com/karya/drama/badai-kehidupan
Badai Kehidupan
Foto musthohar
* Drama |
* Drama Education
( SISWA MASUK KELAS, SUASANA RAMAI, JOGED, BEL BERBUNYI, GURU MASUK,
SISWA MENATA KURSI)
Siswa 2 :
Siswa 3 : kenapa ?
Siswa 4 : ya kenapa? Dari tadi aku lihat kamu murung dan sedih ?
Andi : Bapak !
Andi : ya. Aku dilarang sekolah . kata bapak" Pekerjaan di sawah sangat
banyak, sekarang musim panen, jadi aku harus bantu dia, memetik Lombok dan
terong" . kalau aku gak kesawah aku gak akan dikasih uang sekolah.
Andi : katanya sih meskipun tidak sekolah, aku juga masih bisa bekerja.
Siswa 6 : apa bapak mu menginginkan kamu seperti dia ? "ke sawah setiap hari
bawa cangkul, kepanasan, kehujanan", itu kan berat buat kamu, kalau kamu gak
kuat bisa-bisa kamu sakit.
Siswa 4 : kalau semua orang tua ingin anaknya bekerja di sawah ! bagaimana
Negara kita bisa maju ! apa kata dunia ?
Siswa 2 : benar ! padahal Negara kita adalah Negara yang kaya akan sumber
daya alam. Orang bilang Indonesia adalah negara gemah limpah loh jinawih. Tapi
kenapa rakyatnya banyak yang miskin, kelaparan, gizi buruk.
Siswa 3 : ya benar ! lebih gila lagi , sekarang BBM naik, harga kebutuhan pokok
juga ikut naik ! tapi kenapa gajih buruh kok gak ikut naik ? pada hal kalau yang satu
naik yang lain juga harus naik !
Siswa 4 : katanya sih harga minyak dunia naik ! kalau harga BBM gak dinaikan
negara akan mengalami kekurangan APBN.
Siswa 3 : kalau Negara mengalami kekurangan APBN, kenapa harus ada BLT ?
Siswa 5 : gimana rakyatnya bisa makmur, kalau rakyat didik menjadi pengemis !
Selain itu Indonesia juga kaya akan kekayaan alam, baik yang ada di daratan
maupun di lautan. Menurut badan BPS ( badan pusat statistik ) menyebutkan bahwa
bangsa Indonesia adalah bangsa penghasil emas terbesar ke empat di dunia,
minyak bumi terbesar ke tiga di dunia, tapi…….( menangis sedih )
Guru : tidak ! bapak tidak sakit, bapak Cuma teringat dengan peristiwa 2
bulan yang lalu ?
Guru : Karena waktunya sudah habis, bapak akhiri dulu pelajaran kita pada
hari ini, wassalamu'alaikum wr, wb
Siswa : Ye………
Musik Ilustrasi
( GURU DAN SISWA KELUAR DARI DALAM KELAS) ( BAPAK , IBU dan ANDI PERGI KE
SUNGAI SAMBIL LARI)
Ibu : habis bapak teriaknya kenceng banget, kayak orang habis sarapan tiga
piring aja.
Bapak : saya mencari andi bu ! kemana dia ? aku panggil dari tadi tidak
menjawab.
Bapak : ya..!
Bapak : tas
Bapak : enak tenan…enak tenan… habis dari mana kamu ? bapak tunggu dari
tadi gak pulang-pulang.
Andi : bapak !
Bapak : hari ini kamu tidah usah pergi ke sekolah, sekarang waktunya musim
panen, terong dan lombok yang ada di sawah sudah waktunya untuk dipanen,
kalau kamu nggak mau ikut ke sawah bapak nggak akan kasih kamu uang buat
sekolah.
Andi : tapi…..tapi…
Bapak : kalau kamu gak mau Bantu bapak, ya.. sudah! bapak gak akan kasih
kamu uang buat sekolah lagi !
Andi : ya sudah kalau memang itu mau bapak ! padahal hari ini andi harus
ujian.
