Anda di halaman 1dari 11

Makalah Seminar Kerja Praktek Di PT.

TELKOM Kandatel Semarang

METODE SAMPLING DALAM PENGUKURAN VALIDITAS DATA NUMERIK


JARINGAN LOKAL AKSES TEMBAGA (JARLOKAT)
Wahyu Edy Seputra ( L2F005585 )

Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro


Jl. Prof. Sudharto S.H., Tembalang, Semarang, Indonesia

Abstrak

Telepon merupakan sarana telekomunikasi yang paling populer. Piranti ini terhubung dengan menggunakan
kabel tembaga sebagai media transmisi dari sentral ke pelanggan. Pada jaringan PSTN (Public Switch Telephone
Network), diperkenalkanlah jarlokat (jaringan lokal akses tembaga) dengan besaran Rumah Kabel (RK) di dalamnya.
RK merupakan media dalam pengukuran validitas data Jarlokat yang kemudian diangkat sebagai topik utama dari
laporan ini.

Rumah Kabel banyak dijumpai di sepanjang jalan berupa box dengan logo PT. Telkom di bagian depannya.
Ditinjau dari konfigurasinya, Rumah kabel merupakan tempat terminasi kabel primer dari sentral dan kabel sekunder
ke pelanggan. Masing-masing kabel tersebut membawa data nomor telepon pelanggan. Proses pengambilan data
tersebut mengacu pada metode sampling, yang digunakan untuk mengetahui error pada RK sehingga perlu divalidasi
atau tidak..

Proses validasi bertujuan untuk memvalidkan data dengan membenarkan error yang terdeteksi pada RK. Oleh
karena itu tingkat error/kesalahan yang terjadi dapat ditekan serendah-rendahnya guna memperoleh validitas data
yang tinggi.

Kata kunci: Jarlokat, RK, kabel primer, kabel sekunder, sampling, error dan validasi

I. PENDAHULUAN 1.2 Tujuan


Tujuan penulis melaksanakan kerja prak-tek di
1.1 Latar Belakang PT. TELKOM Kandatel Semarang yaitu:
Saat ini kemudahan dalam memperoleh
layanan jasa telekomunikasi semakin dapat dirasakan 1. Untuk melaksanakan mata kuliah kerja
oleh seluruh lapisan masyarakat. Contoh yang paling Praktek.
signifikan adalah telepon rumah. Dari sejak pertama 2. Memperoleh pengalaman kerja secara
muncul hingga sekarang, produk PT. Telkom yang satu langsung serta dapat menemukan masalah dan
ini mengalami banyak perkembangan. Hal ini terlihat me-nyelesaikan permasalahan tersebut.
dari fungsinya sejak awal digunakan untuk berkomu- 3. Untuk meningkatkan ketram-pilan dan
nikasi jarak jauh hingga sebagai gerbang teknologi wawasan baik secara teknis maupun human
terpopuler di abad 21 yaitu internet. Oleh karena itu relationship.
dibutuhkan kapasitas yang besar untuk menampung 4. Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh
permintaan akan kebutuhan layanan tersebut. dari bangku perkuliahan pada lingkungan
PT. Telkom khususnya Kandatel Sema-rang kerja dan mengetahui secara langsung tentang
menjawab tantangan tersebut dengan mengoptimalkan teknologi jaringan lokal akses tembaga pada
Rumah Kabel serta menambah kuantitas Rumah Kabel PT.TELKOM Kandatel Semarang.
yang berbasis pada teknologi jaringan lokal akses
tembaga. Salah satu cara pengoptimalan Rumah Kabel
yaitu dengan sampling dan validasi secara berkala yang
dilakukan setahun tiga kali setiap awal kuartal pertama.
1.3 Batasan Masalah terminasi terjadi dilokasi tertentu di rumah pelang-gan.
Selanjutnya dengan menggunakan IKR/G (Instalasi
Mengingat banyaknya pokok permasalah-an Kabel Rumah/Gedung), jaringan dihubungkan dengan
dalam jarlokat, maka dalam laporan kerja praktek ini pesawat telepon. Berikut konfigurasi jaringan lokal
penulis membatasi masalah pada: akses tembaga secara umum.
1. Gambaran umum Rumah Kabel dan bagian-
bagiannya.
2. Sampling dan validasi pada Rumah Kabel.

II. TEKNOLOGI JARINGAN LOKAL


AKSES TEMBAGA (JARLOKAT)

2.1 Pengertian Jarlokat

Jaringan lokal akses tembaga adalah jaringan


yang menghubungkan antara pelanggan (UNI /User
Network Interface) dan sentral (SNI / Sercice Network
Gambar 2.1 Konfigurasi jaringan kabel tembaga
Interface) yang konfigurasinya dimulai dari terminal
blok vertikal pada rangka pembagi utama (MDF /Main
Berikut adalah keterangan dari gambar 3.1 di
Distribution Frame), baik yang hanya menggunakan
atas,yaitu :
tembaga sebagai media akses maupun adanya
tambahan perangkat lain yang bertujuan untuk
1. MDF (Main Distribution Frame) adalah
menigkatkan unjuk kerjanya.
rangka pembagi utama di mana tempat
Beberapa hal yang menjadi dasar pemikiran
terminasi antara kabel telepon ke sentral dan
perlunya optimalisasi jaringan lokal akses tembaga
kabel telepon ke pelanggan.
antara lain :

1. Kebutuhan jasa telekomunikasi melebihi 2. Kabel Primer adalah kabel yang ditempatkan
kapasitas jaringan kabel lokal tembaga yang dan didistribusikan dari MDF di dalam
ada. gedung sentral kearah rumah
2. Kebutuhan layanan data kecepatan tinggi yang kabel.Penempatan kabel melalui tanam
tidak dapat dilayani menggu-nakan jaringan langsung atau duct ( pipa saluran ) dan
kabel lokal tembaga yang ada. menggunakan titik penarikan man-hole atau
3. Penggunaan teknologi serat optik sebagai handhole, serta terdapat daerah yang dicatu
solusi jaringan yang fleksibel dan modern langsung (DCL) dari sentral ke pelanggan.
memerlukan analisis yang tajam, karena
3. Rumah Kabel (Cross Connect Cabinet)
harganya yang relatif mahal disamping waktu
adalah tempat yang menghubungkan antara
penggelarannya yang lama.
distribusi kabel primer dari sentral dengan
4. Sulitnya perijinan penggalian kabel dan proses
jaringan kabel sekunder ke pelanggan.
pekerjaan galian yang mem-butuhkan waktu
yang lama. 4. DCL (Daerah Catuan Langsung) adalah
daerah layanan dimana kabel dari MDF
2.2 Konfigurasi Dasar Jaringan Kabel Telepon
langsung dicatukan ke DP tanpa melalui
Jaringan kabel yang menghubungkan sentral rumah kabel.
telepon ke pelanggan menggunakan kabel tembaga
5. Kabel Sekunder adalah kabel yang
dengan jumlah 1 pasang (pair) untuk satu
ditempatkan dan didistribusikan dari rumah
pelanggan.Kabel ditarik dari MDF yang berada di
kabel ke arah distribution point (DP).
sentral melalui konstruksi kabel primer dan diterminsai
Pendistribusiannya melalui sistem kabel udara
ke titik distribusi sekunder yaitu rumah kabel (RK),
dan sistem kabel bawah tanah. Proses
kemudian didistribusikan ke rumah pelanggan melalui
pendistribusian kabel sekunder dengan
tiang dan distribution point (DP). Dari DP ditarik ke
menggunakan tiang.
rumah pelanggan menggunakan drop wire dan proses
6. Distribution Point (DP) adalah suatu piranti 2. Kabel Primer
yang digunakan untuk meng-hubungkan kabel 3. Rumah Kabel (RK)
sekunder dengan saluran drop wire ke rumah 4. Kabel Sekunder
pelanggan, yang kemudian diteruskan ke 5. DP/Distribution Point
pesawat telepon. Peletakan DP ditempatkan di 6. Saluran Penanggal
atas tiang maupun dinding. 7. Kotak Terminal Batas (KTB)
8. Kabel Rumah
7. IKR/G (Instalasi Kabel Rumah / Gedung) 9. Daerah Catuan Langsung (DCL)
adalah tatacara pemasangan jaringan telepon 10. Pesawat Telepon
di dalam rumah atau gedung. Titik
penghubung dimulai dari kotak terminal 2.3.2 Jaringan Lokal Akses Tembaga Tidak
pembatas ( KTB ) sampai ke pesawat telepon. Murni
Kinerja jaringan lokal akses tembaga tidak
2.3 Metode Peningkatan Kemampuan Akses murni tergantung pada dua faktor utama, yaitu faktor
Jarlokat saluran dan faktor perangkat aktif yang digunakan.
Kinerja perangkat aktif dan kelengkapannya mengacu
Peningkatan kemampuan akses pada jaringan pada spesifikasi PT. TELKOM, sedangkan kinerja
lokal akses kabel tembaga dapat di-lakukan dengan dua saluran mengacu pada ketentuan yang berlaku dengan
cara,yaitu : teknologi yang digunakan.Gambar di bawah ini
1. Jarlokat Murni menun-jukkan susunan jaringan lokal akses tembaga
Merupakan jaringan lokal akses tembaga yang tidak murni.
operasionalnya tidak menggunakan tambahan
perangkat aktif.

