Anda di halaman 1dari 4

MODERATOR

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas perkuliahan Mata Kuliah Penjas Adaptif

Di Susun Oleh :

ADE ISA ANSHORI MUHAMMAD REZA F. YANUAR FERDIAN S.

( 0906060 ) ( 0906232 ) ( 0906367 )

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHARAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2011

Kelompok 1
y y y

Febriana Pratiwi Heni Sri Novia Khoerunisa

( 0906172 ) ( 0900034 ) ( 0900033 )

Judul Makalah: Sejarah, pengertian dan fungsi pendidikan jasmani adaptif Penyaji: BAB I Pendahuluan Latar belakang > dibahas oleh Febriana Rumusan masalah > dibahas oleh Novia Tujuan > dibahas oleh Heni

BAB II Kajian Materi Pandangan tradisional masyarakat terhadap kecacatan > dibahas oleh Heni Pandangan sosial masyarakat terhadap kecacatan > dibahas oleh Heni

BAB III Pembahasan Sejarah dan sikap masyarakat pada masa peradaban kuno terhadap kecacatan > dibahas oleh Novia Sejarah dan sikap masyarakat pada masa peradaban pertengahan terhadap kecacatan > dibahas oleh Febriana

Orang yang bertanya: 1. Prima Hartyo ( 0900107 ) Bagaimana menurut anda menghadapi kecacatan tersebut apakah harus dimusnahkan atau bagaimana? 2. Jemy imam ( 0900030 ) Bagaimana menurut kelompok anda pandangan masyarakat sejak zaman dahulu sampai sekarang terhadap orang yang terlahir cacat? 3. Triani fitriatin ( 0901214 ) Bagaimana peran pemerintah menghadapi kecacatan dibandingkan pada zaman dahulu? 4. Gilang arismoyo ( 0900104 ) Kapan sikap kecacatan berubah dan apa penyebabnya? 5. Dadan fajrin ( 0906228 ) Pada zaman romawi ada undang-undang yang memusnahkan bayi yang terlahir cacat, apakah zaman sekarang ada undang-undang untuk melindungi bayi yang terlahir cacat?

Orang yang menjawab: 1. Pertanyaan Prima dijawab oleh Heni. Semua orang berhak untuk hidup begitu juga penyandang cacat. Kita juga harus memberi mereka support dan perhatian lebih karena semua penyandang cacat memiliki potensi sehingga tidak perlu di musnahkan atau dibuang, apalagi sekarang sudah banyak sekolah-sekolah untuk penyandang cacat. 2. Pertanyaan Jemy dijawab oleh Novia. Pada zaman dahulu orang masih mempercayai tahayul dan belum mengerti ilmu pengetahuan, pada masa berikutnya setelah dunia kedokteran olahraga mampu melakukan beberapa terobosan penting dalam mengatasi masalah mempercayai tahayul. Kepercayaan itu lambat laun diganti dengan kepercayaan yang berlandaskan pada penalaran tentang hubungan sebab akibat yang disebut penalaran ilmiah. 3. Pertanyaan Triani dijawab oleh Febriana Pada perang dunia II banyak anggota militer yang mengalami cacat fisik dan mental, berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkan penderitaan mereka sehingga menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat dan produktif kembali. Bidang kedokteran sangat berperan dalam mengobati secara fisik oleh karena itu banyak rumah sakit dijadikan tempat penelitian untuk menemukan cara-cara baru dalam menangani orang cacat misalnya terapi fisik, korektif, rehabilitasi, dan terapi kesejahteraan misalnya rekreasi. 4. Pertanyaan Gilang dijawab oleh Febriana Sekitar tahun 1500-1900 merupakan titik balik perubahan yaitu terjadi perubahan sikap masyarakat ke arah yang positif terhadap orang cacat termasuk dalam hal pengobatan. Pada periode ini masyarakat telah menjungjung tinggi hak-hak setiap individu dan dapat menerima penjelasan yang sifatnya ilmiah mengenai sebab musibah kecacatan yang dialami oleh manusia, oleh kareana itu masyarakat membangun gedung yang khusus digunakan untuk perawatan orang-orang yang menderita kecacatan. 5. Pertanyaan Dadan dijawab oleh Novia. Pada awal tahun 1900 merupakan periode yang sangat penting bagi penanganan orang cacat, pada masa itu dikeluarkan undang-undang federal di Amerika Serikat yang menjamin hak orang-orang cacat, serta swadaya masyarakat untuk menjungjung tinggi hak sipil dari orang-orang cacat. Setelah keluar undangundang tersebut selanjutnya terjadi peningkatan yang terjadi dalam hal pengobatan, perawatan dan pelayanan pendidikan terhadap semua orang cacat.

