Lec3 - Klasifikasi Minyak Bumi
Lec3 - Klasifikasi Minyak Bumi
Karena setiap lapangan minyak menghasilkan minyak mentah yang berbeda, maka perlu adanya suatu klasifikasi untuk menentukan golongan-golongan minyak mentah sehingga dapat diperoleh satu gambaran mengenai produk-prodk yang sekiranya dapat dihasilkan dari setiap golongan minyak mentah
Berdasarkan Grafitas API (Berat Jenis) (B Jenis) Merupakan klasifikasi yang paling sederhana Jika gravitas API minyak mentah tinggi atau berat jenis mentah rendah, maka ada kecenderungan bahwa minyak mentah tersebut mengandung fraksi ringan dalam jumlah yang sangat besar Minyak mentah dengan gravitas 35o API biasanya lebih berharga daripada minyak mentah dengan gravitas 30oAPI.
Berdasarkan gravitas API atau berat jenis, minyak mentah dibagi ke dalam lima jenis meinyak mentah yaitu: 1) Minyak mentah ringan 2) Minyak mentah ringan sedang 3) Minyak mentah berat sedang 4) Minyak mentah berat 5) Minyak mentah sangat berat
Sehingga berdasarkan kandungan malam parafin dan aspal minyak mentah dapat dibagi ke dalam tiga golongan, yaitu: 1) Minyak mentah dasar parafin 2) Minyak mentah dasar aspal (naften) 3) Minyak mentah dasar campuran atau tengahan Sebagian besar minyak mentah, sekitar 90% termasuk dalam golongan minyak mentah dasar campuran, sedang 10% lainnya termasuk dalam golongan minyak mentah dasar parafin dan aspal.
Dengan semakin banyak ditemukannya lapangan minyak baru, ternyata ada beberapa minyak bumi yang kaya akan senyawa aromat, sehingga timbul golongan dasar minyak mentah yang baru yaitu golongan dasar aromat Minyak mentah juga diberi nama lapangan atau daerah dimana minyak mentah itu ditemukan, misalnya minyak mentah Minas, minyak mentah Duri, minyak mentah Ranau, minyak mentah Lirik, minyak mentah Sumatera Selatan, minyak mentah Kawengan, minyak mentah Ledok, minyak mentah Tanjung dan lainnya.
Kesulitan dalam klasifikasi ini adalah bahwa fraksi yang mendidih di atas 200oC, molekul-molukulnya jarang terdapat dalam keadaan murni tetapi dalam gabungan.
Meskipun secara teoritis ada sembilan golongan dasar minyak mentah, tetapi dalam praktek hanya ada tujuh golongan dasar minya mentah saja yang dikenal Dua golongan dasar minyak mentah yang belum pernah dijumpai sampai sekarang adalah 3 dan 7
Menurut Distribusi Atom Karbon Diajaukan oleh Van Nes dan Van Westen yang didasarkan atas distribusi karbon parafinik, naftenik, dan aromatik dalam minyak mentah Digunakan diagram segitiga dengan ketiga titik sudutnya masing-masing menunjukkan seratus persen karbon parafin CP, seratus persen karbon aromat CA, seratus persen karbon naftenik CN.
% CA
Distribusi karbon beberapa minyak (van Nes dan Van Westen, 1951)
TB K S
3
TB semula didefinisikan sebagai titik didih rerata molal, kemudian berubah menjadi titik didik rerata kubik, dan akhirnya menjadi titik didih rerata tengahan dalam oR, dan S adalah berat jenis pada 60oF/60oF. Klasifikasi ini juga berlaku untuk fraksi minyak bumi lurus (straight run fractions). Adapun golongannnya: 1) Minyak mentah dasar parafin : K > 12,1 2) Minyak mentah dasar tengahan : K = 11,5 12,1 3) Minyak mentah dasar naften : K = 10,5 11,45 4) Minyak mentah dasar aromat: K <10,5
Berdasarkan garis dijabarkan persamaan empiris: I.K. = 473,7 S 456,8 + 48,640/K I.K. : indeks korelasi, S gravitas jenispada 60oF/60oF dan K adalah titik didih rerata dalam K. I.K. : 0-15 HC parafin dominan I.K. : 15-50 HC naften atau campuran HC parafin dominan I.K. > 50 HC aromat dominan
Klasifikasi Lainnya
Klasifikasi berdarsarkan kandugan belerang Digolongkan menjadi: 1) Minyak mentah dengankandngan rendah (< 0,1%) 2) Minyak mentah dengan kandngan sedang (0,1-1%) 3) Minyak mentah dengan kandngan tinggi (> 1%) Selain itu dapat digoongakn dalam minyak mentah masam (sour crude) dan minyak mentah manis (sweet crude) tidak didasarkan kandungan belerang, tetapi kandungan hidrogen sulfid. Batas kandngan hidrogen sulfid adalah 0,05ft3/100 galon minyak mentah
Terima kasih