Anda di halaman 1dari 6

Sejarah Hidraulika

ilmu teknik sipil Sejarah ilmu hidraulika dimulai oleh Archimedes (287-212 SM) yang mengemukakan hukum benda terapung dan teori yang mendukungnya. Pada masa kekaisaran Romawi, beberapa saluran/terowongan air dibangun setelah diketahuinya hukum hukum aliran air. Sesudah kemunduran kekaisaran Romawi (476 SM), perkembangan ilmu hidraulika terhenti selama hampir 1000 tahun. Ilmu hidraulika mulai berkembang lagi, ketika Leonardo da Vinci (14521519 ) melakukan penelitian mengenai aliran melalui saluran terbuka, gerak relative fluida dan benda yang terendam dalam air, gelombang, pompa hidraulis, dan sebagainya. Pada masatersebut muncul juga seorang ahli matematika Belanda yaitu Simon Stevin (1548-1620) yang menyumbang perkembangan ilmu hidrostatika. Hasil karyanya yang dipublikasi pada tahun 1586 memberikan analisisgayayang dilakukan oleh zat cair pada bidang terendam. Prinsip hidrostatika yang dikemukakan yaitu : pada bidang horizontal yang terendam di dalam zat cair bekerjagayayang besarnya sama dengan berat kolom zat cair di atas bidang tersebut. Selain itu juga perlu diingat karya dari Galileo (1564-1642) yang menemukan hukum benda jatuh dalam zat cair. Masa antara Leonardo da Vinci sampai dengan Galileo disebut dengan zaman Renaisance. Pada zaman setelah renaisance dapat dicatat Evangelista Torricelli (1608-1647), murid Galileo, yang menemukan kecepatan aliran melalui lobang. Selanjutnya Edme Mariote (1620-1684) menentukan secara eksperimental nilai koefisien debit pada lobang. Pada masa yang sama, Robert Hooke (1635-1703), yang terkenal dengan teori elastisitas, meneliti tentang anemometer dan baling baling yang akhirnya menjadi dasar dalam perkembangan baling baling kapal. Antoin Parent (1666-1716) mempelajari kincir air dan mencari hubungan antara kecepatan roda dan kecepatan air untuk mendapatkan rendemen maksimal. Pada tahun 1692, Varigon menemukan pembuktian secara teoritis theorema Torricelli untuk aliran melalui lubang. Pada abad ke-17, ilmu matematika dan mekanika mulai dikembangkan dalam ilmu hidraulika. Blaise Pascal (1623-1662), seorang ahli matematika terkenal, memberi sumbungan yang sangat penting pada bidang hidraulika dengan teori hidrostatika. Hokum Pscal tersebut menyatakan bahwa pada zat cair diam, tekanan hidrostatis pada suatu titik adalah sama dalam segala arah. Sir Isac Newton (1624-17280, ahli fisika terkenal juga memberikan sumbangan pada ilmu hidraulika dengan merumuskan hukun aliran fluida viskos (kental), yaitu bentuk hubungan antara tegangan geser yang terjadi dan gradien kecepatan. Pada decade kedua dari abad ke-18, karena pengaruh mate-matika terapan ke teknik praktis, perkembangan ilmu hidraulika mengalami perubahan. Hidraulika teoritis terpisah dari hidraulika praktis. Hidraulika teoritis dikembangkan menjadi ilmu hidrodinamika. Kelahiran ilmu hidrodinamika tidak lepas dari sumbangan dari empat ahli mate-matika pada abad ke-18 yaitu Daniell Bernoulli, Leonard Euler, Clairault dan Jean dAlembert. Hidrodinamika merupakan aplikasi ilmu mate-matika untuk analisis aliran fluida. Ilmu ini mempelajari gerak zat cair ideal. Bernoulli (1700-1782) mengemukakan hukum kekekalan energi dan kehilangan energi selama pengairan. Studi mate-matika yang dilakukan oleh dAlembert (1717-1783) dan Clairault (1713-