Bapak : sudah…. Ganti baju sana ujian kan bisa lain kali, yang penting kamu
sekarang Bantu bapak memanen lombok dan terong di sawah, bapak berangkat
dulu. Jangan lupa bawa keranjang terongnya. Bapak tunggu di sawah.
Musik
Guru : assalamu'alaikum
Ibu : jangan-jangan..?
Guru : assalamu'alaikum…
Ibu : wa'alaikum salam….eh pak guru. Maaf pak ! mari silakan masuk.
Guru : terima kasih bu..! begini bu maksud kedatangan saya kemari mau
menanyakan andi.
Guru : ya ..itu yang mau saya tanyakan kepada ibu " kenapa andi tidak masuk
hari ini ? padahal hari ini kan dia harus ujian?" kenapa dia tidak masuk sekolah? Apa
andi sakit ?
Ibu : tidak pak..! saya dari tadi juga bingung mencari andi, padahal kemarin
dia bilang besok pagi ada ujian, tapi kenapa seragamnya sekarang masih ada di
rumah. Jangan-jangan…?
Ibu : Jangan-jangan dia pergi ke sawah sama bapaknya. Soalnya tadi pagi
bapaknya mencari – cari dia.
Guru : kalau begitu tolong antar saya bu.
Musik
( GURU DAN IBU PERGI KESAWAH, ANDI DAN BAPAKNYA SEDANG MEMASUKKAN
TERONG KEADALAM KERANJANG)
Ibu : andi…andi…..
Bapak : dari tadi bapak dengar kamu sendiri ..? maaf pak saya kira andi
ngomong sendiri.
Guru : begini pak badrun, hari ini kan andi ada ujian kenapa dia tidak masuk ?
sayangkan kalau tidak ikut, apalagi sekarang waktu ujian akhir, kalau tidak ikut dia
tidak akan bisa melanjutkan sekolah lagi.
Bapak : betul-betul, apanya yang betul. Saya tadi memang sengaja melarang
andi untuk tidak masuk ujian, karena menurut saya ujian tidak terlalu penting.
Bapak : maksud saya, meskipun saya gak pernah ikut ujian ! saya juga bisa
makan, dan membiayai kebutuhan anak istri saya.
Guru : memang betul pak….. tidak ikut ujian, semua orang masih juga tetap
bisa makan, dan membiayai kebutuhan anak istri. Tati ujian itu tidak ada kaitannya
dengan makan, dan membiayai anak istri, ujian itu kaitannya dengan pendidikan.
Bapak : kalau begitu….apa dengan pendidikan bisa menjamin kita bisa makan ?
Guru : bapak ini gimana…sih ? ya tidak lah pak..! masa..! orang yang
berpendidikan saja yang bisa makan. Meskipun tanpa pendidikan semua orang juga
masih bisa makan.
Guru : pak…soal makan dan tidak makan itu adalah masalah rizqi, dan rizqi itu
sudah ada yang ngatur, sudah ditentukan sama yang atas sana.
Bapak : kalau rizqi sudah ada yang menagatur dan menentukan. Lalu apa
gunanya pendidikan.
Bapak : ( pingsan )
Andi : pak….bangun….pak…..bangun
Guru : andi janganlah kamu menangis dan panik sebaiknya kita bawah aja
kerumah sakit. Sekarang kita bawah pulang aja dulu ke rumah.
Suster : apa di biarkan..! bapak ini gimana sih tempat berantakan begini kok
suruh biarkan saja ?
Dokter : saya kan sudah bilang biarkan saja dulu nanti saya yang urus ?
Dokter : kamu ini gimana sih….! disuruh bersihkan malah duduk-duduk. Nanti
kalau ada pasien yang datang. Gimana ?
Suster : tadi kan bapak sendiri yang suruh saya istirahat dulu..?
Dokter : kalau kamu istirahat, apa kata pasien nanti..! masa..! " kantor dokter
arga ternyata gak rapi". Apa kata orang nanti…….
