Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KLIPING

IPA

Di Susun Oleh :
Tan Rasya Septian Ramadhan
VI-B
Hewan Langka Dan Tumbuhan Langka
10 hewan langka
1. Orang Utan
Orangutan, nama lainnya adalah mawas adalah sejenis kera besar
dengan lengan panjang dan berbulu kemerahan atau cokelat, yang hidup
di hutan tropika Indonesia dan Malaysia, khususnya di
Pulau Kalimantan dan Sumatra.
Berkembangbiak dengan cara Vivipar atau melahirkan. Meskipun
orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian besar dari mereka hanya
memakan tumbuhan.
90% dari makanannya berupa buah-buahan Makanannya antara lain
adalah kulit pohon, dedaunan, bunga, beberapa jenis serangga, dan
sekitar 300 jenis buah-buahan
Ancaman terbesar yang tengah dialami oleh orangutan
adalah habitat yang semakin sempit karena kawasan hutan hujan yang
menjadi tempat tinggalnya dijadikan sebagai lahan kelapa
sawit, pertambangan dan pepohonan ditebang untuk diambil
kayunya Orangutan telah kehilangan 80% wilayah habitatnya dalam
waktu kurang dari 20 tahun.
2.Harimau Sumatra

Harimau sumatra (bahasa Latin: Panthera tigris sumatrae[2])


adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatra, dan
merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan
hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang
terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies
terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar
diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman
nasional di Sumatra.
Uji genetik mutakhir telah mengungkapkan tanda-tanda genetik yang
unik, yang menandakan bahwa subspesies ini mungkin berkembang
menjadi spesies terpisah, bila berhasil lestari. Mereka karnivora
memakan apa pun yang dapat ditangkap, umumnya babi hutan dan rusa,
dan kadang-kadang unggas atau ikan. Harimau Sumatra terncaman
punah karna Perdagangan bagian tubuh harimau di Indonesia saat ini
semakin memprihatinkan.

3.Komodo

Komodo, atau juga disebut biawak komodo (Varanus


komodoensis), adalah spesies biawak besar yang terdapat
di PulauKomodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di
Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Biawak ini oleh penduduk
asli pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.Makanan
Komodo adalah hewan pemakan hewan lain (karnivora). Akan tetapi,
biawak ini lebih sering memakan daging bangkai. Penelitian yang ada
menunjukkan bahwa biawak komodo berburu mangsa hidup dengan
cara mengendap-endap diikuti dengan serangan tiba-tiba terhadap
korbannya. Ketika mangsa itu sudah dalam jangkauannya, komodo
segera menyerangnya dengan menggigit pada sisi bawah tubuh atau
tenggorokan.komodo terancam punah karna Aktivitas vulkanis, gempa
bumi, kerusakan habitat, kebakaran (populasi komodo di Pulau Padar
hampir punah karena kebakaran alami pernah terjadi di sana),

4. Burung Jalak Bali


Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) adalah sejenis burung
pengicau berukuran sedang, dengan panjang lebih kurang 25cm[1], dari
suku Sturnidae. Ia turut dikenali sebagai Curik Ketimbang Jalak.[2] Jalak
Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali dan merupakan
hewan endemik Indonesia. Burung ini juga merupakan satu-satunya
spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang
fauna Provinsi Bali.Burung jalak bali termasuk omnivora. Ini adalah
makanan burung jalak bali
1.biji-bijian
2. Lipan
3. Kecebong
4. Belalang
5. Lipas.
Ada beberapa faktor yang menjadi hambatan atau bahkan ancaman
bagi perkembangan burung Jalak Bali, diantaranya yaitu:
Predator, cth : Biawak dan Ular (dijumpai diwilayah Nusa Penida)
Faktor alam, habitat aslinya hanya terkonsentrasi dibagian barat pulau
Bali yaitu Taman Nasional Bali Barat.
Perburuan, perburuan liar masih sering dijumpai walaupun Jalak Bali
sudah dilindungi Undang-Undang.

