Materi Fashahah dan Adab

Oleh : H. Agus Jaya, Lc

Disampaikan dalam acara

Pelatihan Dewan Hakim Musabaqoh Tilawatil Qur’an/Seleksi Tilawatil Qur’an
(MTQ-STQ)
Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan Indonesia
Indralaya, 05-10 Maret 2008

Pendahuluan
Menyadari demikian pentingnya pembahasan tentang waqof dan ibtida’
baik dalam konteks keseharian maupun dalam musabaqoh tilawatil Qur’an, maka
untuk menyatukan persepsi, penulis mencoba mengangkat urgensi bahasan ini,
karena sangat berkaitan dengan makna yang terkandung dalam al Qur’an.
Diharapkan dengan memahami hal ini, para qori dan dewan hakim MTQ/STQ
bisa satu persepsi terhadap masalah waqof dan ibtida’.
Namun pada bahasan ini kita hanya akan membicarakan waqaf dan
ibtida’ yang berhubungan dengan ma’na ayat yang dibaca, tidak berhubungan
dengan tajwid.1

Peraturan dasar Ibtida’ Waqof

Dasar dari Ibtida’ Waqof adalah hadits yang diriwayatkan Ummi Salamah
Ra, bahwa nabi Muhammad saw membaca al Qur’an dan berhenti pada setiap
ayat dan ibtida’ untuk seterusnya. Demikian juga hadits yang menjelaskan
bahwa nabi Muhammad saw membaca al Qur’an dan berhenti setiap ayatnya.
Lalu beliau membaca : al hamdulillah rabbil alamin, Beliau berhenti lalu
melanjutnya kembali : arrahman arrahim, demikian selanjutnya. Dan demikian
1
Ada beberapa waqof yang masuk dalam penilaian tajwid yaitu : waqof sukun (‫ )ألله‬-(‫ليلة القدر‬
‫)الصمد( – )ختمه مسك‬, waqof Ibdal (waqof yang mengganti huruf yaitu ta marbuthoh, ‫( – ) رحمة‬Isim
yang dinisbatkan dengan tanwin fathah, ‫)عليما جكيما‬.waqof Roum (menyuarakan dengan samarpada
harakatnya huruf akhir yang hidup yang bertempat pada huruf akhir yang rofa’) dan waqof Isymam
(membaca huruf mati akhir dengan memoncongkan bibir kedepan sebagai isyarat membaca dhommah dan
tidak bersuara serta tidak bisa dimengerti oleh orang yang tidak melihatnya/buta).

1
juga para sahabatnya serta Beliau mengajarkan demikian kepada para
sahabatnya.
Imam Ali Ra berkata :

‫الترتيل تجريد الحروف ومعرفة الوقوف‬2

Tartil ialah membikin bagus bacaan masing-masing huruf dan mengerti tentang
waqof ibtida’.3
Jadi Waqof sangat identik dengan “tipu daya tilawah”, hiasan seorang Qoi,
balaghah seorang pembaca, kedalaman ilmu seorang alim dan pemahaman
para pendengar.4
Memahami dasar diatas, maka bisa dipahami bahwa mewaqofkan pada
setiap ayat di perbolehkan dengan mutlak tanpa melihat makna, walaupn
maknanya sangat tidak tepat seperti :

َ ‫صّلي‬
(4 : ‫ن )الماعون‬ ُ ْ ‫ل ل ِل‬
َ ‫م‬ ٌ ْ ‫فَوَي‬
Demikian juga ibtida’nya diperbolehkan dari awal ayat tanpa harus
mengulangi. Hal ini diperbolehkan dengan tujuan menunjukkan bahwa terpat
berhenti tersebut adalah akhir ayat dan tempat ibtida’ tersebut adalah awal dari
sebuah ayat. Wallahu a’lam

Pengertian Waqof : berhenti atau memberhentikan (memutuskan) suara

pada akhir suatu kata/kalimat, beberapa saat (sejenak) untuk mengambil nafas
dan bersenang, lalu kemudian meneruskan kembali bacaan.5

Keadaan qori dalam mewaqofkan terbagi menjadi 4 macam, yaitu :

1. Waqof Iktibary, 2. Waqof Intizhory, 3. Waqof Idthirory, 4. Waqof Ikhtiyary,

berhenti untuk berhenti untuk jam’ul berhenti karena berhenti dengan
2
Jalaludin as Sayuthi, Al Itqon fi Ulum al Qur’an, Muassasat al Kutub ats Saqofiah, Beirut : 1996
jilid I, Juz I, hal 221
3
Maftuh Bahtsul Birri, Muqoddimah al Jazariyah (Tajwid Jazariyyah, Standar Bacaan al
Qur’an), Lirboyo, hal.113-114.
4
Ahmad Abdul Ghony Muhammad al Bajuli al Jamal, al Qoul as sadaid fi Fanni at Tajwid,
matbaah al Hasan al Islamiyah, 1990. Kairo
5
A. Sazili Moestofa, Sistematika Tajwid, Pelajaran Tajwid Al Qur’an Menurut Riwayat Imam
Hafs, 2000. |Pendidikan Khusus al Qur’an Nurul Huda Palembang, hal. 77

2
latihan atau menguji Qiroat baik Sab’ah terpaksa, seperti kesengajaan. Dalam
murid supaya bisa maupun Asyr (hanya kehabisan nafas, hal waqof ini yang
mewaqofkan disaat berlaku dalam qiroat) lupa dll. akan kita jelaskan
ia menghendaki lebih lanjut.
dimana saja

Waqof Ikhtiyari
(terbagi menjadi
empat bagian)

Waqof Tam / Wakaf Kaf/waqof Wakaf Hasan/ Waqof Qobih

Waqof Lazim. Jaiz (Waqof waqof Aula (Waqof Jelek) /
(sempurna) Cukup) (Waqof Baik) waqof mamnu’

Waqof Tam / Waqof Lazim

Waqof Tam adalah berhenti pada kalimat yang telah sempurna dan tidak
memiliki kaitan dengan kalimat setelahnya baik dari sisi makna maupun lafadz.
Secara umum bisa dijelaskan tempat waqof Tam tersebut sebagai berikut :
1. pada akhir semua surat dalam al Qur’an al Karim
2. pada akhir setiap kisah dalam al Qur’an

‫ن‬
َ ‫حو‬ ُ ْ ‫م ال‬
ُ ِ ‫مْفل‬ َ ِ ‫م وَُأول َئ‬
ُ ُ‫ك ه‬ ْ ِ‫ن َرب ّه‬
ْ ‫م‬
ِ ‫دى‬ َ ِ ‫ُأول َئ‬
ً ُ‫ك عََلى ه‬
pada kata ini telah selesai menceritakan tentang orang-orang mukmin dan
berpindah kepada orang-orang kafir.
3. mayoritas terletak pada akhir ayat

‫ن‬
ِ ‫دي‬
ّ ‫ك ي َوْم ِ ال‬
ِ ِ ‫مال‬
َ

3
 4. ketika menjelaskan firman yang bersifat ungkapan (baik manusia,
malaikat dan iblis) lalu dilanjutkan dengan firman Allah.

َ ْ ‫ن الذ ّك ْرِ ب َعْد َ إ ِذ‬

‫جاَءِني‬ ّ َ َ ‫ل ََقد ْ أ‬
ِ َ‫ضلِني ع‬
Sampai sini cukup perkataan orang Zholim, Ubay bin Kholaf, lalu Allah swt
berfirman :

(29 : ‫ذوًل )الفرقان‬

ُ ‫خ‬
َ ‫ن‬ َ ْ ‫ن ل ِْل ِن‬
ِ ‫سا‬ َ ْ ‫شي‬
ُ ‫طا‬ ّ ‫ن ال‬ َ َ‫و‬
َ ‫كا‬
5. pada setelah ayat tambah satu kalimah seperti :

ِ ‫( وَِبالل ّي ْص‬137) ‫ن‬

‫ل‬ َ ‫حي‬
ِ ِ ‫ص صب‬
ْ ‫م‬ ْ ‫ن ع َل َي ْهِ ص‬
ُ ‫م‬ ُ َ ‫م ل َت‬
َ ‫م صّرو‬ ْ ‫وَإ ِن ّك ُص‬
(‫)وقف تام‬
.Berhenti pada kata “wabillail” adalah waqof Tam
َ
َ ‫)أفََل ت َعِْقُلو‬
138 : ‫ )الصافات‬.‫ن‬
6. pada umumnya berhenti sebelum : ya’ Nida’, fiil amar, lam qosam,
wakaana allhohu, wamaa kaana Alloh, zalika, laulaa, dengan syarat tidak
didahului Qosam atau yang menyerupai arti qosam.

Waqof Lazim pada Qur’an Standar Departemen Agama RI ditandai

dengan (‫ )م‬terletak pada 39 Surat dengan ayat-ayat sebagai berikut :

1. al Baqoroh : 8, 26, 145, 212, 246, 253, 258 ,275

2. Ali Imron : 70, 170, 181 3. al Nisa’ : 117, 171
4. al Maidah :2, 26, 51, 64, 72, 110 5. al An’am : 20, 81, 124
6. al A’raf : 45, 72, 148, 162, 178 7. at Taubah : 19, 67, 71
8. Yunus : 64, 70 9. Hud : 20, 61
10. al Hijr : 51, 87 11. an Nahl : 41
12. Bani Israil : 80, 105 13. Maryam : 15, 38, 86, 88
14. Toha : 8, 29 15. al Mu’minun : 10, 19
16. as Syuara’ : 70 17. al Qosos : 84
18. al An’kabut : 26, 41, 64 19. Yasin : 12, 76
20. as Shoffat : 85 21. Shod : 40
22. az Zumar : 3, 26 23. al Mu’min : 62
24. az Zukruf : 89 25. ad Dukhon : 7, 14, 15

4
 26. az Zariyat : 24 27. at Thur : 11
28. al Qomar : 6, 47 29. ar Rahman : 43
30. al Hasyr : 7 31. at Taghobun : 1
32. at Tahrim : 11 33. al Mulk : 18
34. al Qolam : 32, 48, 52 35. Nuh : 4
36. Abasa : 4, 7, 10, 12 37. at Takwir : 15
38. al Ghosiyah :12 39. as Syams : 5

Waqof Kaf

Yang dimaksud dengan waqof Kaf adalah berhenti pada kalimat

sempurna yang masih ada hubungan makna (satu pembicaraan/satu
pembahasan) dengan kalimat berikutnya. Pada kalimat demikian baik untuk
berhenti dan melanjutkannya dari kalimat selanjutnya.

