Akuntansi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
I. Pengertian
Biaya Standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah biaya
yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau membiayai
kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain
tertentu.
Hasil perhitungan selisih diberi tanda L (selisih Laba) dan R (selisih Rugi).
Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut ini :
Diketahui :
St = Total Selisih
St = ( HSt x KSt ) – ( HS x KS ) Hst = Harga Standar
Kst = Kuantitas Standar
HS = Harga Sesungguhnya
KS = Kuantitas Sesungguhnya
Diketahui :
SH = Selisih Harga SK = Selisih Kuantitas
SK = ( KSt
Perhitungan – KS
Selisih ) x HSt
Kuantitas
Rumus perhitungan selisih harga dan kuantitas dalam kondisi Harga Standar
dan Kuantitas Standar masing-masing ” Lebih Tinggi ” dari Harga
Sesungguhnya dan Kuantitas Sesungguhnya, dinyatakan dalam persamaan
berikut ini :
SK = ( KSt – KS ) x HS
Lab. Akuntansi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma
Harga
SK = ( KSt
Perhitungan – KS
Selisih ) x HSt
Kuantitas
SK = ( KSt
Perhitungan – KS
Selisih ) x HS
Kuantitas
CONTOH SOAL
PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak
120.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan
yang digunakan dalam proses produksi sebanyak 700.000 kg.
Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 6 kg /
unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga
kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam . Namun
kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan
jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.
Diminta Carilah :
1. Selisih harga bahan baku.
2. Selisih kuantitas bahan baku.
3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung
5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih
gaji dan upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah
PENYELESAIAN :
SOAL-SOAL PRAKTIKUM
KASUS 1
Diminta :
JAWABAN :
KASUS 1
PT. SINAR REMBULAN
KASUS 2
PT. GEMERLAP BINTANG pada tahun 1995 memproduksi produk jadi sebanyak
20.000 unit. Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 70.000 kg, sedangkan yang
digunakan dalam proses produksi sebanyak 60.000 kg.
Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas bahan baku sebanyak 4 kg /
unit dengan standar harga Rp. 1.100,- / kg, lalu ditentukan pula standar efisiensi tenaga
kerja langsung 2 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 4.600,- / jam . Namun
kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 1.050,- / kg dengan
jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 41.800 jam dengan tarif Rp. 4.800, / jam.
Diminta :
1. Selisih harga bahan baku.
2. Selisih kuantitas bahan baku.
3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung
5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih
gaji dan upah.
JAWABAN :
KASUS 2
PT. GEMERLAP BINTANG
KASUS 3
CV. CAHAYA MENTARI yang berproduksi dengan 2 jenis bahan baku dan memiliki
2 dept. produksi dimana Bahan Baku hanya dipakai pada Dept. I dan BOP pada Dept. II.
Biaya standar untuk menentukan biaya produksi, berdasarkan data-data sebagai berikut :
a. Harga bahan distandarkan Rp. 100,-/kg untuk bahan A dan Rp. 400,-/kg untuk bahan
B ditambah biaya penanganan masing-masing 10 %. Untuk membuat satu unit
produk jadi diperlukan 2,5 kg bahan A dan 2 kg bahan B.
b. Jumlah tenaga kerja yang menangani langsung produksi adalah 40 orang di Dept. I
dan 100 orang di Dept. II, dimana diperkirakan tiap pekerja bisa bekerja efektif 35
jam / minggu. Upah dan gaji total per minggu Dept. I Rp. 280.000 dan Dept. II Rp.
875.000,- ditambah 20 % sebagai cadangan premi lembur dan premi lain-lain. Dalam
Dept. I bahan diolah selama 2,5 jam dan dalam Dept. II selama 2 jam.
c. Kapasitas normal produksi adalah 1.000 unit ( 100 % ) atau 4.000 jam mesin dengan
batas terendah produksi 80 % dan kapasitas penuh 120 %. BOP yang terdiri dari
overhead tetap dan variabel pada kapasitas normal adalah :
Variabel Tetap
Upah pegawai Rp. 320.000,- –
Bahan pembantu Rp. 140.000,- –
Lain-lain Rp. 20.000,- –
Penyusutan Mesin – Rp. 190.000,-
Listrik – Rp. 50.000,-
Pemeliharaan, dll – Rp. 80.000,-
Rp. 480.000,- Rp. 320.000,-
Dari data-data tersebut anda diminta untuk menyusun biaya standar per unit produk jadi
dan fleksible budget untuk BOP pada kapasitas 80 %, 100 %, 120 %.
JAWABAN :
KASUS 3
PT. CAHAYA MENTARI
Buku Panduan Praktikum Akuntansi Biaya
Lab. Akuntansi Lanjut A
Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma