Anda di halaman 1dari 29

Peranan

Batuan dan
Air Dalam
Pembentukan
Permukaan
Bumi
Batuan Sebagai Unsur
Pokok Pembentuk Muka
Bumi
Batuan merupakan material yang membentuk litosfer maupun kerak bumi,
yang terdiri dari mineral-mineral, terbentuk di alam dan tak hidup. Dapat
terbentuk dari satu macam mineral maupun lebih

Dengan mempelajari batuan kita dapat mengetahui sejarah bumi, yaitu dengan
mempelajari teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonics), dimana benua-
benua mengalami pergerakan dan deformasi litosfer dalam skala global.

Dua hal yang penting untuk merumuskan teori tektonik lempeng, yaitu:
 Zona kecepatan gelombang seismiknya sangat rendah (astenosfir).
 Litosfir yang kaku cukup kuat untuk membentuk suatu lempeng koheren
yang dapat bergeser ke samping di atas astenosfir yang lemah.
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan terbagi menjadi 3, yaitu:

1. Batuan Beku

Adalah batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku
di bawah permukaan bumi. Apabila magma membeku di bawah permukaan
bumi, dan pendinginannya sangat lambat, memungkinkan terbentuknya
kristal-kristal yang besar dan sempurna, kemudian menjadi tubuh batuan
beku intrusif (Batuan Beku Dalam).
Sedangkan, apabila magma mencapai permukaan bumi, keluar
melalui rekahan , mendingin dengan cepat, dan membeku menjadi batuan
beku ekstrusif (batuan Beku Luar).

Beberapa batuan beku memperlihatkan adanya struktur, yaitu:


 Blok Lava
Aliran lava yang kasar dan berbongkah-bongkah.
 Lava Tali
Aliran lava yang permukaannya halus, seperti pilinan tali.
 Lava Bantal
Aliran lava yang menyerupai bantal, dan tumpang tindih.
Jenis- jenis
Batuan
(berdasarkan
cara terbentuknya)

Batuan Sedimen : Batuan Metamorfosa :


Batuan Beku : batuan sekunder karena antara batuan beku dan
Hasil dari lava cair materi pembentuknya berasal sedimen berubah oleh
dari aktifitas kimia dan tekanan dan panas atau
yang mendingin mekanik denudasi terhadap oleh material lain ->
batuan yang sudah ada sifat aslinya hilang
Struktur : Struktur : Struktur :
blok lava, lava tali, lapisan bersusun, • Batuan Berfoliasi ->
lava bantal, struktur Lapisan silang siur, batu sabak, filit, genes
aliran, struktur gelembur • Batuan Tidak Berfoliasi
rekahan, struktur gelombang, dan rebah ->
vesikular, struktur kerut marmer dan kuarsit
amigladoid
 Struktur aliran
Terlihat seperti lensa-lensa kecil yang diakibatkan oleh lava yang tidak homogen.

 Struktur Rekahan
Berbentuk kolom memanjang seperti prisma, permukaannya berbentuk segi enam.
 Struktur Vesikular
Akibat keluarnya gas terlarut dalam magma, karena penurunan tekanan di
sekitarnya.
 Struktur Amigladoid
Terjadi karena rongga-rongga pelepasan gas terisi oleh kristal mineral sekunder.

Komposisi
1. Felsik (Granitik)
Kuarsa, K-feldspar, dan Na-feldspar.
1. Intermediet (Andesitik)
Hornblende, Na-feldspar, Ca-feldspar.
1. Mafik (Basaltik)
Ca-feldspar, piroksen.
2. Batuan Sedimen
Batuan sedimen termasuk dalam batuan sekunder karena material
pembentuknya merupakan hasil dari aktivitas kimia dan mekanik denudasi
terhadap batuan yang sudah ada. Mateial sedimen dapat berupa fragmen dari
mineral yang sudah ada, material organik, dan hasil penguapan serta proses
kimia.

Struktur batuan sedimen:


• Lapisan bersusun
Terjadi jika dalam suspensi mengandung berbagai ukuran partikel, yang
terendapkan terlebih dahulu adalah partikel terbesar, disusun oleh yang lebih
kecil dan seterusnya.
• Lapisan Silang-siur
Endapannya terdiri dari butiranyang lebih besar dari lanau dan merupakan hasil
pengendapan oleh arus turbulensi dalam aliran sungai, angin atau gelombang
laut.
Komposisi
• Batu pasir : Kuarsa
• Arkose : Pasir kuarsa, dan fragmen feldspar
• Greywacke: Kurasa, Feldspar, dan fragmen batuan yang halus
• Argillaceous : Lempung
• Silikaan : Silika
• Karbonatan : Mineral kalsium karbonat, dam kalsium (CaCo3)

