Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1. Hormon kalsitonin
Kalsitonin
hipokalsemik

merupakan

hormon

polipeptida

dan hipofosfatemik.Pertama

yg

berefek

kali diisolasi dari

kelenjar tiroid. Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32


asamamino

yang

membentuk

rantai

tunggal

lurus

dan

menakjubkan bahwa kalsitonin mempunyai beberapa gambaran


yang sama dengan oksitosin dan vasopressin. Ini termasuk
adanya struktur cincin ujung-N yang tersusun dari enam asam
amino saling bergabung lewat jembatan disulfidedan satu gugus
amid,prolinamid, pada ujung-C.
kalsitonin menurunkan kadar kalsium plsma olehkarena
deposisi kalsium dalam tulang dan mempermudah hilangnya
kalsium lewat urin. sepertihormone paratiroid, kalsitonin bekerja
lewat mekanisme cAMP. Kalsitonin adalah asam amino32-hormon
polipeptida linier yang dihasilkan pada manusia terutama oleh
sel-sel parafollicular (juga dikenal sebagai C-sel) dari tiroid, dan
pada hewan lain di tubuh ultimobranchial. Ia bertindak untuk
mengurangi darah kalsium (Ca2 +), menentang efek hormon
paratiroid (PTH). Telah ditemukan pada ikan, reptil, burung, dan
mamalia. Itu penting pada manusia belum juga ditetapkan
sebagai pentingnya pada hewan lain, seperti fungsinya biasanya
tidak signifikandalam regulasi homeostasis kalsium normal.
Kalsitonin disintesis dalam sel epitel khusus yangdisebut sel C
yang terdapat dalam kelenjar paratiroid maupun kelenjar tiroid
dan

mempunyai

hormone paratiroid.

pengaruh

berlawanan

dengan

pengaruh

Pengukuran kadar kalsitonin dg caraimunoassay didapatkan,


kadar basal kalsitonin < 100 pg/ml. Pemberian infus Ca++
dptmeningkatkan kadar basal ini sampal 2-3 kali lipat. Kadar
rata-rata kalsitonin pada wanita lebihrendah daripada pria. Efek
hipokalsemik dan hipofosfatemik kalsitonin terjadi akibat efek
penghambatan langsung kalsitonin terhadap resorpsi tulang oleh
sel-sel osteoklas dan osteosit.
Kalsitonin dimurnikan pada tahun 1962 oleh Copp dan
Cheney. [11] Sementara itu awalnyadianggap sebagai sekresi
dari kelenjar paratiroid, itu kemudian diidentifikasi sebagai
sekresi

darisel-C

dari

kelenjar

tiroid.

Reseptor

kalsitonin,

ditemukan terutama pada osteoklas, adalah G-protein coupled


receptor, yang digabungkan dengan Gs untuk adenylyl adenilat
dandengan demikian generasi cAMP dalam sel target. Hal ini juga
mempengaruhi ovarium pada wanita dan testis pada pria.
Strukturnya

terdiri

dari

heliks

alfa

tunggal

Penyambunganalternatif dari gen coding untuk menghasilkan


kalsitonin jauh terkait peptida 37 asam amino,.disebut peptida
yang berhubungan dengan gen kalsitonin (CGRP), tipe beta.
2. Respon Yang Dilakukan Oleh Sel Target
Hormon ini kecuali menghambat resorpsi tulang juga dapat
merangsang
kalsitonin

pembentukantulang

dapat

mengurangi

oleh

efek

osteoblast.
osteolisis

Meskipun

HPT,

tetapi

bukanmerupakan antihormon paratiroid; oleh karenanya tidak


menghambat aktivasi adenil siklase seltulang maupun ambilan
Ca++ ke tulang yg diinduksi oleh HPT. Kerja kalsitonin tidak
dihambatoleh inhibitor sintesis RNA maupun protein. Nampaknya
sebagian efek kalsitonin diperantaraioleh adanya peningkatan
kadar AMP-sikIik di osteoblas.

3. Sekresi Kalsitonin
Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion
Ca++ plasma, Gastrin dan pentagastrin.; bila kadar ion ini tinggi
maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya.Distimulasi
[Ca] plasma beraksi di dalam tulang dan ren untuk menghasilkan
pengaruh yang bertentangan dengan PTH.

4. Efek Samping
Kalsitonin umumnya cukup aman. Efek samping yang
mungkin timbul pada penggunaankalsitonin adalah ruam kulit,
Erupsi

kulit

yang

nonspesifik,

mual,

muntah,

Peningkatan

ekskresi air dan garam yang selintas dapat terjadi pada awal
pengobatan dan diduga karena adanya perbaikan hemodinarnik ,
diare, rasa sakit dan peradangan di tempat suntikan juga dapat
terjadidan urtikaria dapat terjadi pada pengobatan dengan
kalsitonin. Flushing di daerah muka dan malese. Umumnya
keluhan saluran cerna dan kulit ini berkurang walaupun terapi
diteruskan.Peningkatan ekskresi Na+ dan air, yang bersifat
sementara pernah dilaporkan pada awal terapi.Hal ini mungkin
berhubungan dengan efek langsung pada ginjal dan untuk
memperbaiki dinarnik sirkulasi. Mungkin pula terjadi inflamasi
pada tempat suntikan. Obat ini tidak dianjurkan untuk wanita
yang menyusui, sedangkan keamanannya pada wanita hamil
belum diteliti.
5. Biosintesis
Kalsitonin

dibentuk

oleh

pembelahan

proteolitik

dari

prepropeptide yang lebih besar,yang merupakan produk dari gen


CALC1 (CALCA). Gen CALC1 milik superfamili prekursor hormon

protein yang terkait termasuk protein prekursor amiloid pulau


kecil,

peptide

gen-terkaitkalsitonin,

dan

prekursor

adrenomedullin.
6. Fisiologi
Hormon berpartisipasi dalam metabolisme kalsium (Ca2 +)
dan fosfor. Dalam banyak hal, kalsitonin melawan hormon
paratiroid

(PTH).

Lebih

spesifik,

kalsitonin

darah

Ca2

+mempengaruhi tingkat dalam empat cara:

Menghambat Ca2 + penyerapan oleh usus


Menghambat aktivitas osteoklas dalam tulang
Menghambat reabsorpsi fosfat oleh ginjal tubulus
Kalsitonin menghambat reabsorpsi tubular Ca2 +,
yang menyebabkan meningkatkantingkat kerugian di

urin
7. Tindakan
Dalam arti luas, adalah:

Bone mineral metabolisme:


- Melindungi terhadap kehilangan kalsium dari kerangka
selama periode mobilisasikalsium, seperti kehamilan dan,

terutama, laktasi.
Serum kalsium tingkat peraturan
- Mencegah postprandial hypercalcemia akibat penyerapan
Ca2 + dari makanan selamamakan- Vitamin D peraturan
Sebuah hormon kenyang:
- Menghambat asupan makanan pada tikus dan monyet
-Mungkin memiliki tindakan SSP melibatkan pengaturan
makan dan nafsu makan

8. Farmakologi Indikasi
Efek

hipokalsemik

dan

hipofosfatemik

hormon

ini

dimanfaatkan untuk keadaan hiperkalsemia, misalnya pada

hiperparatiroidisme, hiperkalsemia idiopatik dan keracunan vit


D.Kalsitonin juga efektif untuk dekalsifikasi yang dapat terjadi
pada berbagai kelainan, misalnya pada:

osteoporosis yg bertalian dg usia lanjut


resorpsi tulang yang bertambah pada imobilisasi penderita
Paget's disease.

9. Farmakologi
Salmon kalsitonin digunakan untuk pengobatan:

Postmenopause osteoporosis
Hiperkalsemia
Penyakit Paget
Bone metastasis
Nyeri anggota badan Phantom, Ini telah diteliti sebagai
pengobatan non-operasi yangmungkin untuk stenosis
tulang belakang.

10.

Farmakokinetik

Kalsitonin hanya dapat diberikan secara parenteral, per oral


cepat dirusak oleh cairanlambung. Sesudah pemberian SK, kadar
puncak dalam plasma tercapai dlm waktu 15-45 menit.Masa
paruh plasma kalsitonin manusia sekitar 4 menit. Meskipun masa
paruh plasmanya sangat singkat tetapi masa paruh biologisnya
(aktivitasnya) dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa
hari. Metabolisme kalsitonin manusia terutama terjadi di ginjal.

Obat ini tidak dapat melalui barier plasenta tetapi dapat masuk
ke air susu ibu.
11.
Ada

Karakteristik pada pasien


hubungan

antara

dosis

subkutan

kalsitonin

dan

konsentrasi plasma puncak. Setelah pemberian parenteral dari


100 IU kalsitonin, konsentrasi plasma puncak terletak antara
sekitar 200 dan 400 pg / ml. darah tinggi mungkin berhubungan
dengan peningkatan insiden mual dan muntah.

12.

Interaksi

proses

hormon-hormon

pengatur

homesostatis Ca

13.
Sediaan dan Posologi
Porcinecalcitonin (kalsitonin babi) adalah sediaan yang
paling dulu dikenal sedangkan kalsitonin manusia telah
dibuat secara sintetik dan baru akan beredar di Amerika

Serikat.

Kalsitonin

salmon

juga

telah

disintesis,

kekuatannya 10-100 kali kekuatan porcicalcitonin.


Untuk Pagets desase digunakan dosis dewasa 50-100 ID
per hari atau 3x seminggu sampai diperoleh hasil terapi
yang memuaskan. Selanjutnya diberikan dosis penunjang
50 IU, 3x seminggu. Bila penyakit kambuh digunakan dosis

lebih besar walaupun tidak memberikan hasil yang baik.


Untuk hiperkalsemia dianjurkan dosis 4 IU/kg BB tiap 12
jam yang dapat ditingkatkan menjadi 8 IU/kg BB tiap 12
jam bila respon tidak memuaskan.

14.
Diagnostik
Dapat digunakan diagnosa sebagai penanda tumor untuk
bentuk kanker tiroid (adenokarsinoma tiroid meduler), dimana
tingkat kalsitonin tingkat tinggi mungkin hadir dan peningkatan
setelah operasi mungkin menunjukkan kekambuhan. Bahkan
dapat digunakan pada sampel biopsi dari lesi mencurigakan
(misalnya,

pembengkakan

kelenjar

getah

bening)

untuk

menentukan apakah mereka metastasis kanker asli.


15.

Penggunaan kalsitonin dan Pengobatan


Kalsitonin dapat digunakan terapi untuk pengobatan

hypercalcemia atau osteoporosis.kalsitonin oral dapat memiliki


peran chondroprotective pada osteoartritis (OA), menurut data
pada tikus yang disajikan pada bulan Desember 2005, pada
Kongres

Dunia

International

ke-10

(OARSI)

dari
di

Osteoarthritis

Boston,

Research

Massachusetts.

Society

Meskipun

kalsitonin adalah agen antiresorptive dikenal, efek penyakitmemodifikasi pada kondrosit danmetabolisme tulang rawan
belum

mapan

sampai

bagaimanapun,mungkin

sekarang.
membantu

Studi
untuk

baru

ini,

menjelaskan

bagaimana kalsitonin mempengaruhi osteoarthritis."Calcitonin


bertindak

baik

secara

langsung

pada

osteoklas,

sehingga

menghambat resorpsi tulangdan mengikuti redaman pergantian


tulang subchondral, dan langsung pada kondrosit,menghaluskan
degradasi tulang rawan dan merangsang pembentukan tulang
rawan," kata peneliti Morten Karsdal, MSC, PhD, dari departemen
farmakologi di Bioscience Nordic di Herlev,Denmark. "Oleh
karena itu, mungkin calcitonin obat mujarab masa depan OA."
injeksisubkutan dari kalsitonin pada pasien yang menderita
mania

menghasilkan

penurunan

yang

signifikan

dalam

iritabilitas, euforia dan hiperaktivitas dan karenanya kalsitonin


menjanjikanuntuk mengobati gangguan bipolar. Namun tidak
bekerja lebih lanjut tentang aplikasi ini potensi kalsitonin telah
dilaporkan.

