Anda di halaman 1dari 33

GEOLOGI REKAYASA

Geologi dan Konstruksi


Indriati Martha Patuti, S.T., M. Eng. Nip. 19690313 200501 2 002

Free Powerpoint Templates 13 Juni 2011

Page 1

Peran Geologi dalam Konstruksi Sipil


Pembangunan suatu bangunan teknik baik bendungan, jalan raya, landasan pesawat terbang, terowongan sampai gedung bertingkat tidak lepas dari penelitian geologi pada awalnya. Sebab semua ini menyangkut pengetahuan tentang batuan dasar, sifat dan kestabilannya, pengaruh struktur ataupun masalah yang mendasar lainnya. Terowongan Simplon di Alpina Eropa, terowongan yang menghubungkan Inggris dan Prancis dan terowonganterowongan bawah laut yang menghubungkan antar pulau di Jepang adalah contoh bangunan teknik yang dibangun dengan dasar pengetahuan geologi yang akurat serta teknologi yang canggih.

Free Powerpoint Templates

Page 2

Implementasi Geologi Teknik Bendungan/ Dam Terowongan Jembatan Fondasi


Free Powerpoint Templates Page 3

Konstruksi Bendungan
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Sebuah bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim hujan.

Bendungan(dam) dan bendung(weir) sebenarnya merupakan struktur yang berbeda. Bendung (weir) adalah struktur bendungan berkepala rendah (lowhead dam), yang berfungsi untuk menaikkan muka air, biasanya terdapat di sungai. Air sungai yang permukaannya dinaikkan akan melimpas melalui puncak / mercu bendung (overflow). Dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran air di saluran / sungai dan bisa juga sebagai penggerak pengilingan tradisional di negara-negara Eropa. Di negara dengan sungai yang cukup besar dan deras alirannya, serangkaian bendung dapat dioperasikan membentuk suatu sistem transportasi air. Di Indonesia, bendung dapat digunakan untuk irigasi bila misalnya muka air sungai lebih rendah dari muka tanah yang akan diairi. Free Powerpoint Templates Page 4

Bendung (weir)

Free Powerpoint Templates

Page 5

Bendungan (Dam) Bili-bili di Kab. Gowa - Sulsel

Free Powerpoint Templates

Page 6

Bendungan Jati Luhur, Jawa Barat

Free Powerpoint Templates

Page 7

Penyedia informasi geologi antara lain:


Stratigrafi dan sifat batuan dasar Kekuatan dan kelayakan abutment Potensi gempa Potensi patahan aktif Potensi gerakan tanah Potensi air tanah Struktur geologi lokal dan regional Sumber-sumber material urugan Rekomendasi bendungan

Free Powerpoint Templates

Page 8

Tipe Bendungan

Free Powerpoint Templates

Page 9

Informasi Geologi Bawah Permukaan pada Pondasi Free Powerpoint (Dam) Bendungan Air Templates

Page 10

Free Powerpoint Templates

Page 11

Macam-macam tipe bendungan

Free Powerpoint Templates

Page 12

Free Powerpoint Templates

Page 13

Free Powerpoint Templates

Page 14

Terowongan Kereta Api

Terowongan Ijo, di Terowongan Gunung Gajah (368 m) Kebumen terletak antara stasiun Lahat dan stasiun Panjang 580 m, dibangun Bunga mas (Sumatera) thn 1885-1886, Free Powerpoint Templates Page 15

Undersea Tunnel

Free Powerpoint Templates

Page 16

Free Powerpoint Templates

Page 17

Free Powerpoint Templates

Page 18

Free Powerpoint Templates

Page 19

Konstruksi Terowongan

Free Powerpoint Templates

Page 20

Diversion Tunnel Ponre-ponre, Kab. Bone

Free Powerpoint Templates

Page 21

Pekerjaan Terowongan

Open cut Tunnel

Free Powerpoint Templates Suasana Setelah Peledakan Tunnel

Page 22

Pekerjaan Terowongan

Pembersihan dari sisa sisa Tanah untuk persiapan pengecoran Suasana Proses Pembesian Tunnel.

Free Powerpoint Templates Grouting,

Page 23

Konstruksi Jembatan
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan gabungan dari tiga jenis jembatan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter. Jembatan ini menyediakan empat lajur dua arah selebar 3,5 meter dengan dua lajur darurat selebar 2,75 meter. Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan. Jembatan penghubung atau Approach bridge menghubungkan jembatan utama dengan jalan layang. Jembatan terdiri dari dua bagian dengan panjang masing-masing 672 meter. Jembatan ini menggunakan konstruksi penyangga beton kotak sepanjang 80 meter tiap bentang dengan 7 bentang tiap sisi yang ditopang pondasi penopang berdiameter 180 cm. Jembatan utama atau Main bridge terdiri dari tiga bagian yaitu dua bentang samping sepanjang 192 meter dan satu bentang utama sepanjang. 434 meter. Jembatan utama menggunakan konstruksi cable stayed yang ditopang oleh menara kembar setinggi 140 meter. Lantai jembatan menggunakan konstruksi komposit setebal 2,4 meter

Free Powerpoint Templates

Page 24

Jembatan Selat Sunda (jembatan rawan bencana geologi)

Free Powerpoint Templates

Page 25

Jembatan Selat Sunda


Panjang 31 Km, menopang jalan raya 6 ruas selebar 60 meter. Tinggi jembatan 75 meter dari muka laut, dengan tinggi pancang 300-400 meter.