Tempat-tempat waqof Kaf :

1. banyak berada pada akhir ayat

(3 : ‫ البقرة‬،‫ن )وقف تام‬

َ ‫فُقو‬ ْ ُ‫ما َرَزقَْناه‬
ِ ْ ‫م ي ُن‬ ّ ‫م‬
ِ َ‫و‬
sampai di ayat ini cerita tentang orang mukmin belum tuntas, kalau dari
segi lafadz dan i’rob, jelas tidak memiliki hubungan lagi baik dalam bentuk
badal, sifat, ma’tuf dan lain sebagainya.
2. banyak berada di tengah-tengah ayat :

‫مصصا‬ َ ‫ذوا‬ ُ ‫خصص‬

ُ ‫طوَر‬ ّ ‫م ال‬
ُ ُ ‫م وََرفَعَْنا فَوْقَك‬
ْ ُ ‫ميَثاقَك‬
ِ ‫خذ َْنا‬َ َ ‫وَإ ِذ ْ أ‬
َ
‫صصصي َْنا‬
َ َ‫معَْنا وَع‬ َ ‫مُعوا َقصصاُلوا‬
ِ ‫سصص‬ َ ‫سصص‬ ْ ُ ‫آت َي َْنصصاك‬
ْ ‫م ب ُِقصصوّةٍ َوا‬
(‫م )وقف كصصاف‬ ْ ِ‫ل ب ِك ُْفرِه‬ َ ‫ج‬ ْ ِ‫م ال ْع‬ ُ ِ‫شرُِبوا ِفي قُُلوب ِه‬ ْ ُ ‫وَأ‬
ُ ُ ُ ْ ‫ل بئ ْسما ي صأ‬
‫ن‬
َ ‫ني‬
ِ ‫م‬
ِ ْ ‫ؤ‬‫ص‬ ‫م‬ ‫م‬
ُ ْ ‫ص‬ُ ‫ت‬ْ ‫ن‬ ‫ك‬ ‫ن‬ْ ‫إ‬
ِ ْ‫م‬ ‫ك‬ُ ‫ن‬ ‫صا‬‫ص‬ َ ِ ِ ْ ُ ُ َ َ َ ِ ْ ُ‫ق‬
‫م‬ ‫إي‬ ِ ‫ه‬‫ص‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫ك‬‫ر‬ ‫م‬
(93: ‫)البقرة‬

5
 ‫مصصا‬ ُ ‫م )وقصصف كصصاف( إ ِّنصصا ن َعَْلصص‬
َ ‫م‬ ْ ُ‫ك َقصصوْل ُه‬ ْ َ ‫فََل ي‬
َ ‫حُزْنصص‬
(76 : ‫ن )يس‬ َ ‫ما ي ُعْل ُِنو‬َ َ‫ن و‬
َ ‫سّرو‬ ِ ُ‫ي‬
ِ‫ن ال ْعِ صّزةَ ل ِل ّصه‬
ّ ِ ‫م )وقصصف كصصاف( إ‬ ْ ُ‫ك قَ صوْل ُه‬ ْ َ ‫وََل ي‬
َ ‫حُزن ْص‬
(65 : ‫م )يونس‬ ُ ‫ميعُ ال ْعَِلي‬ ِ ‫س‬
ّ ‫ميًعا هُوَ ال‬ ِ ‫ج‬
َ
3. pada setiap akhir ayat yang setelahnya berupa lam kai, Illa bil ma’na lakin,
Inna yang bertasydid , dengan hamzhnya yang berbaris kasrah. Demikian
juga akhir ayat yang setelahnya berupa istifham, bal, ala al mukhoffaf, sin,
saufa, ni’ma, bi’sa, kaila, dengan syarat semua hal diatas tidak didahului
dengan qoul atau qosam pad aumumnya adalah waqof Kaf.

Waqof Hasan

Waqof hasan adalah berhenti pada kalimat sempurna yang masih

memiliki hubungan dengan kalimat selanjutnya dari segi lafadz dan makna,
seperti menjadi sifat, ma’tuf dan lain sebagainya.
Hukum waqof pada kalimat demikian diperbolehkan. Karena sudah bisa
dipahami maknanya. Tetapi ibtida’nya hendaklah mengulangi, kecuali ketika
berada di akhir ayat, seperti :

.‫ن‬ ِ َ ‫ب ال َْعال‬
َ ‫مي‬ ّ ‫مد ُ ل ِل ّهِ َر‬ َ ْ ‫مد ُ ل ِل ّهِ )وقف حسن( ال‬
ْ ‫ح‬ َ ْ ‫ال‬
ْ ‫ح‬
(‫)وقصصف حسصصن‬. ِ ‫حي صم‬
ِ ‫ن الّر‬
ِ ‫مص‬
َ ‫ح‬
ْ ‫)وقف حسصصن( الّر‬
(3-1 : ‫ البقرة‬،‫ن )وقف تام‬ ِ ‫دي‬
ّ ‫ك ي َوْم ِ ال‬
ِ ِ ‫مال‬
َ
Ketika berhadapan dengan waqof hasan sebaiknya diwashalkan, jika
masih memiliki nafas.

6
‫‪Waqof Qobih‬‬
‫‪Yang dimaksud dengan waqof Qobih adalah berhenti pada kalimat yang‬‬
‫‪belum sempurna, sehingga belum bisa dipahami. Seperti :‬‬
‫‪kata fiil tidak dengan failnya.‬‬

‫ت )وقصصف‬
‫حص ْ‬
‫ما َرب ِ َ‬ ‫ة ِبال ْهُ َ‬
‫دى فَ َ‬ ‫ضَلل َ َ‬ ‫نا ْ‬
‫شت ََرُوا ال ّ‬ ‫ذي َ‬ ‫ك ال ّ ِ‬‫ُأول َئ ِ َ‬
‫ن )البقرة ‪(16 :‬‬ ‫دي َ‬ ‫مهْت َ ِ‬ ‫ما َ‬
‫كاُنوا ُ‬ ‫م وَ َ‬‫جاَرت ُهُ ْ‬‫قبيح( ت ِ َ‬
‫‪Mubtada tidak dengan Khobarnya‬‬

‫ن )الفاتحة ‪(1 :‬‬ ‫ب ال َْعال َ ِ‬

‫مي َ‬ ‫مد ُ )وقف قبيح( ل ِل ّهِ َر ّ‬ ‫ال ْ َ‬
‫ح ْ‬
‫‪Mudhof tidak dengan Mudhof Ilaihnya‬‬

‫ك عََلصى‬ ‫ل أ َد ُّلص َ‬ ‫هص ْ‬ ‫م َ‬ ‫ل َيصا آ َد َ ُ‬‫ن َقصا َ‬ ‫طا ُ‬‫شصي ْ َ‬

‫س إ ِل َْيصهِ ال ّ‬
‫سوَ َ‬ ‫فَوَ ْ‬
‫ك َل ي َب َْلى )طه ‪(120 :‬‬ ‫مل ْ ٍ‬
‫خل ْد ِ وَ ُ‬‫جَرةِ )وقف قبيح( ال ْ ُ‬ ‫ش َ‬ ‫َ‬
‫ما‬ ‫ه‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫فا‬
‫َ‬ ‫ص‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫قا‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫َ‬ ‫ط‬ ‫و‬ ‫ما‬ ‫ه‬ ‫ت‬‫من ْها فَب َد َت ل َهما سوآ َ‬ ‫ل‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ك‬‫فَأ َ‬
‫ِ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬
‫ْ ُ َ َ ْ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬
‫وى‬ ‫ه فََغص َ‬ ‫م َرّبص ُ‬ ‫صصى آ َد َ ُ‬ ‫جّنصةِ وَعَ َ‬ ‫ق )وقصف قبيصح( ال ْ َ‬ ‫ن وََر ِ‬ ‫م ْ‬ ‫ِ‬
‫)طه ‪(121 :‬‬
‫وم َ‬
‫ح ُ‬
‫شصصُرهُ‬ ‫ضن ْ ً‬
‫كا وَن َ ْ‬ ‫ة َ‬ ‫مِعي َ‬
‫ش ً‬ ‫ن لَ ُ‬
‫ه َ‬ ‫ري فَإ ِ ّ‬ ‫ن ذِك ْ ِ‬‫ض عَ ْ‬
‫ن أعَْر َ‬
‫َ َ ْ‬
‫َ‬
‫مى )طه ‪(124 :‬‬ ‫مةِ أع ْ َ‬ ‫م )وقف قبيح( ال ِْقَيا َ‬ ‫ي َوْ َ‬
‫‪Ma’tuf alaih tidak dengan ma’tufnya‬‬

‫م‬
‫معِهِ ْ‬ ‫م )وقصف قبيصح( وَعََلصى َ‬
‫سص ْ‬ ‫ه عََلصى قُُلصوب ِهِ ْ‬‫م الّلص ُ‬
‫خت َ َ‬
‫َ‬
‫َ‬
‫م )البقصصرة ‪:‬‬
‫ظي ص ٌ‬
‫ب عَ ِ‬
‫ذا ٌ‬ ‫شاوَةٌ وَل َهُ ْ‬
‫م عَ ص َ‬ ‫م ِغ َ‬ ‫وَع ََلى أب ْ َ‬
‫صارِهِ ْ‬
‫‪(7‬‬
‫‪Berhenti pada fiil syarat, amar, tamanni, istifham, qosam tidak sampai jawabnya.‬‬

‫‪7‬‬
 َ
َ ‫س صت َغِْفرِ الل ّص‬
‫ه‬ ّ ‫ه ث ُص‬
ْ َ‫م ي‬ ُ ‫سص‬ ْ ‫سصصوًءا أوْ ي َظ ْل ِص‬
َ ‫م ن َْف‬ ُ ‫ل‬ ْ ‫مص‬
َ ْ‫ن ي َع‬
ْ ‫مص‬
َ َ‫و‬
(110 : ‫ما )النساء‬ ِ ‫ه غ َُفوًرا َر‬
ً ‫حي‬ َ ّ ‫جدِ الل‬
ِ َ ‫)وقف قبيح( ي‬
‫حا‬
ً ْ ‫ص صب‬
ُ ‫ت‬ ُ ْ ‫ َفال‬. ‫حا‬
ِ ‫مِغيَرا‬ ً ْ ‫ت قَد‬
ِ ‫مورَِيا‬ ُ ْ ‫ َفال‬. ‫حا‬
ً ْ ‫ضب‬
َ ‫ت‬ ِ ‫َوال َْعادَِيا‬
َ
‫ )الوفصصق قبصصل إن‬. ‫معًصصا‬ ْ ‫ج‬ َ ْ ‫سط‬
َ ِ‫ن ب ِه‬ َ َ‫ فَو‬.‫ن ب ِهِ ن َْقًعا‬
َ ‫ فَأث َْر‬.
ٌ ‫ن ل َِرب ّصصصهِ ل َك َن ُصصصود‬ َ ْ ‫ن اْل ِن‬
َ ‫سصصصا‬ ّ ِ ‫ وقصصصف قبيصصصح( إ‬: ‫النسصصصان‬
(5 -1 : ‫)العاديات‬

