Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN INTISARI BUKU NONFIKSI

Nama :ADRIANSYAH SIREGAR


Kelas :XI MIPA 5

Judul : Berdamai dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa Adanya

Penulis :MUTHIA SAYEKTI

Tahun Terbit :2020

Penerbit :PSIKOLOGI CORNER

Intisari Buku : Buku yang berjudul Berdamai dengan Diri Sendiri Seni Menerima Diri Apa

Adanya, terdiri atas 6 bab. Dan setiap bab memiliki beberapa subbab. Secara

umum, buku ini menjelaskan tentang Kemampuan Menerima Kekurangan

Diri.Adapun ringkasan isi buku adalah sebagai berikut.

No. Judul Bab Intisari


1. Semacam Prolog  Sulitnya untuk bisa mensyukuri apa yang kita
miliki jika dibiarkan akut maka akan
mengakibatkan banyak hal yang lebih buruk,salah
satunya adalah rasa minder yang belebihan.
 Tameng yang bisa digunakan dalam proses
pertahanan diri di antaranya adalah kemampuan
mengenali kapasitas diri,berdamai dalam
menerima kekurangan diri dan berhenti
membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
 Seseorang yang antara hati, kepala,ucapan,dan
perbuatan tidak ada yang sinkron ia menjurus ke
arah sifat munafik.

2. Berdamai dengan  Musuh terbesar dalam kehidupan sebenarnya tidak


Ketidaksempurnaan lain adalah diri kita sendiri.
 Percaya dirilah,setiap lekuk dari tubuh kita adalah
ciptaan yang maha sempurna,sudah pasti itu yg
terbaik.
 Sakit itu pasti tapi menderita itu pilihan.
3. Melihat Potensi Diri  Jika pikiran kita sudah tertanam prinsip untuk
berdamai dengan kekurangan,maka tidak sulit bagi
kita untuk bisa menerima diri sendiri.
 Orang lain berhak memberi saran,tapi tidak berhak
untuk mengintervensi.
 Tidak ada yang mustahil bagi siapapun juga untuk
menggali potensi yang ia miliki selama ia sudah
berdamai dengan kekurangannya.

4. Cara Memandang Potensi  Orang yang hanya pandai beretorika tidak


Orang Lain selamanya bisa mendapatkan kualitas keberhasilan
yang sama dengan mereka yang seimbang dengan
aksinya.
 Jangan pernah merasa gagal atau terlambat dalam
meraih keberhasilan.Semua yang hidup sudah
mendapat jatah untuk menjadi berhasil.Semua
tergantung seberapa keras kita mengupayakan nya
dan meminta kepada sang pemilik segalanya.
 Berbijaksanalah dalam menghadapi semua itu agar
kita lebih berdamai dengan diri sendiri dan
kenyataan.

5. Kita adalah Kita  Kita boleh mengagumi sosok tertentu jika kita nilai
mereka memiliki nilai plus dalam kehidupannya.
 Bekerja keras sampai anda tidak perlu
memperkenalkan diri anda.
 Sekarang tanamkan prinsip untuk berhenti menjadi
fotokopi.Mantapkan hati bahwasanya menjadi
berbeda adalah sebuah fitrah.
6. Semacam Epilog  Peribahasa seperti bergantung pada akar yang
lapuk.percuma,sama sama lemah dan tidak bisa
menguatkan.
 Beranilah untuk mengambil keputusan atas pilihan
hidup.Mulai untuk tidak terlalu memedulikan apa
kata orang yg terlalu sering mengintervensi
kehidupan mu.
 Mulailah mengenali siapa dirimu sebenarnya.Gaki
dan temukan kekuatan dirimu yang mungkin
selama ini sudah kau kubur hidup-hidup.

Anda mungkin juga menyukai