*[
] * [
] * [
] =
1
det
a b
b a
(
(
*[
] [
]
2 2
1
a b +
[
] *[
] =
2 2
1
a b +
* [
]
[
] * [
] =
2 2
1
a b +
[
]
[
] =
2 2
1
a b +
[
]
[
]
2 2
1
a b +
[
] adalah unsur invers dari [
] e G.
Aksioma
D1.4,
setiap
unsur di G
ada
inversnya
Sehingga, G adalah grup. Kesimpul-
an dari
atas
Sebagai teladan kedua, kita akan mencoba membuktian proposisi sederhana dalam
Aljabar Abstrak. Perhatikan proposisi di bawah ini.
Proposisi: Misalkan G adalah grup dan misalkan a, b, c e G. Maka setiap unsur di G
memiliki invers tunggal.
Tabel 9. Bukti Proposisi dalam Bentuk Dua Kolom
Argumen Alasan
Jika a e G, maka invers dari a adalah
tunggal.
Proposisi
Bukti. Misalkan invers dari a adalah tidak
tunggal.
Negasi dari invers setiap unsur di G adalah
tunggal.
Yaitu, misalnya b dan c. Penafsiran ketidaktunggalan unsur invers dari
a.
Sehingga, ab = e dan ac = e.
Jadi, ab = ac.
D1.4
Jadi b = c. T2
Maka, kesimpulan bahwa invers dari a e G
tidak adalah salah. Sehingga invers dari a e
G, adalah tunggal.
Kesimpulan ditarik dari proses penalaran
logis pada baris-baris sebelumnya
Berikut ini adalah teladan ketiga. Kita akan membuktikan proposisi di bawah ini
dengan menggunakan kontradiksi.
Proposisi. Misalkan a =
1 2 3
3 1 2
| |
|
\ .
dan b =
1 2 3
1 3 2
| |
|
\ .
unsur-unsur di S
3
.
Maka (ab)
-1
= a
-1
b
-1
.
Proses pembuktian pernyataan implikasi di atas dapat dilihat pada Tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Proses Pembuktian Proposisi di atas.
Argumen Alasan
Jika a =
1 2 3
3 1 2
| |
|
\ .
dan b =
1 2 3
1 3 2
| |
|
\ .
unsur-unsur di S
3
, maka (ab)
-1
= a
-1
b
-1
.
Proposisi
Bukti. Misalkan a =
1 2 3
3 1 2
| |
|
\ .
dan b =
1 2 3
1 3 2
| |
|
\ .
unsur-unsur di S
3
dan tidak
benar bahwa (ab)
-1
= a
-1
b
-1
.
Negasi dari proposisi
1 2 3
3 1 2
| |
|
\ .
1 2 3
1 3 2
| |
|
\ .
=
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
dan
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
1 2 3
x y z
| |
|
\ .
=
1 2 3
1 2 3
| |
|
\ .
Sehingga
1 2 3
x y z
| |
|
\ .
=
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
Manipulasi Aljabar terhadap permutasi unsur
di S
3
.
1
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
=
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
dan
1
1 2 3 1 2 3
1 3 2 1 3 2
| | | |
=
| |
\ . \ .
Sehingga,
1 2 3 1 2 3 1 2 3
2 3 1 1 3 2 2 1 3
| || | | |
=
| | |
\ .\ . \ .
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
1 2 3
2 1 3
| |
=
|
\ .
yang artinya (ab)
-1
= a
-1
b
-1
.
Maka, proposisi (ab)
-1
= a
-1
b
-1
dan tidak
bahwa (ab)
-1
= a
-1
b
-1
saling kontradiksi,
sehingga
1 2 3
3 2 1
| |
|
\ .
1 2 3
2 1 3
| |
=
|
\ .
Kesimpulan ditarik dari proses penalaran
logis pada baris-baris sebelumnya
4. PENUTUP
Bagaimana mahasiswa menggunakan ragam pembuktian tidaklah jelas, tetapi proses
yang hati-hati yang mulai dari membuat model pembuktian dua kolom hingga untuk
membuktikan soal pembuktian atau teorema atau konjektur dalam Aljabar Abstrak membantu
mahasiswa membangun konsep pembuktian model dua kolom. Pembelajaran yang progresif
melalui model pembuktian dua kolom menyumbang pemahaman pemahaman terhadap materi
tersebut.
5. DAFTAR PUSTAKA
Arsac, G. 2007. Origin of Mathematical Proof, History and Epistemology. Dalam Boero
(ed.), Theorems in Schools: From history epistemology and cognition to classroom
practise, 27-42. Sense Publishers. Rotterdam/Taipe. ISBN 978-90-77874-21-9.
Bloch, E. D. 2000. Proofs and Fundamentals. A First Course in Abstract Matehamtics.
Birkhuser Boston, c/o Springer-Verlag New York, Inc., 175 Fifth Street Avenue, New
York, NY 10010, USA. ISBN 0-8176-4111-4.
Cupillari, A. 2005. The Nuts and Bolts of Proofs. Third Edition. Elsevier Academic Press. 30
Corporate Drive, Suite 400, Burlington, MA 01813, USA. ISBN 13: 978-0-12-088509-
1.
Krantz, S. G. (2007). The History and Concept of Mathematical Proof. [Online]. Tersedia:
www.math.wustl.edu/~sk/eolss.pdf [11 Januari 2011].
Mitchell, J.C. & Johnson, M. (2008). Mathematical Proofs. Handout #35. CS103A. Robert
Plummer. [Online]. Tersedia:
http://www.stanford.edu/class/cs103a/handouts/35%20Mathematical%20Proofs.pdf [29
Januari 2011].
Stylianides, A. J. (2007). Proof and proving in schools mathematics. Journal for Research in
Mathematics Education. Vol. 38 (3), 289-321.