Pembagian Waqof Qobih

Waqof Qobih terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
1. Waqaf Qobih, seperti yang telah dijelaskan di atas
2. Waqof Aqbah (Aqbah al Waqfi), adalah merusak makna yang dikehendaki
dalam al Qur’an. Khususnya dalam bidang aqidah yang jika dibaca
dengan sengaja disertai mengerti artinya bisa menyebabkan kakafiran.
Dan jika tidak mengerti artinya dan tidak ada unsur kesengajaan
menyebabkan ia jatuh pada sebuah kesalahan.
Adapun contoh waqof Aqbah sebagai berikut :
ْ ‫فَإن الل ّه يأ‬
‫ق‬
ِ ِ‫شر‬ َ ْ ‫ن ال‬
ْ ‫م‬ َ ‫م‬ِ ‫س‬ِ ‫م‬
ْ ّ
‫ش‬ ‫بال‬
ِ ‫تي‬ِ َ َ ّ ِ ‫م‬ُ ‫هي‬ ِ ‫ل إ ِب َْرا‬ َ ‫َقا‬
ْ ‫فَأ‬
‫ه )وقف‬ ُ ّ ‫ذي ك ََفَر َوالل‬ ِ ّ ‫ت ال‬َ ِ‫ب فَب ُه‬ ِ ِ‫مغْر‬َ ْ ‫ال‬ ‫ن‬َ ‫م‬
ِ ‫ها‬َِ ‫ب‬ ‫ت‬
ِ
(258 : ‫ن )البقرة‬ َ ‫مي‬ ّ ‫م ال‬
ِ ِ ‫ظال‬ َ ْ‫دي ال َْقو‬ ِ ْ‫أقبح( َل ي َه‬
‫س صوِْء وَل ِل ّصهِ )وقصصف‬ ّ ‫ل ال‬ ُ َ ‫مث‬
َ ِ‫خَرة‬ ِ َ ‫ن ِباْل‬ ِ ْ ‫ن َل ي ُؤ‬
َ ‫مُنو‬ َ ‫ذي‬ ِ ّ ‫ل ِل‬
َ ْ ‫زيصُز ال‬ َ ُ َ ‫أقبح( ال ْمث‬
: ‫م )النحصصل‬ ُ ‫كيص‬ِ ‫ح‬ ِ َ‫ل اْلعَْلى وَهُوَ ال ْع‬ َ
(60

8
 ‫َ‬ ‫َ‬
‫ه )وقصصف‬ ‫ث الل ّص ُ‬ ‫م َل ي َب ْعَ ص ُ‬ ‫مصصان ِهِ ْ‬
‫جهْد َ أي ْ َ‬‫موا ِبالل ّهِ َ‬ ‫س ُ‬‫وَأقْ َ‬
‫ن أ َك ْث َصَر‬
‫حّقصصا وَل َك ِص ّ‬ ‫دا عَل َي ْصهِ َ‬ ‫ت ب ََلى وَع ْ ً‬ ‫مو ُ‬ ‫ن يَ ُ‬ ‫م ْ‬‫أقبح( َ‬
‫ن )النحل ‪(38 :‬‬ ‫مو َ‬‫س َل ي َعْل َ ُ‬ ‫الّنا ِ‬
‫م صوَْتى )وقصصف‬ ‫ن َوال ْ َ‬‫مُعو َ‬ ‫سص َ‬ ‫ن يَ ْ‬ ‫ذي َ‬ ‫ب ال ّص ِ‬ ‫جي ُ‬ ‫س صت َ ِ‬
‫مصصا ي َ ْ‬
‫إ ِن ّ َ‬
‫ن )النعام ‪(36 :‬‬ ‫م إ ِل َي ْهِ ي ُْر َ‬
‫جُعو َ‬ ‫ه ثُ ّ‬‫م الل ّ ُ‬ ‫أقبح( ي َب ْعَث ُهُ ُ‬
‫َفاع ْل َ َ‬
‫سصت َغِْفْر‬ ‫ه )وقصصف أقبصصح( إ ِّل الل ّص ُ‬
‫ه َوا ْ‬ ‫ه َل إ ِل َص َ‬‫م أن ّص ُ‬ ‫ْ‬
‫مت ََقل ّب َك ُص ْ‬
‫م‬ ‫م ُ‬ ‫ه ي َعْل َص ُ‬
‫ت َوالل ّ ُ‬ ‫مؤْ ِ‬
‫مَنا ِ‬ ‫ن َوال ْ ُ‬ ‫مؤ ْ ِ‬
‫مِني َ‬ ‫ك وَل ِل ْ ُ‬ ‫ل ِذ َن ْب ِ َ‬
‫م )محمد ‪(19 :‬‬ ‫واك ُ ْ‬‫مث ْ َ‬‫وَ َ‬
‫س صل َْنا َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك )وقصصف‬ ‫مصصا أْر َ‬ ‫حقّ ن ََز َ‬
‫ل وَ َ‬ ‫حقّ أن َْزل َْناهُ وَِبال ْ َ‬ ‫وَِبال ْ َ‬
‫ذيًرا )السراء ‪(105 :‬‬ ‫شًرا وَن َ ِ‬ ‫مب َ ّ‬‫أقبح( إ ِّل ُ‬
‫ذي َ‬
‫م‬ ‫ت ل َهُ ص ْ‬ ‫حا ِ‬ ‫مل ُصصوا ال ّ‬
‫صصصال ِ َ‬ ‫من ُصصوا وَع َ ِ‬ ‫نآ َ‬ ‫ه ال ّص ِ َ‬‫وَعَ صد َ الل ّص ُ‬
‫َ‬
‫ن ك ََفصُروا )وقصصف أقبصصح(‬ ‫ذي َ‬‫م‪َ .‬وال ّص ِ‬ ‫ظي ٌ‬
‫جٌر عَ ِ‬ ‫مغِْفَرةٌ وَأ ْ‬ ‫َ‬
‫وك َذ ّبوا )وقف أقبح( بآ َيات ِنا ُأول َئ ِ َ َ‬
‫حيم ِ‬ ‫ج ِ‬ ‫ب ال ْ َ‬‫حا ُ‬ ‫ص َ‬‫كأ ْ‬ ‫ِ َ َ‬ ‫َ ُ‬
‫)المائدة ‪(10-9 :‬‬
‫ال ّذين ك ََفروا وصدوا ع َن سبيل الل ّه أ َض ّ َ‬
‫م‪.‬‬‫مال َهُ ْ‬‫ل أعْ َ‬ ‫ِ َ‬ ‫ْ َ ِ ِ‬ ‫َ َ ّ‬ ‫ُ‬ ‫ِ َ‬
‫ذي َ‬
‫ت‬‫حا ِ‬ ‫مُلصصوا ال ّ‬
‫صصصال ِ َ‬ ‫مُنصصوا )وقصصف أقبصصح( وَعَ ِ‬
‫نآ َ‬ ‫َواّلصص ِ َ‬
‫مدٍ وَهُ صوَ ال ْ َ‬ ‫َ‬
‫م‬
‫ن َرب ّهِ ص ْ‬
‫مص ْ‬
‫ح صق ّ ِ‬ ‫ح ّ‬‫م َ‬‫ل عََلى ُ‬ ‫ن ُّز َ‬ ‫ما‬
‫مُنوا ب ِ َ‬
‫وَآ َ‬
‫َ‬
‫م )محمد ‪(2-1 :‬‬ ‫ح َبال َهُ ْ‬
‫صل َ َ‬ ‫سي َّئات ِهِ ْ‬
‫م وَأ ْ‬ ‫َ‬ ‫ك َّفَر عَن ْهُ ْ‬
‫م‬

‫‪9‬‬
Tanda-tanda Waqof

1. (‫)م‬ adalah tanda waqof Tam / Lazim, yaitu tanda yang menunjukkan
keharusan berhenti dan larangan untuk melanjutkan
2. ( ) adalah tanda waqof Hasan / waqof Jaiz (waqof Aula) yang
menunjukkan sebaiknya berhenti dan tidak melanjutkan bacaan.

3. ( ‫)ج‬ adalah tanda waqof Kaf / Jaiz (Mutlaq) yang menunjukkan keleh
berhenti atau melanjutkan bacaan.
4. ( ) adalah tanda waqof Kaf / waqof Jaiz (washal Aula) yang
menunjukkan sebaiknya melanjutkan bacaan dan tidak berhenti.

5. ( ) ‫ل‬ adalah tanda waqof Qobih / waqof Mamnu’ yang menunjukkan

larangan berhenti dan keharusan melanjutkan bacaan.
6. ( ) adalah tanda Khowas Waqfi Tam / Waqof Muanaqoh yang
menjelaskan kewajiban berhenti disalah satunya, dan larangan
melanjutkan pada kedua tanda tersebut tanpa berhenti pada salah
satunya, karena kedua tanda tersebut menjelaskan badal.
Ibtida’
Yang dimaksud dengan ibtida’ adalah memulai bacaan. Memulai bacaan
hendaklah lebih teliti daripada waqof, karena dalam waqof ada waqof dhorury
yang semesti tidak boleh berhenti lalu bisa berhenti karena adanya beberapa
alasan yang diperbolehkan, tapi dalam Ibtida’ bisa dipastikan bahwa memulainya
dengan iktiyar (memilih). Sehingga dalam ibtida’ hendaklah memulai pada kata
yang tepat dan tidak merusak makna kalimat.

Aturan Ibtida’ terbagi menjadi empat bagian yaitu : Tam, Kafi, Hasan dan
Qobih.
Jika saat waqof pada tam, kaf maka ibtida’ terusnya bisa tam atau kaf. Jika
waqofnya pada qobih, ibtidaknya harus mengulang dan memilih dari kalimat
yang maknanya tepat dan jangan hanya asal memilih kata saja.
Seperti pada ayat :

10
 ‫مّنا‪) .‬البقرة ‪(8 :‬‬ ‫من الّناس من ي َُقو ُ َ‬
‫لآ َ‬ ‫ِ َ ْ‬ ‫وَ ِ َ‬
‫‪Lalu ibtida’ pada kata :‬‬

‫مّنا‪) .‬البقرة ‪(8 :‬‬ ‫الّناس من ي َُقو ُ َ‬

‫لآ َ‬ ‫ِ َ ْ‬
‫‪Demikian juga pada ayat :‬‬

‫ه ع ََلى قُُلوب ِهِ ْ‬

‫م )وقف قبيح( )البقرة ‪(7 :‬‬ ‫م الل ّ ُ‬
‫خت َ َ‬
‫َ‬

‫‪Terkadang waqofnya baik seperti :‬‬

‫ل وَإ ِّياك ُ ْ‬
‫سو َ‬
‫‪6‬‬
‫م )الممتحنة ‪(1 :‬‬ ‫ن الّر ُ‬
‫جو َ‬
‫خرِ ُ‬
‫يُ ْ‬
‫‪Akan tetapi ibtida’nya Qobih ketika memulai dari :‬‬
‫وإياك ُ َ‬
‫مُنوا ِبالل ّهِ َرب ّك ُ ْ‬
‫م )الممتحنة ‪(1 :‬‬ ‫ن ت ُؤ ْ ِ‬
‫مأ ْ‬‫َ ِّ ْ‬

‫‪Ibtida Qobih juga terbagi menjadi dua : Qobih dan Aqbah.‬‬

‫‪Ibtida’ Aqbah, jika dimengerti artinya dan disengaja bisa menyebabkan‬‬
‫‪kekufuran, seperti pada kata :‬‬

‫م‬‫مْري َص َ‬
‫ن َ‬ ‫ح اب ْص ُ‬ ‫سصصي ُ‬
‫م ِ‬‫ه هُ صوَ ال ْ َ‬‫ن الل ّص َ‬
‫ن قَصصاُلوا إ ِ ّ‬ ‫ل ََقد ْ ك ََفَر ال ّ ِ‬
‫ذي َ‬
‫ن‬
‫ح اب ْص ُ‬ ‫سصصي ُ‬
‫م ِ‬ ‫ه هُصوَ ال ْ َ‬‫ن الل ّ َ‬
‫)المائدة ‪ (17 :‬إبتداء أقبح ‪ :‬إ ِ ّ‬
‫م ‪....‬‬
‫مْري َ َ‬
‫َ‬

‫‪6‬‬
‫‪Ayat dimaksud adalah :‬‬
‫فصُروا‬ ‫موَد ّةِ وَقَصد ْ ك َ َ‬ ‫م ب ِصصال ْ َ‬‫ن إ ِل َي ْهِ ْ‬‫قو َ‬ ‫م أ َوْل َِياَء ت ُل ْ ُ‬ ‫ذوا ع َد ُّوي وَع َد ُوّك ُ ْ‬ ‫خ ُ‬‫مُنوا َل ت َت ّ ِ‬ ‫ذي َ‬
‫نآ َ‬
‫َ‬
‫َيا أي َّها ال ّ ِ َ‬
‫ل وإياك ُ َ‬
‫دا‬
‫جهَصصا ً‬ ‫م ِ‬ ‫جت ُص ْ‬‫خَر ْ‬ ‫م َ‬ ‫ن ك ُن ْت ُ ْ‬‫م إِ ْ‬ ‫مُنوا ِبالل ّهِ َرب ّك ُ ْ‬ ‫ن ت ُؤ ْ ِ‬ ‫مأ ْ‬ ‫سو َ َ ِ ّ ْ‬ ‫ن الّر ُ‬ ‫جو َ‬ ‫خرِ ُ‬ ‫حق ّ ي ُ ْ‬ ‫ن ال ْ َ‬ ‫م َ‬‫م ِ‬ ‫جاَءك ُ ْ‬ ‫ما َ‬ ‫بِ َ‬
‫ن‬ ‫مص‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫تص‬‫ن‬‫َ‬ ‫ل‬‫ْ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫أ‬ ‫مصا‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫تص‬ ‫ي‬‫َ‬ ‫ف‬ ‫خ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫مصا‬ ‫ب‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫ل‬‫ْ‬ ‫ع‬‫َ‬ ‫أ‬ ‫نا‬ ‫َ‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ة‬ ‫د‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫ل‬ ‫با‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ي‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫رو‬ ‫س‬ ‫ت‬ ‫تي‬ ‫ِ‬ ‫ضا‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫ء‬ ‫غا‬‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ت‬ ‫ب‬‫وا‬ ‫لي‬‫ِ‬ ‫بي‬ ‫س‬ ‫في‬
‫ُْ ْ َ َ ْ‬ ‫ُْ ْ َ َ‬ ‫ُ ِ َ‬ ‫ُ ِ ّ َ ِ ِْ ْ ِ َ َ ّ ِ َ َ‬ ‫َ ْ َ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ ِ‬ ‫ِ‬
‫ل )الممتحنة ‪(1 :‬‬ ‫سِبي ِ‬
‫واَء ال ّ‬ ‫س َ‬‫ل َ‬ ‫ض ّ‬ ‫قد ْ َ‬ ‫م فَ َ‬‫من ْك ُ ْ‬
‫ه ِ‬ ‫فعَل ْ ُ‬‫يَ ْ‬

‫‪11‬‬
‫م‬‫مْري َص َ‬
‫ن َ‬ ‫ح اب ْص ُ‬ ‫سصصي ُ‬
‫م ِ‬‫ه هُ صوَ ال ْ َ‬‫ن الل ّص َ‬
‫ن قَصصاُلوا إ ِ ّ‬ ‫ل ََقد ْ ك ََفَر ال ّ ِ‬
‫ذي َ‬
‫ن‬
‫ح اب ْص ُ‬ ‫سصصي ُ‬
‫م ِ‬ ‫ه هُصوَ ال ْ َ‬‫ن الل ّ َ‬
‫)المائدة ‪ (72 :‬إبتداء أقبح ‪ :‬إ ِ ّ‬
‫م ‪...‬‬ ‫مْري َ َ‬
‫َ‬
‫ث ث ََلث َةٍ )المصصائدة ‪(73 :‬‬ ‫ن الل ّ َ‬
‫ه َثال ِ ُ‬ ‫ن َقاُلوا إ ِ ّ‬ ‫ذي َ‬‫ل ََقد ْ ك ََفَر ال ّ ِ‬
‫ث ث ََلث َةٍ ‪.....‬‬ ‫ه َثال ِ ُ‬‫ن الل ّ َ‬
‫إبتداء أقبح ‪ :‬إ ِ ّ‬
‫ن الل ّهِ )التوبة ‪ (30 :‬إبتداء أقبح ‪:‬‬
‫ت ال ْي َُهود ُ عَُزي ٌْر اب ْ ُ‬‫وََقال َ ِ‬
‫ن الل ّهِ ‪....‬‬ ‫عَُزي ٌْر اب ْ ُ‬
‫ن‬‫حص ُ‬‫ه فَِقيصٌر وَن َ ْ‬ ‫ن الل ّص َ‬
‫ن َقصاُلوا إ ِ ّ‬ ‫ل ال ّص ِ‬
‫ذي َ‬ ‫معَ الل ّ ُ‬
‫ه َقصوْ َ‬ ‫س ِ‬‫ل ََقد ْ َ‬
‫َ‬
‫ه فَِقي صٌر‬ ‫ن الل ّ َ‬
‫أغ ْن َِياُء )ال عمران ‪ (181 :‬إبتداء أقبح ‪ :‬إ ِ ّ‬
‫ن أ َغْن َِياُء ‪....‬‬
‫ح ُ‬‫وَن َ ْ‬

‫‪Kaidah Umum ibtida’ (memulai) :‬‬

‫ب‪1. dilarang memulai dari huruf jar (،‬‬ ‫من‪ ،‬إلى‪ ،‬عن‪ ،‬على‪ ،‬فى‪ ،‬رب‪،‬‬
‫‪،) kecuali didahului huruf athof, seperti :‬ك‪ ،‬ل‬
‫ة ال ْموت وإنما توفّو ُ‬
‫م‬ ‫جصصوَرك ُ ْ‬
‫م ي َصوْ َ‬ ‫نأ ُ‬ ‫س َذائ َِق ُ َ ْ ِ َ ِ ّ َ ُ َ ْ َ‬ ‫ل ن َْف ٍ‬‫كُ ّ‬
‫ة فََق صد ْ‬ ‫ل ال ْ َ‬
‫جن ّص َ‬ ‫خص َ‬‫ن الن ّصصارِ وَأ ُد ْ ِ‬
‫ح عَ ِ‬
‫حزِ َ‬
‫ن ُز ْ‬
‫م ْ‬ ‫ال ِْقَيا َ‬
‫مةِ فَ َ‬
‫مَتاعُ ال ْغُُرورِ )ال عمصصران ‪:‬‬ ‫حَياة ُ الد ّن َْيا إ ِّل َ‬
‫ما ال ْ َ‬
‫َفاَز وَ َ‬
‫ة فََقد ْ َفاَز‬ ‫ل ال ْ َ‬
‫جن ّ َ‬ ‫ن الّنارِ وَأ ُد ْ ِ‬
‫خ َ‬ ‫‪) (185‬وقف قبيح( ع َ ِ‬
‫‪.....‬‬
‫‪2. dilarang memulai dari Maf’ul‬‬

‫‪12‬‬
 3. dilarang memulai dari Mudhof

4. hendaklah memulai dari kata : (‫يقولون‬ ،‫ )قالوا‬contoh :

‫ه فَِقيصٌر‬ َ ‫ن الل ّص‬
ّ ِ ‫ن قَصصاُلوا إ‬ ِ ‫ل ال ّص‬
َ ‫ذي‬ ُ ‫معَ الل ّص‬
َ ْ‫ه قَصو‬ ِ ‫سص‬َ ْ ‫ل ََقصد‬
َ ‫ونح‬
‫ن‬ّ ِ ‫( إبتداء َقصصاُلوا إ‬181 : ‫ن أغْن َِياُء )ال عمران‬ ُ ْ ََ
... ُ‫ن أ َغْن َِياء‬
ُ ‫ح‬ َ ّ ‫الل‬
ِ َ‫ه ف‬
ْ َ ‫قيٌر وَن‬

Penting

Bernafas (tanaffus) di tengah ayat sangat dilarang. Berbeda halnya bagi

mereka yang dalam tahapan belajar atau dalam aktifitas membaca al Qur’an
sehari-hari dan memiliki nafas pendek maka boleh berhenti pada setiap kalimat
walaupun pada waqof yang qobih. Hal ini termasuk pada waqof Dhorurat, namun
ibtida’nya harus dari lafadz sebelumnya sehingga tidak merusak huruf dan
makna dari al Qur’an. Sedangkan bagi Qori yang sedang bertanding maka
kesalahan tersebut bisa dikategorikan kesalahan besar (Jali : dengan
pengurangan dua nilai) dan bisa masuk dalam kategori kesalahan
pengaturan nafas.

Kaidah (‫ الذين‬- ‫)الذى‬

Setiap kata (‫ الذين‬- ‫ )الذى‬dalam al Qur’an bisa disambung / dilanjutkan
dengan menjadikannya ” naat” dan bisa ibitda’ dengan mengan menjadikannya
”mubtada” dan ”khobar”, kecuali pada tujuh tempat yang mesti berhenti. Dan
melanjutkan pada tujuh tempat tersebut merupakan kesalahan jali yang
menyebabkan pengurangan dua nilai. Ketujuh tempat tersebut adalah :
1. al Baqoroh : 121

13
 ‫َ‬
‫ما‬ ‫ن ال ْعِل ْم ِ َ‬ ‫م َ‬‫ك ِ‬‫جاءَ َ‬ ‫ذي َ‬ ‫م ب َعْد َ ال ّ ِ‬
‫واَءهُ ْ‬
‫ت أهْ َ‬ ‫ن ات ّب َعْ َ‬ ‫َ‬
‫وَلئ ِ ِ‬
‫ذي َ‬
‫م‬ ‫ن آت َي ْن َصصاهُ ُ‬ ‫ر‪ .‬ال ّص ِ َ‬ ‫صصصي ٍ‬ ‫ي وََل ن َ ِ‬ ‫ن وَل ِص ّ‬‫مص ْ‬‫ن الل ّصهِ ِ‬ ‫مص َ‬ ‫ك ِ‬ ‫لَ َ‬
‫ن‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ه‬‫ص‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫صو‬
‫ص‬ ‫ن‬‫م‬ ‫ْ‬ ‫ؤ‬ ‫ي‬ ‫َ‬
‫ك‬ ‫ِ‬ ‫ئ‬‫َ‬ ‫ل‬ ‫ال ْكتاب يتُلونه حق ت َِلوت ِصه ُ‬
‫أو‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ِ‬ ‫ُ‬ ‫َ ِ‬ ‫َِ َ َْ َ ُ َ ّ‬
‫ن‬
‫سُرو َ‬ ‫خا ِ‬ ‫م ال ْ َ‬
‫ك هُ ُ‬ ‫ي َك ُْفْر ب ِهِ فَُأول َئ ِ َ‬
‫‪2. al Baqoroh : 146‬‬

‫م‬ ‫ص‬‫ن ال ْعِل ْ‬ ‫ص‬ ‫م‬ ‫َ‬

‫ك‬ ‫َ‬ ‫ء‬ ‫جا‬ ‫ما‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ُ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ء‬ ‫وا‬ ‫ْ‬ ‫ه‬‫ول َئ ِن اتبعت أ َ‬
‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ ِ َّْ َ‬
‫ذي َ‬
‫م‬ ‫ن آت َي َْنصصاهُ ُ‬‫ن )‪ (145‬اّلصص ِ َ‬ ‫مي َ‬ ‫ظصصال ِ ِ‬ ‫ن ال ّ‬ ‫مصص َ‬‫ك إ ًِذا ل َ ِ‬
‫إ ِّنصص َ‬
‫م‬ ‫ال ْكتاب يعرُفونه ك َما يعرُفو َ‬
‫ن أب َْناَءهُ ْ‬ ‫َ‬ ‫َِ َ َْ ِ َ ُ َ َْ ِ‬
‫‪3. al Anam : 20‬‬

‫ن)‬‫كو َ‬ ‫ش صرِ ُ‬‫مصصا ت ُ ْ‬

‫م ّ‬‫ريٌء ِ‬ ‫حد ٌ وَإ ِن ِّني ب َ ِ‬
‫ه َوا ِ‬ ‫ما هُوَ إ ِل َ ٌ‬ ‫قُ ْ‬
‫ل إ ِن ّ َ‬
‫م ال ْك َِتا َ‬ ‫ذي َ‬
‫ن‬ ‫ه كَ َ‬
‫مصصا ي َعْرِفُصصو َ‬ ‫ب ي َعْرِفُصصون َ ُ‬ ‫ن آت َي َْناهُ ُ‬‫‪ (19‬ال ّ ِ َ‬
‫م‬ ‫َ‬
‫أب َْناَءهُ ُ‬

‫‪al Baqoroh : 275‬‬

‫فَل َه َ‬
‫م وََل هُص ْ‬
‫م‬ ‫ف عَل َي ْهِص ْ‬
‫خصوْ ٌ‬‫م وََل َ‬ ‫عن ْصد َ َرب ّهِص ْ‬
‫م ِ‬
‫جُرهُ ْ‬
‫مأ ْ‬‫ُ ْ‬
‫ن إ ِّل‬ ‫ْ‬
‫ن الّرَبا َل ي َُقو ُ‬
‫مصصو َ‬ ‫ن ي َأك ُُلو َ‬
‫ذي َ‬ ‫ن )‪ (274‬ال ّ ِ‬ ‫حَزُنو َ‬
‫يَ ْ‬
‫س‬ ‫ن ال ْ َ‬
‫م ّ‬ ‫م َ‬
‫ن ِ‬ ‫شي ْ َ‬
‫طا ُ‬ ‫خب ّط ُ ُ‬
‫ه ال ّ‬ ‫م ال ّ ِ‬
‫ذي ي َت َ َ‬ ‫كَ َ‬
‫ما ي َُقو ُ‬
‫‪4. at Taubah : 20‬‬

‫‪14‬‬
 ‫ذي َ‬
‫مُنصصوا‬
‫نآ َ‬‫ن )‪ (19‬اّلصص ِ َ‬
‫مي َ‬ ‫م ال ّ‬
‫ظصصال ِ ِ‬ ‫دي ال َْقصصوْ َ‬
‫ه َل ي َْهصص ِ‬
‫َوالّلصص ُ‬
‫دوا‬
‫جاهَ ُ‬
‫جُروا وَ َ‬
‫ها َ‬
‫وَ َ‬
‫‪5. al Furqon : 34‬‬

‫سصصيًرا‬ ‫ك بال ْحق وأ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫وَل يأ ْ‬

‫ن ت َْف ِ‬
‫َ َ‬‫ص‬ ‫س‬ ‫ح‬
‫ْ‬ ‫ّ َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫نا‬
‫َ‬ ‫ئ‬‫ج‬ ‫ل‬ ‫إ‬
‫ِ َ ٍ ِ ِ‬ ‫ل‬ ‫ث‬‫م‬ ‫ب‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫ن‬ ‫تو‬
‫ُ‬ ‫َ َ‬
‫م‬
‫جهَن ّص َ‬‫م إ ِل َصصى َ‬
‫جصصوهِهِ ْ‬ ‫ن عَل َصصى وُ ُ‬ ‫شصُرو َ‬ ‫ح َ‬‫ن يُ ْ‬ ‫ذي َ‬‫)‪ (33‬ال ّ ِ‬
‫سِبيًل‬ ‫ض ّ‬ ‫َ‬ ‫م َ‬ ‫ك َ‬ ‫ُأول َئ ِ َ‬
‫ل َ‬ ‫كاًنا وَأ َ‬ ‫شّر َ‬
‫‪6. Ghofir : 7‬‬
‫َ‬
‫ن ك ََفُروا أن ُّهصص ْ‬
‫م‬ ‫ك ع ََلى ال ّ ِ‬
‫ذي َ‬ ‫ة َرب ّ َ‬ ‫ت ك َل ِ َ‬
‫م ُ‬ ‫حّق ْ‬
‫ك َ‬‫وَك َذ َل ِ َ‬
‫َ‬
‫ن‬‫مص ْ‬
‫ش وَ َ‬ ‫ن ال ْعَ صْر َ‬
‫مُلو َ‬ ‫ح ِ‬
‫ن يَ ْ‬
‫ذي َ‬‫ب الّنارِ )‪ (6‬ال ّ ِ‬ ‫حا ُ‬ ‫ص َ‬ ‫أ ْ‬
‫حوْل َ ُ‬
‫ه‬ ‫َ‬

‫‪Kaidah‬‬ ‫)كل(‬ ‫‪dalam al Qur’an‬‬

‫‪Kaidah ”kalla” dalam al Qur’an terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :‬‬
‫‪1.‬‬ ‫’‪bisa untuk waqof dan ibtida‬‬
‫‪pada bagian ini ada dua belas tempat yaitu :‬‬
‫‪a.‬‬ ‫‪Maryam : 78-79‬‬

‫ما‬
‫ب َ‬ ‫دا )‪ (78‬ك َّل َ‬
‫سن َك ْت ُ ُ‬ ‫ن ع َهْ ً‬
‫م ِ‬
‫ح َ‬
‫عن ْد َ الّر ْ‬‫خذ َ ِ‬ ‫ب أ َم ِ ات ّ َ‬ ‫أط ّل َعَ ال ْغَي ْ َ‬
‫َ‬

‫دا )‪(79‬‬ ‫م ّ‬
‫ب َ‬‫ذا ِ‬ ‫ن ال ْعَ َ‬‫م َ‬ ‫ه ِ‬ ‫مد ّ ل َ ُ‬ ‫قو ُ‬
‫ل وَن َ ُ‬ ‫يَ ُ‬
‫‪b.‬‬ ‫‪Maryam : 81-82‬‬

‫عصصّزا ) ‪ (81‬ك َّل‬ ‫كوُنصصوا ل َُهصص ْ‬

‫م ِ‬ ‫ة ل ِي َ ُ‬ ‫ن الّلصصهِ آ َل َِهصص ً‬ ‫دو ِ‬ ‫ن ُ‬ ‫مصص ْ‬ ‫خصص ُ‬
‫ذوا ِ‬ ‫َوات ّ َ‬
‫دا )‪(82‬‬ ‫ض ّ‬
‫م ِ‬ ‫ن ع َل َي ْهِ ْ‬ ‫كوُنو َ‬ ‫م وَي َ ُ‬
‫ن ب ِعَِباد َت ِهِ ْ‬ ‫سي َك ْ ُ‬
‫فُرو َ‬ ‫َ‬
‫‪c.‬‬ ‫‪Al Ma’arij : 14-15‬‬
‫جيهِ )‪ (14‬ك َّل إ ِن َّها ل َ َ‬ ‫َْ‬
‫ظى )‪(15‬‬ ‫ميًعا ث ُ ّ‬
‫م ي ُن ْ ِ‬ ‫ج ِ‬
‫ض َ‬
‫ن ِفي الْر ِ‬
‫م ْ‬
‫وَ َ‬

‫‪15‬‬
‫‪d.‬‬ ‫‪Al Ma’arij : 38-39‬‬

‫ة ن َِعيصصم ٍ )‪ (38‬ك َّل إ ِّنصصا‬ ‫ل امصصرئ منهصص َ‬ ‫َ‬

‫جّنصص َ‬ ‫خ َ‬
‫ل َ‬ ‫ن ُيصصد ْ َ‬
‫مأ ْ‬‫كصص ّ ْ ِ ٍ ِ ْ ُ ْ‬ ‫أي َط ْ َ‬
‫مصصعُ ُ‬
‫ن )‪(39‬‬ ‫مو َ‬‫ما ي َعْل َ ُ‬
‫م ّ‬
‫م ِ‬ ‫خل َ ْ‬
‫قَناهُ ْ‬ ‫َ‬
‫‪e.‬‬ ‫‪Al Mu’minun : 100‬‬
‫َ‬
‫ن‬ ‫ة هُوَ َقائ ِل ُهَصصا وَ ِ‬
‫مص ْ‬ ‫ت ك َّل إ ِن َّها ك َل ِ َ‬
‫م ٌ‬ ‫ما ت ََرك ْ ُ‬ ‫حا ِفي َ‬ ‫صال ِ ً‬
‫ل َ‬ ‫م ُ‬‫ل َعَّلي أع ْ َ‬
‫ن )‪(100‬‬ ‫خ إ َِلى ي َوْم ِ ي ُب ْعَُثو َ‬
‫م ب َْرَز ٌ‬ ‫وََرائ ِهِ ْ‬
‫‪f.‬‬ ‫‪Al Mudatsir : 15-16‬‬
‫ث ُم يط ْمع أ َ َ‬
‫ن ِل ََيات َِنا ع َِني ً‬
‫دا )‪(16‬‬ ‫كا َ‬ ‫ن أِزيد َ )‪ (15‬ك َّل إ ِن ّ ُ‬
‫ه َ‬ ‫ّ َ َ ُ ْ‬
‫‪g.‬‬ ‫‪Al Qiyamah : 10-11‬‬

‫فّر )‪ (10‬ك َّل َل وََزَر )‪(11‬‬ ‫َ‬

‫ن ال ْ َ‬
‫م َ‬ ‫مئ ِذ ٍ أي ْ َ‬
‫ن ي َوْ َ‬ ‫ل اْل ِن ْ َ‬
‫سا ُ‬ ‫قو ُ‬
‫يَ ُ‬
‫‪h.‬‬ ‫‪Abasa : 10-11‬‬

‫ه ت َل َّهى )‪ (10‬ك َّل إ ِن َّها ت َذ ْك َِرة ٌ )‪(11‬‬ ‫َ‬

‫فَأن ْ َ‬
‫ت ع َن ْ ُ‬
‫‪i.‬‬ ‫‪Al Muthoffifin : 13-14‬‬
‫ن )‪ (13‬ك َّل ب َص ْ‬ ‫َ‬ ‫ذا تتَلى ع َل َيه آ َياتنا قَصصا َ َ‬
‫ن‬
‫ل َرا َ‬ ‫طيُر اْلوِّليص َ‬
‫سصصا ِ‬
‫لأ َ‬ ‫ْ ِ َ َُ‬ ‫إِ َ ُ ْ‬
‫ن )‪(14‬‬ ‫كاُنوا ي َك ْ ِ‬
‫سُبو َ‬ ‫ما َ‬‫م َ‬‫ع ََلى قُُلوب ِهِ ْ‬
‫‪j.‬‬ ‫‪Al Fajr : 16-17‬‬

