MAKALAH
‘CARING’
DI SUSUN OLEH
◦ Kelompok 1
◦ Muhammad Agung (21122059)
◦ Muhammad Aditya (21122062)
◦ Edlin Wulan Sari (21122078)
◦ Melati Nadya Rani (21122090)
◦ Nadiyah Alfiyyatun Zahrah (21122094)
◦ Nur Lailin Ni’mah (21122096)
◦ Pamia Santika (21122097)
◦ Riski Septiani (21122107)
◦ Sarah Elsa Stevany (21122109)
◦ Tiara Syafinka (21122112)
◦ Yesa Olivia (21122115)
Mata Kuliah :Konsep Dasar Keperawatan
Tanggal :23-September 2022
Dosen Pembimbing :Sukron,S.Kep,.Ns,.M.Ns.
DAFTAR ISI
BAB I............................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN..........................................................................................................................................2
A.Latar Belakang......................................................................................................................................2
B .Tujuan...................................................................................................................................................3
C. Metode...................................................................................................................................................3
D. Hasil.......................................................................................................................................................3
BAB II............................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................4
A.Defenisi Caring......................................................................................................................................5
B.Karakteristik Caring.............................................................................................................................5
C.Asumsi Dasar Science Of Caring..........................................................................................................5
D.Faktor Carative Dalam Caring (Jean Watson Theory)......................................................................6
E.Proses Caring Dalam Keperawatan.....................................................................................................7
F.Perilaku Caring Dalam Praktik Keperawatan....................................................................................7
G. MANFAAT CARING...........................................................................................................................9
BAB III.........................................................................................................................................................10
PENUTUP....................................................................................................................................................10
A.SIMPULAN..........................................................................................................................................10
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................11
2
Caring in Nursing
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai salah satu tenaga kesehatan,perawat ditunutut untuk lebih peduli pada
lingkungannya.Caring pada perawat lebih mendalam daripada caring yang diketahui oleh
khalayak umum.Menurut Watson,Caring adalah esensi dari keperawatan dan merupakan fokus
serta sentral dari praktik keperawatan yang dilandaskan pada nilai-nilai
kebaikan,perhatian,kasih terhadap diri sendiri dan oranglain serta menghormati keyakinain
spiritual pasien. Hal ini didasari atas tujuan keperawatan yaitu memfasilitasi individu
mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi meliputi jiwa,raga,dan perkembangan
pengetahuan diri,peningkatan diri, dan proses asuhan diri.Dalam Undang-undang Nomor 23
Tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 dinyatakan bahwa upaya Kesehatan dan
Keselamatan Kerja harus diselenggarakandi semua tempat kerja, khususnya tempat
kerjayang mempunyai risiko bahaya =kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai
karyawan paling sedikit 10 orang. Jika memperhatikan isi dari pasal di atas maka jelaslah
bahwa Rumah Sakit (RS) termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai ancaman
bahaya yang dapat menimbulkan dampak kesehatan, tidak hanya terhadap para pelaku lansung
yang bekerja di RS, tapi juga terhadap pasien maupun pengunjung RS. Sehingga sudah
seharusnya pihak pengelola RS menerapkan upaya-upaya K3di RS. Rumah sakit adalah sarana
upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta dapat
berfungsisebagai tempat pendidikan tenagakesehatan dan penelitian. Potensi bahaya di rumah
sakit, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada potensi bahaya bahaya lain
yang mempengaruhi situasi dan kondisi di rumah sakit, yaitu kecelakaan (peledakan,
kebakaran, kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber
cedera lainnya), radias.Perawat merupakan petugas kesehatan dengan presentasi terbesar dan
memegang peranan penting dalam pemberian pelayanan kesehatan. WHO (2013) mencatat,
dari 39,47 juta petugas kesehatan di seluruh dunia,66,7%-nya adalah perawat. Di
Indonesia,perawat juga merupakan bagian terbesar dari tenaga kesehatan yang bertugas di
rumah sakit yaitu sekitar 47,08% dan paling banyak berinteraksi dengan pasien (Depkes RI,
2014). Ada sekitar dua puluh tindakan keperawatan, delegasi, dan mandat yang dilakukan dan
yang mempunyai potensi bahaya biologis, mekanik, ergonomik, danfisik terutama pada
pekerjaan mengangkatpasien, melakukan injeksi, menjahit luka, pemasangan infus,
mengambil sampel darah, dan memasang kateter dan lainnya.
B .Tujuan
Tujuan dari penulisan kajian ini ialah untuk mengkaji seberapa pentingnnya perilaku caring
dalam kesehatan dan keselamatan rumah sakit khususnya bagi para perawat
yang memberikan pelayanan kesehatan.
