Anda di halaman 1dari 3

SKOP KAJIAN UNSUR GAYA BAHASA

1- Simile : Perbandingan secara tidak langsung antara satu benda yang sama dengan
menggunakan kata hubung bak, bagaikan, ataupun seperti.

Contoh :-

- bertalu-talu seperti peluru


- Aku seperti seorang penjenayah di kandang pesalah
- rumah kau ini seperti belantara
- Tak ubah seperti penjara batu
- Perkhabaran yang kuterima itu ibarat halilintar yang memanah tubuhku

2- Hiperbola : Gaya Bahasa jenis ini mengungkapkan sesuatu pernyataan dengan kesan
berlebihan dari kenyataan dan tidak masuk akal ( menyatakan sesuatu secara berlebih-lebihan).
Tujuan penggunaan gaya Bahasa ini adalah untuk mendapatkan perhatian dengan kesan yang
mendalam.

Contoh :-

- peperangan mulut kita sore itu menjadi tontonan tetangga kita


- perasaan ini benar-benar mengaruk dalam jiwaku
- angin resah yang sering menampar pipiku
- ribut kencang yang terus membelasah tubuhku
- hatiku ini dihambat perasaan sayu

3- Metafora : Gaya Bahasa jenis ini menggunakan perbandingan terus atau secara langsung
yang menggabungkan satu perkataan konkrit dengan perkataan abstrak.

Contoh :-

- membadai jiwamu = seolah-olah mengusik jiwa


- hembusan hangat nafasmu = bisikan yang meninggalkan kesan
- membonjol di hatimu = apa yang terbuku dihatinya

4- Repitasi : Gaya Bahasa ini ialah pengulangan kata-kata dalam baris atau ayat tertentu. Unsur
pengulangan berlaku pada kata, ungkapan, barisan atau rangkap.

Contoh :-

- Aku itulah. Aku inilah. Aku lupa daratanlah. Aku tidak mengenang budilah
- aku hanya diam. Isteriku, Rohana juga diam. Anak-anakku juga diam
- Berbicara dengan dinding? Dengan tingkap? Dengan pintu?
- Kau nak orang kampung ni mengumpat aku? Mengata aku? Miskin sangatkah aku ni?

5- Alusi : Unsur gaya Bahasa yang digunakan untuk menyindir atau berkias, selalunya
menggunakan peribahasa.

Contoh :-

- Kau jangan bagi aku malu, Fahmi. Biar aku bergolok bergadai, asalkan kau jadi pandai

6- Personifikasi : Gaya bahasa 'perorangan' iaitu pemberian sifat manusia kepada objek, benda
atau konsep tertentu untuk menggambarkan kedaan tertentu.

Contoh :-

- kata-kata yang menikam gegendang telingaku = kata-kata yang membuatkan hati si


pendengar merasa lebih sakit
- menanti muntahan kata yang seterusnya dari mulutmu = menunggu untuk mendengar
penjelasan atau bicara dari seseorang
- tersembul urat di sebalik kulit leher kedutmu = keadaan yang berlaku apabila seseorang itu
sedang marah sehinggakan menampakkan yang sebegitu.
- Matamu masih tertutup rapat, hanya dadamu yang masih berombak = keadaan sesorang
yang bukan dalam keadan sedar (pengsan).

7- Asonansi : Pengulangan bunyi vokal yang sama dalam deretan ayat. Huruf vokal ialah
a,e,i,o,u.

Contoh :-

- Sepasang matamu yang sayu memandang tepat ke arahku, kemudian memandang isteriku
dan anak-anakku; satu-persatu = pengulangan untuk vokal u.
- Sayu. Pilu. = pengulangan untuk vokal u.
- kubisikkan sendiri ke telingamu = pengulangan vokal i
- merasakan jari-jemarimu mengusap-usap kepalaku = pengulangan vokal u dan a.

8- Sinkof / Sinkope : Penggunaan kependekan perkataan dalam ayat (Singkatan perkataan).

Contoh :-

- Apa along dah buat?”= perkataan dah (sudah)

9- Diksi : Penggunaan kata yang mengikut jenis-jenis tertentu.

a) Penggunaan kata ganda :-


- adik-adikku
- Tiba-tiba
- Masing-masing
- alih-alih
- Anak-anaknya
- Rasa-rasanya
- terus-terusan
- menyindir-nyindir
- bersama-samaku
- kata-katamu
- berlarut-larutan
- mana-mana
- kanak-kanak
- semahu-mahunya
- terketar-ketar

b) Penggunaan kata pinjaman Bahasa arab :-


- Ramadan
- bersolat Tarawih
- bertadarus
- Subuh
- Syawal
- Syukur

c) Peribahasa/simpulan bahasa/kiasan :-
- masih mentah
- bermasam muka
- keras kepala
- bersusah payah membanting tulang empat kerat
- batang hidungmu

Anda mungkin juga menyukai