Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIOLOGI LAUT GENUS SARGASSUM

Oleh : Ayu Lana Nafisyah NIM. 141011118

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kelancaran dalam proses pembuatan makalah Biologi Laut tentang Genus Sargassum. Berkat rahmat dan izin-Nya makalah ini dapat selesai tepat waktu. Ucapan terima kasih penyusun kepada dosen mata kuliah Biologi Laut, atas bimbingannya dalam proses penyusunan makalah ini. Penyusun menyadari bahwa makalah yang disusun jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran pembaca sebagai bahan evaluasi agar kelak dapat menyusun makalah yang jauh lebih baik. Semoga setelah membaca makalah ini dapat menambah wawasan pembaca dan menambah pemahaman pembaca mengenai klasifikasi, habitat, distribusi, macam spesies, serta manfaat Sargassum dalam dunia perikanan. Dan semoga ilmu yang ditorehkan dalam secarik kertas ini dapat bermanfaat bagi masyarakat secara umum.

Surabaya, 05 November 2011 Penulis,

Ayu Lana Nafisyah

PENDAHULUAN

Sargassum adalah genus makroalga coklat (phaeophyta) planktonik (free floating) yang tumbuh sepanjang tahun hingga 3 m. Sargassum mengandung pigmen klorofil a dan c, alfa dan beta karoten, alginat dan lainnya. Selain itu juga mengandung protein, lemak, zat antitumor, mineral (Ca, K, Na, Cu, Zn, Mg, I, S dan P, Fenol), zat antibakteri dan antivirus. Morfologi alga ini dilengkapi dengan bagian berdaun untuk menunjang saat mengapung di permukaan laut dengan semacam kantung udara(bladder). Selain itu banyak juga ditemukan Sargassum melekat pada benda keras atau batu karang yang telah mati. Spesies Sargassum tersebar di berbagai belahan dunia baik perairan tropis maupun subtropis karena alga ini bersifat perenial yaitu dapat dijumpai di berbagai perairan setiap musim barat maupun timur dengan jumlah spesies mencapai 400 macam. Strukturnya mengerucut dengan atau tanpa cuping atau pertumbuhan rizoid. Daunnya memiliki berbagai macam ukuran dan bahkan dalam individu yang sama. Bentuknya ada yang datar, bengkok, bergelombang, melipat, berbentuk cangkir, bercabang atau tidak. Struktur seksual terdiri atas receptakel. Di perairan Indo-Pasifik tercatat ada 58 spesies Sargassum, sementara di Indonesia jenis Sargassum yang hidup mencapai lebih dari 15 spesies dan 12 spesies telah dikenal yaitu Sargassum duplicatum, S. histix, S. echinocarpum, S. gracilimun, S. obtusifolium, S. binderi, S. policystum, S. crassifolium, S. microphylum, S. aquofilum, S. vulgare, dan S. polyceratium. Tiga sifat utama

Sargassum yaitu pigmen fukoxantin yang menutup warna hijau klorofil a dan c, hasil fotosintesis yang terkumpul dalam bentuk laminarin, dan berflagel. Sargassum memiliki banyak manfaat di perairan, salah satunya yang paling krusial adalah sebagai tempat perlindungan bagi biota laut kecil, misalnya sebagai perlindungan benih ikan dan sarang bagi melekatnya telur cumi-cumi. Manfaat lainnya yaitu dalam industri makanan, farmasi, kosmetik bahkan tekstil, hal tersebut disebabkan genus Sargassum mengandung bahan alginat dan iodin.

SARGASSUM

Klasifikasi Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus : Chromalveolata : Heterokontophyta : Phaeophyceae : Fucales : Sargassaceae : Sargassum Genus Sargassum

Spesies Sargassum agardhianum (1889) Sargassum agaviforme (1994) Sargassum alternato-pinnatum (1942) Sargassum anapense (1901) Sargassum angustifolium (1820) Sargassum asperifolium (1848) Sargassum assimile (1859) Sargassum baccularia (1824) Sargassum balingasayense (1994) Sargassum bataanense (1994) Sargassum belangeri (1834) Sargassum biserrula (1848)

Sargassum bulbiferum (1994) Sargassum capilliforme (1994) Sargassum carpophyllum (1848) Sargassum cervicorne (1849) Sargassum cinctum (1848) Sargassum cinereum (1848) Sargassum crassifolium (1848) Sargassum crispifolium (1931) Sargassum cristaefolium (1820) Sargassum currimaoense (1994) Sargassum cymosum (1820) Sargassum cystocarpum (1820) Sargassum cystophyllum (1842) Sargassum decaisnei (1848) Sargassum denticarpum (1994) Sargassum desvauxii (1820) Sargassum distichum (1845) Sargassum dotyi (1994) Sargassum echinocarpum (1848) Sargassum ecuadoreanum (1945) Sargassum erumpens (1996) Sargassum feldmannii (1967)

Sargassum filifolium (1824) Sargassum filiforme (1844) Sargassum filipendula (1824) Sargassum flavicans (1820) Sargassum fonanonense (1924) Sargassum frutescens (1994) Sargassum fruticulosum (1994) Sargassum galapagense (1886) Sargassum gaudichaudii (1842) Sargassum glaucescens (1848) Sargassum gracile (1848) Sargassum gracillimum (1913) Sargassum graminifolium (1820) Sargassum granuliferum (1820) Sargassum grevillei (1848) Sargassum guangdongii (1994) Sargassum hainanense (1995) Sargassum hawaiiense (1966) Sargassum hemiphylloides (1847) Sargassum henslowianum (1848) Sargassum heterocystum (1842) Sargassum hornschuchii (1820)

Sargassum horridulum (1873) Sargassum howellii (1937) Sargassum ilicifolium (1820) Sargassum incanum (1915) Sargassum intermedium (1996) Sargassum kuetzingii (1931) Sargassum kushimotense (1907) Sargassum latifolium (1820) Sargassum laxifolium (1987) Sargassum leizhouense (1994) Sargassum liebmannii (1847) Sargassum linearifolium (1820) Sargassum longicaulis (1994) Sargassum longifructum (1987) Sargassum lophocarpum Sargassum mangarevense (1926) Sargassum mcclurei (1933) Sargassum microcystum (1848) Sargassum microphyllum (1820) Sargassum myriocystum (1848) Sargassum naozhounse (1987) Sargassum nozhounse (1987)

Sargassum obovatum (1834) Sargassum obtusifolium (1848) Sargassum ohnoi (1994) Sargassum oligocystum (1845) Sargassum oocyste (1848) Sargassum pacificum (1828) Sargassum paniculatum (1848) Sargassum parvifolium (1820) Sargassum parvivesiculosum (1979) Sargassum patens (1820) Sargassum peronii (1820) Sargassum phyllocystum (1979) Sargassum piluliferum (1820) Sargassum podacanthum (1845) Sargassum polyceratium (1837) Sargassum polycystum (1824) Sargassum polyphyllum (1848) Sargassum polyporum (1842) Sargassum primitivum (1995) Sargassum pteropleuron (1867) Sargassum pulchellum (1888) Sargassum qinzhounse (1994)

Sargassum qionghaiense (1996) Sargassum quinhonense (2002) Sargassum salifolioides (1942) Sargassum samarense (1994) Sargassum shangchuanii (1994) Sargassum siliquosum (1848) Sargassum skottsbergii (1924) Sargassum sociale (1926) Sargassum spathulaefolium (1848) Sargassum spinifex (1820) Sargassum spinuligerum (1845) Sargassum stenophyllum (1828) Sargassum stolonifolium (1997) Sargassum subspathulatum (1916) Sargassum subtilissimum (1978) Sargassum sullivanii (1994) Sargassum swartzii (1820) Sargassum tahitense (1874) Sargassum templetonii (1937) Sargassum tenerrimum (1848) Sargassum torvum (1889) Sargassum turbinarioides (1915)

Sargassum umezakii (1994) Sargassum vachellianum (1848) Sargassum velasquezii (1992) Sargassum virgatum (1820) Sargassum vulgare (1820) Sargassum wenchangense (1995) Sargassum wightii (1848) Sargassum yendoi (1938) Sargassum yoshidae (1994)

Habitat Genus Sargassum umumnya tumbuh di perairan jernih dengan substrat dasar batu karang, karang mati, batuan vulkanik dan benda-benda yang bersifat massive di dasar perairan. Alga Sargassum tumbuh di daerah intertidal, subtidal dengan ombak besar dan arus deras. Kedalaman untuk pertumbuhan dari 0,5 10 m dan subur di daerah tropis dengan suhu 27,25 29,30 oC dan salinitas 3233,5 o/oo. Kebutuhan intensitas cahaya matahari Sargassum lebih tinggi dari pada genus algae merah yaitu berkisar 6500 7500 lux.

Distribusi Sargassum merupakan algae yang distribusinya luas karena tersebar di seluruh dunia. Genus Sargassum banyak ditemukan di pantai Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Burma, Thailand dan Papua Nugini. Di Indonesia

