Anda di halaman 1dari 4

Beruang madu

Beruang madu termasuk famili ursidae dan merupakan jenis paling kecil dari kedelapan jenis
beruang yang ada di dunia.Beruang ini adalah fauna khas provinsi Bengkulu sekaligus dipakai
sebagai simbol dari provinsi tersebut.Beruang madu juga merupakan maskot dari kota
Balikpapan.Beruang madu di Balikpapan dikonservasi di sebuah hutan lindung bernama Hutan
Lindung Sungai Wain.

Daftar isi
 1 Fisik
 2 Habitat
 3 Makanan
 4 Perilaku
 5 Perkembangbiakan
 6 Ancaman terhadap beruang madu
 7 Konservasi
 8 Referensi

Fisik
Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg.Bulu
beruang madu cenderung pendek, berkilau dan pada umumnya hitam, matanya berwarna cokelat
atau biru,selain itu hidungnya relatif lebar tetapi tidak terlalu moncong.Jenis bulu beruang madu
adalah yang paling pendek dan halus dibandingkan beruang lainnya, berwarna hitam kelam atau
hitam kecoklatan, di bawah bulu lehernya terdapat tanda yang unik berwarna oranye yang
dipercaya menggambarkan matahari terbit. Berbeda dengan beruang madu dewasa, bayi beruang
madu yang baru lahir memiliki bulu yang lebih lembut, tipis dan bersinar.Karena hidupnya di
pepohonan maka telapak kaki beruang ini tidak berbulu sehingga ia dapat bergerak dengan
kecepatan hingga 48 kilometer per jam dan memiliki tenaga yang sangat kuat. Kepala beruang
madu relatif besar sehingga menyerupai anjing yakni memiliki telinga kecil dan berbentuk
bundar.Beruang jenis ini memiliki lidah yang sangat panjang dan dapat dipanjangkan sesuai
dengan kondisi alam untuk menyarikan madu dari sarang lebah di pepohonan.Selain itu, lidah
yang panjangnya dapat melebihi 25 cm itu juga digunakan untuk menangkap serangga kecil di
batang pohon.Beruang madu memiliki penciuaman yang sangat tajam dan memiliki kuku yang
panjang di keempat lengannya yang digunakan untuk mempermudah mencari makanan.Beruang
madu lebih sering berjalan dengan empat kaki, dan sangat jarang berjalan dengan dua kaki
seperti manusia.Lengan beruang jenis ini cukup lebar dan memiliki kuku melengkung serta
berlubang yang memudahkannya memanjat pohon.Kuku tangan yang melengkung digunakan
oleh beruang ini untuk menggali rayap, semut dan sarang lebah dan beruang yang sedang
mencari madu akan segera menghancurkan kayu yang masih hidup dan segar dan bahkan
berusaha untuk menggaruk pohon yang kayunya keras.Rahang beruang madu tidak proporsional
karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti kelapa.Gigi
beruang ini lebih datar dan merata dibandingkan dengan jenis beruang lain, gigi taringnya cukup
panjang sehingga menonjol keluar dari mulut.Ukuran tulang tengkorak kepala beruang madu
pada umunya memiliki panjang tengkorak 264,5 mm, panjang condylobasal 241,3 mm, lebar
zygomatic 214,6 mm, lebar mastoid 170,2 mm, lebar interorbital 70,5 mm, lebar maxilla 76,2
mm.

Habitat

Beruang madu hidup di hutan hujan tropis sekitar Asia

Beruang madu hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder dan sering juga di lahan-lahan
pertanian, mereka biasanya berada di pohon pada ketinggian 2 - 7 meter dari tanah, dan suka
mematahkan cabang-cabang pohon atau membuatnya melengkung untuk membuat sarang.
Habitat beruang madu terdapat di daerah hujan tropis Asia Tenggara.Penyebarannya terdapat di
pulau Borneo,Sumatera,Indocina, Cina Selatan,Burma, serta Semenanjung Malaya.Oleh karena
itulah jenis ini tidak memerlukan masa hibernasi seperti beruang lain yang tinggal di wilayah
empat musim.[20]Beruang madu di masa lalu diketahui tersebar hampir di seluruh benua Asia,
namun sekarang menjadi semakin jarang akibat kehilangan dan fragmentasi habitat.