Free Powerpoint Templates

Page 26

Jembatan Selat Sunda (Jembatan di zona bahaya ???)


Pertama : Zona Subduksi

Ada zona tumbukan dua lempeng raksasa, yaitu lempeng Indo-Australia yang merangsek lempeng Eurasia di sepanjang sisi barat Pulau Sumatera dan sisi selatan Pulau Jawa. Pergerakan ini bisa menyebabkan terlepasnya energi yang sangat dahsyat, yang dirasakan oleh manusia sebagai gempa. Di Indonesia lebih dari 95% gempa disebabkan gerakan tektonik. Gempa-gempa tektonik dapat menimbulkan dampak kerusakan yang jauh lebih luas dari gempa-gempa vulkanik. Fenomena Gempa 9,4 Skala Richter dan Tsunami Aceh tahun 2006 dan gempa yang memorakporandakan Yogyakarta tahun 2006 adalah contoh yang lain.
Cukupkah pendekatan keamanan konstruksi Jembatan yang hanya dipersiapkan untuk menghadapi Gempa 9,0 Skala Richter?? Kedua : Sesar Aktif Selat Sunda

Free Powerpoint Templates

Page 27

Jembatan Selat Sunda (Jembatan di zona bahaya ???)


Ketiga : Gunung Berapi Krakatau Gunung yang menjulang di tengah laut ini, adalah salah satu dan satu-satunya gunung api dengan perilaku vulkanis yang spesifik, dan tidak ditemukan pada gunung api manapun di dunia. Gunung Krakatau mampu menghancurkan dirinya sendiri ketika sedang murka. Erupsinya seringkali baru berakhir ketika tubuhnya sendiri sudah lenyap. Gunung ini juga kemudian mampu membangun dirinya sendiri menjadi gunung baru, yaitu gunung yang dinamakan Gunung Anak Krakatau. Ancaman yang ditimbulkan gunung api ini, seperti yang terjadi pada tahun 1883 yang lalu, selain kekuatan gempa besar dan beruntun, juga semburan erupsi dan awan panas yang meghancurkan, ditambah dengan kemampuannya menciptakan tsunami setinggi 30 meter yang mampu menyapu daratan hingga pantai timur Afrika dan menenggelamkan sejumlah pulau kecil di Selat Sunda dan Samudera Indonesia, melengkapi kekuatan daya membinasakannya yang luar biasa. Jembatan Selat Sunda berjarak 50 km dari Gunung Anak Krakatau ini, siapkah Jembatan Selat Sunda kita ini menghadapinya ?

Free Powerpoint Templates

Page 28

Jembatan Selat Sunda (Jembatan di zona bahaya ???)


Keempat : Angin Gugusan kepulauan Indonesia persis di garis Khatulistiwa, merupakan salah satu kontrol pembentukan fenomena cuaca global. Dengan semakin meningkatnya pemanasan global karena menipisnya ozon di atmosfir, satu-satunya perisai sakti yang diberikan Sang Pencipta untuk melindungi bumi dan isinya. Peristiwa ini menyebabkan kesetimbangan iklim mulai terganggu. Munculnya cuaca ekstrim di tahun 2009-2010 yang baru lalu, sangat berhubungan dengan hal ini. Adanya peningkatan frekuensi terjadinya angin puting beliung di berbagai wilayah Indonesia akhir-akhir ini, dan tingginya gelombang ombak lautan, berkait erat dengan kekacauan iklim ini, yang tentunya tidak akan segera berakhir. Dalam kondisi cuaca normal saja, Selat sunda sudah terkenal kekuatan anginnya, apalagi jika cuaca ekstrim berperan serta dalam membentuk ombak yang tinggi dan angin puting beliung, yang tentunya senantiasa mengancam Jembatan Selat Sunda, yang berada persis di hadapan hamparan Samudera Indonesia. Jembatan Selat Sunda dirancang untuk tegar menghadapi terpaan angin berkecepatan 24 km/jam atau 13,3 knot, yakinkah Jembatan Selat Sunda mampu menghadapinya?

Free Powerpoint Templates

Page 29

Jembatan Selat Sunda (Jembatan di zona bahaya ???)


Kelima : Arus Laut Bawah Permukaan Selat Sunda sebagai tempat pertemuan antara laut terbuka (Samudera Hindia) dengan laut tertutup (Laut Jawa) memiliki arus bawah laut yang kuat, mencapai rata-rata 6 meter/detik. Tergantung morfologi dasar lautnya, kecepatan arus ini berubah-ubah seiring dengan sifat air yang akan 'mengalir' ke arah yang lebih rendah. Kondisi arus ini akan menyulitkan di dalam pelaksanaan konstruksi jembatan. Keenam : Potensi Tsunami. Free Powerpoint Templates

Page 30

Pondasi

Free Powerpoint Templates

Page 31

Penyelidikan Geoteknik

Free Powerpoint Templates

Page 32

Sekian

TERIMA KASIH
Free Powerpoint Templates Page 33

Anda mungkin juga menyukai