Anda di halaman 1dari 19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Geser

 Data hasil uji geser menggunakan mesin las hasil rekayasa


Max shear
Besar/Output Peaak Load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/AC 5798.189 25.210 4142.599
2 60A/AC 6761.615 29.398 4937.865
3 60A/AC 5784.059 25.148 4272.751
Average 6114.621 26.585 4451.072

 Data hasil uji menggunakan mesin las pembanding /pasaran jenis ESAB LHF
400
Max shear
Besar/Output Peak Load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/AC 6025.588 26.198 4435.260
2 60A/AC 6364.918 27.674 4780.271
3 60A/AC 6435.810 27.982 5101.942
Average 6275.439 27.285 4772.491

 Data hasil uji geser menggunakan mesin las hasil rekayasa


Max shear
Besar/Output Peak Load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/AC 5896.386 25.636 4230.640
2 80A/AC 6541.695 28.442 5189.717
3 80A/AC 6692.980 29.100 5342.315
Average 6377.020 27.726 4920.891

 Data hasil uji geser menggunakan mesin las pembanding /pasaran jenis ESAB
LHF 400
Test No. Besar/Output Peak Load Max shear Break (kgf)

37
stress
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/AC 6631.117 28.831 4906.408
2 80A/AC 6646.662 28.899 3121.540
3 80A/AC 5885.231 25.588 4609.299
Average 6387.670 27.773 4212.416

 Data hasil uji geser menggunakan mesin las hasil rekayasa


Max shear
Besar/Output Peak Load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/DC 5529.489 26.331 4120.692
2 60A/DC 5504.571 26.212 3924.500
3 60A/DC 4510.140 21.447 3400.181
Average 5181.400 24.673 3815.124

 Data hasil uji geser menggunakan mesin las pembanding /pasaran jenis ESAB
LHF 400
Max shear
Besar/Output Peak Load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/DC 5294.842 24.067 4103.492
2 60A/DC 5970.679 27.139 4616.068
3 60A/DC 5600.826 25.458 444.900
Average 5622.115 25.555 4388.154

 Data hasil uji geser menggunakan mesin las hasil rekayasa


Max shear
Besar/Output Peak load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/DC 6301.178 30.006 4569.955
2 80A/DC 4844.369 23.068 3835.950
3 80A/DC 5573.866 26.542 4037.295
Average 5573.137 26.539 4147.747

38
 Data hasil uji geser menggunakan mesin las pembanding /pasaran jenis ESAB
LHF 400
Max shear
Besar/Output Peak Load
Test No. stress Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/DC 5772.416 27.488 4150.030
2 80A/DC 6533.219 31.111 4398.048
3 80A/DC 5955.258 28.358 4543.580
Average 6086.964 28.986 4363.866

Berikut adalah grafik hasil pengujian geser yang didapatkan dari rata-rata hasil uji :

 Grafik hasil uji geser untuk output arus AC

30
29,5 29,398
29 29,1
28,899
28,831
Hasil Uji (kgf/mm)

28,5 28,442
28 27,982 27,773
27,5 27,674 27,726
27,285 Pembanding
27
26,5 26,585 Rekayasa
26 26,198
25,5 25,636
25,588
25,21
25,148
25
24,5
24
50 60 70 80 90
Arus (ampere)

Gbr.4.1.Grafik hubungan antara besar arus dan hasil uji

Pembahasan :

Pada proses pengelasan baja rendah type ST37 dengan besar arus 60A dan

80A baik menggunakan mesin las hasil rekayasa maupun menggunakan mesin las

pembanding/pasaran menunjukkan peningkatan kekuatan geser pada arus 80A.

Hal tersebut jelas bahwa untuk arus pengelasan akan lebih baik jika dipakai arus

yang paling besar asalkan masih dalam range yang dianjurkan/distandartkan,

karena semakin besar arus maka masukan panas semakin besar dan butir logam

39
semakin halus sehingga hasil lasannya semakin bagus dan hal ini sesuai dengan

dasar teori (Arifianto,1998).

