti kata “yet” yang berarti “belum” bukan conjunction, “for” yang
berarti “untuk” bukan conjunction dan “so” yang berarti “jadi” bukan
conjunction.

Ke-2. Correlative Conjunction

Conjunction ini sama-sama menyambungkan kata atau kalimat, namun


penyambungan itu dilakukan dengan “penyambung” yang berpasangan. Seperti
yang kami contohkan dalam bentuk table
Contoh
Correlative Conjunction
Either or Either you learn how to do it or you will have to face the
consequences.
Neither nor Neither did Rachel nor her friends make it to the event.
Not But also Not only did they block the road but they also kept
only shouting slogan.
whether or Peter was saying that he is not sure whether he should
stay back tonight or leave home immediately.
No than No sooner did my mom complete all the kitchen work
sooner than she started cleaning the house.
rather than He’d rather do something useful than wasting time on
this.
such that My partner did such a stupid thing that everyone mocked
him.
scarcely when Ramesh had scarcely left work when his boss called and
had to go bacj into the office again.
as as There are as many spoons as there are forks.
many
Both and Both indhu and sheena like the movie.

b. Comlex Conjunction

Definisi dari conjunction ini adalah kata sambung yang menghubungkan antara
clause yang ada dua bentuk yaitu independent clouse juga dependent clause,
kebutuhan mendatangkan conjunction ini dalam konteks agar kedua clause
tersebut dapat menjadi kalimat yang tepat, conjunction ini berisikan seperti
dibawah ini: When, While, Which, What, When, Where, That, After, Before,
Till, Until, Because, Although, If dsb berikut beberapa contoh untuk conjunction
ini:
He was talking on the phone when I arrived.
We stayed there until we finished our work.
After she graduates, she will get a job.
I had left before he came.
He went to bed because he was sleepy.

7. Preposition

Preposition merupakan kata yang digunakan untuk memecah kalimat, dimana


biasanya preposition ditempatkan didepan atau dibelakang, preposition sendiri
lebih dikenal dengan kata depan. Macam-macam kata yang termasuk dalam
kategori preposition sangatlah banyak, apalagi preposition itu sendiri memiliki
fungsi yang beragam, bahkan kata dalam preposition banyak yang serupa dengan
kata yang digunakan oleh kelas kata lain, lagi-lagi clue nya adalah pemberian arti
yang dari kata tersebut, dan tentu penempatan dari kata itu semua. Baik disini
kama akan memberikan sedikit tentang preposition, preposition yang kami sajikan
bahwa preposition itu dibagi menjadi tiga macam diantaranya

a). preposition of time

Seperti mananya preposition ini akan menunjukan waktu ketika diaplikasikan


dalam sebuah kalimat, preposisi untuk waktu ini memiliki 3 kata saja dan ke-3
kata tersebut sangatlah umum diketahui, bahkan seringkali apabila menjelaskan
tentang preposition pasti yang come up di fikiran kita ketiga preposition ini,
mereka adalah “in, at, on “ namun walau ini merupakan pronunciation yang
sangat umum, seringkali terjadi kesalahan dalam penggunaannya disini kami
sampaikan bagaimana cara penerapan ke tiga kata tersebut dan kapan
penerapanya.

Penggunaan “in”, “on”, “at” pada preposition of time


In Digunakan pada waktu yang tidak spesifik I ate in the morning
dalam sehari, pada bulan, tahun, atau musim I’ll graduate in December
We can’t gon in this season
On Digunakan unuk hari atau tanggal I went home on last Sunday
Diaz held party on her BD
We’ll start on 16th June
At Digunakan pada waktu yang studah tertentu She came at 10 o’clock
They had arrived at night
They finish it at midnight

b). preposition of place

Sama dengan kondisi yang sebelumnya preposition yang digunakan adalah


preposition dengan ketiga bentuk ini, namun seperti Namanya disini digunakan
untuk menunjukan tempat berikut penggunaannya

Penggunaan “in”, “on”, “at” pada preposition of place


In Digunakan untuk menunjukan kota atau Syafa lives in Lembang
negara I stay in Indonesia
I arrived in South Korea
On Digunakan untuk menunjukan jalan I found him on SOEHAT street.
atau kendaraan I was on bus when you called me
They met her on delman
At Digunakan untuk alamat yang tertentu. She loves to stay at her room
We stoped at merdeka street no 14
They decided sto stay at home

c). preposition of method or manner


preposition ini digunakan untuk menunjukan cara melakukan sesuatu, atau suatu
kegiatan, berikut kata-katanya

preposition of method or manner


By Digunakan untuk menunjukan cara He falls in love by accident
agar mendapatkan hasil tertentu I come here by bus

wit Digunakan untuk menunjukan cara, I slice the onion with knif
h sikap, atau benda dalam melakukan I love you with my heart
sesuatu

d) Preposition of direction

preposition ini digunakan untuk menunjukan arah, beberapa kata preposition yang
dapat pembelajar gunakan untuk tujuan ini adalah

preposition of Direction
Into Digunakan untuk menunjukan arah They traped into the same problem
dari seseorang yang bergerak, I split it into two
berpergian, dan juga benda yang
digerakan.
toward Digunakan untuk menunjukan Chiro said that he had feeling
rencana dari arah dari seseorang yang toward Alexa
bergerak, berpergian, dan juga benda She run away when saw someone
yang digerakan coming toward her

8. Article

Article seperti yang sering kita dengar adalah kata yang digunakan untuk
menunjukan jumlah dari benda, atau kadang kita hanya mengartikannya dengan
“sebuah” itu saja, bahkan kadang kita tidak mengetahui apa sebenarnya definisi
dari article itu sendiri, karena memang dari kamus tidak ada definisi khusus
tentang article itu sendiri, seringnya article ini diartikan dari segi fungsinya yaitu
kata yang memodifikasi noun atau menjelaskan kata benda. Baik selanjutnya kita
jelaskan tentang penggunaan dan macamnya:

a). Indefinite article

article ini merupakan article yang tidak tentu maka ketika menggunakanya lawan
biara kita haruslah telah mengetahui apa yang kita sedang bahas, jadi pada intinya
penggunaan article ini untuk menunjukan bahwa “noun” yang dimasukinya adalah
“ada”. Selanjutnya tentu kita sudah mengerti bahwa dengan article dapat
membrrikan indikasi dari kunatitas noun yang dimasukinya, tentu artinya adalah
tunggal,
articl Meaning First sound Contoh
e
a Sebuah Consonant We love to buy a phone then a laptop
an Sebuah Vowel An apple brand is the most well-known phone

b). Definate Article

article ini merupakan article yang membuat noun yang ada menjadi lebih spesifik,
dan membuat arti nounnya terbatas, untuk yang definite article ini hanya ada satu
bentuk kata yaitu “the” saja.

articl Contoh
e
The Please give me the book
You are the only one I love
I went to Jhon’s bakery yesterday, the cake is awesome
I saw the moon
The flowers is so beautiful
The money from you had wasted

Aturan umum untuk article adalah tidak duperbolehkan untuk menempaktan


article pada uncountable noun.
Khusus untuk “the” dilarang digunakan dalam beberapa kondisi diantaranya

Peratura Tidak diperbolehkan diletakan pada nama sebuah negara


n umum Tidak diperbolehkan diletakan pada nama sebuah bahasa
Tidak diperbolehkan diletakan pada nama-nama makanan
Tidak diperbolehkan diletakan pada nama seseorang
Tidak diperbolehkan diletakan pada gelar yang dikombinasikan
dengan nama
Tidak diperbolehkan diletakan pada suatu kepunyaan
Tidak diperbolehkan diletakan pada sebuah jenis pekerjaan
Tidak diperbolehkan diletakan pada nama toko
Tidak diperbolehkan diletakan pada tahun
Tidak diperbolehkan diletakan pada nama gunung, danau, dan pulau
Tidak diperbolehkan diletakan pada nama kota, jalan, stasiun, bandara

9. interjection

Interjection sering juga istilahkan exclamation merupakan kata yang sangat


unique karena interjection secara pengertian lebih kearah kata yang digunakan
untuk mengekspresikan emosi kita, baik mengekspresikan senang, atau terkejut
atau mungkin sedih, dan lain lain.
Carapenggunaannya pun cenderung sangat mudah sekali, kenapa karena
memang kita hanya perlu menambahkan tanda seru saja, kelas kata apa saja
yang dapat dijadikan interjection atau dapat menerima tanda seru, sebetulnya
hampir semua kelas kata seperti, verb, noun, adjective, pronoun, dsb. Berikut
contoh dalam table

Emotion
Happy Thank God! The result is amazing (hooray! yay!, bingo! Bravo! Etc
Surprised Wow! Did you finish the TOEFL test. (wow! ouch!, ah!, whoa!, ect)
Shocking What! How could you get the scretch?
Frightened No! don’t leave me it’s too dark (hah!, ugh!, etc)
Greeting Hi! How is it going ? (helo!, hola! Morning!, etc)
Mad Excuseme! You block my way (ah!, huh!, etc)
Beberapa kata yang serind digunakan dalam exclamation in diantaranya
See!, okay!, ho!, ehm!, poh!, nonsense!, well!, never!, oho!, aha!
Bye!, out!, off!, what?, sure?, hah?, great!, marvellouse!, yippie!
Sst!, oh, God!, see you!, farewell, away!, there you are!,

C. Phrase

Phrase kita sudah sampaikan sebelumya di awal namun disini kita focus
menjelaskan beberapa phrase macam phrase itu sendiri, macam-macam phrase
setidaknya memiliki 11 macam, namun secara umum yang sering sekali
digunakan ada 5 macam phrase diantaranya adalah: Noun Phrase, Ajdective
Phrase, Adverbial Phrase, Prepositional Phrase dan gerund phrase. Sebelum
menjelaskan lebih jauh kamu perlu mengingatkan dulu bahwa dalam phrase
secara umum kita perlu memastikan dua hal penting yang menjadi bagian dalam
phrase yaitu posisi “Head“ yang biasanya menjadi kata yang menjadi inti dari
phrase atau menjadi kata yang di jelaskan dan posisi “modifier” sebagai kata
yang menjelaskan “head”, walau dalam beberapa bentuk tidak menggunakan
kedua hal tersebut.

1. Noun Phrase

Phrase yang pertama ini adalah phrase yang intinya berada pada noun, atau
“head” nya dalah noun, kemudian untuk yang menempati posisi “modifier”
adalah “Adjective” dan kadang juga “noun adjung” atau noun yang diposisikan
sebagai adjective. Secara penempatan dalam sentence noun phrase dapat
berposisi sama seperti posisi “Noun” seutuhnya, secara umum posisi “head”
berada setelah “modifier” walau bisa jadi ada juga “modifier” berada setelah
“head” walau sangat jarang seklai, silahkan perhatikan table dibawah ini.
Noun Phrase pattern
Modifier Head
Adjective Noun
Wise Person
Green Apple

Noun Noun
Book Store
Foot Ball

2. Adjective phrase

Phrase yang selanjutnya adalah adjective phrase tentu yang akan menjadi point
nya adalah adjective atau adjective nya akan menjadi “head” dan “modifier”
adalah kelas kata “Adverb”, secara fungsi prase ini tentu akan berposisi seperti
adjective pada umumnya yaitu menjadi penjelasn dari “noun” maka adjective
phrase bisa menjadi modifier dari noun phrase juga, untuk adjective phrase
memungkinkan memiliki beberapa modifier jadi beberapa sumber memberikan
urutan untuk adjective yang di gunakan. Yaitu: quantity/number, quality, size,
age, shape, color, proper adjective, purpose/qualifier.

Adjective Phrase Pattern


Modifier Head Modifier (enough)
Adverb Adjecive Adverb
Quiet Small
Tall Young
White Little
Fancy Red
Barely Smiles
So Afraid
Some Warm
Bulky Black
Any False
Three Sweet
Extremely Hard
Really Curious
Hardly Happy
Good Enough
Smart Enough
Green Enough

Contoh:
I met a young tall handsome lecture when I was in the classroom.
A fisrt winning tall runner came into the finish line.
She never feels alone living by herself.

3. Adverbial phrase

Phrase yang satu ini adalah phrase yang unique juga karena terbentuk dari dua
adverb karena baik “head” maupun “modifier” kelas katanya adalah aeverb,
secara posisi dalam kalimat tentu adverbial phrase ini dapat berada sebagai
modifier dari adjective phrase juuga bisa menjadi pemberi penjelasan tambahan
untuk verb dalam kalimat, dan mohon diingat bahwa penempatan adverbial itu
sangat fleksibel tergantung bagian mana yang akan di beri penekanan dalam
kalimat yang dimasukinya. Phrase ini seperti yang telah disampaikan
menggunakan adverb juga sebagai modifier berikut adverb yang dapat menjadi
modifier dari adverbial phrase: qualifier (too, very, so, enough, ect), berikut
contoh penggunaanya.