2. Jarlokat Tidak Murni


Merupakan jaringan lokal akses tembaga yang
dalam operasionalnya menggunakan tambahan
teknologi atau perangkat lain untuk mening-
katkan performansinya.

2.3.1 Jaringan Lokal Akses Tembaga Murni Gambar 2.3 Konfigurasi jarlokat tidak murni

Jarlokat murni digunakan untuk meng-


hubungkan pelanggan telepon individual ke sentral Keterangan:
telepon dan pelanggan data individual ke sentral data
dengan kecepatan sampai dengan 19,6 kbps. 1. Sentral / MDF (Main Distribution Frame)
Performansi jarlokat murni hanya dipengaruhi 2. Kabel Primer
oleh performansi saluran / jaringan kabel lokal. 3. Rumah Kabel (RK)
Jaringan kabel lokal yang direkomendasikan untuk 4. Kabel Sekunder
perencanaan mendatang menggunakan homogenitas 5. DP/Distribution Point
diameter sebesar 0,6 mm. Berikut adalah gambar 6. Saluran Penanggal
konfigurasi dasar dari jarlokat murni. 7. Kotak Terminal Batas (KTB)
8. Kabel Rumah
9. Daerah Catuan Langsung (DCL)
10. Perangkat Tambahan pada jarlokat
11. Pesawat Telepon

Dari gambar di atas terlihat bahwa per-bedaan


jaringan lokal akses tembaga murni dan tidak murni
terletak pada perangkat tambahan yang diintregasikan
Gambar 2.2 Konfigurasi jarlokat murni dengan jaringan tersebut. Tujuan penambahan
perangkat tersebut adalah untuk meningkatkan
Keterangan: performansi pada jaringan kabel tembaga. Performansi
yang dimaksud adalah peningkatan kapasitas atau
1. Sentral / MDF (Main Distribution Frame)
kemampuan pada jaringan kabel tembaga.Di samping RK disusun atas blok-blok terminal dengan
itu jenis layanan dan kecepatannya bervariasi kapasitas 100 dan 200 SST. Masing-masing blok dalam
tergantung dari perangkat tambahan yang digunakan. RK tersebut berfungsi sebagai tempat penghubung
antara kabel primer dengan sentral dan antara kabel
Mekanisme akses dari pelanggan menuju sekunder ke pelanggan. Berikut tabel kapasitas
sentral lokal pada jarlokat tidak murni harus bersifat maksimum kabel primer dan sekunder dalam RK.
transparan terhadap layanan yang dicakup.Selain itu
kemampuan akses ( misalnya kecepatan akses dan jenis Tabel 2.1 Kapasitas RK
layanan ) ditentukan oleh jenis teknologi/perangkat
yang ditambahkan. Kapasitas Kapasitas
Adapun perangkat tambahan yang digunakan Ukuran
Maksimal Maksimal
dalam jaringan lokal akses tembaga tidak murni adalah RK
Primer Sekunder
sebagai berikut :
2400 900 1200
1. Pengganda saluran atau Pair Gain
2. X – DSL yang meliputi : 1600 600 800
a. High bit rate Digital Subscriber Line 1200 400 600
(HDSL) 800 300 400
b. ISDN Digital Subscriber Line (IDSL)
c. Asymetrical Digital Subscriber Line
(ADSL)
d. Very High bit rate Digital Subscriber Line
(VDSL)

