Anda di halaman 1dari 5

ArWANA

SI IKAN NAGA PEMBAWA HOKI


A. SEKILAS TENTANG ARWANA Arwana (Sclerophages formous) memiliki banyak nama panggilan seperti ikan naga (dragon fish), ikan paying,siluk,silok,kalikasi,dan khayangan. Ikan Arwana termasuk kelompok ikan purba. Hal ini terlihat dari ukuran telurnya yang sebesar telor burung puyuh, jauh lebih besar dibandingkan dengan ukuran telur ikan pada umumnya. Daya tarik arwana sebagai ikan hias terletak pada sosok tubuh dan warnanya yang terkesan gagah. Tubuh arwana yang kekar dengan balutan sisik mengkilap tampak indah saat melenggak-lenggok di dalam aquarium. Sebagian orang juga mempercai bahwa arwana merupakan ikan yang membawa keberuntungan . B JENIS- JENIS ARWANA a. SCLEROPHAGES FORMOUS Spesies ini termasuk yang strainnya banyak dipelihara hobi diantara yang popular dipelihara : 1. Arwana Super Red Sisiknya berwarna merah menyala dan memancarkan warna kuning dibeberapa bagian tubuhnya. Batas sisik yang jelas (ring) terdapat dibagian kepala dan punggung. Bagian tepi sirip berwarna kemerahan . Lingkaran sisik berwarna kekuningan hingga merah terang. Bibir berwarna merah. banyak terdapat di Pulau Kalimantan,hidup di sungai atau danau yang tenang dan tidak berbatu. 2. Arwana Golden Red Berwarna kuning keemasan,terutama pada sisik kepalanya. Batas antara sisik punggung dan kepala berwarna kehitaman. Bagian ekor dan sirip belakang berwarna kemerahan, bibirnya tidak merah seperti super red.Arwana jenis ini berasal dari perairan Riau,Jambi,dan Medan. 3. Arwana Malayan Bonytongue Berasal dari peraian Malaysia. Seluruh sisik punggungnya dipenuhi ring berwarna emas. Sering disebut Pahang Gold, Bukit Merah Blue, Taiping Golden,atau Malaysian Gold. Jenisnya ada dua yakni yang berwarna dasar kuning dengan ring ungu dan yang berwarna dasar ungu dengan ring kuning. 4. Arwana Hijau Berasal dari Amerika Selatan dan sudah menyebar ke beberapa perairan di Thailand, Malaysia,serta Indonasia. Saat masih kecil warna hijaunya masih sedikit dan tertutup oleh warna kemerahan. Warna hijaunya akan semakin terlihat seiring dengan bertambahnya umur.

