PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010/2011
Penampilan Kelompok 2 Cucu Suryati 0700376 Bambang P. 0906366 Amarullah Fane 0703987
Tambahan oleh Heni 0900034 Guru penjas tidak membeda-bedakan aktivitas antara anak yang cacat dengan yang normal karena apabila hal itu terjadi maka akan menimbulkan diskriminasi, tetapi dengan mengubah metode yang seuai dengan anak tersebut. (Heni) Pertanyaan 4 oleh Peggy 0901180 Apakah dampaknya bagi anak cacat apabila tidak diikutsertakan dalam pembelajaran penjas? Jawaban pertanyaan 4 oleh Amarullah Maka anak akan mengalami minder sehingga anak tersebut akan mengalami kurang gerak dan akan besar kemungkinan akan mudah mendapatkan penyakin degeneratif seperti jantung. Pertanyaan 5 oleh Yessy 0900035 Apakah penjas adaftif hanya bisa dilakukan disekolah? Bagaimana bila penjas adaftif dilaksanakan di lingkungan masyarakat dan bagaimana cara penyampaiannya? Jawaban pertanyyan 5 oleh Cucu Guru memang tidak melakukan penyuluhan-penyuluhan langsung kepada masyarakat tetapi guru bisa melakukan peendekatan secara personal kepada orang tua. (Cucu) Tambahan oleh Amarullah Bisa dengan langsung melakukan penyuluha kepada masyarakat tentang pengertian anak cacat, dampak, dan menampung masukan dari masyarakat. (Amarullah) Tambahan oleh (Rizki 0704388) Ada guru dari SLB yang secara langsung turun ke masyarakat untuk menjaring anak -anak yang mengalami keterbelakangan mental atau ABK, tetapi kada-kadang penolakan sering terjadi di pihak orang tua yang tidak mau anaknya masu ke SLB dikerenakan berbagai alasan.