Musik
Ibu : tidak ..! dok…., tapi beberapa hari dia sering merasa perutnya sakit,
sesak nafas, batuk-batuk, dan kepala pusing.
Dokter : maaf bu ..! bukannya saya menakut-nakuti, tapi penyakit suami ibu
sudah parah dan sangat kecil kemungkinan untuk sembuh.
Andi : apa ?
Dokter ; ya ..andi..!
Andi : jadi….jadi….
Bapak ; ( sadar,tapi dalam mata tertup dan memanggil-mangil ) andi….andi….
Andi ; sudahlah pak..? bapak tidak usah memikirkan masalah tadi. Bapak
istirahat saja dulu.
Bapak ; tidak andi, bapak rasanya sudah tidak kuat, mungkin sebentar lagi
bapak akan istirahat untuk selama-lamanya.
Bapak : bu aku pesan tolong jaga andi ya bu..? dan didik dia, ibu harus
mengusahakan agar dia tetap bisa sekolah, kalau perlu sawah dibelakang rumah,
ibu jual buat biaya sekolah andi.
Ibu : andi….
( SEMUA MENANGIS )
Musik
TAMAT…………
Anak Durhaka
http://www.jendelasastra.com/karya/drama/anak-durhaka
Foto musthohar
* Drama |
* Drama Remaja |
ANAK DURHAKA
BABAK I
Tamim : emang susah ya jadi orang miskin, mau ngapa-ngapain gak bisa.
coba jadi orang kaya pasti enak, bisa makan enak, pakain yang gaya, tiap liburan
bisa rekreasi.
Ibu : Tamim.... gak boleh begitu, kita seharusnya bersyukur masih bisa
makan tiap hari, ( smbil menyodorkan piring ) dimakan ya....ibu janji besok ibu akan
buatkan lauk pauk yang lain.
Tamim : ya bu.........
Tamim : ya bu......
Jupri : Assalamu'alaikum
Tamim : kan cuma terlambat 15 menit, ntar kalau kita dimarahin sama bu
guru kita bilang saja kalau kita di rumah lagi bantuin ibu, pasti bu guru gak akan
marah...
Jupri : lho......rambut kamu kok gak pakai disisir, pakaianmu juga gak kamu
masukkan..?
Jupri : Kalau artis sich da wajar, tapi kalau kita meniru artis ya gak
sesuai...gak cocok.....gak pantes...., apa kamu gak malu....gaya orang kaya tapi
hidup pas-pasan......
Jupri : itu bukan Gaul Mim.....! Setahuku GAUL itu.....Golongan Alim Ulama'.
Ayo berangkat....kita sudah terlambat.....(keluar berangkat menuju sekolah)
BABAK II
(Suasana di kelas, siswa masuk satu persatu, ada yang ngobrol ada siswa sudah
siap-siap mengikuti pelajaran, berpakaian olah raga, pak guru masuk, Beberapa
siswa masuk dengan berpakaian olah raga, diringi lagu)
Siswa 1 : Dina….kemana saja, beberapa hari tidak masuk sekolah dan tidak
ikut latihan.
Siswa 3 : ya...... kita juga jadi malas latihan kalau kamu tidak ada.
Diana : Maaf beberapa hari aku harus menunggu bibiku di rumah sakit.
Siswa 2 : ya....kita juga harus waspada, sekarang kan musim penghujan, jadi
nyamuk demam berdarah lebih mudah menyerang kita.
Siswa 2 : Iya......jangan-jangan........
Siswa 1 : ehem.......ehem.......prikitiu........
BABAK III
( Bu guru masuk)
Buguru : Tamim....?
Buguru : Anak-anak ibu senang kalau di rumah membantu ibu kalian tapi
buguru tidak sependapat kalau setiap hari kalian terlambat terus berangkat ke
sekolah. Membantu ibu ibu di rumah itu baik, tapi lebih baik lagi kalau kalian
membantu di rumah dan tidak terlambat sekolah. Sekarang..... sebagaimana yang
telah ibu janjikan tadi, ibu akan menyampaikan kabar gembira untuk kalian.