3. Batuan Metamorfosa

Sering disebut sebagi batuan malihan atau ubahan, demikian pula dengan
prosesnya. Karena batuan ini merupakan alihan antara batuan beku dan
batuan sedimen.
Struktur:
 Batu Sobak (Slate)
Berbutir halus dan disusun oleh mineral mika.
 Filit (Phyllite)
Kenampakannya lebih mengkilap dari pada batu sobak.
 Genes (Gneiss)
Terdiri dari selang seling antara mineral yang kaya feldspar yang
berwarna putih atau kemerahan.
 Marmer
Bahan kristalin kasar dan berwarna putih
 Kuarsit
Cross bedding akan memberikan kenampakan banded pada kuarsit.

Komposisi:
Karena metamorf merupakan batuan peralihan, maka komposisinya
hampir sama dengan batuan beku dan sedimen. Contoh mineralnya
adalah chlorit, serpentin, dan lain-lain.
Pelapukan Batuan/Wethering
Adalah suatu proses perusakan/penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen.

Jenis-jenis pelapukan:
• Pelapukan Mekanik
Proses pelapukan yang hanya mengalami perubahan fisik saja tidak disertai
oleh perubahan kimia, komponen kimianya tetap. Perubahan fisiknya
diakibatkan oleh rekahan-rekahan, pertumbuhan kristal, tekanan es, pengaruh
suhu, pengaruh tumbuhan.
Pelapukan Organik
Pelapukan kimia atau dekomposisi kimia adalah penghancuran batuan yang
disebabkan oleh pengubahan kimia terhadap mineral-mineral pembentuknya.
Dalam proses-proses ini struktur dalam mineral semula terurai dan terbentuk
mineral baru yang stabil di permukaan bumi.
• Pelapukan Organik
Pelapukan yang disebakan oleh proses organisme yang dilakukan oleh
binatang, tumbuhan, dan manusia. Binatang yang dapat melakukan pelapukan
adalah cacing tanah dan serangga.
Siklus Geomorfologi dan
Pembentukan Lahan
Penggabungan geomorfologi ke dalam subjek yang rasional
sebagian besar adalah hasil dari pemikiran ahli geomorfologi
amerika, W. M. Davis abad 19. Konsep utamanya adalah
penyusunan dari fenomena-fenomena erosi ke dalam siklus
perkembangan lahan yang disebut sebagai siklus geomorfologi.

Semua bentuk muka bumi dihasilkan melalui proses-proses dan


prosedur pengembangannya yang berjalan sepanjang masa.
Beberapa tahapannya antara lain:
Topografi lebih
Tahapan Dewasa Tahapan Tua mendatar karena
gaya dekstruktif
(Maturity) (Old Age) mengikis dan
meratakan
Sistem drainase
permukaan bumi ->
tumbuh dalam
merendah dan
jumlah panjang dan
ketinggian-
kedalamannya ->
nya mendekati
dataran dan
permukaan
lereng menjadi lebih
tajam dan kasar Tahapan Muda Peremajaan laut (base level)-
peneplainisasi
dengan lembah (Youth) (Rejuvenation)
yang terjal dan
dalam

Bentuk belum jelas,


daratan masih rata,
Beberapa sungai Terangkat kembali ->
mengalir di permukaan, Up land, sungai
bentuk-bentuk kembali ->
permukaan bumi Base level. Ada
belum terganggu bentuk sisa
oleh gaya-gaya monadnock
eksogen
Tahapan Muda (youth) dan Awal
Tahapan Dewasa (Matuirity)
Akhir Tahapan Dewasa dan
Tahapan Tua (Old Age)
Perubahan Bentuk Lahan Menurut Waktu

 Bentuk lahan selalu mengalami perubahan karena ada tenaga-tenaga


yang mempengaruhinya
 Perubahan bentuk lahan ada yang berlangsung cepat dan lambat dan
proses tersebut berlangsung terus-menerus karena adanya siklus
geomorfologi
 Tenaga-tenaga tersebut ada yang bersifat sebagai pembentuk dan tenaga
perusak
 Tenaga pembentuk terus-menerus melakukan prosesnya yang
mempengaruhi bentuk lahan sepeti, diatrofisme dan volkanisme
 Tenaga-tenaga pembentuk berasal dari dalam bumi atau disebut tenaga
Endogen
 Bentuk lahan yang sudah terbentuk juga dipengaruhi oleh tenaga perusak
seperti, pengikisan dan pelapukan
 Tenaga-tenaga perusak bersal dari luar bumi yang disebut sebagi tenaga
Eksogen
BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TENAGA
ENDOGEN DAN EKSOGEN

Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari dalam perut bumi. Tenaga tersebut
meliputi: tektonisme, vulkanisme, seisme.
> Tektonisme adalah tenaga yang mengakibatkan naik dan
turunnya permukaan bumi
> Vulkanisme adalah segala peristiwa yang berhubungan dengan
naiknya magma dari dalam perut bumi.
> Seisme adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan gempa
Tenaga Eksogen
adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga eksogen
meliputi: pelapukan (weathering) dan erosi (pengikisan)
 Pelapukan (weathering)
Menurut proses terjadinya pelapukan dapat digolongkan
menjadi 3 jenis, yaitu:
> pelapukan fisik atau mekanik
> pelapukan organis
> pelapukan kimiawi
 Erosi (pengikisan)
Menurut jenisnya, erosi (pengikisan) terdiri dari:
> erosi oleh air laut
> erosi oleh es/ gletser
> erosi oleh angin
Akibat Gabungan Beberapa Gaya Terhadap
pembentukkan Muka Bumi
Proses pembentukkan muka bumi secara ilmiah itu menjadi seperti di bawah
ini, yaitu:

 Diastrofisme
Adalah proses penggeseran bagian muka bumi yang satu terjhadap bagian
bumi yang lainnya, yang kemudian mengakibatkan adanya berbagai bentuk di
permukaan bumi. Gerakan-gerakan muka bumi itu mengakibatkan adanya:

1. Patahan
Biasanya terjadi pada batuan beku, terutama yang kristalnya kasar, atau pada
batuan yang lainnya seperti batuan metamorf. Bagian patahan yang rendah
disebut palung atau graben, sedangkan bagian yang terangkat disebut horst.
1. Lipatan
Biasanya bahannya adalah batuan endapan. Batuan endapan biasanya
mempunyai sifat yang lebih lentur kalau dibandingkan dengan batuan beku.
Bagian lipatan yang rendah disebut sinklinal, dan yang paling tinggi adalah
antiklin.
1. Fleksur
Hanya sebagian dari muka bumi setempat yang patah sedangkan bagian
lainnya terlipat.
1.Cembungan (dome)
Proses terjadinya seperti lipatan tidak hanya bentuknya yang memanjang,
melainkan juga membulat.
1.Cekungan (basin)
Proses terjadinya samadengan proses terjadinya cembungan. Hanya saja pada
cembungan kulit bumi melentur ke atas, sedangkan pada cekungan kulit bumi
melengkung ke bawah seperti sinklinal.
1.Plateau
Permukaannya datar dan cukup luas. Bahannya bisa batuan endapan dan
batuan metamorfosaTepinya terjal.
1.Volkanisme
Meluapnya magma dari dalam bumi menuju ke permukaan bumi. Selain dari
lumpur panas bahan-bahan yang dikeluarkan ke permukaan bumi itu kemudian
memberikan bentuk-bentuk kerucut pada gunung api yang kita kenal.
Degradasi / Agradasi
Degradasi (penurunan kemampuan lahan) atau dapat disebut juga
sebagai proses perusakan. Dimana tenaga perusak alam yang
terpenting adalah air. Penurunan kemampuan lahan meresapkan air
kedalam lapisan tanah akan mengakibatkan banjir di sungai
contohnya adalah “hujan asam”, yang menimbulkan kerusakan
besar pada hutan dan bangunan.
Agradasi
(pangendapan /
sedimentasi).
Sedimentasi adalah terbawanya material hasil
dari pengikisan dan pelapukan oleh air,
angin atau gletser ke suatu wilayah yang kemudian diendapkan.
Berikut ini akan dijelaskan ciri bentang lahan akibat proses
pengendapan berdasarkan tenaga pengangkutnya, yaitu air.batuan
hasil pengendapan oleh air antara lain meander, dataran banjir, delta,
dll. Salah satu contohnya adalah meander. Meander adalah sungai
yang berkelok-kelok karena adanya pengendapan.
BERBAGAI BENTUK AIR DI PERMUKAAN BUMI

• Air larian cairan salju ke dalam sungai:


• Air larian permukaan:Air larian yang mengalir daripada permukaan
tanah ke dalam sungai
• Aliran Sungai: Pergerakan Air Dalam sebuah sungai
• Air simpanan: Kewujudan air di permukaan bumi (genangan, danau,
rawa, dll)
• Infiltrasi: Proses pergerakkan air ke dalam bahagian bawah tanah
dan batu dari permukaan atas bumi
• Resapan air bawah tanah: Pergerakkan air dari bawah tanah
• Mata air : Tempat air bawah tanah yang dirembes keluar di
permukaan bumi
Peranan air dalam berbagai bentuknya terhadap
batuan dalam kaitannya dengan pembentukan
muka bumi
• Pengerjaan air secara fisik : pengikisan
pegunungan-pegunungan, pengangkutan
bahan-bahan yang telah dihancurkan dan
pengendapan kembali bahan-bahan tersebut di
temapt yang lain.
• Pengerjaan air secara kimia: terlihat pada
batuan kapur atau dalam pelarutan endapan-
endapan garam secara mekaniknya
erosi,abrasi,denudasi
.Proses hancurnya batuan serta berbagai
macam pelapukan.