b. Sclerophages Jardini Sering disebut Arwana Irian karena banyak terdapat di perairan Papua. Juga ditemui di utara sungai Queensland dan selatan sungai Jardine Australia. Memiliki ciri bintik merah yang menghiasi seluruh tubuhnya dan yang paling menonjol terletak di bagian ekor dan siripnya berwarna dasar cokelat kehijauan. Warna keperakan tampak di bagian perut dan warna kemerahan menghiasi tubuh bagian belakang. c. Osteoglossum Bicirrhosum Sering disebut Arwana Silver atau Naga Perak karena sisiknya berwarna keperakan. Sering juga disebut Arwana Brasil karena banyak dijumpai di perairan sungai Amazon Amerika Selatan. Ciri khasnya memancarkan warna perak yang indah saat tubuhnya terkena cahaya matahari atau lampu. d. Osteoglossum ferreirai Hidup di sungai-sungai di Negara Brasil. Sering disebut dengan Black Brasil atau Black Arwana (Arwana Hitam). Tetapi warnanya tidak selalu hitam. Seiring bertambahnya umur,warna hitam akan memudar dan berubah menjadi perak kekuningan.Bentuk Arwana Osteoglossum ferreirai mirip dengan Arwana Silver. e. Arapaima Gigas Di Brasil disebut dengan Pirarucu merupakan jenis arwana terbesar. Ukuran tubuhnya mencapai panjang 4,47 meter. Karena itulah ikan ini sering disebut Arwana Raksasa. Saat kecil tubuhnya berwarna kuning kehitaman dan berubah menjadi putih keperakan setelah makin dewasa. Memiliki kemampuan bertahan hidup di perairan yang berkadar oksigen rendah karena memiliki gelembung udara yang berfungsi untuk membantu proses pernafasan. f. Hetoritis niloticus Sering disebut Arwana Nil, karena banyak dijumpai di perairan sungai Nil. Bentuk tubuh menyerupai arwana Arapaima gigas, tetapi lebih pipih. Dewasanya berwarna cokelat susu, sedang yang belum dewasa berwarna kuning kemerahan dengan kombinasi kehitaman. Berbeda dengan jenis arwana lainnya yang mengerami telurnya didalam mulut, panjang tubuhnya bisa mencapai 90 cm, meletakkan telurnya di sarang berbusa yang dibuatnya sendiri. g. Sclerophages leicchardi Berasal dari Australia, berwarna perak kehijauan dengan hiasan batik jingga pada tubuhnya, Selain tahan terhadap suhu panas juga dapat hidup di air dengan pH agak asam hingga sedang. PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ARWANA a. Persiapan Akuarium Akuarium yang digunakan memelihara arwana harus disesuaikan dengan ukuran tubuhnya agar dapat leluasa bergerak, sebaiknya akuarium yang digunakan minimal berukuran 3 x panjang tubuh dan lebar 1,5 x lebar tubuh. Akuarium sebaiknya diletakkan di tempat yang tenang dan tidak banyak gangguan agar arwana tidak mudah stres. Beberapa peralatan yang harus tersedia dalam akuarium antara lain :
1. Aerator untuk maningkatkan kadar oksigen dalam air, juga berfungsi untuk mengurai zat yang tidak diperlukan ke udara dan menarik

2. 3. 4. 5. 6.

oksigen ke dalam air Power Head, untuk memompa air dan kotoran menuju filter, pembuat arus ringan didalam akuarium yang berguna untuk merangsang pertumbuhan ikan. Filter, untuk menyaring kotoran-kotoran yang ada didalam akuarium. Alat ini sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan air akuarium. Heater, untuk meningkatkan suhu didalam akuarium ketika suhu disekitar lingkungan akuairum berubah dratis. Perubahan suhu yang drastis dapat membuat ikan stres sehingga mudah terserang penyakit. Termometer, untuk mengetahui perubahan suhu air akuarium. Lampu, untuk menerangi dan mempercantik tampilan arwana. Agar tidak terlalu panas, lampu yang digunakan sebaiknya berdaya 20 watt untuk setiap luasan 80 x 40 cm.

b. Kualitas Air Air yang digunakan air sumur atau air PAM, bebas dari zat-zat beracun, terutama klorin. Air diendapkan selama satu malam untuk menghilangkan kadar klorin. Suhu dan pH air juga harus selalu dikontrol karena perubahan suhu dan pH air yang terlalu sering dapat membuat ikan stres dan mudah sakit. Suhu air yang ideal 27 o30oC, sedangkan pH air yang ideal 6,5-9. Jika termometer menunjukkan penurunan suhu air segera nyalakan heater untuk menormalkan kembali. Air diganti setiap 2 hari sekali dengan cara menyifon (menyedot air sekaligus membuang sisa pakan dan kotoran yang ada di dasar akuarium) hingga volume air berkurang sekitar 10%. Kemudian air akuarium harus ditambah kembali sebanyak jumlah air yang dibuang. c. Pemberian Pakan