Buguru : Sekolah kita ditunjuk untuk mewakili kecamatan dalam acara lomba
bulutangkis tingkat kabupaten, kalau lolos lomba di kabupaten nantinya akan
dikirim di kejuaran nasional di Jakarta.
Siswa : Hore...x3
Buguru : Ibu berharap sekolah kita lolos ke kejuaraan nasional, karena selain
hadiahnya cukup besar, menjadi juara akan mengangkat nama baik sekolah
kita..........kita harus optimis, meski sekolah kita di pelosok desa, kita tunjukkan
bahwa kita mampu berprestasi dan bersaing dengan sekolah yang lain. Sekarang
ibu mau bertanya, diantara kalian yang paling pandai bermain bulu tangkis siapa?
Siswa 1 : Prikitiu......ehem....ehem.....
Siswa 3 : Suit.....3x
Sri : Tidak bu....menurut saya yang paling jago bulu tangkis di sekolah
kita adalah Tamim...
Tamim : Tapi......
( Teeeeet......Teeeeet............BEL BERBUNYI )
BABAK IV
( Semua keluar, ibu Tamim masuk sambil membawa dagangan........., tak lama
kemudian Tamim masuk)
Ibu : wah.....kalau ada suara tokek, berbunyi sampai 7x biasanya mau ada
kabar gembira...bisa jadi mau dapat rezeki.............
Tamim : Assalamu'alaikum......2x
Ibu : di kabupaten?
Ibu : ( Ibu sedih.....) apa selama ini kamu tidak bahagia Mim.....
Tamim : Bu.....Ibu gak usah bersedih, nanti kalau Tamim jadi juara dan sukses,
Tamim akan jemput ibu, untuk tinggal di Jakarta bersama Tamim....
Ibu : Mim ibu bukannya tidak senang, kalau kamu hidup bahagia,tapi ibu
cuma kuatir...Mim......, ibu takut kalau kamu sudah sukses, kamu lupa sama ibu.....,
sama seperti bapakmu...setelah sukses dan kaya raya, bapakmu lupa sama ibu dan
kamu, bapakmu selingkuh dan kawin lagi dengan wanita lain , dan akhirnya ibu dan
kamu yang menjadi korbannya.....
Tami : Sudalah bu.....yang lalu biarlah berlalu, Ibu gak usah kuatir, ibu
do'akan saja Tamim bisa menjadi juara di perlombaan nanti...
BABAK V
Sri : gimana....... team sporter kita sudah siap belum? besok kan kita
harus jadi sporternya Tamim...?
Team 2 : ya sudahlah......ni sekarang kita lagi persiapan
Sri : ya udah kalau sudah siap, besok kita harus berangkat lebih pagi,
untuk menyambut dan memberi semangat kepada Tamim. Sampai bertemu besok
ya.....assalamu'alaikum.....
BABAK VI
Ibu : makan yang banyak ya...ibu do'akan kamu jadi juara dalam
perlombaan nanti.....mim sekarang ibu harus berangkat dulu....ibu sudah ditunggu
sama langganan ibu....
Tamim : Ya bu......
Ibu : assalamu'alaikum.....
Fira : assalamu'alaikum.....Mim.....Tamim....
( team sporter masuk satu persatu, lagu piala dunia team menari dancer, Tamim
dan buguru masuk,Tamim bermain dengan lawannya )
MC : sekali lagi kami ucapkan selamat bagi peserta yang baru datang di
laga pertandingan bulu tangkis tingkat kabupaten. Dan mohon pemain dari MTs
Ghozaliyah untuk segera memasuki lapangan, kali ini team dari MTs Ghozaliyah
akan berhadapan langsung dengan team dari SMPN Jombang, dimohon kedua team
untuk segera menempati tempat yang sudah disediakan panita, dan bagi para
sporter pendukung masing-masing team, diperkenankan untuk unjuk kebolehan.
