Anda di halaman 1dari 51

BAB I

MARIFATULLAH DALAM PENGOBATAN


` .


Hai jiwa yang tenang (an-nafsu al-muthmainnah). Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.
(QS. Al-Fajr:27-30)
Dari ayat di atas terdapat 3 pijakan bagi seorang pembekam sebagai dasar moral dalam melaksanakan bekam,
yakni:
a. Memiliki jiwa yang tenang (an-nafsu al-muthmainnah)
Pembekam hendaklah memiliki jiwa yang tenang, karena hanya kepada jiwa yang tenang Allah
memanggilnya untuk kembali kepada jalan-Nya yang lurus. Nafsu al-muthmainnah ini mampu
mengalirkan energi tersembunyi yang dapat melakukan penyeimbang kepada ruh manusia yang sakit,
dan dampak dari penyeimbang kepada ruh inilah yang menimbulkan kesan kesembuhan bagi penyakit-
penyakit jasmani.
Orang yang melihat seruan Allah ini akan membuka mata bashirahnya (mata batinnya) sehingga ia
dapat melihat hakekat yang sebenarnya bahwa sesungguhnya penyakit itu sebenarnya hadir akibat dari
ruh yang kotor.
b. Ridha
Seorang pembekam hendaknya menyadari betul bahwa apapun yang dalam kehidupan ini adalah atas
kehendak (iradah) Allah semata. Dan Allah tidak mungkin menciptakan semua itu tanpa makna, tidaklah
Allah menciptakan segala sesuati dengan sia-sia.
Oleh karena semua kejadian tidak lepas dari kehendak Allah, maka seyogyanya pembekam ridha akan
setiap ketentuan Allah, dan disamping itu pembekam hendaknya mampu menyakinkan pasien akan
memiliki sifat ridha yang meyakini bahwa tidaklah Allah menimpakan suatu penyakit kepada seseorang
melainkan pasti ada makna besar dibalik penyakit tersebut, dan Allah pulalah yang menciptakan
obatnya.
c. Menggambakan diri hanya kepada Allah
masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku. Maksudnya seorang pembekam mesti memposisikan
dirinya sebagai hamba, dan sesungguhnya itulah hakekat kedudukan manusia di hadapan rabbnya.
Dengan demikian ketika pembekam mengobati pasien maka sesungguhnya hal tersebut bukan karena
dorongan profesi/keuangan/kebendaan semata melainkan sebagai bentuk penghambaan diri kepada
Allah.
Apa balasan yang dijanjikan Allah? Seorang yang mampu melewati ketiga pijakan dasar tersebut Allah
memberikan suatu penghargaan kepada hamba-Nya berupa al-jannah (syurga)
masuklah ke dalam syurga-Ku.
Syurga merupakan balasan kasih saying Allah atas hamba-Nya. Ciri syurga adalah ketenangan dan
kesenangan (kenikmatan). Orang-orang yang telah memiliki nafsu al-muthmainnah (jiwa yang tenang)
ridha serta menghambakan diri hanya kepada Allah akan mendapatkan syurga yang tidak hanya di
akherat tetapi bahkan ketika masih ada di dunia. Mereka akan merasa diliputi rasa tenang dan senang
dalam hidupnya, sekalipun diuji dengan ujian yang macam-macam.
2
Kesyirikan dalam Pengobatan
Syirik merupakan dosa besar dalam pandangan slam. Sedemikian besarnya dosa tersebut hingga Allah tidak
berkenan mengampuni orang yang melakukan perbuatan syirik, terkecuali bila orang tersebut bertobat dengan
taubatan nasuha (tobat yang sungguh-sungguh)
[
[ ` `
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni
dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu)
dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(QS. An-Nisa : 116)
Dalam pengobatan secara tidak disadari muncul perilaku kesyirikan yang terdapat di masyarakat kita. Paling
tidak ada dua jenis bentuk kesyirikan dalam pengobatan; yaitu munculnya sifat keakuan dan percaya kepada
sebab
a. Munculnya Sifat Keakuan
Ketika seorang pembekam menganggap bahwa dirinyalah yang menjadi penyebab kesembuhan
tersebut, maka sesungguhnya dalam diri pembekam tersebut telah dihinggapi sifat keakuan. Orang
yang memiliki sifat ini sesungguhnya dia telah belaku syirik, sebab ia telah menduakan Tuhan. Dia
mengakui adanya dualisme kekuasaan dalam kesembuhan suatu penyakit yaitu kekuasaan Allah dan
kekuasaan dirinya.
Sifat keakuan inilah yang telah menyebar dimana-mana. Bermula dari keinginan yang sangat besar dari
pasien untuk sembuh, sehingga apapun upaya dikerahkan untuk mendapat kesembuhan. Ketika upaya
kesembuhan itu didapat pujian diberikan secara berlebih pada pengobat yang merawatnya. Pemberian
pujian yang berlebihan itu dapat menjerumuskan pembekam pada perilaku sifat keakuan.
Disisi lain, pengobat demi hanya mencari cara agar pasien sembuh menempuh berbagai metoda yang
sesungguhnya bertentangan secara norma agama dan kodrat kemanusiaan itu sendiri, seperti
pengobatan dengan energi cakra, dengan semedi, dan berbagai cara yang sejenis yang jelas-jelas
berbau syirik.
b. Percaya Kepada Sebab
Ketika Nabi Musa as dikejar-kejar tentara Firaun hingga terdesak dan berada di tepi laut. Maka turunlah
firman Allah untuk memukulkan tongkat yang dibawanya ke laut dan laut terbelah sehingga seolah-olah
terbentang jalan bagi Musa dan pengikutnya menyeberangi laut tersebut selamat dari kejaran tentara
Firaun.
Siapakah yang menyelamatkan Musa dan pengikutnya? Tongkat Nabi Musa? atau Nabi Musa sendiri?
Ataukah Allah? Tentu saja kita akan mengatakan Allah. Tapi mengapa Allah memerintahkan untuk
memukulkan tongkat? Mengapa Allah tidak langsung saja membuat laut itu menjadi terbelah?
Sebab tidak meninggalkan bekas
Percaya kepada sebab menjadi syirik
Meninggalkan sebab menjadi kafir
Artinya kalau orang slam percaya pada obat yang menghilangkan penyakit berarti dia telah syirik. Syirik
seperti itu disebabkan kekeliruan kuasa, kuasa pertama kuasa obat dan kuasa kedua kuasa Allah.
Adapun menolak sebab yang menjadikan kafir adalah ketika kita tahu tidak minum maka akan menjadi
dahaga, jika dahaga maka harus minum. Kalau kita meninggalkan minum air dan karena itu kemudian
mati, maka ia digolongkan dalam keadaan kufur sebab mati karena membunuh diri. Dalam slam ada 5
hal yang harus dipertahankan yaitu: jiwa, harta, akal, keturunan dan agama.
Menghilangkan Kesyirikan
Seorang pengobat apakah ia herbalis atau pembekam mesti menyandarkan segala sesuatunya hanya kepada
Allah. Menyadari bahwa dirinya hanya sebagai hamba yang tidak memiliki kekuatan apa-apa. Dan apabila ia
3
diberi kebisaan mengobati bukan dirinyalah yang mengobati demikian pula obat yang diberikan bukan obat itu
yang menyembuhkan melainkan hanyalah sebagai sarana atau jalan dari Allah.
Allah-lah Yang Maha Kuasa yang menyembuhkan suatu penyakit dan atas kuasanya pula untuk tidak
disembuhkan.
Orang yang bersandar kepada Allah tidak akan pernah merasa kecewa dalam menghadapi kehidupan ini.
Namun pula ia tidak merasa apatis dalam menyikapi masalah. Kalaulah pengobatan yang dilakukannya sembuh
maka kesembuhan itu bukan karena dirinya, melainkan karena Allah. Sebaliknya apabila tidak sembuh
sedangkan segala daya upaya dan keilmuan dia telah kerahkan namun tidak diperoleh kesembuhan maka ia
akan ikhlas menerima kepurusan itu dan tetap bersabar.
Penyerahdirian inilah yang mendatangkan pertolongan Allah. Ketika Nabi brahim hendak dibakar dan akan
ditolong oleh malaikat, Nabi brahim menolaknya. brahim berkata, Tuhanku menyertaiku. Karena kepasrahan
diri yang total inilah Nabi brahim selamat tanpa luka sedikitpun.
Demikian pulah orang yang sakit. Separah apapun penyakit yang dideritanya, jika ia benar-benar berserah diri
kepada Allah, niscaya Allah akan menolongnya. Penyakit yang dideritanya tidak bias memberikan mudharat
(bahaya) apa-apa tehadap dirinya, sebab hanya Allah yang berkuasa.
Perbaiki niat kita. Sebuah perbuatan yang kelihatan aktifitas keseharian biasa, dapat bernilai ibadah dan
mendapat pahala dari Allah. Sebaliknya, ibadah haji sekalipun akan menjadi amalan duniawi biasa dan bahkan
bisa menjadi dosa karena niat kita.
Tapi ingat! Niat tidak menghalalkan cara. Berobat dan mengobati suatu penyakit adalah perbuatan baik, tetapi
jika kemudian ia mencari obat-obatan yang haram atau pengobatan yang bertentangan dengan ketauhidan
maka jelas hal seperti itu tidak dibenarkan.
`
[

