Anda di halaman 1dari 42

ANAI,ISA EI.

EE{EffiEFAS FEF{Gq}STPAN NEM'{YAK BT


CONTtr-E*E}S SEET'E,ffi{G E'AF$"K S3 PKS

SEE EgAHGffiE PX?N TIT

?tr€AS AKII*
SEFENA SILALAITI
G6*2072

FRS*RAM STilMg
TEKN*E#GE PENCST*A}T.{N I{ASI}, PERKEBTISIAFI

SEKGE-Affi YFru*GX Kr"ry{EJ F&ffi rANT.&N

AGR*&gSffiHS Pffi RKffi &&INAN

e&ffimAN

2S6&
ANALESA EF'EKTXF'ETAE trE:=+{iEIPAH EffiffiYAK *E EffiN.SgTqSUS $&YTLXNG
T"ANK &X FAEE .E SAWE? TFffi ESE SffiX &LEFTGTffiI
==IAPA

E$*AS AKEEER

Diajukan $$t$k rn*mrper+leh gelar Saq*xe Sailas Termpen DipXorna IV pad* Prargpaan S*:adi
Te?;nologi Fengoleham H*sil Perkebuee* Sek*lsh Tinggl ltrrru Fertanian Agrobisnis Ferk*bwran

s&Fffi{A SAL.eH*AEgt
*s*3s?3
pffiffiGR"effi sg'q.mg

TgXffiffiE"##K Fffiruffi ffig"AE{AN gAASXfu trKEAKffi ffi{M{AN

Tffi#Sg Xg"ffiqf trKKg-AHL&ffi EGffi.ffiffigSNXS PKffiffiffiKJruAru


=EKSE,Affi
TWE*AS

3*e#
Tugas Akhir ANALISA EFEIffItrITAS PENGUTIPAN MIIYYAK
DI CONITNOUS SETTLING TANK

SEFINA SILALAHI

Induk lVlahasiswa 06/CI2{ft2

Studi TEKNOLOGI PENGOLAHAN IIASIL


PERKEBT'NAI{

Menyetuiui,

Pembimbing I
Mengctahui,

Prcgram Studi Ketua STIPAP

Aji S.Pd,ll[.Eng Prac)


ANALISAEFEIffTFSN MINYAK
DI COITTTIIW)US $TTLING TAI\IK

SEFINA SILALAIII
tlIM. w2072

Telah dipertehanken didepan pcnguii pada tanggal25 Scptember 2010


Dinyatekan Telah memenuhi syarat

I)eryen Penguji

Penguji II

N
Afien Azhari Siregar, SP

Mcngetehui,

Ketua Progrem SMi .AP


it'la"'slt f,,

seno Aji, tu.dlii'foc


STUDI TPHP
AP MEDAN

KARTU BIMBINGAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA

No : ........... ......n N2010

g Tugas K:0lsstt ..ba*#,'


Tugas tffi.vr.w:r.{9....I?}t.6.ur.rP.A{...ur$r*r(... .d. EeNIrr$*tr...9sr}rr.r..a..:!iNfs.,.....

Tanggal Selesai Tanggal : ,2/3,/ wo


Pembimbing NamaMahasiswa: . 9.stn*... ..e-,tVr!l"'..-- . .

NIM: ....?.tu*e.t*

Catatan Kegiatan Bimbingan Tanda Tangan


I)osen Pemh.

t 5aA-*a
( t .t. ,frJt
'ttt-1 hrl.^

t, /54"/C

*m M*n
i;Yd-r"'i.i .q L'.{
Ad
B-.!."{
?ruoL dt konlo, lLiwlaN, koh, air,Valwwrt
u,rg /golo- i-tttun lXUu.{ofe tzatndunprur u.ttnla,tt*'
b /? taoto rqcq{rrre Lcaw{uui ga"r LuM-lA;L ep_wJE
'"?t"at a,^ ldwlet .karl,p Vuf)

17/q/*tp
"L.ax4,.ta---z'

Diketahui,
Kartu ini harus diperlihatkan kepada Dos€tr
Pembimbing setiap melaksanakan bimbiryu
Kartu ini harus dijaga bersih dan rapi.
Karhr ini harus dikembalikan ke prrogra
Studi bila kegiatan bimbingan telah selesai
RINGKASAN PENELITIAN

Pabrik Kelapa Sawit (PKS), dioperasikan dalam zuatu rangkaian proses


yang continue, dimana hasil proses instalasi sebelumnya dilanjutkan oleh instalasi

berikutnyatanpa dapat merubah mutu, tetapi hanya dapat melanjutkan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengutipan minyak


pada Continous Settling Tank. Penelitian ini bersifat eksperimen yaitu
pengambitan data dilalokan dengan berkesimnambungan mengikuti prose
pengolatran dipabrik Kelapa sawit saat penelitian dilalokan.

Hasil penelitian ini menunju}ftan efektifitas kinerja CST dianalisa dengan


membandingkan variabel- variabel kinerja CST yaitu: Kadar Minyalq Kadar Air
dan Kadar Kotoran.

Kadar minyak dianalisa dengan membandingkan kadar minyak sebelum


CST dengan sesudah CST. Efektifitas pengurangan kadar kotoran dan kadar air
dianalisa dengan kadar kotoran dan kadar air yang masuk ke Oil Tank.

Dari pengamatan yang dilakukan beberapa saran untuk operasional proses


di CST agar proses kinerja di CST dapat tercapai yaitu Pengontrolan pada masing-
masing proses, mulai dari suhu, retention time, water delaion agar pemisahan
minyak sempuma.
RTWAYAT IIIDT]P

Sefina Silalahi dilahirlcn di Sidamanik tanggal 16 Mei t987.Ayah


bemama B.Silalatli dan Ibu H. Poharu dan merupaka anak kedua dari 5
bersaudara

Pada tahun 1994 penulis masuk SD Negeri 013244 Sidamanik dan lulus

tahun 2000, melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri I Sidamanik dan lulus pada
tahun 2003, dan masuk SMK Negeri 2 Pematang Siantar dan lulus tahun 2006.

Pada tahun 2006 penulis diterima diProgram Studi Teknologi Pengolahan

Hasil Perkebunan melalui jalur seleksi yang telah ditetapkan oleh STIPAP Medan
dan lulus pada tanggal 06 September 2010.

