 Kemalasan : Ini adalah ketidakmampuan untuk 9.
9.-AA Oleh karena itu, hal ini tidak boleh diorganisir, namun kita dapat
mengendalikan keberadaan diri sendiri. Hal ini dikenal sebagai
"kesedihan jiwa".
 Nafsu : Gangguan nafsu makan terhadap kenikmatan erotis.
Ini merendahkan tindakan seksual dan orang yang terlibat di
dalamnya sebagai suatu objek, hanya menyisakan perasaan
kepuasan yang kosong, salah dan paradoks.
 Keserakahan : Cinta yang berlebihan terhadap kekayaan.
Kekacauannya terletak pada kemelekatan, pada keinginan untuk
menimbun tanpa keinginan untuk berbagi.
 Kerakusan : Penggunaan makanan yang diperlukan untuk hidup
secara berlebihan. Kerakusan memiliki latar belakang yang lebih
dalam, yaitu keinginan bawah sadar individu untuk mengasimilasi
segala sesuatu di luar dan menjadikannya miliknya. Ia
mengasimilasi, mereduksi alam semesta itu sendiri, mengingkari
segalanya dan hanya menegaskan manusia itu sendiri.
 Kemarahan : Keinginan balas dendam yang berlebihan. Untuk
mendapatkan penekanan “tidak teratur”, hal itu pasti tidak masuk
akal atau beralasan. U padahal kalaupun ada pembenaran untuk
balas dendam, itu meluap-luap dan berlebihan.
 Iri : Tidak menyukai barang orang lain karena kita
menganggapnya merugikan kepentingan kita.
Untuk menyerang kekurangan, kebajikan.
• Melawan kesombongan, kerendahan hati.
• Melawan kemalasan, ketekunan.
• Melawan nafsu, kesucian.
• Melawan keserakahan, kemurahan hati.
• Melawan kerakusan, kesederhanaan.
• Melawan kemarahan, kelembutan.
• Melawan rasa iri, cinta persaudaraan.
DUA BELAS TRADISI ANONIMO ALKOHOL
1.- Kesejahteraan kita bersama harus diutamakan; pemulihan pribadi
tergantung pada kesatuan AA
2.- Untuk tujuan kelompok kami, hanya ada satu otoritas mendasar:
Tuhan yang pengasih sebagaimana diungkapkan dalam hati nurani
kelompok kami. Pemimpin kita tidak lebih dari sekedar pelayan yang
dipercaya. Mereka tidak memerintah.
3.- Satu-satunya persyaratan untuk menjadi anggota AA Ia ingin
berhenti minum.
4.- Setiap kelompok harus mandiri, kecuali dalam hal yang
mempengaruhi kelompok lain atau AA dianggap sebagai suatu
Keseluruhan.
5.- Setiap kelompok hanya memiliki satu tujuan utama:
menyampaikan pesan kepada pecandu alkohol yang masih
menderita.
6.-. Grup AA Anda tidak boleh mendukung, membiayai atau
meminjamkan nama AA kepada entitas terkait atau perusahaan luar,
untuk mencegah masalah uang, properti, dan gengsi mengalihkan kita
dari tujuan pribadi.
7.-.Setiap grup AA ia harus menghidupi dirinya sendiri sepenuhnya,
menolak menerima sumbangan dari luar.
8.- Alcoholics Anonymous tidak akan pernah bersifat profesional tetapi
pusat layanan kami mungkin mempekerjakan pekerja khusus.
dan mempraktikkan prinsip-prinsip ini dalam semua
membentuk dewan atau komite pelayanan yang bertanggung jawab
langsung kepada orang-orang yang mereka layani.
10.-. Alcoholics Anonymous tidak memiliki pendapat mengenai hal-hal
di luar aktivitasnya; Oleh karena itu namanya tidak boleh ikut campur
dalam kontroversi publik.
11.-.Kebijakan hubungan masyarakat kami lebih didasarkan pada
daya tarik daripada promosi; Kita harus selalu menjaga anonimitas
pribadi kita di hadapan pers, radio, televisi dan bioskop./p>
12.- Anonimitas adalah dasar spiritual dari Tradisi kami, yang selalu
mengingatkan kami untuk mendahulukan prinsip di atas kepribadian.
DUA BELAS LANGKAH ANONIMO ALKOHOL
1.- Kami mengakui bahwa kami tidak berdaya terhadap
alkohol; bahwa hidup kami menjadi tidak terkendali.
2.- Kita menjadi percaya bahwa Kekuatan yang Lebih
Besar dari diri kita sendiri dapat memulihkan kewarasan
kita.