(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, dan Tuhanku, yang Dia memberi
Makan dan minum kepadaKu, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku, dan yang akan
mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
(QS. Asy Syu'araa' : 78-81)
4
BAB II
DASAR-DASAR HERBALOGI ISLAM
Sejarah Penggunaan Tanaman Obat-Obatan
Penggunaan tanaman sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan tahun yang lalu. Para ahli kesehatan
bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah
besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan
diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates
(466 tahun sebelum masehi), Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun
sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia
Medica.
Di ndonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi
penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XV seorang botanikus bernama
Jacobus Rontius (1592 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae
Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini
merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 1691)
dalam bukunya Hortus ndicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch
Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan
publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.
Prinsip Herbalogi
Menggunakan bahan yang bersifat alami, tidak menggunakan bahan-bahan sintetis. Herba terbaik adalah herba
yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, seperti madu, habbatusaudah, minyak zaitun dan termasuk herba-herba
yang tumbuh disekitar kita. Rasulullah pernah bersabda tidaklah suatu penyakit diturunkan melainkan Allah juga
menyertakan obat-obatnya.
Ayat-ayat ALLAH yang berhubungan dengan herbal dan memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi nya :
` `
[ ` j

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan. (QS. An Nahl [16] : 11)
` ` [
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. (QS.Abasa [80]:24)
. . .
`
[ ` [
` .
5
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayur-sayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang)
lebat, dan buah-buahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu.
(QS.Abasa [80]: 27 - 32)
. [
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu
mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
(Al Baqarah [2]: 168-169)
[ ` ` j
. [
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam slam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-
langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS.Al-Baqarah [2] : 208)
Hadist
Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al Quran (HR. bnu Majah dan Al Hakim)
Kesembuhan itu ada dalam 3 perkara, yaitu minum madu, berbekam, dan kay dengan api. Dan aku melarang
umatku dari kay. (HR. Bukhari)
Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya, maka
(berobatlah kamu sekalian, tetapi) jangan berobat dengan yang haram. (HR. Abu Dawud)
Dari Jabir berkata, Rasulullah bersabda, bagi tiap-tiap penyakit itu ada obatnya, apa bila obat yang dengan
penyakitnya maka ia sembuh dengan izin Allah. (H.R. Muslim)
Definisi Herba
Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batu-batuan) yang mengandung satu atau
beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.
Definisi Herbalis
Herbalis adalah orang yang memiliki kepakaran (arif) dan kecakapan (sklill) dalam bidang pengobatan (terapi)
dengan menggunakan herba-herba alami.
Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk
menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba
dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki
sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat,
mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping.
Prinsip Pengobatan Islami
1. Prinsip Keyakinan; yaitu berkeyakinan bahwa yang menyembuhkan adalah Allah, sehubungan dengan
itu dalam merawat pasien hendaknya secara baik dan sesuai syariat slam (Al Quran & As-Sunah)
2. Menggunakan obat yang halal dan baik, tidak sekali-kali menggunakan bahan yang haram atau
bercampur dengan bahan yang haram.
3. Prinsip pengobatan tidak membuat mudharat dengan tidak mengakibatkan kerusakan apalagi hingga
menjadi kecacatan tubuh, terkecuali bila sangat darurat dan tidak ada pengobatan lain selain dengan
menggunakan itu.
4. Pengobatan tidak berbau tahayul, khurafat & bidah
5. Prinsip mencari yang lebih baik berdasarkan kaedah slam & ilmu perobatan
6. Mengambil sebab melalui ikhtiar serta tawakal serta selalu berikhtiar mencari yang terbaik
6
Spiritual
50%
Mental
20%
Emosi
20%
Fizikal
10%
Spiritual
Mental
Emosi
Fizikal
Sifat Penggunaan Herba :
1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan
menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara
otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50%
kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi
berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.
2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan obat-obatan kimia. Proses
penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat
memperbaiki organ yang rusak.
3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana
layaknya obatan-obatan kimia karena obat-obatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan
kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan
tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit
demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit.
Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2
kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari
4. Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada
pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan.
Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang
cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi
DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll.
Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah:
1. Mind set kita terhadap herbal
2. Stress
3. Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB)
4. Asupan air yang kurang
5. Terlalu banyak ledir (mucusa)
6. Keadaan tubuh terlalu asam/acid
7. Tidak rutin mengkonsumsinya
8. Dosis yang tidak mencukupi
BAB III
TEKNIK DIAGNOSA
Keahlian herbalis selain dari menggunakan herbal sebagai khtiar membantu proses kesembuhan diperlukan
satu kecakapan dalam mendiagnosis pasien dengan melihat fisik (fisio diagnosis). Hal pertama yang perlu
diperhatian dalam diagnosa adalah mencatat setiap data pasien dengan baik, melihat perkembangan dan
perubahan dari tiap-tiap fase pengobatannya.
Dalam mendiagnosa yang terpenting yang perlu diperhatikan adalah memberi semangat yang dapat berupa
mimik muka, raut wajah postur tubuh ucapan dan penampilan selama dalam melakukan pemeriksaan dan
pengobatan.
7
Hal ini seperti apa yang diajarkan Rasulullah ketika beliau menjenguk orang sakit seringkali mengungkapkan hal
yang memberi motivasi sepert, Tidak ada apa-apa dan Setiap penyakit ada obatnya. Hal ini bermakna
sebagai upaya menentramkan hati orang yang sakit juga memberikan sugesti positif terhadap penyakitnya.
Organ-organ yang menjadi acuan pemeriksaan:
1. Mata
2. Lidah
3. Nadi
4. Telapak Tangan
Selain mendiagnosa organ, perlu juga memperhatikan 4 perkara lainnya, yaitu:
1. Sejarah Keluarga
Sejarah keluarga disini dapat menyelidiki riwayat penyakit, boleh jadi terdapat penyakit yang diwariskan
secara genetik. Tindakan mengenal pasti sejarah penyakit akan mempermudah dalam mengobatan dan
proses perawatan.
2. Keluhan Penyakit
Pasien biasanya mengeluhkan perasaan dan keadaan dirinya. Ada kalanya keluhan itu bukan dari
sumber penyakit itu sendiri namun dapat pula menjadi acuan tindakan. Sebagai contoh pasien yang
mengalami darah tinggi mengeluhkan kepala yang sering pusing atau bahu yang berat.
3. Gaya Hidup
Gaya hidup sangat berpengaruh akan tingkat kesehatan pasien. Pasien yang perokok akan mengalami
kondisi jantung, paru-paru yang sangat buruk. Gaya hidup mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan
emosi yang melibatkan pekerjaan, keluarga, pola istirahat, ibadah dan sebagainya.
4. Gaya Berpikir
Dalam satu hadist Qudsi, Allah menegaskan bahwa:
Allah senantiasa seperti sangkaan hamba-Nya
Pikiran yang positif akan membuahkan kebaikan, sebaliknya pikiran negatif akan mendatangkan resiko
mengubah reaksi kimia dalam tubuhnya menjadi tidak seimbang, sehingga mengakibatkan pengeluaran
hormon kortisol dan menjadi sebab-sebab timbulnya penyakit.
8
A. Diagnosa Mata (Bagian Mata Putih)
Mata Kuning Mata Merah
Bila terdapat warna kekuningan pada mata bagian
putih, terdapat 3 tafsiran:
Terjangkit virus seperti hepatitis. ni dapat terlihat
apa bila ditambah dengan bukti bintik putih di
atas lidah
Keracunan logam berat, mengakibatkan
rontoknya rambut, kuku pecah-pecah dan keluar
darah dari rongga hidung. Contoh logam berat
adalah Arsenik, yang terdapat dalam rokok,
merkuri yang terdapat dalam bahan tambalan
gigi dan imunisasi.
Masalah batu empedu, ditandai bila pasien
sering mengalami kelaparan di waktu malam dan
sangat emosi seperti mudah takut, marah,
bimbang, benci dan sebagainya.
Bila terdapat warna kemerahan pada mata bagian
putih, terdapat dua tafsiran:
Kekurangan air atau dehidrasi. Bisa terjadi
karena kurang minum, atau sedang
mengkonsumsi herba diuretik. Tandanya, urin
kuning pekat, sakit kepala, sakit pinggang dan
urat biru di tangan
Terjangkit kuman (infeksi) yang ditandai dengan
kehadiran selaput putih
ndividu yang mempunyai tanda seperti ini perlu
sering minum air yang banyak yaitu rata-rata 2,5 liter
sehari.
9
B. Diagnosa Telapak Tangan
No BAGAN TANGAN MASALAH PENYAKT
1 Kelingking Bengkok Permasalahan organ syaraf dalam jantung
(atas:otak, bawah:rahim)
Masalah pada tulang punggung
Pada wanita: pertanda sering melahirkan,
pernah operasi
Bengkok atas saja pertanda rahim turun
(sakit pinggang)
Pertanda tingkat stress
Pernah mengalami panas yang tinggi
Mata minus (pada ujung)
Runcing Ketidaksuburan pada wanita/masalah peranakan
Kempot Berkurangnya kemampuan seks
Keunguan Keracunan pada usus
2 Jari manis Bengkok Permasalahan pada saraf sistem imunitas
Permasalahan pada usus halus, penyerapan
nutrisi tidak maksimal
Masalah di usus kecil / lambung
3 Jari tengah Bengkok Permasalahan organ selaput jantung, sering
kagetan atau ada rasa sir-siran
4 Jari telunjuk Bengkok /
melengkung
Permasalahan saraf usus -> usus besar ->
ujung pertama bengkak
Jika jari tengah & telunjuk direntangkan
terasa sakit berarti ada masalah
sembelit/perut
Masalah usus besar / kolon
5 Jempol (bu jari) Tipis Sinusitis
Bengkok Kesuburan rendah / masalah pencernaan / usus /
sembelit
Kempot Ada alergi / pernafasan / sinus
10
6 Pangkal bu Jari Gurat biru-hijau Masalah paru-paru/alergi
Benjolan di
bagian bawah
Amandel/masalah tiroid
7 Semua jari Menipis Diabetes melitus/ pinggang mengecil
Ruas ujung jari
bengok ke
dalam
Batu ginjal (jika warnanya sama) atau
Batu empedu (jika warnanya lebih merah)
Ujung jari
merah
Kandungan kolesterol tinggi
Ruas jari hitam
(depan /
belakang)
dan telapak
tangan pucat
serta ada
bintik-bintik
merah
Terlalu banyak toksid/karbon sehingga sembelit
Angin sudah menyebar pada sendi sehingga
sering
sakit sendi
Gurat biru-hijau Stress
Ujung jari
montok/terasa
tebal dan ada
bintik merah
Tekanan darah tinggi
Pangkal jari
bengkak
Gangguan fungsi ginjal, tandanya ada kantong air
di bawah mata
Pangkal jari
menciut
Gangguan fungsi ginjal (kurang cairan)
8 Telapak Tangan Pangkal jari
berkerut
Gangguan fungsi ginjal sampai masalah buang
air kecil /kurang air
Spot putih Masalah angin
Pada wanita ada permasalahan perut, usus
rahim
Merah Masalah perut / menderita panas
Spot merah Pengguna obat kimia / drug / narkoba
Berlopak
(cekung)
munitasnya rendah/ada gangguan syaraf
Garis ramal
hitam
Ada masalah pada pencernaan
Berkeringat Jantung/tubuh banyak asam (pria:kelainan
hormon; wanita: kelainan syaraf)
Kering Tubuh terlalu basa
Tebal Masalah perut
Garis hijau-biru Migrain/wasir
Pucat Anemia
11
9 Kuku Mengeras Toksin / keracunan
Gelombang
Vertikal
Permasalahan ginjal
Gelombang
horizontal
Permasalahan jantung atau asam urat/lever
Bergelombang
naik
Asam urat / toksin
Lekukan
horizontal dan
dalam
Stress
Pada jari
tengah ada
garis putih
vertikal
Permasalahan jantung
Kuku/bawah
kuku gelap
Diabetes, bibir hitam, pangkal lidah kuning
Bulan sabit
pada jempol
saja
Pada pria berarti ginjal
Pada perempuan berarti kesuburan
Bulan sabit
menyebar/
tidak ada
mbalance hormon (kurang libido)
Bila ditekan
warna merah
darah
lambat kembali
Tekanan darah rendah
B. Diagnosa Nadi
Tafsiran pemeriksaan denyut nadi adalah:
Nadi Kuat Nadi Lemah
Menandakan derajat kepanasan yang tinggi. Tubuh
pasien dalam keadaan panas, baik panas dalam
maupun panas dalam
Menandakan kelemahan kerja sistem tubuh
Dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cuaca,
kuman, hormon, makanan, tumor, peredaran
12
Panas dalam; ditandai dengan telapak tangan
dingin, nafas berbau, badan berbau dan
bernafas dengan kuat
Panas di luar; ditandai oleh telapak tangan yang
panas
darah, penyakit, dan lain-lain.
Pendapat bnu Sina mengenai nadi:
Demam : Tingkat demam ditandai dengan cepat-lemahnya nadi
Nadi Gergaji : Terjadi bengkak dibagian membrane dan diafragma
Nadi Berombak : Bengkak pada paru-paru
DIAGNOSIS NADI/PALPASI
Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Saat mengukur denyut nadi seorang herbalis harus memusatkan
perhatian dengan seksama. Menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis, untuk merasakan denyut
nadi pasien dengan menaruh jari-jari diatas nadi radial (jari) pada pergelangan tangan pasien.
Gunakan jari tangan kanan untuk mengukur denyut pergelangan tangan kanan pasien, dan sebaliknya. Agar
Denyut Nadi Jelas terdeteksi lengan pasien boleh diangkat, menekan denyut dengan kekuatan yang tepat, dan
mengubah kekuatan tekan atau menggerakkan jari. Tingkat mahir, diperlukan latihan mengkur & merasai
berbagai kondisi denyut nadi serta melakukan pengamatan (cross check) antara hasil pengukuran denyut nadi
dengan keadaan sakit yang dialami oleh pasiennya.
KATAGORI DENYUT NADI
NO KATEGOR PASANGAN DENYUT NAD GEJALA PENYAKT
1 Kedalaman
Denyut Atas / Mengambang (fumai) dapat
dirasakan dengan sentuhan ringan dan
menjadi lemah bila jari herbalis menekan.
Tahap awal penyakit,
Menandakan bagian
luar tubuh sedang
terkena (Komplikasi
gejala luar).
Denyut Dalam (chenmai), dapat dirasakan
bila jari herbalis menekan dengan keras.
Penyakit terletak di
bagian dalam tubuh
(Komplikasi gejala
dalam).
2 Kecepatan
Denyut Perlahan / terhambat (chimai),
merupakan denyut yang kurang dari 4
pukulan per satu daur pernapasan (< 60
denyut / menit).
Dingin / Unsur Air
Pasien merasakan
kedinginan
Denyut Cepat / Sering (shumai), memiliki
lebih dari 5 pukulan / daur pernapasan (> 90
denyut / menit).
Panas / Unsur Api
Pasien merasakan
kepanasan
3. Kekuatan
Denyut Lancar / Kuat (huamai), denyut yang
memukul seperti manik yang menggelinding
pada piring
Kelebihan.
Kelembaban,
penyumbatan
Makanan, Wanita
Hamil, Orang Normal.
Denyut Ragu (semai) adalah denyut tempo
kecil, halus, perlahan dan agak menyentak
seperti mengikis bambu dengan pisau.
Defisiensi (kekurangan
atau tersumbatnya
aliran darah dan essen
/ energi vital).
TITIK DENYUT NADI/PALPASI
13
B. Diagnosa Lidah
INDIKATOR DIAGNOSIS LIDAH:
Ukuran Lidah
Bentuk Lidah
Warna Lidah
Kebasahan batang lidah
Saluran / Salutan Lidah
Pupa (Gelembung) Lidah
WARNA LIDAH
No. Warna Lidah Kondisi Penyakit
1. Merah Pucat dengan salutan tipis Normal
2. Keputih-2an (pucat lebih dari normal) Kekurangan Energi Vital dan