1765) yang kemudian di sempurnakan oleh Leonard Euler (1767-1783) merupakan dasar dari ilmu hidrodinamika. Persamaan yang menggambarkan aliran fluida ideal dikenal dengan persamaan Euler. Rintisan keempat ahli tersebut kemudian dilanjutkan oleh banyak ahli. Dapat disebutkan disini, Louis Nafier (1785-1836) dan Sir Geoege Stokes (1819-1903) yang menyempurnakan persamaan Euler menjadi persamaan gerak fluida viskos, yag dikenal dengan persamaan Nafier-Stokes. Sir George Airy (1801-1892) menemukan persamaan gelombang amplitude kecil; Hermann von Helmholtz (1821-1894) mempelajari aliran vortex, garis arus, analisis dimensi, dan sebagainya. Lord Kelvin (1824-1907) mengembangkan teori dinamika untuk berbagai bidang dan penemuannya yang terpenting adalah hokum pertama dan kedua thermodinamika. Lord Rayleigh (1842-1919) orang pertama yang mempopulerkan prinsipprinsip kesebangunan dan analisis dimensi. Perkembangan hidrodinamika terpisah dengan studi hidraulika eksperimen, yang juga berkembang sangat pesat pada abad ke 18 dan 19. Hendri Pitot (1695-1771) menemukan alat untuk mengukur kecepatan aliran zat cair, dan alat tersebut kemudian dikenal dengan tabung Pitot. Antoine Chezi (1718-1798) mempelari tahanan hidraulis yang kemudian dikenal dengan rumus Chezy untuk aliran melalui saluran terbuka. Jean Borda (1733-1799) mempelajari aliran melalui lobang dan orang pertama yang menggunakan faktor 2g secara eksplisit dalam rumusrumus hidraulika. Dapat disebut disini beberapa ahli lainnya seperti jean Babtise Belanger (1789-1874) yang mempelajari garis pembendungan (backwater); Benoit Fourneyron (18021867) mengembangkan turbin hidraulis; Gasper de Coriolis (1792-1843) mempelajari distribusi kecepatan aliran dan pengaruh perputaran bumi terhadap aliran. Jean Louis Poiseuille (17991869) mengembangkan persamaan aliran laminer, Barre de Saint Venan (1797-1886) mempelajari gerak gelombang disaluran terbuka: Arsene Dupuit (1804-1866) mengembangkan hidraulika air tanah; Antoine Charles Bresse (1822-1883) melakukan studi hitungan profil muka air. Henri Darcy (1803-1858) mengemukakan hukun tahaan aliran melalui aliran pipa yang diturunkan berdasarkan percobaan pipa, dan aliran melalui media berpori. Paul du Boys (18471924) melakukan penelitian gerak sedimen dasar di saluran dan sungai. Henri-Emile Bazin (1829-1917) melakukan studi ditribusi kecepatan pada arah transversal saluran dan mengusulkan rumus kekasaran dinding saluran dalam bentuk koefisien Chezy. Pada saat yang hampir bersamaan dengan Darcy dan Bazin. Emile Oscar Ganguiller (1818-1894) dan Wilhelm-Rudolph Kutter (1818-1888) juga mengusulkan rumus tahanan aliran. Rumus serupa juga diusulkan Philippe-Gaspard Gauckler (1826-1905) dan Robert Manning (1816-1897). Giovanni Venturi (1746-1822) mempelajari pengaruh perubahan penampang pipa dan saluran terhadap tekanan dan profil aliran. Osborn Reynolds (1842-1912) mengembangkan teknik model fisik gerak sedimen dasar dan meneliti masalah kavitasi. Selain itu dia juga mengusulkan bilangan tak berdimensi yang dikenal dengan angka Reynolds, dan meneliti kondisi aliran Laminer, Turbulen dan kritis. Pada sekitar akhir abad ke 19 dan awal abad ke 20 terjadi perkembangan yang sangat penting dalam sejarah ilmu hidraulika Ludwig Frandtl (1875-1953) menggabungkan teori hidrodinamika dan hidraulika eksperimen menjadi ilmu mekanika fluida. Sampai saat ini Frandtl dianggap sebagai pencetus lahirnya ilmu mekanika fluida. Karyanya yang terpenting adalah konsep lapis batas (1901). Murid beliau yaitu Paul Heinrich Blasius meneliti aliran melalui pipa halus dan mengusulkan hubungan antara koefisien gesekan dan angka Reynolds; dan Johann Nikuradse meneliti aliran melalui pipa kasar.

