Anda di halaman 1dari 4

Ciprofloxacin 500 mg

May 15th, 2010 Obat Penyakit Posted in Obat

Deskripsi: Siprofloksasin merupakan anti infeksi sintetik golongan kinolon yang menghambat DNAgirase. Tidak menunjukkan resistensi paralel terhadap antibiotika lain yang tidak termasuk dalam golongan karboksilat. Efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya aminoglikosida, penisilin, sefalosporin dan tetrasiklin. Siprofloksasin efektif terhadap bakteri gram-negatif dan gram-positif. Komposisi: Tiap tablet salut selaput mengandung siprofloksasin hidroklorida monohidrat setara dengan siprofloksasin 500 mg. Indikasi: Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh kuman patogen yang peka terhadap siprofloksasin pada saluran kemih kecuali prostatitis; uretritis dan servisitis gonore; saluran pernafasan kecuali pneumonia oleh streptokokus; kulit dan jaringan lunak; tulang dan sendi; saluran pencernaan termasuk demam tifoid dan paratifoid. Dosis: Infeksi saluran kemih: ringan, sehari 2 kali 250 mg; berat, sehari 2 kali 500 mg. Infeksi saluran nafas, tulang, sendi, kulit dan jaringan lunak: ringan, sehari 2 kali 500 mg; berat, 2 kali sehari 750 mg. Infeksi saluran cerna: sehari 2 kali 500 mg. Gonore akut: sehari 250 mg, dosis tunggal. Dosis dengan gangguan fungsi ginjal: dimana klirens kreatinin kurang dari 20 ml/min maka dosis yang dianjurkan 500 mg sehari atau 250 mg bila diberikan 2 kali sehari.
Efek Samping:
Efek terhadap saluran cerna

Mual, diare, muntah, gangguan pencernaan, dyspepsia nyeri abdomen, flatulensi, anoreksia, dispagia. Kalau terjadi diare berat atau persisten selama atau sesudah pengobatan, segera konsultasi pada dokter karena gejala tersebut mungkin menutupi kelainan yang lebih serius (kolitis pseudomembran) yang memerlukan tindaklah segera. Kalau ini terjadi, pemberian Siprofloksasin harus segera dihentikan dan diganti dengan obat lain yang lebih sesuai (misalnya Vancomycin per oral 4 x 250 mg sehari). Obat-obat yang menghambat peristaltik merupakan kontraindikasi.

Efek terhadap sistem syaraf

Pusing, sakit kepala, rasa letih, insomnia, agitasi, tremor, sangat jarang: paralgesia perifer, berkeringat, kejang, anxietas, mimpi buruk, konfusi, depresi, halusinasi, gangguan pengecapan dan penciuman, gangguan penglihatan (misal penglihatan ganda, warna-warni). Reaksi kadangkadang timbul setelah pemberian Siprofloksasin untuk pertama kalinya. Dalam hal ini Siprofloksasin harus segera dihentikan dan segera konsultasi pada dokter. Reaksi hipersensitifitas

Reaksi kulit kemerahan pada kulit pruritus, drug fever. Reaksi anafilaktik/anafilaktoid (seperti edema pada wajah, vaskuler dan larynx, dispnea yang bertambah berat sehingga terjadi syok yang mengancam jiwa). Dalam hal ini Siprofloksasin segera distop, tindakan kedaruratan medis (misal mengatasi syok) harus segera dilakukan. Hemoragia punklata (petechiae), pembentukan blister disertai pendarahan kulit (bullae haemorrhagica) dan nodulus-nodulus kecil (papula) disertai pembentukan krusta yang menunjukkan adanya kelainan vaskuler (vaskulitis), sindroma Steven-Johnson. Efek terhadap renal/urogenital

Nefritis interstisiel, gagal ginjal, termasuk gagal ginjal yang transient, polyuria, retensi urine, pendarahan urethal, vaginitis dan asidosis. Efek terhadap hati

Hepatitis, sangat jarang: kelainan hati yang luas seperti nekrosis hati. Efek terhadap kardiovaskuler

Jarang: takikardia, palpitasi, atrial flutter, venticular ectopi, sinkope-hipertensi angina pektoris, infark myocardial, cardiopulmonary arrest, cerebral trombosis, wajah merah dan panas, migren, pingsan. Lain-lain

Jarang: nyeri sendi, lemas seluruh tubuh, nyeri otot, tendovaginitis, fotosensitivitas ringan, tinnitus, gangguan pendengaran terutama untuk frekuensi tinggi, epistaksis, larynhgial atau pulmonary edema, hemoptysis, dyspenia, bronchospasm, pulmonary ebolism. Efek pada darah

Eosinofilia, leukositopenia, leukositosis, anemia granulositopenia. Sangat jarang: trombositopenia, trombositosis, kelainan protombin Efek pada nilai laboratorium/deposit urin

Kadar transaminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat untuk sementara; ikterus kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien yang pernah mengalami kelainan; peningkatan kadar urea, kreatinin dan bilirubin darah secara transien; hiperglikemia; pada kasus tertentu: kristaluria dan hematuria.