Orang yang menambahkan: 1. Galuh Ayu adinda ( 0900982 ) 2. Muhammad Yagi F. ( 0705209 ) Kesimpulan Keberadaan penyandang cacat telah ada sejak dahulu kala hingga saat ini.Sejak kebudayaan manusia masih primitif sampai kebudayaan yang modern tak pernah masyarakat di dunia ini bebas dari keberadaan penyandang cacat.Model tradisional merupakan konstruk yang dibuat oleh agama dan budaya ditiap masyarakat, yang memandang kecacatan sebagai sebuah hukuman, penyandang cacat dianggap sebagai orang yang telah berbuat dosa besar, dan akibat kemarahan para leluhur. Model sosial, disusun berdasarkan pemahaman bahwa penyatuan diri penyandang cacat diartikan sebagai proses merobohkan rintangan rintangan dan menjinakkan ranjau-ranjau sosial. Model ini menekankan aspek perubahan sikap masyarakat terhadap penyandang cacat yangmenghambat kemandirian dan pengembangan dirinya. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat digambarkan bahwa sikap, masyarakatterhadap penderita cacat dari dahulu sampai sekarang tidak pernah sepenuhnya positif, dan mereka selalu diperlakukan denga tidak manusiawi dan malah pada masa peradaban belum berkembang, mereka dibunuh dengan cara cara yang sangat kejam. Lengkaplah penderitaan yang harus mereka alami seperti kata pepatah Sudah Jatuh Ditimpa Tangga Pula, artinya mereka dilahirkan tidak sempurna, kemudian dihina, disiksa, dan bahkan dibunuh dengan cara yang sangat sadis.

Saran Masyarakat sebaiknya dapat memberikan perhatian kepada peyandang cacat, dan tidak menjadikan seorang penyandang cacat sebagai beban masalah atau bahkan menganggap mereka sebagai sampah masyarakat. Penyandang cacat berhak memiliki kesempatan untuk hidup, layaknya manusia normal lainnya, maka perhatian serta pengarahan atau pembinaan yang sesuai dengan kemampuannya dapat membantu mereka dalam menggapai kehidupan yang lebik mandiri.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kelompok 10
    Kelompok 10
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 10
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 18
    Kelompok 18
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 18
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 13
    Kelompok 13
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 13
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 16
    Kelompok 16
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 16
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 19
    Kelompok 19
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 19
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 20
    Kelompok 20
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 20
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 17
    Kelompok 17
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 17
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 14
    Kelompok 14
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 14
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 12
    Kelompok 12
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 12
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 7
    Kelompok 7
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 7
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • KELOMPOK15
    KELOMPOK15
    Dokumen1 halaman
    KELOMPOK15
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 11
    Kelompok 11
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 11
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 11
    Kelompok 11
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 11
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 6
    Kelompok 6
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 6
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 5
    Kelompok 5
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 5
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 8
    Kelompok 8
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 8
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 9
    Kelompok 9
    Dokumen2 halaman
    Kelompok 9
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 4
    Kelompok 4
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 4
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 Pendahuluan
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 20
    Kelompok 20
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 20
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 8
    Kelompok 8
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 8
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 13
    Kelompok 13
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 13
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 2
    Kelompok 2
    Dokumen3 halaman
    Kelompok 2
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kelompok Penjas Adaptif
    Makalah Kelompok Penjas Adaptif
    Dokumen10 halaman
    Makalah Kelompok Penjas Adaptif
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Makalah Adaptif
    Makalah Adaptif
    Dokumen10 halaman
    Makalah Adaptif
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    100% (2)
  • Makalah Ipong 19
    Makalah Ipong 19
    Dokumen10 halaman
    Makalah Ipong 19
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat
  • Bab 6
    Bab 6
    Dokumen10 halaman
    Bab 6
    Ummahatul Illiyyin Alfath Ermadinoto
    Belum ada peringkat