HIDROLIKA
Hidrolika adalah bidang ilmu yang mempelajari siklud pergerakan air, baik aliran saluran terbuka yang merupakan aliran bebas (free flow) maupun aliran pipa /aliran tekan. Aliran bebas atau aliran terbuka adalah tipe aliran yang gemlike permukaan bebas, dimana permukaan bebas terse but dipengaruhi oleh tekanan udara. Keadaan atau sifat aliran bebas/aliran terbuka pada dasarnya ditentukan oleh pengaruh kekentalan dan gravitasi sehubungan dengan adanya gaya-gaya inersia aliran. Aliran tekan/aliran pipa (pressure flow/pipe flow) adalah tipe aliran yang tidak memiliki permukaan bebas, karena air harus mengisi seluruh ruang pada saluran. Aliran tekan/aliran pipa, yang terkurung dalam saluran tertutup, tidak terpengaruh langsung oleh tekanan udara, kecuali oleh tekanan hidrolik. Hidrolika sendiri memiliki memiliki peran penting dalam pekerjaan jalan, yaitu dalam hal draine jalan. Kurang nya drainase jalan dapat menjadi salah satu penyebab kerusakan kontruksi jalan. Oleh karena itu perencanaan sistem drainase jalan harus dilaksanakn dengan prinsip umum perencanaan hidrolika yang baik. Air hujan atau air limpahan dari daerah-daerah di sekitar jalan harus dialirkan ke sungai atau ke tempat-tempat pembuangan lainnya dengan melalui saluran tepi jalan dan bangunan-bangunan air yang melintasi jalan, seperti misalnya gorong-gorong. Saluran air tersebut, dimensinya harus diperhitungkan cukuo untuk mengalirkan sejumlah volume air dalam kurun waktu tertentu, atau disebut debit aliran air dan dinyatakan dengan satuan meter kubik per detik. Analisa hidrologi dimaksudkan untuk menetapkan besarnya debit yang harus disalurkan. Sedangkan analisa hidrolika sendiri diperlukan untuk menetapkan dimensi saluran dan bangunan drainase yang diperlukan untuk mengalrkan debit tersebut. Pada jaman dulu prinsip-prinsip hidrolika sendiri sudah banyak digunakan, semisal pada masa Romawi Kuno telah dikembangkan beragam penerapan hidrolika, mencakup penyediaan air untuk umum, sejumlah Aqueduct, kincir air, pertambangan hidrolis. Romawi Kuno termasuk golongan awal yang menggunakan prinsip siphon untuk membawa air melintasi lembah, serta menggunakan teknik tertentu bernama hushing dalam pertambangan. Mereka menggunakan timbal dalam sistem pemipaan untuk suplai domestik dan umum, semisal pemandian umum pada masa itu. Bahkan di Srilanka, hidrolik secara luas digunakan dalam kerajaan kuno Anuradhapura dan Polonnaruwa . Penemuan prinsip menara katup, atau lubang katup, untuk mengatur melarikan diri air dikreditkan ke kecerdikan lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Dengan pertama-tama Masehi abad, beberapa karya-irigasi skala besar telah selesai. Makro dan mikro-hidrolik untuk menyediakan kebutuhan hortikultura dan

pertanian dalam negeri, drainase permukaan dan mengendalikan erosi, rekreasi air kursus dan hias dan struktur penahan dan juga sistem pendingin di tempat di Sigiriya , Sri Lanka .

Kamis, 18 November 2010


MEKFLU mekanika fluida adalah suatu ilmu yang memelajari perilaku fluida baik dalam keadaan diam (static) maupun bergerak (dynamic) serta akibat interaksi dengan media batasnya (zat padat atau fluida dengan ang lain ). Seperti kebanyakan disipilin ilmu lainnya, mekanika fluida mempunyai sejarah panjang dalam pencapaian hasil-hasil pokok hingga menuju ke era modern seperti sekarang ini. Mekanika fluida berkembang sejalan dengan perjalanan perkembangan peradaban manusia. Banyak aspek kehidupan manusia yang terkait dengan mekanika fluida, seperti transportasi, industri, aerodinamik bangunan, mesin-mesin fluida, dan kesehatan.

jaman pra sejarah Ilmu mekanika fluida sudah terfikirkan sejak zaman pra sejarah.hal tersebut dibuktikan dengan adanya beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan fluida.seperti adanya kapal layar yang dilengkapi dengan dayung,dan system pengairan. Adapun para nama-nama yang dapat kita sebut diantaranya adalah;

LEONARDO DA VINCI Yang pertama mempelajari hidrolika adalah LEONARDO DA VINCI (pertengahan abad XV) dengan karya tulisnya : ON THE FLOW OF WATER AND RIVER STRUCTURES. Setelah itu ia melakukan observasi dan memperoleh pengalaman membangun instalasi hidrolika di MILAN ( ITALIA ) dan juga di FLORENCE dsb.