5. Badak Jawa
Badak jawa, atau badak bercula-satu kecil (Rhinoceros
sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari
lima badak yang masih ada. Badak ini masih termasuk ke dalam genus
yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang
menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan
tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih
dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya
biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies
badak lainnya. Badak jawa adalah hewan herbivora dan makan
bermacam-macam spesies tanaman, terutama tunas, ranting, daun-
daunan muda dan buah yang jatuh. Kebanyakan tumbuhan disukai oleh
spesies ini tumbuh di daerah yang terkena sinar matahari: pada
pembukaan hutan, semak-semak dan tipe vegetasi lainnya tanpa pohon
besar. Badak menjatuhkan pohon muda untuk mencapai makanannya
dan mengambilnya dengan bibir atasnya yang dapat memegang. Badak
Jawa adalah pemakan yang paling dapat beradaptasi dari semua spesies
badak.

6.Gajah Sumatra
Gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus) adalah
subspesies dari gajah asia yang hanya berhabitat di Pulau Sumatra.
Gajah sumatra berpostur lebih kecil daripada subspesies gajah india.
Populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat
terancam. Sekitar 2000 sampai 2700 ekor gajah sumatra yang tersisa
di alam liar berdasarkan survei pada tahun 2000. Sebanyak 65%
populasi gajah sumatra lenyap akibat dibunuh manusia, dan 30%
kemungkinan dibunuh dengan cara diracuni oleh manusia. Sekitar
83% habitat gajah sumatra telah menjadi wilayah perkebunan akibat
perambahan yang agresif. Gajah sumatra merupakan mamalia terbesar
di Indonesia, beratnya mencapai 6 ton dan tumbuh setinggi 3,5 meter
pada bahu.

7. Kanguru Pohon Wondiwoi


Kanguru-pohon Wondiwoi (Dendrolagus mayri) adalah
spesies mamalia dalam genus Dendrolagus. Sampai saat ini hanya
diketahui dari spesimen tunggal yang dikumpulkan pada tahun
1928.[1] Satu-satunya spesimen yang diketahui adalah jantan
dengan berat 9,25 kg. D. mayri ditemukan di Semenanjung
Wondiwoi di Papua Barat di ketinggian antara 1600 m dalam Hutan
Montane. Diperkirakan bahwa kanguru-pohon Wondiwoi dapat
menempati area seluas 300 km². Pelestarian Satwa Liar Global,
badan amal pelestarian margasatwa, mendaftarkan Kangaroo Pohon
Wondiwoi sebagai salahsatu dari "25 Spesies Hilang Paling Dicari".
Lama dianggap punah atau hampir punah, Daftar Merah IUCN
mendaftarkan spesies
tersebut sebagai Sangat Terancam Punah (Kemungkinan Punah)
karena "jika spesies itu masih ada”populasi harusnya sangat kecil
(kurang dari 50 individu dewasa) dan mungkin menurun karena
tekanan perburuan. Meskipun area tersebut teejamah -dicontohkan,
telah ada beberapa kunjungan ke daerah tersebut tanpa laporan
spesies ini." Pada tahun 2018, seorang ahli botani amatir Inggris
memotret apa yang diyakini sebagai spesimen hidup dari kangguru
pohon Wondiwoi di pegunungan Papua Nugini

8.Anoa
Anoa (Bubalus sp.) adalah mamalia terbesar dan endemik
yang hidup di daratan Pulau Sulawesi dan Pulau Buton. Banyak
yang menyebut anoa sebagai kerbau kerdil. Anoa merupakan
hewan yang tergolong fauna peralihan. Anoa merupakan mamalia
tergolong dalam famili bovidae yang tersebar hampir di seluruh
pulau Sulawesi. Kawasan Wallacea yang terdiri atas pulau
Sulawesi, Maluku, Halmahera, Kepulauan Flores, dan pulaupulau
kecil di Nusa Tenggara.
Ada dua spesies anoa, yaitu: Anoa pegunungan (Bubalus
quarlesi) dan Anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis).Kedua
jenis ini tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia.
Keduanya juga termasuk jenis yang agresif dan sulit dijinakkan
untuk dijadikan hewan ternak (domestikasi). Kedua jenis ini
dibedakan berdasarkan bentuk tanduk dan ukuran tubuh. Anoa
termasuk hewan herbivora.
Di alam bebas, anoa memakan makanan yang berair (aquatic
feed), seperti pakis, rumput, tunas pohon, buah-buahan yang jatuh,
dan jenis umbi-umbian Anoa yang berada di dataran rendah
(Bubalus depressicornis) terdiri dari beberapa jenis rumput dan
semak serta bagian-bagian lain dari tumbuhan seperti daun
(pucuk), buah, umbi, atau umbut yang umumnya mengandung air.