3.-Kami memutuskan untuk menyerahkan keinginan dan
hidup kami dalam pemeliharaan Tuhan, seperti yang
kami bayangkan.
4.- Tanpa rasa takut, kita melakukan inventarisasi moral
secara menyeluruh terhadap diri kita sendiri.
5.- Kita akui di hadapan Tuhan, di hadapan diri kita
sendiri, dan di hadapan manusia lain, sifat sebenarnya
dari kekurangan kita.
6.- Kami sepenuhnya rela membiarkan Tuhan
membebaskan kami dari semua cacat karakter itu.
7.- Kami dengan rendah hati meminta Dia untuk
membebaskan kami dari cacat kami.
8.- Kami membuat daftar semua orang yang telah kami
sakiti dan kami bersedia memperbaiki kerusakan yang
kami timbulkan.
9.- Kami secara langsung memperbaiki kerusakan yang
ditimbulkan sebanyak mungkin, kecuali jika tindakan
tersebut menimbulkan kerugian bagi mereka atau orang
lain.
10.- Kami terus melakukan inventarisasi pribadi kami dan
ketika kami melakukan kesalahan, kami segera
mengakuinya.
11.- Kami berusaha, melalui doa dan meditasi, untuk
meningkatkan kontak sadar kami dengan Tuhan, seperti
yang telah kami bayangkan, meminta Dia untuk memberi
tahu kami kehendak-Nya bagi kami dan memberi kami
kekuatan untuk memenuhinya.
12.- Setelah memperoleh kebangkitan spiritual sebagai
hasil dari Langkah-langkah ini, kami mencoba
menyampaikan pesan ini kepada para pecandu alkohol
urusan kami.
EUTYCHIUS + H.
CACAT KARAKTER:
Untuk merenung sedikit.
Víctor Cervantes S."@" Musim Semi 2013.
Catatan diambil dari lokakarya yang diajarkan di Grupo Reflexion
Emocional Morelia"@"
Apa tujuan dari topik ini? Periksalah perilaku masa lalu saya sehingga
saya melihat bagaimana cacat karakter telah mendominasi saya
sepanjang hidup saya, mengarahkan saya untuk melakukan hal-hal
yang telah merugikan orang-orang di sekitar saya dan saya secara
pribadi. Saat saya memeriksa bagaimana cacat karakter saya telah
menghukum saya, saya mencoba untuk tidak mengambil tindakan
atas kesalahan tersebut. Jadi, menyadari cacat karakterku , aku
mengesampingkan kepedihan dalam hidupku, kepedihan yang tidak
lagi kurasakan. Ini tentang menganalisis apa yang menyakitiku,
sehingga saat ini, di sini dan saat ini, hal itu tidak terjadi lagi, dan
berhenti menyakitiku, dan dengan begitu penderitaan dan rasa sakitku
berakhir.
Kesombongan, Mengasihani Diri Sendiri, Intoleransi, Keegoisan,
Kodependen, Keserakahan, Iri hati, Ketidaksabaran, Nafsu,
Kerakusan, Kecemburuan, Ketidakjujuran, Kemalasan, dan
Ketakutan. (Ini adalah beberapa cacat karakter saya)
Kebanggaan:
Untuk waktu yang lama saya memiliki harga diri yang rendah karena
banyaknya pelecehan yang saya derita di masa kanak-kanak dan
remaja. Jadi nanti, ketika saya masih muda, segala sesuatu tentang
saya harus menjadi yang terbaik.
Mobil terbaik, pacar terbaik , pekerjaan terbaik, sahabat terbaik. Saya
perlu menjadi lebih baik dari orang lain, untuk mengkompensasi
semua marginalisasi yang saya derita dan untuk bisa merasa baik .
Hari ini saya mengenali tipikal Chingón yang bisa melakukan apa saja.
Kebanggaan saya membuat saya percaya bahwa saya lebih baik dari
orang lain. Saya juga percaya diri saya menjadi lebih baik dari orang
normal karena memiliki program pemulihan. Ini tidak masuk akal
karena orang-orang itu bisa hidup tanpa merugikan dirinya sendiri
seperti yang saya lakukan sekarang. Pikiran saya yang sakit
cenderung mencari cara untuk menghancurkan. Ini bukan soal
menjadi lebih baik atau lebih buruk, saya memerlukan program untuk
menjalaninya. Hal pertama yang pertama, sadari bahwa Kebanggaan
adalah bagian dari Kepribadian saya, dan seimbangkan dengan emosi
saya.