sendiri, Sargassum yang merupakan tumbuhan kosmopolitan karena tersebar di hampir seluruh wilayah perairan Indonesia terdapat 12 spesies Sargassum dari sekitar 400 spesies Sargassum di dunia yaitu Sargassum duplicatum, S. histix, S. echinocarpum, S. gracilimun, S. obtusifolium, S. binderi, S. policystum, S. crassifolium, S. microphylum, S. aquofilum, S. vulgare, dan S. polyceratium. Penyebarannya di perairan utamanya di daerah rataan terumbu karang. Distribusi Lokal a) Daerah pantai Pantai bersubstrat pasir sedikit dijumpai Sargassum, sedangkan pantai bersubstrat batu karang Sargassum banyak dijumpai. Sargassum yang mendominasi wilayah ini adalah Sargassum polycystum. b) Daerah paparan terumbu Substrat paparan berbatu karang bergunha untuk melekatnya thalli selama pertumbuhan dan melekatnya spora. Sargassum yang mendominasi wilayah ini adalah Sargassum polycystum, Sargassum echinocarpum, Sargassum crassifolium, Sargassum binderi, dan Sargassum duplicatum. c) Daerah Punggung terumbu Sargassum yang mendominasi wilayah ini adalah Sargassum polycystum, dan Sargassum echinocarpum d) Daerah Tubir (reef slope) Merupakan tempat tumbuh Sargassum berthalli (holdfast) panjang 1-3 m. Sargassum yang mendominasi wilayah ini adalah Sargassum cinereum, Sargassum crassifolium binderi, Sargassum plagyophyllum, dan Sargassum

e) Daerah Goba (lagoon) Sargassum yang mendominasi wilayah ini adalah Sargassum molleri, Sargassum gracilimum, Sargassum polycystum, dan Sargassum

echinocarpum Distribusi Wilayah Perairan Indonesia a) Perairan Indonesia bagian Barat Kepulauan Seribu, Selat Sunda, Teluk Lampung, kepulauan Anabas, Natuna, Batam, Teluk Klabat, kepulauan Bangka, Belitung dan Karimata. Masing-masing wilayah terdapat 3 7 jenis Sargassum

b) Perairan Indonesia bagian Tengah Tanjung Benoa, perairan Pulau Sulawesi Selatan dan Tenggara, Pulau Lombok, Pulau Ruang, Teluk Kwandang, Manado, Tagulandang, Pasige, dan Pulau Sangir Talaud. Masing-masing wilayah terdapat 2 4 jenis Sargassum c) Perairan Indonesia bagian Timur Perairan Maluku, Pulau Kai Besar, Pulau Seram, Kepulauan Maisel, Pulau Penyu, Pulau Ternate, dan Pulau Bacan. Masing-masing wilayah terdapat 2 4 jenis Sargassum

Manfaat bagi Perikanan Manfaat dalam Kehidupan Manusia

Sargassum telah banyak dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Beberapa hasil dari pengolahan Sargassum bermanfaat dalam beberapa bidang industri, yaitu : a) Bidang Industri Farmasi Sargassum berguna untuk pembuatan emulsifer, tablet, salep, stabilizer, filter dan kapsul. Serta sebagai bahan pembuatan obat penyakit kandung kemih dan gondok (Sargassum aquifolium dan Sargassum polycystum), obat antibakteri, antitumor, penurunan darah tinggi, obat penyakit Hashimoto, hernia, pembekakan saluran, mengatasi gangguan kelenjar b) Bidang Industri Kosmetik Sargassum berguna untuk pembuatan sabun, cream, lotion, shampoo c) Bidang Industri Tekstil Sargassum berguna sebagai bahan campuran tekstil d) Bidang Industri Keramik e) Bidang Industri Film dan Fotografi f) Bidang Industri Kertas g) Bidang Industri Makanan dan Minuman Misalnya jenis Sargassum aquifolium dan Sargassum polycystum yang bermanfaat sebagai sayuran dan pemanis agar. h) Bidang Industri Pertanian Sargassum berguna untuk pembuatan pestisida dan pupuk alami i) Bidang Industri Peternakan Sargassum berguna sebagai bahan pembuatan pakan ternak

Manfaat dalam Kehidupan Perairan Sargassum dimanfaatkan sebagai bioindikator pencemaran logam berat di perairan dan sebagai biosorben (material biologi penyerap logam berat). Sehingga keberadaan Sargassum sangat menguntungkan organisme perairan karena mampu menjaga kualitas perairan sebagai media hidup biota laut.

DAFTAR PUSTAKA

Bachtiar, Eri. 2007. Penelusuran Sumber Daya Hayati Laut (Alga) sebagai Biotarget Industri. Universitas Padjajaran Kadi, Achmad. 2004. Beberapa Catatan Kehadiran Marga Sargassum di Perairan Indonesia. Pusat Penelitian Oceanografi-LIPI : Jakarta http://id.wikipedia.org/wiki/Sargassum http://elfahrybima.blogspot.com/2009/12/alga-coklat-sargassum-duplicatum.html http://wimasseaweed.com/2009/07/sargassum-seaweed/lang-pref/id/ http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=886 http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=370418 http://3diyanisa3.blogspot.com/2011/04/sargassum-sp.html http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/protista-mirip-tumbuhanganggangalga.html http://niesurya.wordpress.com/2010/02/17/manfaat-sargassum/

Anda mungkin juga menyukai