Darah
3. Memerah (merah lebih dari normal) Panas
4. Batang lidah Merah Panas tinggi
5. Biru atau Ungu Darah tersumbat
Catatan: Jika warna lidah berubah dari kelabu ke hitam abu; atau dari ungu pucat ke biru tua; atau muncul
saluran putih mirip jamur dan bercak-bercak; atau mirip pipihan salju; semua ini menandakan penyakit pasien
telah sampai pada tingkat yang sangat berbahaya.
SALUTAN LIDAH
No. Salutan Lidah Kondisi Penyakit
1.
Putih, tipis dan licin Dingin di bagian luar
2.
Putih, berlendir dan berlemak serta
sukar diseka bersih
Lendir berlebihan, kelembapan
dan penyumbatan makanan
3. Kunig, tebal dan berlendir Panas pekat dalam lambung
4.
Kuning, tipis dan berlendir dengan
dasar putih
Faktor Patogen luar telah
menembus bagian dalam
5. Hitam dan kering Panas Tinggi
6. Hitam dan lembab Sangat Dingin
No Titik Tangan Kiri Tangan Kanan
1. Cun Jantung Paru-paru
2. Guan Hati (liver) Limpa (spleen)
3. Chi Ginjal Kiri, dan Usus Kecil
Ginjal kanan, Lambung, Kandung
Kemih dan Usus besar
14
JANTUNG
PERUT & LIMPA
GINJAL
HATI
EMPEDU
ANATOMI LIDAH
CR-CR :
Lidah kering
Warna merah terang
Kasar
Berparit
Kurang selaput putih.
MASALAH :
Poliurea atau kencing banyak
Masalah Ginjal (Kekurangan air)
Ciri-ciri:
Pinggir lidah berwarna merah tua
Masalah:
Panas di hati dan empedu
15
CR CR :
Licin
Selaput putih tipis
Hilangnya pupa (gelembung lidah)
MASALAH :
Sejuk/yin
Kelemahan di perut
Kelemahan pada spleen
Titik perut 36
Titik limpa 6
Titik limpa 10
Ciri-ciri:
Ujung
lidah
berwarna merah terang
Selaput putih tebal di tengah
Masalah:
Panas
Kolesterol tinggi
Ada tekanan darah tingi
Titik hati 3
Titik usus besar 4
Titik lambung 40
Titik hati 2
Ciri-ciri:
Berparit di tengah kawasan limpa dan perut
Selaput putih yang jelas
Masalah:
Peradangan
Mukos
Angin panas
Titik usus bsr 4
Titik perut 43
T.Tri pemanas 5
(lemahkan)
Ciri-ciri:
Selaput lidah tebal, kuning bercampur hitam
Lidah kering
Berparit
Masalah:
Serangan kuman didalam tubuh
Racun terlalu tinggi
Peringkat degenaratif.
16
Ciri-ciri:
Pucat
Dingin
Masalah:
Ginjal
Kurang darah
Ciri-ciri:
Pucat
Selaput lidah putih
Masalah:
Kebiasaannya muka pesakit berwarna pucat
kekuning-kuningan.
Kurang darah
Ciri-ciri:
Pinggirnya tidak rata seolah-olah bekas tergigit
Berparit
Lidah nampak agak melebar
Masalah:
Terlalu panas di limpa & ginjal
Ciri-ciri:
Kemerah-merahan
Kering
Banyak parit-parit dalam
Selaput putih tidak merata
Masalah:
Kurang air
Kurang darah
17
Ciri-ciri:
Kemerah-merahan
Kering
Berparit
Masalah:
Pesakit baru sembuh dari penyakit yang disebabkan
oleh kuman
Ciri-ciri:
Gemuk
Merah muda
Pinggirnya tidak rata
Masalah:
Ginjal dan limpa
18
BAB IV
BEKAM (TEORI & PRAKTEK)
A. SEJARAH PENGOBATAN BEKAM
Methode Pengobatan yang satu ini sudah dikenal pada masa Firaun King Ramses berkuasa, di zaman mesir
kuno kira-kira 1.200 tahun sebelum masehi, secara tidak sengaja orang-orang yang terkena lemparan batu dan
terjadi lebam pada organ tubuhnya, yang kemudian dilakukan pengeluaran darah dan ternyata banyak yang
sembuh dari rasa sakit yang dideritanya. Dengan insting yang Allah tanamkan pada makluk ciptaannya dari sala
satu sifat-sifat-Nya yang maha Agung yaitu Asy-syafii (Maha menyembuhkan) maka cara pengobatan ini sering
dilakukan dalam penyembuhan penyakit.
Methode pengobatan ini terus berkembang dan sekitar 4.000 tahun sebelum masehi saat berdirinya kerajaan
Sumeria yaitu suatu daerah wilayah rak yang dialiri sungai Eufrat dan sungai Trigis. Pengobatan ini sangat
dikenal dikalangan para raja-raja yang dilakukan oleh para tabib-tabib termasyhur dan diturunkan ilmunya
kepada para murid-murid pilihan Sedangkan di Cina, metode ini berkembang sekitar 2.500 tahun sebelum
masehi yang kemudian dikembangnkan dengan berdasarkan titik-titik meridian atau akupunktur.
Metode ini telah menjadi kebiasaan umum dilakukan para tabib-tabib dalam melakukan pengobatan kepada
pasiennya dengan menggunakan titik-titik tertentu ditubuh pasein. Gambaran titik-titik ini kemudian dituangkan
pada lembran papyrus untuk menjadi pedoman pengobatan. Titik-titik yang menjadi pedoman pengobatan ini
terus berkembang hingga ke Yunani, Saba, Romawi, Figria, Bulgaria dan sbanji.
Pada bangsa Persia yang serumpun dengan bangsa Aria, ndia, Yunani, Romawi, sbanji, Jerman, maupun
rumpun Aria Eropa lainnya yang hidup 3.000 tahun sebelum masehi, pengobatan ini berkembang bersama
dengan pengobatan al fashid yaitu pengobatan pengeluaran cairan darah dari tubuh. Di daerah Suriah dan
skandariyah methode ini terus dikembangkan bersamaan dengan pengobatan kay, fashid dan ramuan herbal,
tumbuh-tumbuhan laut, akar-akaran, biji-bijian, bunga dan sebagainya.
Bagi ummat slam pengobatan ini telah menjadi sunnah Rasulullah SAW. Sebagimana telah diriwayatkan oleh
bnu Umar, Rasulullah SAW bersabda;
Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para malaikat mengatakan . Hai Muhammad
perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian pergunakan untuk berobat
adalah bekam, alkist dan synuniz semacam tumbuh-tumbuhan.
Anas bin malik berkata, Rasulullah SAW bersabda : Aku tidak berjalan di hadapan sekelompak malaikat pada
malam ketika aku diisrokan, kecuali mereka berkata Wahai Muhammad , perintahkanlah umatmu untuk
berbekam (HR. Tirmidzi).
Di zaman Rasulullah SAW, bekam sangat dianjurkan dan sudah menjadi kebiasaan para sahabat-sahabatnya,
selain memerintahkan umatnya untuk berobat dengan bekam, beliau juga memberikan petunjuk tentang titik-titik
yang sangat baik untuk dibekam. Walaupun Nabi Muhammad SAW bukan seorang tabib, namun semua
apayang dilakukannya berdasarkan petunjuk Allah SWT sebagaimana firman-Nya Dan tiadalah yang
diucapkannya menurut kemauan hawa nafsunya, ucapanya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan
kepadanya ( QS. An-Najm 53; 3-4).
Beberapa titik-titik yang diajarkan oleh nabi yang biasa kita sebut dengan titik sunnah diantaranya : Hammah,
Naqrah, qomahduwah, akhdzaain, kahil, mankib, dzqn, udzn, tsadyu, qithon, bathn, shodr, maqidah, rukbah,
fakhdzu, saq, rusgh, nakhid, qodam, iltiwa, wirik, nais, katifain, dan sebagainya.
19
Pada sekitar tahun 300 hijriyah, Bekam sangat populer di Baghdad dan merupakan pengobatan yang paling
maju. Para juru bekamnya pun bermacam-macam, dari yang belajar turun temurun, bekam jalanan, para pelajar
madrasah fikih dan ahli bekam dari perguruan tinggi seperti di lembaga kedokteran tinggi Jundi, Syahpur,
Harran, Syam dan skandarsyah.
B. DASAR PENGOBATAN BEKAM
DEFINISI BEKAM (AL HIJAMAH)
Bekam adalah suatu ungkapan yang dikenal oleh bangsa ndonesia seperti kop, canduk, canthuk atau
mambakan, bahasa nggris dengan istilah cupping atau fire botle, bahasa Mandari disebut Pa Hou Kuan dan
Gua sha dalam bahasa Cina. Dalam bahasa Arab disebut Al- Hijamah yang berarti menghisap atau menyedot,
hijamah merupakan istilah awal yang dipakai dalam bentuk pengobatan ini, kemudian munculah istilah-istilah
lain yang digunakan untuk memudahkan dalam pemahaman disetiap suku dari masing-masing bangsa.
Bekam atau Hijamah berarti pristiwa penghisapan atau penyedotan untuk pengeluaran darah dari permukaan
kulit. Sedang alat yang digunakan dalam melakukan hijamah berupa tabung atau gelas kecil yang terbuat dari
tanduk, bamboo atau kaca untuk menampung darah.
Bekam merupakan suatu metode pengobatan yang turun temurun telah diwariskan oleh para nabi dan rasul,
yang kemudian metode atau caranya telah dikembangkan oleh masing-masing bangsa dan negara dengan
disiplin ilmu kesehatan yang dimilikinya, yang dalam mengeluarkan atau pelepasan darah statis melalui
permukaan kulit dilakukan dengan cara yang aman dan higienis untuk dicapainya nilai sebagai alat
penyembuhan yang terbaik.
Dalam kitab-kitab Arab, menjelaskan tentang bekam sebagai berikut :


Bekam adalah mengeluarkan darah dari kulit dengan cara menghisap, kemudian penyayatan ringan pada
permukaan kulit, kemudian dilakukan penghisapan lagi agar darah bisa keluar dan menimbulkan kesembuhan
dengan izin Allah.
Sedang pada buku-buku barat, bekam diartikan dengan It is a therapeutic method in which a jar or cup is
attached to the surface of the skin to cause local congestion. This is achieved by the creation of a negative
pressure inside the cup via the introduction of ignited material into the jar to become local blood statis, and the
aspirate blood from the skin, to promote the circulation of qi and blood induce an analgesic effect, subdue
swelling and expel wind, cold, and damp pathogens. (Bekam adalah suatu metode pengobatan dengan
menggunakan tabung atau gelas yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar menimbulkan bendungan
lokal. Hal ini disebabkan oleh tekanan negatif didalam tabung, yang sebelumnya benda-benda dibakar dan
dimasukan kedalam tabung, agar terjadi pengumpulan darah lokal. Kemudian darah tersebut dikeluarkan dari
kulit dengan dihisap, dengan tujuan meningkatkan sirkulasi energy chi dan darah, menimbulkan efek analgetik
(penghilang nyeri), mengurangi pembengkakan, serta membersihkan pathogen angin baik dingin maupun
lembab.
DASAR PENGOBATAN BEKAM (AL HIJAMAH)
- ) - - - :
- - : (
Sesungguhnya Jabir bin Abdullah R.A. telah menziarahi Al-Mukna yang sedang sakit kepala. Kemudian beliau
berkata : Aku tidak akan pulang sehinggalah kamu mau berbekam kerana aku pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda Sesungguhnya dengan berbekam itu ada kesembuhan
20
Rasulullah menyatakan pada berbekam itu ada kesembuhan.. Maka siapakah yang lebih benar kata-katanya
kalau bukan Rasulullah SAW
21
Rasulullah SAW bersabda:

Kesembuhan ada 3, dalam pisau hijamah, minum madu dan pengobatan dengan besi panas, dan aku
melarang ummatku melakukan pengobatan dengan besi yang dipanaskan. (HR. Bukhari).
Dari bnu Abbs RA. Rasulullah bersabda :
Bahwasanya Rasulullah SAW pernah berbekam dan memberi imbalan bagi yang membekam. ( H.R. Bukhari
Muslim).
Dari Abu Dawud, dalam sebuah hadist tentang sro miroj, Nabi Muhammad SAW bersabda :
) )
Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok malaikat pada malam ketika aku diisokan, kecuali mereka
berkata, wahai Muhammad perintahkanlah umatmu untuk berbekam.
Rasulullah SAW bersabda :

Sesungguhnya pengobatan yang paling utama yang kalian lakukan adalah Bekam. (H.R. Bukhari Muslim).
- - ) :
: (
Dari bnu Mas'ud sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda " Sesungguhnya aku telah melalui sekumpulan
malaikat pada malam aku di sra' oleh Allah Taala dan mereka telah berkata ' Wahai Muhammad suruhlah
umatmu berbekam' "
Berbekam adalah sebaik- baik perubatan seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh bnu Abbas:
( (...
" Sebaik pengobatan ialah dengan berbekam : ia membuang darah kotor, mencerahkan mata, meringankan
tubuh.."
( (
" Sesungguhnya sebaik-baik perawatan yang kamu lakukan ialah dengan berbekam "
ADAB BERBEKAM
Pengobatan adalah keterampilan yang penuh dengan kebaikan, oleh karena itu setiap penterapi atau pengobat
bekam harus menunjukkan sikap yang baik dalam melakukan/membantu saudaranya yang membutuhkan
pertolongannya. Pada dasarnya ada 3 prinsip yang harus dimiliki oleh setiap tenaga medis/kesehatan,
diantaranya :
1. Baik hati dan tidak mencari kekayaan pribadi
2. Tulus dan ikhlas dalam menolong
3. Mempunya keberani dan keyakinan yang tinggi
Nabi kita Muhammad SAW adalah suri tauladan yang terbaik yang harus kita jadikan sebagai pedoman kita
dalam berprilaku, bersikap dan bertindak. Oleh kerenanya yang dilakukan oleh seorang pengobat bekam
22
adalah mengidupkan sunnah Rasulullah SAW dibidang pengobatan, maka adab atau sikap seorang pembekam
harus :
a. Niat karena Allah dan ikut Sunnah Rasullah SAW.
b. khlas membantu atas dasar persaudaraan
c. Hendaknya dalam keadaan berwudhu
d. Ramah dan bersahabat
e. Berdialok dan sampaikan pesan-pesan hikmah kepada pasien
Niatkan menjalankan sunnah
Berdoa dan mohon kesembuhan pada Allah

f. Bentengi diri dengan Ayat-ayat Allah
Baca Taawwuz dan basmallah
Baca Ayat-ayat Allah seperti yang termaktup dalam zikir masyur dari Rasulullah
g. Doa-doa


...
h. Berpakaian rapih dan bersih
i. Tawakal pada Allah
WAKTU BERBEKAM
Berkenaan dengan waktu, maka ada waktu-waktu yang mustajab sebagaimanapun Allah menetapkan waktu-
waktu yang paling baik dalam beribadah dan berdoa kepada nya :
1..Waktu saat berbuka
2. Waktu 1/3 malam
3. Waktu Adzan dan iqomat
4. Waktu saat Sujud dalam Sholat
5. Waktu saat wukuf di arafah
Sedang dalam berbekam Rasulullah SAW sangat menganjurkan pada hari hari dan tanggal tertentu yang
terbaik untuk berbekam sebagaimana sabdanya :
Dari bnu Abbas r a. Rasulullah SAW :
Sebaik-baik kalian melakukan bekam adalah pada hari ke 17, 19 dan 21. (HR.Tirmidzi)
Dari Anas r.a. Rasulullah SAW bersabda :
Bahwasannya Rasulullah SAW melakukan bekam di akhdaain dan di kahilnya pada hari ke 17, 19, dan 21.
(H.R. Ahmad, Tirmidzi)
Dari Abu huroiroh Rasulullah bersabda :
23