2.4 Besaran Rumah Kabel ( RK )

Rumah kabel (RK) merupakan salah satu


bagian yang penting dalam suatu jaringan kabel telepon
antara sentral dengan pesawat pelanggan yang biasanya
dipasang di tepi jalan, trotoar dan pada tempat yang
tidak mengganggu lalu lintas dan aman. Rumah kabel
(RK) terbuat dari beton dengan tinggi beton 50 cm di
atas tanah ( tipe lama ), serta ada juga yang terbuat dari
Gambar 2.4 Fisik Rumah Kabel
besi / fiber glass. RK memiliki fungsi sebagai tempat
penyambungan antara kabel primer dengan kabel
sekunder, tempat melaksanakan pengetesan untuk
melokalisir gangguan dan sebagai tempat
melaksanakan penghubungan kawat (pen-jumper-an)
antara terminal blok di sisi primer dengan terminal blok
di sisi sekunder.

Cakupan rumah kabel (RK) ditentukan oleh


batas-batas geografi seperti sungai, jalan besar dan
lain-lain. Jika tempat tidak spesifik, maka disesuaikan
dengan batas kapasitas RK tersebut. Umumnya dalam
satu RK digunakan untuk maksimum 900 pelanggan.
Kapasitas RK tediri dari ukuran 800, 1200, 1600 dan
2400. Kapasitas RK paling kecil adalah 800 pasang,
dengan arti jumlah pasang primer dengan pasangan
sekunder yang dapat diterminasikan adalah 800 pasang,
sedangkan kapasitas terbesar 2400 pasang.Pada
umumnya, perbandingan antara kapasitas kabel primer
dan kabel sekunder adalah 2 : 3.
Gambar 2.5 Konstruksi Rumah Kabel
 Tata Cara Penamaan Rumah Kabel (RK)
Tabel 3.1 Metode Sampling (Military Standard
Dalam suatu STO (Sentral Telepon Otomat) 105-D) level inspeksi normal
terdapat bermacam – macam rumah kabel. Masing –
masing dari rumah kabel tersebut terletak pada daerah Ukuran Sample
Jumlah Data
yang berlainan, sehingga diperlukan sebuah tata cara Kode Jumlah
penamaan tiap – tiap rumah kabel. Tujuannya adalah 2 s/d 8 A 2
untuk me-mudahkan identifikasi alamat tiap – tiap
9 s/d 15 B 3
rumah kabel. Berikut urutan penamaan RK secara
lengkap sesuai abjad. 16 s/d 25 C 5
26 s/d 50 D 8
 RA, RB, RC … RZ 51 s/d 90 E 13
 RAA, RAB, RAC … RAZ 91 s/d 150 F 20
 RBA, RBB, RBC … RBZ 151 s/d 280 G 32
 RCA, RCB, RCC … RCZ 281 s/d 500 H 50
501 s/d 1.200 J 80
1.201 s/d 3.200 K 125
3.201 s/d 10.000 L 200
10.001 s/d 35.000 M 315
35.001 s/d 150.000 N 500
 RZA, RZB, RZC … RZZ 150.001 s/d 500.000 P 800
500.000 s/d ke atas Q 1.250

III. SAMPLING DAN VALIDASI RUMAH Pada tabel di atas, yang dimaksud dengan
KABEL jumlah data yaitu jumlah seluruh urat sekunder pada
RK. Selanjutnya keterangan kode menun-jukkan level
3.1 Sampling RK inspeksi yang digunakan berdasarkan jumlah
keseluruhan urat sekunder. Setelah megetahui kodenya,
Sampling merupakan pekerjaan yang maka kita dapat menentukan jumlah pengambilan
bertujuan untuk pengecekan nomor telepon pelanggan. sample pada RK.
Pada jaringan akses tembaga, kegiatan sampling biasa
dilakukan di Rumah Kabel ( RK ). Pada waktu proses
sampling berlangsung, petugas/teknisi dari pihak
Kandatel mendatangi RK untuk mengambil sampel
data dan membandingkan dengan data yang dimiliki
oleh Kandatel ( Kantor Daerah Telekomunikasi ). Dari
hasil perbandingan tersebut dapat diketahui tingkat
kesalahan (error) yang ada.

