?tr€AS AKII*
SEFENA SILALAITI
G6*2072
FRS*RAM STilMg
TEKN*E#GE PENCST*A}T.{N I{ASI}, PERKEBTISIAFI
e&ffimAN
2S6&
ANALESA EF'EKTXF'ETAE trE:=+{iEIPAH EffiffiYAK *E EffiN.SgTqSUS $&YTLXNG
T"ANK &X FAEE .E SAWE? TFffi ESE SffiX &LEFTGTffiI
==IAPA
E$*AS AKEEER
Diajukan $$t$k rn*mrper+leh gelar Saq*xe Sailas Termpen DipXorna IV pad* Prargpaan S*:adi
Te?;nologi Fengoleham H*sil Perkebuee* Sek*lsh Tinggl ltrrru Fertanian Agrobisnis Ferk*bwran
s&Fffi{A SAL.eH*AEgt
*s*3s?3
pffiffiGR"effi sg'q.mg
3*e#
Tugas Akhir ANALISA EFEIffItrITAS PENGUTIPAN MIIYYAK
DI CONITNOUS SETTLING TANK
SEFINA SILALAHI
Menyetuiui,
Pembimbing I
Mengctahui,
SEFINA SILALAIII
tlIM. w2072
I)eryen Penguji
Penguji II
N
Afien Azhari Siregar, SP
Mcngetehui,
KARTU BIMBINGAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA
NIM: ....?.tu*e.t*
t 5aA-*a
( t .t. ,frJt
'ttt-1 hrl.^
t, /54"/C
*m M*n
i;Yd-r"'i.i .q L'.{
Ad
B-.!."{
?ruoL dt konlo, lLiwlaN, koh, air,Valwwrt
u,rg /golo- i-tttun lXUu.{ofe tzatndunprur u.ttnla,tt*'
b /? taoto rqcq{rrre Lcaw{uui ga"r LuM-lA;L ep_wJE
'"?t"at a,^ ldwlet .karl,p Vuf)
17/q/*tp
"L.ax4,.ta---z'
Diketahui,
Kartu ini harus diperlihatkan kepada Dos€tr
Pembimbing setiap melaksanakan bimbiryu
Kartu ini harus dijaga bersih dan rapi.
Karhr ini harus dikembalikan ke prrogra
Studi bila kegiatan bimbingan telah selesai
RINGKASAN PENELITIAN
Pada tahun 1994 penulis masuk SD Negeri 013244 Sidamanik dan lulus
tahun 2000, melanjutkan sekolah ke SLTP Negeri I Sidamanik dan lulus pada
tahun 2003, dan masuk SMK Negeri 2 Pematang Siantar dan lulus tahun 2006.
Hasil Perkebunan melalui jalur seleksi yang telah ditetapkan oleh STIPAP Medan
dan lulus pada tanggal 06 September 2010.
PTPN [II Gunung Para pada tahun 2008. PKL II di PKS Mitra Ogan Sumatera
Selatan pada Tahun 2009 dan Pengabdian Masyarakat pada tahun 2010.
Penulis juga melaksanakan penelitian Tugas Akhir (TA) di PKS PTPN III
Sei Mangkei padatanggal30 juni yd 10 Juli 2010.
KATA PENGAIVTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Malra Es4 karena
Sei Mangkei PTPN m, dari tanggal 30 Juni sampai dengan 4 Juli 2010.
bimbingan dari banyak pihalq baik berupa material, informasi maupun dari segi
administrasi baik s@ara langsung maupun tidak langsung. oleh karena itu saya
me,ngucapkanterimakasihkepada: :
l. Bapak Seno Aji, Spd, M. Eng Prac selaku Ketua STIP-AP Medan
2. Bapak Giyanto, STP selaku ketua Program Studi TpHp dan Dosen
Pembimbing II.
4. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PKS Sei Mangkei pTpN III yang
telah memberikan kerja sama dan informasi yang sangat membantu dalam
ru.
6. Ayahanda dan Ibunda t€rcinta yang senantiasa memberikan dukungan baik
materi maupun do'a sehingga penelitian ini dapat selesai dengan lancar.
7. Teman- teman angkatan 2006, adik - adik dan semua pihak yang telah
membantu saya dalam melaksanakan penelitian ini.
dan kesalahan dalam penulisan maupun dalam penyusunan kata-kata. Untuk itu,
laitik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penyusunan laporan
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi dunia
perkebunan. Amin.
Penulis
DAT'TAR ISI
DAFTARGAMBAR ...............v
L PENDAHULUAhI .............1
C. TujuanPenelitian. ..........3
D. ManfaatPenelitian .......3
E. BatasanMasalah. ...........3
1rl
. HASIL DAN PEMBAHASA},\I .............I5
lv
DTTEI*,TABEL
No. H Hal
l. TabellAnalisaPaecsfTrggd30Juni2010.......... .....15
3. Tabel3AnalisaHaCSTTagglt2Juli2010. ..................17
No ml Hal
2. Gambar2GrafikAmlisaPadaCST.. ...'.....-....,..--....-........'.16
vl
rO\
L TENDAHIILUAI\ 9o
qY,
A- LatarBelekang
pencapaian kapasitas yang maksimal ,mufu yang optimal, losses minimal dan
adalah CST. Tangki klarifikasi yang disebut dengan Continous Settling Tank
(CST) sebagai tahap awal pemisahan yang selanjutnya akan diproses pada alat-
alat pemurnian lainnya ;
Salah satu yang mempengaruhi kinerja CST adalah performa CST seperti
Sand
T
B. Perumusan Masalah
standarisasi pada tangki Contirutus Settling Tank pada saat proses pemisatran
minyak di Stasiun Klarifikasi.
C. Tujuan Penelitian
tuntunan pengoperasim
- fr, csT grma tencapainya tingkat pengutipan dan
E. Batasan Mrsrhh
Penelitian ini hmya nditi kandungan minyak pada CST, kadar air dan
o Stasiun Threshing
r Stasiun Pressing
o Stasiun Klarifiknsi
o Stasiun Kernel
r Stasiun Boiler
o Stasiun Fat-fit dan Effluent Treatment.
B. STASIUN KLARIFIKASI
kotoran, serta pasir dan Lumpur dengan sistem sentrifasi dan pengendapan.
4
b. Pemisahan MinYak
Minyak mentah berupa cairan yang ditiriskan dari bejana pemeras dan
yang diperas oleh kempa Qressing) terdiri atas campuran minyak, air, sisa- sisa
sel serta potongan- potongan serabut halus dan cangkang halus. Sebagian besar
berupa minyak bebas yang terutama berasal dari tirisan bejana press.sisanya
adalah minyak yalg sangat tercampur dengan air, terutama berasal dari hasil
pressan, bahkan ada juga yang berupa emulsi. Emulsi air dalam minyak masih
tidak begitu sukar memisahkannya apabila suhu yang digunakan mencapai
90 - 95 "C, akan tetapi jika minyak ter- emulsi didalam air maka akan sukar untuk
memisatrkannya.
Datam cairan minyak terdapat beberapa fase yang sulit dipisahkan dengan
satu cara, maka dilalrukan pemisahan fase minyak , fase NOS dan fase airdengan
beberapa tahapan. Pemisahan minyak dari fraksi cairan lainnya yang dilalrukan
dengan berdasarkan prinsip filtrasi, pengendapan penguapan sentrifugasi dan
?#lo daa,NOS 18% dan jika diperas dengan screw pless maka komposisi ini akan
berubah menjadi cairan dengan kandungan minyak 66Ya, ur 24 % danNOS l0%.
tRef.Naibaho P. M - Tebnlogi Pengolahan Kelapa Sowit 1998).
Berat jenis minyak lebih kecil dari pada berat jenis ah sludge, sehingga
tmir atau gelenrbung minyak akan naik kepermukaan. Mula- mula dengan
I taep*an yang semakin besar, kemudian karena adanya gaya lawan yang berupa
butir- butir naik dengan kecepatan konstan.(Ilzkum Stokes)
I
55g tersaring akan dikembalikan kepada Stosiun Press untuk dilalcukan proses
air
F'Grs kembali.sebelum atau pada saat penyaringan biasanya ditambahkan
IE (s*aligus sebagai pembilas saringan atau kempa) unttrk mengurangi
5
E viskositas minyak mentah sehinggB memudahkan pemisahan minyak dwi sludge
pada pengendapan setanjutnya Peft andir$n pengenceran biasanya berbanding
I
dua minyak mentah dengan air mu lebih (2:l) atau 30o/o air dari volume atau
i jumlah rninyak yang hendak dience*an.
t
oil tank
i
Semakin tinggi vislutsitas cairan maka akan semakin besar gaya gesekan
yang timbul.oleh karena itu untuk mendapatkan proses pemisatran dari
pengendapan yang maksimal, maka tingkat vislCIsitas harus diturunkan.hal ini
dapat dicapai pada suhu tinggi, tetapi dalam hal ini suhu terbatas sampai sedikit
dibawah titik air, jadi suhu diantara 90 - 95 oC. Selain sebagai penuflrn tingkat
viskositas, pengenceftm dan pembagian suhu berfungsi untuk mencegah
usebut tidak terlalu tinggi (<3,5oA) karena hal ini akan menyebabkan naiknya
I tfrngkat vislasitas pada cairan. Selain penurunan vislositas , juga perlu dijaga
I
h clikit mungkin pembentukan butiran minyak yang lebih kecil dari 15 mikron,
i
r c- Continous Settling Tank
I
Tangki Harifitrosi berkesinambungan berbentuk vertical/ Continous
:
Mting Tank (CST) kini telah banyak digunakan. Selain tidak memakan tempat
I
r=gH dapat menamprmg volume cairan lebih besar (kapasitas besar).Penggunaan
I
t t*ngki ini dilengkapi dengan pengaduk yang memiliki tingkat rpm yang
] rcildah(3-5 rpm).Tangki ini berbentuk silinder vertical dengan kerucut terbalik
dapat berlangsung sempunut maka diberi uap panas dan penahan waktu yaitu
6 - 8 jam setelah dari COT, suhu harus drjaga 90-95'C dan ketebalan minyak
pada CST 30 cm baru dilalnrkan pengutipan minyak melalui skimmer, apabila
retention time pada CST dibawah waktu noflna 6 jarn dan suhu operasi dibawah
norrna 90 - 95"C sehingga pemisahan minyak dengan sludge kurang sempuma
menyebabkan kadar minyak dalam sludge masih tinggi.
a. Oil Skimmer
Berfirngsi untuk mengutip minyak yang berada dipermukaan dan
mengalirkannya menuju oil tank. Skimmer ini dapat diatur posisinya, baik atau
turun, mengikuti tinggi permukaan dari minyak. Selama proses oil skimmer int
harus diperhatikan dan diatur sedemikian rupa untuk mencegah terbawanya
0
\
sludge kedalam oil tank.
I
b. Stirer
F
Adalah lengan pengaduk yang berfungsi untuk mengaduk sludge yang
E,
t
berada didasar tangki agar tidak mengental sehingga dapat dialirkan melalui pipa
E
untuk dialirkan melalui pipa underflow menuju sludge tank. Sludge yang
mengendap dikawatirkan dapat menyumbat underflow pipe. Stirer ini dijalankan
sebelum minyak dikirimkan dari crude oil tank, apabila minyak telah dikirimkan
matikan stirrer.
Cara kerja CST ini adatah minyak kasar yang berasal dari crude oil tank
didiamkan selama 6 - 8 jarn agar minyak dan sludge dapat terpisah dengan
1. Steam Coil
Steam ini yaitu penyaluran panas dengan penggunaan pipa berbentuk
spiral.Penyaluran uap panas pada system coil yaitu pemanasan dari bagian atas
pipa injeksi. Pipa ini memiliki katup yang secara otomatis akan terbuka saat
Kerugian system ini yaitu pemanasan minyak diCST lebih lambat kmena
uap tidak bersentuhan langsung dengan minyak.
2. Stearn Injeksi
l
Yaitu penginjeksian uap panas melalui plpa spixal yang berada pada
rt
bagian bawah pipa coil. Pipa injeksi ini dilengkapi dengan lubang- lubang kecil
tempatkeluarnya usp panas yang diinjeksikan.
Keuntungan steam injeksi yaitu cairan minyak dan sludge yang terdapat
dalam CST lebih cepat proses pemanasan karena uap langsung bersentuhan
dengan cairan tersebut.