Dari gbr.4.1. diatas dapat kita lihat bahwa kekuatan geser hasil pengelasan

dengan menggunakan mesin las rekayasa lebih rendah dibandingkan dengan

menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis ESAB LHF 400 tetapi

perbedaan kekuatan gesernya tidak terlalu besar .Hal ini menunjukkun bahwa

mesin las hasil rekayasa layak pakai dan layak jual. Perbedaan kekuatan geser

yang terjadi kemungkinan terjadi karena pada waktu proses pengelasan atau bisa

juga dikarenakan perbedaan power sourcesnya. Pada gambar diatas

 Grafik hasil uji geser untuk output arus DC

31
30,5
30 30,006
29,5
29 28,986
28,5 28,358
Hasil Uji (kgf/mm)

28
27,5 27,488
27 27,139
26,5 26,331 26,539
26,542
26 26,212 Rekayasa
25,5 25,555
25,458
25 24,673 Pembanding
24,5
24 24,067
23,5
23 23,068
22,5
22
21,5 21,447
21
20,5
20
50 60 70 80 90

Arus (ampere)

40
Gbr.4.2. Grafik hubungan antara besar arus dan hasil uji

Pembahasan :

Pada proses pengelasan baja rendah type ST37 dengan arus 60A dan 80A

baik menggunakan mesin las hasil rekayasa maupun menggunakan mesin las

pembanding/pasaran menunjukkan bahwa grafik kekuatan geser mengalami

peningkatan.Dari grafik dapat kita lihat bahwa semakian besar arus maka semakin

bagus kekuatan las yang dihasilkan asalkan masih dalam range yang

distandartkan. Hal ini disebabkan karena semakin besar arus maka masukan panas

semakin besar dan butir logam semakin halus sehingga hasil las semakin bagus .

Dari hasil uji geser dengan output arus DC yang terlihat pada grafik 4.2. diatas

menunjukkan bahwa hasil uji kekutatan geser dengan menggunakan mesin las

pembanding lebih bagus dibandingkan dengan menggunakan mesin las hasil

ekayasa akan tetapi perbedaan kekuatan geser antara keduanya tidak terlalu besar

dan hal tersebut sesuai dengan dasar teori (Arifianto,1998).

4.2. Uji Bending

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las hasil rekayasa

Besar/Output Teg.Bending
Test Peak load ( kgf )
arus las Max. ( kgf/mm2 )
Face welding 60A/AC 741 127.029
Back welding 60A/AC 873.76 149.788
Average 807.38 138.408

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis


ESAB LHF 400

41
Besar /Output Teg. Bending
Test Peak load (kgf)
arus las Max. (kgf/mm2)
Face welding 60A/AC 756.92 129.758
Back welding 60A/AC 883.92 151.529
Average 820.42 140.644

 Data hasil uji bending menggunakan Mesin las hasil rekayasa


Besar/Output Teg. Bending
Test Peak load (kgf)
arus las Max. (kgf/mm2)
Face welding 80A/AC 861.568 147.697
Back welding 80A/AC 1036.32 177.655
Average 948.944 162.676

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las pembanding /pasaran jenis

ESAB LHF 400

Besar/Output Teg. Bending


Test Peak load (kgf)
arus las Max. (kgf/mm2)
Face welding 80A/AC 863.6 148.046
Back welding 80A/AC 1036.2 177.634
Average 949.9 162.84

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las hasil rekayasa

Besar/Output Teg.Bending
Test Peak load (kgf)
arus las Max. (kgf/mm2)
Face welding 60A/DC 792.48 135.854
Back welding 60A/DC 926.592 158.844
Average 859.536 147.349

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis


ESAB LHF 400
Besar/Output Teg.Bending Max
Test Peak load (kgf)
arus las (kgf/mm2)
Face welding 60A/DC 795.528 136.376
Back welding 60A/DC 929.64 159.367
Average 862.584 147.872

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las hasil rekayasa


Test Besar/Output Peak load (kgf) Teg.Bending

42
arus las Max. (kgf/mm2)
Face welding 80A/DC 878.84 150.658
Back welding 80A/DC 1102.36 188.976
Average 990.6 169.817

 Data hasil uji bending menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis


ESAB LHF 400
Besar/Output Teg.Bending
Test Peak load (kgf)
arus las Max. (kgf/mm2)
Face welding 80A/DC 883.92 151.529
Back welding 80A/DC 1143 195.943
Average 1013.46 173.736

Berikut adalah grafik hasil pengujian bending yang didapatkan dari rata – rata

hasil uji :

 Grafik hasil uji bending untuk output arus AC

180
177,655
177,634
175
170
165
Hasil Uji (kgf/mm)

162,676
162,84
160
155 Rekayasa
151,529
150 149,788 Pembanding
148,046
147,697
145
140 140,644
138,408
135
130 129,758
127,029
125
50 60 70 80 90
Arus (am pere)

Gbr.4.3 Grafik hubungan antara besar arus dan hasil uji

Pembahasan :

Pada proses pengelasan baja rendah type ST37 dengan arus pengelasan

60A dan 80A dengan output arus AC yang terlihat pada gambar 4.3 menunjukkan

43
bahwa grafik hasil uji kekuatan bending mengalami kenaikan/peningkatan pada

arus 80A. Hal tersebut jelas bahwa untuk arus pengelasan akan lebih baik jika

dipakai arus yang paling besar asalkan masih dalam range yang distandarkan.

Karena semakin besar arus maka masukan panas semakin besar dan butir logam

semakin halus sehingga hasil lasan semakin bagus.

Dari grafik hasil uji bending yang terlihat pada gambar 4.3 diatas

menunjukkan bahwa kekuatan bending hasil pengelasan dengan menggunakan

mesin las pembanding/pasaran lebih bagus akan tetapi perbedaan kekuatan

bending tersebut tidak besar bahkan bisa dibilang seimbang.

Grafik hasil uji bending untuk arus DC

200
195 195,943
190 188,976
185
Hasil Uji (kgf/mm )

180
175 173,736
170 169,817 Rekayasa
165
160 159,367
158,844 Pembanding
155
150 151,529
150,658
147,872
147,349
145
140
135 136,376
135,854
130
50 60 70 80 90

Arus (ampere)

Gambar 4.4 Grafik hubungan antara besar arus dan hasil uji

Pembahasan :

Pada proses pengelasan baja rendah type ST 37 dengan besar arus 60A dan

80A dan output arus DC yang terlihat pada gambar 4.4 diatas menunjukkan

bahwa kekuatan bending mengalami peningkatan pada arus 80A, hal ini berarti

bahwa untuk arus pengelasan akan lebih baik bila dipakai arus pengelasan yang

44
paling besar asalkan masih dalam standar yang dianjurkan karena semakin besar

arus maka akan semakin besar pula masukan panas sehingga hasil lasan semakin

bagus dan hal tersebut sesuai dengan dasar teori (Arifianto, 1998).

Dari grafik hasil uji bending diatas menunjukkan bahwa kekuatan bending

hasil dari pengelasan menggunakan mesin las hasil rekayasa lebih rendah

dibandingkan dengan menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis ESAB

LHF 400, akan tetapi perbedaan kekuatan bending antara keduanya tidak

besarbahkan bisa dibilang seimbang.

4.3.UjiTarik

 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las hasil rekayasa

Max.Teg.
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/AC 5002.07 40.02 3988.528
2 60A/AC 6195.183 49.561 4773.032
3 60A/AC 4632.791 61.7 3417.571
Average 5853.455 50.423 4049.71

 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis ESAB
LHF 400
Max.Teg.
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/AC 6702.549 51.56 3588.940
2 60A/AC 6329.929 50.63 2946.738
3 60A/AC 4478.684 59.71 3438.915
Average 5837.054 53.967 3324.864

 Data hasil uji menggunakan mesin las hasil rekayasa


Test No. Besar/Output Peak load Max.Teg Break (kgf)
Arus (kgf) Tarik

45
(kgf/mm2)
1 80A/AC 6391.809 51.134 3666.227
2 80A/AC 6605.748 52.846 4583.568
3 80A/AC 4478.684 59.716 3438.915
Average 5825.414 54.565 3896.237