BAB II
ISI
Pemeriksaan Laboratorium Hormon Kalsitonin:
a. Pemeriksaan Pre Analitik
1. Cara pengambilan darah,melalui:
Darah kapiler: dewasa,ujung jari mansis atau jari
tengah bagian pinggir
Darah vena
2. Cara pengolahan sampel darah
Pembuatan serum
a. Setelah darah diambil masukkan kedalam tabung
sentrifuge. Diamkan pada suhu kamar 15-30
menit.
b. Sentrifuge darah tersebut 5-10 menit dengan

kecepatan 5000 rpm.


c. Pisahkan filtrat atau serum dengan bekuan darah.
d. Serum siap digunakan
Pembuatan plasma

a. Setelah darah diambil masukkan darah kedalam


wadah yang telah diberi antikoagulan sesuai
pemeriksaan yang telah dilakukan.
b. Diamkan selama 15-30 menit
c. Sentrifuge dengan kecepatan sedang selama 5-10
menit
d. Pisahkan plasmanya untuk digunakan pada
pemeriksaan.
3. Penyimpanan sampel
Bila tidak segera dipakai serum disimpan dalam

refrigator
sampai 3 bulan.
Bila dipakai untuk pemeriksaan bilirubin maka serum
harus dilindungi dari cahaya matahari langsung

dengan kertas aluminium atau kertas hitam.


Hindari dari hemolisa dan lipemia.
Dibekukan pada suhu -200C
Diberi bahan pengawet
4. Pengiriman sampel
Memupunyai beberapa syarat,yakni:
Waktu pengiriman sampel jangan melampui masa
stabilitas
Tidak kena sinar matahari langsung
Kemasan harus memenuhi syarat
Suhu
Media transport
b. Pemeriksaan analitik
Meliputi,
1. Pemeriksaan calcium darah (biosistem)
Tujuan : untuk mengetahui kadar kalsium dalam darah
Metode: methyl tymol blue
Prinsip: ion kalsium bereaksi dengan O Cresolphthalein
complexone
dalamsuasana basa dan membentuk warnaungu
kompleks
Alat: spektrofotometer, cuvet, clinipette
Reagensia: reagen A (2x50 ml), reagen B (2x50 ml),
standar kalsium
5ml kons 10 mg %

Persiapan reagen: campur sama banyak reagen A dan


B, stabil 2 hari
Pada suhu 2-80C
Sampel: serum, plasma heparin dan urin stabil 10 hari
pada suhu
2-80C. Antikoagualn selain heparin tidak boleh
dipakai.

Prosedur kerja:
a. Pipetkan kedalam cuvet
Blanko

standar

Sampel

Reagen kerja

1000l

1000l

1000l

Standar

10l

10l

kalsuim
Sampel

b. Campur, inkubasi 2 menit pada suhu kamar


c. Baca absorban standar dan sampel pada panjang
gelombang 610 nm. Warna stabil sampai 1 jam
Perhitungan: abs sampel : abs standar x 10 mg% =
mg%
Nilai normal:
serum dan plasma: 8,6-10,3 mg%
urin: 100-300 mg/24 jam
2. Pemeriksaan phospor darah (biosistem)
Tujuan: untuk mengetahui kadar fosfor dalam darah
Metode: phosphomolibdate/UV
Alat: spektrofotometer, cuvet, clinipette
Reagensia: reagen A 40 ml, reagen B 50 ml, standar
phospor 3 ml
Kon 5 mg%