‫ن )‪ (16‬ك َّل‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫ل َرب ّصصي أهَصصان َ ِ‬ ‫قد ََر ع َل َي ْهِ رِْزقَ ُ‬
‫ه فَي َ ُ‬
‫قو ُ‬ ‫ما اب ْت ََله ُ فَ َ‬‫ذا َ‬ ‫ما إ ِ َ‬
‫وَأ ّ‬
‫م )‪(17‬‬ ‫ن ال ْي َِتي َ‬
‫مو َ‬ ‫َبل َل ت ُك ْرِ ُ‬

‫‪Al Humazah : 3-4‬‬

‫حط َ َ‬
‫م صة ِ )‬ ‫ن فِصصي ال ْ ُ‬ ‫ه أَ ْ‬
‫خل َد َه ُ )‪ (3‬ك َّل ل َي ُن ْب َصذ َ ّ‬ ‫مال َ ُ‬
‫ن َ‬
‫َ‬
‫بأ ّ‬‫س ُ‬
‫ح َ‬
‫يَ ْ‬
‫‪(4‬‬
‫‪2.‬‬ ‫’‪tidak boleh waqof dan ibtida‬‬
‫‪pada bagian ini ada tiga tempat saja dalam al Qur’an yaitu :‬‬
‫‪a.‬‬ ‫‪as Syuara’ : 14-15‬‬

‫‪16‬‬
 ‫ل ك َّل َفاذ ْهَب َصصا ب ِآ ََيات ِن َصصا‬ ‫خا ُ َ‬ ‫َ‬
‫قت ُُلو ِ‬
‫ن )‪َ (14‬قا َ‬ ‫ن يَ ْ‬
‫فأ ْ‬ ‫ب فَأ َ‬ ‫م ع َل َ ّ‬
‫ي ذ َن ْ ٌ‬ ‫وَل َهُ ْ‬
‫ن )‪(15‬‬‫مُعو َ‬ ‫ست َ ِ‬
‫م ْ‬ ‫م ُ‬‫معَك ُ ْ‬‫إ ِّنا َ‬
‫‪b.‬‬ ‫‪as Syuara’ : 61-62‬‬
‫فَل َما تراَءى ال ْجمعان قَصصا َ َ‬
‫ن)‬
‫كو َ‬ ‫سصصى إ ِن ّصصا ل َ ُ‬
‫مصد َْر ُ‬ ‫مو َ‬
‫ب ُ‬‫حا ُ‬
‫صص َ‬ ‫لأ ْ‬ ‫َ ْ َ ِ‬ ‫ّ ََ‬
‫ن )‪(62‬‬‫دي ِ‬
‫سي َهْ ِ‬‫ي َرّبي َ‬ ‫معِ َ‬
‫ن َ‬ ‫ل ك َّل إ ِ ّ‬
‫‪َ (61‬قا َ‬
‫‪c.‬‬ ‫‪Saba’ : 27‬‬
‫ل أ َرون ِي ال ّصذي َ‬
‫ه ال ْعَ ِ‬
‫زي صُز‬ ‫ل هُ صوَ الل ّص ُ‬
‫كاَء ك َّل ب َص ْ‬
‫ش صَر َ‬
‫م ب ِصهِ ُ‬
‫قت ُص ْ‬
‫ح ْ‬‫ن أل ْ َ‬
‫ِ َ‬ ‫َ‬ ‫قُ ْ ُ‬
‫م )‪(27‬‬ ‫كي ُ‬ ‫ال ْ َ‬
‫ح ِ‬

‫‪3.‬‬ ‫‪boleh Ibtida’ tapi tidak boleh waqof‬‬

‫‪pada bagian ini ada delapan belas tempat, namun yang disebut‬‬
‫‪hanya empat belas tempat saja yaitu :‬‬
‫‪a.‬‬ ‫‪al Mudatsir : 32‬‬

‫مرِ )‪(32‬‬ ‫ك َّل َوال ْ َ‬

‫ق َ‬
‫‪b.‬‬ ‫‪al Mudatsir : 54‬‬

‫ك َّل إ ِن ّ ُ‬
‫ه ت َذ ْك َِرة ٌ )‪(54‬‬
‫‪c.‬‬ ‫‪al Qiyamah : 20‬‬

‫جل َ َ‬
‫ة )‪(20‬‬ ‫ن ال َْعا ِ‬
‫حّبو َ‬ ‫ك َّل ب َ ْ‬
‫ل تُ ِ‬
‫‪d.‬‬ ‫‪al Qiyamah : 26‬‬

‫ي )‪(26‬‬ ‫ذا ب َل َغَ ِ‬

‫ت الت َّراقِ َ‬ ‫ك َّل إ ِ َ‬

‫‪an Naba’ : 4‬‬

‫ن )‪(4‬‬ ‫سي َعْل َ ُ‬

‫مو َ‬ ‫ك َّل َ‬
‫‪e.‬‬ ‫‪Abasa : 23‬‬
‫َ‬
‫مَره ُ )‪(23‬‬
‫ما أ َ‬
‫ض َ‬
‫ق ِ‬ ‫ك َّل ل َ ّ‬
‫ما ي َ ْ‬
‫‪f.‬‬ ‫‪Al Infithor : 9‬‬

‫‪17‬‬
 ‫ن )‪(9‬‬
‫دي ِ‬
‫ن ِبال ّ‬ ‫ك َّل ب َ ْ‬
‫ل ت ُك َذ ُّبو َ‬
‫‪g.‬‬ ‫‪Al Muthoffifin : 7‬‬

‫ن )‪(7‬‬
‫جي ٍ‬
‫س ّ‬ ‫جارِ ل َ ِ‬
‫في ِ‬ ‫ب ال ْ ُ‬
‫ف ّ‬ ‫ك َّل إ ِ ّ‬
‫ن ك َِتا َ‬
‫‪h.‬‬ ‫‪Al Muthoffifin : 15‬‬

‫ن )‪(15‬‬
‫جوُبو َ‬
‫ح ُ‬ ‫مئ ِذ ٍ ل َ َ‬
‫م ْ‬ ‫م ي َوْ َ‬
‫ن َرب ّهِ ْ‬ ‫ك َّل إ ِن ّهُ ْ‬
‫م عَ ْ‬
‫‪i.‬‬ ‫‪Al Fajr : 21‬‬
‫َ‬
‫كا د َ ّ‬
‫كا )‪(21‬‬ ‫ت اْلْر ُ‬
‫ض دَ ّ‬ ‫ك َّل إ ِ َ‬
‫ذا د ُك ّ ِ‬
‫‪j.‬‬ ‫‪Al Alaq : 6‬‬

‫ن ل َي َط َْغى )‪(6‬‬ ‫ن اْل ِن ْ َ‬

‫سا َ‬ ‫ك َّل إ ِ ّ‬

‫‪k.‬‬ ‫‪Al Alaq : 15‬‬

‫فعَا ً ِبالّنا ِ‬
‫صي َةِ )‪(15‬‬ ‫م ي َن ْت َهِ ل َن َ ْ‬
‫س َ‬ ‫ن لَ ْ‬
‫ك َّل ل َئ ِ ْ‬
‫‪l.‬‬ ‫‪Al Alaq : 19‬‬

‫جد ْ َواقْت َرِ ْ‬

‫ب )‪(19‬‬ ‫س ُ‬ ‫ك َّل َل ت ُط ِعْ ُ‬
‫ه َوا ْ‬
‫‪m.‬‬ ‫‪At Takatsur : 3‬‬

‫ن )‪(3‬‬ ‫ف ت َعْل َ ُ‬
‫مو َ‬ ‫ك َّل َ‬
‫سو ْ َ‬

‫)بلى( ‪Kaidah‬‬

‫‪Dalam bahasan ini, kata “bala” terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :‬‬
‫‪1.‬‬ ‫’‪sebaiknya waqof, tapi tetap diperbolehkan juga untuk ibtida‬‬
‫‪yaitu terdapat pada sepuluh tempat :‬‬
‫‪a.‬‬ ‫‪al Baqoroh : 80-81‬‬

‫م‬ ‫ل أ َت ّ َ‬
‫خذْت ُ ْ‬ ‫ق ْ‬‫دودَةً ُ‬‫ع ُ‬‫م ْ‬
‫ما َ‬
‫َ‬
‫سَنا الّناُر إ ِّل أّيا ً‬‫م ّ‬‫ن تَ َ‬‫قاُلوا ل َ ْ‬ ‫و َ‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫قول ُللو َ‬
‫ن‬ ‫م تَ ُ‬
‫ه لدَهُ أ ْ‬
‫ع ْ‬‫ه َ‬‫ف الل ّل ُ‬‫خل ِل َ‬ ‫فل َ ْ‬
‫ن يُ ْ‬ ‫دا َ‬
‫ه ً‬ ‫ع ْ‬
‫ه َ‬ ‫عن ْدَ الل ّ ِ‬
‫ِ‬
‫سلي ّئ َ ً‬
‫ة‬ ‫ب َ‬ ‫ن كَ َ‬
‫سل َ‬ ‫ن )‪ (80‬ب ََلى َ‬
‫م ْ‬ ‫عل َ ُ‬
‫مو َ‬ ‫ما َل ت َ ْ‬ ‫عَلى الل ّ ِ‬
‫ه َ‬ ‫َ‬

