Anda di halaman 1dari 30

TUGAS BUDGETING

PERENCANAAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Oleh:

YANUAR FAJARSUNARIMO NIM: C1B008086

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2010


1

KATA PENGANTAR

Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan perkembangaan suatu perusahaan menuntut kemampuan dan kecakapan para pengelola dalam menjalankan perusahaannya, termasuk didalamnya kemampuan dalam mengambil keputusan terhadap masalah yang dihadapi oleh perusahaan. Keputusan keputusan yang tepat oleh manajer berdasarkan hasil pengukuran dan pengevaluasian terhadap pelaksanaan aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba atau keuntungan yang optimal sebagai sumber pembiayaan bagi kelangsungan hidup perusahaan. Kegiatan perusahaan yang menghasilkan pendapatan pada umumnya adalah dalam bidang penjualan, baik dalam hal penjualan jasa maupun barang, sesuai dengan bidang perusahaannya masing-masing. Upaya yang tepat agar seluruh kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik adalah menyusun sistem perencanaan, koordinasi, dan pengendalian yang memadai bagi perusahaan tersebut. Dengan adanya sistem perencanaan, koordinasi, dan pengendalian, perusahaan diharapkan dapat menyusun perencanaan yang lebih baik, sehingga perusahaan dapat mengkoordinasi kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan serta dapat mengendalikan serta dapat mengendalikan pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan tersebut. Untuk menjabarkan rencana tersebut diperlukan suatu alat manajemen yaitu anggaran. Anggaran ini diperlukan untuk semua jenis usaha tanpa anggaran suatu perusahaan akan menghadapi kesulitan dalam menjalankan operasinya, Kesulitan ini antara lain dalam hal pengelolaan. Dalam perusahaan keberadaan anggaran sangat diperlukan sebab perusahaan bertujuan mencari laba yang optimum, sehingga perusahaan harus membuat perencanaan bertujuan mencari laba yang optimum, dan perusahaan harus membuat perencanaan dan penyusunan program secermat mungkin, apalagi jika perusahaan tersebut berada dalam persaingan yang ketat dengan perusahaan lain yang sejenis.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI PENDAHULUAN PEMBAHASAN A. ARTIKEL I B. ARTIKEL II C. ARTIKEL III D. ARTIKEL IV E. ARTIKEL V F. ARTIKEL VI DAFTAR PUSTAKA

2 3 4

6 14 20 24 26 27 29

I. PENDAHULUAN

Penyusunan rangka waktu satu

anggaran tahun,

merupakan yang

proses

pembuatan dalam satuan diartikan

rencana moneter sebagai

kerja dan

dalam satuan

dinyatakan anggaran

kuantitatif laba

orang

lain.

Penyusunan Dalam

sering laba,

perencanaan rencana

(proft

planing).

perencanaan

manajemen

menyusun

operasional yang implikasinya dinyatakan dalam laporan laba rugi jangka pendek dan jangka panjang, neraca kas dan modal kerja yang diproyeksikan dimasa yang akan datang. Untuk melukiskan anggaran dan proses penyusunan anggaran, layaknya sebagai suatu proyek pembangunan gedung berlantai tiga puluh. Untuk membangun gedung tersebut diperlukan waktu tiga tahun. Gedung tersebut akan dibangun berdasarkan cetak biru (blue print) dan berdasarkan rencana biaya yang dibuat oleh arsitek. Setiap bulan dibuat anggaran biaya untuk pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan setiap bagian gedung tersebut, sehingga keseluruhan pekerjaan gedung tersebut dapat terlaksana sesuai dengan blue print yang telah dibuat dengan rencana biaya yang telah disusun sebelum proyek dilaksanakan. Pengelolaan perusahaan tidak jauh berbeda dengan pengelolaan suatu proyek pembangunan gedung yang dijelaskan diatas. Untuk jangka waktu tertentu, misalnya lima sampai sepuluh tahun, manajemen puncak menetapkan kearah mana perusahaan akan dijalankan. Manajemen puncak menyusun semacam blue print tentang kondisi yang akan dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Blue print ini berupa program jangka panjang yaitu pangsa pasar, produk dan teknologi produksi, keuangan, kepegawaian, citra perusahaan, sistem inforrnasi manajemen, budaya perusahaan dan lain sebagainya. Manajemen mengalokasikan sumber daya yang ada untuk setiap program yang disusunnya. Untuk menjamin terlaksananya program tersebut, manajemen menyusun anggaran yang berisi rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tahunan dan taksiran nilai sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan rencana kerja tersebut. Dalam proses penyusunan anggaran tersebut, ditunjuk manajer yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan rencana kerja dan dialokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan kepada manajer yang bersangkutan. Anggaran menjamin pelaksanaan rencana kerja dengan biaya yang sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran. Dengan demikian penyusunan anggaran dimaksudkan untuk memberikan jaminan pencapaian blue print tentang program jangka panjang, yang mencakup pangsa pasar, produk dan teknologi
4

produksi, kepegawaian, keuangan, citra perusahaan, sistem informasi manajemen, budaya perusahaan dengan biaya sesuai dengan yang dianggarkan sebelumnya. Anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya yang diperkirakan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya perusahaan kesuatu kondisi tertentu. Mungkinkah perusahaan dijalankan berdasarkan anggaran yang dibuat tidak berdasarkan program jangka panjang? Mungkin saja manajemen hanya menyusun anggaran tahunan, tidak menyusun anggaran jangka panjang. Dalam hal demikian, daIam jangka panjang perusahaan sebenarnya tidak berjalan kearah manapun. Kalau misalnya setelah lima tahun perusahaan semacam ini mencapai posisi persaingan sebagai market leader, pencapaian posisi bukan hasil suatu usaha yang terencana, namun lebih sebagai suatu kebetulan. Proses penyusunan anggaran merupakan proses penyusunan rencana jangka pendek, yang dalam perusahaan berorientasi laba, pemilihan rencana didasarkan atas dampak rencana kerja tersebut terhadap laba. Oleh karena itu sering sekali proses penyusunan anggaran sering sekali disebut sebagai penyusunan rencana laba jangka panjang (short-run profit planning). Untuk memungkinkan manajemen puncak melakukan pemilihan rencana kerja yang berdampak baik terhadap laba, manajemen menggunakan teknik analisa biaya-volume dan laba. Dalam analisis biaya-volume dan laba ini, informasi akuntansi diffirensial memungkinkan manajemen untuk melakukan pemilihan berbagai altematif kerja yang akan dicantumkan dalam anggaran. Setelah suatu rencana kerja dipilih untuk mencapai sasaran anggaran, manajer yang berperan untuk melaksanakan rencana kerja tersebut memerlukan sumber daya, untuk memungkinkannya mencapai sasaran anggaran. Anggaran penjualan adalah titik awal di dalam penyusunan anggaran induk. Titik kritis penyusunan anggaran penjualan adalah memprediksi penjualan di masa yang akan datang. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam memprediksi penjualan yang akan datang adalah : 1. Pengalaman masa lalu (volume penjualan) 2. Prospektif kebijaksanaan harga jual 3. Jumlah pesanan penjualan yang belum terpenuhi 4. Studi penelitian pasar 5. Kondisi ekonomi secara umum 6. Promosi 7. Persaingan dalam industri