Kasih tepuk tangan yang meriah untuk Sporter dari MTs Ghozaliyah.
MC : Langsung saja kita sasksikan pertandingan di lapangan utama ( kedua
pemaian langsung main... ).
Buguru : Mim besok pagi kamu akan dikirim ke Jakarta untuk bertanding di
kejuaraan bulutangkis nasional. ......sekarang ayo kita kembali pulang. Jangan lupa
kamu persiapkan perbekalannya...
Ibu : Sudah malam kok belum pulang biasanya kan sudah pulang…
Suara tokek
Tamim : Bu sebentar lagi nasib kita pasti berubah bu....sebentar lagi Tamim
akan dikirim ke Jakarta untuk lomba lagi bu.....Tamim yakin tamim bisa jadi juara
lagi....
Ibu : Ibu pasti doakan kamu nak.... sekarang, kamu pasti capek Mim...da
malam......
Sri : Malam......Fir...?
Fira : Malam juga Sri....,ada apa malam-malam kok belum tidur? Ada
masalah ya...?
Sri : yang jadi masalahnya adalah aku terlanjur suka sama dia Fir.....
Fira : besok kamu bilang saja langsung sama dia, kalau kamu suka sama
dia..beres kan.....?
Sri : ya sudah kalau begitu, terima kasih ya Fir...da kaih saran dan
temanin aku..
Fira : ya sama-sama..
Sri : Assalamukum....
Tamim : ibu bungkus saja, nanti tamim makan kalau sudah naik di kendaraan.
Tamim : ya bu..
Sri :
Assalamu'alaikum......bu.....Assalamu'alaikum..mim.....!.Fir..kelihatannya Tamim
sudah berangkat..!( sedih)
Bakir : yang namanya banyak duit ya pasti enak tuan...., gimana sih
ceritanya tuan bisa jadi kaya raya seperti sekarang ini..?
Bakir : ya benar.....
Tamim : Halo...
Sri : Halo juga.....!! gimana Mim kabarmu sekarang, baik-baik saja kan...?
Tamim : baik-baik saja Sri...
Sri : tapi kapan Mim....? Kamu tau gak...ibu sekarang sakit-sakitan gara-
gara memikirkan kamu lama tidak pulang..
Sri : kemarin ibumu bilang kalau asam uratnya sembuh mau nekad ke
Jakarta untuk mejenguk kamu.
Tamim : pokoknya kamu bilang saja kalau aku baik-baik saja dan pasti pulang.
Bakir : maaf tuan hari ini tuan jadwal untuk bertanding melawan pemaian
internasional dari Korea
Tamim : sudah gak sah banyak alasan, sekarang ayo berangkat.....bisa kacau
kalau aku sampai terlambat.
Ibu : Assalamu'alaikum.....
Ibu : Sri..ibu ke seni mau minta tolong sama kamu...kalau kamu tidak
keberatan... kamu mau kan mengantar ibu ke Jakarta menjenguk tamim...?
Sri : bukannya Sri tidak mau bu....tapi asam urat ibu kan belum
sembuh....
Ibu : ibu sudah kangen sama Tamim Sri....sudah lama tamim meninggakan
ibu...dia kan anak satu-satunya ibu....
Sri : kalau memang itu mau ibu, Sri siap mengatar ibu...terus kapan
berangkatnya bu...
Ibu : ibu maunya berangkat hari ini juga, ibu sudah gak sabar ingin
bertemu dengan tamim..
Bakir : Jangan tuan...kalau tuan memecat saya,anak dan istri saya makan
apa tuan..?
Tamim : dasar pembantu malas....kir..ada suara diluar coba kamu lihat ada
siapa?
Bakir : ada seorang ibu dan gadis tuan, mau bertemu tuan....
Ibu : Tamim.....anaku....!
Tamim : kalian berdua ini siapa, aku gak kenal sama kalian berdua.