Data yang diambil dalam sampling ini bersifat


random, artinya proses pengambilan sample dilakukan
secara acak menurut metode sampling. Adapun metode Gambar 3.1 Bentuk fisik rumah kabel (RK)
sampling yang digunakan dalam pengukuran tingkat
validitas, yaitu sebagai berikut:
Berikut kondisi dalam RK yang terdiri dari
panel-panel blok primer dan sekunder beserta label dari
blok tersebut. Blok primer selalu terhubung dengan
blok primer. Hal ini berguna untuk pen-jumper-an
ketika validasi berlangsung.
Di sampnig itu, hasil sampling yang diperoleh
dapat digunakan untuk menentu-kan pengukuran
tingkat validitas RK. Pengukuran tingkat validitas RK
dipengaruhi oleh faktor kualitas awal dan tingkat
prosentase terjadinya error selama sampling. Berikut
tolak ukur yang digunakan untuk menentukan
prosentase tingkat validitas RK.

Gambar 3.2 Panel LSA

3.3 Langkah Kerja

3.3.1 Sampling

1. Menyiapkan alat – alat untuk sampling, antara


lain:

a. Print out data teknis dari kantor


b. Pesawat telepon / Test Phone
c. Handphone
Gambar 3.3 Label Kabel
d. Form sampling dan validasi
Setelah melakukan sampling, maka hasilnya
akan dicocokkan dengan data teknis yang dimiliki oleh
kantor Kandatel atau disebut dengan data kantor.
Apabila dari hasil pencocokkan ditemukan perbedaan
antara lapangan dengan data kantor, maka perlu
dilakukan proses validasi.

3.2 Validasi Rumah Kabel


Gambar 3.4 form validasi sampling
Validasi adalah proses pengecekan seluruh
nomor pelanggan, dengan cara men-cocokan kabel 2. Melihat layout yang ada pada RK. Kemudian
primer dan sekunder yang memiliki nomor sama. menentukan jumlah data yang akan diambil
Proses validasi biasa dilakukan di rumah kabel, karena sesuai metode sampling pada tabel.
perangkat merupakan tempat penyambungan antara
kabel primer dari sentral dengan kabel sekunder ke 3. Menancapkan pesawat telepon ke panel LSA
pelanggan. Kegiatan ini rutin dilakukan tiga kali
setahun setiap awal kuartal pertama pada RK yang 4. Menekan speaker phone pada pesawat untuk
berbeda. mendapatkan sinyal, lalu mema-sukkan
nomor handphone yang di-gunakan ke
Dengan melakukan validasi kita bisa pesawat telepon dan tekan dial. Hal ini
menentukan valid tidaknya data yang dimiliki oleh berfungsi untuk mendeteksi sample nomor
kandatel dengan data yang ada di lapangan. Bila pada pelanggan yang ada pada panel LSA RK.
proses validasi ditemukan adanya error (kesalahan)
dimana data di RK tidak sesuai dengan data dari 5. Mencatat nomor sampel yang muncul pada
Kandatel, maka petugas yang bersangkutan harus handphone pada kertas validasi sampling
segera mengkonfirmasi ke pihak Kandatel untuk yang telah disediakan.
meminta persetujuan pengambilan keputusan tentang
6. Menggambar layout yang terdapat di dalam
masalah yang ada.
RK dan mencatat kelengkapan yang yang
ditambahkan ke RK.
7. Membandingkan data hasil sampling Blok Sekunder Blok Primer
lapangan dengan data teknis kantor untuk
mengetahui letak perubahan yang terjadi
/error.

Bagian yang
di-sampling

Gambar 3.6 Contoh seseorang sedang memvalidasi RK

Berikut gambar peralatan yang digunakan


pada proses validasi di lapangan.
Gambar 3.5 Blok sekunder RK

3.3.2 Validasi Rumah Kabel

1. Menyiapkan alat – alat validasi sebagai


berikut:
Gambar 3.7 Test Phone
 Print out data teknis dari kantor
 Pesawat telepon / Test Phone
 Handphone
 Krone
 Tone checker
 Form sampling dan validasi

2. Menancapkan pesawat telepon ke panel LSA ( Gambar 3.8 Krone


urat kabel sekunder ) sesuai nomor urat yang
tertera pada data tersebut.