 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis ESAB
LHF 400
Max.Teg.
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/AC 6679.179 53.433 5038.857
2 80A/AC 6448.5 53.738 4814.237
3 80A/AC 4432.686 59.102 3193.909
Average 5853.455 55.424 4349.001

 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis ESAB

LHF 400

Max.Teg.
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 60A/DC 5026.957 41.891 4020.587
2 60A/DC 6410.136 50.275 4567.545
3 60A/DC 5152.314 68.69 3904.037
Average 5529.802 53.618 4164.056

 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las hasil rekayasa

Max.Teg
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kdf)
Arus (kgf/mm2)
(kgf/mm2)
1 60A/DC 5036.679 41.891 3988.115
2 60A/DC 4929.398 65.725 3838.443
3 60A/DC 6410.136 50.275 4567.545
Average 5458.738 52.372 4131.368

46
 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las hasil rekayasa

Max.Teg.
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/DC 6724.202 53.794 3626.858
2 80A/DC 6455.920 51.647 5131.243
3 80A/DC 4079.094 54.388 2913.046
Average 5753.072 53.276 3890.382

 Data hasil uji tarik menggunakan mesin las pembanding/pasaran jenis ESAB

LHF 400

Max.Teg.
Besar/Output Peak load
Test No. Tarik Break (kgf)
Arus (kgf)
(kgf/mm2)
1 80A/DC 6875.702 55,01 3643.294
2 80A/DC 6724.2 53.795 3626.858
3 80A/DC 4504.354 60.058 3576.963
Average 6034.752 55.17 3615.705

Berikut adalah grafik hasil pengujian tarik yang didapatkan dari rata-rata hasil uji :

 Grafik hubungan hasil uji tarik untuk output arus AC


65
63
61 61,7
59 59,71 59,716
59,102
Hasil Uji (kgf/mm )

57
55 55,424
54,565
53,967 53,738
53,433 Rekayasa
53 52,846
51 51,56 51,134
50,63
50,423 Pembanding
49 49,561
47
45
43
41
40,02
39
50 60 70 80 90
Arus (am pere)

Gbr.4.5. Grafik hubungan antara besar arus dan hasil uji

47
Pembahasan :

Pada proses pengelasan baja rendah type ST37 dengan besar arus 60A dan

80A dengan output arus AC untuk pengelasan menggunakan mesin las listrik hasil

rekayasa dan mesin las listrik jenis ESAB LHF 400 seperti terlihat pada gambar

4.5 diatas menunjukkan peningkatan.Hal tersebut berarti bahwa untuk pengelasan

lebih baik menggunakan arus yang terbesar dari standar yang dianjurkan karena

semakin besar arus maka masukan panas semakin besar dan butir kristal semakin

halus sehigga hasil lasan akan semakin bagus.

Dari gambar grafik diatas menunjukkan bahwa kekuatan tarik hasil

pengelasan dengan menggunakan mesin las rekayasa lebih rendah akan tetapi

perbedaan tersebut tidaklah besar.

 Grafik hubungan hasil uji tarik untuk output arus DC

70
68 60
66 60
64
Hasil Uji (kgf/mm )

62
60 80
58
56 Rekayasa
80
80
54 60 80
80 Pembanding
52 60 80
50 60
48
46
44
42 60
40
50 60 70 80 90
Arus (ampere)

Gbr.4.6. grafik hubungan antara besar arus dan hasil uji

48
Pembahasan :

Pada pengelasan baja rendah type ST37 dengan besar arus 60A dan 80A

dengan output arus DC dari grafik hasil uji tarik diatas menunjukkan bahwa untuk

kekuatan tarik hasil pengelasan mengalami peningkatan pada arus 80 A. Hal

tersebut berarti untuk pengelasan lebih baik menggunakan arus terbesar yang di

standarkan karena semakin besar arus maka masukan panas semakin besar dan

butir kristal semakin halus sehingga hasil lasan semakin bagus dan hal ini sesuai

dengan dasar teori (Arifianto, 1998).Dari grafik diatas menunjukkan bahwa

perbedaan kekuatan tarik hasil lasan antara kedua proses pengelasan tidak

signifikan.

