Anda di halaman 1dari 6

engertian sufi

Tasawuf (Tasawwuf) atau Sufisme (bahasa arab: ‫ تصوف‬, )


adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan
jiwa, menjernihan akhlaq, membangun dhahir dan batin,
untuk memporoleh kebahagian yang abadi. 

Asal mula tarian sufi

Sejarah Whirling Dervishes disebut juga tarian sema atau


Tarian Mawlana Rumi diperkenalkan oleh Mawlana
Jelaluddin Rumi, lahir di Balkh antara tahun 1200 dan 1207.
Tanura Dance diciptakan Rumi sebagai bentuk sebuah
ekspresi dari rasa cinta, kasih, dan sayang yang maha tinggi
dari seorang hamba kepada sang Robbii. Tarian ini
dikenalkan oleh tarekat yg didirikannya yaitu tarekat
Maulawiyah. Dalam tarikat Maulawiyah irama musik
digunakan sebagai media untuk Jadzab (hilang kesadaran
diri karena daya tarik Illahi). Musik ini adalah ungkapan
ratapan duka cita orang yg terbelenggu, ingin kembali pada
asal muasal sebagai makhluk langit, dulu dizaman azali.
Kota Konya - Turki adalah kota Mawlana Jalaluddin Rumi
memulai ajarannya. Di kota inilah Thariqat Mawlawiyah
berkembang begitupula dengan Jalaluddin Rumi yang
mendapatkan nama "Rumi" dari kota ini. Sampai
sekarang Tarian Whirling Dervishesberkembang dan
menjadi sejarah budaya di Turki.
Spoiler for jalaludin rumi: 

Teknik tarian sufi

Zikir Maulawiyah ini dimulai dg pembacaan ayat suci Al


Qur’an dilanjutkan dg pembacaan doa-doa oleh pemimpin
malejis dzikir, setelah itu salah seorang darwis
menendangkan syair2 rumi dan dimulailah ratapan dg
diiringi dawai, para murid mulai menari berputar (gerakan
tubuh memutar berlawanan dg arah jarum jam-konon
perputaran melawan arah jarum jam ini untuk menyatukan
diri dengan sang pencipta)

Spoiler for awalnya: 
Pesta para sufi ini lahir manakala seorang Pencari Tuhan
bertemu dengan Sang Kekasih Yang Maha Suci, ketika
merasakan kasih yang ada dalam hati dan dalam diri
meletup-letup, maka perasaan ini akan ditransfer menjadi
energi gerak dalam bentuk menari. Tarian yang dilakukan
adalah sebuah ekspresi untuk merayakan kehidupan. Konon,
ketika menari seperti itu, para penari mengalami ekstase
yang di kalangan para sufi dipahami sebagai tingkat
pencapaian perasaan penyatuan dengan Tuhan. Bahkan, ada
pula yang mengaku gerakan yang tercipta ‘’seolah-olah”
bukan dari diri si penari. Dari kasih inilah yang membuat
seorang pencari seperti Rumi memiliki jiwa sangat lembut,
dirinya tidak lagi bisa membenci atau melihat perbedaan
suku, ras maupun agama.

Spoiler for lanjut: 
Spoiler for lanjut: 

Satu hal yg paling menarik adalah para penari2 ini berputar


terus menerus tanpa berhenti selama berjam-jam dan
gerekan mereka tetap seimbang, bahkan sampai tarian
berhenti tidak membuat para penari oleng (kehilangan
keseimbangan) karna akibat dr gerakan tubuh berputar itu.
Kalo yg bukan ahli, dijamin deh ga bakal bisa tahan lama
untuk berputar, yg ada bakal jatuh karna puyeng heheh. 

Yang menarik penontonnya bukan hanya orang-orang islam


saja. Tetapi banyak turis-turis yang datang dari
mancanegara untuk menyaksikan al-Tannoura Traditional
Troup. Di antaranya, ada dari Italia, Spanyol, Yunani, China,
dan negara yang lainnya.

ketika sekarang sedang marak-maraknya perselisahan


tentang peradaban, antara islam dan Barat. Maka, salah
satu solusi penting untuk mengenalkan budaya tarian sufi
kepada mereka. Karena dalam tarian itu, mengandung unsur
kesufistikan dan sekaligus hiburan. Dimana, orang tidak
melihat lagi unsur diskriminatip dalam tarian tersebut.
Yang ada, malah hiburan yang mereka dapatkan. Walaupun,
dalam isi bait-bait syairnya berisikan pengagungan
terhadap Sang Maha Kuasa.

Namun, mereka hanya bisa melihat unsur hiburan dalam


tarian itu. Tetapi, pada dasarnya mereka bisa menikmatinya
dengan baik. Ini sisi positipnya, untuk menggambarkan
begitu damai dan indahnya islam bagi mereka.
Tarian sufi bisa menjadikan solusi untuk sebuah kedamaian.
Menerangkan ke Barat, bahwa islam dengan peradaban dan
seninya bisa dinikmati dengan penuh ketenangan. Tidak
harus dihantui perasaan takut, dan mengerikan sekeliling
islam. Karena seni bisa dinikmati oleh semua kalangan.
Tidak hanya khusus golongan-golongan tertentu.

Dengan demikian, perdamaian bisa diciptakan dengan baik.


Lewat budaya tarian-tarian sufi. Di mana mereka tidak
melihat lagi, peradaban islam yang mengerikan. Tetapi,
mereka tertarik dengan peradaban islam yang kaya dengan
seni budaya. 

Semoga, tarian sufi bisa membangkitkan peradaban islam.


Yang penuh damai, penuh kecintaan, penuh persahabatan,
dan penuh kasih sayang. Karena memang, pendahulunya
mengajarkan seni itu untuk ilustrasi kasih sayang dan cinta.
Terhadap Sang Pencipta yang Maha Tinggi. 

Anda mungkin juga menyukai