8
Kerugiannya yaitu uap yang diinjeksikan akan menyembur pada endapan
dudge sehingga mengakibatkan te{dinya penyerakan endapan dan pemisa}ran
:
[,'
:
Maka dari itu pamanrs{m dari CST adalah sludge oil yang dikirim ke
sludge tank mengandrmg kadar minyak minimal 60lo.
c. Blowdown
l. Untuk membuang kotoran- kotoran yang berada dalam tangki posisi dasar
ataubawah.
d. Indikatortangki CST
c. Viskositas
d. Ketebalanminyak
9
''Eka minyak dengan sludge dengan cara
CST adalah tangki pcmiselan
pengendapan. Dalam memisahtm mitr5a|L air dan sludge dibutuhkan waktu
talran ( Retention Time) f,mg sni, deqgro melihat kapasitas dari CST waktu
tahan yang optimal dapat dilihd dili rrErrut berikut ini:
Yohne CST
HRT =
Kapasitas PqMk xo/oCnde Oil
e. KetebalanMinyak strakademinyakunderflow.
Dalam hal ini strhu harus dijaga dan ketebalan minyak sebaiknya 30
cm baru dilahlkan pengr*ipan minyak. Apabila suhu operasi dibawah
norma dapatmenyebabkan kadar minyak dalam sludge tnggr.
10
III. BAHAN DAh[ METODE
daa kelengkapannyq dengan bahan minyak kasar (crude oi[), ur pengencer dan
a. Timbangan
b. Neraca analitikal0,0001 gr
c. Oven mernert
d. Desikator
e. Soklet
f. Flatt botton flask
l. PengolahanData
2. Timbang masing- masing wadah kosong yang akan digunakan dan dicatat
beratnya.
l. AnalisaData
Hasil yang diharapkan Oil Underflow 16o/a,jika lebih besar dari OYomzka
kehilangan minyak sudah melewati standart losses. Sebaiknya analisa dilakukan
selama proses pengolahan berlangsung sekali dalam2 jurrdan melakukan analisa
a. Temperatur
b. Viskositas
c. Retention Time
d. Ketebalan Minyak
t2
33 Metode Penelitian
Dalarn penelitian ini dilalrukan dengan menggunakan metode penelitian
34 Pelaksanaau Penelitian
l. Perhitungan:
2- KadarKotoran-C-A x 100%
;
Dimana: A : Berat cruicible + kertas saring
35 Pengamatan Penelitian
l3
Iv- HASIL DAI\T PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Material Campuran
oiI
IleriRO Dari X'at-Fit dalam Sludge Tank
Tank
CST%
Material
Balance 89,78y" 1122"/" 43,42Vo 56,58o/o
100
80
60
40
20
0
RO Fat-Fit Hasil Studge Oil
Tank Tank
14
Tabel2. Analisa Pada CST tanggal 1 Juli 2010
l5
Tabel 3. Analisa pada tanggel2 Juli 2010
100
80
60
40
2A
0
RO Fat- Fit Hasil Sludge Oil
Tank Tank
1,,
Grafik4.3 Analisa Pada CST
16
Tebel4. Analisa pada tanggal3 Juli 2010
Keluar CST
Masuk VCT Campuran
dalam
li
CST%
i Mrterial Dari Dari f,'at- oil
RO Fif Sludge Tank Tank
Meterial
Belence 88,78"/o 11,22"/" 43r42o/o 56'58Yo
o0
90
TTD
flD
60
t7
Tabel 5. Analisa pada tanggal 4 Juli 2010
Campuran
Keluar CST
Masuk CST dalam
csT (%)
Dari Fat- SIudge oiI
Material Dari RO Fir Tank Tank
Material
Balance 88,78% 11,220/a 43,420/0 56,580
100
80
60
40
2A
0
RO Fat-Fit Hasil Sludge Oil
Tank Tank
t8
4.2 Pembahasan
l9
Pwbendhgan Kandungan Minyak sebelum di CST dengan Kandungan
minyak sesudah proses di CST (di Studge Tank)
@Kandungan Minyak
!