Kemasan: Ktk 50 No. Registrasi: GKL9320916717B1 Produksi: PT Indofarma TBK Tersedia di apotik dan toko obat terdekat.

Levofloxacin (Armolev, corvox, cravat, cravox, difloxin, farlev, lefos, lekuicin, levocin, levovid, lexa, levores, levoxal, mosardal, nislev, nufalev, reskuin, rinvox, tevox, volequin, volox, voxin, zenilev, ziladev) Levofloxacin efektif terhadap bakteri gram positif maupun gram negatif. Levofloxacin efektif terhadap pneumokokus jauh melebihi ciprofloxacin. Levofloxacin digunakan untuk pneumonia komuniti, namun merupakan terapi lini kedua. *Indikasi : *(lihat pada dosis) *Kontraindikasi : *lihat ciprofloxacin *Perhatian :* untuk pasien dengan QT interval (gambaran pada rekam listrik jantung) yang memanjang (penyakit jantung, penyakit bawaan QT Memanjang, gangguan elektrolit, penggunaan bersamaan dengan obat-obatan yang berisiko menyebabkan QT memanjang). Tidak terdaftar pada obat-obat yang digunakan untuk anak-anak, ibu hamil dan menyusui. *Dosis : - Per oral (diminum) : * Sinusitis akut : 500 mg perhari selama 10-14 hari. * Bronkitis kronik dengan eksarsebasi akut : 250500 mg perhari selama 7-10 hari. * Pneumonia komuniti 500 mg,satu atau dua kali sehari selama 714 hari. * Infeksi saluran kemih, 250 mg perhari selama 7-10 hari (tiga hari pada infeksi tanpa komplikasi) * Prostatitis kronik 500mg perhario selama 28 hari * Infeksi kulit dan jaringan lunak lainnya, 250 mg perhari atau 500 mg satu sampai dua kali perhari selama 7-14 hari. - Melalui infus intravena (minimal 60 menit untuk 500 mg) * Pneumonia komuniti : 500 mg, satu sampai dua kali sehari. * Infeksi saluran kemih dengan komplikasi : 250 mg perhari. * Infeksi kulit dan jaringan lunak lainnya : 500 mg, dua kali sehari. *interaksi obat : *lihat ciprofloxacin *Sediaan : * - Tablet 250 mg, 500mg. - Vial 5 mg/ml, 100ml. *Efek Samping : *(lihat ciprofloxacin) termasuk juga : buang-buang angin, sulit buang air besar. Jarang : takikardi. Sangat jarang : pneumonitis, neuropati perifer, hipoglikemia, rabdomiolisis, gagal hati, hipotensi pada penggunaan melalui infus

Perbedaan antara levofloksasin dan siprofloksasin adalah siprofloksasin termasuk agen yang kuat terhadap gram negatif termasuk pada bakteri P. aeruginosa, sedangkan levofloksasin mempunyai potensi dua kali lipat terhadap gram positif. Obat golongan fluorokuinolon diindikasikan untuk infeksi jaringan lunak, tulang dan persendian, infeksi intra-abdominal, infeksi saluran nafas dan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang banyak resisten terhadap antibiotika (multi-drugs resistant/MDR), seperti Pseudomonas sp (Katzung, 2007; Wilson & Estes, 2008). Penggunaan golongan kuinolon biasanya diberikan secara kombinasi dengan antibiotika lainnya, khususnya golongan betalaktam. Kombinasi ini direkomendasikan khususnya pada kelompok pasien yang dicurigai terinfeksi bakteri P. aeruginosa, K. penumoniae dan Acinetobacter spp (Wilson & Estes, 2008). Kombinasi ini bertujuan agar diperoleh efek yang maksimal dari perbedaan mekanisme kerja antibiotika dan efektivitas target infeksi, karena bakteri tersebut saat ini dilaporkan telah mengalami reistensi terhadap berbagai antibiotika/MDR, sehingga dengan cepat menghentikan pertumbuhan bakteri melalui penghambatan sintesis dinding sel dan penyerangan pada DNA bakteri, terutama pada bakteri P aeruginosa.

Anda mungkin juga menyukai