Kasih sayang pada diri sendiri:
Rasa mengasihani diri sendiri telah membuat saya mengasihani diri
sendiri, menciptakan kembali kepedihan dalam hidup saya, percaya
bahwa segalanya lebih buruk daripada yang saya yakini, membawa
saya ke dalam pusaran penderitaan, kesakitan dan ketakutan.
Dicampur dengan kemalasan, hal-hal itu membuatku tidak ingin
melakukan apa pun, dan aku tetap terbaring di tempat tidur menderita,
tidak ingin melakukan apa pun atau bahkan menghadiri kelompokku.
Percaya bahwa karena saya tidak seimbang secara emosional, saya
sangat terbatas dan tidak dapat bepergian, atau melakukan apa pun,
dan saya juga tidak berhak untuk hidup. (Kasihan aku). Brengsek
yang malang. Kesaksian hidup…
Rasa mengasihani diri sendiri menghancurkan harga diri saya.
Selama bertahun-tahun saya melihat diri saya sebagai orang yang
biasa-biasa saja, dan kemudian saya bangkit kembali, muak dengan
semua hal yang membuat saya menjadi sangat bangga dan saya
menjadi benci.
Saya selalu menjadi korban, dan saya berpura-pura menjadi lebih
buruk agar mereka meninggalkan saya sendirian. Ketika saya keluar
ke jalan, saya akan mengambil masker, tergantung ke mana saya
pergi. Saya memupuk citra diri saya yang belum pernah saya miliki.
Intoleransi:
Intoleransi membuat saya menjauhi orang-orang yang saya nilai dan
kritik, seperti orang sakit dan orang-orang yang perilakunya merugikan
saya. Saya tidak tahu bagaimana hidup dengan orang-orang itu (saya
antisosial). Saya tidak toleran terhadap orang-orang ini karena saya
tidak menerima kenyataan bahwa hidup ini penuh dengan orang sakit
dan saya harus belajar untuk hidup di antara mereka.
Ketidakmampuan saya untuk menerima hal ini dan intoleransi
membuat saya ingin menyembuhkan semua orang, dan saya tidak
bisa, sama seperti saya tidak bisa hidup menghadapi penyakit orang
lain.
Egosentrisme:
Saya tidak pernah merasa menjadi pusat alam semesta, sayalah yang
terbaik di dunia . Saya pikir saya adalah tipikal orang yang tangguh.
(Kesaksian hidup ketika saya pertama kali bergabung dengan grup,
apa yang akan diajarkan oleh orang-orang biasa-biasa saja ini kepada
saya.) Chingón yang merasa dirinya punya cukup uang untuk merasa
menjadi bagian dari kelas atas, dan yang mengira dirinya berjalan di
antara awan karena saya punya mobil model terbaru. Dan bagian
terburuknya adalah saya merasa seperti seorang Galán dan seorang
penakluk…. (Egomaniak yang Sakit)
Kodependen:
Karena kodependensi, penyakitku terus berada di ambang kegilaan,
sangat menyakiti diriku sendiri, karena aku bergantung pada orang-
orang itu. Ibu saya yang pertama, istri saya yang kedua. Dan
ketergantungan pada Alkohol untuk memberi saya rasa aman, dan
menjaga harga diri saya tetap tinggi.
Ketamakan:
Karena keserakahan, saya sampai pada titik untuk tidak menolak
pekerjaan sampai saya membebani diri saya secara maksimal dan
membajak hidup saya, tidak punya waktu untuk apa pun, baik untuk
hidup, untuk program, atau untuk bersantai.
Karena keserakahan (dicampur dengan kebencian yang kuat) saya
mencuri pekerjaan. Saya percaya bahwa mereka tidak membayar
saya dengan cukup, atau saya pantas mendapatkan lebih (dicampur
dengan kebanggaan), dan itu membuat saya mencuri.
Iri:
Di kepala saya, rasa iri dan rasa mengasihani diri sendiri sangat erat
hubungannya. Iri hati membuat saya mengasihani diri sendiri ketika
saya mulai membandingkan diri saya dengan orang lain. Saya iri
dengan uang dan kemampuan orang lain dalam melakukan sesuatu.
Saya merasa iri terhadap pengetahuan, pekerjaan, hubungan kerja,
posisi kepemimpinan, yang mengingatkan saya akan
ketidakmampuan dan keterbatasan saya sebagai pribadi. Saya juga
melihat rasa iri terkait dengan harga diri saya. Aku menginginkan apa
yang dimiliki dan dijalani orang lain karena aku tidak menyukai diriku
sendiri. Lebih mudah bagi saya untuk merasa iri dan terluka, daripada
fokus pada diri sendiri dan memperbaiki diri.