Penulis melaksanakan PKL I di PKS PTPN IV Pabatu dan Pabrik Karet

PTPN [II Gunung Para pada tahun 2008. PKL II di PKS Mitra Ogan Sumatera
Selatan pada Tahun 2009 dan Pengabdian Masyarakat pada tahun 2010.

Penulis juga melaksanakan penelitian Tugas Akhir (TA) di PKS PTPN III
Sei Mangkei padatanggal30 juni yd 10 Juli 2010.
KATA PENGAIVTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Malra Es4 karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas

Akhir yang berjudul ANALISA EFEKTIFITAS PENGWIPAN MIITYAK DI

CONTNOUS SETTLING TANK (CST)

Penelitian ini ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di PKS

Sei Mangkei PTPN m, dari tanggal 30 Juni sampai dengan 4 Juli 2010.

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis telah banyak mendapatkan

bimbingan dari banyak pihalq baik berupa material, informasi maupun dari segi

administrasi baik s@ara langsung maupun tidak langsung. oleh karena itu saya

me,ngucapkanterimakasihkepada: :

l. Bapak Seno Aji, Spd, M. Eng Prac selaku Ketua STIP-AP Medan

2. Bapak Giyanto, STP selaku ketua Program Studi TpHp dan Dosen

Pembimbing II.

3. Bapak Arnold Lumban Gaol, ST selaku dosen Punbimbing I.

4. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PKS Sei Mangkei pTpN III yang

telah memberikan kerja sama dan informasi yang sangat membantu dalam

penyelesaian penelitian ini.

5. Asisten pengolatran, Laboratorium, Dan Teknik PKS Sei Mangkei pTpN

ru.
6. Ayahanda dan Ibunda t€rcinta yang senantiasa memberikan dukungan baik

materi maupun do'a sehingga penelitian ini dapat selesai dengan lancar.

7. Teman- teman angkatan 2006, adik - adik dan semua pihak yang telah
membantu saya dalam melaksanakan penelitian ini.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan

dan kesalahan dalam penulisan maupun dalam penyusunan kata-kata. Untuk itu,

laitik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan

ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia

perkebunan. Amin.

Medan, Oktober 2010

Penulis
DAT'TAR ISI

KATA PENGA}ITAR ..............i

DAFTARISI ........... ................iii

DAFTAR TABEL.... ................iv

DAFTARGAMBAR ...............v

L PENDAHULUAhI .............1

A. Latar Belakang ..............1

B. Penrmusan Masalah... .....................3

C. TujuanPenelitian. ..........3

D. ManfaatPenelitian .......3

E. BatasanMasalah. ...........3

rI. TTNJAUAI{ PUSTAKA .......................4

A. Proses Pengolahan Kelapa Sawit. .......................4

B. Proses Pernisahan Minyak di CST...... .................4

rII. BAHAN DA]r METODE ...................11

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......11

B. Alat dan bahan .......... ll

C. Metode Penelitian .....12

D. Pelaksanaan Penelitian. ................ 13

E. Pengamatan Penelitian. .................13

1rl
. HASIL DAN PEMBAHASA},\I .............I5

LKESIMPULAN DA}I SARAhI. ............28

DAFTAR PUSTAKA ........30

lv
DTTEI*,TABEL

No. H Hal

l. TabellAnalisaPaecsfTrggd30Juni2010.......... .....15

2. Tabel2 AnalisaPadacsTTaggd I Juli 2010. ................. 16

3. Tabel3AnalisaHaCSTTagglt2Juli2010. ..................17

4. Tabel4 AnalisaPadaCSTTugal3 luli 2010. .................. 18

5. Tabel 5 Analisa Pada CST Tagal 4 Juli 2010. ................. 19

6. Tabel 6 Analisa kan&mgan Minyak Pada di Sludge Tank ...................20

7. Tabel 7 Analisa Kadar Air di CST Masuk Ke Oil Tank.......... ..............22

8. Tabel 8 Analisa Kadar Kotoran di CST Masuk Ke Oil Tank......... .......24

9. Tabel9 Faktor- Fa}tor yang Mempenganrhi Kinerja CST....................26


IDTTTAN.GAMBAR

No ml Hal

1. Gambarl I Skem Pros @platm Pada Stasiun Klarifikasi .....-...... I5

2. Gambar2GrafikAmlisaPadaCST.. ...'.....-....,..--....-........'.16

3. Gambar 3 GrafikAnalisaPdacsT.. .-.......-..... 17

4. Gambar 4 CrxafikAnalisaPadacsT.. ............... 18

5. Gambar 5 GrafikAnalisaPada CST.. -....-...-..... 19

6. Gambar 6 Grafik Analisa kandrmgan Minyak Pada di Sludge Tank .'..21

7. Gambar 7 Grafik Analisa Kadar Air di CST Masuk Ke Oil TallJr.........22

8- Gambar 8 Grafik Analisa Kadar Kotoran di CST Masuk Ke Oil Ta*'-.24

vl
rO\
L TENDAHIILUAI\ 9o
qY,

A- LatarBelekang

Pabrik Kelapa Sawit (PK,SL airyerreitan dalam suatu rangkaian proses


yang continue, dimma he-sil poses instalasi sebelumnya dilanjutkan oleh
instalasi berikutnya taopa dryd nerubah mutu, tetapi hanya dapat melanjutkan
Jadi dibutuhkan tindakan&ekerjeffn yang benar untuk setiap langkah proses
sehingga hasil pengolahan dicapai opimal.
Mutu proses htrus dipertabntan pada setiap tahapan proses. Dengan
demikian tindakan dan perlakuan yang benar sangat menentukan kualitas proses
pengolahan , sehingga diterapkan hasil akhir sesuai kapasitas atau optimal yaitu :

pencapaian kapasitas yang maksimal ,mufu yang optimal, losses minimal dan

biaya serendah mungkin.


Salah satu perlakuan di PKS dan menjalankan tugas utama adalah
bagaimana mengoptimalisasikan proses pemisatran minyak. Pabrik Kelapa Sawit
yang menghasilkan CPO sangat memaksimalkan pengutipan minyak secara

maksimal guna tercap anya rendemen yang maksimal.


Pengutipan minyak dilatalkan di stasiun kladfikasi dimana proses
pemisahan dan pengutipan dilakukan pada beberapa alat / mesin. Salah satu alat

adalah CST. Tangki klarifikasi yang disebut dengan Continous Settling Tank
(CST) sebagai tahap awal pemisahan yang selanjutnya akan diproses pada alat-
alat pemurnian lainnya ;
Salah satu yang mempengaruhi kinerja CST adalah performa CST seperti

temperatnre, Visknsitas, pengadukaq masa tinggal dan kondisi tangki CST


seperti adanya kebocoran yang terjadi pada saat proses berlangsung.Inijelas akan
mempengaruhi efektifitas pengutipan minyak yang mungkin menyebabkan
tingginya minyak yang terikut dalam underflow menuju sludge tank. Kadar
minyak yang diijinkan diundertlow adalah maksimal 6%.
Proses pemisahan minyak belum optimal karena dari data yang didapat
pada setiap PKS ternyata jumlah kadar minyak yang terikut dalam sludge
I
mencapai l\/o, data ini rnermlFftten hasil diatas nofina standart, sehingga
penelitian ini difokuskan uffirk mengmalisa efektifitas pengutipan minyak di
CST.
Skema Proacs Pqohhrn prda Stasiun Klarilikasi

Sand
T

Reclaim Oil Tank

Gambar 1.1 Proses Pengolahan di Stasiun Klarffikasi

B. Perumusan Masalah

Mengetahui efektifitas pengutipan minyak yang sesuai dengan

standarisasi pada tangki Contirutus Settling Tank pada saat proses pemisatran
minyak di Stasiun Klarifikasi.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pengutipan minyak


yang sesuai dengan standarisasi pada tangki Continous Settling Tank pada saat
prcses pemisahan minyak berlangsung.
D. Manfeat Pencffiirr

Hasil penelitim ini anrqftm mrmpu mendukung usaha peningkatan


efektifitas pengutipan miq* 5r4 mdrsimal dan sesuai dengan standart pada
tangki Continous Settl@ Td- Ileeil pe,nelitian ini juga berfungsi sebagai

tuntunan pengoperasim
- fr, csT grma tencapainya tingkat pengutipan dan

pemisahan yang makiml

E. Batasan Mrsrhh

Penelitian ini hmya nditi kandungan minyak pada CST, kadar air dan

kadar KotoranRetention Time, Konstruksi, putaran Stirrer dianggap sesuai


dengan norma dan kebutuhan (Nomal).
U, TINIAUAT{ PUSTAKA

A. Proses Pengolahan KdaPl Slwit


o StasiunpenerimaTBs danpagfuimarproduksi
o Stasiun Looding Ronry

r Stasiun Rebusan (Stelizer)

o Stasiun Threshing
r Stasiun Pressing

o Stasiun Klarifiknsi
o Stasiun Kernel

o Stasiun Water Treatment


o Stasiun Power Plont

r Stasiun Boiler
o Stasiun Fat-fit dan Effluent Treatment.

B. STASIUN KLARIFIKASI

a. St*siun Pemumien Minyak ( Klerifikasi )

( crude oil ) yang keluar dali. screw Press masih


Minyak kasar
mengandung kotomn - kotoran, paslr, cairarU dan benda kasar lainnya. Oleh
karena itu perlu dilalrukan pemurnian minyak rxrtuk mengurangi kandungan yang
tidak di harapkan sesuai dengan nonna yang ditetapkan.

Stasiun pemurnian minyak berfrrngsi untuk memisahkan minyak dengan


kotoran serta unsur - uru;ur yang mengUrangi kualitas minyak dan mengupayakan

agar kehilangan minyak seminimal mrmgkin.

Proses pemisahan ini .limaksudkan unfuk memisahkan mioyatq air, dan

kotoran, serta pasir dan Lumpur dengan sistem sentrifasi dan pengendapan.
4
b. Pemisahan MinYak

Minyak mentah berupa cairan yang ditiriskan dari bejana pemeras dan
yang diperas oleh kempa Qressing) terdiri atas campuran minyak, air, sisa- sisa

sel serta potongan- potongan serabut halus dan cangkang halus. Sebagian besar
berupa minyak bebas yang terutama berasal dari tirisan bejana press.sisanya
adalah minyak yalg sangat tercampur dengan air, terutama berasal dari hasil

pressan, bahkan ada juga yang berupa emulsi. Emulsi air dalam minyak masih
tidak begitu sukar memisahkannya apabila suhu yang digunakan mencapai
90 - 95 "C, akan tetapi jika minyak ter- emulsi didalam air maka akan sukar untuk
memisatrkannya.

Datam cairan minyak terdapat beberapa fase yang sulit dipisahkan dengan

satu cara, maka dilalrukan pemisahan fase minyak , fase NOS dan fase airdengan

beberapa tahapan. Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya yang dilalrukan
dengan berdasarkan prinsip filtrasi, pengendapan penguapan sentrifugasi dan

system pemisahan lainnYa.

Dalam pericarp buah yang direbus terdapat komposisi minyak 54yo, ak

?#lo daa,NOS 18% dan jika diperas dengan screw pless maka komposisi ini akan
berubah menjadi cairan dengan kandungan minyak 66Ya, ur 24 % danNOS l0%.
tRef.Naibaho P. M - Tebnlogi Pengolahan Kelapa Sowit 1998).

Berat jenis minyak lebih kecil dari pada berat jenis ah sludge, sehingga

tmir atau gelenrbung minyak akan naik kepermukaan. Mula- mula dengan

I taep*an yang semakin besar, kemudian karena adanya gaya lawan yang berupa
butir- butir naik dengan kecepatan konstan.(Ilzkum Stokes)
I

EEs*m dalir sludge,

Upaya pertama adalah memisahkan serabut dan cangkang halus dengan


reyaning minyak mentah pada saringan getaf (Vibrating Screen). Zat padat

55g tersaring akan dikembalikan kepada Stosiun Press untuk dilalcukan proses
air
F'Grs kembali.sebelum atau pada saat penyaringan biasanya ditambahkan
IE (s*aligus sebagai pembilas saringan atau kempa) unttrk mengurangi
5
E viskositas minyak mentah sehinggB memudahkan pemisahan minyak dwi sludge
pada pengendapan setanjutnya Peft andir$n pengenceran biasanya berbanding
I

dua minyak mentah dengan air mu lebih (2:l) atau 30o/o air dari volume atau
i jumlah rninyak yang hendak dience*an.
t
oil tank
i

Awalnya pemindahm minyak mentah setelah melalui crude


dilakukan pada suatu t^ngli pengendapan berkesinambungan berbentuk
horizontal yang disebut dengan VCT. Pada VCT ruang pertama tempat
r pemafftsan minyak mentah dengan uap langsung agar kembali mencapai suhu
i

f: 90 - 95'C. Ruangan kedua yang lebih panjang adalah tempat berlangsungnya


proses pengendapan. Proses pengendapan berlangsung adalah secara. Cairan
I
t minyak harus mengalir dengan tenang tanpa ada pemanasan uap lagi.Waktu yang
I
I dibutuhkan untuk proses pengendapan pada tangki ini berkisar 6 - 8 jam. Minyak
yang terprsah akan berada pada lapisan atas yang selanjutrya akan dikutip
dengan menggunakan talang ataupun skimmer. Ruang ketiga adalah tempat
pengeluaran sludge dan NOS yang terpisah pada lapisan bawah.Sisa minyak yang

Grdapat dalam sludge akan dikutip kembali pada proses selanjufirya.

Semakin tinggi vislutsitas cairan maka akan semakin besar gaya gesekan
yang timbul.oleh karena itu untuk mendapatkan proses pemisatran dari
pengendapan yang maksimal, maka tingkat vislCIsitas harus diturunkan.hal ini

dapat dicapai pada suhu tinggi, tetapi dalam hal ini suhu terbatas sampai sedikit
dibawah titik air, jadi suhu diantara 90 - 95 oC. Selain sebagai penuflrn tingkat
viskositas, pengenceftm dan pembagian suhu berfungsi untuk mencegah

i timbulnya kemungkinan pembentukan lapisan ketiga yaitu berbentuk zat padat


hkan lemak. Upaya ini dilakukan agar pembntukan zat padat bukan lemak
(

usebut tidak terlalu tinggi (<3,5oA) karena hal ini akan menyebabkan naiknya
I tfrngkat vislasitas pada cairan. Selain penurunan vislositas , juga perlu dijaga
I

h clikit mungkin pembentukan butiran minyak yang lebih kecil dari 15 mikron,

v ffi dalam press maupun pompa penghantar.

i
r c- Continous Settling Tank
I
Tangki Harifitrosi berkesinambungan berbentuk vertical/ Continous
:
Mting Tank (CST) kini telah banyak digunakan. Selain tidak memakan tempat
I
r=gH dapat menamprmg volume cairan lebih besar (kapasitas besar).Penggunaan
I
t t*ngki ini dilengkapi dengan pengaduk yang memiliki tingkat rpm yang
] rcildah(3-5 rpm).Tangki ini berbentuk silinder vertical dengan kerucut terbalik

l dibagian bawah tangki sebagai tempat menampung sementara endapan sludge-

Untuk PKS 30 Tdarn maka CST yang digunakan adalah kapasitas + 90


E.
}r(, dengan retention time 6 - 8 jarn dan temperatur 90 - 95"C tangki pemisahan
pertama antara minyak dan sludge dengan cara pengendapan. Agar pengendapan

dapat berlangsung sempunut maka diberi uap panas dan penahan waktu yaitu
6 - 8 jam setelah dari COT, suhu harus drjaga 90-95'C dan ketebalan minyak
pada CST 30 cm baru dilalnrkan pengutipan minyak melalui skimmer, apabila

retention time pada CST dibawah waktu noflna 6 jarn dan suhu operasi dibawah
norrna 90 - 95"C sehingga pemisahan minyak dengan sludge kurang sempuma
menyebabkan kadar minyak dalam sludge masih tinggi.

Peralatan pada CST adalah :

a. Oil Skimmer
Berfirngsi untuk mengutip minyak yang berada dipermukaan dan
mengalirkannya menuju oil tank. Skimmer ini dapat diatur posisinya, baik atau
turun, mengikuti tinggi permukaan dari minyak. Selama proses oil skimmer int
harus diperhatikan dan diatur sedemikian rupa untuk mencegah terbawanya
0
\
sludge kedalam oil tank.

I
b. Stirer
F
Adalah lengan pengaduk yang berfungsi untuk mengaduk sludge yang
E,

t
berada didasar tangki agar tidak mengental sehingga dapat dialirkan melalui pipa
E
untuk dialirkan melalui pipa underflow menuju sludge tank. Sludge yang
mengendap dikawatirkan dapat menyumbat underflow pipe. Stirer ini dijalankan
sebelum minyak dikirimkan dari crude oil tank, apabila minyak telah dikirimkan
matikan stirrer.

Cara kerja CST ini adatah minyak kasar yang berasal dari crude oil tank
didiamkan selama 6 - 8 jarn agar minyak dan sludge dapat terpisah dengan

sempunra. CST memiliki pengaduk yang dimana berfirngsi untuk


menghancurkan sludge atau kotoran yang menggumpal yang telah lama ter-endap
didasar CST, sehingga minyak lebih mudatr terpisah dari sludge dan pada saat
blow down tidak terjadi penyumbatan pada piapabuang.

Sistem pemanasan CST terdiri dan? sistem yaitu :

1. Steam Coil
Steam ini yaitu penyaluran panas dengan penggunaan pipa berbentuk
spiral.Penyaluran uap panas pada system coil yaitu pemanasan dari bagian atas
pipa injeksi. Pipa ini memiliki katup yang secara otomatis akan terbuka saat

tekanan uap didalam prpa telah melebihi batas.

Kerugian system ini yaitu pemanasan minyak diCST lebih lambat kmena
uap tidak bersentuhan langsung dengan minyak.

Keuntungannya yaitu saat penyaluran panas endapan sludge tidak


!.
tersembur oleh tekanan u4p yang disalurkan.
;

2. Stearn Injeksi

l
Yaitu penginjeksian uap panas melalui plpa spixal yang berada pada
rt
bagian bawah pipa coil. Pipa injeksi ini dilengkapi dengan lubang- lubang kecil
tempatkeluarnya usp panas yang diinjeksikan.

Keuntungan steam injeksi yaitu cairan minyak dan sludge yang terdapat
dalam CST lebih cepat proses pemanasan karena uap langsung bersentuhan
dengan cairan tersebut.
8
Kerugiannya yaitu uap yang diinjeksikan akan menyembur pada endapan
dudge sehingga mengakibatkan te{dinya penyerakan endapan dan pemisa}ran
:

[,'
:

f .',. minyak d"n sludge kurang efesien-

Maka dari itu pamanrs{m dari CST adalah sludge oil yang dikirim ke
sludge tank mengandrmg kadar minyak minimal 60lo.

c. Blowdown

Tujuan dari blow down adalah :

l. Untuk membuang kotoran- kotoran yang berada dalam tangki posisi dasar
ataubawah.

2- Untuk mencegah tidak terjadi penimbunan lumFu diatas


permukaan steam koil yang dapat menghambat sistem pemanasan terhadap
cairan agar tidak terjadi penctmlpuftur ulang atau kontaminasi dengaa cairan
minyak dengan kandungan kotoran yang mengendap.

d. Indikatortangki CST

l. Kandungan Minyak pada tangki CSf

2. Kadff Air pada tangki CST

3. Kadar Kotoran pada CST

Faktor-falctor yang mempengaruhi kinerja CST adalah :

a. Apabila suhu operasi dibawah norma 90-95"C dapat menyebabkan


pemisahan minyak dengan sludge kurang sempuma

b" Retention Time (Mamtinggal)

c. Viskositas

d. Ketebalanminyak
9
''Eka minyak dengan sludge dengan cara
CST adalah tangki pcmiselan
pengendapan. Dalam memisahtm mitr5a|L air dan sludge dibutuhkan waktu
talran ( Retention Time) f,mg sni, deqgro melihat kapasitas dari CST waktu
tahan yang optimal dapat dilihd dili rrErrut berikut ini:

Yohne CST
HRT =
Kapasitas PqMk xo/oCnde Oil

e. KetebalanMinyak strakademinyakunderflow.

Dalam hal ini strhu harus dijaga dan ketebalan minyak sebaiknya 30
cm baru dilahlkan pengr*ipan minyak. Apabila suhu operasi dibawah
norma dapatmenyebabkan kadar minyak dalam sludge tnggr.

f. Viskositas Untuk mendaptkan proses pemisahan dan pengendapan yang


maksimal, penuruftm tingkat viskositas dilakukan untuk mencegatr terjadinya
pembenhrkan zat padat dan mempertahankan suhu sehingga dapat menyebabkan
tingkat viskositas pada cairan.

10
III. BAHAN DAh[ METODE

,A- Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan diPerusahaan perkebunan BUMN di PKS PTPN III


Sei Mangke. Waktu penelitian dilakukan pada 30 Juni - 4 Juli 2014.

B. Alet dan Bahan

Peralatan yang diperlukan urrtuk pengamatan penelitian yaitu tangki CST

daa kelengkapannyq dengan bahan minyak kasar (crude oi[), ur pengencer dan

rup sebagai pemanas.

Peralatan yang diperlukan untuk untuk menganalisa underflow, peralatan


yang diperlukan

a. Timbangan
b. Neraca analitikal0,0001 gr
c. Oven mernert
d. Desikator
e. Soklet
f. Flatt botton flask

a. Timbang masing-masing sample tersebut

b. Pisahkan masing-masing sampel

Hitung hasil dari masing-masing sampel

l. PengolahanData

2. Timbang masing- masing wadah kosong yang akan digunakan dan dicatat
beratnya.

3. Timbang sample untuk fibre + 10 gr dan catat beratnya.


4. Sample dikeringkan dalam microwave selama+ 6 jam pada suhu 103"C
1l
5. Selanjutnya dinginkan diudara luar selama 45-60 menit
6. Timbang kembali sample yang telatr dikeringlran dan catat beratnya.
7- Sample kering dimasukkan kedalam timble ekstaksi dan masukkan
kedalam sockhlet.
8. Flat bottom flask kering oven yimg digunakan ditimbang dan dicatat
beratny4 masing- masing telah diberi kode sesuai samplenya.
9. Tambahkan N- Heksan kedalam flat bottom flask pada rangkaian
10. Air pendingin dari pet dialirkan kedalam kondensor soclet
ll..Hidupkan heating mantle dan lakukan ekstaksi untuk sample fibre
minimal 3 jam dan untuk sample sludge minimal 4 jam.
12. Selaqiubrya flat bottom flask yang berisi residu minyak dan sisa heksan
setelah ekstraksi dikeringkan pada oven +l jam pada suhu 103'C.
13. Dinginkan diuadara lum selama 45-60 menit, timbang dan catat beratnya.
14. Ulangi pekerjaan diperoleh hingga selisih berat dengan penimbangan
sebelumnya 0,01 gr.
15. Perhitungan

( Berat flask + Residu) (Berat Flask kosong)


Kandungan minyak: xlA0o/"
Berat sample kering / basah

l. AnalisaData

Hasil yang diharapkan Oil Underflow 16o/a,jika lebih besar dari OYomzka
kehilangan minyak sudah melewati standart losses. Sebaiknya analisa dilakukan
selama proses pengolahan berlangsung sekali dalam2 jurrdan melakukan analisa

t @a saat pergantian shif. Maka akan diperoleh hasil efektifitas pengutipan


minyak diCST yang dipenganrhi oleh beberapa faktor:

a. Temperatur

b. Viskositas

c. Retention Time

d. Ketebalan Minyak
t2
33 Metode Penelitian
Dalarn penelitian ini dilalrukan dengan menggunakan metode penelitian

eerimentat, dimana pengambilan sampel dilalekan 2iam sekali dan kemudian


ditimbang masing- masing komponen tersebut dan dicatat beratnya masing-
masing.