‫‪18‬‬
 ‫فُأول َئ ِ َ َ‬ ‫َ‬
‫ها‬
‫في َ‬
‫م ِ‬
‫ه ْ‬
‫ر ُ‬
‫ب الّنا ِ‬
‫حا ُ‬
‫ص َ‬
‫كأ ْ‬ ‫ه َ‬
‫طيئ َت ُ ُ‬
‫خ ِ‬
‫ه َ‬ ‫حاطَ ْ‬
‫ت بِ ِ‬ ‫وأ َ‬ ‫َ‬
‫ن )‪(81‬‬ ‫دو َ‬
‫خال ِ ُ‬‫َ‬
‫‪b.‬‬ ‫‪al Baqoroh : 111-112‬‬
‫صصصاَرى ت ِل ْص َ‬ ‫ة إّل مصن ك َصصان هُصصو َ‬
‫ك‬ ‫دا أوْ ن َ َ‬
‫ً‬ ‫َ‬ ‫جن ّص َ ِ َ ْ‬ ‫ل ال ْ َ‬‫خ َ‬ ‫وََقاُلوا ل َص ْ‬
‫ن ي َصد ْ ُ‬
‫َ‬
‫ن‬
‫مص ْ‬ ‫ن )‪ (111‬ب ََلى َ‬ ‫صاد ِِقي َ‬ ‫ن ك ُن ْت ُ ْ‬
‫م َ‬ ‫هان َك ُ ْ‬
‫م إِ ْ‬ ‫هاُتوا ب ُْر َ‬‫ل َ‬ ‫م قُ ْ‬ ‫مان ِي ّهُ ْ‬
‫أ َ‬
‫ف‬ ‫عن ْصد َ َرب ّصهِ وََل َ‬
‫خ صو ْ ٌ‬ ‫ج صُره ُ ِ‬ ‫أ َسل َم وجهه ل ِل ّه وهُو محسن فَل َ َ‬
‫هأ ْ‬‫ُ‬ ‫ِ َ َ ُ ْ ِ ٌ‬ ‫ْ َ َ ْ َ ُ‬
‫ن )‪(112‬‬ ‫حَزُنو َ‬ ‫م وََل هُ ْ‬
‫م يَ ْ‬ ‫ع َل َي ْهِ ْ‬
‫‪c.‬‬ ‫‪Ali Imron : 75-76‬‬
‫طارٍ ي ُؤ َد ّهِ إ ِل َي ْ َ‬ ‫قن ْ َ‬ ‫ْ‬ ‫وم َ‬
‫ن‬‫م ْ‬‫م َ‬ ‫من ْهُ ْ‬
‫ك وَ ِ‬ ‫ه بِ ِ‬
‫من ْ ُ‬
‫ن ت َأ َ‬ ‫ن إِ ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ب َ‬ ‫ل ال ْك َِتا ِ‬ ‫ن أهْ ِ‬ ‫َ ِ ْ‬
‫ْ‬
‫ك‬ ‫مصصا ذ َل ِص َ‬ ‫ت ع َل َي ْصهِ َقائ ِ ً‬ ‫مص َ‬ ‫مصصا د ُ ْ‬ ‫ك إ ِّل َ‬ ‫ديَنارٍ َل ي ُؤ َد ّهِ إ ِل َي ْص َ‬ ‫ه بِ ِ‬‫من ْ ُ‬‫ن ت َأ َ‬ ‫إِ ْ‬
‫ُ‬ ‫َ‬
‫ن ع ََلى الل ّص ِ‬
‫ه‬ ‫قوُلو َ‬ ‫ل وَي َ ُ‬ ‫سِبي ٌ‬‫ن َ‬ ‫مّيي َ‬ ‫س ع َل َي َْنا ِفي اْل ّ‬ ‫م َقاُلوا ل َي ْ َ‬ ‫ب ِأن ّهُ ْ‬
‫ن‬‫قى َفصصإ ِ ّ‬ ‫ن أ َوَْفى ب ِعَهْد ِهِ َوات ّ َ‬ ‫م ْ‬ ‫ن )‪ (75‬ب ََلى َ‬ ‫مو َ‬ ‫م ي َعْل َ ُ‬ ‫ب وَهُ ْ‬ ‫ال ْك َذ ِ َ‬
‫ن )‪(76‬‬ ‫قي َ‬ ‫ب ال ْ ُ‬
‫مت ّ ِ‬ ‫ح ّ‬ ‫ه يُ ِ‬ ‫الل ّ َ‬
‫‪d.‬‬ ‫‪Ali Imron : 125‬‬
‫ل ل ِل ْمؤ ْمِنين أ َل َن يك ْفيك ُ َ‬
‫ف‬‫م ب ِث ََلَثصصةِ آ ََل ٍ‬‫كصص ْ‬ ‫م َرب ّ ُ‬
‫مد ّك ُ ْ‬
‫ن يُ ِ‬‫مأ ْ‬‫ْ َ ِ َ ْ‬ ‫ُ ِ َ‬ ‫قو ُ‬ ‫إ ِذ ْ ت َ ُ‬
‫ْ‬
‫قصصوا وَي َصأُتوك ُ ْ‬
‫م‬ ‫صب ُِروا وَت َت ّ ُ‬ ‫ن تَ ْ‬‫ن )‪ (124‬ب ََلى إ ِ ْ‬ ‫مَلئ ِك َةِ ُ‬
‫من َْزِلي َ‬ ‫ن ال ْ َ‬ ‫م َ‬ ‫ِ‬
‫مَلئ ِك َصةِ‬
‫ن ال ْ َ‬
‫مص َ‬ ‫سصةِ آ ََل ٍ‬
‫ف ِ‬ ‫م َ‬
‫خ ْ‬ ‫م َرب ّك ُص ْ‬
‫م بِ َ‬ ‫مصد ِد ْك ُ ْ‬
‫ذا ي ُ ْ‬ ‫ن فَوْرِه ِ ْ‬
‫م هَ َ‬ ‫م ْ‬
‫ِ‬
‫ن )‪(125‬‬
‫مي َ‬
‫سو ّ ِ‬
‫م َ‬
‫ُ‬

‫‪e. Al A’raf : 172‬‬

‫م‬ ‫م وَأ َ ْ‬
‫ش صهَد َهُ ْ‬ ‫ن ظ ُهُصصورِه ِ ْ‬
‫م ذ ُّري ّت َهُ ص ْ‬ ‫مص ْ‬‫م ِ‬ ‫ن ب َِني آ َد َ َ‬‫م ْ‬ ‫ك ِ‬ ‫خذ َ َرب ّ َ‬ ‫وَإ ِذ ْ أ َ َ‬
‫َ‬ ‫فس ه َ‬ ‫َ‬
‫قوُلصوا َيصوْ َ‬
‫م‬ ‫ن تَ ُ‬
‫شهِد َْنا أ ْ‬ ‫م َقاُلوا ب ََلى َ‬ ‫ت ب َِرب ّك ُ ْ‬‫س ُ‬ ‫م أل َ ْ‬‫ع ََلى أن ْ ُ ِ ِ ْ‬
‫ن )‪(172‬‬ ‫غافِِلي َ‬ ‫ذا َ‬ ‫ن هَ َ‬‫مةِ إ ِّنا ك ُّنا ع َ ْ‬ ‫قَيا َ‬ ‫ال ْ ِ‬
‫‪f.‬‬ ‫‪An Nahl : 28‬‬

‫‪19‬‬
 ‫ما ك ُّنا‬ ‫سل َ َ‬
‫م َ‬ ‫وا ال ّ‬ ‫م فَأ َل ْ َ‬
‫ق ُ‬ ‫سه ِ ْ‬
‫ف ِ‬ ‫مي أ َن ْ ُ‬ ‫ظال ِ ِ‬ ‫ة َ‬ ‫مَلئ ِك َ ُ‬
‫م ال ْ َ‬
‫ن ت َت َوَّفاهُ ُ‬
‫ذي َ‬‫ال ّ ِ‬
‫ن )‪(28‬‬ ‫مُلو َ‬
‫م ت َعْ َ‬ ‫ما ك ُن ْت ُ ْ‬
‫م بِ َ‬ ‫ه ع َِلي ٌ‬ ‫ن الل ّ َ‬‫سوٍء ب ََلى إ ِ ّ‬ ‫ن ُ‬ ‫م ْ‬ ‫ل ِ‬ ‫م ُ‬
‫ن َعْ َ‬
‫‪g.‬‬ ‫‪Yasin : 81‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫خُلصص َ‬
‫ق‬ ‫قاد ِرٍ ع ََلصصى أ ْ‬
‫ن يَ ْ‬ ‫ت َواْلْر َ‬
‫ض بِ َ‬ ‫ماَوا ِ‬ ‫س َ‬‫خل َقَ ال ّ‬ ‫ذي َ‬ ‫س ال ّ ِ‬
‫أوَل َي ْ َ‬
‫م )‪(81‬‬ ‫خّلقُ ال ْعَِلي ُ‬‫م ب ََلى وَهُوَ ال ْ َ‬‫مث ْل َهُ ْ‬
‫ِ‬
‫‪h.‬‬ ‫‪Ghofir : 50‬‬

‫ت قَصصاُلوا ب َل َصصى قَصصاُلوا‬ ‫َقاُلوا أ َو ل َصم تص ُ ْ‬

‫م ِبال ْب َي ّن َصصا ِ‬
‫سصل ُك ُ ْ‬ ‫ك ت َصأِتيك ُ ْ‬
‫م ُر ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬
‫ل )‪(50‬‬ ‫ضَل ٍ‬ ‫ن إ ِّل ِفي َ‬ ‫ري َ‬ ‫عاُء ال ْ َ‬
‫كافِ ِ‬ ‫ما د ُ َ‬ ‫َفاد ْ ُ‬
‫عوا وَ َ‬
‫‪i.‬‬ ‫‪Al Ahqof : 33‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ي‬ ‫ض وََلص ْ‬
‫م ي َْعص َ‬ ‫ت َواْلْر َ‬ ‫ماَوا ِ‬‫سص َ‬‫خَلصقَ ال ّ‬ ‫ذي َ‬ ‫ه ال ّ ِ‬
‫ن الل ّ َ‬
‫م ي ََرْوا أ ّ‬ ‫أوَل َ ْ‬
‫ه ع ََلى ك ُ ّ‬ ‫َ‬
‫يٍء‬‫ش ْ‬‫ل َ‬ ‫موَْتى ب ََلى إ ِن ّ ُ‬‫ي ال ْ َ‬
‫حي ِ َ‬ ‫قاد ِرٍ ع ََلى أ ْ‬
‫ن يُ ْ‬ ‫ن بِ َ‬ ‫خل ْ ِ‬
‫قه ِ ّ‬ ‫بِ َ‬
‫قَ ِ‬
‫ديٌر )‪(33‬‬
‫‪j.‬‬ ‫‪Al Insyiqoq : 15‬‬
‫إنه ظ َ َ‬
‫صيًرا )‪(15‬‬
‫ن ب ِهِ ب َ ِ‬ ‫ه َ‬
‫كا َ‬ ‫حوَر )‪ (14‬ب ََلى إ ِ ّ‬
‫ن َرب ّ ُ‬ ‫ن لَ ْ‬
‫ن يَ ُ‬ ‫نأ ْ‬‫ّ‬ ‫ِّ ُ‬
‫‪2.‬‬ ‫‪tidak boleh waqof, juga tidak baik ibtida’ dari kata tersebut.‬‬
‫‪pada bagian ini terdapat dapam tujuh tempat, yaitu :‬‬
‫‪a.‬‬ ‫‪al An’am : 30‬‬

‫حقّ قَصصاُلوا‬ ‫فوا ع ََلى ربهم قَصصا َ َ‬

‫ذا ب ِصصال ْ َ‬ ‫ل أل َي ْص َ‬
‫س هَ ص َ‬ ‫َ ِّ ْ‬ ‫وَل َوْ ت ََرى إ ِذ ْ وُقِ ُ‬
‫ن )‪(30‬‬ ‫م ت َك ْفُُرو َ‬
‫ما ك ُن ْت ُ ْ‬
‫ب بِ َ‬
‫ذا َ‬‫ذوُقوا ال ْعَ َ‬
‫ل فَ ُ‬‫ب ََلى وََرب َّنا َقا َ‬
‫‪b.‬‬ ‫‪an Nahl : 38‬‬

‫ت ب َل َصصى‬ ‫َ‬ ‫َ‬

‫مصصو ُ‬
‫ن يَ ُ‬
‫مص ْ‬
‫ه َ‬‫ث الل ّص ُ‬ ‫م َل ي َب ْعَص ُ‬
‫مصصان ِهِ ْ‬ ‫موا ِبالل ّهِ َ‬
‫جهْد َ أي ْ َ‬ ‫وَأقْ َ‬
‫س ُ‬
‫قا ول َك َ‬
‫ن )‪(38‬‬ ‫مو َ‬ ‫س َل ي َعْل َ ُ‬‫ن أك ْث ََر الّنا ِ‬ ‫ح ّ َ ِ ّ‬ ‫دا ع َل َي ْهِ َ‬
‫وَع ْ ً‬
‫‪c.‬‬ ‫‪Saba’: 3‬‬