Sebaiknya diberikan pakan hidup karena Arwana senang memburu mangsanya sebelum memakannya. Beberapa pakan hidup yang diberikan diantaranya adalah kelabang, udang, kecoa, katak, lipan, anak kadal, ulat jerman, laron, belalang dan jengkrik. Pakan ini sebaiknya diberikan secara bergantian agar arwana terbiasa dengan pakan yang bervariasi. Idealnya pemberian pakan dilakukan 3 x sehari. Jumlah pakan disesuaikan dengan daya makan arwana.Hentikan pemberian makan jika arwana sudah terlihat tidak bernafsu mengejar pakan yang diberikan. D. PENGENDALIAN PENYAKIT Secara alami arwana sudah memiliki 3 sistem pertahanan tubuh untuk mencegah terserang penyakit. Pertahanan pertama berupa gabungan kulit sisik dan lendir yang berfungsi mencegah masuknya bahanm yang bersifat toksin (racun). Pertahanan kedua adalah sistem sel darah putih dan organ tubuh lain seperti hati yang mampu menetralisir bahan-bahan yang bersifat toksin (racun). Pertahanan ketiga adalah vaksinasi un tuk membentuk sistem kekebalan tubuh, sehingga dapat menghambat masuknya penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan protozoa. Jenis-jenis panyakit yang menyerang arwana antara lain : a. Penyakit Nonparasit gejalanya antara lain : Perkembangan lambat, Nafsu makan kurang, Tampak ketakutan dan stres, Tutup insang membuka atau melengkung serta memiliki bentuk badan yang tidak sempurna. Penyakit nonparasiter tidak disebabkan oleh jasad yang bersifat parasit,tetapi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : 1. Faktor fisik dan kelainan tubuh arwana karena keturunan. 2. Faktor fisika dan kimia air,misalnya pH air yang terlalu rendah atau tinggi,pasokan oksigen yang minim,perubahan suhu yang mendadak,dan adanya zat beracun seperti amonia,belerang dan pestisida pada air.

3. Faktor kualitas pakan yang jelek. b. Penyakit Parasiter 1. Penyakit Bintik Putih Penyebabnya Protozoa Inctyrium multifilis. Faktor pendukung menjangkitnya penyakit ini adalah kualitas air yang buruk,suhu air yang terlalu rendah,pakan yang buruk dan kontaminasi dari ikan lain yang sudah sakit. Gejalanya ikan terlihat sulit bernapas, sering menggosokkan tubuhnya kedinding akuarium, gerakannya lambat, muncul bintik putih pada insang dan sirip, lapisan lendir rusak dan terjadi pendarahan pada sirip dan insang. Penyakit ini dapat dicegah dengan menggunakan air dan peralatan yang bersih dan steril, mempertahankan kualitas air tetap baik dan mempertahankan suhu air agar tidak kurang dari 280C. 2. Penyakit Penducle Penyakit ini sering disebut dengan penyakit air dingin, menyerang saat suhu air turun menjadi 160 C. Penyebabnya adalah bakteri Flexbacter psychropahila. Arwana yang terkena penducle akan tampak lemah, tidak bernafsu makan dan muncul borok atau nekrosa di bagian kulitnya. Pengobatannya dengan merendam arwana yang sakit di dalam larutan Oxytetracycline 10 ppm selama 30 menit (100mg/1) 3. Penyakit Edward siella. Penyakit Edward siella disebabkan oleh serangan bakteri Edward siella. Gejalanya, ikan terlihat memiliki luka dikulitnya yang disertai pendarahan. Luka ini nantinya akan berubah menjadi bisul bernanah dan akan menjalar menyebabkan luka pada hati dan ginjal. Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan mencampur Sulfamirazine ke dalam pakan. Dosisnya 100 -200 mg Sulfamirazine untuk setiap 1 kg berat arwana. 4. Penyakit Lernae Gejala serangan penyakit lernae ditandai oleh munculnya udang renik yang menempel pada tutup insang, sirip dan mata ikan. Penyakit ini dapat diatasi dengan cara merendam arwana ke dalam 250 cc formalin yang dicairkan didalam 1 m 3 air bersih. Perendaman dilakukan selama 10 menit sebanyak 3 kali dalam 3 hari. Selain itu parasit yang ada di tubuh arwana harus dibuang dengan cara mengguntingnya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan luka baru pada tubuh arwana. 5. Kutu Ikan Penyakit kutu ikan disebabkab oleh parasit Argulus sp, yang tergolong udang renik. Parasit penghisap darah ini sering dijumpai menempel di insang, kulit dan sirip. Gejala arwana yang terserang penyakit ini terlihat kurus, nafsu makan berkurang dan muncul bercak merah ditubuhnya . Pengobatan penyakit kutu ikan dapat dilakukan dengan mencelupkan arwana ke dalam larutan garam dengan takaran 20 gram/liter air selama 5 menit.
BIDANG PERIKANAN TANGKAP DAN BUDIDAYA DINAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN KELAUTAN KOTA DENPASAR 2010 ARWANA SI IKAN NAGA PEMBAWA HOKI Bid. PTB & UPT

Anda mungkin juga menyukai