Adverb Contoh
too It’s too slowly, you cannot make it
Very We see them work very quickly
So He demonstrated it so nicely
Enough It must be slowly enough for you to follow

Selain dari contoh diatas adverbiar phrase juga dapat berupa prepositional
phrase yang berfungsi sebagai adverb, diantaranya ketika adverb tersebut
berposisi sebagai berikut:

Type Function Contoh


Manner Menjelaskan bagaimana itu terjadi Ember spoke of him with pride
Place Menjelaskan tempat terjadi I put it on the floor
Purpose Menjelaskan alasan terjadi I’m taking it to pay the rent
Time Menjelaskan kapan terjadinya I’ll take rest after dinner

4. Prepositional phrase

Prepositional phrase merupakan phrase yang tidak menganut pembahasan


“head” dan “modifier”, maksudnya dalam phrase ini kita tidak akan menemukan
bagian “head” atau “modifier”, system punyusunannya itu mengacu pada
preposition dan object of preposition saja, jadi bagian yang akan ada dalam
prepositional phrase yang kita buat itu hanya perlu menerapkan preposition dan
pilih untuk object of preposition itu saja, object of preposition juga sama seperti
object pada umunya maksudnya seperti penjelasan object sebelumnya yang
dapat menempati posisi object dalam kalimat itu pun dapat menempati posisi
object dalam preposisi, maka yang dapat berada menjadi objet of preposition
adalah : noun, pronoun, noun phrase, gerund, dan to infinitive. Selain dari itu
fungsi dari prepositional phrase ini dalam sebuah kalimat kebanyakan akan
menjadi penjelas atau keterangan oleh karena itu prepositional phrase sering
berposisi sebagai Adverb, walau dapat juga berposisi sebagai adjective.
Prepositional phrase juga memiliki setidaknya dua jenis preposisi yang
digunakan yaitu bentuk single preposition dan complex preposition, berikut
contoh dalam table

Single preposition Contoh


Since Since you are here I feel so happy
After I will continuous my job after lunch
To I will go training to Korea
Without Without you I still can live my life
Between I stay between you and him
With Never ruin the promes with an excuse
In In 20th century, pupil always use smart phone
Trough You can get your dream through studying
By We will pass the problem by the time
For For many reasons, I must be here
Unlike Unlike you, I can’t forget that thing
At At night we can see the activity
Of He is the man of the year
On We must do this on purpose
Complex preposition Contoh
Next to I sit next to you
In front of The bulding in inforn of city garden
On behalf of You can do it on behlf of the dean
According to According to my experience it’s hard to prove it
Because of It ruins because of you
Far from If you stay here you are far from problems
Along with Graduation is along with farewell
As well as If I can do this as well as you
Due to The man is angry, due to his mistaken

5. Gerund phrase

Phrase yang terakhir yang kita pelajari dibuku pertama ini adah gerund phrase,
sesuai dengan katanya disini pembuatan dari phrase nya mengedepankan gerund,
gerund sendiri seperti yang telah disampaikan diawal adalah bentuk kata yang
terbuat dari kata “verb” yang bersama denga “ing”, yang mana secara kelas kata
tidak lagi menjadi keluarga verb dalam pengaplikasiannya dalam sebuah
kalimat, namun gerun ini menjadi noun, maka tentu dapat berada pada posisi
noun seperti pada umumnya. Gerund phrase sendiri selalu mengawali phrasenya
dengan dirinya tidak seperti keumuman phrase yang telah kita bahas yang perlu
ada modifier di awal.

Berikut beberapa contoh dari gerund phrase

Position Contoh
Subject Gerund phrase
Sleeping through the night is my purpose Sleeping through the night
Watching videos are my hobbies Watching videos
Running with bare foot was very bad idea Running with bare foot
Object
I always prefer eating dinner alone
My son loves playing broken toys
They do like swimming with dolphin
Object of preposition
They all leave after cooking some moodles
By complaining like this, you’ll get nothing
May said keep diringking for helping your issue

D. Clause

Pembahasan selanjutnya adalah tentang clause, menyambung pembahasan


tentanng clasue sebelumnya bahwa clause merupakan susunan dari beberapa
kata yang berpolakan subject dengan predicate atau dengan verb, dengan
demikian ini hampir sama dengan sentence, namun clasue sendiri memiliki
fungsi dan bentuknya sendiri, diantaranya clause terbagi menjadi dua macam
secara garis besar, yaitu: independent clause atau ada yang mengistilahkan
dengan main clause, dan yang bagian selanjutnya ada juga dependet clause.
Berikut penjelasan dari kedua clause ini

1. Indepenpednt clause atau main clause

Clause ini adalah clause yang seperti namanya dapat berdiri sendiri, secara
bentuk mirip dengan sentence bahkan ada yang mengatakan clause ini juga
sebagai sentence, kemiripanya karena clause ini dari segi konteksnya sudah
lengkap dan dapat difahami artinya, kemudian posisi-posisi didalamnya juga
sudah lengkap maka clause ini serupa, namun bila kita bandingkan dengan
bahasa indoneisa maka akan sedikit lebih terlihat perbedaannya karena dalam
bahasa indoneisa main clause atau independent clause ini diartikan sebagai
induk kalimat, yang sifatnya sama yaitu bisa berdiri sendiri dengan arti dan
pemahaman yang utuh tanpa harus menyertakan anak kalimat. Demikian
penjelasanya sekarang kita akan lihat contohnya dalam table

Contoh kaliamtat majemuk / complex sentence


She did not understand the lesson eventhough the lecture had explained it well
Independent clause Dependent clause
She did not understand the lesson Eventhogh the lecture has explained it well
Dapat dilihat disini bahwa independent Dependent clause tidak dapat berdiri sendiri
clause dapat difahami dan sudah karena tidak dapat memberikan pemahaman
lengkap terlebih sebagai tanda disini yang utuh disebabkan adanya conjunction
tidak di dahului oleh conjunction yaitu kata “eventhough”