‫‪20‬‬
 ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ل ب َل َصصى وََرب ّصصي ل َت َصأت ِي َن ّك ُ ْ‬
‫م‬ ‫ة قُ ص ْ‬
‫ساع َ ُ‬ ‫فُروا َل ت َأِتيَنا ال ّ‬ ‫ن كَ َ‬ ‫ذي َ‬ ‫ل ال ّ ِ‬ ‫وََقا َ‬
‫ت وََل ِفصصي‬ ‫ماَوا ِ‬ ‫س َ‬‫ل ذ َّرةٍ ِفي ال ّ‬ ‫قا ُ‬ ‫مث ْ َ‬
‫ه ِ‬‫ب ع َن ْ ُ‬‫ب َل ي َعُْز ُ‬ ‫عال ِم ِ ال ْغَي ْ ِ‬ ‫َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َْ‬
‫ن )‪(3‬‬ ‫مِبي ٍ‬
‫ب ُ‬ ‫ك وََل أك ْب َُر إ ِّل ِفي ك َِتا ٍ‬ ‫ن ذ َل ِ َ‬‫م ْ‬‫صغَُر ِ‬ ‫ض وََل أ ْ‬ ‫الْر ِ‬
‫‪d.‬‬ ‫‪Az Zumar : 59‬‬

‫ن‬
‫مص َ‬ ‫ن ِ‬ ‫كو َ‬ ‫ن ل ِصصي ك َصّرة ً فَ صأ َ ُ‬ ‫َ‬
‫ب ل َصوْ أ ّ‬‫ذا َ‬‫ن ت َصَرى ال ْعَ ص َ‬
‫حي ص َ‬
‫ل ِ‬ ‫أ َوْ ت َ ُ‬
‫قصصو َ‬
‫جاَءت ْصصص َ َ‬
‫ن )‪ (58‬ب َل َصصصى قَصصصد ْ َ‬
‫ت ب ِهَصصصا‬‫ك آي َصصصاِتي فَك َصصصذ ّب ْ َ‬ ‫سصصصِني َ‬
‫ح ِ‬‫م ْ‬ ‫ال ْ ُ‬
‫ن )‪(59‬‬
‫ري َ‬ ‫ن ال ْ َ‬
‫كافِ ِ‬ ‫م َ‬ ‫ت وَك ُن ْ َ‬
‫ت ِ‬ ‫ست َك ْب َْر َ‬
‫َوا ْ‬
‫‪e.‬‬ ‫‪Al Ahqof : 33‬‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ي‬ ‫ض وََلص ْ‬
‫م ي َْعص َ‬ ‫ت َواْلْر َ‬ ‫ماَوا ِ‬‫سص َ‬‫خَلصقَ ال ّ‬ ‫ذي َ‬ ‫ه ال ّ ِ‬
‫ن الل ّ َ‬
‫م ي ََرْوا أ ّ‬ ‫أوَل َ ْ‬
‫ه ع ََلى ك ُ ّ‬ ‫َ‬
‫يٍء‬‫ش ْ‬‫ل َ‬ ‫موَْتى ب ََلى إ ِن ّ ُ‬‫ي ال ْ َ‬
‫حي ِ َ‬ ‫قاد ِرٍ ع ََلى أ ْ‬
‫ن يُ ْ‬ ‫ن بِ َ‬ ‫خل ْ ِ‬
‫قه ِ ّ‬ ‫بِ َ‬
‫قَ ِ‬
‫ديٌر )‪(33‬‬
‫‪f.‬‬ ‫‪at Taghobun : 7‬‬
‫َ‬
‫ل ب َل َصصى وََرب ّصصي ل َت ُب ْعَث ُص ّ‬
‫ن ث ُص ّ‬
‫م‬ ‫ن لَ ْ‬
‫ن ي ُب ْعَث ُصصوا قُص ْ‬ ‫فُروا أ ْ‬ ‫ن كَ َ‬‫ذي َ‬‫م ال ّ ِ‬ ‫َزع َ َ‬
‫سيٌر )‪(7‬‬ ‫ك ع ََلى الل ّهِ ي َ ِ‬ ‫مل ْت ُ ْ‬
‫م وَذ َل ِ َ‬ ‫ما ع َ ِ‬
‫ن بِ َ‬ ‫ل َت ُن َب ّؤ ُ ّ‬
‫‪g.‬‬ ‫‪al Qiyamah : 3-4‬‬
‫َ‬ ‫أ َيحسب اْلنسا َ‬
‫ن ع َل َصصى أ ْ‬
‫ن‬ ‫ه )‪ (3‬ب َل َصصى قَصصاد ِِري َ‬ ‫عظ َصصا َ‬
‫م ُ‬ ‫معَ ِ‬
‫ج َ‬ ‫ن أل ّ ْ‬
‫ن نَ ْ‬ ‫ِْ َ ُ‬ ‫َ ْ َ ُ‬
‫ه )‪(4‬‬
‫سوّيَ ب ََنان َ ُ‬
‫نُ َ‬

‫‪3.‬‬ ‫‪dalam perdebatan ulama antara waqof atau tidak tapi sebaiknya‬‬
‫‪tidak waqof.‬‬

‫‪21‬‬
 ‫‪Pada bagian ini terdapat pada lima tempat, yaitu :‬‬
‫‪a. al Baqoroh : 260‬‬
‫ف تحيصصي ال ْم صوتى قَصصا َ َ‬ ‫َ‬
‫م‬ ‫ل أوَل َص ْ‬ ‫َ َْ‬ ‫ب أرِن ِصصي ك َي ْص َ ُ ْ ِ‬ ‫م َر ّ‬ ‫هي ُ‬ ‫وَإ ِذ ْ َقا َ‬
‫ل إ ِب َْرا ِ‬
‫ن‬
‫مص َ‬ ‫ة ِ‬ ‫خصذ ْ أ َْرب َعَص ً‬‫ل فَ ُ‬ ‫ن قَل ْب ِصصي قَصصا َ‬ ‫مئ ِ ّ‬‫ن ل ِي َط ْ َ‬ ‫ل ب َل َصصى وَل َك ِص ْ‬ ‫ن َقا َ‬ ‫م ْ‬ ‫ت ُؤ ْ ِ‬
‫م‬‫جصْزًءا ث ُص ّ‬ ‫ن ُ‬ ‫من ْهُ ّ‬
‫ل ِ‬ ‫جب َ ٍ‬
‫ل َ‬ ‫ل ع ََلى ك ُ ّ‬ ‫جعَ ْ‬ ‫ما ْ‬ ‫ك ثُ ّ‬ ‫ن إ ِل َي ْ َ‬‫صْرهُ ّ‬ ‫الط ّي ْرِ فَ ُ‬
‫ك سعيا واع ْل َ َ‬ ‫ْ‬
‫م )‪(260‬‬ ‫كي ٌ‬
‫ح ِ‬ ‫زيٌز َ‬ ‫ه عَ ِ‬ ‫ن الل ّ َ‬ ‫مأ ّ‬ ‫ْ‬ ‫ن ي َأِتين َ َ َ ْ ً َ‬ ‫اد ْع ُهُ ّ‬
‫‪b.‬‬ ‫‪az Zumar : 71‬‬

‫ت‬ ‫حص ْ‬‫جاُءوهَصصا فُت ِ َ‬ ‫ذا َ‬ ‫حّتى إ ِ َ‬ ‫مًرا َ‬ ‫م ُز َ‬ ‫جهَن ّ َ‬ ‫فُروا إ َِلى َ‬ ‫ن كَ َ‬ ‫ذي َ‬‫سيقَ ال ّ ِ‬‫وَ ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ن ع َل َي ْك ُص ْ‬
‫م‬ ‫م ي َت ُْلو َ‬‫من ْك ُ ْ‬‫ل ِ‬‫س ٌ‬‫م ُر ُ‬ ‫م ي َأت ِك ُ ْ‬ ‫خَزن َت َُها أل َ ْ‬
‫م َ‬ ‫ل ل َهُ ْ‬ ‫واب َُها وََقا َ‬
‫أب ْ َ‬
‫ن‬ ‫ذا َقصاُلوا ب ََلصى وَل َ ِ‬
‫كص ْ‬ ‫هص َ‬
‫م َ‬ ‫مك ُ ْ‬‫قصاَء َيصوْ ِ‬ ‫م وَي ُْنصذ ُِرون َك ُ ْ‬
‫م لِ َ‬ ‫كص ْ‬ ‫آ ََيا ِ‬
‫ت َرب ّ ُ‬
‫ن )‪(71‬‬
‫ري َ‬ ‫ب ع ََلى ال ْ َ‬
‫كافِ ِ‬ ‫ة ال ْعَ َ‬
‫ذا ِ‬ ‫ت ك َل ِ َ‬
‫م ُ‬ ‫ق ْ‬
‫ح ّ‬
‫َ‬
‫‪c.‬‬ ‫‪az Zukhruf : 80‬‬
‫أ َم يحسبو َ‬
‫سصل َُنا ل َصد َي ْهِ ْ‬
‫م‬ ‫م ب َل َصصى وَُر ُ‬
‫واهُ ْ‬
‫جص َ‬
‫م وَن َ ْ‬
‫سصّرهُ ْ‬
‫معُ ِ‬ ‫ن أّنا َل ن َ ْ‬
‫س َ‬ ‫ْ َ ْ َ ُ َ‬
‫ن )‪(80‬‬‫ي َك ْت ُُبو َ‬
‫‪d.‬‬ ‫‪al hadid : 14‬‬

‫س صك ُ ْ‬
‫م‬ ‫ف َ‬ ‫م أ َن ْ ُ‬
‫م فَت َن ْت ُص ْ‬‫م َقاُلوا ب َل َصصى وَل َك ِن ّك ُص ْ‬ ‫معَك ُ ْ‬ ‫ن َ‬‫م ن َك ُ ْ‬
‫ينادونه َ‬
‫م أل َ ْ‬‫َُ ُ َُ ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬
‫م‬‫مُر الل ّهِ وَغ َّرك ُص ْ‬ ‫جاَء أ ْ‬ ‫حّتى َ‬ ‫ي َ‬
‫مان ِ ّ‬ ‫م اْل َ‬‫م وَغ َّرت ْك ُ ُ‬‫م َواْرت َب ْت ُ ْ‬ ‫صت ُ ْ‬
‫وَت ََرب ّ ْ‬
‫ِبالل ّهِ ال ْغَُروُر )‪(14‬‬
‫‪e.‬‬ ‫‪al Mulk : 9‬‬

‫ن‬
‫يءٍ إ ِ ْ‬ ‫ن َ‬
‫شص ْ‬ ‫م ْ‬ ‫ل الل ّ ُ‬
‫ه ِ‬ ‫ذيٌر فَك َذ ّب َْنا وَقُل َْنا َ‬
‫ما ن َّز َ‬ ‫َقاُلوا ب ََلى قَد ْ َ‬
‫جاَءَنا ن َ ِ‬
‫َ‬
‫ل ك َِبيرٍ )‪(9‬‬ ‫ضَل ٍ‬
‫م إ ِّل ِفي َ‬ ‫أن ْت ُ ْ‬
‫‪Indralaya,‬‬ ‫‪06‬‬ ‫‪Maret‬‬
‫‪2008‬‬
‫‪Tutor,‬‬

‫‪22‬‬
 H. Agus Jaya, Lc

23