34 Pelaksanaau Penelitian

l. Perhitungan:

( Berat flask + Residu) (Berat Flask kosong)


r- Kandunganmitryak: xl00o/o
Berat sample kering / basah

2- KadarKotoran-C-A x 100%
;
Dimana: A : Berat cruicible + kertas saring

B : Berat saurpel minyak


C : Berat Cruicible + kertas saring + kotoran

3. Kadar Air : Berat sampel basqh- Berat sampel kering x 100%

Berat sampel basah

35 Pengamatan Penelitian

Menganalisa data losses di CST ( Contiruus Settting Tank ) dengau

membandingkan falilor- faktor yang mempengaruhi kinerja CST Temperatur,


B€rat jenis, Retention Time, Yiskositas deagan indikator : Kandtrngan minyak

Xadar Air dan Kadar Kotoran.

l3
Iv- HASIL DAI\T PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Tahet 1. Analisa Peda CST Tanggal30 iuni 2010

Masuk CST Keluar CST

Material Campuran
oiI
IleriRO Dari X'at-Fit dalam Sludge Tank
Tank
CST%

Material
Balance 89,78y" 1122"/" 43,42Vo 56,58o/o

oil 48"25o/o 0,66yo 42.90Yo 8,390/o 99,l4Yo

Air 38,754/o 93,65ya M.36% 82,6lyo a,80Yo

NOS 13,6AYo 5,690/a 12.74o/o 9,0ff/o a,06Yo

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

100

80
60
40
20
0
RO Fat-Fit Hasil Studge Oil
Tank Tank

Grrfik 4.1Anelisa pada CST

14
Tabel2. Analisa Pada CST tanggal 1 Juli 2010

Masuk CST Campuran Keluar CST


dalam
Material Dari Dari Fat- csT (%) oil
Sludge Tank
RO Fir Tank

Material Balance 88,78 tr22 43,42 56,58

oil 49,25Yo 0,66Yo 43,790h 8,39yo 99,140/o

Air 36,lsyo 94,65Yo 42,7Uyo 80,88% 0,80%

NOS 14,600/0 4,69yo 13,5lo/o l0,73Yo 0,06yo

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Analisa pada CST

RO Fat-Fit Hasil Sludge Oil


Tank Tank
Grafik 4.2 Analisa pada CST
(i
1

l5
Tabel 3. Analisa pada tanggel2 Juli 2010

Masuk CST Campuran Keluar CST


dalam
Ilari Dari Fat- csT (% ) oil
Materiel Sludge Tank
RO Fit Tank

Material Balance 88,78Vo ll,22o/" 43,42Vo 56'58Yo

oil 47,250/a a,62Yo 42,2AYo 8,69Yo 98,960/0

Air 42,lsyo 96,l0o/o 4g,03ya 80,7\yo 0,90yo

NOS 14,600/o 3,28Yo 9,77yo l0,53Yo 0,l4yo

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Analisa Pada CST

100

80
60
40
2A

0
RO Fat- Fit Hasil Sludge Oil
Tank Tank
1,,
Grafik4.3 Analisa Pada CST

16
Tebel4. Analisa pada tanggal3 Juli 2010

Keluar CST
Masuk VCT Campuran
dalam
li

CST%
i Mrterial Dari Dari f,'at- oil
RO Fif Sludge Tank Tank

Meterial
Belence 88,78"/o 11,22"/" 43r42o/o 56'58Yo

oil 46,250 4,434/o 4l,l2o 8,670/o 99,59ya

Air 44,150/o 94,29yo 49,67yo 82,100/o 0,25yo

NOS 9,600 5,28yo 9,zlYo 9,230A AJ6Yo

Total 100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

Analisa Pada CST

o0
90
TTD

flD
60

RO Fat-Fit Hasil Sludge Oil Hasil


Tank Tank

Gra{ik 4.4 Analisa pada CST

t7
Tabel 5. Analisa pada tanggal 4 Juli 2010

Campuran
Keluar CST
Masuk CST dalam
csT (%)
Dari Fat- SIudge oiI
Material Dari RO Fir Tank Tank

Material
Balance 88,78% 11,220/a 43,420/0 56,580

oil 48,25Yo 0,680/o 42,92yo 8,54yo 99,56Yo

Air 42,7syo 96,24o/o 48,2rYo 80,82yo 0,26Yo

NOS 9"6AYo 3,lzYo 8,87ya la,64a 0,18%

Total 100,00yo 100,000/a 100,000/o 100,00Yo 100,00yo

100

80

60

40

2A

0
RO Fat-Fit Hasil Sludge Oil
Tank Tank

Grafik 4.5 Analisa pada CST

t8
4.2 Pembahasan

Efektifitas kinerja CST diananlisa dengan membandingkan variabel-


variabel kinerja CST yaitu KadarMinyalL Kadar Air dan Kadar Kotoran.

Kadar minyak dianalisa dengan membandingkan kadar minyak sebelum


CST dengan sesudah CST. Efektifitas pengurangan kadar kotoran dan kadar air
dianalisa dengan kadar kotoran dan kadar air yang masuk ke Oil Tank. Analisa
tersebut dilatcukan sebagai berikut:

Tabel4.6 Analisa Kandungan Minyak di Sludge Tank

MasukCST KeluarCST Oil Tanlr


Slndge
Material Campuran Terhadap Terhadap
Dari Fat- ,lalam CST Tank
Dari RO kandungan OilTenk sampel
Fit ("/u)
Terhadap
csT (ye) ("/"')
oiI I r samnel (Yo)
I I I
Air -38-1Sa/o 93-65Vo 44.360/" 82.61o/s 36,il 0.8{F/a S-35o/"

NOS 13.6tr/o 5-690/o 12.74Ya 9-Otr/a l"l4 0.06Yo A.N7Yo

Total 100.00% 100.00% 100,00% 100.00% M.73 100.0O7o 42.88o/o

l9
Pwbendhgan Kandungan Minyak sebelum di CST dengan Kandungan
minyak sesudah proses di CST (di Studge Tank)

@Kandungan Minyak
!
a sebelum proses diCST
-s
=aC IKandungan Minyak sesudah
I proses di CST ( Sludge
5
! Tank)
G
ta
-

f*nquran
dalam
CST
Grrtrk4.6 Perbandingan Kandungan Minyaksebelum di CST dengan
Kendungan minyak sesudah proses di CST (di Sludge Tank)

Efektifitas kinerja CST dapat dijelaskan apabila kadar Minyak yang


*-iht kedalam sludge tank sesuai dengan nonna yang telah ditentukan (6%)
J*mrya, berdasarkan data tabel diatas jwnlah kadar minyak yang terikut dalam
dndge tank adalah 8.39% maka dalam proses di CST ini tidak efektif
bcrdasukm fakta yang ada diatas. Maka akan dikatakan efektif agar diupayakan
makin sedikit kadar minyak ke Sludge Tank. Dengan demikian semakin efektif

FngEipan minyak maka semakin rendah minyak yang terbuang.