2. Dependent clause atau subordinate clause

Perbedaan yang mencolok seperti contoh dalam table diatas bahwa dependent
clause memang tidak dapat menyajikan makna yang utuh itulah mengapa
dikatakan sebagai dependet clause, atau clause yang bergantung, bergantungnya
clause ini kepada independent clause agar artinya bisa utuh, ciri dari dependent
clause ini selalu bersamaan dengan conjuction yang berfungsi menyambungkan
kalimat dan secara arti dapat membuat dependent clause sempurna. Selanjutnya
berdasarkan clause disini akan muncul beberapa macam clause tergantung dari
fungsinya yang umum ada setidaknya 3 clause diantaranya adalah: noun clause,
adjective clause dan adverbial clause. Berikut penjelasannya

a. Noun clause

Clause ini hampir sama dengan noun phrase yang intinya ada pada noun
tentunya, namun karena ini merupakan clause tentu bentunya akan jauh lebih
lengkap dengan adanya verb didalamnya dan yang terpenting adalah noun clause
selalu dapat berada seperi apa saja yang dapat di tempati oleh “noun”, noun
clause sendiri memiliki beberapa conjunction yang digunakan seperti dalam
table dibawah:

Noun clause
Question Fungsi Contoh
What ever Biasanya digunakan What she said was
What time, kind, day… dalam kondisi menjadi hurting my hart
Who ever subject atau menjadi There is no reward for
Whose object dan tentu dengan whomever finishes first
Whom ever bentuk yang seperti The girl comes from
Which ever bertanya where many people live
Where ever in poverty
When ever
How long, far, many….

If atau whether Digunakan untuk kalimat Where does andy live? I


jawaban dari bentuk yes- wonder if he lives in Bali
no question, atau Where does andy live? I
reported speech dari do not know whether he
pertanyaan tersebut lives in Bali or not

That I assume that he will


Conjunction ini never come
Assume that
digunakan untuk mental
Believe that
activity, biasanya
Discover that They discover that fish
bersama dengan verb
Dream that also can sleep
tertentu.
Guess that
Hear that People believe that they
Hope that will be happy after
Know that donating some money
Learn that The lecture has approved
Notice that that the methode is really
Predict that effective
Prove that Charls thinks that the
Realize that group of students will
Suppose that arrive soon
Suspect that Gamers hope that people
Think that will not have negative
thinking about them

Dalam noun clause menggunakan kata “that” memiliki banyak cabang


pembahasan kami akan sampaikan dibuku selanjutnya.

b. Adjective clause

Clause yang selanjutnya adalah adjective clause yang memiliki nama lain atau
istilah lain dengan nama relative clause, secara fungsi dalam kalimat adjective
clause tentu saja sama dengan “adjective” secara umum, yang memungkinkan
berada dalam posisi-posisi tertentu, selain daru itu adjective clause sendiri sering
digunakan untuk menambah informasi baru tentang subject dari independent
clause yang ditempelinya, untuk adjective clause sendiri memiliki dua jenis
secara garis besar berdasarkan kata yang menyambungkanya merea adalah:
restrictive dan non-restrictive.

Rumus penggunaan adjective clause

Adjective clause
Relative pronoun Subject/no subject Verb
Which, who, that No subject Hit
The boy, who was angry at his friends, hit the floor
Relative Adverb Subject Verb
When, where, why Alex / you Is / remember
The reason why Alex took the blame is that he did not want to see her cried

I still remember the when you fell asleep in the class of professor Mahfudz

Adjective clause
Restrictive Difungsikan mengidentifikasi noun, baik memperjelas
that atau menggabung noun
I prefer use smartphone that can capture a great picture
Non-restrictive sebagai informasi tambahan yang cenderung tidak terlalu
Whose penting adanya dalam kalimat yang dimasukinya
Alfaro, whose mom passed away 6 years ago, became success businessman

Untuk non-restrictive biasanya didahului oleh comma(,) sebelum katanya

c. Adverbial clause

Sepertihalnya clause yang lain untuk adverbial clause serupa dengan bentuk
adverb nya secara posisi dan fungsi, dalam pembentukanya adverbial clause ini
menggunakan bentuk sebagai berikut:

Adverbial clause
Subordinate conjunction Subject Verb + o/-
Adverb of time
As soon as you trust yourself, you will know how to be happy
After the game finished, the gamers discussed the next planning
Adverb of place
I take it with me wherever I go
They had planned to surprice him somewhere in the beach
Adverb of manner
She acts as if nothing was wrong
Adverb of reason/result
I do not have bank account, because I do not know my mother maiden name
Adverb of condition
She will come to the party only if I accompany her

Untuk sementara kami kira ini cukup, beberapa bentuk clause seperti yang kami
sampaikan masih ada beberapa dan kami akan jelaskan lebih detai di buku
selanjutnya.

E. Sentence

Definisi dari sentence adalah sebuar rangkaian yang berisikan unsur setidaknya
subject dan verb, yang tentunya dapat difahami maksud dari rangkayan tersebut.
Jadi kita dapat menyimpulkan bahwa ketika ada rangkaian subject dan ada verb
yang pemahaman yang dibangunya utuh itu adalah sentence. Seperti dalam
contoh: “I write an English book.” Disini bisa kita lihat bahwa rangkayan dari
beberapa kata tersebut memberikan pemahaman yang utun dan didalamnya
berisikan subject dan verb, maka contoh tersebut di kategorikan sebagai
sentence, selain itu subject sendiri adalah posisi yang mana posisi ini dapat
ditempati oleh beberapa kelas kata seperti yang telah kami jelaskan di beberapa
penjelasan diatas, subject apabila kita telaah dari segi pemahaman bahwa subject
ini adalah kata yang diposisikan dengan maksud sebagai setidaknya “pelaku”
dari sebuah kegiatan atau dari “verb”nya, kemudian “verb” seperti penjelasan
sebelumnya merupakan kata yang menunjukan makna aktifitas, beberapa lebih
suka mengistilahkannya bukan dengan subject dan verb tapi dengan kata subject
dan predicate. Namun kami berpendapat itu sama saja karena berdasarkan
penjelasan kami diatas itu sudah terjelaskan.

