Anda di halaman 1dari 1

journal

Oleh: Yenny Andrianti

Comfort
comfort zone? Ketika saya bisa bekerja Sejak saat itu, saya menyadari bahwa melangkah maju, meninggalkan
di sebuah perusahaan global dengan manusia pada umumnya cenderung kotak kecil saya jauh di belakang dan

Out of
posisi bagus dan gaji yang cukup bertahan di dalam comfort zone. mencoba untuk masuk ke sebuah
besar, saya sedang berada di dalam Contohnya, tidak semua orang mau zona asing yang belum pernah saya
comfort zone saya. Ketika saya bisa berjalan kaki ketika mereka sudah injak sebelumnya.

Zone
menikmati setiap akhir pekan dengan nyaman berkendaraan dengan
makan enak di restoran ternama, mobil. Atau, tidak semua orang mau Seperti saat ini, ketika saya sedang
shopping, dan jalan-jalan, saya juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendirian berada di sebuah negeri
sedang berada di dalam comfort zone ketika di rumahnya selalu tersedia asing yang belum pernah saya kunjungi
saya. Ketika saya terbiasa melakukan pembantu rumah tangga. sebelumnya, yaitu Negeri China, demi
sesuatu dan bisa mendapatkan untuk mempelajari bahasa asing yang
ke dalam hidup saya. kenikmatan tanpa perlu bersusah payah Lalu, jika kita sudah merasa nyaman tidak saya kuasai sama sekali, yaitu
mencarinya, itu tandanya saya berada di dengan hidup kita, untuk apa lagi keluar Bahasa Mandarin.
Berawal dari rasa jenuh bekerja di dalam comfort zone. dari zona itu? Untuk apa mencari masalah
kantor selepas lulus kuliah, saya mulai jika hidup kita tidak bermasalah? Saya belajar mulai dari bagaimana
merasakan kehampaan di dalam hidup Saya percaya bahwa setiap orang rasanya berbicara dengan bahasa
saya. Padahal sebenarnya, hidup saya punya comfort zone masing-masing. Terkadang, saya juga mempunyai tubuh karena saya tidak bisa berbahasa
waktu itu bisa dikatakan sudah sangat Dan hal ini sebenarnya tidak berkaitan pikiran yang sama. Kenapa saya harus Mandarin, sampai dibentak pedagang
baik. Saya bekerja sebagai seorang secara langsung dengan status sosial mengeluh ketika hidup saya sudah karena menawar terlalu murah. Selain
akuntan pajak di sebuah perusahaan seseorang. Contohnya begini, ada sangat baik? Saya punya uang, pekerjaan itu, saya juga menikmati persahabatan
global Amerika yang bergerak di bidang seorang penjual bakmi gerobak yang tetap, teman banyak, dan juga keluarga yang baru terjalin dengan teman-teman
keuangan dan manajemen investasi. dengan hasil jerih payahnya, berhasil yang menyayangi saya. Jadi, mengapa dari berbagai negara, seperti Korea,
Dengan penghasilan yang cukup besar, menjadi kaya raya. Akan tetapi, si penjual saya harus keluar dari comfort zone? Jepang, Afrika, Belanda, Armenia,...
saya bisa menghidupi kebutuhan bakmi masih saja berjualan dengan
saya sehari-sehari dan bahkan bisa gerobak usangnya. Kedainya pun Saya memutuskan untuk keluar dari Perlu saya akui, pengalaman mencoba
menabung setidaknya setengah bagian hanya satu dan berukuran kecil. Lalu, zona itu karena saya ingin terus maju hal baru di luar kebiasaan atau
dari gaji saya setiap bulannya. Bahkan, karena penasaran, saya mendiskusikan dan berkembang. Saya ingin supaya kenyamanan saya merupakan salah satu
saya selalu bisa menikmati setiap akhir hal ini dengan salah seorang saya punya wawasan dan pengetahuan pengalaman yang paling berharga di
pekan dengan makan enak, shopping, sahabat saya. yang luas tentang dunia. Jika saya terus dalam hidup saya.
nonton, jalan-jalan ke pantai, ... Singkat bertahan di dalam kotak kenyamanan
cerita, hidup saya cukup tenang, Saya bertanya, “Kenapa ya, si tukang saya, saya tidak bisa mengalami banyak Andaikan saya tidak berani melangkah
tenteram dan berkecukupan. bakmi yang udah kaya raya, tapi masih hal baru tentang hidup, entah itu keluar dari comfort zone, saya mungkin
jualan pake gerobak?” Teman saya pun suka ataupun duka. Dan bukankah, tidak akan tahu rasanya bersusah payah
Tapi entah kenapa, saya masih merasa berkomentar, “Itu karena dia ngga pengalaman adalah guru terbaik di berkomunikasi dengan orang asing dan
hampa. Saya merasa masih ada yang mau keluar dari comfort zone-nya. dalam hidup kita? saya mungkin tidak akan punya banyak
kurang di dalam hidup saya. Saya bosan Dari dulu dia selalu berjualan pake teman dengan skala internasional
dengan rutinitas dan stabilitas dalam gerobak dan dia udah terbiasa dengan Jadi, karena saya ingin punya seperti saat ini.
hidup saya. Bekerja di kantor dari jam hal itu. Atau mungkin juga karena dia pengetahuan lebih banyak tentang
9 pagi sampai jam 5 sore dan hang- sebenarnya takut mengambil risiko kehidupan, saya rela melangkah The pleasure of stepping out of comfort
out setiap akhir pekan membuat saya untuk mengembangkan usahanya lebih keluar dari kotak nyaman saya. zone is being clueless and be surprised

M
merasa jenuh. Saya merasa apa yang jauh lagi. Mungkin dia berpikir begini, Saya memutuskan untuk berani with what could happen afterwards.
asih teringat dengan jelas di benak saya, perasaan takut, deg-degan,
saya lakukan hanyalah bagian dari ‘Sekarang saja saya sudah bisa kaya, jadi
senang, sekaligus penasaran bercampur aduk menjadi satu ketika
rutinitas hidup, tetapi bukan bagian dari buat apa lagi keluar duit buat gedein
pesawat yang saya tumpangi lepas landas menuju kota Shanghai,
tujuan dan impian hidup saya. Sejak saat kios? Atau, kalaupun saya membuka Yenny Andrianti, Warga Kelapa Nias - Kelapa Gading, saat ini sedang melanjutkan
China.
itu, saya pun memutuskan untuk keluar kedai baru, belum tentu kedai itu bisa studi di Shanghai Normal University - Shanghai - China. Lulusan Business and
Ya. Akhirnya rencana yang telah di negeri China. Seperti kata pepatah dari zona nyaman, out of comfort zone. seramai yang di sini. Resikonya besar, Commerce University of Technology Sydney (UTS) – Australia ini sebelumnya bekerja
saya buat di awal tahun 2010 akan “Bergurulah sampai ke Negeri China”, jadi lebih baik saya bertahan dengan sebagai Presenter di Radio Duta Nusantara dan Tax & Financial Accountant di State
terlaksana juga, yaitu menimba ilmu saya merealisasikan isi pepatah tersebut Apakah yang saya maksud dengan satu kedai ini saja.’ Street Australia Limited – Sydney – Australia.

82 | Media Kawasan May 2011 69 | Media Kawasan May 2011

Anda mungkin juga menyukai