BAB 1 PENDAHULUAN

Akhir-akhir ini pentingnya aktivitas pendidikan jasmani dan olahraga untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani. Kehidupan manusia yang dikelilingi oleh teknologi berupa perangkat yang didesain dan diciptakan agar kegiatannya serba mudah dan praktis yang menyebabkan aktivitas kidup jadi lebih mudah dan sederhana sehingga terabaikan upaya penting yang sangat diperlukan untuk mencapai hidup sehat. Gaya hidup seperti ini sering ditemukan di daerah perkotaan, berolahraga dalam makana luas berubah dari alasan moral ke alasan yang lebih epidemiologis, tuntutan baru ini diakibatkan oleh dampak negatif akibat kurangnya gerak yang disebut hipokinesia yang akan menyebabkan timbulnya penyakit degeneratif, antara lain: penyakit jantung koroner, stroke, tekanan darah tinggi, kencing manis dll. Menurut Ching. Mingkai (2008) Indonesia berada dalam urutan 10 besar yang mengalami prevalensi tertinggi penyakit yang diakibatkan kurang gerak. Dari perspektif filosofi pentingnya gerak dalam kehidupan manusia merupakan kebutuhan dasar seperti halnya minum dan makan yang harus dipenuhi setiap hari. Apalah arti sehat kalau orang itu hanya sehat sewaktu beristirahat atau hanya sehat sewaktu tidur, Santosa Giriwijoyo (1991). Berkaitan dengan hal tersebut. Maka setiap manusia membutuhkan sehat dinamis, artinya fungsi organ tubuh berjalan dengan normal tatkala seseorang melakukan aktifitas jasmani ataupun olahraga. Seseorang yang memiliki sehat dinamis tentu akan membantu pelaksanaan tugas sehari-harinya dengan cerdas tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Krisis global dalam pengertian yang dikemukakan oleh Rusli Lutan (2001). Yaitu: suatu kondisi yang menunjukan kesenjangan antara asppirasi dan tujuan yang diharapkan dengan realitas y dialami ang oleh sekelompok masyarakat. Rusli Lutan (2001) mengemukakan bahwa krisis global yang menimpa dunia pendidikan jasmani adalah ketidakseimbangan alokasi waktu dalam kurikulum dan ditempatkanannya pendidikan jasmani pada posisi marjinal sehingga e ksistensi pendidikan jasmani dan olahraga benar-benar terancam. Untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani diperlukan sebuah kurikulum yang baik, ditinjau dari aspek perencanaan dan penerapan merupakan sebuah program jangka panjang. Melalui program ini diharapkan tujuan pendidikan yang telah digariskan dapat tercapai secara maksimal, namun kenyataanya untuk mencapai tujuan tersebut banyak kendala yang dihadapi. Antara lain jumlah dan heterogenitas siswa dalam setiap kelas, baik kemampuan dan keterampilannya kesenangannya motivasinya minatnya kebutuhannya maupun jenis kelaminnya Pendidikan jasmani disekolah akan berhasil apabila dilaksanakan oleh guru pendidikan jasmani dan olahraga yang bermutu dan profesional. Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai se rta ditunjang oleh sumber belajar yang cukup turut memberikan kontribusi terhadap percepatan pencapaian tujuan tersebut. Rendahnya kualitas pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena guru pengajar pendidikan jasmani dan olahraga tidak profesional dan pemerintah relatif kurang memberikan perhatian untuk meningkatkan profesionalisme guru pendidikan jasmani dan olahraga.