Anda di halaman 1dari 4

“ No human investigations can be called true science without going through mathematical tests ”

- Leonardo da Vinci (1452 – 1519), Italian Artist and Scientist.

7 Alasan Mengapa 1 = 2
Benny Yong
Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Katolik Parahyangan Bandung
Email : benny_y@home.unpar.ac.id

Guidobaldo del Monte (1545 – 1607), seorang teman dari fisikawan Galileo selama 12 tahun,
percaya bahwa dia telah menciptakan sesuatu yang tidak masuk akal. Secara matematika,
membuktikan 1 = 2 adalah suatu keanehan yang luar biasa.“ Saya tidak begitu percaya diri
dengan pernyataan saya, tetapi saya sedang menduga bahwa 1 = 2 ”, kata del Monte.

Beberapa pernyataan mengenai hal ini telah diteliti lebih lanjut selama beberapa dekade dan
ketika hasil penelitian ini dikumpulkan bersama akhirnya menghasilkan sebuah dokumen yang
sangat mengagumkan yang mungkin membuat para pembaca percaya akan keabsahannya.

Nah, sebagai seorang peminat matematika Anda diuji untuk mengetahui dimana letak kesalahan
dari setiap “pembuktian” yang bohong ini !

1. Pembuktian melalui Aljabar


Misalkan x = 1 .
Maka
x2 − x = x2 −1
x( x − 1) = ( x + 1)( x − 1)

Bagi kedua ruas dengan ( x − 1) , sehingga diperoleh


x = x +1

Substitusi x = 1 , diperoleh : 1= 2

2. Pembuktian melalui Teori Bilangan Kompleks


Dalam teori bilangan kompleks, didefiniskan bahwa
i 2 = −1

Maka
i2 + 3 i ×i + 3 −1 × −1 + 3 (−1)(−1) + 3 1+3
1= = = = = =2
2 2 2 2 2

3. Pembuktian melalui Logaritma


Pandang : 1 ≤ 2 , maka
1 1
1×10 log ≤ 2×10 log
2 2
Lalu dengan sifat logaritma, diperoleh
2
1 1
10
log ≤10 log 
2 2
atau
1 1
10
log ≤10 log 
2 4
1 1
Sehingga : ≤
2 4
Kalikan kedua ruas dengan 4, diperoleh : 2 ≤ 1.
Karena 1 ≤ 2 dan 2 ≤ 1 , maka : 1 = 2

4. Pembuktian melalui Integral


Pandang metoda integral parsial berikut

∫ udv = uv − ∫ vdu
1
Nah, sekarang lakukan integrasi parsial pada integral berikut ini : ∫ x dx .
1
Dengan memisalkan u= dan dv = dx , diperoleh
x
1
du = − 2 dx
x
dan
v=x
Maka
1 1  1  1
∫ x dx = x .x − ∫  − x 2 

.xdx = 1 + ∫ dx
x
1 1
Sehingga ∫ x dx = 1 + ∫ x dx
1
Dengan mengurangi ∫ x dx pada kedua ruas, diperoleh : 0 = 1
Tambahkan angka 1 pada kedua ruas, diperoleh : 1= 2

5. Pembuktian melalui Hukum Asosiatif ( Guidobaldo del Monte )


Jika a, b, c, d, … merupakan anggota–anggota dari bilangan real, berlaku
hukum asosiatif sebagai berikut
a + ( b + c ) = ( a + b) + c
a+(b+c+d)=(a+b+c)+d
a+(b+c+d+e )=(a+b+c+d)+e
dan seterusnya.
Hal itu dapat disusun kembali sebagai
(a+b)+(c+d)=a+((b+c)+d)
a+(b+(c+(d+(e+f))))=((a+(b+c))+(d+e))+f
dan seterusnya.
Pandang
0 = ( 1 - 1 ) + ( 1 -1 ) + ( 1 - 1 ) + ...
= 1 + ( -1 + 1 ) + ( -1 + 1 ) + ( -1 + 1 ) + ...
= 1 + 0 + 0 + 0 + ...
=1
Tambahkan angka 1 pada ruas kiri dan ruas kanan, diperoleh : 1= 2

6. Pembuktian melalui Analisis


Dari Teori Kalkulus, diketahui
1 2 1 3 1 4
ln(1 + x) = x − x + x − x + ... ,
2 3 4
untuk − 1 < x ≤ 1 .
Substitusi x = 1 , diperoleh
1 1 1 1 1 1 1 1 1
ln 2 = 1 − + − + − + − + − + ...
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kalikan kedua ruas dengan angka 2, diperoleh
2 1 2 1 2 1 2 1
2 ln 2 = 2 − 1 + − + − + − + − + ...
3 2 5 3 7 4 9 5
Atau dapat ditulis sebagai
1 2 1 1 2 1
2 ln 2 = (2 − 1) −
+ ( − ) − + ( − ) − ...
2 3 3 4 5 5
1 1 1 1
= 1 − + − + − ...
2 3 4 5
= ln 2
Bagi kedua ruas dengan ln 2 , diperoleh : 2 = 1

7. Pembuktian melalui Teori Logika


Menurut teori logika matematika, pernyataan jika A maka B selalu benar terjadi jika A adalah
suatu pernyataan yang salah.
Contoh :
Misalkan Canda berkata kepada Deni, “ Jika Alex pergi ke bioskop maka Budi akan pergi
ke bioskop juga “ Kemudian Deni pergi ke bioskop untuk mengecek pernyataan Canda
tersebut, tetapi Deni hanya melihat Budi saja disana. Apakah menurut Anda, Canda telah
berbohong kepada Deni ???
Tidak, karena Canda hanya mengatakan kepada Deni apa yang akan terjadi jika Alex pergi
ke bioskop. Pada kasus itu, Alex tidak ada di bioskop berarti pernyataan pertama salah.
Berdasarkan teori logika, perkataan Canda tidaklah salah. Jadi Canda tidak berbohong.
Nah, sekarang perhatikan suatu pernyataan yang benar berikut ini

P : Jika setiap kata pasti terdiri dari 3 huruf, maka 1 = 2

Karena pernyataan jika setiap kata pasti terdiri dari 3 huruf adalah salah dan P
adalah suatu pernyataan yang benar, maka haruslah pernyataan 1 = 2 benar.
Mungkin masih banyak lagi alasan–alasan untuk membenarkan pernyataan mengapa 1 = 2 .
Dan sebagai seorang peminat matematika, pernyataan-pernyataan ini seharusnya dibantah
dengan teori–teori matematika yang telah diperoleh. Nah, untuk itu langkah pertama yang
paling utama adalah dapat menemukan di mana letak kesalahan setiap “pembuktian” yang
bohong tersebut.

Selamat menemukan !!!

“ Do not worry about your difficulties in Mathematics . I assure you , that mind are still greater ”
- Albert Einstein (1879 – 1955), German American Scientist

Referensi :
James Tanton’s articles
( Assistant Professor of Mathematics at St.Mary’s College of Maryland )

©Neby’s 2004

Anda mungkin juga menyukai