Anda di halaman 1dari 2

Musibah Dan Sakit Sebagai Penghapus Dosa - Rambu Islam, salah satu yang dapat

mengugurkan dosa ialah dengan sakit dan musibah seseorang.

http://rambuislam.com/musibah-dan-sakit-sebagai-penghapus-dosa/

Jika sakit jangan cepat-cepat jumpa dokter, nikmati sakit itu, bertafakur dengan sakit yang
Allah beri. kemudian barulah obati sakit itu." sebuah ucapan dari Habib Ali bin Ja'far
Alaydrus.

Apa sesungguhnya dibalik pesan beliau tersebut? adakah diantara kita yang pernah
melakukannya? bukankah secara medis dianjurkan bahwa setiap kali kita merasa ada yang
tidak beres dengan tubuh kita, maka sebaiknya kita segera mengkonsultasikannya dengan
dokter?

kalau boleh meminta, pasti tidak ada seorang pun yang ingin merasakan sakit. Tapi sakit
adalah sebuah keniscayaan bagi makhluk lemah seperti kita. sakit juga merupakan salah
satu cara Allah menguji manusia. Dengan merasakan sakit kita akan tahu bahwa sehat
merupakan sebuah nikmat.

Terkadang manusia tidak menyadari nikmat sehat sebelum dia jatuh sakit. Nikmat menjadi
orang sehat melebihi nikmat menjadi orang yang kaya raya.Sesungguhnya nikmat Allah
yang diberikan kita tidak ada yang kecil. Semuanya besar, dan nikmat terbesar adalah
nikmat iman, nikmat islam dan menjadi bagian ummat Rasullullah SAW.

Nabi Muhammad SAW bersabda : Ada dua kenikmatan yang kebanyakan manusia tertipu
(dengannya), yaitu nikmat sehata dan waktu luang. (H.R. Imam Bukhari dari Ibnu 'Abbas)

Mengapa tertipu? Karena umumnya orang meremehkan apa yang dianggapnya biasa saja,
sehingga kerap kali orang lupa akan pentingnya mensyukuri nikmat sehat. Ujian sakit bisa
datang kepada siapa saja, dimana saja tanpa terduga. Terkadang orang yang mengidap
kronis bertahun-tahun dapat sembuh atas kehendak Allah. Begitu pula sebaliknya! Ada
orang yang tampak hanya seperti masuk angin, tapi justru dia harus meninggalkan dunia ini.
Semua yang terjadi di alam semesta ini sudah tertulis dan berada di genggaman-NYA. Ini
menjadi bukti bahwa manusia adalah makhluk lemah dan tidak berdaya melawan
kekuasaan Allah SWT. Kita harus selalu sadar bahwa sakit dan kesembuhan datangnya dari
Allah. Ucapan Habib Ali bin Ja'far Alaydrus diatas tidak berarti kita tidak mementingkan atau
menomorduakan usaha untuk berobat. Berupaya menyembuhkan penyakit yang kita derita
adalah suatu kewajiban, karena itu bagian dari ikhtiar.

Namun alangkah baiknya kita merenung, bertafakur dan merasakan sakit yang kita alami
sebagai bukti perhatian Allah pada kita. Lewat penyakit yang kita derita kita dituntut untuk
lebih dekat dengannya. Ingatlah Nabi Ayyub yang malu meminta doa kesembuhan kepada
Allah atas penyakit yang dideritanya. Beliau berkata pada istrinya yang memintanya berdoa
bahwa Beliau malu berdoan kepada Allah karena kenikmatan yang diberikan Allah lebih
lama dari sakit yang dideritanya. Karena kesabaran Nabi Ayyub, Allah menggantikan apa-
apa yang hilang dari dirinya dengan semua yang lebih baik.

Hikmah terbesar sebab diturunkannya sakit dan musibah adalah pengguguran dosa-dosa
kita sebagai manisia. Namun, sayangnya hikmah ini tidak banyak diketahui oleh mereka
yang tertimpa musibah sakit. Acapkali sebagai menusia yang lemah, ketika ditimpa sakit dan
musibah, kita malah mencaci maki, berkeluh kesah, bahkan yang lebih parah meratapi nasib
dan berburuk sangka terhadap takdir Allah.

Sakit akan membukakan kesadaran bahwa kita sangat membutuhkan Allah SWT untuk
membantu kita menjalani hidup ini, sehingga dengan demikian senantiasa kita akan
bergantung hanya kepada Allah Sang Penguasa sekalian alam. Wallahua'lam.

Source : Dikutip dari Majalah Cahaya Nabawiy

hadits tentang sakit sebagai penggugur dosa, penghapus dosa berzina, hikmah sakit dalam
islam, ayat alquran tentang sakit, hadits tentang sakit dan sabar, sakit penghapus dosa
besar, doa sakit penggugur dosa, penghapus dosa, amalan penghapus dosa, amalan
penghapus dosa besar, dzikir penghapus dosa, amalan penghapus dosa zina, penghapus
dosa besar, dzikir penghapus dosa zina, menghapus dosa zina, sakit penghapus dosa.

Anda mungkin juga menyukai