GALILEO Berikutnya muncul GALILEO dengan studi sistematik mengenai dasardasar hidrostatika. Pada 1643 seorang murid GALILEO bernama TORRICELLI memperkenalkan hukum tentang aliran-bebas zat cair melewati lobang (celah). Pada 1650 diperkenalkan hukum distribusi tekanan dalam zat cair yang dikenal dengan hukum PASCAL. Hukum tentang gesekan dalam fluida yang mengalir; yang sangat terkenal sampai saat ini dirumuskan oleh ISAAC NEWTON. Selain itu ia juga dikenal sebagai penemu teori viskositas, dan pula dasar teori mengenai similaritas hidrodinamik. Salah satu ilmu berharga dari Newton adalah Hukun Newton Akan tetapi hukum -hukum tersebut sampai dengan pertengahan abad XVIII statusnya masih ngambang karena tak ada ilmu yang betul-betul mendalam tentang sifat fluida. Dasar teori mekanika

fluida dan hidrolika kemudian menjadi baku setelah DANIEL BERNOULLI dan LEONHARD EULER memperkenalkan ilmunya dalam abad XVIII. DANIEL BERNOULLI seorang pakar kelahiran SWISS (1700 1780) Pada masa prasejarah, kebudayaan-kebudayaan kuno sudah memiliki pengetahuan yang cukup untuk memecahkan persoalan-persoalan aliran tertentu. Sebagai contoh perahu layar yang sudah dilengkapi dengan dayung dan sistem pengairan untuk pertanian sudah dikenal pada masa itu. Pada abad ketiga sebelum Masehi, Archimedes dan Hero dari Iskandariah, memperkenalkan hukum jajaran genjang untuk penjumlahan vektor. Selanjutnya Archimedes (285-212 SM) merumuskan hukum apung dan menerapkannya pada benda-benda terapung atau melayang, dan juga memperkenalkan bentuk kalkulus differensial sebagai dasar dari model analisisnya. Sejak awal Masehi sampai zaman Renaissance telah terjadi perbaikan dalam rancangan sistemsistem aliran seperti: kapal, saluran, dan talang air. Akan tetapi tidak ada bukti-bukti adanya perbaikan yang mendasar dalam analisis alirannya. Akhirnya kemudian Leonardo da Vinci (14521519) menjabarkan persamaan kekekalan massa dalam aliran tunak satu-dimensi. Leonardo da Vinci adalah ahli ekspremen yang ulung, dan catatan-catatannya berisi deskripsi mengenai gelombang, jet atau semburan, loncatan hidraulik, pembentukan pusaran dan rancangan-rancangan seretan-rendah (bergaris-alir) serta seretan-tinggi (parasut). Galileo (1564-1642) memperkenalkan beberapa hukum tentang ilmu mekanika. Seorang Perancis Edme Moriotte (1642-1684) membangun terowongan angin yang pertama dan menguji model-model di dalam eksperimenya. Isaac Newton Soal-soal mengenai permasalahan momentum fluida akhirnya dapat dianalisis oleh Isaac Newton (1642-1727) setelah memperkenalkan hukum-hukum gerak dan hukum kekentalan untuk fluida linear yang sekarang dinamakan fluida Newton. Teori itu mula-mula didasarkan pada asumsi fluida ideal (sempurna) dan tanpa gesekan dan para ahli matematikawan abad kedelapan belas seperti: Daniel Bernoulli dan Leonhard Euler (Swiss), Clairaut dan DAlembert? (Perancis), Joseph-Louis? Lagrange (1736-1813), Pierre-Simon? Laplace (1749-1827), dan Gerstner (1756-1832), mengembangkan ilmu matematika untuk mekanika fluida (Hidrodinamika) dan banyak menghasilkan penyelesaianpenyelesaian dari soal-soal aliran tanpa gesekan. Sedangkan Euler mengembangkan persamaan gerak diferensial dan bentuk integralnya yang sekarang disebut persamaan Bernoulli. DAlembert?. memakai persamaan ini untuk menampilkan paradoksnya bahwa suatu benda yang terbenam di dalam fluida tanpa gesekan mempunyai seretan nol, sedangkan Gerstner memakai persamaan Bernoulli untuk menganalisis gelombang permukaan. Para ahli teknik mulai menolak teori yang sama sekali tidak realistik dan mulai mengembangkan hidraulika yang bertumpu pada ekperimen. Ahli-ahli eksperimen seperti Pitot, Chezy, Borda, Bossut, Coulomb (1736-1806), Weber (1804-1891), Francis (1815-1892), Russel (1808-1882), Hagen (17971889), Frenchman Poiseuille (1799-1869), Frenchman Darcy (1803-1858), Manning (1816-1897), Bazin (1829-1917) dan Saxon Weisbach (1806-1871) banyak menghasilkan data tentang beraneka ragam aliran seperti saluran terbuka, hambatan kapal, aliran melalui pipa, gelombang, dan turbin. William Froude Pada akhir abad kesembilan belas hidraulika eksperimental dan hidrodinamika teoritis mulai