Ibu : Tami....(menangis...)
Sri : tidak sepatutnya kamu bilang begitu sama ibumu Mim.....aku dan
ibumu sudah susah-susah datang dari kampung, mala kamu bilang minta
sumbangan....
Tamim : aku tak mau kalian merusak acara pesta ini....sekarang kalian
pergi...atau aku panggilkan satpam...
Tamim : pergi....
Tamim : pergi.....
Ibu : kamu benar-benar anak tak tahu diri.....sekarang kamu sudah kaya,
kamu lupa sama ibumu sendiri....dasar anak durhaka...keras seperti batu......
Bakir : tuan......
Ibu : Tamim....(menangis) anakku.....maafkan ibu ya nak....(menangis)
bukan maksud ibu mengutuk kamu nak....
Menjemput waktu
http://mediasastra.com/naskah_drama/304/menjemput_waktu
gambar Bayu
Penulis: Bayu
* Bahasa: Indonesia
Siang begitu terik ketika dua remaja berdiri di bawah naungan pohon beringin,
suasana begitu panas tidak menghiraukan mereka berdua untuk berpindah dari
tempat itu.
Mereka diam sejenak, lalu Noe mengeluarkan bungkus rokok dari saku bajunya dan
di bakar rokok itu dengan pemantik gasnya.
Pan : Untuk apa berbicara mengenai Tuhan, berbicara diri sendiri saja sepertinya
suatu keajaiban
Pan : Tuhan, pasti kau akan bertanya kenapa, jawabanku cuma satu agama itu
hanya efek
Pan : Anggap saja jawaban itu adalah pertanyaan mu dan jangan tanya lagi.
Sunyi pun kembali muncul. Noe masih dengan enaknya menghembuskan asap dari
rokoknya.
Pan : Tadi adalah tadi, sekarang adalah sekarang, kamu masih mau menawarkan
rokoknya tidak?
Tiba - tiba ada suara minta tolong, lalu ada seseorang lari membawa tas melewati
Noe dan Pan. Setelah orang itu berlari muncul sumber suara minta tolong itu. Noe
mengamati cewek itu. Cewek itu berhenti untuk menarik nafas dan berlari lagi.
Pan : Dia adalah adikku, dan aku tidak mau mengambil resiko.
Pan : Yang punya adikku aku, bukan kamu, jadi kamu tidak perlu bertanya lagi.
Noe : Ya sudah, aku mau pergi dulu, kamu ada urusan kah?
--------------------------------------------------------------------------------------------
Esok nya Noe kembali di pohon itu dan menemui cewek yang kemarin meminta
tolong.
Noe : Aku tidak mungkin salah, kemarin kamu teriak - teriak minta tolong karena
tas mu dirampok.
Win : Salah orang kali mas. Lagian aku juga tidak pernah liat masnya.
Noe : Bener kok mbak, enggak mungkin ak salah, baru kemarin aku berdiri disini
bersama temanku dan melihat mbak nya lari - lari mengejar adiknya.
Noe : Suami! Sejak kapan? Bukannya dia masih kuliah semester 2 sama ak.
Win : Loh bukannya mas nya aku kira juga sudah punya anak?
Dari kejauhan muncul Pan dengan orang yang waktu itu membawa tas milik Win.
Noe : Pan!
Noe : Pan ini aku Noe, baru kemarin juga kita berdiri di sini dan saling mengobrol
Pan : Perasaan tidak, dan aku tidak pernah punya temen seperti mu.
Pan : tiba - tiba mengambil sesuatu di saku belakangnya dan ternyata adalah
sepucuk pistol magnum
Noe : Ada apa - apaan ni.
Dan Noe pun terkapar dengan sangat pelan. Dengan muka tidak percaya dan mata
tak ada harapan. Akhirnya Noe hanya bisa diam membisu tanpa mengetahui apa
yang sedang terjadi. Dan mereka bertiga memperhatikan Noe lalu meninggalkan
dia tanpa pesan.