Namun sentence sendiri ternyata tidak hanya sesimple itu, yang kami jelaskan
barusan karena sangat simple dinamai dengan simple sentence, sedangkan
sentence memiliki beberapa macam diantaranya dalah: compound sentence,
complex sentence dan compound-complex sentence.
Berikut penjelasanya

1. Compound sentence

Compound sentence ini setidaknya berisikan dua independent clause atau dua
simple sentence yang mana keduanya di kombinasikan dengan adanya tanda
baca seperti dengan comma (,), atau dengan coordinating conjunction, atau bisa
juga dengan semicolon. Berikut kami contohkan dalam bentuk table

Compound Terdapat dua simple sentence dengan penghubung.


sentence
Comma (,) Contoh
You can make it right, I realize you also face some obstacle
Coordinating Contoh
conjunction She completed her review and she created her references list
Semicolon Contoh
We organized our sources; then, we upload it

2. Complex sentence

Complex sentence ini berisikan dua bentuk sentences atau lebih terperincinya
ada dua bentuk clausa dengan 1 independent clause dan 1 dependent clause,
untuk dependent clause nya baik ketika memiliki subject ataupun yang tidak
memiliki subject, kemudian untuk complex sentence ini biasanya menggunakan
subordinate seperti kata (as, because, after, although, when) atau menggunakan
relative pronoun seperti kata (who, that, which), untuk dependent clasue yang
ada disini juga berposisi mengindikasikan subject dari kedua clause, selanjutnya
apabila dalam pembuatanya dependent clause di awal maka kita perlu meletakan
comma (,) setelah dependent clause tersebut, dan apabila diawali dengan
independent clause maka kita tidak perlu meletakan comma (,). Berikut
contohnya

Complex Terdapat dua clause yaitu independent clause dan dependent


sentence clause.
Comma (,) Contoh : dependent clause + Indepenedent clasue
ketika Although they completed their task, they stil needed to work on
dependent her research
diawal
Tanpa (,) Contoh : independent clause + dependent clause
ketika I studied English for many years as they were not so interesting
independent
diawal
Ketika Contoh
subjectnya
tidak ada After eating lunch at the tin, George went to the class
disalah satu
clause

3. Compound-complex sentence

Sentence yang terakhir ini memiliki setidaknya dua independent clause dan satu
dependent clause, tentu dengan demikian kalimat yang dibuat akan jauh lebih
kaya lagi, perlu diingat bahwa akan serupa dengan penjelasan sebelunya untuk
menggabungkan katanya kita perlu menambahkan beberapa hal seperti kata
sambung atau tanda baca.
Berikut contoh dalam sebuah kalimat

Compound – complex sentence


Contoh The two soccer players lost their game, joined their other
teammates for lunch and they went to the movies
Independent The two soccer players lost their game
Dependent joined their other teammates for lunch
Independent they went to the movies

4. Simple sentence

Simple sentence sendiri memiliki bebrapa macam bentuk sesuai dengan tujuan
pembuatanya diantaranya adalah:

a. Declarative sentence

Bentuk yang satu ini merupakan simple sentence yang tujuanya untuk
memberikan sebuah fakta, alasan, statement, dan juga jawaban dari pertanyaan
yang diberikan, dan biasanya diawali dengan kaya “yes” atau kata “no” atau
hanya mewakili dari kedua kata tersebut seperti contoh:

Declarative sentence
Pertanyaan Jawaban (declarative sentence)
Will you please open the door, Yes I will
if you can
Are you coming with us to No, I better syat at home for some
participate in the fast? pending work

b. Interrogative sentence

Bentuk yang ini merupakan bentuk yang paling sering digunakan dan sudah
sangat umum digunakan, dan biasanya menerapkan bebrapa kata sebagai
penanda bahwa kalimat tersebut merupakan kalimat tanya atau interrogative,
beberapa hal yang perlu diingat bahwa interrogative sentence ini sedikit berbeda
dari segi strukturnya karena jelas bentuknya menyesuaikan dari apa yang
ditanyakan, kemudian tentu perlu ada tanda tanya (?).

Interrogative sentence
Pertanyaan (Interrogative sentence) Jawaban (declarative sentence)
What will you do tomorrow? I will go to work
How many times do I have to tell You just need to tell me once
you?
c. Imperative sentence

Tipe seperti ini merupakan tipe yang lebih mengacu pada sebuah perintah,
instruksi, possibility, dan informasi, dalam sentence ini umum menggunakan
kata “please, let, could, etc. dan untuk tipe ini sering menggunakan tanda seru
(!) diakhir sentencenya. Seperti contoh

Plese, may I have your attention!


Could you please fisnish the job!
Shut the door!
Don’t eat that, you’ll get hurt

d. Exlamatory Sentence

Sentence ini merupakan sentence yang fosusnya untuk mengexpresikan emosi,


sepertihalnya exlamatori pada umunya, namun disini dibentukan dalam bentuk
kalimat. Contoh

Bravo! We won the game


Yippee! We have finished with this book
Oh! I am so sorry to hear that

F. Tenses

Bagian terakhir pada bab III ini adalah tentang tensis, kami sangat menyadari
bahwa pembelajar sudah mempelajari materi tenses berulang ulang di berbagai
level sekolah formal, olehkarenanya kami hanya akan membahas sekilas saja
tentang tenses ini, seperti yang diketahui oleh semua pembelajar bahwa tenses
ini identic dengan rumus dan rumus yang tentu pendekatan yang dilakukan
kebanyakan akan pada pendekatan menghafal, kami rasa itu tidak keliru itu baik
namun menurut kami perlu kiranya dalam tenses ini kita mempelajari tentang
maksud dan tujuan penerapan tenses tersebut.
Baik kami akan memulai pembahasan disini dengan membahas apa saja unsur
yang ada dalam tenses, dalam tenses sebetulnya hanya ada dua hal yang menjedi
tolak ukur, perlu di ingat bahwa tenses tersebut ada untuk memudahkan
pembelajar dalam penggunaanya sebagai means of communication bukan untuk
mempersulit atau membingungkan kita sebagai pembelajar, kita lanjutkan kedua
hal tersebut adalah: event dan time
Jadi bila dilihat dari situ kita hanya perlu mengingat bahwa tenses tidak akan
jauh dari kedua hal tadi, dan kami disini hanya akan menjelaskan bagaimana
cara membentuk rumus dalam tenses, caranya adalah dengan penggabungan
beberapa tanda dalam tenses itu sendiri, dan fahami maksud kita apa yang ingin
disampaikan itu saja sebenarnya. Adapun terjadi banyak sekali bentuk dalam
tenses hanya untuk menyesuaikan dari apa yang mau disampaikan oleh
sipengguna tenses itu sendiri, maka jangan heran apabila tenses yang digunakan
secara umum apalagi dalam percakapan kebanyakan hanya menggunakan tenses
yang itu-itu saja tidak berubah ke beberapa bentuk tenses yang lain. Kenapa
demikian karena dianggap cukup dengan bentuk tersebut apa yang akan
dikomunikasikan sudah tersampaikan. Namun berbeda dalam konteks tulisan
dalam tulisan kita sangat membutuhkan tenses karena walau maksud yang
disampaikan sudah dapat difahami, terkadang maksud tersebut bisa menjadi
membingungkan apa bila tidak di bantu dengan penggunaan tenses yang tepat,
itulah kenapa banyak sekali alat untuk membantu pembelajr mempelajari bahas
inggris dengan beberapa aplikasi.

1. Clues of tenses

Untuk sekarang kami sarankan pembelajar hanya mengingat beberapa clue atau
tanda yang nantinya akan menjadi cikal bakal rumus dalam tenses, perhatikan
table di bawah ini

Time/event Cluses Keterangan


Informasi/statement
V1 (AI/BI)
Present dengan waktu
eat / eats/ is /am/ are/ be etc
sekarang
Tinggal di pasang
Simple Ø atau tidak ada rumus kerena tidak merubah
apa-apa
Menceritakan yang
V2
Past telah terjadi, tidak ada
ate/kept/knew/ spoke etc
dampak
Will/shall + V1 BI Merencanakan
Future Will go, shall leave, will drink, kegiatan, baru akan
shall eat dilaksanakan
Have/Has + V3 Kegiatan yang sudah
Perfect Have gone, has left, have sempurna dan
drunk, has eaten berdampak
Kegiatan sedarng
Be/is/am/are/ + V1 Bi + Ing
berlangsung ketika
Continuous I am singing, you are listening,
pembicara
he is leaving
mengucapkanya

Selanjutnya kita hanya perlu menggabungkn saja sesuai dengan apa yang kita
ingin sampaikan, caranya tinggal memasangkan saja, kami berikan contoh dalam
table

Simple present
Simple Ø
Present V1 Ai/Bi
Maka
Simple present S + V1 Ai/Bi
Contoh I see you See = V1 Bi
Anton watches movie Watches = V1 Ai

Penjelasan: simple present terlihat tidak mengalami perubahan apa-apa


dikarenakan “simple” itu tidak memiliki tanda apa-apa, selanjutnya present
membutuhkan V1 baik Ai atau Bi, karena tidak ada perubahan apa-apa maka
kembali pada rumus awal yaitu: Subject + V1 Ai/Bi + O (apabila transitive)

Future perfect
Future Will + V1 Bi
Perfect Have + V3
Maka
Future perfect S + will + Have + V3
Contoh I will have eaten the meatball Eaten = V3

Penjelasan: future perfect, dalam rumus future kita wajib meletakan


“will”dengan V1 Bi, dan perfect harus ada Have beserta V3, disini posisi dari
will sendirian maka will akan turun, kemudian V1 Bi satu posisi dengan “Have”
maka have harus dengan di bentukan V1 Bi, yaitu “Have” dan posisi V3 selaras
dengan Verb ordinarinya maka verb ordinarilah yang di V3 kan make “eat”
menjadi “eaten”

Past future perfect


Past V2
Future Will + V1 Bi
Perfet Have + V3
Maka
Past furute perfect S+ Would + Have + V3
Contoh I would have learned grammar for long Learned =V3

Perhatikan posisi dari katanya, untuk will kenapa menjadi “would” karena V2
dari kata “will” adalah “Would” kenapa di V2 kan karena secara urutan memang
menempati posisinya dari past yang perlu menggunakan V2. Selanjutnya posisi
“have“ berada di V1 Bi jadi tetap berbentuk “Have” dan V3 berada di posisi
Verb Ordinari dai “learn” menjadi “Learned”

Sekrang silahkan anda membuat rumus.


Future perfect continuous

Maka

Contoh

Penjelasan:

Simple Past

Maka

Contoh

Penjelasasn:

Past continuous

Maka

Contoh

Penjelasan:

Present perfect
Maka

Contoh

Penjelasan:

Future continuous

Maka

Contoh

Penjelasan:

2. Positive dan Negative sentence

a. Positive sentence

Dalam positive sentence akan mengacupada bentuk dari sentence secara umum
yang diginakan untuk pembuatan sentence yang umum kita ketahui setidaknya
akan berbentuk

Subject Verb Object

Seperti yang telah dibahas bahwa posisi subject selalu diawal untuk bentuk
positive sentence atau bentul simple sentence. Kelas kata yang dapat menempati
posisi ini adalah noun, pronoun, gerund, dan frase dari ketiganya. Tentu kita
masih mengingat untuk verb sendiri ada yang wajib memiliki object dan ada
yang bahkan tidak diperbolehkan memiliki object seperti dalam pembahasan
“Verb”, selanjutnya seperti halnya subject, kelas kata tertentu juga dapat
menempati posisi object.

b. Negative sentence
Untuk bentuk negative sentence agak sedikit berbeda, karena kita perlu
nemempatkan kata untuk mengindikasikan bahwa kalimat tersebut adalah
kalimat yang negative diantaranya kita perlu nemenpatkan kata adverb berupa
kata “not” dan kadang boleh juga dalam kondisi tertentu dengan kata “no”. ada
ketentuan yang perlu diingat dalam penembatanya yaitu, “setiap not harus
bersama dengan auxiliary verb ketika sentence nya menggunakan verb yang
verbal” dan ketika sentence dengan menggunakan verb yang nominal maka
tinggal tempatkan “not” setelah verb. Berikut gambaran dalam bentuk table

Subject Verb auxiliary not Verb ordinary Object /no object


Contoh
People Will Not Eat Stone
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa verb auxiliary selalu
berada di awal dan ordinary selalu berdempetan dengan objectnya
atau dengan CSnya. “not” akan selalu berada setelah verb auxiliary
pertama.
Subject Verb not Verb Verb Object/no
auxiliary auxiliary ordinary object
Contoh
Rosliana Has Not Been Studying English
Pada contoh yang kedua ini terlihat bahwa ada dua verb auxiliary yaitu “has”
dan “been” tetap penempatan “not” selalu ada di setelah auxiliary verb yang
pertama yaitu setelah kata”has”.