Persiapan reagen: campur 35 ml reagen A dengan 15 ml


B.
Stabil 12 bulan
Sampel: serum atau plasma, stabil 7 hari pada suhu 280C. EDTA dan
Natrium fluorida digunakan sebagai
antikoagulan
Masukkan urin 24 jam sebanyak 10 ml sentrifuge,
filtrat diencerkan. Dengan aquadest 1/10 hasil
akhirnya dikalikan dengan 10.
Prosedur kerja:
a. Pipetkan kedalam cuvet
Blanko

Standar

Sampel

Reagen kerja

1000l

1000l

1000l

Standar fosfor

10l

sampel

10l

b. Campur, inkubasi 5 menit pada suhu kamar


c. Baca absorban standar dan sampel pada panjang
gelombang 340 nm. Warna stabil sampai 1 jam.
Perhitungan:
Abs sampe : abs standar x 5 mg % =
mg%
Nilai normal:
Serum atau plasma: 10-50 mg% urea
5-23 mg% BUN
Urin: 20-35 g/24 jam
9,3-16,3 g/24 jam BUN
3. Pemeriksaan phospor darah (human)
Tujuan: untuk mengetahui kadar phospor dalam darah
Metode: photometric UV test
Alat: spektrofotometer, cuvet, clinipette
Reagensia: reagen kerja 2x100 ml, standar phospor 3 ml
kons 10 m%
Persiapan reagen: reagen siap pakai
Sampel: serum, stabil 7 hari pada suhu 2-80C

Prosedur kerja:
a. Pipetkan kedalam cuvet
Blanko

Standar

Sampel

Reagen kerja

1000l

1000l

1000l

Standar

10l

10l

phospor
sampel

b. Campur, inkubasi 1 menit pada suhu kamar


c. Baca absorban standar dan sampel pada panjang
gelombang 340 nm. Warna stabil 1 jam
Perhitungan:
Abs sampel : abs standar x 10 mg% =

mg

%
Nilai normal: 2,5-5,0 mg%
c.Pemeriksaan pasca analitik
Nilai rujukan: Pria: <40 pg/ml atau ng/L
Wanita: <20 pg/ml atau ng/L
Anak-anak: <70 pg/ml
Pelaporan:
Sekresi kalsitonin yang berlebihan

terjadi

pada

karsinoma medular dikelenjar tiroid. Nilai serum lebih tinggi


daripada plasma. Secara pasti nilai kalsitonin serum antara
500 dan 2000 pg/ml menunjukkan karsinoma medular
tiroid. Nilai lebih tinggi dari 200 pg/ml merupakan indikator
karsinoma medular tiroid.
Jika kenaikan nilai kalsitonin serum sedikit sampai
sedang (100-500 pg/ml),pemeriksaan stimulasi kalsitonin
mungkin dilakukan untuk mendiagnosa karsinoma medular
tiroid.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Kalsitonin adalah sebuah hormon penting yang dikeluarkan
oleh kelenjar tiroid untuk mempertahankan nilai kalsium dan
fosfat serum. Hormon ini didalam tulang menghambat reabsorpsi
kalsium dan meningkatkan ekskresi kalsium pada ginjal. Oleh
karena itu, menurunkan nilai kalsium serum. Kalsitonin bertindak
sebagai lawan bagi hormon paratiroid (PTH) dan vitamin D.
Pemeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan kalsium dan
fosfor dalam darah.
b. Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan
gambaran, ilmu dan menambah wawasan kita tentang Hormon

Kalsitonin, lebih jauhnya penyusun berharap bagi semua yang


membaca semoga dapat mencerna dan memahaminya, serta
berguna bagi kita semua di masa sekarang maupun yang akan
datang.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.scribd.com/doc/46944465/maklah-HormonKalsitonin
http://books.google.co.id
http://www.abclab.co.id
http://wahyurawely.blogspot.com
http://www.scribd.com/doc/31062275/Fisiologi-Tulang

Anda mungkin juga menyukai