C. Metode
Rancangan penugasan kajian ini
3
Caring in Nursing
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk mengendalikan,
meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena itu K3 rumah sakit perlu
dikelola dengan baik.Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Rumah Sakit (K3RS) adalah
upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja rumah
sakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi pekerja rumah sakit, pasien,
pengunjung/pengantar orang sakit maupun bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
rumah sakit (Sucipto, 2014).Pihak rumah sakit harusmenyediakan APD bagi perawat yang
sudah ada jadwal siaga bencana dimana topi merah untuk kebakaran, topi biru untuk aset, topi
kuning untuk evakuasi dan topi putih untuk membawa dokumen, masker, handscoon,
kacamata, sepatu bot,dan menyediakan APAR dan petunjuk cara penggunaannya.Pengawasan
sarana dan prasarana telah dilakukan secara rutin setiap bulan untuk mengecek ataupun
mengontrol sarana, prasarana dan peralatan kesehatan di rumah sakit serta membuat dan
menyusun anggaran setiap tahunnya untuk sarana prasarana yang sudah tidak memadai.
Program pemeliharaan terencana untuk menjaga sarana prasarana dan peralatan kesehatan agar
aman, bermutu dan layak pakai dilakukan dengan adanya kalibrasi alat-alat kesehatan .
Lingkungan kerja yang baik akan menciptakan suasana nyaman bagi pasien dan bagi pegawai.
Pengawasan lingkungan kerja rumah sakit Advent Manado dilakukan oleh tim yang
ditugaskan untuk mengontrol lingkungan kebersihan di area rumah sakit. Selain dari tim
K3RS, juga ada tim dari Kesehatan Lingkungan. Pengawasan dilakukan dengan ronde setiap
satu minggu atau setiap beberapa hari untuk mengontrol lingkungan
kerja. Kebersihan rumah sakit juga menjadi bagian penting dalam pengawasan pemantauan
lingkungan kerja. Pembuangan sampah dibagi antara sampah infeksius dan sampah non-
infeksius. Sehingga tenaga kerja rumah sakit sudah mengetahui jenis sampah yang akan
dibuang ke wadah yang sudah terbagi.Selain pemenuhan sarana dan prasaran,pihak rumah
sakit juga memberikan arahan khusus bagi para perawat untuk menumbuhkan kesadaran
perilaku caring terhadap pasien,diri sendiri dan lingkungan.Caring terhadap prosedur dan
sarana dan prasarana.Walau bagaimanapun,kesadaran diri perawat merupakan standar penting
keberhasilan pengendalian K3 di rumah sakit.
4
Caring in Nursing
BAB II
PEMBAHASAN
A.Defenisi Caring
Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses,
fenomena, dan pengalaman human caring. Caring science, seperti juga science lainnya,
meliputi seni dan kemanusiaan. Caring adalah tindakan yang diarahkan untuk membantu,
membimbing, atau melakukan cara untuk membantu dalam pencapaian tujuan tertentu,
dengan cara mendukung individu lain atau kelompok dengan nyata atau antisipasi
kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia (Leininger, 1991). Proposes that
caring is the nurses’ attitude shown through attention, appreciation, and a willingnessto
fulfill their medical needswith empathy (Simamora et al, 2020).
B.Karakteristik Caring
1. Be ourself, sebagai manusia harus jujur, dapat dipercaya, tergantung pada orang lain.
2. Clarity, keinginan untuk terbuka dengan orang lain.
3. Respect, selalu menghargai orang lain.
4. Separateness, dalam caring perawat tidak terbawa dalam depresi atau ketakutan dengan
orang lain.
5. Freedom, memberi kebebasan kepada orang lain untuk mengekspresikan perasaannya.
6. Empathy, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang
orang lain rasakan dan pikirkan.
7. Communicative, komunikasi verbal dan non verbal harus menunjukan kesesuaian dan
evaluasi dilakukan secara bersama-sama.
Watson mengidentifikasi banyak asumsi dan beberapa prinsip dasar dari transpersonal
caring. Watson meyakini bahwa jiwa seseorang tidak dapat dibatasi oleh ruang dan waktu.
Watson menyatakan tujuh asumsi tentang science of caring. Asumsi dasar tersebut yaitu:
interpersonal
6
Caring in Nursing
b. Caring terdiri dari carative factors yang menghasilkan kepuasan terhadap kebutuhan
manusia tertentu
c. Efektif caring meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan individu dan keluarga
d. Respon caring menerima seseorang tidak hanya sebagai dia saat ini, tetapi juga menerima
akan jadi apa dia kemudian
e. Lingkungan caring adalah sesuatu yang menawarkan perkembangan dari potensi yang
ada, dan di saat yang sama membiarkan sesorang untuk memilih tindakan yang terbaik
bagi dirinya saat itu
f. Caring lebih “healthogenic” daripada curing.
g. Praktek caring merupakan sentral bagi keperawatan.
7
Caring in Nursing
Menurut Watson (2007), terdapat empat langkah dalam proses caring, yaitu pengkajian,
perencanaan, pengimplementasian dan proses evaluasi. Adapun penjelasan langkah-langkah
proses caring adalah sebagai berikut:
Caring bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan, tetapi merupakan hasil dari kebudayaan,
nilai-nilai, pengalaman, dan dari hubungan dengan orang lain. Sikap keperawatan yang
berhubungan dengan caring adalah kehadiran, sentuhan kasih sayang, mendengarkan,
memahami klien, caring dalam spiritual, dan perawatan keluarga.
a. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang
merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut
Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti
kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.
Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson,
1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien
karena situasi tertekan.
b. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat
mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis
sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan
8
Caring in Nursing
3) Sentuhan Perlindungan
Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi
perawat dan/atau klien Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah terjadinya
kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh. Sentuhan
dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara bijaksana.
c. Mendengarkan
Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci,
sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan
membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu
menolong klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian.
d. Memahami klien
Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami
klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis.
Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan
melakukan intervensi berikutnya. Pemahaman klien merupakan gerbang penentu
pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan
saling memahami.
9
Caring in Nursing
f. Perawatan Keluarga
G. MANFAAT CARING
1
0
Caring in Nursing
BAB III
PENUTUP
A.SIMPULAN
Perawat mempunyai potensi bahaya berupa bahaya fisik, biologi, dan ergonomi.
Bahaya fisik didapatkan pada pekerjaan yang menggunakan alat yang tajam, seperti
memasang infus dan menjahit luka. Bahaya biologi terdapat pada tindakan invasif,
merawat luka, memasang infuse, dan memberikan obat melalui rektal. Sedangkan postur
janggal ketika membungkuk merupakan bahaya pekerjaan karena faktor ergonomi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian di negara berkembang lainnya oleh Ndejjo
et al. (2015) yang menyimpulkan tenaga kesehatan di rumah sakit di Uganda terpapar
bahaya (hazard) biologis dan nonbiologis. Paparan hazard biologis terdiri dari tertusuk
jarum, luka gores, terpapar spesimen atau materin biologis lainnya, terkena penyakit yang
ditularkan lewat udara, penyakit infeksi, penyakit yang ditularkan melalui darah, dan
vektor penyakit. Sementara itu hazard nonbiologis terdiri dari stress; kekerasan fisik,
psikologis, seksual, dan kekerasan verbal; gangguan muskuloskeletal, terjatuh atau
terpeleset, patah tulang; dan terpapar bahan kimia berbahaya. Budaya perilaku K3
terbentuk dari enam faktor pendukung salah satunya adalah manajemen telah
memperhatikan pentingnya keselamatan pekerja dengan adanya kebijakan mengenai K3.
Dengan adanya kebijakan K3 maka budaya K3 RS akan lebih baik, peraturan dan prosedur
K3 dibuat manajemen dan dilaksanakan karyawan dalam upaya mentaati dan mematuhi
K3 RS. Komunikasi atasan dan bawahan memiliki peran penting dalam membudayakan
K3 sehingga dibutuhkan pola komunikasi yang baik dan RS sudah melaksanakannya
dengan baik.
RS memiliki kompetensi K3 yang baik yaitu dengan adanya seorang Ahli Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Umum (AK3U) dan dalam proses membudayakan K3 karyawan
menerima dan terlibat dengan baik, dan ini terlihat dari adanya program training K3,
pekerja bekerja menggunakan APD. Lingkungan kerja yang mendukung merupakan salah
satu faktor dalam ketercapaian budaya K3 dan di RS telah dicapai dengan adanya
karyawan yang patuh SOP, adanya rambu rambu K3, poster K3, dan patient safety
guide.Selain itu,perlunya kesadaran diri dari perawat dan petugas Kesehatan lainnya utuk
meningkatkan perilaku caring terhadap pasien,diri sendiri, dan lingkungan sebagai dasar
awal pencegahan kecelakaan kerja di rumah sakit.
1
1
Caring in Nursing
Daftar Pustaka
Dwidiyanti, M. (2007). Caring. Kunci Sukses Perawat/Ners Mengamalkan Ilmu. Semarang:
Hasani.
Lea, A., Watson, R., & Deary, I. J. (1998). Caring in nursing: a multivariate analysis. Journal of
advanced nursing, 28(3), 662-671. https://doi.org/10.1046/j.1365-
2648.1998.00799.x
Muhlisin, A., & Ichsan, B. (2008). Aplikasi model konseptual caring dari Jean Watson dalam
asuhan keperawatan. Jurnal Berita Ilmu Keperawatan, 1(3), 147-150.
Pardede JA, Saragih M, Simamora M. Tipe Kepribadian Berhubungan dengan Perilaku Caring
Perawat. Jurnal Keperawatan Silampari. 2020 May 29;3(2):707-16.
Pardede JA, Simamora M, Irwan F. The Caring Attitude of Nurses and Mother’s Motivation for
Child Immunization Attendance. Caring: Indonesian Journal of Nursing Science.
2020 Jul 21;2(1):1-7.
Simamora, M., Pardede, J. A., & Irwan, F. (2020). The Caring Attitude of Nurses and Mother’s
Motivation for Child Immunization Attendance. CARING, 2(1), 1-7.
https://doi.org/10.32734/ijns.v2i1.4003
Watson, J. (2007). Theory of Human Caring. Danish Clinical Nursing Journal. Online:
www.uchsc.edu/nursing/caring
Walker, P.H & Neuman, B. (1996). Watson's theory of transpersonal caring. Blueprint for use of
nursing models: Education, research, practice, and administration, (14), 141.
1
2
Caring in Nursing
Watson, M. J. (1988). New dimensions of human caring theory. Nursing science quarterly, 1(4),
175-181.
1
3