Raden Ajeng Kartini yang lebih tepatnya disebut Raden Ayu Kartini ini
Buku yang paling terkenal yang dibuat oleh R.A.Kartini adalah buku
Adipati Ario Sosoningrat. Beliau yang sangat suka membaca buku tentang kemajuan wanita
menjadi merasa ada sesuatu yang kurang pada wanita jamannya itu. Pada saat itu, kaum wanita
hanya boleh bersekolah pada sekolah dasar. Inilah awal perjuangan Ibu Kartini untuk dapat
memajukan kaum wanita sampai dengan sekarang. Akan tetapi sayangnya, dalam usia yang
masih sangat muda, beliau sudah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Beliau meninggal dunia
Rekan-rekanqu satuan praja, khususnya bagi wanita praja ini. Kita mencoba
merefleksikan kembali sampai dimana sih perjuangan kita sebagai kaum wanita pada era
sekarang ini. Kita yang pada umumnya sudah dewasa yang sudah berumur sekitar 17 tahun
keatas dan yang sudah menginjak bangku kuliah apalagi kita sebagai Praja IPDN, masih sering
bermalas-malas ria, apalagi kita melihat kembali kebelakang apabila kita berada pada zaman
yang seperti dulu, dimana kita masih dijajah oleh Belanda, kita mungkin tak akan bisa maju
sekarang ini.
Flasback kembali, pada saat zaman sekolah dulu senang sekali setiap hari Ibu Kartini
kita sering sekali menggunakan pakaian adat di Sekolahanya dan hal tersebut menjadi acara
dan bahkan tidak ada sama sekali. Disetiap perayaan Hari Kartini, yang ada hanya berita-
berita, iklan, dan ucapan-ucapan yang hanya dijadikan sebagai selewatan saja.
Akan tetapi, kita di IPDN ini mencoba untuk merayakan Hari Kartini ini dengan
berbagai kegiatan dan salah satu kegiatan tersebut adalah pemilihan putri nusantara yang
mencerminkan kepribadian seorang Putri Kartini Indonesia yang berbakat dalam segala aspek
dan bidang apapun. Untuk itu kita sebagai wanita Indonesia, harus dapat menjunjung tinggi
emansipasi wanita. Karena bukan hal yang tidak mungkin sekarang pekerjaan kaum pria dapat
dikerjakan oleh wanita. Contoh hal saja kita nanti menjadi Purna Praja dan bekerja pada
instansi tertentu di daerah adalah sebagai wanita karier, akan tetapi juga tidak melupakan adat
kita sebagai kaum perempuan yang juga harus hormat kepada pimpinan dikeluarga yakni
suamu kita nanti. Ungkapan dari IR.Soekarno “BANGSA YANG BESAR ADALAH BANGSA
Oleh:
GEMMA WAHYU INTAN PRATIWI
20.0615
WISMA NUSANTARA 28 ATAS