Pertanyaan nya bagai mana apabila dalam sentence “tidak terdapat verb
auxiliary” apakah harus di tempelkan saja setelah verb ordinary? “tentu tidak”
dalam sentence yang verbal ketika tidak ada verb auxiliary maka kita diharuskan
menambahkan verb auxiliary untuk penempatan “not”. Dalam kasus ini ada satu
kata dengan cabangnya yang dapat ditambahkan, yaitu kata “do” dan cabangnya
yaitu “does” atau “did” (untuk kondisi past), perhatikan contoh di dalam table

Subject Verb ordinary Object/no object


Contoh
Putry Loves Singing
Pada contoh ini hanya ada satu verb yaitu “loves” dan tentu tidak memiliki
verb auxiliary ketika di negative kan maka tidak boleh kita langsung
menambahkan “not” setelah kata “love” tapi kita perlu menambahkan “do”
atau cabangnya
Putry Does not Love Singing
Jadi kita perlu menambahkan kata “does” sebagai auxiliary verb dan
menempelkan “not” kemudian kita munculkan lagi verb ordinarinya yaitu
kata”love” tanpa penambahan apa-apa (tidak lagi versamaan dengan “s”) atau
tidak perlu menuliskan “loves” karena sudah di wakili denga kata “does”.
Kondisi selanjutnya ketika bentuk past tense akan serupa prosesnya seperti yang
sebelumnya seperti contoh dalam table

Subject Verb ordinary Object/no object


Contoh
They Loved Football
Dalam contoh yang kedua ini kondisinya sama, sama-sama tidak memiliki
verb auxiliary dan akan di negative kan maka kita perlu menambahkan verb
auxiliary karena verb yang disini menggunakan verb 2 maka auxiliary nya
pun berupa verb 2 dari kata “do” yaitu taka “did” baru kita tambahkan “not”
menjadi
They Did not Love Football
Mohon perhatikan disini auxiliary nya adalah kata “did” bersama dengan
“not” dan yang berubah adalam verb ordinary nya wajib kembalai pada
bentuk awal atau kembali kebentuk verb 1, dari yang tadinya “loved” menjadi
“love” saja, tidak boleh tetap menggunakan kata “loved” karena sudah
diwakili oleh kata “did” demikian ketika sentence yang berbentuk “verbal”

Bagaimana apabila berbentuk non-verbal atau nominal? Dalam sentence yang


menggunakan bentun nominal maka tidak perlu ada penambahan auxiliary, kita
hanya perlu menempatkan “not” di setelah verbnya, silahkan lihat table

Subject Verb CS/Adverb


Contoh
People Are Angry
Dalam contoh yang ke tiga ini menggunakan “tobe” berupa kata “are”
sebagai verb ordinary nya, yang mana “tobe” adalah verb yang dikategorikan
“non-verbal” maka ketika di negatifkan hanya perlu menempatkan “not” saja
tanpa pelu menempatkan atau menambahkan verb auxiliary lagi, menjadi
People Are not Angry
Dapat dilihat bahwa “not” langsung menempel pada kata “are” yaitu satu
satunya verb yang ada dalam kalimat ini, dan mohon di ingat bahwa hanya
“tobe” dan cabang nya saja yang bisa seperti ini, tidak dengan verb yang lain
seperti contoh lain dibawah ini
People were not angry
Dari sentence awal “people were angry”
He was not angry
Dari sentence awal “he was angry
I am not angry
Dari sentence awal “I am angry”
She is not angry
Dari sentence awal “she is angry”

c. Interrogative with yes/no answer


Bentuk sentence yang digunakan untuk bertanya atau lebih umum dikenal
dengan tema “yes/no question” atau lebih jelasna adalah sentence yang hanya
memerlukan jawaban persetuajuan dan penolakan sepertinin memiliki cara yang
sangat mudah dalam pembuatanya, yaitu dengan cara memindahkan auxiliary
verbnya saja kedepan posisi subkect dan menambahkan tanda tanya “question
mark” (?) dalam kondisi apapun, seperti contoh dalam table

Kondis awal
Subject Verb auxiliary Verb ordinary Object / no object
Haidar Is Taking a book
Ketika akan dibuat question maka hanya perlu memindahkan kata “is” sebagai
auxiliary verb kedepan kata “Haidar” yang merupakan subjectnya, kemudian di
akhir dari sentence nya perlu menambahkan “question mark” atau tanda tanya
(?), perhatikan kalimatnya
Is Haidar Taking a book?
Is didepan dan “Haidar” di belakang dari kata “is”, terakhir jangan lupa diakhir
dari kalimatnya perlu menempatkan tanda tanya (?).

Selanjutnya apabila sedari awal memang tidak memiliki auxiliary verb maka
hanya perlu menambahkan saja seperti kasus menegatifkan, namun penempatan
saja yang dirubah, karena ini merupakan question kita perlu menempatkan
auxiliary verb tambahannya di sebelum subject saja. Perhatikan table dibawah
ini

Kondisi awal
Subject Verb ordinary Object/no object
We Make Party
Dalam kasus ini centence di atas merupakan verbal sentence karena ordinary
verbnya tidak mennggunakan kata “tobe”, sentence ini menggunakan kata
“make” dan disini posisinya tidak ada auxiliary verb, olehkarena itu kita perlu
menambahkan auxiliary verb berupa kata “do” dan cabangnya yang ditempatkan
disebelum subject dan tanda tanya dikata paling akhir, berikut hasilnya:
Do We Make Party?
Terlihat kita menambahkan kata “do” yang difungsikan sebagai auxiliary verb
disini karena, sentence nya merupakan sentence yang verbial dan pemilihan
“do” tidak “does” atau “did” karena subjectnya menggunakan kata pronoun yang
plural, penjelasan lebih menditail ada di pembahasan sebelumnya. Contoh lain
Kondisi awal
Subject Verb ordinary Object/no object
Rahli Sold Junk food
Contoh selanjutnya ini sama hanya ada satu verb ordinary dan tidak memiliki
verb auxliliary dengan sentence yang verbal, maka ketika akan di bentukan
question kita perlu menambahkan verb auxiliary dari kata “do” atau cabang dari
kata “do”
Did Rahli sell Junk food?
Perhatikan bentuk kalimat jadinya, disini kita wajib menambahkan kata “did”
sebagai auxiliary karena bentuk kalimat awalnya dalah bentuk past tense, maka
muculah “did” diawal kemudian mohon ingat bahwa verb ordinarinya yaitu kata
“sold” berubah kembali ke bentuk verb1 nya yaitu kata “sell” karena bentuk V2
nya diambil oleh kata “do” yang menjadi kata “did” yangmana “did” merupakan
bentuk V2 dari kata “do”. Jadi sudah terwakili, dan janganlupa bahwa selalu
diakhir kata dalam question selalu ada tanda tanya (?).