Ketidaksabaran:
Karena ketidaksabaran (bercampur dengan rasa bangga), saya telah
menundukkan orang lain dengan berpikir bahwa saya tahu bagaimana
melakukan apa yang orang-orang tersebut lakukan dengan lebih baik
dan lebih cepat.
Ketidaksabaran membuat saya berfungsi secara kompulsif. Saya
melihat sesuatu, saya memikirkannya, dan saya menginginkannya di
sini, sekarang, sekarang. Saya telah belajar bahwa segala sesuatunya
mempunyai proses. Saya tidak bisa berharap untuk mencapai 100
karena percepatannya membuat saya tidak stabil, atau saya tidak
mencapai 100 dan saya merasa frustrasi. (Neurotik)
Nafsu:
Saya memahami bahwa semua laki-laki menderita cacat nafsu,
karena organ seksual kita berada di luar, dan berfungsi langsung
dengan panca indera kita (sentuhan, pendengaran, penciuman,
penglihatan dan pengecapan.) Penglihatan saya tercipta kembali.
Lihatlah seorang wanita cantik, saya membayangkan seribu hal
dengan aroma sensualnya, yang langsung dalam pikiran saya yang
sakit saya melihat bagaimana saya menyentuhnya, untuk menikmati
pesonanya.
Aku melawan nafsu dengan meminta bantuan yang diperlukan dari
orang yang mampu melakukan segalanya dan seketika itu juga
gambaran keempat istriku, ketiga putriku, dan istri kecilku muncul di
benakku. Dan segera kuluruskan pikiranku yang bengkok ini, karena
aku tidak ingin mereka melakukan hal yang sama terhadap mereka,
itu sudah cukup menjadi penghalang bagiku untuk menguasai nafsuku
dan memandang setiap wanita dengan pandangan berbeda, dengan
rasa hormat yang pantas mereka dapatkan. .
Kerakusan:
Karena kerakusan, saya mengambil makanan dari tangan seorang
teman, memakan makanan milik orang lain, dan mencuri makanan
dari tempat saya bekerja.
Kecemburuan:
Kecemburuan membuatku menjadi kasar dan mengancam orang lain,
karena takut kehilangan istriku, rasa cemburu membuatku melihat
fatamorgana, dan iri pada orang yang bersaing denganku untuk
mendapatkan perhatian pihak ketiga lainnya.
Ketidakjujuran:
Saya tidak jujur ketika saya mencuri uang dan benda. Dan dalam
beberapa kesempatan saya mencuri di tempat kerja karena saya
menganggap hal itu dibenarkan oleh kebencian saya (bahwa mereka
memperlakukan saya dengan buruk, bahwa mereka berhutang uang
kepada saya...)
Saya juga banyak berbohong. Sekarang saya tahu bahwa hanya
ketulusan dan kejujuran yang menyelamatkan saya, tetapi kadang-
kadang saya tidak menghilangkan kemunafikan sebagai metode untuk
melindungi diri saya sendiri, memikirkan satu hal dan mengatakan hal
lain, atau tidak mengatakan apa yang saya yakini agar tidak menyakiti
seseorang.
Kemalasan:
Karena kemalasan saya merasa sengsara ketika saya tidak
mengerjakan pekerjaan yang saya tugaskan sebagai guru selama
studi saya. Ketika tiba giliran saya dan pekerjaan saya tidak
terselesaikan karena malas, saya merasa sangat tidak enak.
Kemalasan membuat saya tidak konsentrasi pada pekerjaan, tidak
bekerja sebagaimana mestinya, dan itu membuat orang-orang di
tempat kerja saya marah kepada saya. Kemalasan saya berhasil
melumpuhkan saya. Saya memiliki begitu banyak pekerjaan sehingga
saya tidak tahu harus mulai dari mana, saya kewalahan dan tidak
melakukan apa pun.
Pada seorang pecandu alkohol yang sudah sembuh, hal pertama
yang muncul adalah kemalasan, karena dengan mengatasi
kecanduan alkoholnya ia merasa layak untuk menikmati istirahat yang
sebenarnya, dan menikmati hidup barunya, serta melupakan
kerusakan yang menimpa anggota keluarganya.Suasana malas untuk
bekerja.
Takut:
Karena takut anak laki-laki lain akan menganiaya saya, saya tidak
keluar dalam waktu lama.