9.Monyet Hitam Sulawesi

Yaki atau Monyet wolai atau Monyet hitam sulawesi


(Macaca nigra) adalah satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat
Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya.Yaki
merupakan jenis monyet makaka terbesar yang ada di Pulau Sulawesi.
Cirinya yang khas dari yaki adalah warna seluruh tubuhnya yang hitam
dan memiliki rambut berbentuk jambul di atas kepalanya, serta
memiliki pantat berwarna merah muda. Seperti halnya monyet-monyet
lain yang hidup di hutan, yaki memakan berbagai bagian tumbuhan,
seperti daun, pucuk daun, biji, bunga, umbi, dan buah. Mereka juga
memakan beberapa jenis serangga, moluska, invertebrata kecil, bahkan
ular. Terdapat lebih dari 145 jenis buah yang dimakan Yaki. Populasi
yaki terancam punah dikarenakan penebangan hutan dan perburuan
yang leluasa.Masyarakat sering memburu yaki untuk diambil
dagingnya.
10.Pesut Mahakam
Pesut mahakam (Latin:Orcaella brevirostris) adalah sejenis
hewan mamalia yang sering disebut lumba-lumba air tawar yang
berstatus terancam. Pesut ini dinamakan Pesut mahakam karena
banyak ditemukan di perairan Sungai Mahakam, tetapi kalangan
peneliti barat lebih mengenal hewan ini dengan nama Irrawaddy
Dolphin. Berdasarkan data tahun 2018, populasi hewan ini tinggal 80
ekor saja di perairan sungai-sungai di Kalimantan dan menempati
urutan tertinggi dari daftar satwa Indonesia yang terancam
punah. Namun populasi hewan ini justru mengalami peningkatan
di Kamboja. Hewan ini dibedakan dari sepupunya Pesut
Australia menurut bentuk tengkorak dan siripnya. Di Kalimantan,
populasi hewan ini terus menyusut akibat habitatnya terganggu,
terutama makin sibuknya lalu-lintas perairan Sungai Mahakam, serta
tingginya tingkat erosi dan pendangkalan sungai akibat pengelolaan
hutan di sekitarnya. Kelestarian Pesut mahakam juga diperkirakan
terancam akibat terbatasnya bahan makanan berupa udang dan ikan,
karena harus bersaing dengan para nelayan di sepanjang Sungai
Mahakam
10 TUMBUHAN LANGKA
1.Bunga Bangkai
Kibut atau bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa,
Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-
talasan (Araceae) endemik dari Sumatra, Indonesia, yang dikenal
sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun
catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari
Sumatra) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Kibut disebut juga
bunga bangkai dikarenakan bunganya yang mengeluarkan bau seperti
bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk
mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.
Kibut sering dipertukarkan dengan padma raksasa Rafflesia
arnoldii. Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki
bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan
bau yang tak enak. Jenis-jenis Amorphophallus juga dapat dijumpai
pada hutan hujan tropis di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT)
Taman Nasional Kayan Mentarang di Lalut Birai, Desa Long Alango,
Kecamatan Bahau Hulu, Kabupaten Malinau. Menurut IUCN termasuk
dalam red list (terancam punah).
Populasi bunga bangkai liar sudah semakin berkurang karena
habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian,
perkebunan, dan pemukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat yang
merasa terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan
daunnya .

2.Rafflesia Arnoldii
Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Ia ditemukan di
hutan hujan Indonesia oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja
untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818, dan dinamai berdasarkan nama
Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi itu. Ia terdiri atas kira-kira
27 spesies (termasuk empat yang belum sepenuhnya diketahui cirinya
seperti yang dikenali oleh Meijer 1997), semua spesiesnya ditemukan di
Asia Tenggara, di semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan
Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki batang, daun ataupun akar yang
sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan
merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan
haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu.
Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat di luar
tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima.Rafflesia terancam
punah karna karena penebangan hutan secara liar, dimana raflesia tumbuh
di hutan yang bagus pelestarianya dan tumbuh di semak-semak yang
banyak, karena habitat dan inang tempat tumbuhnya makin sulit didapat.
3.Cendana
Cendana, atau cendana wangi, merupakan pohon penghasil
kayu cendana dan minyak cendana. Kayunya digunakan sebagai
rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi, campuran parfum, serta
sangkur keris (warangka). Kayu yang baik bisa menyimpan aromanya
selama berabad-abad. Konon di Sri Lanka kayu ini digunakan untuk
membalsam jenazah putri-putri raja sejak abad ke-9. Di Indonesia, kayu
inibanyakditemukan di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau
Timor, meskipun sekarang ditemukan pula di Pulau Jawa dan pulau-
pulau Nusa Tenggara lainnya. Cendana adalah tumbuhan parasit pada
awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan pohon inang untuk
mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak
sanggup mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana
sukar dikembangbiakkan atau dibudidayakan.Cendana teranacam
karena penebangan liar dan penjualan berlebihan.

4.Damar
Damar (bahasa Inggris: Dammar gum) adalah hasil sekresi
(getah atau gum) dari pohon Shorea sp., Vatica sp., Dryobalanops sp.,
dan lain-lain dari suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae. Di
dalamnya termasuk damar mata kucing dan damar gelap. Damar
dimanfaatkan dalam pembuatan korek api (untuk mencegah api
membakar kayu terlalu cepat), plastik, plester, vernis, dan lak. Getah
damar merupakan resin triterpenoid, mengandung banyak triterpene dan
hasil oksidasinya. Banyak di antaranya merupakan senyawa dengan
berat molekul rendah (dammarane, asam damarenolat, oleanane, asam
oleanonat, dll.), tetapi damar juga mengandung suatu fraksi polimer,
yang tersusun dari polycadinene.Pohon Damar teranacam punah karna
penebangan liar dan pembakaran hutan.

5. Kantong Semar

Genus Nepenthes (Kantong semar, bahasa Inggris: Tropical


pitcher plant), yang termasuk dalam familia monotipik, terdiri dari 130
spesies dan belum termasuk hibrida alami maupun buatan. Genus ini
merupakan tumbuhan karnivora di kawasan tropis Dunia Lama, kini
meliputi negara Indonesia, Republik Rakyat Tiongkok bagian selatan,
Indochina, Malaysia, Filipina, Madagaskar bagian barat, Seychelles,
Kaledonia Baru, India, Sri Lanka, dan Australia. Habitat dengan spesies
terbanyak ialah di pulau Borneo dan Sumatra. Kebanyakan spesies
tumbuh di tempat dengan kelembaban tinggi dan cahaya dengan tingkat
menengah hingga tinggi. Beberapa spesies seperti. ampullaria tumbuh
di tempat yang teduh dengan tidak terlalu banyak cahaya, sedangkan.
mirabilis tumbuh ditempat yang terbuka dengan cahaya yang berlimpah.
Tanah tempat tumbuh nepenthes biasanya miskin hara dan asam.
Beberapa spesies tumbuh di tempat yang sangat beracun bagi tanaman
lain seperti. rajah yang tumbuh pada tanah dengan kandungan logam
berat. albomarginata yang tumbuh pada pantai berpasir di zona yang
terkena siraman air laut, beberapa spesies tumbuh epifit
seperti.Tumbuhan ini berjenis Insektivora.

Anda mungkin juga menyukai