Anda di halaman 1dari 1

CALCITONIN

Disekresikan oleh sel parafolikular (C-cell) dari kelenjar tiroid. Fungsi utamanya adalah
untuk menghambat penyerapan tulang yang dimediasi oleh osteoclast. Sekresi calcitonin berada di
bawah control ion [Ca2+]. C cell menggunakan CaR yang sama dengan sel paratiroid untuk
mendeteksi perubahan konsentrasi kalsium. Mekanismenya, C cell akan mensekresi banyak
calcitonin dalam keadaan hypercalemia, dan tidak akan mensekresinya jika dalam kondisi
hypocalcemia.

Peningkatan konsentrasi kalsium dalam plasma menstimulasi sekresi kalsitonin.


Stimulus utama sekresi kalsitonin adalah meningkatnya konsentrasi plasma ion kalsium. Efek
kalsitonin terjadi dalam 3 cara:

1. Efek cepat, untuk mengurangi aktivitas osteoklas


2. Efek kedua, dan efek yang lebih berkepanjangan, adalah menurunkan pembentukan
osteoklas baru.

Perbedaan utama sistem feedback kalsitonin dan paratiroid. Yang pertama, mekanisme
kerja kalsitonin membutuhkan waktu yang lebih singkat, mencapai puncak aktivitasnya dalam
waktu 1 jam, sedangkan paratiroid membutuhkan waktu beberapa jam. Perbedaan kedua adalah
efek kalsitonin terhadap tubuh lebih singkat dari paratiroid.
Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada bukti bahwa calcitonin memegang peranan
penting dalam menjaga homeostasis kalsium. ini dinuktikan dengan (1) dalam kasus pengangkatan
kelenjar tiroid, tidak berpengaruh pada calcium handling dan bone metabolism. (2) sekresi
calcitonin berlebih, seperti pada carcinoma, tidak banyak mempengaruhi homeostasis mineral.
Karena itulah, peran calcitonin pada manusia sedang dalam pencarian.

Calcitonin juga sangat berperan beberapa hal Pertama, calcitonin bisa dijadikan sebagai
tumor marker dalam MCT (Medullary Carcinoma of the Thyroid). Kedua, calcitonin bisa digunakan
untuk terapi Paget’s Disease of Bone, hypercalcemia, dan osteoporosis.

Sumber : Guyton & Hall Medical Pgysiology

Greenspan’s Basic & Clinical Endocrinology

NOVIE SALSABILA

130110090113

Anda mungkin juga menyukai