Anda di halaman 1dari 10

ABDUL KAHAR MUZAKAR Diajukan memenuhi tugas mata kuliah sejarah Indonesia masa Demokrasi Liberal dan Terpimpin

Di susun oleh: Dadan S. Baharsyah 0808391 Dicky Mahardika M Rendy Putra H. Yogi Siregar 0800956 0800963 0807009

Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia 2011

BAB I PENDAHALUAN 1.1 Latar Belakang Pernah muncul isu bahwa Abdul Kahar Muzakar pernah muncul, dan ada anggapan kalau Abdul Kahar Muzakar belum meninggal dunia. Seperti yang kita tahu bahwa di pelajaran sejarah SMA disebutkan bahwa Abdul Kahar Muzakar tewas tertembak oleh divisi Siliwangi. Tapi mengapa ada pendapat kalau dia sebenarnya tidak terbunuh saat itu. Abdul Kahar Muzakar adalah salah satu pejuang dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, dan dia pantas untuk disebut pahlawan, hanya saja saat itu dia tidak sepaham dengan kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga membelot dan akhirnya dicap sebagai penghianat bangsa. Tetapi bagi segelintir masyarakat Sulawesi selatan Abdul Kahar Muzakar tetap dianggap pahlawan, sikap berani dia dalam mengusir penjajah dan sikap keteguahan akan keyakinan dia menjadi nilai lebih dimata masyarakat Sulawesi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Siapakah Abdul Kahar Muzakar? 2. Mengapa Abdul Kahar Muzakar membelot dari republic Indonesia dan mendirikan Negara baru di Sulawesi Selatan? 3. Bagaimana proses terjadinya pendirian DI TII Sulwesi Selatan dan bagaimana penumpasannya?

1.3 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang, berisi tentang alasan kami menulis makalah tentang DI TII Sulawesi Selatan 1.2 Rumusan Masalah, menerangkan pokok bahasan yang akan kami kupas. 1.3 Sistematika Penulisan Bab II Pembahasan

2.1 Tentang Kahar Muzakar 2.2 Latar Belakang pembelotan Abdul Kahar Muzakar 2.3 Perang Pemberontakan BAB III Penutup 3.1 Simpulan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Tentang Kahar Muzakar Kahar Muzakar dilahirkan di Lanipa, Kecamatan Ponrang, Kabupaten Luwu pada 24 Maret 1921. Menelusuri perjalanan hidupnya, tampaknya dia bukan sosok manusia biasa. Tanda-tanda ketegarannya sudah terlihat sejak masih kecil. Permainan yang digemari adalah perang-perangan. Permainan itu kelak ternyata menjadi permainan sungguhan. Lantaran kekecewaan pada TNI, kahar Muzakar memilih masuk hutan. Dia meletakkan pangkat letnan kolonelnya. Sikap itu dibuktikannya pada 1950. Pada mulanya Kahar Muzakar termasuk tokoh yang memperjuangkan pancasila. Setelah tiga tahun di hutan tepatnya 1953, Kahar Muzakar mengubah ideologi perjuangannya. Dia memilih berjuang di agama Allah, Islam. Untuk merealisasikan obsesinya yang menginginkan Indonesia menjadi Negara Islam, Kahar Muzakar lalu mengikuti jejak Kartosuwiryo yang bermarkas di Jawa Barat dengan gerakan DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia). Dengan mengatasnamakan Islam, DI/TII Sulsel semakin mendapat simpati dari masyarakat luas dan hamper wilayah Sulsel dijadikan markas DI/TII Sulsel Pemerintahan Soekarno melihat gerakan itu membahayakan. Apalagi tentara-tentara Kahar Muzakar selain dilatih militer secara professional juga dilengkapi dengan senjata api yang ampuh. Dengan demikian, pihak TNI pun melancarkan perang dengan DI/TII. Kata menyerah tidak ada dalam kamus Kahar Muzakar tetapi dia pun akhirnya dikhianati oleh sejumlah orang dekatnya sesama pejuang Islam yang membuatnya menjadi kecewa. Namun rasa kecewanya itu tidak dijadikan alasan untuk menghentikan perjuangan. Bersama sisa-sisa anggotanya yang masih setia, Kahar Muzakar terus melakukan perlawanan, meski hal itu dilakukan di hutan-hutan belantara dengan cara berpindah-pindah. Kadang di hutan Sulawesi Selatan kadang di hutan Sulawesi Tenggara. Begitulah strategi yang dilakukan oleh DI/TII. Pada tanggal 2 Februari 1965, bertempat di pinggir sungai Lasolo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, tiba-tiba tersiar kabar bahwa Kahar Muzakar tewas ditembak oleh pasukan Siliwangi yang menyerbu markas DI/TII yang entah bagaimana prosesnya dan

