Anda di halaman 1dari 19

*Loin Tuna

Oleh : Kelompok 3 : Adhe Hilda Nina Jasiman Fadly Utama H


3/27/12

Falsa Besti P

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Produksi perikanan Indonesia didominasi oleh perikanan tangkap dengan potensi lestari sumber daya ikan laut sekitar 6,40 juta ton/tahun, sedangkan pemanfaatan ikan laut baru mencapai 4,1 juta ton pada tahun 2006 sedangkan produksi perikanan budidaya mencapai 2,6 juta ton/tahun pada tahun 2006. Industri pengolahan ikan masih bergantung terhadap import bahan penolong seperti kaleng, minyak kedelai, bahan kemasan dan lainnya. Terdapat berbagai jenis ikan tuna di perairan Indonesia yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pengolahan produk loin, saku ataupun fillet tuna. Selain digemari konsumen, produksinya juga3/27/12 cukup tinggi.

IKAN TUNA
Ikan tuna termasuk dalam keluarga Scombroidae, tubuhnya seperti cerutu. Mempunyai dua sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang. Mempunyai jari-jari sirip tambahan

(finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Tubuh ikan tuna

tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian besar memiliki sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap (Ditjen Perikanan, 1983) 3/27/12

LOIN tUNA

Tuna loin merupakan daging fillet ikan tuna yang umumnya dimanfaatkan sebagai bahan makanan untuk sashimi, steak dan shabushabu. Sashimi merupakan jenis makanan Jepang berupa daging tuna (tuna loin) mentah.
3/27/12

Rancangan Produk
Kapasitas produksi = 500 kg / hari 1 hari = 8 jam bahan dibutuhkan (output) = 62,5 kg / jam Eff = 90%

3/27/12

4 .1

P r n a g nP s s e a c n a ro e P n r a nB e e ima B (e 9 % ff 0 )

P n o tira e yr n

( ff E

9% 0 )

P n im a a d c lds r g e y p n n i o toa e

P m to g nT n e o na ua T m gI rim in P me u nd r a gA F e bk a i un B Tim in II r mg

Pn e aa e g ms n

vkm au

Gz g la in P c a in akg g

3/27/12

3/27/12

From Chart To Chart


Analisa Momen Momen Maju 1 X (2592,8 + 2592,8 +2592,8 +2333,6 + 2216,8 +2105,6 +2000 +2000+2000 ) = 20434,4 Momen maju = 20434,4
A
A B C D E F G H I J

2592,8 2592,8 2592,8 2333,6 2216,8 2105,6 2000 2000 2000

3/27/12

Peta ARC R. Kantor R. Pengepakkan 1 2 1 O U A I U O O O O 10 2 O U A O U U O U 9 3 O A O U O A X 8

4 O A X O O U 7

R. Penyimpanan Bahan baku 3 R. Penerimaan R. Produksi 4 5

5 U U O U U 6

6 O O O O 5

7 I O O 4

8 O O 3

9 I 2

10 1

R. Penyimpanan bahan jadi6 R. Pembuangan limbah R. Perlengkapan R. pengiriman Mushola 7 8 9 10

3/27/12

Alasan secara keseluruhan A = Untuk kegiatan yang dipertimbangkan saling berlanjut, sehingga harus saling berdekatan agar perpindahan barang dapat berjalan dengan mudah, pengawasan bahan bakupun juga berjalan dengan baik, memakai ruangan dan peralatan yang sama. I = Untuk kegiatan yang berdampingan, sehingga perlu untuk berdekatan, untuk mempermudah perpindahan barang dan pengawasan. O = Mempunyai hubungan yang biasa atau umum sehingga dimana saja ditempatkan tidak ada masalah. U =Kegiatan yang tidak mempunyai hubungan apapun juga, sehingga tidak perlu untuk berdekatan, tidak ada keterkaitan aliran kerja,perpindahan bahan ataupun peralatan. X = Untuk hubungan yang tidak disukai atau tidak diharapkan, menghindari polusi udara ataupun limbah yang dapat membuat terjadinya kontaminasi silang pada produk loin. 3/27/12 Karena di ARC tidak terdapat E maka dari itu E tidak disebutkan.

Lembar Kerja ARD


No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Fasilitas kantor R. Pengepakkan R Penyimpanan bahan baku R. Penerimaan R. Produksi R. Penyimpanan bahan jadi R. Pembuangan limbah R. Perlengkapan R. Pengiriman Musholla 6 1 1 5,6 4,5 3 2,3 2,9 5 4 A E I 8,10

Derajat O 2-5,7,9 1,8,9,10 1, 6,8,9,10 1,6,8,10 1,8,9 3,4,7 1,6,8,9 2-5,7,9 1-3,5,7,8,10 2-4,8,9 U 6 3,4,7 2 2,7,9 6,7,10 1,5,8,10 2,4,5 6,10 4 5,6 7 3,10 7 X

3/27/12

Peta Blok ARD


A E U-6 1 X I- 8,10 2-5,7,9 A-3 E U-2,7,9 4 X I-5 1,6,8,10 A E U-2,4,5 7 X-3,10 I O-1,6,8,9 A E U-5,6 10 I-1 O-2-5,7,9 O- I-4 1,8,9 A E U-6,10 8 X I 3,5,7,8,10 O- I 1,8,9,10 A-2,3 E U-6,7,10 5 X OI 3,4,7 A-6 E U-4 9 X O-1A-5,6 E U-3,4,7 2 X OI 1,6,8,9,10 A-2,9 E U-1,5,8,10 6 X OA-4,5 E U-2, 3 X-7 O-

3/27/12

Peta ARD
A-3 E U-2,7,9 4 X I-5 1,6,8,10 A E U-6 1 X I- 8,10 O-2-5,7,9 A E U-6,10 8 X I-1 O-2-5,7,9 A E U-2,4,5 7 I 3,5,7,8,10 I-1 O-2-4,8,9 A-6 E U-4 9 X O-1I O-3,4,7 O- I 1,6,8,9,10 A E U-5,6 10 X-7 I 1,8,9,10 A-2,9 E U-1,5,8,10 6 X A-4,5 E U-2, 3 X-7 OI-4 1,8,9 A-5,6 E U-3,4,7 2 X OA-2,3 E U-6,7,10 5 X O-

3/27/12

Perhitungan Luas Lantai


No Kegiatan dep, daerah,barang No. Operasi Mesin atau peralatan Peralatan PXL=A (1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 (2) Penerimaan BB Penyortiran 01 02 (3) (4) keranjang timbangan coldstorage Meja potong (5) 2X1=2 1x1=1 4 x 3 = 12 2 x 1= 2 Operator 0,9 X P = A (6) 1 X 2= 2 1 x 1 =1 1 x 4 =4 1 x 2 =2 1 x 2=2 1 x 4=4 1 x 2=2 1 x 1= 1 1 x1 =1 1 x 1=1 4 2 16 4 4 16 4 2 2 2 (7) 10 5 40 10 10 40 10 5 5 5 (8) 2 4 1 4 3 1 3 3 3 3 (9) 20 20 40 40 30 40 30 15 15 15 265 (10) Jml luas Jml pd kel 150% Jml msn Jml luas/opr

Penyimpanan di 03 coldstorage Pemotongan tuna04 Trimming I Pembekuan di R.ABF Trimming II Pengemasan vakum Glazing Packaging Jumlah 09 10 07 08 05 06

Meja trimming 2 x 1= 2 ABF 4 x 3= 12

Meja trimming 2 x 1 =2 Vacum seemer 1 x 1= 2 Long pan Meja kerja 1 x 1=1 1 x 1= 1

3/27/12

Alokasi Area
Ukuran modul 4 x 4 No 1 2 3 Faslitas Kantor Ruang penerimaan Gudang penyimpanan bahan baku R. Produksi Gudang penyimpanan bahan jadi R. pengepakkan Ruang pengiriman Ruang pembuangan limbah Ruang perlengkapan Mushola Perkiraan Luas 80 40 40 Jumlah Modul 5 2,5 2,5 Ukuran Template 10 x 8 8x5 8x5

4 5

265 40

16,56 2,5

16 x 16,56 8x5

6 7 8

24 16 16

1,5 1 1

4x6 4x4 4x4

9 17

48 16

3 1

6x8 4x4

3/27/12

Gambar Jumlah Modul

2 1

9 7 8

10

3/27/12

Template
4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5

1 0

3/27/12

Final Lay Out


4 3

5 2 10 1 9 8 7 6

3/27/12

terimakasi h
3/27/12

Anda mungkin juga menyukai