II. PEMBAHASAN

A. ARTIKEL I
Model Prediksi Penjualan Hasil penjualan tahun sebelumnya digunakan sebagai titik awal dalam menyusun ramalan penjualan. Alat statistik yang dapat digunakan untuk menyusun ramalan penjualan diantaranya analisa regresi, trend dan proyeksi siklus serta analisis korelasi. Penggunaan model-model statistik dan ekonometrika tersebut dapat meningkatkan kualitas data anggaran. Untuk memprediksi penjualan di masa yang akan datang, model yang sering dipergunakan adalah metode kuadrat terkecil atau lebih lazim dikenal dengan nama trend. Dengan menggunakan metode kuadrat terkecil ini perusahaan akan dapat melaksanakan perhitungan ramalan penjualan produk perusahaan melalui dua macam bentuk yaitu bentuk linier dan bentuk kuadrat. Bentuk yang akan dipergunakan di perusahaan sebagai dasar perencanaan penjualan tergantung pada bentuk yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan. Bentuk umum dari trend linier (garis lurus) dan trend kuadrat (garis lengkung) adalah sebagai berikut. Trend Linier (Garis Lurus) : Y=a+bX
dan X = 0

a=

b=

Trend Kuadrat (Garis Lengkung) :

Y = a + b X + c X2
Y XY X2Y X = = = = n a + c X2 b X2 a X2 + c X4 0

Berikut ini disajikan beberapa contoh penerapan model trend dalam memprediksi penjualan produk. Metode trend ini lebih baik digunakan jika data yang tersedia lebih besar atau sama dengan sepuluh (n 10). PT. Deivy Rosyana Putri adalah perusahaan yang memproduksi dan memasarkan macam produk yaitu A, B dan C. Data penjualan 11 tahun terakhir adalah sebagai berikut.

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI DATA PENJUALAN TAHUN 1991 2001 ( Dalam Unit )
Tahun Produk A Produk B Produk C

1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001

10.000 10.150 10.300 10.475 10.675 10.800 11.050 11.350 11.650 12.000 12.500

15.000 15.500 16.000 17.000 18.000 18.000 18.500 18.750 19.500 20.500 22.000

16.250 17.200 18.050 18.800 19.450 20.000 20.450 20.800 21.050 21.200 21.300

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Persiapan Prediksi Penjualan Produk A


Nomor Y X XY Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

10.000 10.150 10.300 10.475 10.675 10.800 11.050 11.350 11.650 12.000 12.500
120.950

(5) (4) (3) (2) (1) 0 1 2 3 4 5


0

(50.000) (40.600) (30.900) (20.950) (10.675) 0 11.050 22.700 34.950 48.000 62.500
26.075

25 16 9 4 1 0 1 4 9 16 25
110

250.000 162.400 92.700 41.900 10.675 0 11050 45.400 104.850 192.000 312.500
1.223.475

625 256 81 16 1 0 1 16 81 256 625


1.958

Trend Garis Lurus : a = 10.995 b = 237 y = 10.995 + 237 X Prediksi Penjualan Tahun 2002 dan 2003 Y02 = 12.418 Y03 = 12.655 X = 6 dan Y = 7

Trend Garis Lengkung : 120.950 = 11 a + 110 c ............................ (1) 26.075 = 110 b ........................... (2) 1.223.475 = 110 a + 1.958 c ............................ (3) Dari persamaan diatas, maka : b = 237 a = 10.832,45 c = 16,3 Y = 10.832,45 + 237 X + 16,3 X2 Prediksi penjualan Tahun 2002 dan 200 Y02 = 12.841 Y03 = 13.290

X = 6 dan X = 7

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Persiapan Prediksi Penjualan Produk B


No Y X XY Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

15.000 15.500 16.000 17.000 18.000 18.000 18.500 18.750 19.500 20.500 22.000 198.750

(5) (4) (3) (2) (1) 0 1 2 3 4 5 0

(75.000) (62.000) (48.000) (34.000) (18.000) 0 18.500 37.500 58.500 82.000 110.000 69.500

25 16 9 4 1 0 1 4 9 16 25 110

375.000 248.000 144.000 68.000 18.000 0 18500 75.000 175.500 328.000 550.000 2.000.000

625 256 81 16 1 0 1 16 81 256 625 1.958

Trend Garis Lurus : a = 18.068 b = 632 Y = 18.063 + 632 X Prediksi Penjualan Tahun 2002 dan 2003 Y02 = 21.859 Y03 = 22.491 Trend Garis Lengkung : 198.750 = 11 a + 110 c ................................. (1) 69.500 = 110 b ................................. (2) 2.000.000 = 110 a + 1.958 c ................................. (3) Dari persamaan diatas, maka : b = 632 a = 17.922,48 c = 14,57 Y = 17.922,48 + 632 X + 14,57 X2 Prediksi penjualan Tahun 2002 dan 2003

X = 6 dan X = 7

X = 6 dan X = 7
8

Y02 = 22.239 Y03 = 23.360 PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Persiapan Prediksi Penjualan Produk C
No Y X XY Y

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

16.250 17.200 18.050 18.800 19.450 20.000 20.450 20.800 21.050 21.200 21.300
214.550

(5) (4) (3) (2) (1) 0 1 2 3 4 5


0

(81.250) (68.800) (54.150) (37.600) (19.450) 0 20.450 41.600 63.150 84.800 106.500
55.250

25 16 9 4 1 0 1 4 9 16 25
110

406.250 275.200 162.450 75.200 19.450 0 20.450 83.200 189.450 339.200 532.500
2.103.350

625 256 81 16 1 0 1 16 81 256 625


1.958

Trend Garis Lurus : a = 19.505 b = 502 Y = 19.505 + 502 X Prediksi Penjualan Tahun 2002 dan 2003 X = 6 dan X = 7 Y02 = 22.518 Y03 = 23.020 Trend Garis Lengkung : 214.550 = 11 a + 110 c ........................ (1) 55.250 = 110 b ........................ (2) 2.103.350 = 110 a + 1.958 c ........................ (3) Dari persamaan diatas, maka : b = 502 a = 19.995 c = - 49 Y = 19.995 + 502 X 49 X2 Prediksi penjualan perhitungan prediksi penjualan di tahun 2002 dan 2003 Y02 = 21.243 Y03 = 21.108 Dari hasil perhitungan diatas dapat disusun ringkasan hasil perhitungan prediksi penjualan di tahun 2002 dan 2003.

PT. Deivy Rosyana Putri Prediksi Penjualan Produk Perusahaan Tahun 2002 dan 2003 Produk Tahun 2002 Garis Lurus A B C 12.418 21.859 22.518 Garis Lengkung 12.841 22.239 21.243 Tahun 2003 Garis Lurus 12.655 22.491 23.020 Garis Lengkung 13.290 23.360 21.108

Dari hasil perhitungan prediksi yang telah disusun di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pemilihan model peramalan penjualan akan memberikan hasil peramalan yang berbeda. Untuk mengetahui model peramalan yang cocok untuk perusahaan, maka perlu menentukan batas toleransi peramalan terlebih dahulu. Misalkan batas toleransi yang disepakati 10%, berarti apabila prediksi penjualan ditentukan 1.000 unit, maka besarnya toleransi adalah 100 unit yaitu 50 unit diatas hasil prediksi dan 50 unit dibawah hasil prediksi. Cara lain yang lebih sering digunakan adalah menghitung Standar Kesalahan Prediksi (SKP), dengan rumus sebagai berikut. { ( Y Y
SKP = N

SKP = Standar Kesalahan Prediksi Y = Penjualan Nyata Y = Prediksi Penjualan N = Banyaknya Data Dari contoh prediksi penjualan sebelumnya, maka dapat melihat metode mana yang lebih baik bagi produk tertentu dengan melihat standar kesalahan prediksi masing-masing produk dengan kedua metode.

10

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Perhitungan SKP Produk A Trend Garis Lurus Persamaan Trend Y = 10.995 + 237 X
No X a bX Y Y Y-Y (Y-Y

1 (5) 10.995 (1.185) 2 (4) 10.995 (948) 3 (3) 10.995 (711) 4 (2) 10.995 (474) 5 (1) 10.995 (237) 6 0 10.995 0 7 1 10.995 237 8 2 10.995 474 9 3 10.995 711 10 4 10.995 948 11 5 10.995 1.185 Jumlah Standar Kesalahan Prediksi

9.810 10.047 10.284 10.521 10.758 10.995 11.232 11.469 11.706 11.943 12.180

10.000 10.150 10.300 10.475 10.675 10.800 11.050 11.350 11.650 12.000 12.500

190 103 16 - 46 - 83 - 195 - 182 - 119 - 56 57 320

36.100 10.609 256 2.116 6.889 38.025 33.124 14.161 3.136 3.249 102.400 250.065 151

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Perhitungan SKP Produk B Trend Garis Lurus Persamaan Trend Y = 18.065 + 632 X
No X a bX Y Y Y-Y (Y-Y

1 (5) 18.065 (3.160) 2 (4) 18.065 (2.528) 3 (3) 18.065 (1.896) 4 (2) 18.065 (1.264) 5 (1) 18.065 (632) 6 0 18.065 0 7 1 18.065 632 8 2 18.065 1.264 9 3 18.065 1.896 10 4 18.065 2.528 11 5 18.065 3.160 Jumlah Standar Kesalahan Prediksi

14.905 15.537 16.169 16.801 17.433 18.065 18.697 19.329 19.961 20.593 21.225

15.000 15.500 16.000 17.000 18.000 18.000 18.500 18.750 19.500 20.500 22.000

95 - 37 - 169 199 567 - 65 - 197 - 579 - 461 - 93 775

9.025 1.369 28.561 39.601 321.489 4.225 38.809 335.241 212.521 8.649 600.625 1.600.115 381

11

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Perhitungan SKP Produk C Trend Garis Lurus Persamaan Trend Y = 19.505 + 502 X
No X a bX Y Y Y-Y (Y-Y

1 (5) 19.505 (2.510) 2 (4) 19.505 (2.008) 3 (3) 19.505 (1.506) 4 (2) 19.505 (1.004) 5 (1) 19.505 (502) 6 0 19.505 0 7 1 19.505 502 8 2 19.505 1.004 9 3 19.505 1.506 10 4 19.505 2.008 11 5 19.505 2.510 Jumlah Standar Kesalahan Prediksi

16.995 17.497 17.999 18.501 19.003 19.505 20.007 20.509 21.011 21.513 22.015

16.250 17.200 18.050 18.800 19.450 20.000 20.450 20.800 21.050 21.200 21.300

- 745 - 297 51 299 447 495 443 291 39 - 313 - 715

555.025 88.209 2.601 89.401 199.809 245.025 196.249 84.681 1.521 97.969 511.225 2.071.715 434

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Perhitungan SKP Produk A Trend Garis Lengkung Persamaan Trend Y = 10.832 + 237 X + 16,3
No X bX C Y Y Y-Y (Y-Y

1 (5) (1.185) 2 (4) (948) 3 (3) (711) 4 (2) (474) 5 (1) (237) 6 0 0 7 1 237 8 2 474 9 3 711 10 4 948 11 5 1.185 Jumlah Standar Kesalahan Prediksi

408 261 147 65 16 0 16 65 147 261 408

10.055 10.145 10.268 10.423 10.611 10.832 11.085 11.371 11.690 12.041 12.425

10.000 10.150 10.300 10.475 10.675 10.800 11.050 11.350 11.650 12.000 12.500

10.000 10.150 10.300 10.475 10.675 10.800 11.050 11.350 11.650 12.000 12.500

3.025 25 1.024 2.704 4.096 1.024 1.225 441 1.600 1.681 5.776 22.621 45

12

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Perhitungan SKP Produk B Trend Garis Lengkung Persamaan Trend Y = 17.922,48 + 632 X + 16,57
No X bX C Y Y Y-Y (Y-Y

1 (5) (3.160) 2 (4) (2.528) 3 (3) (1.896) 4 (2) (1.264) 5 (1) (632) 6 0 0 7 1 632 8 2 1.264 9 3 1.896 10 4 2.528 11 5 3.160 Jumlah Standar Kesalahan Prediksi

364 233 131 58 15 0 15 58 131 233 364

15.127 15.628 16.158 16.717 17.305 17.922 18.569 19.245 19.950 20.684 21.447

15.000 15.500 16.000 17.000 18.000 18.000 18.500 18.750 19.500 20.500 22.000

- 127 - 128 - 158 283 695 78 - 69 - 495 - 450 - 184 553

16.129 16.384 24.964 80.089 483.025 6.084 4.761 245.025 202.500 33.856 305.809 1.418.626 359

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Perhitungan SKP Produk C Trend Garis Lengkung Persamaan Trend Y = 19.995 + 502 X - 49
No X bX C Y Y Y-Y (Y-Y

(Prediksi) 1 (5) (2.510) (1.225) 2 (4) (2.008) (784) 3 (3) (1.506) (441) 4 (2) (1.004) (196) 5 (1) (502) (49) 6 0 0 0 7 1 502 (49) 8 2 1.004 (196) 9 3 1.506 (441) 10 4 2.008 (784) 11 5 2.510 (1.225) Jumlah Standar Kesalahan Prediksi 16.260 17.203 18.048 18.795 19.444 19.995 20.448 20.803 21.060 21.219 21.280

(Riil) 16.250 17.200 18.050 18.000 19.450 20.000 20.450 20.800 21.050 21.200 21.300 - 10 -3 2 5 6 5 2 -3 - 10 - 19 20 100 9 4 25 36 25 4 9 100 361 400 1.073 10

Dari perhitungan di atas, maka dapat disusun ringkasan perhitungan standar kesalahan prediksi.
13

PT. DEIVY ROSYANA PUTRI Ringkasan Perhitungan SKP Untuk Prediksi Tahun 1991 2001 Produk A B C Trend Garis Lurus 151 381 434 Trend Garis Lengkung 45 359 10

Dari perhitungan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa lebih baik menggunakan trend garis lengkung untuk semua produk.

B. ARTIKEL II
PENGANGGARAN Anggaran Anggaran (Budget) adalah rencana kuantitatif aktivitas usaha sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan keuangan) ; anggaran mengidentifikasi sumber daya dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan organisasi selama periode dianggarkan. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi. Karakteristik Anggaran : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi). Mencakup periode satu tahun. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee). Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Tujuan Pokok Anggaran Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta non finansial di masa yang akan datang

14

Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran. Manfaat Penganggaran Anggaran menunjukkan kepada manajemen Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan. Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan datang. Memberikan landasan untuk pengambilan keputusan alternatif yang terbaik.

Keterbatasan Penganggaran Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih sesung- guhnya dibandingkan dg jumlah laba yang dianggar kan), namun bukan pada sebab musababnya. Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan penuh dan keterlibatan manjemen. Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan meng halangi perkembangan dan tindakan baru yang tidak tercakup dalam anggaran. Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.

Sistem Penganggaran untuk Aktivitas Bisnis. Terdapat 4 (empat) ancangan dasar terhadap anggaran : (1) (2) (3) (4) Penganggaran inkremental Penganggaran basis nol Penganggaran Statik dan Penganggaran fleksibel.

Anggaran Inkremental (Incremental Budget) Yakni metode anggaran yang hanya mempertimbangkan perubahan sumber daya dari anggaran tahun sebelumnya. Dalam hal ini anggaran sebelumnya, berfungsi sebagai landasan bagi penganggaran sumber daya inkremental. Keunggulan ancangan inkremental adalah bhw ancangan ini menyederhanakan proses penganggaran dengan hanya memperhitungkan kenaikan berbagai pos anggaran. Kelemahannya adalah bahwa pemborosan dan inefisiensi dapat menumpuk dari tahun ke tahun tanpa pernah diketahui.

15

Contoh Anggaran Inkremental PT Safira Prima Anggaran Inkremental untuk Tahun 20XX

Kenaikan Gaji Posisi Penyelia baru Posisi Manajerial baru Kenaikan anggaran operasional Program riset baru Jumlah

Rp.

8.000.000

Rp. 15.000.000 Rp. 28.000.000 Rp. 54.000.000 Rp. 3.500.000

Rp.108.500.000

Anggaran Basis Nol (Zero-Based Budget) Dalam penganggaran ini, semua jajaran manajemen bertolak dari nol dan mengestimasi kebutuhan sumber daya yang diperlukan untuk mendanai aktivitas-aktivitas tahun anggaran. Anggaran Statik (Static Budget) Yakni merupakan ancangan yang dipakai oleh banyak perusahaan jasa dan ada banyak fungsi jasa pendukung seperti bagian pembelian, bagian akuntansi, dan bagian hukum. Anggaran Fleksibel (Flexible Budget) Anggaran ini mengaitkan volume aktivitas dengan jumlah rupiah yang dianggarkan. Bermanfaat terutama dalam menaksir dan mengendalikan biaya pabrik dan beban operasi. Ada tiga kegunaan dari anggaran ini, yakni : Dapat dipakai untuk merumuskan anggaran sebelum adanya data taksiran tingkat aktivitas. Dapat dipakai setelah adanya data untuk menghitung berapa seharusnya biaya untuk tingkat aktivitas aktual. Membantu manajemen dalam menghadapi ketidak pastian dengan memampukan mereka untuk melihat taksiran hasil dalam kisaran aktivitas tertentu.

16

Penyusunan Induk Anggaran (Master Budget) Induk Anggaran (Master Budget) adalah sebuah anggaran komprehensif yang menyatakan keseluruhan rencana bisnis bagi seluruh perusahaan untuk suatu periode yang mencakup satu tahun atau kurang. Induk Anggaran terdiri atas dua komponen utama, yakni : (1) (2) Anggaran operasi, dan Anggaran keuangan

Anggaran Operasi merupakan deskripsi rinci pendapatan dan biaya yang dibutuhkan untuk mencapai hasil laba yang memuaskan. Anggaran Keuangan memperlihatkan ekspektasi arus kas dan posisi keuangan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang terencana. Induk Anggaran untuk sebuah perusahaan pabrikasi akan berisi anggaran berikut : INDUK ANGGARAN Anggaran Operasi Angg. Penjualan Angg. Produksi Angg. Bhn. Baku Langsung Angg. Tenaga Kerja Lgs Angg. Overhead pabrikasi Angg. Persed. Akhir Barang Jadi. Angg. Beban Penjualan & Adm. Anggaran Keuangan Anggaran pengeluaran modal Anggaran Kas Laporan Laba Rugi dianggarkan Neraca Dianggarkan.

Anggaran Penjualan Yakni merupakan skedul rinci yang memperlihatkan penjualan yang diharapkan untuk periode yang akan datang. Anggaran penjualan berasal dari estimasi permintaan (dan kesanggupan untuk memasok) akan produk perusahaan pada harga tertentu. Contoh Kasus : Anggaran Penjualan Sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri tas anak-anak, akan merencanakan penjualan ke beberapa daerah secara kuartalan sebanyak 200.000 unit selama tahun 2006. Berikut disajikan informasi berkenaan dengan rencana penjualan di atas, yakni sebagai berikut : Rencana Penjualan selama 4 kwartal adalah sebagai berikut : Kwartal I : 20.000 unit
17

Kwartal II Kwartal III Kwartal IV

: 60.000 unit : 30.000 unit : 18.000 unit

Harga jual/unit : Rp. 1000 Tagihan kas kwartal IV pada tahun sebelumnya (2005) adalah Rp. 3.100.000 Tagihan kas penjualan sebagai berikut : 70% ditagih dalam kwartal penjualan, sedangkan sisanya 30% ditagih pada kwartal berikutnya. Penjualan pada kwartal IV terdapat sebanyak Rp. 5.400.000 yang tidak tertagih dan dimasukkan sebagai piutang usaha pada akhir periode tahun 2006

18

PT Singga Buana Anggaran Penjualan 31 Desember 2006

Kwartal Keterangan Expektasi Penjualan Harga Jual per Unit Jumlah Penjualan I 20000 1000 20000000 II 60000 1000 60000000 III 30000 1000 30000000 IV 18000 1000 18000000 Tahun 128000 1000 128000000

Skedul Ekspektasi Penagihan Kas Piutang Usaha Penjualan Kuartal I (20jt x 70%, 30%) Kuartal II (60jt x 70%, 30%) Kuartal III (30jt x 70%, 30%) Kuartal IV (18jt x 70%) Jml Kas yg Ditagih 3100000 3100000

14000000

6000000 42000000 18000000 21000000 9000000

20000000 60000000 30000000

12600000 12600000 14000000 48000000 39000000 21600000 125700000

Anggaran Produksi (Production Budget) Yakni merupakan skedul rinci yang mengidentifikasi produk atau jasa yang harus dihasilkan atau disediakan utnuk meraih penjualan yang dianggarkan dan kebutuhan persediaan. Kebutuhan produksi. Jumlah unit produk yang akan diproduksi (produksi dianggarkan) dapat ditentukan dengan cara :

19

(Tingkat persediaan akhir barang jadi yang dikehendaki + Taksiran penjualan) Tingkat Persediaan awal barang jadi yang dikehendaki. Berdasarkan data penjualan di atas, buatlah angaran Produksi dengan ketentuan sebagai berikut : Diketahui : Jml persediaan akhir yang dikehendaki sebesar 20% dari penju-alan kuartal berikutnya. Jumlah persediaan awal adalah sama dengan jumlah perse- diaan akhir pada kuartal sebelumnya.

PT Singga Buana Anggaran Produksi 31 Desember 2006

Keterangan I Expektasi Penjualan Persed Akhir yg dikehendaki Jml Kebth persed Persed Awal Jml yg akan Diprod 20000 12000 32000 -3000 29000 II 60000 6000 66000 -12000 54000

Kwartal III 30000 3600 33600 -6000 27600 IV 18000 4000 22000 -3600 18400 Tahun 128000 4000 132000 -3000 129000

C. ARTIKEL III PENGANGGARAN Definisi Penganggaran: Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi, peran

20

Karakteristik Anggaran : 1. Anggaran mengestimasi potensi laba satuan bisnis 2. Anggaran dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter dapat saja ditunjang oleh jumlah non moneter (missalnya, unit yang dijual atau diproduksi). 3. Mencakup periode satu tahun. 4. Anggaran merupakan komitmen manajemen; manajer sepakat untuk mengemban tanggung jawab atas pencapaian tujuan yang dianggarkan. 5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang menganggarkan (budgetee). 6. Begitu disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi yang ditetapkan. 7. Secara berkala, kinerja finansial sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran, dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan. 8. Tujuan Pokok Anggaran 1. Memprediksi transaksi dan kejadian financial serta non finansial di masa yang akan datang. 2. Mengembangkan informasi yang akurat dan bermakna bagi penerima anggaran. Manfaat Penganggaran Anggaran menunjukkan kepada manajemen mengenai : 1. Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan. 2. Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau digunakan selama periode anggaran yang akan datang. 3. Anggaran juga menginformasikan kepada manajemen konsekuensi serangkaian alternative tindakan, memberi kan landasan untuk memutuskan alternative yang terbaik. Perencanaan. Perencanaan strategic (Strategic Planning), adalah pro- ses penetapan bentuk dan ukuran beberapa program yang akan dilaksanakan dalam menerapkan strategi organisasi. Perbedaan antara Perencanaan strategic dan penyusunan Anggaran. Perencanaan Strategik Terfokus pada aktivitas-aktivitas yang melampaui periode beberapa tahun. Mendahului penganggaran dan memberikan kerangka acuan bagi penyusunan anggaran tahunan. Pada intinya distruktur menurut lini produk dan program lainnya.

21

Anggaran Proses penganggaran terpusat pada satu tahun Distruktur menurut pusat pertanggungjawaban. Penganggaran mengharuskan manajer untuk memikirkan secara berkala apa yang inign diraih oleh departemen mereka.

Proses penganggaran 1. Mendefinisikan penyusunan anggaran dan mendiskusikan perannya dalam perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian. 2. Mendefinisikan dan menyusun anggaran induk, mengidentifikasikan komponenkomponen utamanya, dan menjelaskan hubungan antar komponen-komponen tersebut. 3. Menguraikan pengangaran fleksibel dan fitur yang harus dimiliki oleh system penganggaran untuk mendorong manajer berperilaku keselerasantujuan.

4. Menguraikan penganggaran berbasis aktivitas.

5.2. RINGKASAN TUJUAN PENGAJARAN

1. Penganggaran dan Perannya di dalam Perencanaan, Pengendalian, dan Pembuatan Keputusan. Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran keuangan. Penganggaran memainkan peran penting di dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi, peran anggaran terus meningkat penting sebagaimana pertumbuhan ukuran organisasi. 2. Anggaran Induk, Komponen-komponen Utamanya, dan Hubungan Erat timbal Berbagai Komponen Tersebut. Anggaran induk adalah rencana keuangan yang menyeluruh dari suatu organisasi, terdiri dari anggaran pengoperasian dan anggaran keuangan. Anggaran pengoperasian mencakup anggaran rugi laba dan semua anggaran pendukungnya. Anggaran penjualan terdiri dari kuantitas yang diantisipasi dan harga semua produk yang akan dijual. Anggaran produksi mencakup unit produksi yang diharapkan untuk memenuhi penjualan yang diharapkan ditambah sediaan akhir yang diinginkan dan dikurangi sediaan awal. Anggaran pembelian bahan baku menunjukkan pembelian yang diperlukan untuk sepanjang tahun yang dirinci untuk setiap jenis bahan baku untuk memenuhi kebutuhan produksi dan untuk tujuan sediaan yang diinginkan. Anggaran tenaga kerja langsung dan anggaran biaya overhead anggaran menunjukkan sejumlah
22

sumber daya yang diperlukan untuk berproduksi tahun yang akan datang. Anggaran biaya overhead perlu dipecah ke dalam komponen tetap dan komponen variabel untuk memudahkan penyusunan anggaran tersebut. Anggaran biaya penjualan dan biaya administratif menunjukkan biaya-biaya yang diramalkan untuk kedua fungsi tersebut. Anggaran sediaan barang jadi dan anggaran harga pokok penjualan masing-masing menunjukkan biaya produksi secara terinci untuk sediaan akhir yang diharapkan dan unit produk yang terjual. Anggaran rugi laba menunjukkan secara singkat laba bersih yang akan direalisasi jika rencana-rencana yang dianggarkan tercapai dengan baik. Anggaran keuangan meliputi anggaran kas, anggaran pengeluaran modal anggaran, dan anggaran neraca. Anggaran kas secara sederhana menunjukkan saldo awal kas, ditambah kas masuk yang diantisipasi lebih, dikurangi pengeluaran kas yang diantisipasi, saldo kas lebih atau kurang maupun yang yang mungkin perlu dipinjam. Anggaran neraca (atau pro forma) neraca memberikan gambaran saldo akhir aktiva, utang, dan modal yang diantisipasi jika rencana yang dianggarkan terlaksana dengan baik. 3. Penganggaran Fleksibel dan Corak (Fitur) Sistem Penganggaran yang dapat mendorong para manajer berperilaku selaras tujuan. Sukses suatu sistem penganggaran tergantung pada bagaimana factor-faktor manusia dipertimbangkan secara serius. Untuk mengurangi perilakudisfungsional, organisasi perlu menghindari anggaran yang terlalumenekankan pada mekanisme kendali. Bidang kinerja yang lainnya harus dievaluasi sebagai tambahan terhadap anggaran. Anggaran dapat disempurnakan sebagai ukuran-ukuran kinerja dengan menggunakan penganggaran partisipatif dan perangsang nonmoneter lainnya, menyediakan umpan balik kinerja yang sering, menggunakan penganggaran fleksibel, menjamin bahwatujuan yang dianggarkan mencerminkan kenyataan, dan para manajer hanya bertanggung jawab untuk biaya-biaya yang terkendalikan baginya. 4. Penganggaran Berdasar Aktivitas (Activity-based Budgeting). Penganggaran berdasar aktivitas mengidentifikasi aktivitas-aktivitas, permintaan untuk aktivitas keluaran, dan biaya sumber-sumber daya yang diperlukan untuk mendukung keluaran aktivitas yang diminta. Perbedaan utama pendekatan berdasar aktivitas adalah daftar aktivitas-aktivitas yang terinci dan biaya-biaya yang diharapkan untuk aktivitas-aktivitas yang digolongkan ke dalam biaya overhead pabrik, penjualan, dan administratif. Penganggaran berdasar aktivitas mempunyai potensi menjadi lebih akurat dibanding penganggaran tradisional karena memusatkan pada ukuran-ukuran keluaran untuk masing-masing aktivitas dan sehingga memungkinkan seorang manajer untuk memahami perilaku biaya pada suatu level yang jauh lebih terinci. Penganggaran fleksibel aktivitas juga lebih akurat karena penganggaran tersebut menggunakan rumus-rumus biaya yang tergantung pada masing-masing ukuran keluaran aktivitas. POKOK BAHASAN 1. 2. 3. 4. 5. Tujuan Penganggaran Manfaat Penganggaran Sistem Penganggaran untuk Operasi Bisnis Penyusunan Master Budget Aspek Motivasional dan Perilaku Manusia
23

6. 7. 8.

Keterbatasan Penganggaran Sistem Penganggaran untuk Operasi Bisnis Penyusunan Master Budget D. ARTIKEL IV

Anggaran Penjualan Anggaran penjualan merupakan anggaran yang sangat penting dalam penentuan proyeksi penjualan dan penghasilan yang realistis dan pendukung utama dalam menyusun rencana anggaran komprehensip perusahaan. Sebab jika anggaran penjualan bersifat tidak realistis seperti "over convidance" atau terlalu percaya diri maka sebagian besar bagian dari rencana laba keseluruhan juga akan ikut tidak realistis. Adapun defenisi dari anggaran penjualan itu sendiri adalah "Anggaran yang menerangkan secara terperinci tentang penjualan perusahaan dimasa datang dimana didalamnya ada rencana tentang jenis barang, jumlah, harga, waktu serta tempat penjualan barang. Anggaran penjualan perlu dikembangkan dengan teliti agar anggarananggaran operasi dan anggaran finansial saling isi mengisi dan saling memantau dalam menyusun rencana anggaran komprehensip. Agar anggaran penjualan lebih teliti dan meyakinkan maka diperlukan "Tim Peramal Penjualan" yang terdiri dari beberapa ahli dari bidang distribusi dan didukung oleh ahli-ahli bidang keuangan, produksi dan dari bidang lainnya. Peramalan penjualan akan menilai target penjualan yang akan dicapai sebagai dasar penjualan. Sebaliknya, rencana anggaran penjualan dapat dipergunakan untuk menyusun pembuatan bagian-bagian dari anggarananggaran lainnya. Tujuan utama dari anggaran penjualan adalah: 1. 2. 3. 4. Mengurangi ketidakpastian dimasa depan Memasukkan pertimbangan /keputusan manajemen dalam proses perencanaan Memberikan informasi dalam profit planing control Untuk mempermudah pengendalian penjualan

Suatu anggaran penjualan yang lengkap sebaiknya menunjukkan gambaran sebagai berikut:

Penjualan dirinci menurut bulan, kwartalan, semester dan tahunan. Penjualan dirinci menurut jenis-jenis produk Penjualan dilakukan menurut daerah pemasaran

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan anggaran penjualan antara lain:

Penelitian dan peramalan penjualan Fungsi anggaran penjualan Tahap-tahap peramalan penjualan Metode peramalan penjualan

Penelitian dan Peramalan Penjualan Pada umurnnya apa yang direncanakan pada anggaran penjualan merupakan dasar perencanaan dari seluruh komponen anggaran lainnya, artinya perencanaan penjualan merupakan "kunci keberhasilan dari rencana anggaran komprehensip. Taksiran proyeksi volume penjualan
24

yang realistis akan menggambarkan suatu rencana penjualan yang cukup tepat dan hampir mendekati penjualan yang sebenarnya, paling tidak memenuhi target dan tidak mengalami penyimpangan yang terlalu jauh. Proyeksi volume penjualan yang teliti adalah hasil dari ramalan penjualan yang teliti. Peramalan penjualan yang teliti akan tergantung dari beberapa segi yang harus diperhatikan yaitu dari segi intern dan ekstern perusahaan. Adapun contoh-contoh dari fakta intern/control label factor ialah Modal yang dimiliki, Kapasitas produksi, Kemungkinan investasi, Sumber daya manusia dll. Sedang contoh-contoh dari factor ekstern /uncontrollabel factor ialah Keadaan pasar, Posisi perusahaan dalam pasar tersebut, Persaingan, Tingkat pertumbuhan penduduk, Kebiasaaan di masyarakat dll. Fungsi Anggaran Penjualan Fungsi dari anggaran penjualan dalam suatu perusahaan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Anggaran penjualan adalah dasar perencanaan atas kegiatan perusahaan pada umumnya. Anggaran penjualan sebagai alat koordinasi dan mengarahkan setiap pelaksanaan divisi Pemasaran. Anggaran penjualan sebagai alat pengorganisasian Anggaran penjualan sebagai alat pengawasan bagi manajemen

Tahap-tahapPeramalanPenjualan Tahap-tahap peramalan penjualan dapat dibagi atas beberapa analisa sebagai berikut: 1. Analisa penjualan Analisa penjualan pada masa yang lalu, merupakan analisa bulanan, kuartalan, tahunan ataupun triwulan dan panca tahunan, yang berhubungan dengan analisa produk, daerah pemasaran, langganan maupun pesanan atas barang-barang. Analisa penjualan adalah suatu analisa tentang penjualan yang berhubungan erat dengan daerah pemasaran, produk, langganan, pesanan dan lain-lain. 2. Analisa fungsi produksi Analisa fungsi produksi merupakan kemampuan manajemen dalam pengalihan faktorfaktor produksi yang tersedia menjadi produksi sehingga tersedianya kuantitas penjualan tergantung kepada kuantitas produksi yang akan dihasilkan sesuai dengan faktor-faktor produksi yang tersedia.

Metode Peramalan Penjualan Metode peramalan penjualan yang dapat digunakan dalarn perusahaan adalah banyak sekali seperti metode komposisi tenaga penjual, metode opini para eksekutif, metode statistika peramalan penjualan. Tapi yang paling sering digunakan adalah metode kuadrat terkecil atau lebih lazim disebut dengan metode trend. Dengan mempergunakan metode kuadrat terkecil ini, perusahaan akan dapat melakukan perhitungan peramalan penjualan produk perusahaan melalui dua macam bentuk yaitu bentuk linier/garis lurus dan bentuk kuadrat/garis lurus dan bentuk
25

kuadrat/garis lengkung. Bentuk mana yang akan digunakan oleh perusahaan tergantung dari bentuk mana yang paling sesuai dengan kondisi yang berlaku diperusahaan saat ini. Adapun bentuk umum dari trend garis lurus dan garis lengkung yang sering dipergunakan untuk penyusunan peramalan penjualan produk perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Y = a + bx untuk trend garis lurus, serta Y = a + bx + cx2 untuk trend garis lengkung Dimana :

Y: variabel yang akan diramalkan, dalam hal ini adalah peramalan penjualan produk perusahaan. a: konstanta yang akan menunjukan besarnya harga Y apabila X sama dengan 0 (nol) b: variabel per x" yaitu menunjukkan besamya perubahan nilai Y dan setiap perubahan satu unit x. x: unit waktu, yang dapat dinyatakan dengan minggu, bulan, semester, tahun dan lainnya tergantung kepada kesesuaian dari perusahaan itu sendiri.

E. ARTIKEL V Title: Studi Penerapan Anggaran Penjualan Sebagai Alat Pengendalian Penjualan (Studi kasus pada PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII di Bandung) Berry, Nabih

Author:

Abstract: Keberhasilan manajemen dalam mengelola perusahaan dapat dilihat dari tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Tujuan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) adalah memperoleh laba optimum melalui penjualan. Untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan maka pengelola perusahaan harus bertumpu pada fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian. Salah satu alat bantu yang digunakan dalam menjalankan fungsi perencanaan dan fungsi pengendalian adalah anggaran. Anggaran sebagai tools of management merupakan suatu perencanaan dan pengendalian terpadu yang dilaksanakan dengan tujuan agar perencanaan dan pengendalian tersebut betul-betul mempunyai daya guna dan hasil guna untuk mencapai produktivitas, efisiensi, dan profit margin yang tinggi bagi perusahaan. Namun faktor-faktor yang tidak terkendali seperti keadaan alam dan persaingan yang semakin ketat tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII. Selain itu iklim yang tidak menentu dua tahun terakhir ini dapat mempengaruhi produktivitas dan efektivitas penjualan perusahaan sehingga terdapat penurunan realisasi penjualan atas anggarannya yaitu sebesar 106,42% pada tahun 2005 menjadi sebesar 93,49% pada tahun 2006. Oleh karena itu perlu suatu alat perencanaan dan pengendalian untuk meningkatkan efektivitas penjualan. Berdasarkan hal tersebut akan dijelaskan dengan menggunakan anggaran untuk mengetahui efektivitas berfungsinya anggaran penjualan dalam mengendalikan penjualan pada PT. Perkebunan Nusantara VIII. Penulis melakukan penelitian
26

pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang bergerak di bidang agroindustri. Penulis melakukan penelitian pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) karena perusahaan ini memenuhi syarat untuk dilakukan penelitian serta dapat menyediakan data-data yang dibutuhkan. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif analitis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melakukan penelitian lapangan, dan penelitian kepustakaan. Penelitian lapangan diperoleh melalui observasi, wawancara, dengan kuesioner, sedangkan penelitian kepustakaan diperoleh dengan mempelajari literatur dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis terhadap PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dapat disimpulkan bahwa proses penyusunan anggaran penjualan pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) telah memadai, karena adanya karakteristik anggaran, syarat-syarat anggaran, berfungsinya anggaran penjualan. Selain itu, Anggaran Penjualan Berfungsi Sebagai Alat Pengendalian Penjualan, karena terdapat tahap-tahap pengendalian penjualan yang sangat efektif, sehingga hipotesis yang penulis ajukan diterima. F. ARTIKEL VI SUATU TINJAUAN TENTANG PENYUSUNAN ANGGARAN PENJUALAN PADA PT. ASTRA INTERNASIONAL, Tbk.-DAIHATSU CABANG BOGOR 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Penulis memilih anggaran penjualan sebagai alat pengendalian karena anggaran penjualan selain berguna sebagai dasar penyusunan semua anggaran yang ada dalam perusahaan, juga merupakan salah satu alat pengendalian terhadap kegiatan penjualan yang sedang berjalan. Bagi perusahaan yang menghadapi persaingan pasar, anggaran penjualan harus disusun paling awal dari semua anggaran yang lain, yang ada dalam perusahaan. Berdasarkan alasan tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul sebagai berikut: Suatu tinjauan tentang penyusunan anggaran penjualan pada PT. Astra International,Tbk.Daihatsu Cabang Bogor 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana penyusunan anggaran penjualan pada PT. Astra International,Tbk.-Daihatsu Cabang Bogor ? 1.3 Tujuan Kerja Praktek Tujuan Kerja Praktek ini adalah : 1. Untuk mengetahui penyusunan anggaran penjualan pada PT. Astra International, Tbk,Daihatsu Cabang Bogor

27

1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir Secara garis besar kegunaan laporan tugas akhir yang dilakukan penulis diharapkan bermanfaat bagi : 1) Penulis : Hasil penelitian ini akan memberikan gambaran bagi penulis dibidang anggaran yaitu mengenai manfaat anggaran penjualan dan peranannya. 2) Perusahaan : Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan untuk mengetahui manfaat anggaran penjualan dalam mengendalikan penjualan dan untuk menjamin kontuinitas perusahaan. 3) Universitas Widyatama : Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca mengenai anggaran, Khususnya tentang anggaran penjualan dan dapat berguna untuk referensi. 1.5 Metodologi Tugas Akhir Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif , yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. ( Moh. Nazir 1999: 63) Adapun metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam menyusun Tugas akhir adalah: 1) Studi Lapangan Studi lapangan merupakan peninjauan langsung Ke perusahaan guna memperoleh data data mengenai perusahaan yang menjadi objek penelitian ada 2 cara untuk memperoleh data yaitu : a) Observasi Yaitu melakukan pengumpulan data secara langsung atas semua yang terjadi dalam perusahaan, disesuaikan dengan masalah yang dihadapi penulis. b) Interview Dalam hal ini penulis malakukan komunikasi langsung dengan pihak yang berkepentingan untuk mengamati masalah yang dihadapi penulis. 2) Studi Kepustakaan Studi kepustakaan dilakukan dengan menggunakan buku- buku literatur yng berkaitan dengan pokok permasalahan dalam pengamatan ini. Dengan demikian penyusunan laporan tugas akhir ini lebih terarah karena menggunakan landasan teori yang kuat. 1.6 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek Penelitian Pada PT. Astra International Tbk.-Daihatsu yang bekedudukan di jalan pajajaran no 22 Bogor. Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan februari 2004 sampai selesai.

28

DAFTAR PUSTAKA

www.catatankecik.blogspot.com http://hdl.handle.net/10364/1047 http://pustakaonline.wordpress.com/2008/03/21/suatu-tinjauan-tentang-penyusunan-anggaranpenjualan-pada-ptastra-internasional-tbk-daihatsu-cabang-bogor/ http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fdaryono. staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F7586%2FBAB%2B7%2B%2BPENGANGGARAN.doc&rct=j&q=anggaran+penjualan&ei=0KAUTKTLPIXBrAfxsmCCA&usg=AFQjCNFx8SaCphV2nIzNR6G8RMNdJ_C-1Q http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1212/1/akutansi-erlina2.pdf

29

30

Anda mungkin juga menyukai