dipadukan. William Froude (1810-1879) dan putranya, Robert (1842-1924) mengembangkan hukumhukum pengujian model, Lord Rayleigh (1842-1919) mengusulkan metode analisis dimensional, N.P. Petrov (1836-1920) yang menyelidiki aplikasi teori Newton tentang gesekan dalam fluida ; sehingga dianggap sebagai penemu teori Pelumas Mesin (lubrication), dan Osborne Reynolds (1842-1912) memperkenalkan bilangan Reynolds takberdimensi yang diambil dari namanya sendiri. Sementara itu, sejak Navier (1785-1836) dan Stokes (1819-1903) menambahkan suku-suku kental newton pada persamaan gerak dan dikenal dengan persamaan Navier-Stokes ? yang belum dapat digunakan untuk aliran sembarang. Selanjutnya pada tahun 1904 setelah seorang insinyur Jerman Ludwig Prandtl (1875-1953) menerbitkan makalah yang paling penting yang pernah ditulis orang di bidang mekanika fluida yaitu bahwa aliran fluida yang kekentalannya rendah seperti aliran air atau aliran udara dapat dipilah menjadi suatu lapisan kental (lapisan batas) di dekat permukaan zat padat dan antar muka dan lapisan luar yang hampir encer yang memenuhi persamaan Euler dan Bernoulli. Teori lapis batas ternyata merupakan salah satu alat yang paling penting dalam analisis-analisis aliran modern disamping teori yang dikembangkan oleh Theodore von Karman (1881-1963) dan Sir Geofrey I. Taylor (1886-1975). Perkembangan ilmu mekanika fluida dewasa ini sangat dipercepat dengan perkembangan metode pengukuran / instrumentasi yang dldukung dengan erkembangan komputer, baik dalam hal perangkat keras maupun perangkat lunak (software). Selain ilu, perkembangan metode komputasi flluida sangat membantu untuk menganalisa hasil-hasil eksperimen di laboratorium. Metode komputasi ini bersifat sebagai counter part dari hasil eksperimen. Berbagai studi eksperimen dan numerik/komputasi fluida telah diusahakan untuk meningkatkan peran mekanika fluida didalam peningkatan efisiensi energi. Usaha penurunan gaya drag akibat sifat kentalnya fluida merupakan satu contoh konkrit dalam usaha peningkatan unjuk kerja sebuah peralatan yang menggunakan fluida sebagai media kerja. Didalam sistem pengajaran di perguruan tinggi, mekanika fluida diajarkan di berbagal jurusan, terutama jurusan-jurusan yang terkait dengan ilmu pengetahuan alam, khususnya ilmu keteknikan. Sebagai contoh, ilmu mekanika fluida selain diajarkan di Jurusan Teknik Mesin juga diajarkan di Jurusan Teknik Fisika, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, dan Teknik Kelautan

Anda mungkin juga menyukai