Sistem bunyi dalam bahasa Indonesia yang dikenal dengan istilah “ fonologi” .Fonologi dalam
aturan ilmu bahasa dibagi dua bagian yakni :
1. Fonetik yaitu ilmu bahasa yang membahas tentang bunyi-bunyi ujaran serta bagaimana
bunyi ujaran itu dapat dihasilkan oleh alat ucap manusia.
2. Fonemik yaitu ilmu bahasa yang mengkaji bunyi – bunyi bahasa yang berfungsi sebagai
pembeda makna dasar.
Kata nyanyi ada 4 fonem dan 6 huruf perbedaan jumlah fonem dengan jumlah huruf pada setiap
kata, menunjukkan perbedaan makna antara fonem dengan huruf ( grafem ) ,jadi fonem adalah
satuan bunyi bahasa yang terkecil yang dapat membedakan arti. Fonem tidak berdiri sendiri ,
karena belum mengandung arti. Sedangkan huruf ( grafem ) , adalah lambang ( gambar ) dari
bunyi ( fonem )
A. FONETIK
Fonetik membahas bunyi –bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap manusia serta
bagaimana bunyi itu dihasilkan bunyi bahasa
Berdasarkan ada tidaknya rintangan terhadap arus udara dalam saluran suara, maka bunyi
bahasa dibedakan menjadi dua kelompok yakni vokal dan konsonan Jika bunyi ujaran yang
keluar dari paru – paru tidak mendapat halangan maka bunyi yang dihasilkan adalah bunyi
vokal. bunyi vokal dihasilkan .
Arus ujaran yang sampai ke telinga kita terdengar sebagai satu rangkaian kesatuan . bila kita
berusaha memenggal arus ujaran di atas maka penggalan ( segmen ) yang kita dapat adalah
pekerjaan, yakni, memuaskan . unsur yandi tidak bisa di penggal lagi menjadi : kerja dan pe- an
serta puas dan me-kan unsur –unsur kerja dan puas : unsur kerja dan puas dapat langsung
membina kalimat seperti :
A. MORFEM BEBAS
Di pandang dari jumlah suku kata , kata dasar ada yang terdiri atas satu suku, dua suku, tiga,
empat, suku seperti yang sudah di ulas pada bagian depan.
B. MORFEM TERIKAT
Morfem terikat merupakan morfem yang belum mengandung karena itu morfem belum dapat
dikatakan kata.untuk membentuk dalam bahasa Indonesia ada dua macam yakni morfem terikat
morfologi dan morfem terikat sintaksis
C. MORFEM ULANG
Morfem ulang bahasa Indonesia dapat membentuk kata dengan bentuk dasar yang berkelas
kata kerja ,benda, dan sifat .di samping itu morfen ulang ada juga yang berkombinasi dengan
morfem imbuhan dalam membentuk suatu kata ,misalnya dengan ke-an : kekuning –kekuningan
dengan se-nya.
D. MORFEM MAJEMUK
Secara sederhana kata majemuk di klasifikasikan dalam tiga kelompok sebagai berikut:
1. Kelompok pertama seperti : kambing hitam, meja hijau, hidung belang, putri malu,
lembaran hitam, naik daun, tangan dingin dan sebagainya
2. Kelompok kedua seperti rumah makan, sapu tangan, kamar kecil
3. Kelompok ketiga seperti tua renta, muda belia, ketringa kerontang adlah morfem unik
Sintaksis bahasa Indonesia merupakan unsur bahasa yang lebih besar dari fonem dan morfem
yang didalamnya mengandung dua unsur yakni: frase dan klausa.
A. FRASE
Frase adalah kumpulan kata non prediktif artinya frase tidak memiliki predikat dalam strukturnya
a. Frase Verbal
b. Frase Adverbal
c. Frase Ajektiva
d. Frase Nominal
e. Frase numeralial
2. Berdasarkan kedudukan
Saudara mahasiswa selain dikelompokkan atas jenis katanya frase juga dikelompokkan atas
kedudukan atau tingkatannya disini frase dibedakan atas frase setara dan frase bertingkat
a. Frase setara
Frase setara adalah frase yang memiliki kedudukan yang sama antara satu kata dengan kata
lain seperti contoh baku hantam, pulang pergi, sawah ladang, kakak adik,dan sejenisnya
b. Frase bertingkat
Frase bertingkat adalah frase yang salah satu katanya memiliki kedudukan lebih tinggi satu
tingkat dari kata lainnya
3. Berdasarkan makna
Frase juga memiliki makna lugas dan tidak lugas dalam hal ini frase dibedakan atas frase lugas
dan frase ideomatis. frase ideomatik dikandung makna ideom bila dalam kata disebut makna
konotatif
A. KLAUSA
Klausa dalam bahasa Indonesia dapat di klasifikasikan melalui beberapa cara tergantung pada
suhu sudut pandang kita .
B. KALIMAT
1. Kalimat tunggal
Kalimat yang terdiri satu Klaus ( unsure kalimat tunggal adalah S dan P
2. Kalimat Majemuk
Merupakaj gabungan dari dua atau lebih kalimat tunggal