20
Tabel 4.7 Yr.adlar Air di CST masuk ke OiI Tank
Keluar
Mrsuk CST OiI Tank
CST
SIudge Terhadap
Meteriel
Ilari Fat- Campuran Tank kandungan Terhadap
DariRO OilTank
Fit CST Terhadap minyak di sampel
sampel CST
oil 49.25o/o 0.664/o 42,200/o 8.3V/o 3.54o/o 99,Sf/o 42.A2o/o

Air I I I I I I
NOS 14.6ff/o 4.69/s 9,774y'o lA-73o/s 0.05 0,160/o 0.01%
Total I00.007o 100.00 100,m% 100-fi)o/o 38.34 t00,0095 42-l5Yo

Perbandingan Kadar Air di CST dan kadar air CPO setelah CST (Masuk ke
OiI Tank)

45 IKdtr Air sebelun


40 prcsesdiCST
s
li
35
30 fKadarAir CPO smudatt
tr 25 prcses diCST ( masukke
d
2A Oiltad<)
d
M 15
10
5

Carsrrar
di CST

Grafik 4.7 Perbandingan Kadar Air di CST dan kadar air CPO setelah
CST (Masuk ke Oil Tank)

2t
Dikatakan efektif apabila kadar air di Oil Tank sesuai dengan norma
(0.089/0) faktanya dari data diatas persentase kadar air sedikit diatas norma ramun
[.":'
jika dibandingkan dengan norma yang telah ditetapkan hal ini kurang efektif
maka diharapkan Oil tinggi ,kadar kotoran dan kadar air rendah, sehingga dapat
dikatakan efektif.

22
Tabel 4.8 Kadar Kotoran di CST masuk ke Oil Tank

Masuk CST Keluar VCT OiI Tank

Sludge
Dari Dari Fat- Tank Terhadap
Material
Campuran
Kandungan
oil Terhadap
RO Fir di CST Terhadap Tank sampel
CST
sampel

oil 47-25o/" 0-620/o 42,200h 8.69Yo 3.66% 98.96% 41.76%

Air 42.15% 96.l0a/" 49,030/o 80.78% 38.79o/" 0.90% a.$%


NOS xmr ffi M w ffiu ffi ffi
Total 108-09o 100.00% 100,00q/o 100.00% 43.47Yo r00.00% 42.Ztr/o

Perbandingan kadar air di csr dengan kedarkotoran cPo setelah csr


(Masukoil Tank)

s
'f
s
o
o
,la
#l
,,
((l
E(i
M
'olJ r",,," ,
I
r raaar totomn ai ol rant I

campuan
di CST

Grafik 4.8 Perbandingan kedsr sir di CST dengan kadar kotoran CPO
setehh CST (Mesuk Oil Tank)
Data diatas menuojult<an kadar kotoran sedikit tidak efektif dimana

jumlah kadff kotoran di Oil Tank (0.037o) berada diatas norna .meskipun hanya
sekian persen rutmun diharapkan kualitas di Oil Tank baik ( sesuai dengan

norma).

Dari data diatas maka diperoleh hasil,bahwa jumlah Oil yang masuk ke
YCT(42,9V/o),AL4M,36yO NOS (12,77o) dan jumlah Oil yang keluar dari VCT
masuk keSludge Tank Oil (8,39e/o\, Att (82,61Yo), NOS 9,00 data ini dapat dilihat

capaian kine{a CST tidak maksimal melihat Oil yang terikut dalam Sludge tinggi
melebihi 8% maka tingkat efektifitas kinerja CST 34,4lyo tingkat
pengutipannya hal ini disebabkan oleh faktor - faktor yang mempengaruhi
kinerjaCST yaitu :

1. Apabila suhu operasi dibawah nonna 90-95"C dapat menyebabkan


pemisahan minyak dengan sludge kurang sempuma.

2. Retention Tirne (Masa tinsgal)

CST adalah tangki pemisahan aatara minyak dengan sludge dengan cara
pengendapan.

3. Ketebalan Minyak serta kadar minyak underflow.

Dalam hal ini suhu harus dijaga dan ketebalan minyak sebaiknya 30 cm
baru dilakukan pengutipan minyak. Apabila suhu operasi dibawah norma
dapat menyebabkan kadar miayak dalam sludge tinggi.

4. Viskositas Untuk proses pemisahan dan pengendapan yang

maksimal, penurunan tingkat viskositas dilahkan untuk mencegah


terjadinya pembe,ntukm zat @at dan mempertahankan suhu sehingga
dapat menyebabkan tingkat viskositas pada cairan.

24
Tabel4.9 Falctor- fal;toryang mempengaruhi kinerja CST

Sampel I Temperatur Retention Ketebalan Putaran Underflow

I
t
underflow ("c) time Minyak (Rpm) (%)
t
i
I
6art) (cm)
[ --
TE
Analisa I 90-95 6 40 3-5 8.39
T
i
Analisa 2 80*85 5 40 3-5 8.65
I.''
:

t. .. Analisa 3 85-90 4 40 3-5 8.57


I
[;:
]' q0-95
i
Analisa 4 6 40 3-5 8.49
[:
Analisa 5 8s-90 5 40 3-5 8.58

Average 8.54

Untuk mergetahui hasil pngamatan tersebut diambil datarata-ratz dari


hasil pengarnatan diatas.

Dalam proses pengolahan data selanjutnya dilalokan pengamatm hasil


pengolalmn dari Stasiun Klarifikasi. Pada pengamatm yang telah dilakukan
untuk melihat seberapa besar persentase kandungan minyak yang terikut dalam
sludge pada Undedlow &rada diatas noflna. Proses pengolahan pada Unit
Continous Sealing Tank diStxiun Klarifikasi adalah tempat pemisahan pertama
antara minyak dat sludge dengan cara pengendapan serta mengupayakan
kehilangan minyak seminimal mungkin.