peristiwa ini masih diragukan oleh sejumlah pengikut Kahar Muzakar. Mencuatnya informasi dari pemerintah yang dalam hal ini TNI memang cukup ampuh dalam mematikan api semangat perjuangan sebagian anggota DI/TII yang bertahan di hutan karena mereka yang berhasil diyakinkan akan kematian komandannya itu, membuat mereka kehilangan nyali perjuangannya. Sejak peristiwa itu dicuatkan ke permukaan, mendapat banyak perdebatan di kalangan masyarakat Sulsel hingga saat ini. Sebagian percaya dan sebagian besar sangat tidak percaya. mendengungkan bahwa Kahar Muzakar masih hidup. Itulah akhir perjuangan selama 15 tahun di hutan yang melahirkan sebuah misteri. Yang tak jadi misteri adalah Kahar Muzakar yang tak pernah menyerah. 2.2 Latar Belakang Pembelotan Kahar Muzakar Dalam buku revolusi Ketatanegaraan Indonesia Abdul Kahar Muzakar pernah menuliskan keterangan tentang dirinya. Sejak masa kecil saja tidak pernah dikalahkan oleh lawan-lawan dalam perkelahian antara orang diluar islam apalagi harus turut pada orang diluar islam. Pada buku yang lain yang berjudul Yjatatan bathin Pedjoang Indonesia ia kembali mempertegas siapa dirinya dengan mengartikan namanya. Kahar artinya Tuhan yang Gagah Perkasa. Sedangkan Muzakar memiliki nama jantan. Jadi abdul kahar Muzakar adalah hamba tuhan yan bersifat jantan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut bisa dihubungkan dengan keputusan Soekarno yang seolah-olah membiarkan komunis berkembang di Indonesia, selain itu dalam pancasila salah satu butirnya yang menyatakan Negara ini berlandaskan agama Islam diubah. Karena hal-hal tadi seorang yang setia kepada republic Indonesia merasa kecewa dan merubah haluan Kahar Muzakar untuk lebih memilih bergabung dengan Kartosuwiryo pemimpin DI TII Jawa Barat. Seperti yang kita tahu DI TII pimpinan Kartosuwiryo menjadikan islam sebagai dasar negaranya. DI TII ini juga yang mengilhami kahar Muzakar mendirikan PRII di Sulawesi Selatan. Sikap membelot Kahar Muzakar memang sudah terlihat semenjak dia muda, Ia pernah di usir dari kampong halamannya karena Ia dianggap tidak menghormati kerajaan Luwu, menyusul dengan sikap penentangan Abdul Kahar Muzakar terhadap Jepang, saat itu kerajaan Luwu sangat kooperatif terhadap penjajah Jepang dan dianggap sebagai bangsa

pembebas dari timur. Setelah di usir dari Sulawesi Abdul Kahar Muzakar pindah ke Jawa dan kariernya berkembang di Jawa. Ia mendirikan sebuah toko yang diberi nama Luwu dan toko ini dijadikan sebagai markas gerakannya. Suatu ketika ada beberapa pemuda yang menemui Abdul Kahar Muzakar di tokonya, mereka memiminta pembebasan orang-orang di nusakambangan. Dan orang-orang yang dibebaskan oleh Abdul Kahar Muzakar ini yang akan menjadi anggota pasukan pemberontakan DI TII Sulawesi Selatan. Selain menginginkan Negara yang berlandaskan alasan lain Abdul Kahar Muzakar membelot adalah tidak diangkat anggota-anggotanya yang tergabung dalam Brigade hasanuddin yang ikut berjuang dalam perjuangan dalam revolusi fisik kedalam pasukan TNI. Ini berhubungan dengan kebijakan pemerintah yang mengurangi atau membatasi anggota TNI karena waktu itu pemerintah Indonesia tidak mampu menggaji seluruh anggota TNI.

Abdul Kahar Muzakar pernah menyampaikan harapan-harapannya kepada Soekarno melalui surat yang disampaikan oleh istrinya. Dalam suratnya Abdul Kahar Muzakar mengutarakan Bung karno yang saya muliakan, alangkah bahagianya dan agungnya bangsa kita dibawah pimpinan Bung Karno. Jika sekarang dan Bung juga sebagai pemimpin besar Islam, pemimpin besar Indonesia pula, tampil ke muka menyerukan masyarakat dunia yang sedang ketakuatan dengan munculnya perang dunia III, ditakuti senjata nuklir. Kembali ke jalan yang damai adalah jalan yang ditunjukan oleh tuhan dalam segala ajarannya yang ada di dalam kitab suci al-quran. Tapi sayang seruan dari Abdul Kahar Muzakar tidak direspon oleh soekarno, sehingga Abdul Kahar Muzakar semakin mantap untuk membelot. 2.3 Perang pemberontakan Setelah Indonesia mencapai kemerdekaan tanggal 17 agustus 1945, Indonesia mwmpunyai sistem pemerintahan sendiri. Akan tetapi, ada beberapa golongan yang tidak setuju dengan sistem pemerintahan tersebut.sehingga mereka melakukan pemberontakan. Pada waktu mendapat rongrongan dari dalam (bangsa Indonesia sendiri) seperti peristiwa madiun/PKI, DI/TII, G 30 S/PKI dan konflik-konflik internal lainya maka pemerintah