a sebelum proses diCST
-s
=aC IKandungan Minyak sesudah
I proses di CST ( Sludge
5
! Tank)
G
ta
-
f*nquran
dalam
CST
Grrtrk4.6 Perbandingan Kandungan Minyaksebelum di CST dengan
Kendungan minyak sesudah proses di CST (di Sludge Tank)
20
Tabel 4.7 Yr.adlar Air di CST masuk ke OiI Tank
Keluar
Mrsuk CST OiI Tank
CST
SIudge Terhadap
Meteriel
Ilari Fat- Campuran Tank kandungan Terhadap
DariRO OilTank
Fit CST Terhadap minyak di sampel
sampel CST
oil 49.25o/o 0.664/o 42,200/o 8.3V/o 3.54o/o 99,Sf/o 42.A2o/o
Air I I I I I I
NOS 14.6ff/o 4.69/s 9,774y'o lA-73o/s 0.05 0,160/o 0.01%
Total I00.007o 100.00 100,m% 100-fi)o/o 38.34 t00,0095 42-l5Yo
Perbandingan Kadar Air di CST dan kadar air CPO setelah CST (Masuk ke
OiI Tank)
Carsrrar
di CST
Grafik 4.7 Perbandingan Kadar Air di CST dan kadar air CPO setelah
CST (Masuk ke Oil Tank)
2t
Dikatakan efektif apabila kadar air di Oil Tank sesuai dengan norma
(0.089/0) faktanya dari data diatas persentase kadar air sedikit diatas norma ramun
[.":'
jika dibandingkan dengan norma yang telah ditetapkan hal ini kurang efektif
maka diharapkan Oil tinggi ,kadar kotoran dan kadar air rendah, sehingga dapat
dikatakan efektif.
22
Tabel 4.8 Kadar Kotoran di CST masuk ke Oil Tank
Sludge
Dari Dari Fat- Tank Terhadap
Material
Campuran
Kandungan
oil Terhadap
RO Fir di CST Terhadap Tank sampel
CST
sampel
s
'f
s
o
o
,la
#l
,,
((l
E(i
M
'olJ r",,," ,
I
r raaar totomn ai ol rant I
campuan
di CST
Grafik 4.8 Perbandingan kedsr sir di CST dengan kadar kotoran CPO
setehh CST (Mesuk Oil Tank)
Data diatas menuojult<an kadar kotoran sedikit tidak efektif dimana
jumlah kadff kotoran di Oil Tank (0.037o) berada diatas norna .meskipun hanya
sekian persen rutmun diharapkan kualitas di Oil Tank baik ( sesuai dengan
norma).
Dari data diatas maka diperoleh hasil,bahwa jumlah Oil yang masuk ke
YCT(42,9V/o),AL4M,36yO NOS (12,77o) dan jumlah Oil yang keluar dari VCT
masuk keSludge Tank Oil (8,39e/o\, Att (82,61Yo), NOS 9,00 data ini dapat dilihat
capaian kine{a CST tidak maksimal melihat Oil yang terikut dalam Sludge tinggi
melebihi 8% maka tingkat efektifitas kinerja CST 34,4lyo tingkat
pengutipannya hal ini disebabkan oleh faktor - faktor yang mempengaruhi
kinerjaCST yaitu :
CST adalah tangki pemisahan aatara minyak dengan sludge dengan cara
pengendapan.
Dalam hal ini suhu harus dijaga dan ketebalan minyak sebaiknya 30 cm
baru dilakukan pengutipan minyak. Apabila suhu operasi dibawah norma
dapat menyebabkan kadar miayak dalam sludge tinggi.
24
Tabel4.9 Falctor- fal;toryang mempengaruhi kinerja CST
I
t
underflow ("c) time Minyak (Rpm) (%)
t
i
I
6art) (cm)
[ --
TE
Analisa I 90-95 6 40 3-5 8.39
T
i
Analisa 2 80*85 5 40 3-5 8.65
I.''
:
Average 8.54
Crude Oil Tank dibuat persegi empat memanjang dengan dua buah sekat
pda bagian datamnya.sekat pertama tempat masukan dari vibrating sereen dart
tempat pemanasan crude oil dengan menginjeksi steam, dan sekat kedua tempat
pemasangan pompa untuk transfer Crude Oil (CO) ke CST.Hubungan antara
25
Dari hasil pengamatan dan analisa yang dilakukan di PTPN III Sei
Mangkei dapat dilihat pemisahan minyak diCST tidak maksimal hal ini dapat
diketahui dari tinggfuya persentase kandungan minyak yang terikut dalam sludge
yaitu 8,39 7o sangat tinggi pada underflow.
-i Hasil data diatas dapat dibuktikan bahwa tingkat pengutipan minyak pada
L
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
27
LAMPIRAN
i
I
k
i
I
ll,'r,.,
t/
il
ili\
l\
i-\
F;:
?
I
i:i :.
28
DAF'TAR PUSTAKA
Tasyriq ST, Ahmad dan Muntashir Masril, ST. 2005. LAPORAN TUGAS
AKHIR ON TI{E JOB TRAINING .
29