3. Menekan pengeras (speaker phone) pesawat


telepon untuk mencari sinyal, kemudian
memasukkan nomor handphone yang
digunakan.
Gambar 3.9 Tone Checker
4. Mencocokkan nomor sample yang mun-cul
pada handphone dengan data dari kantor.
3.4 Pengambilan Data
5. Memutuskan hubungan telepon dengan cara
Pengambilan data sampling dilakukan dengan
menghubung singkat urat kabel primer dengan
melihat total klem sekunder dalam suatu RK.
menggunakan krone.
Dimisalkan terdapat delapan klem yaitu S1, S2, S3, S4,
6. Mengecek sample yang error serta S6, S9, S10, S11 dengan jumlah klem S1 berjumlah
membenarkannya/memvalidkkan dengan 200, S2 berjumlah 40, S3 berjumlah 80, S4 ber-jumlah
peralatan yang tersedia. 20, S6 berjumlah 100, S9 berjumlah 60, S10 berjumlah
20, S11 berjumlah 80. Jadi jumlah total klem urat
sekunder dalam satu RK yaitu 600 urat.

Sesuai dengan metode sampling yang


diterapkan, maka jumlah tersebut ter-masuk dalam
kode J artinya, jumlah pengambilan sampel dilakukan
secara acak se-banyak 80 sampel dengan spesifikasi
masing-masing klem sebagai berikut: 3.4.2 Data Teknis Lapangan

 S1 sebanyak 26 sampel Tabel 3.3 Data teknis lapangan setelah vali-


 S2 sebanyak 5 sampel dasi
 S3 sebanyak 10 sampel
 S4 sebanyak 3 sampel Data Teknis Lapangan
 S6 sebanyak 15 sampel N Nomor
Prim Skn Ur Status
 S9 sebanyak 8 sampel o Telepon Ura
 S10 sebanyak 3 sampel er dr at
tP
 S11 sebanyak 10 sampel (P) (S) S
0248313 168
1 P45 S3 61 Isi
Setelah proses pengambilan sampel selesai, 852 4
maka kita akan membandingkan sampel tersebut 0248457
2 P52 990 S1 69 Isi
dengan data kantor (database) PT. Telkom Kandatel. 449
Apabila dite-mukan adanya error, maka RK tersebut 0248453
3 P51 557 S1 20 Isi
harus divalidasi. Berikut data hasil validasi sebelum 438
dan sesudah. 0247613 17
4 P20 300 S1 Isi
079 3
3.4.1 Data Teknis Kantor 0247600
5 P12 451 S10 12 NR
331
Tabel 3.2 Data teknis kantor sebelum validasi 0247600 Tulali
6 P12 479 S11 77
Data Teknis Kantor 326 t
N Nomor 0247604
Status 7 P20 165 S2 11 Isi
o Telepon Skn 708
Prim Ura Ura 41
dr 0248410
er (P) tP tS 8 P53 999 S9 / OA
(S) 807
02483138 54
1 P45 664 S3 61 Isi 0247610 Ngos
52 9 P20 315 S4 14
02484574 012 os
2 P52 990 S2 34 Isi 0247603
49 P24 834 S6 35
02484534 33
3 P51 557 S1 7 Isi 0247603
38 P24 932 S6 43
02476130 1 33 Hunti
4 - - S1 173 Isi 0 0247603 ng
79 P12 779 S6 48
02476003 WSUC 33
5 P12 451 S10 12 0247603
31 C P24 929 S6 59
02476003 33
6 P12 479 S11 77 Isi
26
7 - - - S2 11 KSB Keterangan status :
02484108
8 P53 999 S9 41 Isi  Isi : terdapat urat kabel pada klem primer
07
02476100 maupun sekunder.
9 P20 315 S4 14 MUX  NR : nunggak rekening telepon.
12
02476098  Tulalit : nada sambung “tu la lit”.
P24 834 S6 35 Isi  Ngosos : bunyi mendesis.
71
02476116  Hunting : perburuan (bhs. Indonesia), ada lebih
P24 932 S6 43 Isi dari satu nomor telepon.
46
10  WSUCC : kondisi urat kabel siap cabut.
02476094
P12 779 S6 48 Isi  KSB : kosong baik.
88
 MUX : Speedy.
02476091
P24 929 S6 59 Isi
75
3.5 Perhitungan Prosentase Tingkat Vali-ditas menemukan pasangan klem tersebut adalah
RK dengan menggunakan tone cheker.