Barangsiapa melakukan bekam pada hari ke 17, 19, atau 21 maka akan menyembuhkan berbagai penyakit. .
Dalam kitab Qonun fith Thibb, bahwa waktu untuk melakukanbekam itu jam dua atau jam tiga siang dan
dilakukan setelah mandi.
Diriwayatkan dari bnu Abbas, ia berkata:
Nabi Muhammad SAW berbekam, sedangkan pada saat itu beliau berpuasa ( H.R. Bukhari (1939).
Nabi Muhammad SAW berbekam sedangkan pada saat itu beliau berihrom. (H.R. Bukhari (1835)
bnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik untuk berbekam ialah pada waktu
tengah hari (Pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah sedang mengembang dan darah-darah
toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh menhangatkan pesakit selama jam,
istirahat selama 15 menit dan mulai dibekam. Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a Nabi Saw bersabda :
Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah maka itu adalah hari hari yang menyembuhkan
penyakit.
Jenis-Jenis Bekam
Bekam terbagi dalam dua jenis, yaitu bekam kering dan bekam basah. Bekam kering dilakukan dengan hanya
melakukan hisapan pada permukaan kulit tanpa dilukai. Sehingga darah kotor akan mengumpul dibawah kulit
meninggalkan bekas berwarna merah lebam. Bekas ini akan hilang lebih lama yaitu sekitar satu minggu.
Adapun bekam basah dilakukan dengan mengeluarkan darah dari permukaan kulit dengan cara melukai kulit
dan melakukan hisapan. Sehingga ketika kulit dihisap darah akan keluar dari luka yang dibuat di permukaan
kulit.
Orang yang tidak boleh dibekam basah
1. Anak-anak dibawah 12 tahun
2. Orang tua yang sudah lemah, yang kulitnya sudah tidak elastis
3. Penderita diabetes mellitus (kecing manis) kronis, kecuali juru bekam yang benar benar ahli dan
berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.
4. Pasien yang fisiknya sangat lemah
5. nfeksi kulit yang merata
6. Anak-anak penderita dehidrasi ( kekurangan cairan)
7. Penderita penyakit kanker darah ( kondisi pasien dalam keadaan lemah )
8. Penderita yang sering mengalami keguguran kandungan (pada saat kondisi hamil)
9. penderita penyakit gila, kesurupan, terkena sihir, dan sebagainya kecuali juru bekam yang telah mampu
menghadapi kasus-kasus semacam ini.
10. Penderita penyakit hepatitis A dan B apabila sedang dalam kondisi akut (kronis)
11. Penderita penyakit kuning (akut) karena hepatitis kecuali dalam pengawasan dokter. Atau orang
berpengalaman dalam menangani penyakit seperti ini.
12. Pasien setelah mengalami muntah sehingga kondisinya kembali stabil.
13. Pasien yang sedang melakukan cuci darah ( gagal ginjal ). Kecuali pembekam yang berpengalaman.
14. Pasien yang mengalami kelainan klep jatung, kecuali dibawah pengawasan dokter dan orang benar-benar
ahli bekam.
15. Orang yang sedang menderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi.
16. Wanita yang sedang menstruasi sementara kondisinya dalam keadaan lemah dan mengalami pendarahan
cukup banyak.
24
17. Orang yang kondisinya tidak stabil karena menerita tekanan darah rendah.
18. Tidak dianjurkan meletakkan gelas bekam diatas urat sendi yang robek bagi pasien yang mengalami robek
urat persendian
19. Pada penderita dengan kelainan cairan sendi, dalam pembekaman jangan sampai gelas bekam diletakkan
pada daerah yang sakit, melainkan diletakkan disekitarnya
20. Tidak dianjurkan melakukan bekam tepat pada varises, tetapi dilakukan pada bagian kanan atau kiri di
sekitarnya, dan sebaiknya dilakukan secara hati-hati.
21. Jangan dilakukan langsung sesudah makan, tapi 1.5 - 2 jam sesudah makan.
22. Wanita hamil terutama didaerah sekitar perut
23. Orang yang baru saja memberikan donor darah, kecuali setelah berlalu dua atau tiga hari, tergantung pada
kondisi kesehatannya
24. Penderita vertigo (pusing tujuh keliling) sampai keadaannya rileks.
25. Orang yang mengalami ketakutan sampai jiwanya tenang.
26. Orang yang sedang kelelahan
27. Orang yang sedang kekenyangan atau orang yang sedang dalam keadaan kelaparan
28. Tidak dianjurkan melakukan mandi air dingin sesudah berbekam, tetapi boleh mandi dengan menggunakan
air hangat minimal setengah jam sesudah bekam.
29. Pasien yang menderita anemia (kurang darah) kronis.
30. Pasien yang memiliki riwayat penyakit hemovilia.
Pasien yang harus memakai alat bekam sendiri:
1. Penderita HV
2. Penderita hepatitis
Catatan penting:
1. Pasien diabetes parah tidak boleh dibekam di kaki dan tidak boleh menggunakan sayatan
2. Pasien anemia dan hipotensi dibekam titik demi titik, tidak boleh sekaligus
3. pasien kanker harus ditangani oleh orang yang benar-benar sudah mahir
4. hindari hijamah pada pasien yang baru mengalami cuci darah
5. hindari hijamah pada pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah
C. STANDAR OPERASIONAL BEKAM
PERALATAN BEKAM
Pada zaman Rasulullah , beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkok tinggi. Pada zaman
China kuno mereka menyebut bekam sebagai PERAWATAN TANDUK karena tanduk menggantikan kaca.
Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LNTAH sebagai alat untuk berbekam. Pada satu
masa, 40 Juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah itu akan dilaparkan tanpa diberi
makan jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap darah-darah tadi dengan begitu
efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak dan terus jatuh lantas mengakhiri
upacara berbekamnya.
Ada juga yang menggunakan buluh/tabung bambu, tapi ini semua memerlukan api untuk menguapkan bekas-
bekas tadi untuk mendapat vacum. Hari ini peralatan yang digunakan sesuai dengan perubahan zaman
berteknologi tinggi dan diakui oleh para Dokter di rumah sakit. Teknik-teknik menjaga kebersihan alat, tempat
dan pesakit serta perawat mesti dipatuhi.
Adapun peralatan yang diperlukan dalam proses berbekam adalah :
25
1. Cupping Set (Gelas Vakum) dan pump tangan
2. Lencet (Jarum-jarum kecil atau lancing device) atau Pisau Bedah
3. Sarung Tangan (rubber gloves)
4. Masker
5. Gunting
6. Pisau Cukur
7. Tisue kertas yang bersih
8. Kapas (steril cotton)
9. Cairan Antiseptic (alcohol atau betadin)
10. Plastik untuk tempat sampah.
11. Bak sampah
Peralan penunjang
1. Stethoscope dan Tensimeter
2. Glukometer dan Termometer
3. Tabung Oksigen
A. Tahapan berbekam
Ada beberapa tahapan dalam berbekam yang harus diketahui oleh setiap pembekam agar apa yang
dilakukannya didasari dengan pengetahuan. Bekam tidak semudah mengatakannya, hal ini perlu adanya tehnik
dan perlakukan (manipulasi) bekam yang lebih serius sehingga proses pembekaman dapat berjalan dengan
sempurna. Beberapa hal langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam berbekam diantaranya :
1. Pra Bekam
Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang optima , sebagai berikut :
a) Persipan peralatan bekam :
Gelas Kop/kaca pastikan sudah dalam keadaan Steril
Jarum atau surgical blade hanya satu kali pakai/satu orang satu
Sarung tangan sekali pakai
Kapas/ kasa steril
Gunting
Alat cukur.
Masker
Tempat sampah/Limbah cair & Kering
Minyak Zaitun
Antiseptik
b) Persiapan untuk pasien :
Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.
Pasien dalam keadaan tidak terlalu kenyang
Pastikan bahwa pasien tidak sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.
Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya
Pasien hendaknya selalu membaca doa kesembuhan dirinya (berzikir)
c) Bagi pembekam :
Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
Awali pembekaman dengan membaca Basmallah dan Doa Kesembuhan
Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien sudah mengisi
lembar persetujuan tindakan
Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat dalam lembar
pemeriksaan.
Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,
Penentuan titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien.
Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
Sebaiknya lakukan pembekaman di titik titik bekam yang disunnahkan.
Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.
Setelah titik bekam ditentukan, lakukanlah relaksasi ringan pada daerah yang akan di bekam,
dengan jalan di pijat atau dikop luncur.
26
Pasang alat bekam atau gelas sesui dengan ukuran, kemudian divacum
Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien
Setelah 3 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat.
Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan kurang lebih
0.5 - 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical
Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan adalah vertical dengan hanya satukali proses
pengulangan.
Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut,
Setelah 3 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau kasa steril
Pembekaman dengan menggunakan penusukan jarum dapat diulang kurang lebih 2 3 kali
pengulangan.
Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan dengan antiseptic,
kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan ringan.
2. Pada Saat Bekam
- Maksimal Jumlah titik : sesuai titik sunah
- Lamanya pengulangan : 2 3 kali
- Jumlah darah maksimal 250 cc
Titik titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir selama proses
pembekaman.
Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman, seperti
kenyamanan dan keadaan fisik.
Bila pasien mengalami ketidak nyamanan misalnya mual, muntah atau mukanya pucat, maka
segera lepaskan pembekaman.
Bila pasien pingsan, lepaskan alat bekam, bersihkan luka bekamnya kemudian pasien
dibaringkan.
Lakukanlah penekanan (akupresur) pada titik dibawah hidung ( gambar terlampir)
Berikan minuman manis hangat seperti madu, jahe, atau jus kurma.
3. Paska Bekam
Setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam,
Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan
Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi supplement/obat-obatan herba untuk menunjang
kesehatannya
B. STERILISASI PERALATAN BEKAM
Alat/bahan yang dipakai untuk melakukan sterilisasi diataranya
Clorin
Alkohol
H2O
2
Bethadin
C. STANDAR PENGGUNAAN TEMPAT
1. Tempat tertutup
2. Bersih
3. Nyaman
4. Sirkulasi udara cukup
5. Pasien tidak berada tepat pada hembusan aingin dari AC maupun kipas angin.
6. Cukup Penerangan
D. PENANGAN LIMBAH
1. Sampah bekam berupa tissu, hanskun sebaiknya dimusnahkan dengan cara dibakar
2. Sampah bekam berupa jarum sebaiknya di tanam atau dimusnahkan di mesin penghancur jarum
suntik di dinas kesehatan atau puskesmas setempat.
E. PENANGANAN KHUSUS PENYAKIT KRONIK
27
Khusus untuk pasien yang terinveksi HV ADS dan hepatitis sebaiknya memiliki alat bekam sendiri.
F. KONDISI DARURAT PADA KASUS PEMBEKAMAN
Pasien Pingsan atau Kolaps
Untuk pasien yang mengalami pingsan atau kolaps pada saat dibekam hendaknya pembekam
harus tetap tenang.
Proses bekam di hentikan, alat kop di lepas, kemudian bersihkan dan pasien
Pasien di baringkan dengan posisi terlentang mendatar. Kepala diletakkan lebih rendah dari kaki
dengan cara meletakkan bantal pada pantat atau tungkai pasien. JANGAN LETAKKAN BANTAK
DKEPALANYA.
Longgarkan semua pakaiannya.
Beri udara segar dengan membuka jendela di ruangan, atau letakkan pasien di ruangan yang
bersikulasi udara baik. Atau beri oksigen.
Jangan beri makanan atau minuman kecuali sudah siuman.
Jika sudah siuman beri minuman hangat seperti teh atau air hangat dengan madu.
Jika belum sadar juga beri bekam kering pada puncak kepala atau pijat-pijat daerah puncak kepala
atau antara hidung dan bibir.
Pendarahan pada Titik Bekam
Kadang bila tusukan jarum atau sayatan pisau terlalu dalam hingga mengenai pembuluh darah. Atau
ada penyakit dimana darah sulit membeku terjadi pendarahan yang terus menerus pada saat dibekam.
Cara penanganannya dengan cara darah yang keluar dihapus dengan kassa steril atau tissue steril
yang diolesi disinfektan. Lalu dengan kassa steril atau tissue steril tersebut lakukan penekanan kuat
pada tempat keluarnya darah hingga darah berhenti.
Tempat yang bengkak atau memar dikompres dengan air hangat
Bila pendarahan tidak berhenti, mungkin perlu dilakukan penjahitan pembuluh darah.
Jarum Patah Saat Dibekam
Walaupun jarang, kadang-kadang jarum yang dipakai menusuk bisa patah hal ini ditandai dengan badan
jarum tinggal setengahnya atau tidak ada sama sekali. Teraba ada bagian jarum yang tertinggal di
bawah kulit.
Cara penanganannya dengan menenangkan diri pembekam, diri pasien dan keluarga pasien.
Posisi jangan diubah. Bila jarum terlihat atau teraba, coba jepit dengan pinset dan cabut keluar. Atau
coba cari dengan sepotong magnet.
Bila tidak berhasil dikeluarkan, sedangkan jarum berada di tempat vital seperti di dekat sendi atau
daerah di pergerakan, maka harus dikeluarkan dengan operasi pembedahan
Bila patahan terjadi di otot, maka tinggalkan saja. Tidak perlu diambil. Namun pasien perlu diberi
penjelasan mengenai hal tersebut.
TITIK BEKAM
28
Rasulullah SAW sangat menganjurkan dan memilihkan tempat atau titik-titik yang utama dan sangat baik untu
dibekam. Dalam beberapa riwayat disebutkan :
Dari Anas ra. a berkata
- ) - - - (

Sesungguhnya Rasulullah SAW dibekam pada Akhdaain (kedua urat leher) dan kahil (bahu).HR. Tirmidzi,
Ahmad, Abu Dawud)
): : )
Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam pada 3 tempat : satu di atas Kahil dan dua pada Akhdain
Dari bnu Umar ra., Rasulullah SAW pernah berbekam pada bagian kepala bagian depan, yang disebut dengan
ummu mughits ( HR. Thabroni dalam Al-Ausath).
) : (
Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam di kepala dalam keadaan ihram karena sakit kepala .
Pada Bahu
- - ) - - (

Rasulullah SAW telah berbekam di Akhdain dan di antara dua bahunya
Di Pinggang
- ) - - - (

" Nabi SAW telah berbekam pada pinggangnya kerana sakit yang ditanggung.."
Di Kaki
- - - - ( ()

Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam di Malal (antara mekah dan madinah) pada betis Baginda
Abu Naim dalm Thibbun Nabawi, menyebutkan hadist marfu yang diriwayatkan oleh Thabroni dalam Al-Kabir
(7306), bahwasannya Rasulullah SAW bersabda ;
Hendaklah kalian berbekam di tengah qomahduah, karena dapat menyembuhkan 72 macam penyakit
Ada beberapa dasar pemilihan titik bekam diantaranya :
1. Titik yang sesuai dengan titik sunah
2. Titik yang sesuai dengan lokasi keluhan.
3. Titik di sekitar lokasi keluhan.
4. Titik yang berpasangan dengan lokasi keluhan.
5. Titik berdasarkan jalur Meridian yang terganggu.
6. Titik berdasarkan letak organ tubuh yang terganggu
7. Titik yang sesuai dengan Prophet Point.
29
30
31
TITIK-TITIK BEKAM MENURUT USTADZ KATHUR SUHARDI
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
TITIK-TITIK BEKAM MENURUT HPA
44
45
46
47
48
49
PROFIL
Muhamad N. Ikhsan. Lahir di Jakarta 2 September 1978.
Menamatkan S1 di Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta dengan judul
skripsi PENGEMBANGAN WEBSITE E-LEARNING
BERBASIS PHP.
Sebelumnya pernah kuliah di Fakultas Psikologi
Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta namun tidak
diselesaikan.
Aktif dalam kegiatan kemahasiswaan dan LSM terutama pada bidang
pendidikan, media dan sumber daya manusia; diantaranya, Unit Kegiatan
Mahasiswa KSPA (Kelompok Sosial Pecinta Anak) TK Keliling Universitas
Negeri Jakarta, Centra Mitra Muda Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP Jakarta).
Aktif menulis dan pernah menjadi Pembicara Seminar Nasional Teknologi
Pendidikan tentang Peningkatan Kualitas Belajar melalui Teknologi
Pembelajaran di Hotel Inna Garuda, Yogyakarta pada tanggal 22 23
Agustus 2003.
Muhamad N. Ikhsan memiliki pengalaman pada bidang pendidikan & media pembelajaran dengan membentuk
lembaga konsultan pendidikan bidang media pendidikan dan pembelajaran Mobile Learning Resource Unit,
sebagai Chief Manager.
Biodata Penyusun:
Nama : Muhamad Ikhsan
Jenis Kelain: Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 September 1978
Web Site: http://muhamadikhsan.web.id
Alamat Email : wonk_ikhsan78[at]yahoo[dot]com
Alamat Tinggal : Jl. Logam No. 7 Margacinta Buah Batu Bandung
Hand Phone: (022) 7065 0272
Kota Kediaman: Ciputat, Bandung
PENUTUP
Demikian, kerangka konseptual gagasan yang ditawarkan. Permasalahan lain, seperti jadwal implementasi (mulai
dari persiapan, instalasi, sampai pelaksanaan) bisa dibicarakan belakangan setelah semua pihak terkait memahami
betul dan menyepakati kerangka konseptual yang ditawarkan diatas.
Perlu disampaikan pula disini bahwa, konsep pembelajaran seperti yang ditawarkan diatas, dapat diaplikasikan
untuk pola pendidikan islam.
Untuk dapat lebih memahami gagasan ini, kami bersedia melakukan presentasi kapan saja.
Billahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum wr. wb.
50
Bandung, 13 April 2009
Hormat Kami
Muhamad N Ikhsan
51

Anda mungkin juga menyukai