bersikap tegas untuk mengatasinya dengan berbagai strategi. Bagaimanas trategi nasional dalam menghadapi peristiwa tersebut. Pemberontakan DI/TII di Sulawesi selatan. Di Sulawesi selatan juga timbul pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh kahar muzakar. Pada tanggal 30 april 1950. Kahar muzakar menuntut pada pemerintah agar pasukannya yang tergabung dalam komando grilya Sulawesi selatan dimasukan kedalam angkatan perang RIS (APRIS). Tuntutan ini ditolak karena harus melalui penyaringan. Bonepure, kabupaten luwu tahun 1962 cukup tegang, andi muhamad Jusup panglima komando operasi kilat kodam XIV hasanudin usai mengadakan pertempuran dengan kahar muzakar pemimpin DI/TII Sulawesi selatan dan tenggara. hasilnya, tidak ada kesepakata. Dalam pertempuran empat mata disebuah kamar, M. jusup meminta kahar muzakar untuk berdamai saja. Namun tidak diterima DI/TII. Kahar muzakar bersikeras melanjukan perjuanganya sampai titik darah penghabisan. Sebagai orang yang memiliki kepribadian keras dan teguh pada pendirianya, kahar muzakar tidak mau menyerah begitu saja. Perundingan pun terjadi kembali yang ditawarkan andi sose, namun sikap kahar muzakar tetap tidak berubah, karena apa yang ditawarkanya dianggap merupakan suatu kesalahan. Surat kahar muzakar kepada andi sose ini merupakan ungkapan refleksi kemarahan kepada andi sose yang dinilai lancang telah memeranginya dan berusaha mempengaruhinya untuk berdamai. Setelah menyatakan akan tetap melanjutkan perang terhadap pemerintah president soekarno, maka kahar muzakar berusaha mellibatkan emosi masyarakat untuk mendukung perjuanganya. Caranya, mengajak bangsa Indonesia untuk berdoa kepada tuhan agar mengutuk soekarno dan sekutunya. Bahkan kahar muzakkar menilai soekarno sebagai orang congkak dan sombong. Untuk itu tuhan menjatuhkan siksaan kepada presiden RI dan sekutunya itu. Untuk lebih memperdalam kedekatan dengan masyarakat, kahar muzakkar menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk melanjutkan doa bersama seraya menyerukan doa kedua tersebut wajib kita jalankan. Dengan amal perbuatan nyata,

mengorbankan semangat perang kemerdekaan diseluruh plosok tanah air, dalam segenap golongan suku bangsa Indonesia yang tau arti kemerdekaan dan tau harga diri. Pemerintah melakukan pendekata kepada kahar muzakar dengan memberi pangkat kepada kahar muzakar dengan memberi pangkat letnan colonel. Pada tanggal 17 agustus 1951 kahar muzakar beserta anak buahnya melarikan diri kehutan dan melakukan aksi dengan melakukan terror terhadap rakyat. Untuk menghadapi pemberontakan DI/TII di Sulawesi selatan ini pemerintah melakukan operasi militer. Pada bulan februari 1952 kahar muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati sehingga pemberontakan DI/TII di Sulawesi dapat dipadamkan.

BAB III PENUTUPAN 3.1 Simpulan Abdul Kahar Muzakar adalah orang Sulawesi Selatan yang merantau ke Jawa dan memulai karier militernya. Dia ikut andil dalam mewujudkan Indonesia merdeka. Karena ketidak sepahaman dengan kebijakan-kebijakan pemerintah akhirnya ia akhirnya memutuskan untuk berabung dengan DI TII pimpinan kartosuwiryo dan berencana mendirikan Negara dibawah DI TII di bawah Negara DI TII kartosuwiryo yang berpusat di Sulawesi Selatan. Tetapi karena tidak sepaham Abdul Kahar Muzakar memisahkan diri dari DI TII kartosuwiryo. Untuk menumpas gerakan Abdul Kahar Muzakar pemerintah menurunkan tentaratentara terbaiknya, tetapi Abdul Kahar Muzakar cukup kuat dengan mengadakan gerilyagerilya. Dan akhirnya TNI tepatnya divisi Siliwangi mengklaim telah membunuh Abdul Kahar Muzakar. Tetapi ada pendapat dikalangan masyarakat Sulawesi Selatan yang menyatakan yang terbunuh adalah bukan Abdul Kahar Muzakar melainkan anak buahnya yang mirip, itu hanya sebagaian dari strategi perang dari DI TII Sulawesi Selatan, mereka menyatakan bahwa abdul Kahar Muzakar masih hidup sampai sekarang. Tetapi pendapat ini masih harus dikaji lebih dalam pasalnya semenjak pengklaiman pembunuhan Abdul Kahar Muzakar tidak ada tindakan yang ditunjukan gerakan DI TII atau Abdul Kahar Muzakar sendiri.

Daftar Pustaka Tangke Wanua. Misteri Kahar Muzakkar Masih Hidup. Pustaka Refleksi 2002. Makasar http/id.wikipedia.org/kahar-muzakkar http/id.wikipedia.org/DITII Islamic.xtgem.com/update_juni2008/nusantara/

Anda mungkin juga menyukai