Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

PENGOBATAN SECARA SHINSE


Sekalipun pelayanan kesehatan modern telah berkembang di Indonesia, jumlah masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional tetap tinggi. Menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2009, 57,7 persen penduduk Indonesia melakukan pengobatan sendiri, 31,7 persen menggunakan obat tradisional,dan 9,8 memilih cara pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional adalah cara pengobatan atau perawatan yang diselenggarakan dengan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan yang lazim dikenal, mengacu kepada pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan yang diperoleh secara turun-temurun atau berguru melalui pendidikan, baik asli maupun dari luar Indonesia. Pengobatan tradisional adalah upaya kesehatan yang diselenggarakan dengan cara tradisional untuk meningkatkan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), kuratif (penyembuhan), dan pemulihan. Pengobatan tradisional bisa dilakukan hanya dengan Berbasis keterampilan .Akhir-akhir ini semakin banyak masyarakat yang memanfaatkan pengobatan tradisional, karena popularitas pengobatan tradisional semakin meningkat. Awalnya, banyak warga memanfaatkan pengobatan tradisional dengan cara meminum jamu. Namun, akhir-akhir ini berbagai jenis pengobatan tradisional bermunculan, seperti pijat refreksi, akupuntur dan sinshe. Meskipun banyak pelaku penyedia jasa pengobatan tradisional yang tidak mendaftarkan diri ke Departemen Kesehatan guna memperoleh ijin praktek, terutama sinshe, tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk memeriksakan diri ke penyedia jasa pengobatan tradisional tersebut seperti seorang shinse, Sinshe Pengobatan yang Telah Membumi,sebagian dari kita mungkin sudah tidak asing dengan sebutan ini. Ya, sinshe merupakan ahli pengobatan yang ilmu pengobatannya berasal dari negeri tirai bambu. Bila menyebut kata sinshe, kebanyakan yang muncul dalam pikiran kita adalah seorang paman tua berjenggot panjang yang cara bicaranya pelan dan cara memeriksa pasiennya juga sangat njeli. Pasien seorang sinshe bisa diajak mengobrol dari hilir ke hulu sambil perlahan sang sinshe menceritakan cara pengobatan penyakit sang pasien.

Metode seorang sinshe tentu saja jauh berbeda dengan metode dokter. Bila berobat pada sinshe, pasien tidak perlu jalan-jalan menemui aneka spesialis untuk mendiagnosis penyakitnya, juga tidak perlu khawatir membayangkan berapa lembar uang seratus ribuan yang akan melayang hanya untuk mengambil gambar dada atau perut. Sinshe hanya perlu merasakan denyut nadi pasien saja, ia sudah bisa memastikan apa penyakit sang pasien tanpa si pasien diharuskan mengambil gambar rontgen terlebih dahulu. Pengobatan yang dilakukan seorang sinshe pun tergolong aman bagi mereka yang takut mendengar Ada pepatah mengatakan Dokter itu otaknya berbentuk kotak, sedangkan sinshe otaknya berbentuk bundar.Maksudnya, kalau kita pergi berobat ke dokter, katakanlah kita sakit pinggang, maka dokter hanya akan memeriksa dan mengobati pinggang yang sakit itu. Sedangkan kalau kita berobat ke sinshe, maka sinshe akan memeriksa dengan cermat, tidak hanya di bagian pinggang saja, ia akan memeriksa hampir seluruh bagian tubuh, denyut nadi, melihat warna lidah, mata, kulit wajah, baru ia akan menuliskan pengobatan yangsesuaibagipasiennya. KEDUDUKAN SEORANG SHINSE DI INDONESIA Menurut beberapa pihak, kedudukan sinshe sekarang sudah setara dengan dokter. Apalagi sekarang sudah ada perkumpulan sinshe se Indonesia, Ikatan Naturopatis Indonesia (INI).Biaya berobat ke seorang sinshe lumayan murah, sekitar 400% lebih murah daripada berkunjung ke dokter umum. Biaya sekali kunjungan ke sinshe Rp 11 ribu, biaya membeli obat ramuan, tidak lebih dari Rp 15 ribu/resep. Resep obat dari sinshe bisa dengan mudah dibeli di toko obat berizin yang ratarata ada di pasar tradisional. Lumayan murah, bila dibandingkan dengan biaya ke dokter umum yang sekitar Rp 40-50 ribu. Ini baru dokter umum lho, kalau seorang spesialis, biaya konsultasi saja sudah Rp 100ribu selama 15 menit. Sinshe memang tidak sekomersial dokter, malah terkadang karena simpati, sang tabib membantu biaya berobat pasiennya. Berbeda dengan dokter, kebanyakan sinshe tidak komersial. Artinya sinshe yang berdedikasi tidak menentukan tarif tertentu sebagai biaya pengobatan.Biasanya tarif sinshe bersifat sukarela. Malah tidak mustahil justru si sinshe yang akan memberikan uang kepada pasien yang tidak mampu. Setelah memeriksa si sakit, sinshe akan menulis resep. Selanjutnya pasien membeli obat di toko obat itu.Ini yang komersial.

Yang tidak komersial biasanya berpraktek di permukiman penduduk dengan bayaran ala kadarnya.Banyak orang memang lebih senang ke sinshe daripada ke dokter, karena obat yang diberikan sinshe sedikit mengandung formula kimia.Umumnya obat-obatan yang diberikan sinshe berupa ramuan yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Sebagian besar ramuan malah khusus didatangkan dari Cina oleh importir atau pengusaha obat-obat tradisional Cina. Dulu sinshe adalah alternatif kedua setelah dokter. Namun kini, apalagi pada era krismon, banyak orang merasa sinshe adalah pilihan yang paling tepat, terlebih untuk penyakit luar. Banyak contoh kasus penyakit yang sulit disembuhkan dokter, bisa ditangani oleh sinshe. Sayangnya, di tengah harkat sinshe semakin terangkat, terlebih setelah dibentuknya Ikatan Naturopatis Indonesia (INI), tak banyak generasi muda mau menekuni dunia pengobatan tradisional.Pendek kata, dokter itu ada spesialisasinya, dokter mempelajari tubuh manusia bagian per bagian, sedangkan sinshe itu generalis, mempelajari tubuh manusia secara keseluruhan, karena setiap bagian dari tubuh manusia itu berhubungan. Belum lagi, para sinshe ini menguasai ilmu psikologi mujarab, mereka bahkan tahu jawaban dari pertanyan kaisar yang lumayan susah.
SHINSE DAN DUNIA PENGOBATAN TRADISIONAL

Kedudukan dokter dan sinshe kini boleh dibilang sudah sejajar. Masingmasing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni mengobati bahkan menyembuhkan pasien.Perbedaannya, dokter memiliki pendidikan formal di bangku kuliah, tidaklah demikian dengan sinshe. Kebanyakan profesi sinshe bersifat turun-temurun. Dokter mengandalkan kemampuannya pada ilmu pengobatan modern. Sebaliknya sinshe pada tenaga dalam dan ilmu meramu/meracik obat secara tradisional.Umumnya profesi sinshe hanya disandang oleh orang-orang keturunan Cina yang sudah tergolong tua. Memang dapat dimaklumi karena orang-orang tua pandai berbahasa Mandarin. Ini karena buku-buku resep obat-obatan masih ditulis dalam bahasa Mandarin. Meskipun begitu pasien-pasiennya terdiri atas segala etnis dan kalangan. Tidak lagi terbatas pada etnis. Sinshe sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yakni sinshe penyakit luar dan sinshe penyakit dalam. Sinshe penyakit luar biasanya menangani luka patah tulang, salah urat, keseleo, dan luka dalam. Sementara sinshe penyakit dalam mengobati berbagai penyakit, baik yang masih baru maupun yang sudah kronis.Untuk mengobati pasien penderita penyakit luar, biasanya terlebih dulu sinshe mencari urat-urat yang berhubungan dengan keluhan pasien.Setelah itu dengan tenaga dalamnya sinshe akan mengurut bagian yang sakit.

Shinse penyakit dalam Mendeteksi penyakit dalam juga dilakukan dengan tenaga dalam. Mulamula sinshe akan memegang urat nadi pergelangan tangan seseorang atau istilahnya di-bong me. Dari sinilah bisa diketahui penyakit apa yang diidap orang itu berdasarkan cepat lambatnya denyut nadi si pasien.Selanjutnya, seperti halnya dokter, sinshe akan melihat lidah, mata, atau bagian lain dari tubuh pasien. Sinshe juga akan menanyai pula keluhan-keluhan si penderita.Bila sudah dianggap cukup, sinshe akan meracik dan meramu obat. Dalam proses penyembuhan penyakit luar dan penyakit dalam.biasanya shinse meracik sediri obat-obat yang akan dia gunakan.Obat-obatan tersebut diracik dengan cara-cara tradisional.

PENUTUP Kesimpulan: Mengacu pada kenyataan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa para sinshe tidak memerlukan fasilitas seperti seorang dokter medis, untuk melakukan praktek kerjanya. Namun hanya berdasarkan kepercayaan pasien terhadap mereka untuk memeriksakan dirinya.seorang shinse sendiri dapat melakukan pengobatan terhadap pasien lanyaknya seorang dokter dengan melakukan pemeriksaan fi ik s yang mengarah ke seluruh tubuh dan tidak hanya mengacu pada bagian tubuh yang bermasalah.

Anda mungkin juga menyukai