Anda di halaman 1dari 3

Modul 7

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia


Kelas : 7 Tujuh
Sekolah : Smp Islam Al-Ghazali

Pembentukan Kata dengan Awalan

Di antara beberapa awalan yang dapat digunakan sebagai pembentuk kata dalam bahasa Indonesia, meng- dan
peng- merupakan awalan yang paling banyak menimbulkan masalah. Dikatakan demikian karena awalan itu
dapat mengalami perubahan bentuk jika digabungkan dengan kata dasar yang berawal dengan fonem tertentu.
Awalan meng-, misalnya, dapat berubah bentuknya menjadi me-, meny-, men-, mem-, dan menge-.
Begitu pula halnya dengan awalah peng-. Seperti awalan meng-, awalan peng- juga dapat berubah menjadi pe-,
peny-, pen-, pem-, dan penge-.

Perubahan Awalan Meng- dan Peng-

Secara ringkas, perubahan awalan meng- dan peng- tersebut, baik disertai akhiran maupun tidak, dapat
dirangkum dalam ketentuan sebagai berikut.
Awalan meng- dan peng- berubah menjadi me- dan pe- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang
berawal fonem /r, l, m, n, w, y, ng, ny/.

Misalnya: meng-/peng- + rawat merawat, perawat meng-/peng- + lamar melamar, pelamar


meng-/peng- + minum meminum, peminum meng-…-i + nama menamai peng-…-an + nama
penamaan meng-…-i + waris mewarisi peng- + waris pewaris meng-…-kan + yakin
meyakinkan peng-…-an + yakin peyakinan meng- + nganga menganga
meng-/peng - + nyanyi menyanyi, penyanyi.

Awalan meng- dan peng- berubah menjadi mem- dan pem- jika dirangkaikan dengan kata dasar yang
berawal dengan fonem /p, b, f, v/.
Misalnya:
meng-/peng - + pandu memandu,
pemandu meng-/peng - + bawa membawa,
pembawa meng-/peng - + fitnah memfitnah, pemfitnah
meng-/peng - + vonis memvonis, pemvonis

Evaluasi : Apa yang disebut fonem?


Modul 7
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 8 Delapan
Sekolah : Smp Islam Al-Ghazali

Frasa terdiri atas dua kata atau lebih. Hubungan antara kata yang satu dan yang lainnya adalah hubungan
diterangkan (D) dan menerangkan (M) atau sebaliknya: menerangkan dan diterangkan. Berdasarkan letak yang
diterangkan dan yang menerangkan, urutan frasa dapat dibedakan menjadi frasa DM dan frasa MD. Urutan DM
mensyaratkan bagian yang diterangkan berada di depan (di sebelah kiri) dan bagian yang menerangkan berada
di belakang (sebelah kanan). Bagian yang diterangkan merupakan inti, sedangkan bagian yang menerangkan
merupakan atribut. Perhatikan beberapa contoh frasa bertipe DM berikut.

mobil mewah
rumah tua
baju baru
lima hektare
dua karung
sepuluh kuintal

Urutan frasa mobil mewah, rumah tua, baju baru, limahektare, duakarung, dan sepuluh kuintal seperti contoh
di atas adalah DM karena bagian inti atau bagian yang diterangkan berada di sebelah kiri bagian yang
menerangkan. Inti frasa tersebut adalah mobil, rumah, baju, lima, dua, dan sepuluh, sedangkan unsur
keterangan atau bagian yang menerangkan adalah mewah, tua, baru, hektare, karung, dan kuintal. Urutan frasa
nominal (frasa kata benda) dan frasa numeral (frasa bilangan) lazimnya adalah DM, sedangkan urutan frasa
lain, selain frasa nominal dan numeral adalah DM.

Evaluasi : Carilah 5 Frasa DM!


Modul 7
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : 9 Sembilan
Sekolah : Smp Islam Al-Ghazali

Gagasan Utama dan Kalimat Topik


Dalam sebuah paragraf, inti permasalahan terdapat pada topik utama atau pikiran utama. Semua
pembicaraan dalam paragraf terpusat pada pikiran utama. Pikiran utama inilah yang menjadi pokok persoalan
atau pokok perbincangan sehingga juga sering disebut gagasan pokok, gagasan utama, atau ide pokok. Gagasan
utama tersebut dikemas dalam sebuah kalimat topik.
Fungsi kalimat topik sangat penting, yaitu memberitahukan kepada pembaca mengenai apa yang
diperbincangkan di dalam paragraf itu. Bagi penulis kalimat topik berfungsi sebagai pengendali atau pengontrol
terhadap permasalahan yang akan dibicarakan di situ. Dengan kata lain, kalimat topik berfungsi sebagai
pemberi arah terhadap semua permasalahan yang dituliskan di dalam paragraf itu. Bagi paragraf itu sendiri,
kalimat topik berfungsi sebagai sandaran bagi kalimat-kalimat lain di dalam paragraf itu. Kalimat-kalimat lain
akan selalu bertolak dari gagasan yang terdapat di dalam kalimat topik itu. Semua kalimat yang membina
paragraf itu secara bersama-sama menyatakan satu hal atau satu tema tertentu.
Untuk membuat paragraf, kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf dilakukan untuk memerinci secara cermat gagasan utama yang terkandung dalam
kalimat topik. Dalam perincian itu terangkai sejumlah informasi yang terhimpun menurut kerangka dan tahapan
tertentu. Dengan menuliskannya dalam kalimat-kalimat penjelas, informasi itu disampaikan secara logis, dijalin
secara berurutan, dan ditautkan secara tertib.
Dalam pembuatan paragraf, gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dapat diletakkan pada
bagian awal, akhir, awal dan akhir, di tengah, atau dapat pula menyebar ke seluruh bagian paragraf. Secara
umum, paragraf yang efektif mempunyai ciri-ciri, yaitu (1) mengandung satu gagasan utama yang dijelaskan
dengan beberapa pikiran penjelas, (2) pikiran penjelas yang betul-betul mendukung gagasan utama, (3) gagasan
utama dan penjelas yang dikemas dalam kalimat yang lugas dan efektif, dan (4) kalimat yang satu berkait serasi
dengan kalimat yang lain dalam sebuah paragraf.

Evaluasi : Bikin sebuah topik lalu tuamgkan dalam sebuah paragraf!

Anda mungkin juga menyukai