• Batuan = material2 yang membentuk litosfer maupun kerak bumi yang


terdiri dari mineral2 yang terbentuk di alam dan tidak hidup.
• Batuan beku terombakkan lebih kecil lalu ditransport dan tererosikan
oleh berbagai macam media dan diendapkan menjadi sedimen.
• Sedimen mengalami litifikasi (berubah menjadi batuan) menjadi batuan
sediment.
• Batuan sedimen yang berada di dalam bumi, maka ia akan
mendapatkan tekanan yang besar dan suhu yang tinggi yang pada saat
batuan tersebut ikut juga dalam proses pembentukan pegunungan.
Akibatnya akan berubah lagi menjadi batuan metamorfosa.
• Akhirnya bila batuan metamorfosa berada pada tekanan dan suhu yang
tinggi akan melebur menjadi magma kembali. Akan tetapi daur tersebut
tidak selalu berjalan demikian, terkadang mengalami penyimpangan2.
Macam2
pelapukan

Pelapukan Mekanik: Pelapukan


Pelapukan
Rekahan2 campuran:
Pertumbuhan kristal Kimia:
Eksfoliasi
Tekanan es Hidrolisa
Pengaruh suhu (pelapukan
Oksidasi
Pengaruh tumbuhan mengulit
Pencucian
bawang)
Contoh perubahan landscape hasil aktivitas
air

Nouveau
Bentuk–bentuk muka bumi air mengalir
• a.Lembah
Apabila kecepatan aliran air di dasar sungai
cepat maka terjadi pengikisan di dasar sungai
atau sering disebut erosi vertikal.
• Apabila aliran aliran air yang cepat terjadi di
tepi sungai akan menyebabkan terjadinya
pengikisan ke arah samping atau erosi ke
samping.
• Hasil erosi vertikal, sungai semakin lama
semakin dalam, sedang erosi ke samping
menyebabkan sungai semakin lebar. Erosi
vertikal membentuk huruf V. Contoh Lembah
Aria, Ngarai Sianok serta Grand Canyon.
• b.Jurang
Lembah sungai yang sangat dalam dan
sempit. Jurang terbentuk jika pengikisan
terjadi pada batuan resisten. Batuan resisten
yang ada di kanan kiri sungai tidak mudah
terkikis, oleh karena itu erosi vertikal
berlangsung lebih cepat dibandingkan erosi ke
samping. Akibatnya, dinding sungai sangat
miring atau cenderung vertikal.
• c. Aliran deras
Kadang kala kita temui sungai yang pada beberapa bagiannya sangat
deras, sedangkan bagian yang lain tidak deras. Aliran air sungai yang
deras terbentuk dari adanya jenis batuan yang selang- seling antara batuan
yang resisten dan batuan yang tidak resisten pada dasar sungai. Saat air
melewati batuan yang resisten, air akan sulit melakukan pengikisan,
akibatnya dasar sungai menjadi tidak rata. Pada saat air melewati
batuan yang tidak resisten, terjadi turbulensi dan terbentuk seperti air
terjun pendek yang alirannya deras.

PROSES TERBENTUKNYA ALIRAN


DERAS (RAPID)

Aspek Geografi dalam
kajian Geomorfologi
Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, yakni:
 Aspek keruangan: geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi
“nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan. Dari hal ini kita lalu
mempelajari tentang letak, jarak, dan keterjangkauan.
 Aspek kelingkungan: geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan
dengan keadaan suatu tempat dan komponen-komponen yang di dalamnya
dalam satu kesatuan wilayah. Komponen itu terdiri dari komponen tak hidup
seperti tanah, air, iklim, dsb, dan komponen hidup seperti hewan,
tumbuhan, dan manusia.
 Aspek kewilayahan: Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan
wilayah serta wilayah dengan ciri-ciri khas. Dari hal ini lalu muncul
perwilayahan atau regionalisasi misalnya kawasan grun, yaitu daerah yang
mempunyai ciri-ciri serupa sebagai gurun
 Aspek Waktu: Geografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan
periode-periode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke
waktu.
Proses meander terjadi pada tepi sungai, baik
bagian dalam maupun tepi luar. Dibagian sungai
yang alirannya cepat akan terjadi pengikisan
sedangkan bagian tepi sungai yang lamban
alirannya akan terjadi pengendapan.

Anda mungkin juga menyukai