49
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Lembar Persetujuan

Lembar Asistensi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Abtraksi

Daftar gambar

Daftar Tabel

Daftar Grafik

Lampiran

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................3

1.4 Batasan Masalah...................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tranformator......................................................................6

2.1.1 Prinsip Kerja Tranformator................................................7

2.1.2 Tranformator Las...............................................................8

2.1.3 Las Arus Searah................................................................10

50
2.2 Cara- cara Pengelasan........................................................11

2.1 Klasifikasi Cara Pengelasan ..............................................12

2.2.1 Las Busur Elektroda Terbungkus (SMAW).....................13

2.2.2 Pengelasan Dengan Busur Nyala Listrik Terlindung........15

2.3 Pemilihan Elektroda..........................................................18

2.4 Pengujian Bending............................................................22

2.5 Pengujian Tarik.................................................................23

2.6 Pengujian Geser................................................................25

2.7 Perencanaan Pengelasan...................................................26

2.7.1 Pemilihan Elektroda..........................................................27

2.7.2 Pemilihan Logam Induk Dan Jenis Sambungan Las........28

2.7.3 Pemilihan Arus Las Listrik...............................................29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Diagaram Alir Penelitian .................................................29

3.2 Jenis Material....................................................................30

3.2.1 Spesimen Uji Bending......................................................30

3.2.2 Spesimen Uji Geser...........................................................30

3.2.3 Spesimen Uji Tarik...........................................................31

3.3 Persiapan Pengelasan .......................................................31

3.3.1 Elektroda...........................................................................31

3.3.2 Mesin Pengelasan .............................................................31

3.3.3 Parameter Pengelasan ......................................................32

51
3.3.4 Proses pengelasan ............................................................33

3.4 Proses Pengujian ..............................................................33

3.4.1 Pengujian Geser................................................................34

3.4.2 Pengujian Bending............................................................35

3.4.3 Pengujian Tarik.................................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Lembar Persetujuan

Lembar Asistensi

Kata Pengantar

Daftar Isi

Abtraksi

Daftar gambar

Daftar Tabel

Daftar Grafik

Lampiran

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................2

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................3

1.4 Batasan Masalah...................................................................3

52
1.5 Manfaat Penelitian................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tranformator......................................................................6

2.1.1 Prinsip Kerja Tranformator................................................7

2.1.2 Tranformator Las...............................................................8

2.1.3 Las Arus Searah................................................................10

2.2 Cara- cara Pengelasan........................................................11

2.1 Klasifikasi Cara Pengelasan ..............................................12

2.2.1 Las Busur Elektroda Terbungkus (SMAW).....................13

2.2.2 Pengelasan Dengan Busur Nyala Listrik Terlindung........15

2.3 Pemilihan Elektroda..........................................................18

2.4 Pengujian Bending............................................................22

2.5 Pengujian Tarik.................................................................23

2.6 Pengujian Geser................................................................25

2.7 Perencanaan Pengelasan...................................................26

2.7.1 Pemilihan Elektroda..........................................................27

2.7.2 Pemilihan Logam Induk Dan Jenis Sambungan Las........28

2.7.3 Pemilihan Arus Las Listrik...............................................29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Diagaram Alir Penelitian .................................................29

3.2 Jenis Material....................................................................30

53
3.2.1 Spesimen Uji Bending......................................................30

3.2.2 Spesimen Uji Geser...........................................................30

3.2.3 Spesimen Uji Tarik...........................................................31

3.3 Persiapan Pengelasan .......................................................31

3.3.1 Elektroda...........................................................................31

3.3.2 Mesin Pengelasan .............................................................31

3.3.3 Parameter Pengelasan ......................................................32

3.3.4 Proses pengelasan ............................................................33

3.4 Proses Pengujian ..............................................................33

3.4.1 Pengujian Geser................................................................34

3.4.2 Pengujian Bending............................................................35

3.4.3 Pengujian Tarik.................................................................36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Geser...........................................................................37

4.2 Uji Bending.......................................................................42

4.3 Uji Tarik............................................................................46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.......................................................................51

5.2 Saran.................................................................................53

DAFTAR PUSTAKA

54
55

Anda mungkin juga menyukai