Saya takut pada diri saya sendiri dan reaksi serta perilaku aneh saya.
Karena takut aku telah mempermalukan diriku sendiri di depan orang
lain ketika aku merasakan ancaman yang besar.
Untuk melengkapi lebih banyak lagi tentang cacat karakter, selidiki
yang berikut ini:
1- Kebanggaan.
· Vainglory: rasa puas diri yang dirasakan seseorang terhadap dirinya
sendiri karena kelebihan yang dimiliki dan dibanggakan yang
dimilikinya dibandingkan orang lain.
· Membanggakan: kurangnya orang-orang yang berusaha memuji diri
sendiri untuk secara terang-terangan menyatakan superioritas dan
perbuatan baik mereka.
· Keangkuhan: Diwujudkan dengan cara seseorang yang angkuh
memperlakukan sesamanya, berbicara kepada mereka dengan
sombong, keras kepala, dengan nada menghina.
· Ambisi: Keinginan yang berlebihan untuk meningkatkan kehormatan
dan martabat seperti jabatan atau gelar.
· Kemunafikan: simulasi kebajikan dan kejujuran.
· Anggapan: terdiri dari terlalu mempercayai diri sendiri.
· Ketidaktaatan:
2. Acidia (Kemalasan).
Dalam arti yang tepat, ini adalah “kesedihan pikiran” yang
memisahkan kita dari kewajiban spiritual dan ilahi, karena hambatan
dan kesulitan yang terdapat di dalamnya.
§ Kebencian dan keengganan terhadap kebaikan yang
menyebabkannya dihilangkan atau dilakukan dengan cacat yang
mencolok.
§ Ketidakkonsistenan dalam kebaikan, kegelisahan dan ketegaran
yang terus menerus dari karakter yang bervariasi, tanpa melakukan
apa pun.
§ Sifat pengecut dan pengecut yang membuat jiwa yang putus asa
tidak berani bekerja dan membiarkan dirinya bermalas-malasan.
§ Kemalasan, pelarian dari semua pekerjaan, cinta akan kenyamanan
dan kesenangan.
§ Rasa ingin tahu atau keinginan yang tidak teratur untuk mengetahui,
melihat, mendengar, yang merupakan aktivitas yang hampir eksklusif
dari orang malas.
3. Nafsu.
Hal ini secara langsung melibatkan penggunaan orang lain, tetangga,
sebagai sarana dan objek untuk kepuasan kenikmatan seksual.
4. Keserakahan.
Merupakan dosa berat jika orang kikir begitu mencintai kekayaan dan
melekatkan hatinya pada kekayaan sehingga ia rela menyinggung
Tuhan atau melanggar keadilan dan amal yang menjadi hak
sesamanya.
5. Kerakusan.
§ Ketika kesenangan makan semata-mata menyebabkan pencurian
atau merendahkan keluarga menjadi mengemis.
§ Ketika dia melanggar ajaran Gereja pada hari-hari puasa dan
pantang makanan tertentu.
§ Ketika muntah dilakukan secara sukarela untuk terus menikmati
makanan.
§ Ketika Anda menyimpulkan sendiri kerugian terhadap kesehatan
atau penderitaan bagi diri Anda sendiri dan orang-orang di sekitar
Anda.
6. Kemarahan.
Kemarahan adalah penggunaan kekuatan langsung atau verbal yang
melampaui batas pengembalian sah atas properti yang dilanggar.
7. Iri hati
Iri hati diartikan sebagai “Ketidaksenangan, penyesalan, kesedihan
yang terbesit dalam pikiran, atas kebaikan orang lain, asalkan baik
dianggap merugikan kepentingan atau kemuliaan kita.
CACAT KARAKTER
Saat kami mendengarkan di tribun, saling mensponsori, atau
membaca literatur AA dan kita mendengar tentang cacat karakter,
banyak dari kita mulai menganggukkan kepala tanpa mengetahui
subjeknya secara mendalam. Di bawah ini saya mencantumkan
cacat karakter dengan sedikit definisi atau penjelasannya, di akhir
daftar di mana saya menunjukkan keutamaan yang menentangnya
dan yang harus dipraktikkan jika Anda ingin mengendalikannya.
Kebanggaan : Ini adalah cacat utama. Ini diartikan sebagai cacat
yang membuat kita percaya bahwa kita berada di atas Tuhan.
Ketika kita percaya bahwa tidak ada seorang pun yang lebih tinggi
dari kita, maka tidak ada hukum atau kekuatan ilahi atau manusia
yang patut kita hormati.