Makanan
Beruang madu adalah binatang omnivora yang memakan apa saja di hutan.Mereka memakan
aneka buah-buahan dan tanaman hutan hujan tropis, termasuk juga tunas tanaman jenis palem.
Mereka juga memakan serangga, madu, burung, dan binatang kecil lainnya.Apabila beruang
madu memakan buah, biji ditelan utuh, sehingga tidak rusak, setelah buang air besar, biji yang
ada di dalam kotoran mulai tumbuh sehingga beruang madu mempunyai peran yang sangat
penting sebagai penyebar tumbuhan buah berbiji besar seperti cempedak, durian, lahung,
kerantungan dan banyak jenis lain.Pada wilayah yang telah diganggu oleh manusia, mereka akan
merusak lahan pertanian, menghancurkan pisang, pepaya atau tanaman kebun lainnya.
Perilaku

Beruang madu hidup secara soliter di alam bebas.

Beruang madu aktif di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka
menghabiskan waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.Kecuali betina
dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka tidak berhibernasi
sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya tersedia sepanjang tahun.Dalam
satu hari seekor beruang madu berjalan rata-rata 8 km untuk mencari makanannya.Perilaku
beruang madu yakni menggali dan membongkar juga bermanfaat untuk mempercepat proses
penguraian dan daur ulang yang sangat penting untuk hutan hujan tropis.Beruang madu juga
sangat berperan dalam meregenerasi hutan sebagai penyebar biji buah-buahan, dan terkenal
sebagai pemanjat pohon yang ulung. Sifatnya pemalu, hidup penyendiri, aktif di siang hari
dengan kebutuhan wilayah jelajah yang luas.

Perkembangbiakan
Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi perkawinan dilakukan sewaktu-waktu
terutama bila beruang madu betina telah siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah
95-96 hari, anak yang dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18
bulan.Terkadang, beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan
membawa dua bayi setelah masa kehamilannya.Hal ini sangat dimungkinkan karena beruang
madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar bayi terlahir saat induk memiliki
berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta makanan tersedia dalam jumlah yang
memadai.Beruang melahirkan di sarang yang berbentuk gua atau lubang pepohonan dimana bayi
yang terlahir tanpa bulu dan masih sangat lemah dapat bertahan hidup. Bayi akan tetap tinggal di
sarang sampai ia mampu berjalan bersama induknya mencari makanan.Bayi beruang madu di
duga hidup bersama induknya hingga berusia dua tahun dan kemudian mulai hidup secara
mandiri.

Ancaman terhadap beruang madu


Beruang madu telah dikategorikan sebagai binatang yang mudah di serang dan terancam
kelangsungan hidupnya.Hal ini disebabkan oleh pengerusakan habitat yang berlangsung terus-
menerus.Ancaman terbesar bagi beruang madu memang semakin hilangnya habitat yang berupa
hutan hujan tropis , termasuk diantaranya fragmentasi hutan dan degradasi hutan yang
disebabkan oleh perilaku manusia berupa pembalakan hutan secara liar serta penebangan hutan
untuk keperluan perkebunan karet, kelapa sawit serta kopi.Ancaman lain bagi beruang madu
adalah adanya perburuan, baik dikawasan perlindungan maupun di luar kawasan perlindungan,
bagian tubuh beruang madu seperti katung empedu serta cairannya banyak diperdagangkan
secara gelap untuk memenuhi permintaan pasar pengobatan tradisional.[31] Selain itu, konflik
yang terjadi antara manusia dengan beruang madu terkait dengan perusakan wilayah pertanian
juga merupakan ancaman bagi beruang jenis ini.Bencana alam seperti kebakaran hutan turut
memengaruhi kelangsungan hidup beruang madu karena berhubungan erat dengan kelestarian
habitat serta ketersediaan makanan.

Konservasi
Konservasi beruang madu masih sangat jarang dilakukan.Beruang ini telah terdaftar dalam
Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) sejak tahun
1979 yang menyatakan bahwa mereka tidak boleh diburu oleh siapapun.Penelitian lebih lanjut
mengenai beruang madu sedang dilakukan, khususnya tentang dasar-dasar biologis, ekologi,
serta perilakunya.Konservasi beruang madu perlu difokuskan pada perlindungan terhadap habitat
hutan, manajemen yang baik terhadap bidang perlindungan beruang madu, supremasi hukum
yang tegas terkait dengan pelanggaran terhadap perlindungan beruang madu, menghentikan
perdagangan anggota tubuh beruang, serta mengurangi konflik antara manusia dan beruang madu
di wilayah hutan.

Anda mungkin juga menyukai