Anda di halaman 1dari 13

MISPERCEPTION

KELOMPOK 3
Ikhwanul Ihsan
Kartika Hardi
Ummul Khairat
Selly Canserina
Fika Scarfi
Ardha Mulia
Beberapa orang percaya bahwa hantu itu adalah
roh. Sedangkan yang lain menganggap mereka
sebagai halusinasi atau delusi. Tetapi
bagaimana jika mereka bukan salah satu dari
praduga ini. Bagaimana jika kita mengambil
sebuah pernyataan saksi tentang penglihatan
hantu pada nilai wajah-di mana muncul figur
seseorang yang tidak ada secara fisik.
Bagaimana hal tersebut mungkin terjadi tanpa
adanya roh? Dan apakah orang yang ingin, bisa
melihat hantu?
Mispersepsi dan Halusinasi
 Mispersepsi adalah kesalahan interpretasi
atas sesuatu yang terlihat, terdengar, dan
apapun yang dirasakan indra.
 Halusinasi adalah sebaliknya, berasal dari
otak, tidak memerlukan stimulus dari luar.
 Namun keduanya mungkin terlibat banyak
dalam fenomena paranormal.
Perbedaan Mispersepsi dan
Halusinasi

Halusinasi Mispersepsi

Tidak membutuhkan objek dari


Membutuhkan objek dari luar
luar

Secara umum tidak bisa Bisa dialami beberapa orang


dialami banyak orang dalam satu waktu

Berasal dari otak tanpa input Bersal dari otak dengan input
sensoris sensoris
Mispersepsi disebabkan oleh informasi
sensoris yang ambigu, tidak cukup dan
bermasalah yang mencapai otak.
 Stimuli sensoris yang ambigu bisa menyajikan
beberapa aspek dari objek yang berbeda, memaksa
otak untuk memutuskan yang mana yang benar-
benar muncul.
 Ketika otak kita mendapatkan informasi sensoris
yang tidak cukup maka otak akan mengubahnya
menjadi objek dari memori untuk membuat sebuah
pengalaman.
 Konflik sensoris bisa muncul antara indra yang
berbeda yang harus diselesaikan oleh otak.
Mispersepsi Visual
 Indera yang paling tajam adalah
indera penglihatan, karena
merupakan yang paling diandalkan
untuk membentuk gambaran kita
tentang realitas.
Perhatikan, misalnya, jika Anda melihat
bayangan di ruangan gelap, otak Anda
mungkin tidak memiliki informasi yang cukup
untuk mengetahui apa yang dilihat. Jadi
mungkin saja memutuskan bahwa itu adalah
sosok manusia. Memori jangka panjang Anda
kemudian dapat menambahkan 'rincian' ke
pengamatan yang Anda tidak bisa benar-
benar melihat, seperti anggota badan atau
pakaian, karena adanya ekspektasi.
Otak Anda tahu, dari pengalaman, bahwa
manusia umumnya memiliki anggota tubuh
dan pakaian, sehingga menyisipkan 'rincian'
seperti itu, walaupun mata anda tidak bisa
melihat mereka. Karena melihat sosok aneh
di tempat gelap bisa menjadi pengalaman
yang mengganggu, sugesti psikologis
dapat ikut bermain membuat Anda berpikir
mungkin bahwa figur tersebut adalah hantu
Shadow ghost misperception
 Lihat gambar di samping. Gambar
tersebut menunjukkan bayangan
pada tangga. Seluruh gambar terlihat
gelap. Bayangan di tangga memilik
kemiripan denga figure seorang
manusia dalam segi bentuk dan
dengan “tangan” di pegangan tangga
dan “kaki” dengan gerakan turun ke
bawah. Jika itu adalah seorang
manusia, maka mungkin lebih pendek
dan terlihat seperti seorang anak.
Namun, jika Anda melihat sekilas,
tanpa mempelajarinya, maka
mungkin Anda akan mengira
bayangan tersebut adalah hantu.
 Tidak ada bayangan hantu di dalam foto tersebut,
namun bayangan tersebut jatuh samar-samar
menunjukkan bentuk manusia. Kita manusia sangat
rentan untuk melihat figur dan wajah dalam pola
acak, mungkin dari keterampilan bertahan hidup
kuno. Apakah bayangan jatuh dengan cara yang
berbeda, efeknya mungkin tidak akan berhasil. Foto
tersebut hanyalah gambar normal dari interior
sebuah bangunan. Hanya saja gambar tersebut
sudah digelapkan dan ditingkatkan kontrasnya,
sehingga bayangan mengaburkan latar belakang.
Efek akhir merupakan stimulus ambigu - adalah
hanya sebuah bayangan (warna dan kurangnya
detail) atau sosok bayangan (seperti sugesti
bentuk)? Otak Anda memiliki isyarat visual
bertentangan untuk menyelesaikan - bayangan
atau figur? Jika Anda menganggap bayangan,
mungkin akan berubah bentuk atau bahkan
hilang (sebagai sudut cahaya melemparkan
bayangan diubah). Karena otak Anda tahu bahwa
manusia tidak dapat melakukan hal-hal seperti
berubah bentuk atau hilang, mungkin akhirnya
menyimpulkan bahwa itu adalah bayangan hantu.
 Ilusi optik seperti ini adalah bentuk umum
dari mispersepsi. Mereka biasanya bekerja
dengan memberikan pertentangan, atau
informasi visual yang ambigu. Otak harus
membuat pilihan yang, dengan ilusi optik,
biasanya salah. Sekali lagi, otak suka
menyajikan sebuah 'versi dunia
(berdasarkan pengalaman) yang wajar',
daripada yang benar-benar realistis,
sehingga tertipu dan membuat kesalahan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai