Anda di halaman 1dari 2

Siklus Sel dan Faktor Pengendali Siklus Sel Siklus sel merupakan suatu peristiwa terjadinya duplikasi DNA

di dalam kromsom yang identik (kromatid) dan berlangsung secara kontinu. Siklus sel berlangsung selama 10 30 jam (referensi). Siklus sel berawal dari fase G1 dan berakhir di fase sitokinesis. Semua sel eukariota mengalami siklus sel. Siklus sel berperan dalam reproduksi, pertumbuhan, dan memperbaiki selsel yang rusak. Pembelahan sel terjadi terus menerus dalam memperbaharui sel sel yang rusak atau mengganti sel-sel yang mati. Siklus sel terdiri atas interfase (fase istirahat) dan pembelahan sel (fase mitotik). Interfase terdiri atas fase G1 (Gap 1), fase S (Sintesis DNA), dan G2 (Gap 2),sedangkan pembelahan sel terdiri atas mitosis dan meiosis. Mitosis terdiri atas profase, metafase, anafase, dan telofase. Meiosis terdiri atas profase 1, metafase 1, anafase 1, telofase 1, profase 2, metafase 2, anafase 2, telofase2 (referensi). Di dalam siklus sel, terdapat suatu sistem pengaturan. Sistem pengaturan itu dikenal dengan istilah check point, yang memberi sinyal untuk berhenti atau memulai siklus. Tiga check point utama terdapat pada fase G1, G2, dan M. Check point yang paling penting terdapat pada fase G1. Pada fase G1 inilah yang akan memberi sinyal melanjutkan pada check point, maka sel akan menyelesaikan siklusnya. Sebaliknya, apabila check point pada fase G1 tidak memberi sinyal lanjut, maka sel akan keluar dari siklus dan tidak membelah atau kembali ke fase G0 (Campbell, 2002) Siklus sel dikendalikan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa Cdk dan siklin (http://www.sith.itb.ac.id/profile1/pdf/bisel/8.pembelahan%20sel.pdf referensi), sedangkan faktor eksternal yang meliputi serum, faktor pertumbuhan (http://www.sith.itb.ac.id/profile1/pdf/bisel/8.pembelahan%20sel.pdf referensi) dan tempat pelekatan sel (Campbell, 2002). Faktor internal berupa protein kinase yang dilekatkan pada siklin (Cdk). Naik turunnya aktivitas Cdk bergantung pada perubahan siklin. Apabila Cdk yang ada di dalam siklin terkumpul selama G2, maka komplek MPF (maturation promoting factor atau dapat juga M-phase promoting factor) akan memulai mitosis. Cdk dan
Formatted: Left, Indent: First line: 0", Line spacing: Multiple 1.15 li

Formatted: Font: (Default) Arial, 10 pt, Font color: Black, English (U.S.), Pattern: Clear (White)

siklin yang berada dalam keadaan inaktif, dapat diaktifkan kembali dengan cara berikatan dengan siklin baru yang disintesis pada fase interfase (Campbell, 2002) Cdk dan siklin memiliki peran tertentu. Cdk berperan sebagai protein aktif setelah difosforilasi oleh serin dan threonin (http://www.sith.itb.ac.id/profile1/pdf/bisel/8.pembelahan%20sel.pdfreferensi). Siklin berperan dalam berikatan dengan Cdk membentuk kompleks Cdk- siklin (heterodimer). Siklin juga mengatur fosforilasi protein dengan target tertentu di dalam siklus sel. Pada mamalia, siklin yang berperan dalam mitosis yaitu cdc-2- siklin B, lalu pada G1 : cdk-2-siklin E, dan pada s : cdk-2-siklin A. Faktor luar yang berperan dalam siklus sel: 1. Serum (penjelasan) 2. Faktor pertumbuhan, yang berupa: a. Epidermal Growth Factor (EGF) Mempunyai fungsi merangsang proliferasi sel dalam setiap jaringan, dan memainkan kunci dalam perkembangan regulasi embrio. b. Erythropoietin Diperlukan dalam proliferasi sel darah merah lama, dan pematangan sel darah merah di dalam eritrosit c. Fibroblast Growth Factor (FGF) Memulai proliferasi dari banyak tipe sel, menghambat pertumbuhan dari banyak tipe sel, bertindak sebagai sinyal di perkembangan embrio. d. Insulin Menstimulasi metabolism dari banyak tipe sel, berpotendi dalam memberikan efek dari factor lain pertumbuhan pada perkembangbiakan sel. e. Interleukin-2 Bertindak dalam aktivasi pembelahan limfosit-T selama reaksi imun. f. Mitosis promoting factor (MPF) Regulasi pemasukan cyde cell ke dalam fase M g. Nerve Growth Factor (NGF) Menstimulasi proses pertumbuhan neuron selama perkembangan neural. h. Platelet- derived Growth Factor (PDGF) Memajukan prorifersi dari banyak hubungan antar jaringan dan beberapa sel saraf. i. Transforming Growth Factor (TGF-) Menekan/menghalangi respon dari banyak tipe sel ke factor pertumbuhan yang lain, seringkali berperan penting dalam diferensisasi sel. 3. Tempat pelekatan sel
Formatted: Left, Indent: First line: 0", Line spacing: Multiple 1.15 li

Formatted: Font: (Default) Arial, 10 pt, Font color: Black, Pattern: Clear (White)

Anda mungkin juga menyukai