Anda di halaman 1dari 3

RESUME

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
BAB
PENDAHULUAN
Sumber : Pendidikan Kewarganegaraan, Supriyo Priyanto

A. Urgensi PembeIajaran Pendidikan Kewarganegaraan
Perjuangan seluruh komponen bangsa ndonesia dalam mewujudkan
kemerdekaan menuntut peran generasi penerus untuk senantiasa dapat
mempertahankan dan mengisi kemerdekaan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Tantangan jaman yang semakin berat mengharuskan generasi muda untuk selalu
mempertahankan nilai-nilai perjuangan bangsa, yang dilandasi dengan jiwa dan
tekad kebangsaan. Kesemuanya itu harus dapat dikembangkan menjadi kekuatan
dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik ndonesia.
Seusai Perang Dunia (1939-1945) terjadi perang dingin (Cold War) antara
Blok Barat yang dikomandani oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin
oleh Uni Soviet. Kondisi perang dingin ini berlangsung hampir setengah abad.
Pada abad ke-20 kondisi politik dunia berubah seiring dengan runtuhnya
Tembok Berlin tahun 1989. Kemudian disusul dengan pecahnya Uni Soviet.
Berakhirnya perang dingin membuat pada sebagian belahan dunia terjadi
kevakuman, sementara di sisi lain masyarakat menuntut adanya Tata Dunia Baru
yang lebih aman, tenteram dan sejahtera.
Perubahan politik dunia itu mendesak AS sebagai salah satu negara
adikuasa untuk memenuhi tuntutan masyarakat dalam mewujudkan Tata Dunia Baru.
AS mulai memperkenalkan konsep "globalisasi ke seluruh penjuru dunia.
Sebenarnya globalisasi bukan merupakan konsep baru. Gejawa awal globalisasi
ditunjukkan dengan penyebaran jenis-jenis makanan tertentu ke penjuru dunia, gaya
hidup metropolitan, perubahan terhadap mode, pakaian dan tata rias. Tentunya
perubahan-perubahan tersebut didukung dengan kemajuan teknologi dan sistim
komunikasi.
Tanpa disadari globalisasi menjadi tantangan bagi negara-negara
berkembang seperti halnya ndonesia. AS yang gencar-gencarnya menyerukan
globalisasi berupaya melakukan "pembaharuan melalui penerapan HAM, demokrasi
dan sistim pasar bebas pada negara-negara berkembang. Yang menjadi
permasalahan adalah ternyata konsep pembaharuan AS ini tidak bisa sepenuhnya
diterapkan untuk semua negara. Setiap bangsa memiliki latar belakang sejarah dan
Nama : Catur Nugroho
NIM : C2C 008 031
budayanya sendiri. Pembaharuan yang terlalu dipaksakan justru akan membuka
peluang munculnya disintregrasi nasional. Salah satu indikator globalisasi adalah
kuatnya pengaruh lembaga-lembaga kemasyarakatan internasional dan campur
tangan negara maju dalam politik, ekonomi, sosial-budaya dan militer global. su-isu
globalisasi seperti HAM, demokrasi, liberalisasi, dan lingkungan hidup sering
digunakan negara-negara maju untuk mendiskreditkan negara-negara berkembang.
Ancaman terbesar globalisasi adalah bahwa konsep globalisasi berupaya
menciptakan struktur baru yaitu struktur global yang sangat mempengaruhi kondisi
mental dan spiritual bangsa. Bagi ndonesia, saat ini setidaknya ada tiga
permasalahan pokok yang harus dihadapi, yaitu tantangan dan pusaran arus
globalisasi, masalah internal (misalnya KKN, separatisme, dll) dan mempertahankan
reformasi agar senantiasa berjalan. Oleh karena itu beberapa langkah strategis
harus ditempuh yaitu, diperlukan adanya reformasi sistem terkait dengan perumusan
kembali falsafah negara dan reformasi kelembagaan menyangkut pengembangan
dan pemberdayaan lembaga-lembaga politik serta pengembangan budaya politik
yang lebih demokratis.
Urgensi pembelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk
meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap permasalahan bangsa. Diharapkan
dengan tumbuhnya kesadaran tersebut dapat memperbaiki kualitas kehidupan sosial
dan politik secara keseluruhan.

. Pendidikan Kewarganegaraan : eIajar dari anyak Negara
Setiap warga negara dituntut untuk memiliki pengetahuan dan menguasai
teknologi yang berlandaskan pada nilai-nilai agama, moral dan budaya bangsa.
Semuanya itu diperlukan sebagai panduan dan pegangan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam pendidikan kewarganegaraan nilai
budaya bangsa menjadi pilar utama, karena dalam pendidikan kewarganegaraan
tujuan utamanya adalah untuk menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara,
juga sikap yang senantiasa cinta tanah air yang bersendikan budaya bangsa.
Munculnya proses globalisasi menuntut adanya pemikiran baru tentang
konsep pendidikan kewarganegaraan di seluruh dunia. Di Eropa, Dewan Eropa telah
memprakarsai proyek demokratisasi untuk mendorong pengembangan pendidikan
kewarganegaraan. Hal yang sama juga terjadi di Australia, Canada, Jepang dan
negara Asia lainnya.
Secara umum pendidikan kewarganegaraan di negara-negara Asia lebih
menekankan pada aspek moral (karakter individu), kepentingan komunal, identitas
nasional dan prespektif internasional. Sedangkan di Amerika dan Australia lebih
difokuskan pada pentingnya hak dan tanggung jawab individu, sistim dan proses
demokrasi, HAM dan ekonomi pasar (Sobirin, 2003).

C. Materi Pokok
Objek kajian atau pembahasan Pendidikan Kewarganegaraan difokuskan
pada :
a. Filsafat Pancasila
b. dentitas Nasional
c. Negara dan Konstitusi
d. Demokrasi ndonesia
0 HAM dan Rul0 of Law
f. Hak dan Kewajiban Warga Negara
g. Geopolitik ndonesia
h. Geostrategi ndonesia
Saat ini sangat disadari pentingnya pemahaman tentang masalah Civics
Education. Terlebih lagi ketika ndonesia dihadapkan pada tantangan globalisasi,
maka sangat diperlukan adanya sikap patriotik, jiwa nasionalistik dan kesadaran bela
negara dari setiap warga negara.

Anda mungkin juga menyukai