d. Negative interrogative

Bentuk senjutnya dalah bentuk negative interrogative, bentuk ini merupakan


bentuk dimana secara arti akan membuat kalimat menjadi pertanyaan yang
biasanya dengan meaning menyanksikan, atau ketidak percayaan yang
ditanyakan kepada lawan bicara, dari segi bentuk pembuatannya ini tidaklah
begitu rumit dan terkesan sepele hanya perlu bentuk question yang ditambahkan
“not” di setelah auxiliary verb yang pertama itu saja mudah bukan, perhatikan
contoh pada table

Keadaan awal
Sellena Hits The enemy Simple (+)
does Sellena Hit The enemy? Question (?)
Sellena Does Not Hit The enemy Negative (-)
Does Sellena Not Hit The enemy? (-) + (?)
Does not Sellena Hit The enemy? (-) + (?)
Jadi pada dasarnya kita hanya perlu menempatkan saja, bentuk negative
interrogative yang kami sajikan ada dua bentuk, yang pertama kami sajikan dengan
menempatkan “not” setelah subject yang memiliki arti yang sama saja. Namun
kami hanya tunjukan bahwa khusus untuk bentuk negative interrogative memang
memiliki dua bentuk ini. Wlalaupun demikian yang paling sering digunakan adalah
bentuk yang menempatkan kata “not” langsung setelah verb ausxiliary.

Passive Voice

Merupakan bentuk tenses yang tidak begitu umum digunakan dalam keseharian
baik itu dalam speaking maupun dalam writing, hal yang membuatknya tidak
begitu aplikatifm itu disebabkan kebanyakan penutur asli bahasa ini lebih
mengedepankan bentuk active dibandingkan bentuk passive, namun dalam
kondisi tertentu bentuk passive sangat urgent digunakan. Oleh karenanya penulis
menganggap perlu untuk memkberikan sedikit penjelasan tentang passive voice,
berikut sedikit penjelasan terkait dengan passive voice:

Dalam pemahamannya passive voice mudahnya akan memberikan arti dengan


kandungan arti “di” atau mungkin bila pemberian artinya sedikit diperluas maka
ada kondisi yang berbeda dengan bentuk active, bentuk active voice
memberikan pemahaman bahwa “subject” adalah posisi dalam kalimat yang
menjadi pelaku aktifitas atau sebagai sosok yang menjadikan posisi “object”
sebagai korban dari aktifitas yang dilakukan oleh “subject”
Sedangkan dalam bentuk passive voice posisi “subject” tidak lagi menjadi
pelaku melainkan menjadi “korban”, setidaknya itu yang umum dalam
pengartian dalam bentuk passive voice.

Passive voice memiliki syarat dalam pembuatanya diantaranya adalam sebagai


berikut:
1. verb dalam passive voice selalu menggunakan verb yang kategorinya adalah
Transitive atau verb yang wajib memiliki object.
2. menyematkan “by” agent untuk mengindikasikan pelaku dalam kalimat
passive yang di tempatkan sebelum “object” nya passive voice

Kemudian tahapan pembuatanya biasanya dengan cara mengalihkan dari bentuk


active ke bentuk passive seperti dibawah ini:

1. memastikan verb ordinary dalam kalimaitnya menggunakan verb yang


transitive atau verb yang memiliki object
2. memposisikan “object” dalam kalimat active diposisikan pada posisi
“subject” dalam kalimat passive
3. memposisikan “subject” dalam kalimat active diposisikan pada posisi
“object” dalam kalimat passive
4. menambahkan “by” sebelum “object” dalam kalimat passive
5. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary dalam kalimat passive dan
merubah verb ordinary menjadi V3 kapanpun

I take book

I Take Book Simple present


Subject Verb ordinary Object Active voice

Book is taken by me
Book Is Taken By Me Simple present
Subject syarat V ordinary By agent Object Passive voice

Penjelasan:
1. “Book” yang tadinya object dalam bentuk active voice di posisikan dalam
posisi subject dalam passive voice
2. “I” yang tadinya subject dalam active voice di posisikan pada posisi object
dalam passive voice menjadi “me”
3. menambahkan kata “by” sebelum object dalam bentuk passive atau dalam
kalimat ini maka kata “by” nya di posisikan pada sebelum kata “me”
4. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary yaitu kata “take” dan
merubahnya menjadi Verb 3 maka menjadi “taken”
Note: to be atau kata “be” disesuaikan dengan subject dalam kasus ini karena
subjectnya adalah “book” maka “to be” nya menjadi “is”

I will invite you


I Will Invite You Simple future
Subject V auxiliary V ordinary Object Active voice

You will be invited by me


You Will Be Invited By Me SF
Subject V aux Syarat V ord By agent object PV

Penjelasan:
1. “you” yang tadinya object dalam bentuk active voice di posisikan dalam
posisi subject dalam passive voice
2. “I” yang tadinya subject dalam active voice di posisikan pada posisi object
dalam passive voice menjadi “me”
3. menambahkan kata “by” sebelum object dalam bentuk passive atau dalam
kalimat ini maka kata “by” nya di posisikan pada sebelum kata “me”
4. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary yaitu kata “invite” dan
merubahnya menjadi Verb 3 maka menjadi “invited”
Note: to be atau kata “be” disesuaikan dengan kondisi tenses awalnya ketika
future maka tentu menjadi “be” saja karena setelah “will” selalu bersamaan
dengan V1 bare infinitive.

I am speaking English
I Am Speaking English Present continuous
Subject V aux V ord Object Active voice
English is being spoken by me
English Is Being Spoken By Me PC
Subject V aux Syarat V oed By agent Object PV

Penjelasan:
1. “English” yang tadinya object dalam bentuk active voice di posisikan dalam
posisi subject dalam passive voice
2. “I” yang tadinya subject dalam active voice di posisikan pada posisi object
dalam passive voice menjadi “me”
3. menambahkan kata “by” sebelum object dalam bentuk passive atau dalam
kalimat ini maka kata “by” nya di posisikan pada sebelum kata “me”
4. menambahkan “to be” sebelum verb ordinary yaitu kata “is” dan merubahnya
menjadi Verb+ing maka menjadi “being” karena continuous selalu bersamaan
dengan “Verb+ing”
5. kemudian setelah “to be” syarat yang berubah menjadi “being” verb ordinary
nya yaitu “speaking” di bentukan menjadi verb 3 yaitu “spoken”
Note: to be atau kata “be” disesuaikan dengan kondisi tenses awalnya ketika
continuous maka tentu menjadi “being”.

Anda mungkin juga menyukai