Crude Oil Tank dibuat persegi empat memanjang dengan dua buah sekat
pda bagian datamnya.sekat pertama tempat masukan dari vibrating sereen dart
tempat pemanasan crude oil dengan menginjeksi steam, dan sekat kedua tempat
pemasangan pompa untuk transfer Crude Oil (CO) ke CST.Hubungan antara

sekat melalui underflow, hal ini dimaksudkan untuk menangkap sebanyak


mungkin partikel-partikel berat didalam CO

25
Dari hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan di PTPN III Sei
Mangkei dapat dilihat pemisahan minyak diCST tidak maksimal hal ini dapat
diketahui dari tinggfuya persentase kandungan minyak yang terikut dalam sludge
yaitu 8,39 7o sangat tinggi pada underflow.

-i Hasil data diatas dapat dibuktikan bahwa tingkat pengutipan minyak pada
L

:. Stasiun Klarifikasi di CST tidak rnaksimal, melihat tingginya percentase minyak


,. -
yang terikut dalam sludge melebihi diatas nonna hal ini mengakibatkan proses
[, pemisahan minyak tidak efektif dengan melihat proses pemisahan minyak yang

dapat mempengaruhi kinerja CST.

Sebelum minyak dikirim ke CST, minyak terlebih dahulu berada diCOT


yang berfungsi untuk mengendapkan partikel-partikel yang tidak larut dalam
padatan (solid) yang lolos dart Yibrating Sereen.Selain itu njuga sebagai tempat
penampungan sementara Crude Oit dalJ_ Vibrating Screen sebelum dipompakan
ke CST.

Dari hasil analisa laboratorium menunjukkan angka kehilangan minyak


yang cukup tinggi sehingga menyebabkan proses pemisahan minyak kurang
efektif maka untuk mead4patkan efektifitas pemisahan minyak yaag baik dalam
meminimalisasikan persentase kandungan minyak dalam sludge berada dibawah
noilna dilalnftan pengecekan live steam coil selama 15 menit dan buka
condensat by pass" close steam coil "sarnpai tampak keluar dari prpa out let
steam trap. Cek ketebalan minyak melalui sight glass yang ada pada diniding
tangki cst.oil skimmer agar diatur dengan ketebalan lapisan minyak 30-40 cm.
Pastikan suhu 90oC - 95"C dengan mengukur langsung/sebaiknya dibuat pada
dinding tangki Thermometer stick uotuk memudahkan p€ngontrolan dan dapat
mempertahankan suhuWaktu tahan 6 - 8 jam sehingga memudahkan pemisahan
dan volume water delution sesuai dengan kebutuhan. Dengan menerapkan
standart fa*$or tersebut maka diharapkan efektifitas pemisahan minyak lebih
efektif pada akhirnya rende,me,n hasil produksi akan tercapai.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan yang dilalrukan di PTPN III Sei Mangkei,proses


pemisahan minyak diCST maka disimpulkan :

1- Norma persentase kandungan minyak disludge tank adalah (6%)

berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan persentase


kandungan minyak rata- rata 8,59yo maka dapat disimpulkan
efektifitas kinerja di CST tidak maksimal.

2. Persentase kadar air di Oil Tank 0,l2yo sernentara norma 0,08%

maka dapat disimpulkan efektifitas kineda di CST tidak


maksimal.

3. Persentase kadar kotoran di Oil Taok 0,14%o sementara norma


0.A2% maka dapat disimpulkan efektifitas di CST tidak maksimal.

5.2 Saran

Dari pengamatan yang dilakukan beberapa saran untuk operasional proses


di CST agar proses kinerja di CST dapat tercapai yaitu Pengontrolan pada
masing- masing proses, mulai dari suhu, retention lime, water delution agar
pemisalran minyak sempurna

Pengaturan Feeding yang masuk ke CST agar diperhatikan,sehingga


apabila sewaktu-waktu kualitas Feeding berubah maka tingkat persentase
kehilangan mlnyak pada sludge tidak tinggi.

27
LAMPIRAN

Tanggal WI w2 (berat cawaD + Beir:at Kolf KoIf+ Minyak Minyak


berat sampel) Kosong
Berat Berat (%\
|,'i r '. Cawan Sampel

ya6t20t0 44.732s tt.5324 52.2649 107.7539 106.6783 8.39


5.. '. tsi
U07norc 41.5854 11.7854 53.3748 t07.7432 106.7542 8.39
rci
ua6l2arc 4A.7415 11.7436 52.4871 107.7164 106.7452 8.37
rsi
t/06/2010 40-6324 tt.7436 52.4871 t07.709t 106.7538 8.39
rsi
5107nuo 4r.7669 11.s187 53.3056 to7.4784 106.5143 8.39
asi
6ta7narc 41.6756 11.9267 53.6023 107.4294 rc6.5246 8.38
asi
7n7D0t0 41.5869 11.7435 53.3632 107.4472 106.3265 8.35
rsi
Bloll20ro 4r-2987 11.7659 53.0626 to7.4475 L06.346l 8-36
rsi

i
I

k
i
I

ll,'r,.,
t/
il
ili\
l\
i-\
F;:
?
I

i:i :.

28
DAF'TAR PUSTAKA

Naibaho, Ponten, 1998. Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit.Jakarta.

Syahbudddin H-Sofran, 1996- Pengolahan dan Pengendalian Mutu Kelapa Sawit,


LPP Kampus Medan.

Tasyriq ST, Ahmad dan Muntashir Masril, ST. 2005. LAPORAN TUGAS
AKHIR ON TI{E JOB TRAINING .

SOP PTPN III. Sei Mangkei

Agun& "standart Operation Prosedure Ramin Palm Oil Mill'

Mangoensoekarjo,soepadiyo dBn semanguo ., Haryono.Buku'omanajemen


Agrobisnis Kelapa Sawif '.

Marnlam,( 1996). Man4iemen Pengolahan Kelapa SawilLPP Kampus Medan-

Sinaga" L. (2008) Makalah Trafufng On Best Practice In Operation And


maintenance For Palm Oil Mill,LPP Kampus Medan.

Simarmata M- (2009)- Best Practice Untuk Mencapai Excellence Perfonnance di


PKS.

29

Anda mungkin juga menyukai