Dari hasil di atas, maka tingkat validitas RK 6. Pada proses validasi, krone digunakan untuk
dapat dihitung dengan metode sampling sebagai menghubung singkat urat sekunder dibagian
berikut: primer yang membawa nomor telepon sama.

Tingkat Validitas RK (%) 7. Tingkat validitas Rumah Kabel yang


sempurna bernilai seratus persen 100 %,
dengan kata lain seluruh data yang diambil
= 100% − × 100 %
benar-benar valid dan tidak ada error yang
menyertainya.
= 100 % − × 100 %
4.2 Saran
= 100 % − 12,5 % 1. Sebaiknya proses validasi dikerjakan oleh dua
orang atau lebih. Mengingat rumah kabel
= 87,5 % tersebut memiliki dua sisi serta berisi ribuan
nomor pelanggan, yaitu depan dan belakang.
Tujuannya adalah untuk mempercepat proses
Dari perhitungan di atas, terlihat Rumah Kabel validasi.
tersebut memiliki prosentase tingkat validitas sebesar
87,5 % yang berarti masih layak beroperasi. 2. Apabila pengetesan nomor telepon klem
sekunder dengan pesawat telepon rumah tidak
terdengar nada sambung / sangat kecil, maka
IV. PENUTUP dapat digunakan tes phone yang berbentuk
seperti pegangan telepon. Tes phone tersebut
4.1 Kesimpulan
dapat digunakan untuk mendeteksi sinyal
1. Proses sampling yang dilakukan pada RK dengan amplitudo rendah.
(Rumah Kabel) merupakan proses pe-
DAFTAR PUSTAKA
ngambilan sampel nomor telepon pe-langgan
secara acak pada urat sekunder. [1] Freeman, Roger L. Telecommunication
Transmission Handbook Fourth Edition. John
2. Metode yang digunakan untuk pe-ngambilan
Wiley and sons Inc. 1998.
sampel yaitu metode sampling tunggal
(Military Standard 105-D) de-ngan level [2] Sukiswo, ST. Buku Ajar Jaringan Telekomunikasi.
inspeksi normal. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro. Semarang. 2002.
3. Proses validasi pada RK ( Rumah Kabel )
merupakan proses mencocokkan seluruh [3] ---, Konstruksi dan Instalasi Jaringan Kabel
sampel nomor telepon pelanggan yang Tembaga. Divlat PT. TELKOM INDONESIA.
terdapat dalam satu RK agar diperoleh data Bandung. 1997.
yang benar-benar valid sesuai kondisi
lapangan dan database kantor. [4] ---, Teknologi Jaringan Akses. Divlat PT.
TELKOM INDONESIA DIVRE IV.
4. Dalam RK ( Rumah Kabel ), kabel yang Semarang.
digunakan untuk pen- jumper –an klem antara
sekunder dengan primer berjumlah sebanyak 1
( satu ) pasang untuk tiap – tiap klem.

5. Jika pada proses validasi ditemukan error


berupa hilangnya salah satu pasangan klem
baik sekunder maupun primer, maka untuk
BIOGRAFI PENULIS

Wahyu Edy Seputra (L2F005585)

Lahir di Surabaya. Menyelesai-kan


pendidikan dasar dan me-nengah di
Cepu. Sekarang ter-catat sebagai
mahasiswa Tek-nik Elektro UNDIP
angkatan 2005 dengan konsentrasi
elektronika dan tele-komunikasi.
Telah melaksanakan kerja praktek
di PT. Telkom Kandatel Jl. Singo-
toro No. 20 Semarang, di bagian Maintenance Acces
Network. Hadapilah hidup ini dengan penuh perjuang-
an adalah moto hidupnya.

Mengetahui/Mengesahkan,
Dosen Pembimbing

Ajub Ajulian Zahra, S.T, M.T


NIP.132 205 684

Anda mungkin juga menyukai