Namun
Jatuhnya pun masih di pangkuku
Aku tak pernah merasakan begitu perihnya Tak perlu kau berpaling
Kau hancurkan aku begitu rupanya
Dan aku juga tak pernah membayangkan Wahai kau air mataku
sakitnya Wahai kau air mataku
Di pecundangi begitu hebatnya
Repeat
Terkadang ingin ku kuatkan hatiku
Agar perih ini tak lagi menggangguku Di setiap detak jantungku
Selalu saja ku dalam kehancuran hanya engkau yang menemaniku
Yang menyelimuti hidup dan hatiku Saat aku kehilangannya, saat aku
kehilangannya
Aku tak pernah menjadi yang terbaik
untukmu (wahai engkau air mataku
Di ujung langit ku cari indahnya Hanya engkaulah tepi hidupku)
Hingga sampai nanti aku harus Saat aku kehilangannya, saat aku
tinggalkanmu kehilangannya
Tak pernah terpikirkan olehku ini terjadi Jatuh air mataku, iringi remuk redam hatiku
Hijau Daun – Aku Dan Air Mata bila tak kau simpan untukku
bisa ku lihat di matamu
Jatuh air mataku iringi remuk redam hatiku apa yang terjadi aku bertanya
Saat ku kehilanganmu apa kau tak pernah mengharapkanku
dan hanya rintik hujan yang menemani aku
di saat aku bertahan, selama ini aku bertahan kemanakah kini aku bertanya
lewati semua dalam dinginnya
aku pandangi hanyalah langkahmu dimanakah cintaku yang dulu
yang aku titipkan padamu
reff: tak terlihat lagi aku bertanya
Wahai kau air mataku apa kau tak pernah inginkan aku
Hanya engkaulah tepi hidupku
Saat aku kehilangannya, saat aku repeat reff
kehilangannya
apa kau tak pernah mengharapkanku
Tak bisa aku bertahan, selama ini aku kemanakah kini aku bertanya
bertahan
Lewati semua dalam dinginnya