Anda di halaman 1dari 3

Tekstur Batuan Beku

Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan dem


ikian tekstur
mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas, tingk
at kristalisasi mineral atau
kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal, ukuran butir kristal, dan bent
uk kristal.
3.3.5.1 Tingkat Visualisasi Granularitas
Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe,
maka tekstur
batuan beku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.
a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingg
a mineral/kristal
penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe.
b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan ters
ebut dapat terlihat
mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan antar bu
tir (kristal
satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca). Singkatnya, batuan beku m
empunyai
tekstur fanerik apabila mineral penyusunnya, baik berupa kristal maupun gelas/ka
ca, dapat
diamati.
Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih rinci
tidak
dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan beku terse
but bertekstur
fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.

3.3.5.2 Tingkat kristalisasi atau kristalinitas


a. Holokristalin, apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal.
b. Holohialin, apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca.
c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian b
erupa kristal.
3.3.5.3 Tingkat Keseragaman Butir
a. Equigranular, apabila kristal penyusunnya berukuran butir re
latif seragam. Tekstur
sakaroidal adalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula
pasir atau gula
putih.
b. Inequigranular, jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.
Ukuran butir kristal : < 1 mm -------- berbutir halus
1 5 mm -------- berbutir sedang
5 30 mm -------- berbutir kasar
> 30 mm -------- berbutir sangat kasar
3.3.5.4 Bentuk Kristal
a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang
kristal yang ideal
(tegas, jelas dan teratur). Batuan beku yang hampir semuanya tersusun oleh miner
al dengan
bentuk kristal euhedral, disebut bertekstur idiomorfik granular atau
panidiomorfik
granular.
b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang krista
l yang tidak begitu jelas,
sebagian teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan beku dengan
mineral penyusun
umumnya berbentuk kristal subhedral disebut hipidiomorfik granular atau subidio
morfik
granular.
c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tida
k teratur. Tekstur
batuan yang tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal anhedral disebut alotri
omorfik
granular atau xenomorfik granular.
Secara tiga dimensi, bentuk kristal disebut :
a. Kubus atau equidimensional, apabila ketiga dimensinya sama panjang.
b. Tabular atau papan, apabila dua dimensi kristalnya lebih panjang dari sa
tu dimensi yang
lain.
c. Prismatik atau balok, jika dua dimensi kristalnya lebih pendek dari s
atu dimensi yang
lain. Bentuk ini ada yang prismatik pendek (gemuk) dan prismatik panjang (kurus,
kadang-
kadang seperti jarum).
Di dalam batuan beku bertekstur holokristalin inequigranular dan hipokristalin t
erdapat
kristal berukuran butir besar, disebut fenokris, yang tertanam di
dalam masadasar
(groundmass). Kenampakan demikian disebut tekstur porfir atau porfiri atau f
irik. Tekstur
holokristalin porfiritik adalah apabila di dalam batuan beku itu terdapat krista
l besar (fenokris)
yang tertanam di dalam masadasar kristal yang lebih halus. Tekstur hipokristali
n porfiritik
diperuntukkan bagi batuan beku yang mempunyai fenokris tertanam di dalam masada
sar gelas.
Karena tekstur holokristalin porfiritik dan hipokristalin porfiritik secara mata
telanjang dapat
diidentifikasi maka kenampakan tersebut dapat disebut bertekstur faneroporfiriti
k. Sebaliknya,
apabila fenokrisnya tertanam di dalam masadasar afanitik maka ba
tuannya bertekstur
porfiroafanitik. Tekstur vitrofirik adalah tekstur dimana mineral penyusunnya se
cara dominan
adalah gelas, sedang kristalnya hanya sedikit (< 10 %).
Tekstur diabasik adalah tekstur dimana kristal plagioklas berbentuk prismatik
panjang
(lath-like), berarah relatif sejajar dan di antaranya terdapat butir-butir lebih
kecil daripada kristal
olivin dan piroksen. Tekstur gabroik adalah tekstur holokristalin, berbutir seda
ng kasar (Ø : 1
30 mm), tersusun secara dominan oleh mineral mafik (olivin,
piroksen, amfibol)

3.3.6 STRUKTUR BATUAN BEKU


1. Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan b
eku luar yang
cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.
2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregas
i) yang berbeda pada saat
pembekuan.
3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendingin
an. Struktur ini
sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan
beku intrusi dekat
permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga dijumpai. Bent
uk lubang sangat
beragam, ada yang berupa lingkaran atau membulat, elip, dan meruncing atau menyu
dut,
demikian pula ukuran lubang tersebut. Vesikuler berbentuk melingka
r umumnya terjadi
pada batuan beku luar yang berasal dari lava relatif encer d
an tidak mengalir cepat.
Vesikuler bentuk elip menunjukkan lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip
sejajar
arah sumber dan aliran. Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada lava yang kent
al.
4. Struktur skoria (scoriaceous structure) adalah struktur vesikuler berben
tuk membulat atau
elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.
5. Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesi
kuler dimana di dalam
lubang terdapat serat-serat kaca.
6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler
yang telah terisi
oleh mineral-mineral asing atau sekunder.
7. Struktur aliran (flow structure), adalah struktur dimana kristal berbent
uk prismatik panjang
memperlihatkan penjajaran dan aliran.

Anda mungkin juga menyukai